SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
1
KUMPULAN ARTIKEL
1. PENGERTIAN KONSEP,SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ
2. DALIL-DALIL,HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG
DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP
HAMBANYA.,(DALIL,TERJEMAHAN,PENJELASAN,SERTA CONTOH
KASUS).
3. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM
KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen,Hindu,Yahudi,dll).
4. AL-QUR`AN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI.
5. PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUSSALIH YANG
SESUNGGUHNYA:GENERASI SAHABAT,TABIIN,DAN TABIITTABIIN).
Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Pendidikan
Agama Islam
Dosen Pengampu:
Dr.Taufiq Ramdani,S.Th.I.,M.Sos
Disusun Oleh:
Nama :Muhammad Fathul Hadi
NIM :F1B021016
Prodi/Kelas :Teknik Elektro/A
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2
DAFTAR ISI
Contents
DAFTAR ISI .................................................................................................................... 2
1. PENGETIAN,KONSEP,SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ.............. 4
A. Pengertian Istidroj.................................................................................................. 4
A.Ciri-ciri umum Istidroj .............................................................................................. 5
B.Tahapan yang akan dirasakan oleh hamba yang tidak mengindahkan ajaran islam
sebagai sebuah Istidroj:................................................................................................. 6
C.Contoh Istidroj........................................................................................................... 6
2.DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN
SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP
HAMBANYA.,(DALIL,TERJEMAHAN,PENJELASAN,SERTA CONTOH KASUS).
7
FAEDAH/PENJELASAN DARI DUA HADITS DIATAS: ....................................... 8
ADAPUN HADITS-HADITS LAIN YANG MENJELASKAN KASIH SAYANG
ALLAH PADA HAMBA-HAMBANYA .................................................................... 9
CONTOH KASUS TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN SEBAGAI
BENTUK KASIH SAYANG ALLAH KEPADA HAMBANYA ............................. 10
3.BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM
KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen,Hindu,Yahudi,dll). ............................ 12
Tak hanya sampai disini saja,Nabi Muhammad juga dijelaskan dalam kitab-kitab
agama lain: .................................................................................................................. 14
Seorang Yahudi telah mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW dalam kitab
Taurat dan Injil,........................................................................................................... 16
4.AL-QUR`AN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI ............................ 18
DIMENSI SAINS DAN TEKNOLOGI DALAM AL-QUR`AN............................... 19
ADAPUN BEBERAPA CONTOH KASUS KEBENARAN SAINS DAN
TEKNOLOGI YANG DITEMUKAN DALAM AL-QUR`AN................................. 23
5.PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUS SALIH YANG
SESUNGGUNYA:GENERASI SAHABAT,TABIIN,DANTABIITTABIIN............... 26
B.DALIL ANJURAN MENGIKUTI SALAFUS SHALIH ....................................... 26
1. Surat An-Nisa ayat 115........................................................................................ 26
2. Surat At-Taubah ayat 100.................................................................................... 27
3. Hadis Rasulullah SAW ........................................................................................ 27
3
C.SAHABAT NABI ....................................................................................................... 27
Jumlah Sahabat Nabi ...................................................................................................... 29
Tingkatan dan status.................................................................................................... 29
Sahabat Nabi dalam Pandangan Islam........................................................................ 31
Sahabat dalam Pandangan Ahlu Sunnah..................................................................... 31
Sahabat Nabi dalam Pandangan Kelompok Syi'ah ..................................................... 33
Para Sahabat yang Terakhir Meninggal...................................................................... 34
Daftar Sahabat Laki-Laki............................................................................................ 35
Daftar Sahabat Perempuan.......................................................................................... 43
D.TABIIN ....................................................................................................................... 44
Rentang Masa.............................................................................................................. 44
Tingkatan .................................................................................................................... 44
Para tabiin yang menjadi murid para Sahabat yang belum berusia dewasa ketika Nabi
Muhammad saw. wafat. .............................................................................................. 45
Tokoh Tabiin............................................................................................................... 45
E.TABI`UT TABIIN ...................................................................................................... 47
Daftar ulama Tabi'ut Tabi'in ....................................................................................... 48
Imam-Imam Madzhab yang Mashyur......................................................................... 48
Ulama Tabi'ut tabi'in lainnya ...................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 50
4
1. PENGETIAN,KONSEP,SERTA DALIL-DALIL TENTANG
ISTIDROJ
A. Pengertian Istidroj
Istidroj secara bahasa berarti naik dari satu tingkat ke tingkat
selanjutnya.Sedangkan Istidroj dari Allah kepada hamba dapat dipahami sebagai
`hukuman` yang diberikan sedikit demi sedikit,tidak secara langsung.Allah
membiarkan hamba ini dan tidak disegerakan hukumannya sebagaimana firman
Allah dalam surah Al-Qalam:44 yang artinya:”Nanti kami akan menghukum mereka
dengan berangsur-angsur (kea rah kebinasaan) dari arah yang mereka ketahui.”
Dalam Al-Qur`an pembahasan mengenai Istidroj dibahas dalam surah Al-
An`am:44 yang artinya:”Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah
diberikan kepada mereka,kami pun membuka semua pintu-pintu kesenangan untuk
mereka;sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang diberikan kepada
mereka,kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong,maka ketika itu mereka
terdiam berputus asa.
Al-Munawi dalam Faidh Al-Qadri Syarh Al-Jami Al-Shaghir
mengatakan,perkara dunia yang diinginkan oleh hamba berupa anak,harta,dan
kedudukan.Dengan kenikmatan itu justru hamba tersebut semakin gencar dalam
berbuat maksiat.Pada akhirnya Allah berikan hamba tersebut Istidroj (jebakan)
berupa dibukakannya pintu-pintu kenikmatan yang lain dan hamba tersebut merasa
senang dan nyaman dengan kemaksiatan yang dilakukan olehnya disertai dengan
hilangnya keinginan untuk bertaubat,apalagi menyesali perbuatannya.Ibnu Katsir
dalam tafsirnya menggambarkan bentuk kehidupan seorang hamba dalam Istidroj ini
adalah dibukanya pintu-pintu rezeki dan sumber penghidupan
(kedudukan,jabatan,kehormatan) hingga terperdaya dan beranggapan bahwa diri
mereka diatas segala-galanya.
5
A.Ciri-ciri umum Istidroj
Istidroj memanglah sebuah jebakan yang kebanyakan orang-orang tidak
menyadari akan dirinya terjebak dalam istidroj,beberapa ciri-ciri istidroj adalah:
 Nikmat dunia yang semakin bertambah,namun keimanan yang
menurun.
Ketika Allah senantiasa memberikan kenikmatan-kenikmatan
duniawi pada seseorang sedangkan keimanannya semakin
menurun,itu mengindikasikan salah satu ciri-ciri Istidroj.Seseorang
yang beriman bila diberikan kenikmatan duniawi dari Allah akan
selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan kepadanya dan akan
merasa gelisah bila mereka mendapatkan nikmat tetapi tidak
mensyukurinya dan menambah keimanan mereka.
 Mendapat kemudahan hidup meski berbuat maksiat secara terus-
menerus.
Ali bin Abi Thalib r.a pernah berkata:”Hai anak Adam ingat dan
waspadalah bila kau lihat tuhanmu terus-menerus melimpahkan
nikmat atas dirimu sementara engkau terus-menerus melakukan
maksiat kepadaNya”.Istidroj sangat terlihat jelas dalam perkara ini
karena perbuatan maksiat merupakan awal dari kehancuran dan
penderitaan.Maksiat yang terus dilakukan sedangkan nikmat dunia
terus mengalir merupakan kemurahan hati Allah dalam bentuk
Istidroj.
 Rizki terus bertambah meski lalai dalam ibadah.
Tidak semua orang lahir dari keadaan yang berkecukupan.Sebagian
besar diantaranya harus berusaha keras untuk bisa hidup dengan
berkecukupan dengan mendekatkan diri kepada Allah agar diberikan
kelancaran dalam rizki.Namun jika sengaja selalu meninggalkan
ibadahnya dan rezekinya terus mengalir maka itu merupakan salah
satu ciri-ciri Istidroj.
 Semakin kaya namun semakin kikir
 Harta yang diperoleh oleh manusia bukan hanya milik pribadi
saja,didalam sebagian harta tersebut terdapat sebagian hak milik fakir
6
miskin.Hak tersebut bisa dalam sedekah,zakat,infaq dan
lainnya.Namun yang terjadi justru malah sebaliknya,banyak harta
yang dimiliki oleh seseorang membuat dirinya terlalu mencintai
hartanya tersebut sehingga enggan untuk dibagikan kepada orang lain
yang lebih membutuhkan sebagian dari harta yang dimilikinya
tersebut.
B.Tahapan yang akan dirasakan olehhamba yang tidak mengindahkan
ajaran islam sebagai sebuah Istidroj:
 Pertama,Falamma nasuu maa dzukkiru (ketika hamba melupakan
peringatan-peringatan agama).Artinya melupakan itu bukan berarti
secara tidak tahu,tidak ingat,mungkin juga secara sadar,mungkin
dianggap tidak sesuai dengan konteks masyrakat modern atau karena
alas an yang sejenis.
 Kedua,Fatahna` alihim abwaba kulli syai`I (kamipun membuka pintu
kesenangan untuk mereka).Diantaranya kesenagan duniawi yang
didapat oleh seseorang hamba addalah dimudahkan mendapat rezeki
melimpah didunia.Dengan kesenangan tersebut si hamba selalu
berbuat maksiat dan tidak memiliki keinginan untuk bertaubat.
 Ketiga,Hatta idza farihu utu (hingga bila mereka gembira dengan apa
yang diberikan ketika hamba sedang dalam puncak kenikmatan
dunia,namun hidupnya masih jauh dari ketaatan.
 Keempat,Akhdzanahum baghtatan (kami siksa mereka dengan
sekonyong-konyong.Artinya Allah siksa hamba tersebut saat lalai
dalam kesenangan.
 Kelima,Fa izahum mubsilun (Ketika itu mereka terdiam putus
asa).Maksudnya mereka akan putus harapan dari semua kebaikan.
C.Contoh Istidroj
7
 Seorang hamba yang memiliki banyak harta namun ia pelit dalam
bersedekah.
 Orang yang tidak beribadah memiliki badan yang sehat bugar.
 Hamba yang melakukan maksiat namun tak pernah menyesal.
 Tidak menutup aurat tapi merasa sangat bahagia.
2.DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG
DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH
TERHADAP
HAMBANYA.,(DALIL,TERJEMAHAN,PENJELASAN,SERTA CONTOH
KASUS).
Inilah yang patut untuk dipahami setiap insan yang beriman.Bahwa cobaan
kadang dapat meninggikan derajat seorang muslim disisi Allah dan sebagai tanda
bahwa Allah menyayangi dirinya.Semakin tinggi kualitas iman seseorang maka
akan semakin besar cobaan yang diberikan kepadanya.Namun ujian yang berat ini
akan dibalas dengan pahala yang besar sehingga kewajiban seorang hamba adalah
bersabar.
Dari Anas bin Malik,Nabi SAW bersabda:
َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬
َ‫ك‬َ‫س‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ‫ه‬‫ر‬‫ه‬‫ش‬‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ِ‫ب‬ ُ ‫ه‬
‫اَّلل‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َ‫ة‬َ‫ب‬‫و‬ُ‫ق‬ُ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ل‬‫ه‬‫ج‬َ‫ع‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ِ‫ب‬ ُ ‫ه‬
‫اَّلل‬
ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ َ‫م‬ ْ
‫و‬َ‫ي‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ى‬‫ه‬‫ف‬ َ‫و‬ُ‫ي‬ ‫ى‬‫ه‬‫ت‬َ‫ح‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫ذ‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬
“Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya
di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan
balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.”
(HR. Tirmidzi no. 2396, hasan shahih kata Syaikh Al Albani).
Juga dari Hadits Anas bin Malik,beliau Nabi Muhammad SAW bersabda
8
ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫ى‬ ِ
‫ض‬َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ال‬َ‫ت‬ْ‫ب‬‫ا‬ ‫ا‬ً‫م‬ ْ
‫و‬َ‫ق‬ ‫ه‬‫ب‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ ‫ه‬
‫اَّلل‬ ‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ِ‫ء‬َ‫ال‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ِ‫م‬َ‫ظ‬ِ‫ع‬ َ‫ع‬َ‫م‬ ِ‫ء‬‫ا‬َ‫ز‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ َ‫م‬َ‫ظ‬ِ‫ع‬ ‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬
ُ‫ط‬َ‫خ‬‫ه‬‫س‬‫ال‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫ط‬ ِ‫خ‬َ‫س‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ض‬ِِّ‫الر‬
“Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika
Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka.
Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa
yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah no. 4031, hasan
kata Syaikh Al Albani).
FAEDAH/PENJELASAN DARI DUA HADITS DIATAS:
 Musibah yang berat (darisegi kualitas dan kuantitas ) akan mendapat
balasan pahala yang besar.
 Tanda Allah cinta,Allah akan menguji hamba-Nya dan Allah yang
lebih mengetahui hamba-Nya.Kata Luqman (Seorang yang sholih
pada anaknya)
‫بالبالء‬ ‫يختبر‬ ‫والمؤمن‬ ‫بالنار‬ ‫يختبران‬ ‫والفضة‬ ‫الذهب‬ ‫بني‬ ‫يا‬
“Wahai anakku, ketahuilah bahwa emas dan perak diuji
keampuhannya dengan api sedangkan seorang mukmin diuji dengan
ditimpakan musibah.”
 Siapa yang ridho dengan ketetapan Allah maka akan mendapatkan
pahala yang besar.
 Barangsiapa yang tidak suka dengan ketetapan Allah maka ia akan
mendapatkan siksaan yang pedih.
 Cobaan dan musibah dinilai sebagai ujian bagi wali Allah yang
beriman.
 Jika Allah menginginkan kebaikan pada suatu hamba,Dia akan
menyegerakan hukumannya di dunia dengan memberikan musibah
yang tidak ia suka sehingga ia keluar dari dunia dalam keadaan
bersih dari dosa.
 Jika Allah menghendaki kejelekan padanya,Dia akan mengakhirkan
balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari
9
kiamat kelak.Ath Thiby berkata, “Hamba yang tidak dikehendaki
baik,maka kelak dosanya akan dibalas hingga ia datang di akhirat
penuh dosa sehingga ia pun disiksa karenanya.”(Lihat Faidhul
Qodir,2:583,Mirqotul Mufatih,5:287,Tuhfatul Ahwadzi,7:65)
 Dalam Tuhfatul Ahwadzi disebutkan,”Hadits diatas adalah dorongan
untuk bersikap sabar dalam menghadapi musibah setelah terjadi dan
bukan maksudnya untuk meminta musibah datang karena ada
larangan meminta semacam ini.”
ADAPUN HADITS-HADITS LAIN YANG MENJELASKAN KASIH SAYANG
ALLAH PADA HAMBA-HAMBANYA
Terdapat dalam sebuah hadits:
ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ْتال‬‫ب‬‫ا‬ ‫ا‬ً‫قوم‬ ُ‫هللا‬ َّ‫ب‬َ‫أح‬ ‫إذا‬
“Jika Allah mencintai suatu kaum maka mereka akan diuji” (HR. Ath-Thabrani
dalam Mu’jamul Ausath, 3/302. Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no.
285).
Dan Nabi Shallahu`alaihi waasallam bersabda,
‫األنبياء‬ ‫بالء‬ ‫الناس‬ ‫أشد‬, ‫الصالحون‬ ‫ثم‬, ‫فاألمثل‬ ‫األمثل‬ ‫ثم‬
“Manusia yang paling berat cobaannya adalah para Nabi, kemudian orang-orang
shalih, kemudian yang semisal mereka dan yang semisalnya” (HR. Ahmad, 3/78,
dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 995).
10
Mereka adalah orang-orang yang dicintai Allah.Ujian yang menimpa orang-
orang yang Allah cintai,itu dalam rangka mensucikanny,dan mengangkat
derajatnya,sehingga mereka menjadi teladan bagi yang lainnya dan bisa
bersabar.Sebab itulah Nabi bersabda dalam Hadits diatas.
Dalam riwayat lain dijelaskan,
‫الصالحون‬, ‫هم‬ِ‫ن‬‫دي‬ ‫قدر‬ ‫على‬ ‫المرء‬ ‫يبتلى‬ ‫فاألمثل‬ ‫األمثل‬ ‫ثم‬
“…kemudian orang-orang shalih, kemudian yang semisal mereka dan yang semisalnya,
mereka diuji sesuai dengan kualitas agama mereka.”
Jika ia merupakan orang yang tegar dalam beragama,semakin berat
ujiannya.Oleh karena itu Allah memberikan ujian berat kepada para Nabi dengan
ujian yang berat-berat.Diantaranya ada yang dibunuh,disakiti masyarakatya,ada
yang diberi penyakit yang parah dan lama seperti Nabi Ayyub,dan Nabi Muhammad
SAW yang disakiti di Mekkah dan Madinah,namun beliau tetap sabar dalam
menghadapi cobann tersebut.
CONTOH KASUS TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN SEBAGAI
BENTUK KASIH SAYANG ALLAH KEPADA HAMBANYA
 Cobaan yang bertubi-tubi yang dialami oleh Nabi Ayyub a.s,beliau
mengalami sakit parah selama bertahun tahun,hartanya banyak yang
hilang,ditinggal oleh istrinya,anak-anaknya banyak yang
meninggal,dan dikucilkan dari masyarakat,tetapi beliau
menghadapinya dengan sabar dan istiqomah bahwa cobaan itu
datangnya dari Allah.Dan Allah pun meninggikan derajat Nabi
Ayyub a.s sebagai balasan atas kesabaran yang dijalani oleh Nabi
Ayyun a.s selama menghadapi ujian dari Allah.
 Nabi Muhammad SAW dicoba dengan disakiti di Mekkah dan
Madinah,pernah hamper ingin di bunuh,dibiokot oleh kaum kafir
11
Qurais,ditinggal orang-orang tersayang saat masih belia,tapi Nabi
Muhammad dengan sabar menjalani semua ujian Allah
tersebut,beliau percaya Allah tidak akan menguji hambanya
melebihi kemampuannya,beliau juga yakin akan mendapatkan
balasan dari Allah berupa ditinggikan derajatnya diberikan pahala
yang besar.
 Cobaan Nabi Nuh a.s yang sudah mendakwahkan ajaran Allah
selama ratusan tahun namun mendapatkan perlakuan yang kasar dan
penolakkan yang keras dari kaumnya.Sedikit kaum Nabi Nuh a.s
yang mau mengikuti ajarannya,Nabi Nuh tetap sabar walaupun
mendapatkan siksaan dari kaumnya selama ratusan tahun.
 Ujian Nabi Ibrahim a.s yang memohon kepada Allah untuk diberikan
keturunan selama bertahun-tahun namun belum Allah kabulkan,Nabi
Ibrahim tetap bersabar dan berprasangka baik kepada Allah.Dan saat
Nabi Ibrahim mendapatkan keturunan yaitu Nabi Ismail a.s,Allah
memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih Ismail a.s.Nabi
Ibrahim langsung melaksanakan perintah Allah tersebut walaupun
mendapatkan godaan dari Iblis,Nabi Ibrahim tetap
melakukannya,betapa cinta Nabi Ibrahim lebih besar melebihi
cintanya kepada anaknya.
12
3.BERITAKENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM
KITAB-KITABSUCI AGAMA LAIN (Kristen,Hindu,Yahudi,dll).
Kitab suci umat Hindu terbagi menjadi tiga,yaitu Vedas,Upanishads,dan
Puranas.Ketigannya dibedakan berdasarkan umurnya,beberapa menyebutkan kitab
tersebut berasal dari sekitar 4000 tahun yang lalu.Baru-baru ini telah ditemukan
bahwa Nabi Muhammad SAW disebutkan dalam kitab-kitab tersebut.Dilansir dalam
Onislam.net,salah satu bukti yang mengejutkan adalah Jazirah Maharshi Vyasa yang
merupakan tempat suci umat Hindu,merupakan tanah Arab yang dirusak oleh
setan.Kemungkinan hal itu berasal dari pra-Islam pagan.
Selanjutnya,disebutkan Mahamad,yang diperkirakan maksudnya adalah
Muhammad.dimana dalam kitab tersebut digambarkan orang yang akan menuntun
orang-orang yang sesat.Dalam kitab itu disebutkan dia akan disunat, berjenggot,
fasih, dia akan membuat revolusi besar, dia akan mengumumkan panggilan untuk
beribadah, dia akan makan daging hewan halal yang bukan dari babi, dan dia akan
melawan bangsa yang tidak beragama.Semua itu merujuk pada ciri-ciri Nabi
Muhammad SAW. Bhavishya Purana yang merupakan salah satu Puranas terpenting,
memberikan bukti lain. Disebutkan bahwa di negeri asing akan ada seorang guru
spiritual yang bernama Muhammad. Dimana dia akan menjadi penghuni Arabia, dia
akan mengumpulkan kekuatan besar untuk melawan atau membunuh iblis dan Allah
akan melindunginya dari lawan-lawannya.
Kitab Upanishad, yang merupakan kitab tinggi dari Vedas, dan banyak
digunakan sebagai literatur pelajar Hindu menyebutkan nama nabi Muhammad.
Karena dalam kitab tersebut terdapat pengetahuan yang bersifat ketuhanan yang
mengajarkan bagaimana mendekatkan diri kepada sang Khaliq. Selain itu juga,
terdapat bukti penting yang disebutkan "tidak ada tuhan kecuali Allah", dan itu
disebutkan lebih dari sekali. Disebutkan pula deskripsi untuk Allah, yaitu nama
dewa adalah Allah, Dia adalah salah satu, Raja seluruh dunia, Dia adalah yang
Terbesar dari semua, Terbaik, Paling Sempurna, paling suci dari semua, Memelihara
13
dari seluruh dunia, yang merupakan pengejawantahan bumi dan ruang, dan Tuhan
dari semua ciptaan.
Dia menciptakan matahari, bulan, bintang-bintang, dan langit. Dia
Memelihara dari semua burung, binatang, hewan yang hidup di laut dan mereka
yang tidak terlihat oleh mata. Dia adalah Penghapus segala kejahatan dan bencana,
dan Muhammad adalah Rasul Allah.
Dalam Atharva Veda disebutkan 'yang patut dipuji' yang setiap orang harus
memujinya, dan disebutkan namanya Muhammad. Disebutkan pula Muhammad
adalah sosok penunggang unta. Menariknya, hal itu kontras karena nabi Indian
dilarang untuk menunggang unta. Dan nabi Isa disebutkan mengendarai keledai
bukan unta. Sehingga jelaslah yang dimaksud sang pengendara unta adalah
Muhammad. Pada mantra ketujuh menyebutkan ada orang yang akan menuntun
semua manusia, dan Muhammad selalu menegaskan tidak ada pengkhususan yang
dituntun, bukan hanya bangsa Israel ataupun bangsa Arab saja, melainkan seluruh
umat.
Kemudian pada Mantra keenam berbicara tentang beberapa orang pemberani
yang kalah tanpa pertempuran dan jumlah lawan mereka adalah 10 ribu. Hal itu bisa
menjadi acuan untuk pertempuran sekutu atau parit yang berlangsung pada masa
Nabi Muhammad. Jumlah orang-orang yang melakukan pengepungan di sekitar
Madinah memang 10 ribu, dan mereka kalah tanpa pertempuran karena Allah
mengirimkan badai.
Yang akhirnya setelah pengepungan panjang, memaksa mereka untuk
meninggalkan lokasi,selanjutnya, dalam Rig Veda, yang berbicara tentang seseorang
yang digambarkan sebagai jujur dan dapat dipercaya, kuat dan murah hati yang akan
menjadi terkenal dengan 10 ribu. Semua ini adalah karakteristik dari Nabi
Muhammad, dan jumlah 10 ribu mungkin dimaksudkan untuk jumlah para sahabat
Nabi Muhammad yang masuk dalam pemenangan Makkah.
14
Tak hanya sampai disini saja,Nabi Muhammad juga dijelaskan dalam
kitab-kitab agama lain:
Seperti dikutip dari buku berjudul "Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad,
Volume 1" oleh Moenawar Khalil, disebutkan bahwa datangnya Nabi Muhammad
SAW kepada umat manusia telah disebutkan dan dinyatakan dalam kitab Taurat dan
Injil. Hal demikian sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah al-A'raaf ayat 157
yang berbunyi, "(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil."
Perjanjian Lama dalam bahasa Arab disebut al-‘Ahdu al-Qadim dan dalam
bahasa Belanda disebut Ould Testament, atau yang dianggap sebagai kitab Taurat
oleh kaum Yahudi dan Nasrani. Sedangkan Perjanjian Baru dalam bahasa Arab disebut al-
‘Ahdu al-Jadid dan dalam bahasa Belanda disebut Niew Testament, dan itulah yang
dianggap kitab Injil oleh kaum Nasrani. Perjanjian Lama berisi himpunan kitab suci dari
nabi-nabi sebelum Nabi Isa AS, dan Perjanjian Baru adalah yang berisi himpunan kitab suci
yang dibawa Nabi Isa AS.
Di dalam buku tersebut disebutkan beberapa ayat dari kitab-kitab agama
terdahulu, yang menjelaskan tentang akan datangnya Nabi Muhammad SAW. Buku
tersebut mengutip bunyi kalimat bahasa Indonesia dari ayat Bibel, yang disalin dari
Bibel yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh
Nederlandsch Bibel Genootschap di Amsterdam pada 1916.
Salah satunya disebutkan dalam kitab Ulangan, 18:15, yang berbunyi, "Bahwa
seorang Nabi dari antara kamu dari antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini
yaitu akan dibangkitkan oleh Tuhan Allahmu bagi kamu maka dia haruslah kamu
dengar."
Di beberapa ayat dalam Kitab Ulangan itu disebutkan akan diutusnya Nabi
Muhammad SAW dengan semua yang dikatakannya membawa atau menyebut
Nama Tuhan dan bukan nama dewa. Nabi Muhammad SAW juga wafat tidak
karena dibunuh orang. Selain itu, apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad tentu
terjadi, meski baru terjadi pada masa beberapa abad sesudah wafatnya dan yang
terjadi pada masa hidupnya. "Bahwa kalau Nabi itu berkata atas Nama Tuhan, lalu
15
barang yang dikatakannya itu tak jadi atau tak datang, itulah perkataan yang bukan
sabda Tuhan, melainkan Nabi itu berkata dengan angkaranya: jangan kamu takut
akan dia." (Ulangan, 18:22).
Kemudian dalam Injil Yahya juga disebutkan ayat yang mengarah pada akan
kedatangan Nabi Muhammad. Seperti dalam Yahya, 14:26, yang berbunyi, "Tetapi
penghibur, yaitu Ruhul Kudus, yang akan disuruh oleh Bapa sebab namaku, yaitu
akan mengajarkan segala perkara itu kepadamu dan mengingatkan kamu segala
perkara yang telah kukatakan kepadamu itu." "Maka sekarang sudah kukatakan
kepadamu sebelum jadinya, supaya apabila ia jadi kelak, boleh kamu percaya"
(Yahya, 14:29). Dari ayat itu dijelaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW akan datang
dan diperintah oleh Tuhan dan akan mengajarkan segala perkara kepada manusia.
Hal demikian juga telah dinyatakan dalam Alquran.
Kemudian dalam ayat lainnya di Kitab Injil Yahya, Nabi Muhammad
digambarkan sebagai penghibur (Rahul Kudus) dan yang akan memuliakan Nabi Isa
karena ia akan mengambil beberapa keterangan dari apa yang telah diterangkan oleh
Nabi Isa kepada kaumnya. Di dalam Kitab Injil Barnabas, kedatangan Nabi
Muhammad SAW lebih jelas dinyatakan. Barnabas sendiri adalah nama seorang
sahabat atau pembela Nabi Isa. Karenanya, Injil Barnabas ditulisnya sendiri dari
wasiat yang didengarnya dari Nabi Isa AS. Di dalam kitab itu memberitakan
kedatangan Nabi SAW, bahkan dijelaskan pula tentang peristiwa disalibnya Nabi
Isa, bukanlah Nabi Isa yang disalib, melainkan Yahuda. Injil Barnabas termasuk
injil yang kuno, yang tertulis pada abad pertama Masehi.
Dalam ayat di kitab Injil Barnabas, misalnya, disebutkan bahwa saat Nabi
Isa AS memberitahu para hawari (penolong) bahwa beliau akan berpaling
meninggalkan alam. Saat itu, Isa berkata agar hati mereka tidak bergoncang dan
tidak takut. Sebab, Isa bukanlah yang menjadikan mereka, tetapi Allah yang
menjadikan dan memelihara mereka. "Adapun tentang ketentuan tugasku,
16
sesungguhnya aku datang untuk menyediakan jalan bagi Rasulullah yang akan
datang dengan membawa tugas kelepasan alam ini." (Barnabas, 72:10).
Seorang Yahudi telah mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW dalam
kitab Taurat dan Injil,
Sebelum Alquran diturunkan, Allah SWT telah mengabarkan tentang
keutamaan Rasulullah SAW yang tertuang dalam kitab-kitab samawi. Karena itu,
para ahli kitab pun telah mengetahui tanda-tanda keutamaan Rasulullah. Seperti
dikisahkan tentang bagaimana seorang pemuka Yahudi mengakui kerasulan
Nabi Muhammad SAW yang telah tercantum dalam Taurat dan Injil. Sahabat bin
Malik al Asyjai menceritakan pada suatu hari Nabi Muhammad SAW melakukan
suatu perjalanan. Malik al Asyjai pun turut menyertai Nabi hingga mereka masuk ke
dalam Sinagog Yahudi pada saat orang-orang Yahudi sedang merayakan hari
rayanya.
Orang-orang Yahudi itu pun tak menyukai kedatangan Nabi dan Malik al
Asyjai berada di tengah-tengah mereka. Rasulullah pun berkata kepada orang-orang
Yahudi itu. "Wahai kaum Yahudi, beritahukanlah kepadaku ke-12 lelaki di antara
kalian yang bersaksi bahwasanya tiada tuhan, melainkan Allah dan bahwa
Muhammad itu utusan Allah. Niscaya Allah akan mengugurkan pada setiap Yahudi
yang ada di bawah kolong langit, kemurkaan yang ditimpakan pada mereka."
Seketika orang-orang Yahudi itu pun terdiam. Tak ada satu orang pun yang
menjawab. Rasulullah kemudian mengulangi pernyataan sampai tiga kali, tetapi tak
ada satu orang pun yang menjawab. Maka, Rasulullah pun berkata: "Kalian tak
mau? Maka demi Allah, akulah al Hasyir (yang mengumpulkan) dan akulah al Aqib
(yang datang kemudian) dan akulah al Muqaffa (yang dihormati). Kalian percaya
atau mendustakan?,"
Nabi Muhammad pun pergi dengan disertai Malik al Asyjai. Ketika hampir
keluar dari Sinagoge, tiba-tiba ada seorang lelaki Yahudi dari arah belakang
17
Rasulullah berkata: "Sepertinya engkau Muhammad." Lelaki itu pun menghadap
pada kaumnya, yakni orang-orang Yahudi seraya berkata, “Lelaki macam apa kalian
mengenal diriku di kalangan kalian, wahai kaum Yahudi?”
Orang-orang Yahudi itu pun menjawab bahwa sesungguhnya mereka tidak
mengenal seseorang pun yang lebih mengetahui tentang Alkitab dan lebih mengerti
tentang isinya dibandingkan lelaki Yahudi itu dan silsilah keluarganya. Seketika itu
lelaki Yahudi itu justru bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi sebagaimana
dijelaskan dalam kitab samawi. “Sesungguhnya aku bersaksi dengan nama Allah
bahwa dia adalah nabi yang kamu dapati tercantum dalam Taurat dan Injil.”
Akan tetapi, kaum Yahudi tidak memercayai ucapan lelaki itu dan
menyebutkannya telah berdusta dan membantahnya. Rasulullah kemudian
menimpali bahwa sesungguhnya orang-orang Yahudi itulah yang berdusta dan
perkataannya tidak diterima. Lelaki Yahudi yang paling pandai di antara kaumnya
itu pun menghampiri Nabi Muhammad dan mengakui kenabian Rasulullah. Dia
adalah Abdullah bin Salam.
Setelah itu Rasulullah, Malik al Asyjai dam Abdullah bin
Salam meninggalkan orang-orang Yahudi itu. Maka, Allah menurunkan surah al
Ahqaf ayat 10:
ٰ
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫يل‬ِ‫ئ‬‫ا‬ َ‫ر‬ْ‫س‬ِ‫إ‬ ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬ ْ
‫ن‬ ِ‫م‬ ٌ‫د‬ِ‫ه‬‫َا‬‫ش‬ َ‫د‬ِ‫ه‬َ‫ش‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ ْ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ِ َّ
‫اَّلل‬ ِ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ْ
‫ن‬ ِ‫م‬ َ
‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬
َ‫أ‬ َ‫ر‬َ‫أ‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ َ
‫ن‬ َ‫آم‬َ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ث‬ِ‫م‬
ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬
َ‫ين‬ِ‫م‬ِ‫ل‬‫ا‬َّ‫الظ‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ْ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ي‬ َ
‫َل‬ َ َّ
‫اَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۖ ْ‫م‬ُ‫ت‬ ْ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ َ‫و‬
“Katakanlah: Terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika Alquran itu
datang dari sisi Allah, padahal kamu mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani
Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang tersebut dalam) Alquran lalu
dia beriman, sedang kamu menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah tiada
memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”
18
Begitu pun kisah raja Romawi, yakni Heracleus yang mengakui tentang
kenabian Rasulullah ketika berbicang dengan Abu Sufyan yang memimpin
rombongan ke Syam. Kepada Abu Sofyan Heracleus mengatakan: “Seandainya
semua apa yang kamu katakan ini benar, pasti dia akan menguasai kerajaan yang
ada di bawah kakiku ini. Sungguh aku telah menduga bahwa dia tidak ada di antara
kalian sekarang ini, seandainya aku tahu jalan untuk bisa menemuinya, tentu aku
akan berusaha keras menemuinya hingga bila aku sudah berada di sisinya pasti aku
akan basuh kedua kakinya." Untuk kisah lengkapnya bisa melihat hadits Bukhari
nomor 6.
4.AL-QUR`AN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI
Pendidikan Islam yang mengalami masa tunas pada masa Dinasti Bani
Umayyah mencapai puncaknya pada masa Dinasti Bani Abbasiyah. Kemajuan
pendidikan Islam pada masa ini dikarenakan penguasa da ri Dinasti Bani
Abbasiyah mengambil kebijakan dengan mengangkat orang -orang Persia
menjadipejabat -pejabat penting di istana, terutama dari
keluargaBaramikah,sebuah keluarga yang telah lama bersentuhan dengan filsafat
dan ilmu pengetahuan Hellenisme yang mempengaruhi umat Islam untuk
belajardan mengembangkan pemikiran Islam. Hal ini semakin nyata setelah
penguasa dari Dinasti ini memproklamirkan aliran Mu’tazilah, sebuah aliran
teologi rasional sebagai mazhab resmi negara. Pada masa ini pendidikan
Islammencapai zaman keemasannya. Filsafat Islam, ilmu pengetahuan, sains dan
pemikiran Islam mencapai kemajuan yang sangatpesat sehingga menjadikan Islam
sebagai pusat keilmuan yang tiada tandingnya di dunia dan filsafat serta ilmu
pengetahuannya menjadi kiblat dunia pada saat itu.
19
Perseteruan antara agama dan ilmu pengetahuan (sains) merupakan isu
klasik yang sampai saat ini masih berkembang di dunia Barat dalam wujud
sekularisme. Tetapi, Islam tidak mendekati persoalan sains ini dari perspektif
tersebut karena al-Qur’an dan al -Sunnah telahmemberikan system yang lengkap
dansempurna yang mencakup semua aspek kehidupan manusia, termasuk kegiatan
-kegiatan ilmiah atau penyelidikan -penyelidikan ilmiah.Jadi, kegiatan ilmiah
merupakan bagian yang integral dari ke seluruhan sistem Islam di mana masing –
masing bagian memberikan sumbangan terhadap yang lainnya.
Al-Qur’an sangat menekankan pentingnya membaca (baca: mengamati)
gejala alam dan merenungkannya. Al - Qur’an mengambil contoh dari kosmologi,
fisika, biologi, ilmu kedokteran dan lainnya sebagai tanda kekuasaan Allah untuk
dipikirkan oleh manusia. Tidak kurang dari tujuh ratus lima puluh ayat – sekitar
seperdelapan al -Qur’an– yang mendorong orang beriman untuk menelaah alam,
merenungkan dan menyelidiki dengan kemam puan akal budinya serta berusaha
memperoleh pengetahuandanpemahamanalamiahsebagai bagi darihidupnya.Kaum
muslim zaman klasik memperoleh ilham dan semangat untuk mengadakan
penyelidikan ilmiah di bawah sinar petunjuk al -Qur’an, di samping dorongan lebih
lanjut dari karya -karya Yunani dan sampai batas-batas tertentu oleh terjemahan
naskah -naskah Hindu dan Persia. Dengan semangat ajaran al -Qur’an, para
ilmuwan muslim tampil dengan sangat mengesankan dalam setiap bidang ilmu
pengetahuan. Pengaruh al -Qur’an ini tidak saja diakui oleh kalangan ilmuwan
muslim zaman dahulu, seperti al -Ghazali, (1983:45-48 ) dan al -Suyuthi, ( Dhahabi,
1961:
420) bahkan sarjana Baratpun mengakuinya, seperti R. Levy (1975:400) (1975: 400)
dan George Sarton. (tt:23).
DIMENSI SAINS DAN TEKNOLOGI DALAM AL-QUR`AN
Kata sains dan teknologi diibaratkan dua mata koin yang sulit dipisahkan
satu sama lain.Sains menurut Baiquni Kata sains dan teknologi ibarat dua sisi
20
mata uang yang sulit dipisahkan satu sama lain. Sains, menurut Baiquni, adalah
himpunan pengetahuan manusia tentang alam yang diperoleh sebagai konsensus
para pakar, melalui penyimpulan secara rasional mengenai hasil -hasil analisis
yang kritis terhadap data pengukuran yang diperoleh dari observasi pada gejala -
gejala alam. Sedangkan teknologi adalah himpunan pengetahuan manusia tentang
proses proses pemanfaatan alam yang diperoleh dari penerapan sains, dalam
kerangka k egiatan yang produktif ekonomis (Baiquni, 1995: 58 -60).
Al-Qur’an, sebagai kalam Allah, diturunkan bukan untuk tujuan -tujuan
yang bersifat praktis. Oleh sebab itu, secara obyektif, al -Qur’an bukanlah
ensikloped i sains dan teknologi apalagi al -Qur’an tidak menyatakan hal itu secara
gamblang.
Akan tetapi, dalam kapasitasnya sebagai hudalialinas,al-Qur’an memberikan
informasi stimulan mengenai fenomena alam dalam porsi yang cukup banyak, seki
tar tujuh ratus lim a puluh ayat (Ghulsyani, 1993: 78). Bahkan, pesan( wahyu) paling
awal yang diterima Nabi SAW mengandung indikasi pentingnya proses
investigasi (penyelidikan). Informasi al-Qur’an tentang fenomena alam
ini,menurut Ghulsyani, dimaksudkan untuk menarik perhatian manusia kepada
Pencipta alam Yang Maha Mulia dan Maha Bijaksana dengan mempertanyakan dan
merenungkan wujud -wujud alam serta mendorong manusia agar berjuang
mendekat kepada -Nya (Ghulsyani, 1993) . Dalam visi al -Qur’an, fenomena alam
adalah tanda-tanda kekuasaan Allah. Oleh sebab i tu, pemahaman terhadap alam itu
akan membawa manusia lebih dekat kepada Tuhannya.
Pandangan al -Qur’an tentang sains dan teknologi dapat ditelusuri dari
pandangan al -Qur’an tentang ilmu. Al -Qur’an telah meletakkan posisi ilmu p ada
tingkatan yang hampir sama dengan iman seperti tercermin dalam surat al -
Mujadalah ayat 11:
“… niscaya Allah akan meninggikan orang -orang yang beriman di antara
kamudan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapaderajat.”
21
Ayat -ayat al -Qur’an yang memerintahkan manusia mencari ilmu atau
menjadi ilmuwan begitu banyak. Al-Qur’an menggunakan berbagai istilah yang
berkaitan dengan hal ini. Misalnya, mengajak melihat, memperhatikan, dan
mengamati kejadian-kejadian (Fathir: 27; a l-Hajj: 5; Luqman: 20; al - Ghasyiyah:
17 -20; Yunus: 101; al -Anbiya’: 30), membaca (al - ‘Alaq: 1 -5) supaya mengetahui
suatu kejadian (al -An’am: 97; Yunus: 5), supaya mendapat jalan (al -Nahl: 15),
menjadi yang berpikir atau yang menalar berbagai fenomena (al -Nahl: 11; Yunus:
101;al-Ra’d:4; al-Baqarah:164; al-Rum: 24; al-Jatsiyah: 5, 13), menjadi ulu al-albab
(Ali ‘Imran: 7;190-191;al-Zumar: 18), dan mengambil pelajaran (Yunus: 3).
Di samping itu, al -Qur’an juga memberikan tuntunan praktis bagi
manusiaberupa langkah –langkah penting bagaimana memahami alam agar dicapai
manfaat yang maksimal. Suatu cara penghampiran yang sederhana dalam
mempelajari ilmu pengetahuan ditunjukkan al -Qur’an dalam surat al -Mulk ayat 3-
4 yang intinya mencak up proses kagum, mengamati, dan memahami.Dalam
konteks sains, al -Qur’an mengembangkan beberapa langkah/proses sebagai berikut:
Pertama,Al-Qur’an memerintahkan kepada manusia untuk mengenali secara
seksama alam sekitarnya seraya mengetahui sifat -sifat dan proses-proses alamiah
yang terjadi di dalamnya. Perintah ini, misalnya, ditegaskan di dalam surat Yunus
ayat 101:
“Katakanlah (wahai Muhammad): Perhatikan (dengan nazhor) apa yang ada di
langit dan di bumi….”
Dalam kata unzhuru (perhatikan),Baiquni memahaminya tidak sekedar
memperhatikan dengan pikiran kosong, melainkan dengan perhatian yang seksa ma
terhadap kebesaran Allah SWT dan makna dari gejala alam yang diamati (Baiquni,
1997:20). Perintah ini tampak lebih jelas lagi di d alam firman Allah di surat al -
Ghasyiyah ayat 17 -20:
“ Maka apakah mereka tidak memperhatikan (dengan nazhor) onta bagaimana
ia diciptakan. Dan langit bagaimana ia diangkat. Dan gunung-gunung bagaimana
mereka ditegakkan. Dan bumi bagaimana ia dibentangkan.”
22
Kedua, al-Qur’an mengajarkan kepada manusia untuk mengadakan
pengukuran terhadap gejala -gejala alam. Hal ini diisyaratkan di dalam surat al -
Qamar ayat 149.
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu dengan ukuran.”
Ketiga, al-Qur’an menekankan penting nya analisis yang mendalam terhadap
fenomena alam melalui proses penalaran yang kritis dan sehat
“Dia menumbuhkan bagimu, dengan air hujan itu, tanaman - tanaman zaitun,
korma, anggur, dan segala macam buah - buahan. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar -benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi mereka yang mau berpikir.
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu; dan bintang-
bintang itu ditundukkan (bagimu) dengan perintah-Nya. Sebenarnya pada yang
demikian itu terdapat tanda -tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang menalar.”
Tiga langkah yang dikembangkan oleh al -Qur’an itu lah yang sesungguhnya
yang dijalankan oleh sains hingga saat ini, yaitu observasi (pengamatan),
pengukuran -pengukuran, lalu menarik kesimpulan (hukum -hukum) berdasarkan
observasi dan pengukuran itu.
Meskipun demikian,dalam perspektif Al-Qur’an,kesimpulan-kesimpulan
ilmiah rasional bukanlah tujuan akhir dan kebenaran mutlak dari proses
penyelidikan terhadap gejala-gejala alamiah di alam semesta.Sebab, seperti pada
penghujung ayat yang menjelaskan gejala -gejala alamiah, kesadaran adanya Allah
dengan sifat -sifat -Nya Yang Maha Sempurna menjadi tujuan hakiki di balik fakta
-fakta alamiah yang dinampakkan.
Memahami tanda -tanda kekuasaan Pencipta hanya mungkin dilakukan
oleh orang -orang yang terdidik dan bijak yang berusaha menggali rahasia -rahasia
alam serta memiliki ilmu (keahlian) dalam bidang tertentu. Ilmu -ilmu kealaman
seperti matematika, fisika, kimia, astronomi, biologi, geologi dan lainnya
merupakan perangkat yang dapat digunakan untuk memahami fenomena alam
semesta secara tepat. Dengan bantuan ilmu -ilmu serta didorong oleh semangat dan
sikap rasional , maka sunnatullah dalam wujud keteraturan tatanan (order) di alam
23
ini tersingkap.
ADAPUN BEBERAPA CONTOH KASUS KEBENARAN SAINS DAN
TEKNOLOGI YANG DITEMUKAN DALAM AL-QUR`AN
 JACQUES YVES COSTEAU,Seorang oceanographer dan seorang
penyelam kelahiran Prncis tanggal 11 Juni 1910.Menemukan
beberapa kumpulan mata air yang tidak bercampur dengan yang lain
seakan ada dinding pemisah satu sama lain.Dia pun bertemu dengan
seorang professor muslim dan menceritakan semuanya,professor
muslim itu pun mengatakan bahwa hal tersebut sudah dijelaskan
dalam Al-Qur`an surah Ar-Rahman:19-20 yang artinya:
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian
saling bertemu.Antara keduanya ada batas yang dilampaui masing-
masing.”
Mengetahui hal tersebut Costeau pun memeluk agama islam hingga
akhir hayatnya.
 MAURICE BUCAILLE,adalah seorang peneliti yang meneliti jazad
Fir`aun yang lahir pada 19 Juli 1920 dan merupakan ahli bedah asal
Prancis.Hasil penelitiannya mengungkapkan sisa-sisa garam yang
melekat pada mumi tersebut dikarenakan mumi tersebut tenggelam di
lautan.Hal tersebut sudah dijelaskan dalam Al-Qur`an surah Yunus:92
yang artinya:
“Maka pada hari ini kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat
menjadi pmbelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan
sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda
kekuasaan kami.”
Ayat tersebut menyentuh hati Bucaille sehingga ia pun memeluk
agama Islam.
 Suara halus yang dihasilkan oleh tumbuhan tapi suara itu tidak dapat
didengar dengan telinga manusia.Akhirnya suara itu berhasil direkam
24
dan disimpan didalam alat yang canggih,tim peneliti pun
mengubahnya menjadi gelombang optic sehingga menghasilkan
rangkaian garis pada layar monitor agar memudahkan untuk
memahami suara tersebut.Hasilnya suara tanaman tersebut
membentuk lafaz Alla dalam layar monitor.Hal ini sudah
digambarkan dalam Al-Qur`an surah Al-Isra`:44
“Dan tidak ada sesuatu pun bertasbih melainkan dengan memuji-
Nya,tetapi kamu sekalian tidak tidak mengerti tasbih
mereka.Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha
Pengampun”.
 Seorang ahli Neurologi asal Amerika mendapatkan hidayah dan
memeluk agama islam bernama FIDELMA O`LEARY.Meneliti
beberapa syaraf otak dalam manusia tidak dapat dialiri darah,hasil
penemuannya mengungkapkan bahwa syaraf tersebut hanya dapat
dialiri darah ketika sujud dalam Shalat.Itu berarti jika orang tidak
Shalat maka otaknya tidak dapat dialiri darah secara maksimal.
 Prof.Dr.Leopold Werner von Ehrenfels merupakan seorang psikiater
dan seorang ahli Neurologi berkebangsaan Austria.Sebelum memeluk
agama Islam ia meneliti bahwa Wud`hu dan menemukan fakta yang
terkait dengan pusat-pusat syaraf yang paling peka dari tubuh
manusia.Letak-letak pusat syaraf itu terletak pada dahi,kaki dan
tangan dan sangat sensitive saat terkena air.Jika titik syaraf tersebut
terkena air maka dapat memelihara kesehatan.Perintah berwud`hu
dalam Shalat terdapat dalam Al-Qur`an:
“Hai orang-orang yang beriman,apabila kamu hendak megerjakan
shalat,maka basulah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku,dan
sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata
kaki,dan jika kamu junub maka mandilah,dan jika kamu sakit atau
dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau
menyentuh permpuan,lalu kamu tidak memperoleh air maka
bertayamumlah deengan tanah yang bersih,sapulah mukamu dan
25
tanganmu dengan tanah itu.Allah tidak menyulitkan kamu,tetapi Dia
hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya
bagimu,supaya kamu bersyukur (QS Al-Maidah:6)”.
 Perubahan struktur molekul air sesuai dengan perasaan manusia
disekitarnya.Percobaan pertama air didoakan menurut tradisi agama
Shinto,kemudian didinginkan hingga -5℃, diamati dengan mikroskop
electron,hasilnya molekul air tersebut membentuk Kristal segienam
yang indah.
Pada percobaan berikutnya diulang tapi menggunakan kata
Arigatou,hasilnya membentuk Kristal yang sangat indah.
Percobaan berikutnya diucapkan kata Syaiton,hasilnya molekul air
membentuk bentuk yang buruk.
Percobaan berikutnya diputar music Symphoni Mouzan,hasilnya
molekul air berbentuk bunga.
Percobaan berikutnya diputar music heavy metal,bentuk Kristal air
menjadi hancur.
Ketika dibacakan doa Islam,Kristal tersebut membentuk segienam
dengan cabang disetiap sisinya.Mengenai perubahan molekul air
tersebut Allah berfirman:
“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasannya
langit dan bumi itu keduannya dulu adalah suatu yang
padu,kemudian Kami pisahkan antara keduanya.Dan dari air Kami
jadikan segala sesuatu yang hidup.Maka mengapa mereka juga tiada
beriman?”(QS.Al-Anbiya:30).
26
5.PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUS SALIH YANG
SESUNGGUNYA:GENERASI SAHABAT,TABIIN,DANTABIITTABIIN.
A.Pengertian Salafus Shalih
Salafus Shalih secara bahasa berasaldari tiga huruf,yaitu sim,lam,dan fa.Tiga huruf
ini menunjukan makna terdahulu atau orang-orang yang telah lampau. Para ulama
membagi salafus shalih menjadi tiga golongan, yaitu para sahabat nabi, tabi’in, dan
tabi’ut tabi’in. ketiga golongan ini diyakini sebagai orang-orang terbaik yang hidup
setelah Rasulullah SAW.
ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ،ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ،‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫ر‬َ‫ق‬ ِ
‫اس‬‫ه‬‫ن‬‫ال‬ ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬
ْ‫م‬ »
“Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian manusia
yang hidup pada masa berikutnya, kemudian manusia yang hidup pada masa
berikutnya.” (HR. Bukhari (2652), Muslim (2533))
Sebagai seorang Muslim, kita hendaknya mengikuti jejak salafus shalih.
Sebab mereka adalah golongan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya. Mereka banyak membantu Rasulullah dengan harta benda dan jiwa raganya
dalam menyebarkan Agama Allah SWT.
B.DALIL ANJURAN MENGIKUTI SALAFUS SHALIH
Salafus Shalih adalah sebaik-baiknya generasi. Perjalanan hidup mereka
dipenuhi dengan teladan yang baik, karena sanad keilmuan mereka begitu dekat
dengan Nabi Muhammad SAW.
Karena itu, setiap Muslim dianjurkan untuk selalu mengikuti mereka dan
menyandarkan perkara agama kepada mereka. Ini dijelaskan dalam beberapa dalil
berikut ini:
1. Surat An-Nisa ayat 115
َ‫ي‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫د‬ُ‫ه‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫هن‬‫ي‬َ‫ب‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ ‫ه‬‫الر‬ ِ‫ق‬ِ‫ق‬‫َا‬‫ش‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬
َ‫و‬ َ‫م‬‫ه‬‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ص‬ُ‫ن‬ َ‫و‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬ َ‫و‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ه‬ِِّ‫ل‬ َ‫و‬ُ‫ن‬ َ‫ين‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫س‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ ْ‫ع‬ِ‫ب‬‫ه‬‫ت‬
‫ا‬ً‫ير‬ ِ
‫ص‬َ‫م‬ َْْ‫ء‬‫ا‬َ‫س‬
27
Artinya: “Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran bainya dan
mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin. Kami biarkan ia leluasa
terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam
Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.”
2. Surat At-Taubah ayat 100
َ‫ين‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ار‬َ‫ص‬ْ‫ن‬‫األ‬ َ‫و‬ َ‫ين‬ ِ‫ر‬ ِ‫اج‬َ‫ه‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬ ‫ه‬‫األو‬ َ‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫ب‬‫ا‬‫ه‬‫س‬‫ال‬ َ‫و‬
ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ه‬‫د‬َ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫وا‬ُ‫ض‬ َ‫ر‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ ‫اَّلله‬ َ‫ي‬ ِ
‫ض‬ َ‫ر‬ ٍ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫إ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ع‬َ‫ب‬‫ه‬‫ت‬‫ا‬
ٍْ‫ا‬‫ه‬‫ن‬َ‫ج‬
َ‫ب‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ين‬ِ‫د‬ِ‫ل‬‫َا‬‫خ‬ ُ‫ار‬َ‫ه‬ْ‫ن‬‫األ‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ‫ي‬ ِ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ت‬
‫يم‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ز‬ ْ‫و‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ‫ًا‬‫د‬
Artinya: “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di
antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka
dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah
menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya;
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar."
3. Hadis Rasulullah SAW
‫خ‬
ً‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ،ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ،ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ،‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫ر‬َ‫ق‬ ‫ي‬ِ‫ت‬‫ه‬‫م‬ُ‫أ‬ ُ‫ْر‬‫ي‬ ََ
ُ‫ن‬‫و‬ُ‫خ‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ، َ‫ُون‬‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ُون‬‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫ي‬ ‫ا‬
َ‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ون‬
ُ‫ن‬َ‫م‬ِِّ‫س‬‫ال‬ ُ‫م‬ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ر‬َ‫ه‬ْ‫ظ‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ،َ‫ون‬ُ‫ف‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫ذ‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ،َ‫ون‬ُ‫ن‬َ‫م‬َ‫ت‬ْ‫ُؤ‬‫ي‬
“Sebaik-baiknya manusia adalah yang hidup pada masaku,kemudian manusia yang
hidup pada masa berikutnya,kemudian manusia yang hidup pada masa
berikutnya,kemudian akan datang suatu kaum persaksian salah seorang dari mereka
mendahului sumpahnya,dan sumpahnya mendahului persaksiannya.”(HR Bukhari
(3650),Muslim (2533))
C.SAHABAT NABI
Sahabat Nabi (bahasa Arab: ‫النبي‬ ‫أصحاب‬, translit. aṣḥāb al-nabī) adalah orang-
orang yang mengenal dan melihat langsung Nabi Muhammad, membantu
perjuangannya dan meninggal dalam keadaan Muslim. Secara terminologi, kata
ṣahabat (‫)صحابة‬ merupakan bentuk jama'/plural dari kata ṣahabi (‫)صحابي‬ yang
bermakna membersamai, mendampingi, dan berinteraksi langsung. Para Sahabat
28
yang utama mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Nabi Muhammad, sebab
mereka merupakan penolongnya dan juga merupakan murid dan penerusnya. Bagi
dunia Islam saat ini, sahabat Nabi berperan amat penting, yaitu sebagai jembatan
penyampaian hadis dan sunnah Nabi Muhammad yang mereka riwayatkan.
Kebanyakan ulama secara umum mendefinisikan sahabat Nabi sebagai
orang-orang yang mengenal Nabi Muhammad, mempercayai ajarannya, dan
meninggal dalam keadaan Islam. Dalam bukunya “al-Iṣābah fī Tamyīz al-Ṣaḥābah”,
Ibnu Hajar al-Asqalani (w. 852 H/1449 M) menyampaikan bahwa:"Sahabat (‫صحابي‬,
ash-shahabi) adalah orang yang pernah berjumpa dengan Nabi dalam keadaan
beriman kepadanya dan meninggal dalam keadaan Islam."Terdapat definisi yang
lebih ketat yang menganggap bahwa hanya mereka yang berhubungan erat dengan
Nabi Muhammad saja yang layak disebut sebagai sahabat Nabi. Dalam kitab
“Muqadimmah” karya Ibnu ash-Shalah (w. 643 H/1245 M),
Dikatakan kepada Anas, “Engkau adalah sahabat Rasulullah dan yang paling
terakhir yang masih hidup". Anas menjawab, “Kaum Arab (badui) masih tersisa,
adapun dari sahabat beliau, maka saya adalah orang yang paling akhir yang masih
hidup.”Demikian pula ulama tabi'in Said bin al-Musayyib (w. 94 H/715 M)
berpendapat bahwa: “Sahabat Nabi adalah mereka yang pernah hidup bersama Nabi
setidaknya selama setahun, dan turut serta dalam beberapa peperangan bersamanya.”
Sementara Imam an-Nawawi (w. 676 H /1277 M) juga menyatakan bahwa:
“Beberapa ahli hadis berpendapat kehormatan ini (sebagai Sahabat Nabi) terbatas
bagi mereka yang hidup bersamanya (Nabi Muhammad) dalam waktu yang lama,
telah menyumbang (harta untuk perjuangannya), dan mereka yang berhijrah (ke
Madinah) dan aktif menolongnya; dan bukan mereka yang hanya menjumpainya
sewaktu-waktu, misalnya para utusan Arab badui; serta bukan mereka yang bersama
dengannya setelah Pembebasan Mekkah, ketika Islam telah menjadi kuat.”
29
Jumlah Sahabat Nabi
Tidak mungkin bisa dipastikan mengenai jumlah sahabat Nabi secara tepat
karena berbagai faktor seperti perbedaan definisi dan luasnya daerah persebaran
mereka selama hidup, jika kita hanya merujuk pada jumlah sahabat Nabi yang
tercatat dalam berbagai buku biografi karangan Ulama yang membahas mereka
seperti kitab Thabaqat Al-Kabir karya Ibnu Sa'ad, kitab Al-Isti'ab karya Ibnu Abdil
Barr dan Mu'jam as-Shahabah karya Ibnu Qani', maka kita hanya akan mendapati
sekitar 2700-an sahabat laki laki dan 380-an sahabat perempuan, sedangkan Imam
Al-Qasthalani dalam kitab al-Mawahib nya menyatakan bahwa jumlah sahabat Nabi
ketika peristiwa Fathu Makkan adalah berjumlah sekitar 7000 orang, lalu dalam
peristiwa perang Tabuk bertambah menjadi 70.000, dan yang terakhir pada
peristiwa Haji Wada' jumlah mereka mencapai sekitar 124.000 orang, wallahu a'lam.
Tingkatan dan status
Identifikasi terhadap Sahabat Nabi, termasuk tingkatan dan statusnya,
merupakan hal yang penting dalam Dunia Islam karena digunakan untuk
mengevaluasi keabsahan suatu hadis maupun perbuatan Nabi Muhammad yang
diriwayatkan oleh mereka.Menurut Al-Hakim an-Naisaburi dalam karyanya Al-
Mustadrak, tingkatan Sahabat terbagi dalam dua belas tingkatan, yaitu:
1. Para Khulafa'ur Rasyidin dan selebihnya dari Sepuluh yang Dijanjikan Surga
ketika masih hidup
2. Para sahabat yang masuk Islam di Makkah sebelum Umar dan mengikuti majelis
Daarul Arqam
3. Para sahabat yang ikut serta berhijrah ke negeri Habasyah
4. Para sahabat Kaum Anshar yang ikut serta dalam Bai'at Aqabah Pertama
5. Para sahabat Kaum Anshar yang ikut serta dalam Bai'at Aqabah Kedua
30
6. Para sahabat Kaum Muhajirin yang berhijrah sebelum sampainya Nabi
Muhammad di Madinah dari Quba
7. Para sahabat yang ikut serta dalam Perang Badar
8. Para sahabat yang berhijrah antara Perang Badar dan Perjanjian Hudaibiyyah
9. Para sahabat yang ikut serta dalam Baiat Ridwan pada saat ekspedisi
Hudaibiyyah
10. Para sahabat yang masuk Islam dan berhijrah ke Madinah setelah Perjanjian
Hudaibiyyah
11. Para sahabat yang masuk Islam setelah Fathu Makkah
12. Para sahabat anak-anak yang melihat Nabi Muhammad di waktu atau tempat
apapun setelah Fathu Makkah
Terdapat sekelompok Sahabat Nabi yang dipandang lebih tinggi statusnya di
antara kalangan mereka sendiri, yaitu sebagai ulama yang dimintakan fatwanya
untuk berbagai permasalahan yang mereka hadapi. Sahabat Nabi yang memberikan
fatwa diperkirakan ada sekitar 130 orang, laki-laki dan perempuan. Menurut Ibnu
Qayyim, para ulama Sahabat Nabi terbagi sbb.:
1. Para sahabat yang banyak berfatwa, yaitu tujuh orang: Umar bin Khattab, Ali
bin Abi Thalib, Abdullah bin Mas'ud, Aisyah Ummul Mukminin, Zaid bin
Tsabit, Abdullah bin Umar, dan Abdullah bin Abbas
2. Para sahabat yang pertengahan dalam berfatwa, antara lain: Abu Bakar, Ummu
Salamah, Anas bin Malik, Abu Sa'id al-Khudri, Abu Hurairah, Utsman bin
Affan, Abdullah bin Amr bin al-Ash, Abdullah bin Zubair, dll.
3. Para sahabat yang sedikit berfatwa, hanya satu-dua masalah, yaitu: Abu Darda,
Abu al-Yasar, Abu Salamah al-Makhzumi, Abu Ubaidah bin al-Jarrah, Hasan
bin Ali, Husain bin Ali, Nu'man bin Basyir, Ubay bin Ka'ab, Abu Ayyub, Abu
Thalhah, Abu Dzar, Ummu Athiyyah, Shafiyah Ummul Mukminin, Hafshah,
dan Ummu Habibah.
31
Sahabat Nabi dalam Pandangan Islam
Sahabat dalam Pandangan Ahlu Sunnah
Banyak sekali ayat al-Qur'an dan hadist Nabi yang mencatat mengenai
keutamaan para sahabat karena mereka merupakan orang-orang yang membela Nabi
Muhammad baik dalam keadaan senang maupun susah, bahkan diantara mereka
sudah ada yang dijaminkan surga melalui lisan Nabi sendiri sewaktu beliau masih
hidup yang dikenal sebagai "Asyarah al-Mubassyarin bi-l-jannah" (sepuluh orang
yang dijanjikan surga), diantara ayat al-qur'an yang menjelaskan tentang keutamaan
mereka yaitu :
"Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia
bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.
Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya.
Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat
mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang
diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya,
kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas
batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah
hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang
mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan
kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar". (Q.S. Al-Fath : 29).
kemudian ayat lainnya yang menjelaskan ridha Allah atas mereka :
"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan
muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah
ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan
bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-
lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar". (Q.S. At-
Taubah : 100).
32
Sedangkan Nabi Muhammad sendiri mewasiatkan kepada kaum muslimin untuk
berhati-hati dalam berucap dan bersikap terhadap para Sahabat Beliau yang tertuang
dalam hadits-nya sebagai berikut :
" ‫فببغض‬ ‫أبغضهم‬ ‫ومن‬ ،‫أحبهم‬ ‫فبحبي‬ ‫أحبهم‬ ‫فمن‬ ،‫بعدي‬ ‫غرضا‬ ‫تتخذوهم‬ ‫ال‬ ،‫أصحابي‬ ‫في‬ ‫هللا‬ ‫هللا‬
،‫أبغضهم‬ ‫ي‬
‫آذ‬ ‫ومن‬
‫يأخذه‬ ‫أن‬ ‫فيوشك‬ ‫هللا‬ ‫آذى‬ ‫ومن‬ ،‫هللا‬ ‫أذى‬ ‫فقد‬ ‫أذاني‬ ‫ومن‬ ،‫أذاني‬ ‫فقد‬ ‫اهم‬ ".
Ingatlah Allah ! Ingatlah Allah dalam memperlakukan para sahabat-ku ! Jangan
menjadikan mereka sebagai sasaran (atas berbagai tuduhan) setelah-ku, maka
barangsiapa yang mencintai mereka, niscaya aku juga mencintainya, dan
barangsiapa yang membenci mereka, niscaya aku juga akan membencinya, dan
barangsiapa menyakiti mereka, sungguh ia telah menyakitiku juga, dan
barangsiapa menyakitiku maka ia telah menyakiti Allah, dan barangsiapa menyakiti
Allah, maka ditakutkan jikalau ia akan mendapat siksa.
Dan masih banyak dalil dalam al-Qur'an dan as-Sunnah yang menunjukkan
keutamaan mereka baik secara umum maupun secara individu dan kelompok, atas
dasar inilah kalangan Ahlu Sunnah menyimpulkan beberapa kesepakatan mengenai
sahabat Nabi sebagai berikut :
1. Seluruh sahabat Nabi adalah bersifat 'udul (adil dan jujur) dimana tidak boleh
kita membenarkan sebagian perkataan mereka dan mengingkari perkataan
sahabat lainnya, hal ini berimplikasi besar dalam ilmu al-jarh wa at-ta'dil dalam
periwayatan hadits.
2. Para sahabat Nabi tidak pernah disebutkan dalam ayat al-Qur'an, kecuali Allah
telah memuji mereka atas perbuatan dan sikap mereka, atau mengampuni atas
seluruh kesalahan dan kekhilafan mereka tanpa terkecuali.
3. Orang yang didapati mencaci dan menghina salah satu sahabat Nabi, maka
mereka dianggap sebagai seorang zindiq (bahasa arab : ‫)زنديق‬, karena mereka
telah mengingkari apa yang termaktub dalam al-Qur'an dan hadits sebagaimana
33
yang tertulis di atas, bahkan madzhab Hanabilah (Imam Hambali) menyatakan
bahwa mereka yang "hanya" mengingkari sifat shuhbah (pelabelan sahabat)
terhadap salah satu sahabat yang jelas termaktub dalam al-Qur'an seperti Abu
Bakar (dalam kisah hijrah dan singgah dalam gua) sebagai kafir, karena secara
tidak langsung telah mengingkari keabsahan ayat dalam al-Qur'an itu sendiri.
Imam Malik bin Anas juga berpendapat sama mengenai takfir atas orang
yang mengingkari atau bahkan mencaci para sahabat Nabi, karena tertulis dalam
surat al-Fath di atas : "tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya
karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir", sembari beliau
berkata : "Maka barangsiapa yang diresahkan hatinya oleh para Sahabat Nabi maka
ia telah kafir".
Sahabat Nabi dalam Pandangan Kelompok Syi'ah
Dari segi definisi, Syi'ah melihat bahwa pelabelan Sahabat (ṣuhbah) hanya
bisa dibenarkan dengan lamanya berhubungan dengan Nabi, meskipun mereka juga
tidak menentukan jangka waktu tertentu. Syi'ah lebih suka menggunakan istilah
aṣhab daripada shahabi karena istilah kedua tersebut dianggap tidak disebutkan
dalam al-Qur'an atau as-Sunnah dan tidak ada asal-usulnya dalam bahasa Arab,
tetapi istilah tersebut tetap digunakan meskipun dalam tingkatan kuantitas yang
lebih rendah dalam literatur Syiah. Syiah menghargai status para sahabat, kebajikan,
dan dukungan mereka untuk Nabi, kaum Syiah percaya bahwa para sahabat memang
mematuhi manhaj (aturan) Al-quran dalam evaluasi mereka terhadap status sahabat,
namun disisi lain mereka menyoroti ayat Al-quran yang dianggap diturunkan untuk
untuk menyalahkan dan mencerca mereka di beberapa situasi dan kasus.
Tentu saja hal semacam ini ditolak mentah-mentah dan ditentang oleh
kalangan ahli sunnah karena dianggap sembrono dalam menafsirkan ayat dan
riwayat yang shahih menurut syi'ah sendiri secara sepihak. Kaum syi'ah juga
menganggap bahwasanya tidak ada satu ayatpun yang menjamin kesucian para
sahabat karena setiap ayat dan hadits tersebut harus dimaknai secara terbatas, maka
34
mereka menyatakan bahwa nasib para sahabat tidak ada bedanya dengan orang-
orang setelahnya, dimana jika mereka berbuat baik maka akan dibalas dengan
pahala dan surga, sedang apabila berbuat kesalahan dan dosa maka mereka akan
mendapat ganjaran dan siksa.
Selain itu, para ahli ilmu al-Jarh wa at-Ta'dil syi'ah juga memperlakukan
riwayat dari para sahabat sama dengan riwayat dari selain mereka, berbeda halnya
dengan apa yang dipercaya dan dilakukan oleh kalangan ahlu sunnah. Sebagai
tambahan mereka juga memperselisihkan berbagai peristiwa sejarah dalam islam
mengenai sikap para sahabat terhadap Imam Ali bin Abi Thalib -karramallahu
wajhah- yang berimplikasi terhadap lahirnya kelompok yang lebih ekstrim dalam
hal 'aqidah (kepercayaan) di kalangan orang Syi'ah.
Para Sahabat yang Terakhir Meninggal
1. Sahabat yang terakhir meninggal secara umum (paling akhir) adalah Abu
Thufail yangwafatpada tahun102 H, adapulayangmenyatakantahun110 H.
2. Sahabat dari kalangan Ashabul 'Aqabah (yang ikut Bai'at 'Aqabah) yang
terakhirmeninggal adalahJabirbinAbdullah.
3. Sahabat dari kalangan Ahlu Badar yang terakhir meninggal adalah Ka'ab bin
'Amr.
4. Sahabat dari kalangan sepuluh orang yang dijanjikan surga yang terakhir
meninggal adalahSa'adbinAbi Waqqas.[13]
5. Sahabat dari kalangan penduduk Makkah yang terakhir meninggal adalah
AbdullahbinUmar.
6. Sahabat dari kalangan penduduk Madinah yang terakhir meninggal adalah
Sahal binSa'ad.
7. Sahabat dari kalangan penduduk Kufah yang terakhir meninggal adalah
AbdullahbinAbi Aufa.
35
8. Sahabat dari kalangan penduduk Basra yang terakhir meninggal adalah Anas
binMalik.
9. Sahabat dari kalangan penduduk Mesir yang terakhir meninggal adalah
AbdullahbinHaritsbinJuz`.
10. Sahabat dari kalangan penduduk Syam yang terakhir meninggal adalah
AbdullahbinBusr.
11. Sahabat dari kalangan penduduk Khurasan yang terakhir meninggal adalah
BuraidahbinHushaib.
Daftar Sahabat Laki-Laki
1. Abdullah bin Abbas
2. Abdullah bin Abi Bakar
3. Abdullah bin Abdul-Asad
4. Abdullah bin Abdullah bin Ubay
5. Abdullah bin Amr bin Ash
6. Abdullah bin Amr bin Haram
7. Abdullah bin Hanzhalah
8. Abdullah bin Hudzafah as-Sahmi
9. Abdullah bin Ja'far
10. Abdullah bin Jahsy
11. Abdullah bin Jubair
12. Abdullah bin Mas'ud
13. Abdullah bin Umar
14. Abdullah bin Ummi-Maktum
36
15. Abdullah bin Salam
16. Abdullah bin Suhail
17. Abdullah bin Rawahah
18. Abdullah bin Tariq
19. Abdullah bin Unais
20. Abdullah bin Zaid
21. Abdullah bin Zubair
22. Abdurrahman bin Abi Bakar
23. Abdurrahman bin Auf
24. Abdurrahman bin Awwam
25. Abdurrahman bin Samurah
26. Aban bin Sa`id
27. Abu al-Munaizir
28. Abu Ayyub al-Anshari
29. Abu Bakar Ash-Shiddiq
30. Abu Dzar Al-Ghifari
31. Abu Dujanah
32. Abu Hudzaifah bin Utbah
33. Abu Hurairah
34. Abu Jandal bin Suhail
35. Abu Rafi'
36. Abu Sinan bin Mihshan
37
37. Abu Thufail Amru bin Watsilah al-Kinani
38. Abu Ubaidah bin al-Jarrah
39. Abu Umamah al-Bahili
40. Aflah
41. Al-Ala'a bin al-Hadrami
42. Al-Aqra’ bin Habis
43. Al-Arqam bin Abi al-Arqam
44. Al-Aswad bin Khalaf
45. Al-Aswad bin Sari'
46. Al-Aswad bin Wahb
47. Al-Fadhl bin al-Abbas
48. Al-Hakam bin Amr al-Ghifari
49. Al-Hushain bin al-Harits
50. Al-Mughirah bin Syu'bah
51. Al-Muhajir bin Abi Umayyah
52. Al-Musayyib bin Hazn
53. Ali bin Abi Thalib
54. Ammar bin Yasir
55. Amr bin Ash
56. Amr bin Sa`id
57. Amru bin al-Jamuh
58. Amru bin Tsabit
38
59. Anas bin Malik
60. Anas bin Malik al-Ka'biy
61. Anas bin Nadhar
62. An-Nu'man bin Basyir al-Anshari
63. An-Nu'man bin Malik
64. Arfajah al-Bariqi
65. Aqil bin Abi Thalib
66. Aqil bin Al-Bakir
67. Asid bin Kurz Al-Bajali
68. As-Saib bin Awwam
69. As-Saib bin Yazid
70. Ath-Thufail bin al-Harits
71. Aus bin Al-A'war
72. Aus bin ash-Shamit
73. Basyir bin Sa'ad
74. Bilal bin Rabah
75. Bilal bin al-Harits
76. Dhirar bin Al-Azwar
77. Dihyah al-Kalbi
78. Fadhalah bin 'Ubaid
79. Fairuz ad-Dailami
80. Hakim bin Hizam
39
81. Hamzah bin Abdul Muthalib
82. Hazn bin Abi Wahb
83. Hanzhalah bin Abi Amir
84. Hassan bin Tsabit
85. Hasyim bin Utbah
86. Hudzaifah al-Bariqi
87. Hudzaifah bin al-Yaman
88. Ikrimah bin Abu Jahal
89. Imran bin Hushain
90. Iyad bin Ghanm
91. Iyas bin 'Abd
92. Iyas bin Abdullah
93. Iyas bin Tsa'labah Al-Anshari
94. Jabir bin Abdullah
95. Ja'far bin Abi Thalib
96. Jarir bin Abdullah al-Bajali
97. Jubair bin Mut'im
98. Ka'ab bin Malik
99. Khabbab bin al-Arat
100.Khalid bin Walid
101.Khalid bin Sa`id
102.Kharijah bin Hudzafah
40
103.Khubaib bin Adi
104.Khuzaimah bin Tsabit
105.Madlaj bin Amr
106.Miqdad bin Amr
107.Malik bin Amr
108.Malik bin Hubairah as-Sakuni
109.Mu'adz bin Jabal
110.Muawiyah bin Abu Sufyan
111.Muhammad bin Ja'far
112.Muhammad bin Maslamah
113.Muhriz bin Nadhlah
114.Mujadzar bin Ziyad
115.Munabbih bin Kamil
116.Mush'ab bin Umair
117.Qais bin Sa'ad bin Ubadah
118.Qudamah bin Mazh'un
119.Rabi'ah bin Aktsam
120.Rabi'ah bin Harits
121.Sahl bin Hunaif
122.Sahal bin Sa'ad
123.Salim maula Abi Hudzaifah
124.Salman al-Farisi
41
125.Samurah bin Jundab
126.Sa'ad bin Abi Waqqas
127.Sa'ad bin Mu'adz
128.Sa'ad bin Ubadah
129.Said bin Amir al-Jumahi
130.Sa'id bin Zaid
131.Shafwan bin Umayyah
132.Sufyan bin 'Auf
133.Suhail bin Amr
134.Suraqah bin Malik
135.Syafi’ bin As-Sa’ib
136.Syuja' bin Wahab
137.Syurahbil bin Hasanah
138.Tamim ad-Dari
139.Thalhah bin Ubaidillah
140.Thalib bin Abu Thalib
141.Tsabit bin Arqam
142.Tsabit bin Qais
143.Tsaqaf bin Amr
144.Ubaidah bin al-Harits
145.Ubadah bin ash-Shamit
146.Ubay bin Imarah
42
147.Ubay bin Ka'ab
148.Ubay bin Laba
149.Ubay bin Malik
150.Ukkasyah bin Mihshan
151.Umar bin Khattab
152.Umair bin Abi Waqqas
153.Umair bin Sa'ad al-Anshari
154.Umair bin Wahb
155.Unais bin Abi Martsad al-Anshariy
156.Uqbah bin Amir
157.Uqbah bin Wahab
158.Urwah bin Mas'ud
159.Usamah bin Akhdariy
160.Usamah bin Syarik
161.Usamah bin Umair
162.Usamah bin Zaid
163.Usayd bin Hudhayr
164.Utsman bin 'Affan
165.Utsman bin Hunaif
166.Utsman bin Mazh'un
167.Utbah bin Farqad al-Sulami
168.Utbah bin Ghazwan
43
169.Utbah bin Mas'ud
170.Wahb bin Sa'ad
171.Wahb bin Umair
172.Wahsyi
173.Walid bin al-Walid
174.Yasir bin Amir
175.Yazid bin Abi Sufyan
176.Yazid bin Ruqaisy
177.Zaid bin Arqam
178.Zaid bin Haritsah
179.Zaid bin Khattab
180.Zaid bin Tsabit
181.Ziyad bin Labid al-Anshari
182.Zubair bin Awwam
Daftar Sahabat Perempuan
1. Arwa binti Kuraiz
2. Nusaibah binti Ka'ab
3. Asma' binti Abu Bakar
4. Ummu Kultsum binti Uqbah
5. Sumayyah binti Khayyat
6. Fatimah binti al-Khattab
7. Al-Khansa
44
8. Khawlah binti Tsa'labah
9. Khawlah binti Hakim
10. Atikah binti Zaid
D.TABIIN
Tabiin atau Tabi'in (bahasa Arab: ‫التابعون‬, har. 'pengikut'), adalah orang Islam
awal yang masa hidupnya ketika atau setelah masa hidup Nabi Muhammad namun
tidak mengalami bertemu dengan Nabi Muhammad. Usia mereka rata-rata lebih
muda dari sahabat nabi, bahkan ada yang masih anak-anak atau remaja pada masa
sahabat masih hidup. Tabiin merupakan murid sahabat nabi.
Rentang Masa
Masa tabiin dimulai sejak wafatnya sahabat nabi terakhir, Abu Thufail al-
Laitsi, pada tahun 100 H (735 M) di kota Makkah; dan berakhir dengan wafatnya
Tabiin terakhir, Khalaf bin Khulaifat, pada tahun 181 H (812 M).Setelah masa tabiin
berakhir, maka diteruskan dengan masa tabiut tabiin atau generasi ketiga umat Islam
setelah Nabi Muhammad wafat.
Tingkatan
Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam karyanya Taqrib at-Tahdzib membagi
para tabiin menjadi empat tingkatan berdasarkan usia dan sumber periwayatannya,
yaitu:
1. Para tabiin kelompok utama/senior (kibar at-tabi'in), yang telah wafat sekitar
tahun 95 H/713 M. Mereka seangkatan dengan Said bin al-Musayyab (lahir
13 H - wafat 94 H),
2. Para tabiin kelompok pertengahan (al-wustha min at-tabi'in), yang telah
wafat sekitar tahun 110 H/728 M. Mereka seangkatan dengan Al-Hasan al-
45
Bashri (lahir 21 H - wafat 110 H) dan Muhammad bin Sirin (lahir 33 H -
wafat 110 H),
3. Para tabiin kelompok muda (shighar at-tabi'in) yang kebanyakan
meriwayatkan hadis dari para tabiin tertua, yang telah wafat sekitar tahun
125 H/742 M. Mereka seangkatan dengan Qatadah bin Da'amah (lahir 61 H -
wafat 118 H) dan Ibnu Syihab az-Zuhri (lahir 58 H - wafat 124 H),
4. Para tabiin kelompok termuda yang kemungkinan masih berjumpa dengan
para sahabat nabi dan para tabiin tertua walau tidak meriwayatkan hadis dari
sahabat nabi, yang telah wafat sekitar tahun 150 H/767 M. Mereka
seangkatan dengan Sulaiman bin Mihran al-A'masy (lahir 61 H - wafat 148
H).
Mayoritas ulama penulis biografi para periwayat hadis (asma ar-rijal) juga
membagi para tabiin menjadi tiga tingkatan berdasarkan Sahabat Nabi yang menjadi
guru mereka, yaitu:
1. Para tabiin yang menjadi murid para sahabat yang masuk Islam sebelum
peristiwa Fathu Makkah,
2. Para tabiin yang menjadi murid para Sahabat yang masuk Islam setelah
peristiwa Fathu Makkah,
Para tabiin yang menjadi murid para Sahabat yang belum berusia dewasa
ketika Nabi Muhammad saw. wafat.
Tokoh Tabiin
Di bawah ini adalah daftar beberapa tokoh tabiin yang ternama:
1. Abdullah bin Muhammad bin al-Hanafiyah
2. Abubakar bin Abdurrahman
3. Abu Muslim al-Khaulani
4. Abu Hanifah
46
5. Abu Ja'far al-Madani
6. Ahnaf bin Qais
7. Ali bin Abdullah
8. Ali bin Husain
9. 'Alqamah bin Qais
10. Al-Qasim bin Muhammad
11. Atha bin Abi Rabah
12. Hammam bin Munabbih
13. Hasan bin Muhammad bin al-Hanafiyah
14. Hasan al-Bashri
15. Ibnu Abi Mulaikah
16. Ibnu Juraij
17. Ibnu Katsir al-Makki
18. Ibnu Syihab az-Zuhri
19. Ibnu Sirin
20. Ja'far ash-Shadiq
21. Ka'ab al-Ahbar
22. Kharijah bin Zaid
23. Malik bin Dinar
24. Masruq bin al-Ajda'
25. Muhammad al-Baqir
26. Muhammad bin Abu Bakar
47
27. Muhammad bin al-Hanafiyah
28. Muhammad bin Sa'ad
29. Mujahid bin Jabir
30. Munzir bin Sawa at-Tamimi
31. Nafi Maula Ibnu Umar
32. Salim bin Abdullah
33. Said bin al-Musayyib
34. Sa'id bin Jubair
35. Sulaiman bin Yasar
36. Syuraih al-Qadhi
37. Rabi'ah bin Farrukh
38. Thawus bin Kaisan
39. Ubaidillah bin Abdullah
40. Umar bin Abdul Aziz
41. Urwah bin az-Zubair
42. Uwais al-Qarny
43. Wahb bin Munabbih
E.TABI`UT TABIIN
Tabi'ut Tabi'in atau Atbaut Tabi'in (bahasa Arab: ‫التابعين‬ ‫)تابع‬ adalah generasi
setelah Tabi'in, artinya pengikut Tabi'in, adalah orang Islam teman sepergaulan
dengan para Tabi'in dan tidak mengalami masa hidup Sahabat Nabi. Tabi'ut Tabi'in
adalah di antara tiga kurun generasi terbaik dalam sejarah manusia, setelah Tabi'in
dan Shahabat. Tabi'ut Tabi'in disebut juga murid Tabi'in.
48
Menurut banyak literatur Hadis: Tabi'ut Tabi'in adalah orang Islam dewasa
yang pernah bertemu atau berguru pada Tabi'in dan sampai wafatnya beragama
Islam. Dan ada juga yang menulis bahwa Tabi'in yang ditemui harus masih dalam
keadaan sehat ingatannya. Karena Tabi'in yang terakhir wafat sekitar 110-120
Hijriah.Tabi'in sendiri serupa seperti definisi di atas hanya saja mereka bertemu
dengan Sahabat. Sahabat yang terakhir wafat sekitar 80-90 Hijriah.
Daftar ulama Tabi'ut Tabi'in
Imam-Imam Madzhab yang Mashyur
Abu Hanifah namun dianggap oleh sebagian ulama sebagai Tabi'in, karena
dia bertemu dengan Sahabat Anas bin Malik (jangan bingung dengan Imam Malik
bin Anas) dan meriwayatkan hadis darinya juga dari beberapa shahabat yang lain.
1. Malik bin Anas
2. Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i
3. Ahmad bin Hanbal
Ulama Tabi'ut tabi'in lainnya
1. Sufyan ats-Tsauri (97–161 H)
2. Sufyan bin Uyainah (107-198 H)
3. Al-Auza'i (w. 158 H)
4. Laits bin Sa'ad
5. Abdullah bin Al-Mubarak
6. Waki'
7. Abdurrahman bin Mahdi
8. Yahya bin Said Al-Qathan
49
9. Yahya bin Ma'in
10. Ali bin Al-Madini
11. Agusi bin Al-Mustajabi
50
DAFTAR PUSTAKA
https://masjidpedesaan.or.id/apa-itu-istidraj/
https://rumaysho.com/3131-ujian-dan-musibah-tanda-allah-cinta.html
https://muslim.or.id/32540-jika-allah-mencintai-seorang-hamba-ia-akan-diuji.html
https://m.republika.co.id/amp/quic51320
https://m.republika.co.id/berita/nshjjs361/masya-allah-nabi-muhammad-dijelaskan-
kitab-suci-hindu
https://m.republika.co.id/berita/q0a6df320/ternyata-kehadiran-muhammad-saw-disebut-
taurat-dan-injil
https://m.republika.co.id/amp/quic51320
https://youtu.be/nfMkh_B5S20
https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/berita-hari-ini/pengertian-
salafus-shalih-lengkap-dengan-dalil-anjuran-untuk-mengikutinya-1v4Wenp4Emp
https://drive.google.com/file/d/1wKbkbkIb6QXEOzTZpVccGsROWFJ97MuH/view?us
p=drivesdk
https://drive.google.com/file/d/171W-
fszm9WllunZtoPXD44ihyt8wtLg9/view?usp=drivesdk

More Related Content

What's hot

Pp rukun iman, rukun islam, dan pembentukan
Pp rukun iman, rukun islam, dan pembentukanPp rukun iman, rukun islam, dan pembentukan
Pp rukun iman, rukun islam, dan pembentukan
WaQhyoe Arryee
 
Jurusan pendidikan agama islam
Jurusan pendidikan agama islamJurusan pendidikan agama islam
Jurusan pendidikan agama islam
Mas Sabiq
 

What's hot (14)

Pp rukun iman, rukun islam, dan pembentukan
Pp rukun iman, rukun islam, dan pembentukanPp rukun iman, rukun islam, dan pembentukan
Pp rukun iman, rukun islam, dan pembentukan
 
Islam teras pembangunan ummah
Islam teras pembangunan ummahIslam teras pembangunan ummah
Islam teras pembangunan ummah
 
Materi akhl ak sosial
Materi  akhl ak sosialMateri  akhl ak sosial
Materi akhl ak sosial
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
 
Akhlaq
AkhlaqAkhlaq
Akhlaq
 
Jurusan pendidikan agama islam
Jurusan pendidikan agama islamJurusan pendidikan agama islam
Jurusan pendidikan agama islam
 
Makalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islamMakalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islam
 
Manusia dan agama
Manusia dan agamaManusia dan agama
Manusia dan agama
 
Makalah hadis tentang etos kerja
Makalah hadis tentang etos kerjaMakalah hadis tentang etos kerja
Makalah hadis tentang etos kerja
 
Makalah etos kerja
Makalah etos kerjaMakalah etos kerja
Makalah etos kerja
 
Makalah tugas tik
Makalah tugas tikMakalah tugas tik
Makalah tugas tik
 
RPP Aqidah Kelas 7 MTs Kurtilas Edisi Revisi 2014
RPP Aqidah Kelas 7 MTs Kurtilas Edisi Revisi 2014RPP Aqidah Kelas 7 MTs Kurtilas Edisi Revisi 2014
RPP Aqidah Kelas 7 MTs Kurtilas Edisi Revisi 2014
 
(24)arab saudi i
(24)arab saudi i(24)arab saudi i
(24)arab saudi i
 
07. beriman kepada qada dan qadar berbuah ketenangan hati
07. beriman kepada qada dan qadar berbuah ketenangan hati07. beriman kepada qada dan qadar berbuah ketenangan hati
07. beriman kepada qada dan qadar berbuah ketenangan hati
 

Similar to Agama a (f1_b021016)_muhammad fathul hadi (autosaved)

Agama islam dan budaya
Agama islam dan budayaAgama islam dan budaya
Agama islam dan budaya
Puspa Sari
 
Fungsi agama bagi kehidupam manusia
Fungsi agama bagi kehidupam manusiaFungsi agama bagi kehidupam manusia
Fungsi agama bagi kehidupam manusia
Mas Amam Udink
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
adineputry
 
Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan AkhiratBagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Ijlal Prayoga
 
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
dinda396631
 

Similar to Agama a (f1_b021016)_muhammad fathul hadi (autosaved) (20)

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAMMAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
 
Perumusan Ahlul Sunnah Wal Jamaah
Perumusan Ahlul Sunnah Wal JamaahPerumusan Ahlul Sunnah Wal Jamaah
Perumusan Ahlul Sunnah Wal Jamaah
 
Urgensi dan Kedudukan Islam
Urgensi dan Kedudukan IslamUrgensi dan Kedudukan Islam
Urgensi dan Kedudukan Islam
 
Tauhid di indonesia
Tauhid di indonesiaTauhid di indonesia
Tauhid di indonesia
 
Agama islam dan budaya
Agama islam dan budayaAgama islam dan budaya
Agama islam dan budaya
 
Makalah akida akhlak man 2021
Makalah akida akhlak man 2021Makalah akida akhlak man 2021
Makalah akida akhlak man 2021
 
RI dan MR agama
RI dan MR agamaRI dan MR agama
RI dan MR agama
 
Fungsi agama bagi kehidupam manusia
Fungsi agama bagi kehidupam manusiaFungsi agama bagi kehidupam manusia
Fungsi agama bagi kehidupam manusia
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
 
Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan AkhiratBagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
 
Keikhlasan dalam telaah al qur`an. indonesian. bahasa indonesia
Keikhlasan dalam telaah al qur`an. indonesian. bahasa indonesiaKeikhlasan dalam telaah al qur`an. indonesian. bahasa indonesia
Keikhlasan dalam telaah al qur`an. indonesian. bahasa indonesia
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
 
Makalah tugas tik
Makalah tugas tikMakalah tugas tik
Makalah tugas tik
 
Beni Nungroho Sudiantoro, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S....
Beni Nungroho Sudiantoro, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S....Beni Nungroho Sudiantoro, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S....
Beni Nungroho Sudiantoro, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S....
 
M Alfandiansyah kumpulan artikel
M Alfandiansyah kumpulan artikelM Alfandiansyah kumpulan artikel
M Alfandiansyah kumpulan artikel
 
TUGAS 2-UAS_RESUME AGAMA ISLAM_ANGGI RAHMAT G.docx.pdf
TUGAS 2-UAS_RESUME AGAMA ISLAM_ANGGI RAHMAT G.docx.pdfTUGAS 2-UAS_RESUME AGAMA ISLAM_ANGGI RAHMAT G.docx.pdf
TUGAS 2-UAS_RESUME AGAMA ISLAM_ANGGI RAHMAT G.docx.pdf
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 

Agama a (f1_b021016)_muhammad fathul hadi (autosaved)

  • 1. 1 KUMPULAN ARTIKEL 1. PENGERTIAN KONSEP,SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ 2. DALIL-DALIL,HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP HAMBANYA.,(DALIL,TERJEMAHAN,PENJELASAN,SERTA CONTOH KASUS). 3. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen,Hindu,Yahudi,dll). 4. AL-QUR`AN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI. 5. PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUSSALIH YANG SESUNGGUHNYA:GENERASI SAHABAT,TABIIN,DAN TABIITTABIIN). Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Pendidikan Agama Islam Dosen Pengampu: Dr.Taufiq Ramdani,S.Th.I.,M.Sos Disusun Oleh: Nama :Muhammad Fathul Hadi NIM :F1B021016 Prodi/Kelas :Teknik Elektro/A PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MATARAM
  • 2. 2 DAFTAR ISI Contents DAFTAR ISI .................................................................................................................... 2 1. PENGETIAN,KONSEP,SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ.............. 4 A. Pengertian Istidroj.................................................................................................. 4 A.Ciri-ciri umum Istidroj .............................................................................................. 5 B.Tahapan yang akan dirasakan oleh hamba yang tidak mengindahkan ajaran islam sebagai sebuah Istidroj:................................................................................................. 6 C.Contoh Istidroj........................................................................................................... 6 2.DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP HAMBANYA.,(DALIL,TERJEMAHAN,PENJELASAN,SERTA CONTOH KASUS). 7 FAEDAH/PENJELASAN DARI DUA HADITS DIATAS: ....................................... 8 ADAPUN HADITS-HADITS LAIN YANG MENJELASKAN KASIH SAYANG ALLAH PADA HAMBA-HAMBANYA .................................................................... 9 CONTOH KASUS TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH KEPADA HAMBANYA ............................. 10 3.BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen,Hindu,Yahudi,dll). ............................ 12 Tak hanya sampai disini saja,Nabi Muhammad juga dijelaskan dalam kitab-kitab agama lain: .................................................................................................................. 14 Seorang Yahudi telah mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW dalam kitab Taurat dan Injil,........................................................................................................... 16 4.AL-QUR`AN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI ............................ 18 DIMENSI SAINS DAN TEKNOLOGI DALAM AL-QUR`AN............................... 19 ADAPUN BEBERAPA CONTOH KASUS KEBENARAN SAINS DAN TEKNOLOGI YANG DITEMUKAN DALAM AL-QUR`AN................................. 23 5.PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUS SALIH YANG SESUNGGUNYA:GENERASI SAHABAT,TABIIN,DANTABIITTABIIN............... 26 B.DALIL ANJURAN MENGIKUTI SALAFUS SHALIH ....................................... 26 1. Surat An-Nisa ayat 115........................................................................................ 26 2. Surat At-Taubah ayat 100.................................................................................... 27 3. Hadis Rasulullah SAW ........................................................................................ 27
  • 3. 3 C.SAHABAT NABI ....................................................................................................... 27 Jumlah Sahabat Nabi ...................................................................................................... 29 Tingkatan dan status.................................................................................................... 29 Sahabat Nabi dalam Pandangan Islam........................................................................ 31 Sahabat dalam Pandangan Ahlu Sunnah..................................................................... 31 Sahabat Nabi dalam Pandangan Kelompok Syi'ah ..................................................... 33 Para Sahabat yang Terakhir Meninggal...................................................................... 34 Daftar Sahabat Laki-Laki............................................................................................ 35 Daftar Sahabat Perempuan.......................................................................................... 43 D.TABIIN ....................................................................................................................... 44 Rentang Masa.............................................................................................................. 44 Tingkatan .................................................................................................................... 44 Para tabiin yang menjadi murid para Sahabat yang belum berusia dewasa ketika Nabi Muhammad saw. wafat. .............................................................................................. 45 Tokoh Tabiin............................................................................................................... 45 E.TABI`UT TABIIN ...................................................................................................... 47 Daftar ulama Tabi'ut Tabi'in ....................................................................................... 48 Imam-Imam Madzhab yang Mashyur......................................................................... 48 Ulama Tabi'ut tabi'in lainnya ...................................................................................... 48 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 50
  • 4. 4 1. PENGETIAN,KONSEP,SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ A. Pengertian Istidroj Istidroj secara bahasa berarti naik dari satu tingkat ke tingkat selanjutnya.Sedangkan Istidroj dari Allah kepada hamba dapat dipahami sebagai `hukuman` yang diberikan sedikit demi sedikit,tidak secara langsung.Allah membiarkan hamba ini dan tidak disegerakan hukumannya sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Qalam:44 yang artinya:”Nanti kami akan menghukum mereka dengan berangsur-angsur (kea rah kebinasaan) dari arah yang mereka ketahui.” Dalam Al-Qur`an pembahasan mengenai Istidroj dibahas dalam surah Al- An`am:44 yang artinya:”Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka,kami pun membuka semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka;sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang diberikan kepada mereka,kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong,maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. Al-Munawi dalam Faidh Al-Qadri Syarh Al-Jami Al-Shaghir mengatakan,perkara dunia yang diinginkan oleh hamba berupa anak,harta,dan kedudukan.Dengan kenikmatan itu justru hamba tersebut semakin gencar dalam berbuat maksiat.Pada akhirnya Allah berikan hamba tersebut Istidroj (jebakan) berupa dibukakannya pintu-pintu kenikmatan yang lain dan hamba tersebut merasa senang dan nyaman dengan kemaksiatan yang dilakukan olehnya disertai dengan hilangnya keinginan untuk bertaubat,apalagi menyesali perbuatannya.Ibnu Katsir dalam tafsirnya menggambarkan bentuk kehidupan seorang hamba dalam Istidroj ini adalah dibukanya pintu-pintu rezeki dan sumber penghidupan (kedudukan,jabatan,kehormatan) hingga terperdaya dan beranggapan bahwa diri mereka diatas segala-galanya.
  • 5. 5 A.Ciri-ciri umum Istidroj Istidroj memanglah sebuah jebakan yang kebanyakan orang-orang tidak menyadari akan dirinya terjebak dalam istidroj,beberapa ciri-ciri istidroj adalah:  Nikmat dunia yang semakin bertambah,namun keimanan yang menurun. Ketika Allah senantiasa memberikan kenikmatan-kenikmatan duniawi pada seseorang sedangkan keimanannya semakin menurun,itu mengindikasikan salah satu ciri-ciri Istidroj.Seseorang yang beriman bila diberikan kenikmatan duniawi dari Allah akan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan kepadanya dan akan merasa gelisah bila mereka mendapatkan nikmat tetapi tidak mensyukurinya dan menambah keimanan mereka.  Mendapat kemudahan hidup meski berbuat maksiat secara terus- menerus. Ali bin Abi Thalib r.a pernah berkata:”Hai anak Adam ingat dan waspadalah bila kau lihat tuhanmu terus-menerus melimpahkan nikmat atas dirimu sementara engkau terus-menerus melakukan maksiat kepadaNya”.Istidroj sangat terlihat jelas dalam perkara ini karena perbuatan maksiat merupakan awal dari kehancuran dan penderitaan.Maksiat yang terus dilakukan sedangkan nikmat dunia terus mengalir merupakan kemurahan hati Allah dalam bentuk Istidroj.  Rizki terus bertambah meski lalai dalam ibadah. Tidak semua orang lahir dari keadaan yang berkecukupan.Sebagian besar diantaranya harus berusaha keras untuk bisa hidup dengan berkecukupan dengan mendekatkan diri kepada Allah agar diberikan kelancaran dalam rizki.Namun jika sengaja selalu meninggalkan ibadahnya dan rezekinya terus mengalir maka itu merupakan salah satu ciri-ciri Istidroj.  Semakin kaya namun semakin kikir  Harta yang diperoleh oleh manusia bukan hanya milik pribadi saja,didalam sebagian harta tersebut terdapat sebagian hak milik fakir
  • 6. 6 miskin.Hak tersebut bisa dalam sedekah,zakat,infaq dan lainnya.Namun yang terjadi justru malah sebaliknya,banyak harta yang dimiliki oleh seseorang membuat dirinya terlalu mencintai hartanya tersebut sehingga enggan untuk dibagikan kepada orang lain yang lebih membutuhkan sebagian dari harta yang dimilikinya tersebut. B.Tahapan yang akan dirasakan olehhamba yang tidak mengindahkan ajaran islam sebagai sebuah Istidroj:  Pertama,Falamma nasuu maa dzukkiru (ketika hamba melupakan peringatan-peringatan agama).Artinya melupakan itu bukan berarti secara tidak tahu,tidak ingat,mungkin juga secara sadar,mungkin dianggap tidak sesuai dengan konteks masyrakat modern atau karena alas an yang sejenis.  Kedua,Fatahna` alihim abwaba kulli syai`I (kamipun membuka pintu kesenangan untuk mereka).Diantaranya kesenagan duniawi yang didapat oleh seseorang hamba addalah dimudahkan mendapat rezeki melimpah didunia.Dengan kesenangan tersebut si hamba selalu berbuat maksiat dan tidak memiliki keinginan untuk bertaubat.  Ketiga,Hatta idza farihu utu (hingga bila mereka gembira dengan apa yang diberikan ketika hamba sedang dalam puncak kenikmatan dunia,namun hidupnya masih jauh dari ketaatan.  Keempat,Akhdzanahum baghtatan (kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong.Artinya Allah siksa hamba tersebut saat lalai dalam kesenangan.  Kelima,Fa izahum mubsilun (Ketika itu mereka terdiam putus asa).Maksudnya mereka akan putus harapan dari semua kebaikan. C.Contoh Istidroj
  • 7. 7  Seorang hamba yang memiliki banyak harta namun ia pelit dalam bersedekah.  Orang yang tidak beribadah memiliki badan yang sehat bugar.  Hamba yang melakukan maksiat namun tak pernah menyesal.  Tidak menutup aurat tapi merasa sangat bahagia. 2.DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP HAMBANYA.,(DALIL,TERJEMAHAN,PENJELASAN,SERTA CONTOH KASUS). Inilah yang patut untuk dipahami setiap insan yang beriman.Bahwa cobaan kadang dapat meninggikan derajat seorang muslim disisi Allah dan sebagai tanda bahwa Allah menyayangi dirinya.Semakin tinggi kualitas iman seseorang maka akan semakin besar cobaan yang diberikan kepadanya.Namun ujian yang berat ini akan dibalas dengan pahala yang besar sehingga kewajiban seorang hamba adalah bersabar. Dari Anas bin Malik,Nabi SAW bersabda: َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫ك‬َ‫س‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ‫ه‬‫ر‬‫ه‬‫ش‬‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ِ‫ب‬ ُ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َ‫ة‬َ‫ب‬‫و‬ُ‫ق‬ُ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ل‬‫ه‬‫ج‬َ‫ع‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ِ‫ب‬ ُ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ َ‫م‬ ْ ‫و‬َ‫ي‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ى‬‫ه‬‫ف‬ َ‫و‬ُ‫ي‬ ‫ى‬‫ه‬‫ت‬َ‫ح‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫ذ‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ “Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” (HR. Tirmidzi no. 2396, hasan shahih kata Syaikh Al Albani). Juga dari Hadits Anas bin Malik,beliau Nabi Muhammad SAW bersabda
  • 8. 8 ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫ى‬ ِ ‫ض‬َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ال‬َ‫ت‬ْ‫ب‬‫ا‬ ‫ا‬ً‫م‬ ْ ‫و‬َ‫ق‬ ‫ه‬‫ب‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ِ‫ء‬َ‫ال‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ِ‫م‬َ‫ظ‬ِ‫ع‬ َ‫ع‬َ‫م‬ ِ‫ء‬‫ا‬َ‫ز‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ َ‫م‬َ‫ظ‬ِ‫ع‬ ‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬ ُ‫ط‬َ‫خ‬‫ه‬‫س‬‫ال‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫ط‬ ِ‫خ‬َ‫س‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ض‬ِِّ‫الر‬ “Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah no. 4031, hasan kata Syaikh Al Albani). FAEDAH/PENJELASAN DARI DUA HADITS DIATAS:  Musibah yang berat (darisegi kualitas dan kuantitas ) akan mendapat balasan pahala yang besar.  Tanda Allah cinta,Allah akan menguji hamba-Nya dan Allah yang lebih mengetahui hamba-Nya.Kata Luqman (Seorang yang sholih pada anaknya) ‫بالبالء‬ ‫يختبر‬ ‫والمؤمن‬ ‫بالنار‬ ‫يختبران‬ ‫والفضة‬ ‫الذهب‬ ‫بني‬ ‫يا‬ “Wahai anakku, ketahuilah bahwa emas dan perak diuji keampuhannya dengan api sedangkan seorang mukmin diuji dengan ditimpakan musibah.”  Siapa yang ridho dengan ketetapan Allah maka akan mendapatkan pahala yang besar.  Barangsiapa yang tidak suka dengan ketetapan Allah maka ia akan mendapatkan siksaan yang pedih.  Cobaan dan musibah dinilai sebagai ujian bagi wali Allah yang beriman.  Jika Allah menginginkan kebaikan pada suatu hamba,Dia akan menyegerakan hukumannya di dunia dengan memberikan musibah yang tidak ia suka sehingga ia keluar dari dunia dalam keadaan bersih dari dosa.  Jika Allah menghendaki kejelekan padanya,Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari
  • 9. 9 kiamat kelak.Ath Thiby berkata, “Hamba yang tidak dikehendaki baik,maka kelak dosanya akan dibalas hingga ia datang di akhirat penuh dosa sehingga ia pun disiksa karenanya.”(Lihat Faidhul Qodir,2:583,Mirqotul Mufatih,5:287,Tuhfatul Ahwadzi,7:65)  Dalam Tuhfatul Ahwadzi disebutkan,”Hadits diatas adalah dorongan untuk bersikap sabar dalam menghadapi musibah setelah terjadi dan bukan maksudnya untuk meminta musibah datang karena ada larangan meminta semacam ini.” ADAPUN HADITS-HADITS LAIN YANG MENJELASKAN KASIH SAYANG ALLAH PADA HAMBA-HAMBANYA Terdapat dalam sebuah hadits: ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ْتال‬‫ب‬‫ا‬ ‫ا‬ً‫قوم‬ ُ‫هللا‬ َّ‫ب‬َ‫أح‬ ‫إذا‬ “Jika Allah mencintai suatu kaum maka mereka akan diuji” (HR. Ath-Thabrani dalam Mu’jamul Ausath, 3/302. Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 285). Dan Nabi Shallahu`alaihi waasallam bersabda, ‫األنبياء‬ ‫بالء‬ ‫الناس‬ ‫أشد‬, ‫الصالحون‬ ‫ثم‬, ‫فاألمثل‬ ‫األمثل‬ ‫ثم‬ “Manusia yang paling berat cobaannya adalah para Nabi, kemudian orang-orang shalih, kemudian yang semisal mereka dan yang semisalnya” (HR. Ahmad, 3/78, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 995).
  • 10. 10 Mereka adalah orang-orang yang dicintai Allah.Ujian yang menimpa orang- orang yang Allah cintai,itu dalam rangka mensucikanny,dan mengangkat derajatnya,sehingga mereka menjadi teladan bagi yang lainnya dan bisa bersabar.Sebab itulah Nabi bersabda dalam Hadits diatas. Dalam riwayat lain dijelaskan, ‫الصالحون‬, ‫هم‬ِ‫ن‬‫دي‬ ‫قدر‬ ‫على‬ ‫المرء‬ ‫يبتلى‬ ‫فاألمثل‬ ‫األمثل‬ ‫ثم‬ “…kemudian orang-orang shalih, kemudian yang semisal mereka dan yang semisalnya, mereka diuji sesuai dengan kualitas agama mereka.” Jika ia merupakan orang yang tegar dalam beragama,semakin berat ujiannya.Oleh karena itu Allah memberikan ujian berat kepada para Nabi dengan ujian yang berat-berat.Diantaranya ada yang dibunuh,disakiti masyarakatya,ada yang diberi penyakit yang parah dan lama seperti Nabi Ayyub,dan Nabi Muhammad SAW yang disakiti di Mekkah dan Madinah,namun beliau tetap sabar dalam menghadapi cobann tersebut. CONTOH KASUS TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH KEPADA HAMBANYA  Cobaan yang bertubi-tubi yang dialami oleh Nabi Ayyub a.s,beliau mengalami sakit parah selama bertahun tahun,hartanya banyak yang hilang,ditinggal oleh istrinya,anak-anaknya banyak yang meninggal,dan dikucilkan dari masyarakat,tetapi beliau menghadapinya dengan sabar dan istiqomah bahwa cobaan itu datangnya dari Allah.Dan Allah pun meninggikan derajat Nabi Ayyub a.s sebagai balasan atas kesabaran yang dijalani oleh Nabi Ayyun a.s selama menghadapi ujian dari Allah.  Nabi Muhammad SAW dicoba dengan disakiti di Mekkah dan Madinah,pernah hamper ingin di bunuh,dibiokot oleh kaum kafir
  • 11. 11 Qurais,ditinggal orang-orang tersayang saat masih belia,tapi Nabi Muhammad dengan sabar menjalani semua ujian Allah tersebut,beliau percaya Allah tidak akan menguji hambanya melebihi kemampuannya,beliau juga yakin akan mendapatkan balasan dari Allah berupa ditinggikan derajatnya diberikan pahala yang besar.  Cobaan Nabi Nuh a.s yang sudah mendakwahkan ajaran Allah selama ratusan tahun namun mendapatkan perlakuan yang kasar dan penolakkan yang keras dari kaumnya.Sedikit kaum Nabi Nuh a.s yang mau mengikuti ajarannya,Nabi Nuh tetap sabar walaupun mendapatkan siksaan dari kaumnya selama ratusan tahun.  Ujian Nabi Ibrahim a.s yang memohon kepada Allah untuk diberikan keturunan selama bertahun-tahun namun belum Allah kabulkan,Nabi Ibrahim tetap bersabar dan berprasangka baik kepada Allah.Dan saat Nabi Ibrahim mendapatkan keturunan yaitu Nabi Ismail a.s,Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih Ismail a.s.Nabi Ibrahim langsung melaksanakan perintah Allah tersebut walaupun mendapatkan godaan dari Iblis,Nabi Ibrahim tetap melakukannya,betapa cinta Nabi Ibrahim lebih besar melebihi cintanya kepada anaknya.
  • 12. 12 3.BERITAKENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM KITAB-KITABSUCI AGAMA LAIN (Kristen,Hindu,Yahudi,dll). Kitab suci umat Hindu terbagi menjadi tiga,yaitu Vedas,Upanishads,dan Puranas.Ketigannya dibedakan berdasarkan umurnya,beberapa menyebutkan kitab tersebut berasal dari sekitar 4000 tahun yang lalu.Baru-baru ini telah ditemukan bahwa Nabi Muhammad SAW disebutkan dalam kitab-kitab tersebut.Dilansir dalam Onislam.net,salah satu bukti yang mengejutkan adalah Jazirah Maharshi Vyasa yang merupakan tempat suci umat Hindu,merupakan tanah Arab yang dirusak oleh setan.Kemungkinan hal itu berasal dari pra-Islam pagan. Selanjutnya,disebutkan Mahamad,yang diperkirakan maksudnya adalah Muhammad.dimana dalam kitab tersebut digambarkan orang yang akan menuntun orang-orang yang sesat.Dalam kitab itu disebutkan dia akan disunat, berjenggot, fasih, dia akan membuat revolusi besar, dia akan mengumumkan panggilan untuk beribadah, dia akan makan daging hewan halal yang bukan dari babi, dan dia akan melawan bangsa yang tidak beragama.Semua itu merujuk pada ciri-ciri Nabi Muhammad SAW. Bhavishya Purana yang merupakan salah satu Puranas terpenting, memberikan bukti lain. Disebutkan bahwa di negeri asing akan ada seorang guru spiritual yang bernama Muhammad. Dimana dia akan menjadi penghuni Arabia, dia akan mengumpulkan kekuatan besar untuk melawan atau membunuh iblis dan Allah akan melindunginya dari lawan-lawannya. Kitab Upanishad, yang merupakan kitab tinggi dari Vedas, dan banyak digunakan sebagai literatur pelajar Hindu menyebutkan nama nabi Muhammad. Karena dalam kitab tersebut terdapat pengetahuan yang bersifat ketuhanan yang mengajarkan bagaimana mendekatkan diri kepada sang Khaliq. Selain itu juga, terdapat bukti penting yang disebutkan "tidak ada tuhan kecuali Allah", dan itu disebutkan lebih dari sekali. Disebutkan pula deskripsi untuk Allah, yaitu nama dewa adalah Allah, Dia adalah salah satu, Raja seluruh dunia, Dia adalah yang Terbesar dari semua, Terbaik, Paling Sempurna, paling suci dari semua, Memelihara
  • 13. 13 dari seluruh dunia, yang merupakan pengejawantahan bumi dan ruang, dan Tuhan dari semua ciptaan. Dia menciptakan matahari, bulan, bintang-bintang, dan langit. Dia Memelihara dari semua burung, binatang, hewan yang hidup di laut dan mereka yang tidak terlihat oleh mata. Dia adalah Penghapus segala kejahatan dan bencana, dan Muhammad adalah Rasul Allah. Dalam Atharva Veda disebutkan 'yang patut dipuji' yang setiap orang harus memujinya, dan disebutkan namanya Muhammad. Disebutkan pula Muhammad adalah sosok penunggang unta. Menariknya, hal itu kontras karena nabi Indian dilarang untuk menunggang unta. Dan nabi Isa disebutkan mengendarai keledai bukan unta. Sehingga jelaslah yang dimaksud sang pengendara unta adalah Muhammad. Pada mantra ketujuh menyebutkan ada orang yang akan menuntun semua manusia, dan Muhammad selalu menegaskan tidak ada pengkhususan yang dituntun, bukan hanya bangsa Israel ataupun bangsa Arab saja, melainkan seluruh umat. Kemudian pada Mantra keenam berbicara tentang beberapa orang pemberani yang kalah tanpa pertempuran dan jumlah lawan mereka adalah 10 ribu. Hal itu bisa menjadi acuan untuk pertempuran sekutu atau parit yang berlangsung pada masa Nabi Muhammad. Jumlah orang-orang yang melakukan pengepungan di sekitar Madinah memang 10 ribu, dan mereka kalah tanpa pertempuran karena Allah mengirimkan badai. Yang akhirnya setelah pengepungan panjang, memaksa mereka untuk meninggalkan lokasi,selanjutnya, dalam Rig Veda, yang berbicara tentang seseorang yang digambarkan sebagai jujur dan dapat dipercaya, kuat dan murah hati yang akan menjadi terkenal dengan 10 ribu. Semua ini adalah karakteristik dari Nabi Muhammad, dan jumlah 10 ribu mungkin dimaksudkan untuk jumlah para sahabat Nabi Muhammad yang masuk dalam pemenangan Makkah.
  • 14. 14 Tak hanya sampai disini saja,Nabi Muhammad juga dijelaskan dalam kitab-kitab agama lain: Seperti dikutip dari buku berjudul "Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, Volume 1" oleh Moenawar Khalil, disebutkan bahwa datangnya Nabi Muhammad SAW kepada umat manusia telah disebutkan dan dinyatakan dalam kitab Taurat dan Injil. Hal demikian sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah al-A'raaf ayat 157 yang berbunyi, "(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil." Perjanjian Lama dalam bahasa Arab disebut al-‘Ahdu al-Qadim dan dalam bahasa Belanda disebut Ould Testament, atau yang dianggap sebagai kitab Taurat oleh kaum Yahudi dan Nasrani. Sedangkan Perjanjian Baru dalam bahasa Arab disebut al- ‘Ahdu al-Jadid dan dalam bahasa Belanda disebut Niew Testament, dan itulah yang dianggap kitab Injil oleh kaum Nasrani. Perjanjian Lama berisi himpunan kitab suci dari nabi-nabi sebelum Nabi Isa AS, dan Perjanjian Baru adalah yang berisi himpunan kitab suci yang dibawa Nabi Isa AS. Di dalam buku tersebut disebutkan beberapa ayat dari kitab-kitab agama terdahulu, yang menjelaskan tentang akan datangnya Nabi Muhammad SAW. Buku tersebut mengutip bunyi kalimat bahasa Indonesia dari ayat Bibel, yang disalin dari Bibel yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Nederlandsch Bibel Genootschap di Amsterdam pada 1916. Salah satunya disebutkan dalam kitab Ulangan, 18:15, yang berbunyi, "Bahwa seorang Nabi dari antara kamu dari antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini yaitu akan dibangkitkan oleh Tuhan Allahmu bagi kamu maka dia haruslah kamu dengar." Di beberapa ayat dalam Kitab Ulangan itu disebutkan akan diutusnya Nabi Muhammad SAW dengan semua yang dikatakannya membawa atau menyebut Nama Tuhan dan bukan nama dewa. Nabi Muhammad SAW juga wafat tidak karena dibunuh orang. Selain itu, apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad tentu terjadi, meski baru terjadi pada masa beberapa abad sesudah wafatnya dan yang terjadi pada masa hidupnya. "Bahwa kalau Nabi itu berkata atas Nama Tuhan, lalu
  • 15. 15 barang yang dikatakannya itu tak jadi atau tak datang, itulah perkataan yang bukan sabda Tuhan, melainkan Nabi itu berkata dengan angkaranya: jangan kamu takut akan dia." (Ulangan, 18:22). Kemudian dalam Injil Yahya juga disebutkan ayat yang mengarah pada akan kedatangan Nabi Muhammad. Seperti dalam Yahya, 14:26, yang berbunyi, "Tetapi penghibur, yaitu Ruhul Kudus, yang akan disuruh oleh Bapa sebab namaku, yaitu akan mengajarkan segala perkara itu kepadamu dan mengingatkan kamu segala perkara yang telah kukatakan kepadamu itu." "Maka sekarang sudah kukatakan kepadamu sebelum jadinya, supaya apabila ia jadi kelak, boleh kamu percaya" (Yahya, 14:29). Dari ayat itu dijelaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW akan datang dan diperintah oleh Tuhan dan akan mengajarkan segala perkara kepada manusia. Hal demikian juga telah dinyatakan dalam Alquran. Kemudian dalam ayat lainnya di Kitab Injil Yahya, Nabi Muhammad digambarkan sebagai penghibur (Rahul Kudus) dan yang akan memuliakan Nabi Isa karena ia akan mengambil beberapa keterangan dari apa yang telah diterangkan oleh Nabi Isa kepada kaumnya. Di dalam Kitab Injil Barnabas, kedatangan Nabi Muhammad SAW lebih jelas dinyatakan. Barnabas sendiri adalah nama seorang sahabat atau pembela Nabi Isa. Karenanya, Injil Barnabas ditulisnya sendiri dari wasiat yang didengarnya dari Nabi Isa AS. Di dalam kitab itu memberitakan kedatangan Nabi SAW, bahkan dijelaskan pula tentang peristiwa disalibnya Nabi Isa, bukanlah Nabi Isa yang disalib, melainkan Yahuda. Injil Barnabas termasuk injil yang kuno, yang tertulis pada abad pertama Masehi. Dalam ayat di kitab Injil Barnabas, misalnya, disebutkan bahwa saat Nabi Isa AS memberitahu para hawari (penolong) bahwa beliau akan berpaling meninggalkan alam. Saat itu, Isa berkata agar hati mereka tidak bergoncang dan tidak takut. Sebab, Isa bukanlah yang menjadikan mereka, tetapi Allah yang menjadikan dan memelihara mereka. "Adapun tentang ketentuan tugasku,
  • 16. 16 sesungguhnya aku datang untuk menyediakan jalan bagi Rasulullah yang akan datang dengan membawa tugas kelepasan alam ini." (Barnabas, 72:10). Seorang Yahudi telah mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW dalam kitab Taurat dan Injil, Sebelum Alquran diturunkan, Allah SWT telah mengabarkan tentang keutamaan Rasulullah SAW yang tertuang dalam kitab-kitab samawi. Karena itu, para ahli kitab pun telah mengetahui tanda-tanda keutamaan Rasulullah. Seperti dikisahkan tentang bagaimana seorang pemuka Yahudi mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW yang telah tercantum dalam Taurat dan Injil. Sahabat bin Malik al Asyjai menceritakan pada suatu hari Nabi Muhammad SAW melakukan suatu perjalanan. Malik al Asyjai pun turut menyertai Nabi hingga mereka masuk ke dalam Sinagog Yahudi pada saat orang-orang Yahudi sedang merayakan hari rayanya. Orang-orang Yahudi itu pun tak menyukai kedatangan Nabi dan Malik al Asyjai berada di tengah-tengah mereka. Rasulullah pun berkata kepada orang-orang Yahudi itu. "Wahai kaum Yahudi, beritahukanlah kepadaku ke-12 lelaki di antara kalian yang bersaksi bahwasanya tiada tuhan, melainkan Allah dan bahwa Muhammad itu utusan Allah. Niscaya Allah akan mengugurkan pada setiap Yahudi yang ada di bawah kolong langit, kemurkaan yang ditimpakan pada mereka." Seketika orang-orang Yahudi itu pun terdiam. Tak ada satu orang pun yang menjawab. Rasulullah kemudian mengulangi pernyataan sampai tiga kali, tetapi tak ada satu orang pun yang menjawab. Maka, Rasulullah pun berkata: "Kalian tak mau? Maka demi Allah, akulah al Hasyir (yang mengumpulkan) dan akulah al Aqib (yang datang kemudian) dan akulah al Muqaffa (yang dihormati). Kalian percaya atau mendustakan?," Nabi Muhammad pun pergi dengan disertai Malik al Asyjai. Ketika hampir keluar dari Sinagoge, tiba-tiba ada seorang lelaki Yahudi dari arah belakang
  • 17. 17 Rasulullah berkata: "Sepertinya engkau Muhammad." Lelaki itu pun menghadap pada kaumnya, yakni orang-orang Yahudi seraya berkata, “Lelaki macam apa kalian mengenal diriku di kalangan kalian, wahai kaum Yahudi?” Orang-orang Yahudi itu pun menjawab bahwa sesungguhnya mereka tidak mengenal seseorang pun yang lebih mengetahui tentang Alkitab dan lebih mengerti tentang isinya dibandingkan lelaki Yahudi itu dan silsilah keluarganya. Seketika itu lelaki Yahudi itu justru bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi sebagaimana dijelaskan dalam kitab samawi. “Sesungguhnya aku bersaksi dengan nama Allah bahwa dia adalah nabi yang kamu dapati tercantum dalam Taurat dan Injil.” Akan tetapi, kaum Yahudi tidak memercayai ucapan lelaki itu dan menyebutkannya telah berdusta dan membantahnya. Rasulullah kemudian menimpali bahwa sesungguhnya orang-orang Yahudi itulah yang berdusta dan perkataannya tidak diterima. Lelaki Yahudi yang paling pandai di antara kaumnya itu pun menghampiri Nabi Muhammad dan mengakui kenabian Rasulullah. Dia adalah Abdullah bin Salam. Setelah itu Rasulullah, Malik al Asyjai dam Abdullah bin Salam meninggalkan orang-orang Yahudi itu. Maka, Allah menurunkan surah al Ahqaf ayat 10: ٰ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫يل‬ِ‫ئ‬‫ا‬ َ‫ر‬ْ‫س‬ِ‫إ‬ ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬ ْ ‫ن‬ ِ‫م‬ ٌ‫د‬ِ‫ه‬‫َا‬‫ش‬ َ‫د‬ِ‫ه‬َ‫ش‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ ْ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ِ َّ ‫اَّلل‬ ِ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ْ ‫ن‬ ِ‫م‬ َ ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫أ‬ َ‫ر‬َ‫أ‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ َ ‫ن‬ َ‫آم‬َ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫م‬ِ‫ل‬‫ا‬َّ‫الظ‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ْ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ي‬ َ ‫َل‬ َ َّ ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۖ ْ‫م‬ُ‫ت‬ ْ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ َ‫و‬ “Katakanlah: Terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika Alquran itu datang dari sisi Allah, padahal kamu mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang tersebut dalam) Alquran lalu dia beriman, sedang kamu menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”
  • 18. 18 Begitu pun kisah raja Romawi, yakni Heracleus yang mengakui tentang kenabian Rasulullah ketika berbicang dengan Abu Sufyan yang memimpin rombongan ke Syam. Kepada Abu Sofyan Heracleus mengatakan: “Seandainya semua apa yang kamu katakan ini benar, pasti dia akan menguasai kerajaan yang ada di bawah kakiku ini. Sungguh aku telah menduga bahwa dia tidak ada di antara kalian sekarang ini, seandainya aku tahu jalan untuk bisa menemuinya, tentu aku akan berusaha keras menemuinya hingga bila aku sudah berada di sisinya pasti aku akan basuh kedua kakinya." Untuk kisah lengkapnya bisa melihat hadits Bukhari nomor 6. 4.AL-QUR`AN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI Pendidikan Islam yang mengalami masa tunas pada masa Dinasti Bani Umayyah mencapai puncaknya pada masa Dinasti Bani Abbasiyah. Kemajuan pendidikan Islam pada masa ini dikarenakan penguasa da ri Dinasti Bani Abbasiyah mengambil kebijakan dengan mengangkat orang -orang Persia menjadipejabat -pejabat penting di istana, terutama dari keluargaBaramikah,sebuah keluarga yang telah lama bersentuhan dengan filsafat dan ilmu pengetahuan Hellenisme yang mempengaruhi umat Islam untuk belajardan mengembangkan pemikiran Islam. Hal ini semakin nyata setelah penguasa dari Dinasti ini memproklamirkan aliran Mu’tazilah, sebuah aliran teologi rasional sebagai mazhab resmi negara. Pada masa ini pendidikan Islammencapai zaman keemasannya. Filsafat Islam, ilmu pengetahuan, sains dan pemikiran Islam mencapai kemajuan yang sangatpesat sehingga menjadikan Islam sebagai pusat keilmuan yang tiada tandingnya di dunia dan filsafat serta ilmu pengetahuannya menjadi kiblat dunia pada saat itu.
  • 19. 19 Perseteruan antara agama dan ilmu pengetahuan (sains) merupakan isu klasik yang sampai saat ini masih berkembang di dunia Barat dalam wujud sekularisme. Tetapi, Islam tidak mendekati persoalan sains ini dari perspektif tersebut karena al-Qur’an dan al -Sunnah telahmemberikan system yang lengkap dansempurna yang mencakup semua aspek kehidupan manusia, termasuk kegiatan -kegiatan ilmiah atau penyelidikan -penyelidikan ilmiah.Jadi, kegiatan ilmiah merupakan bagian yang integral dari ke seluruhan sistem Islam di mana masing – masing bagian memberikan sumbangan terhadap yang lainnya. Al-Qur’an sangat menekankan pentingnya membaca (baca: mengamati) gejala alam dan merenungkannya. Al - Qur’an mengambil contoh dari kosmologi, fisika, biologi, ilmu kedokteran dan lainnya sebagai tanda kekuasaan Allah untuk dipikirkan oleh manusia. Tidak kurang dari tujuh ratus lima puluh ayat – sekitar seperdelapan al -Qur’an– yang mendorong orang beriman untuk menelaah alam, merenungkan dan menyelidiki dengan kemam puan akal budinya serta berusaha memperoleh pengetahuandanpemahamanalamiahsebagai bagi darihidupnya.Kaum muslim zaman klasik memperoleh ilham dan semangat untuk mengadakan penyelidikan ilmiah di bawah sinar petunjuk al -Qur’an, di samping dorongan lebih lanjut dari karya -karya Yunani dan sampai batas-batas tertentu oleh terjemahan naskah -naskah Hindu dan Persia. Dengan semangat ajaran al -Qur’an, para ilmuwan muslim tampil dengan sangat mengesankan dalam setiap bidang ilmu pengetahuan. Pengaruh al -Qur’an ini tidak saja diakui oleh kalangan ilmuwan muslim zaman dahulu, seperti al -Ghazali, (1983:45-48 ) dan al -Suyuthi, ( Dhahabi, 1961: 420) bahkan sarjana Baratpun mengakuinya, seperti R. Levy (1975:400) (1975: 400) dan George Sarton. (tt:23). DIMENSI SAINS DAN TEKNOLOGI DALAM AL-QUR`AN Kata sains dan teknologi diibaratkan dua mata koin yang sulit dipisahkan satu sama lain.Sains menurut Baiquni Kata sains dan teknologi ibarat dua sisi
  • 20. 20 mata uang yang sulit dipisahkan satu sama lain. Sains, menurut Baiquni, adalah himpunan pengetahuan manusia tentang alam yang diperoleh sebagai konsensus para pakar, melalui penyimpulan secara rasional mengenai hasil -hasil analisis yang kritis terhadap data pengukuran yang diperoleh dari observasi pada gejala - gejala alam. Sedangkan teknologi adalah himpunan pengetahuan manusia tentang proses proses pemanfaatan alam yang diperoleh dari penerapan sains, dalam kerangka k egiatan yang produktif ekonomis (Baiquni, 1995: 58 -60). Al-Qur’an, sebagai kalam Allah, diturunkan bukan untuk tujuan -tujuan yang bersifat praktis. Oleh sebab itu, secara obyektif, al -Qur’an bukanlah ensikloped i sains dan teknologi apalagi al -Qur’an tidak menyatakan hal itu secara gamblang. Akan tetapi, dalam kapasitasnya sebagai hudalialinas,al-Qur’an memberikan informasi stimulan mengenai fenomena alam dalam porsi yang cukup banyak, seki tar tujuh ratus lim a puluh ayat (Ghulsyani, 1993: 78). Bahkan, pesan( wahyu) paling awal yang diterima Nabi SAW mengandung indikasi pentingnya proses investigasi (penyelidikan). Informasi al-Qur’an tentang fenomena alam ini,menurut Ghulsyani, dimaksudkan untuk menarik perhatian manusia kepada Pencipta alam Yang Maha Mulia dan Maha Bijaksana dengan mempertanyakan dan merenungkan wujud -wujud alam serta mendorong manusia agar berjuang mendekat kepada -Nya (Ghulsyani, 1993) . Dalam visi al -Qur’an, fenomena alam adalah tanda-tanda kekuasaan Allah. Oleh sebab i tu, pemahaman terhadap alam itu akan membawa manusia lebih dekat kepada Tuhannya. Pandangan al -Qur’an tentang sains dan teknologi dapat ditelusuri dari pandangan al -Qur’an tentang ilmu. Al -Qur’an telah meletakkan posisi ilmu p ada tingkatan yang hampir sama dengan iman seperti tercermin dalam surat al - Mujadalah ayat 11: “… niscaya Allah akan meninggikan orang -orang yang beriman di antara kamudan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapaderajat.”
  • 21. 21 Ayat -ayat al -Qur’an yang memerintahkan manusia mencari ilmu atau menjadi ilmuwan begitu banyak. Al-Qur’an menggunakan berbagai istilah yang berkaitan dengan hal ini. Misalnya, mengajak melihat, memperhatikan, dan mengamati kejadian-kejadian (Fathir: 27; a l-Hajj: 5; Luqman: 20; al - Ghasyiyah: 17 -20; Yunus: 101; al -Anbiya’: 30), membaca (al - ‘Alaq: 1 -5) supaya mengetahui suatu kejadian (al -An’am: 97; Yunus: 5), supaya mendapat jalan (al -Nahl: 15), menjadi yang berpikir atau yang menalar berbagai fenomena (al -Nahl: 11; Yunus: 101;al-Ra’d:4; al-Baqarah:164; al-Rum: 24; al-Jatsiyah: 5, 13), menjadi ulu al-albab (Ali ‘Imran: 7;190-191;al-Zumar: 18), dan mengambil pelajaran (Yunus: 3). Di samping itu, al -Qur’an juga memberikan tuntunan praktis bagi manusiaberupa langkah –langkah penting bagaimana memahami alam agar dicapai manfaat yang maksimal. Suatu cara penghampiran yang sederhana dalam mempelajari ilmu pengetahuan ditunjukkan al -Qur’an dalam surat al -Mulk ayat 3- 4 yang intinya mencak up proses kagum, mengamati, dan memahami.Dalam konteks sains, al -Qur’an mengembangkan beberapa langkah/proses sebagai berikut: Pertama,Al-Qur’an memerintahkan kepada manusia untuk mengenali secara seksama alam sekitarnya seraya mengetahui sifat -sifat dan proses-proses alamiah yang terjadi di dalamnya. Perintah ini, misalnya, ditegaskan di dalam surat Yunus ayat 101: “Katakanlah (wahai Muhammad): Perhatikan (dengan nazhor) apa yang ada di langit dan di bumi….” Dalam kata unzhuru (perhatikan),Baiquni memahaminya tidak sekedar memperhatikan dengan pikiran kosong, melainkan dengan perhatian yang seksa ma terhadap kebesaran Allah SWT dan makna dari gejala alam yang diamati (Baiquni, 1997:20). Perintah ini tampak lebih jelas lagi di d alam firman Allah di surat al - Ghasyiyah ayat 17 -20: “ Maka apakah mereka tidak memperhatikan (dengan nazhor) onta bagaimana ia diciptakan. Dan langit bagaimana ia diangkat. Dan gunung-gunung bagaimana mereka ditegakkan. Dan bumi bagaimana ia dibentangkan.”
  • 22. 22 Kedua, al-Qur’an mengajarkan kepada manusia untuk mengadakan pengukuran terhadap gejala -gejala alam. Hal ini diisyaratkan di dalam surat al - Qamar ayat 149. “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu dengan ukuran.” Ketiga, al-Qur’an menekankan penting nya analisis yang mendalam terhadap fenomena alam melalui proses penalaran yang kritis dan sehat “Dia menumbuhkan bagimu, dengan air hujan itu, tanaman - tanaman zaitun, korma, anggur, dan segala macam buah - buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar -benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi mereka yang mau berpikir. Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu; dan bintang- bintang itu ditundukkan (bagimu) dengan perintah-Nya. Sebenarnya pada yang demikian itu terdapat tanda -tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang menalar.” Tiga langkah yang dikembangkan oleh al -Qur’an itu lah yang sesungguhnya yang dijalankan oleh sains hingga saat ini, yaitu observasi (pengamatan), pengukuran -pengukuran, lalu menarik kesimpulan (hukum -hukum) berdasarkan observasi dan pengukuran itu. Meskipun demikian,dalam perspektif Al-Qur’an,kesimpulan-kesimpulan ilmiah rasional bukanlah tujuan akhir dan kebenaran mutlak dari proses penyelidikan terhadap gejala-gejala alamiah di alam semesta.Sebab, seperti pada penghujung ayat yang menjelaskan gejala -gejala alamiah, kesadaran adanya Allah dengan sifat -sifat -Nya Yang Maha Sempurna menjadi tujuan hakiki di balik fakta -fakta alamiah yang dinampakkan. Memahami tanda -tanda kekuasaan Pencipta hanya mungkin dilakukan oleh orang -orang yang terdidik dan bijak yang berusaha menggali rahasia -rahasia alam serta memiliki ilmu (keahlian) dalam bidang tertentu. Ilmu -ilmu kealaman seperti matematika, fisika, kimia, astronomi, biologi, geologi dan lainnya merupakan perangkat yang dapat digunakan untuk memahami fenomena alam semesta secara tepat. Dengan bantuan ilmu -ilmu serta didorong oleh semangat dan sikap rasional , maka sunnatullah dalam wujud keteraturan tatanan (order) di alam
  • 23. 23 ini tersingkap. ADAPUN BEBERAPA CONTOH KASUS KEBENARAN SAINS DAN TEKNOLOGI YANG DITEMUKAN DALAM AL-QUR`AN  JACQUES YVES COSTEAU,Seorang oceanographer dan seorang penyelam kelahiran Prncis tanggal 11 Juni 1910.Menemukan beberapa kumpulan mata air yang tidak bercampur dengan yang lain seakan ada dinding pemisah satu sama lain.Dia pun bertemu dengan seorang professor muslim dan menceritakan semuanya,professor muslim itu pun mengatakan bahwa hal tersebut sudah dijelaskan dalam Al-Qur`an surah Ar-Rahman:19-20 yang artinya: “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian saling bertemu.Antara keduanya ada batas yang dilampaui masing- masing.” Mengetahui hal tersebut Costeau pun memeluk agama islam hingga akhir hayatnya.  MAURICE BUCAILLE,adalah seorang peneliti yang meneliti jazad Fir`aun yang lahir pada 19 Juli 1920 dan merupakan ahli bedah asal Prancis.Hasil penelitiannya mengungkapkan sisa-sisa garam yang melekat pada mumi tersebut dikarenakan mumi tersebut tenggelam di lautan.Hal tersebut sudah dijelaskan dalam Al-Qur`an surah Yunus:92 yang artinya: “Maka pada hari ini kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pmbelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami.” Ayat tersebut menyentuh hati Bucaille sehingga ia pun memeluk agama Islam.  Suara halus yang dihasilkan oleh tumbuhan tapi suara itu tidak dapat didengar dengan telinga manusia.Akhirnya suara itu berhasil direkam
  • 24. 24 dan disimpan didalam alat yang canggih,tim peneliti pun mengubahnya menjadi gelombang optic sehingga menghasilkan rangkaian garis pada layar monitor agar memudahkan untuk memahami suara tersebut.Hasilnya suara tanaman tersebut membentuk lafaz Alla dalam layar monitor.Hal ini sudah digambarkan dalam Al-Qur`an surah Al-Isra`:44 “Dan tidak ada sesuatu pun bertasbih melainkan dengan memuji- Nya,tetapi kamu sekalian tidak tidak mengerti tasbih mereka.Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun”.  Seorang ahli Neurologi asal Amerika mendapatkan hidayah dan memeluk agama islam bernama FIDELMA O`LEARY.Meneliti beberapa syaraf otak dalam manusia tidak dapat dialiri darah,hasil penemuannya mengungkapkan bahwa syaraf tersebut hanya dapat dialiri darah ketika sujud dalam Shalat.Itu berarti jika orang tidak Shalat maka otaknya tidak dapat dialiri darah secara maksimal.  Prof.Dr.Leopold Werner von Ehrenfels merupakan seorang psikiater dan seorang ahli Neurologi berkebangsaan Austria.Sebelum memeluk agama Islam ia meneliti bahwa Wud`hu dan menemukan fakta yang terkait dengan pusat-pusat syaraf yang paling peka dari tubuh manusia.Letak-letak pusat syaraf itu terletak pada dahi,kaki dan tangan dan sangat sensitive saat terkena air.Jika titik syaraf tersebut terkena air maka dapat memelihara kesehatan.Perintah berwud`hu dalam Shalat terdapat dalam Al-Qur`an: “Hai orang-orang yang beriman,apabila kamu hendak megerjakan shalat,maka basulah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku,dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki,dan jika kamu junub maka mandilah,dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau menyentuh permpuan,lalu kamu tidak memperoleh air maka bertayamumlah deengan tanah yang bersih,sapulah mukamu dan
  • 25. 25 tanganmu dengan tanah itu.Allah tidak menyulitkan kamu,tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu,supaya kamu bersyukur (QS Al-Maidah:6)”.  Perubahan struktur molekul air sesuai dengan perasaan manusia disekitarnya.Percobaan pertama air didoakan menurut tradisi agama Shinto,kemudian didinginkan hingga -5℃, diamati dengan mikroskop electron,hasilnya molekul air tersebut membentuk Kristal segienam yang indah. Pada percobaan berikutnya diulang tapi menggunakan kata Arigatou,hasilnya membentuk Kristal yang sangat indah. Percobaan berikutnya diucapkan kata Syaiton,hasilnya molekul air membentuk bentuk yang buruk. Percobaan berikutnya diputar music Symphoni Mouzan,hasilnya molekul air berbentuk bunga. Percobaan berikutnya diputar music heavy metal,bentuk Kristal air menjadi hancur. Ketika dibacakan doa Islam,Kristal tersebut membentuk segienam dengan cabang disetiap sisinya.Mengenai perubahan molekul air tersebut Allah berfirman: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasannya langit dan bumi itu keduannya dulu adalah suatu yang padu,kemudian Kami pisahkan antara keduanya.Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.Maka mengapa mereka juga tiada beriman?”(QS.Al-Anbiya:30).
  • 26. 26 5.PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUS SALIH YANG SESUNGGUNYA:GENERASI SAHABAT,TABIIN,DANTABIITTABIIN. A.Pengertian Salafus Shalih Salafus Shalih secara bahasa berasaldari tiga huruf,yaitu sim,lam,dan fa.Tiga huruf ini menunjukan makna terdahulu atau orang-orang yang telah lampau. Para ulama membagi salafus shalih menjadi tiga golongan, yaitu para sahabat nabi, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in. ketiga golongan ini diyakini sebagai orang-orang terbaik yang hidup setelah Rasulullah SAW. ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ،ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ،‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫ر‬َ‫ق‬ ِ ‫اس‬‫ه‬‫ن‬‫ال‬ ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ ْ‫م‬ » “Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian manusia yang hidup pada masa berikutnya, kemudian manusia yang hidup pada masa berikutnya.” (HR. Bukhari (2652), Muslim (2533)) Sebagai seorang Muslim, kita hendaknya mengikuti jejak salafus shalih. Sebab mereka adalah golongan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul- Nya. Mereka banyak membantu Rasulullah dengan harta benda dan jiwa raganya dalam menyebarkan Agama Allah SWT. B.DALIL ANJURAN MENGIKUTI SALAFUS SHALIH Salafus Shalih adalah sebaik-baiknya generasi. Perjalanan hidup mereka dipenuhi dengan teladan yang baik, karena sanad keilmuan mereka begitu dekat dengan Nabi Muhammad SAW. Karena itu, setiap Muslim dianjurkan untuk selalu mengikuti mereka dan menyandarkan perkara agama kepada mereka. Ini dijelaskan dalam beberapa dalil berikut ini: 1. Surat An-Nisa ayat 115 َ‫ي‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫د‬ُ‫ه‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫هن‬‫ي‬َ‫ب‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ ‫ه‬‫الر‬ ِ‫ق‬ِ‫ق‬‫َا‬‫ش‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ َ‫و‬ َ‫م‬‫ه‬‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ص‬ُ‫ن‬ َ‫و‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬ َ‫و‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ه‬ِِّ‫ل‬ َ‫و‬ُ‫ن‬ َ‫ين‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫س‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ ْ‫ع‬ِ‫ب‬‫ه‬‫ت‬ ‫ا‬ً‫ير‬ ِ ‫ص‬َ‫م‬ َْْ‫ء‬‫ا‬َ‫س‬
  • 27. 27 Artinya: “Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran bainya dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin. Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” 2. Surat At-Taubah ayat 100 َ‫ين‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ار‬َ‫ص‬ْ‫ن‬‫األ‬ َ‫و‬ َ‫ين‬ ِ‫ر‬ ِ‫اج‬َ‫ه‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬ ‫ه‬‫األو‬ َ‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫ب‬‫ا‬‫ه‬‫س‬‫ال‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ه‬‫د‬َ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫وا‬ُ‫ض‬ َ‫ر‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ ‫اَّلله‬ َ‫ي‬ ِ ‫ض‬ َ‫ر‬ ٍ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫إ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ع‬َ‫ب‬‫ه‬‫ت‬‫ا‬ ٍْ‫ا‬‫ه‬‫ن‬َ‫ج‬ َ‫ب‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ين‬ِ‫د‬ِ‫ل‬‫َا‬‫خ‬ ُ‫ار‬َ‫ه‬ْ‫ن‬‫األ‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ‫ي‬ ِ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ت‬ ‫يم‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ز‬ ْ‫و‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ‫ًا‬‫د‬ Artinya: “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar." 3. Hadis Rasulullah SAW ‫خ‬ ً‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ،ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ،ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ،‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫ر‬َ‫ق‬ ‫ي‬ِ‫ت‬‫ه‬‫م‬ُ‫أ‬ ُ‫ْر‬‫ي‬ ََ ُ‫ن‬‫و‬ُ‫خ‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ، َ‫ُون‬‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ُون‬‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫ي‬ ‫ا‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ون‬ ُ‫ن‬َ‫م‬ِِّ‫س‬‫ال‬ ُ‫م‬ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ر‬َ‫ه‬ْ‫ظ‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ،َ‫ون‬ُ‫ف‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫ذ‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ،َ‫ون‬ُ‫ن‬َ‫م‬َ‫ت‬ْ‫ُؤ‬‫ي‬ “Sebaik-baiknya manusia adalah yang hidup pada masaku,kemudian manusia yang hidup pada masa berikutnya,kemudian manusia yang hidup pada masa berikutnya,kemudian akan datang suatu kaum persaksian salah seorang dari mereka mendahului sumpahnya,dan sumpahnya mendahului persaksiannya.”(HR Bukhari (3650),Muslim (2533)) C.SAHABAT NABI Sahabat Nabi (bahasa Arab: ‫النبي‬ ‫أصحاب‬, translit. aṣḥāb al-nabī) adalah orang- orang yang mengenal dan melihat langsung Nabi Muhammad, membantu perjuangannya dan meninggal dalam keadaan Muslim. Secara terminologi, kata ṣahabat (‫)صحابة‬ merupakan bentuk jama'/plural dari kata ṣahabi (‫)صحابي‬ yang bermakna membersamai, mendampingi, dan berinteraksi langsung. Para Sahabat
  • 28. 28 yang utama mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Nabi Muhammad, sebab mereka merupakan penolongnya dan juga merupakan murid dan penerusnya. Bagi dunia Islam saat ini, sahabat Nabi berperan amat penting, yaitu sebagai jembatan penyampaian hadis dan sunnah Nabi Muhammad yang mereka riwayatkan. Kebanyakan ulama secara umum mendefinisikan sahabat Nabi sebagai orang-orang yang mengenal Nabi Muhammad, mempercayai ajarannya, dan meninggal dalam keadaan Islam. Dalam bukunya “al-Iṣābah fī Tamyīz al-Ṣaḥābah”, Ibnu Hajar al-Asqalani (w. 852 H/1449 M) menyampaikan bahwa:"Sahabat (‫صحابي‬, ash-shahabi) adalah orang yang pernah berjumpa dengan Nabi dalam keadaan beriman kepadanya dan meninggal dalam keadaan Islam."Terdapat definisi yang lebih ketat yang menganggap bahwa hanya mereka yang berhubungan erat dengan Nabi Muhammad saja yang layak disebut sebagai sahabat Nabi. Dalam kitab “Muqadimmah” karya Ibnu ash-Shalah (w. 643 H/1245 M), Dikatakan kepada Anas, “Engkau adalah sahabat Rasulullah dan yang paling terakhir yang masih hidup". Anas menjawab, “Kaum Arab (badui) masih tersisa, adapun dari sahabat beliau, maka saya adalah orang yang paling akhir yang masih hidup.”Demikian pula ulama tabi'in Said bin al-Musayyib (w. 94 H/715 M) berpendapat bahwa: “Sahabat Nabi adalah mereka yang pernah hidup bersama Nabi setidaknya selama setahun, dan turut serta dalam beberapa peperangan bersamanya.” Sementara Imam an-Nawawi (w. 676 H /1277 M) juga menyatakan bahwa: “Beberapa ahli hadis berpendapat kehormatan ini (sebagai Sahabat Nabi) terbatas bagi mereka yang hidup bersamanya (Nabi Muhammad) dalam waktu yang lama, telah menyumbang (harta untuk perjuangannya), dan mereka yang berhijrah (ke Madinah) dan aktif menolongnya; dan bukan mereka yang hanya menjumpainya sewaktu-waktu, misalnya para utusan Arab badui; serta bukan mereka yang bersama dengannya setelah Pembebasan Mekkah, ketika Islam telah menjadi kuat.”
  • 29. 29 Jumlah Sahabat Nabi Tidak mungkin bisa dipastikan mengenai jumlah sahabat Nabi secara tepat karena berbagai faktor seperti perbedaan definisi dan luasnya daerah persebaran mereka selama hidup, jika kita hanya merujuk pada jumlah sahabat Nabi yang tercatat dalam berbagai buku biografi karangan Ulama yang membahas mereka seperti kitab Thabaqat Al-Kabir karya Ibnu Sa'ad, kitab Al-Isti'ab karya Ibnu Abdil Barr dan Mu'jam as-Shahabah karya Ibnu Qani', maka kita hanya akan mendapati sekitar 2700-an sahabat laki laki dan 380-an sahabat perempuan, sedangkan Imam Al-Qasthalani dalam kitab al-Mawahib nya menyatakan bahwa jumlah sahabat Nabi ketika peristiwa Fathu Makkan adalah berjumlah sekitar 7000 orang, lalu dalam peristiwa perang Tabuk bertambah menjadi 70.000, dan yang terakhir pada peristiwa Haji Wada' jumlah mereka mencapai sekitar 124.000 orang, wallahu a'lam. Tingkatan dan status Identifikasi terhadap Sahabat Nabi, termasuk tingkatan dan statusnya, merupakan hal yang penting dalam Dunia Islam karena digunakan untuk mengevaluasi keabsahan suatu hadis maupun perbuatan Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh mereka.Menurut Al-Hakim an-Naisaburi dalam karyanya Al- Mustadrak, tingkatan Sahabat terbagi dalam dua belas tingkatan, yaitu: 1. Para Khulafa'ur Rasyidin dan selebihnya dari Sepuluh yang Dijanjikan Surga ketika masih hidup 2. Para sahabat yang masuk Islam di Makkah sebelum Umar dan mengikuti majelis Daarul Arqam 3. Para sahabat yang ikut serta berhijrah ke negeri Habasyah 4. Para sahabat Kaum Anshar yang ikut serta dalam Bai'at Aqabah Pertama 5. Para sahabat Kaum Anshar yang ikut serta dalam Bai'at Aqabah Kedua
  • 30. 30 6. Para sahabat Kaum Muhajirin yang berhijrah sebelum sampainya Nabi Muhammad di Madinah dari Quba 7. Para sahabat yang ikut serta dalam Perang Badar 8. Para sahabat yang berhijrah antara Perang Badar dan Perjanjian Hudaibiyyah 9. Para sahabat yang ikut serta dalam Baiat Ridwan pada saat ekspedisi Hudaibiyyah 10. Para sahabat yang masuk Islam dan berhijrah ke Madinah setelah Perjanjian Hudaibiyyah 11. Para sahabat yang masuk Islam setelah Fathu Makkah 12. Para sahabat anak-anak yang melihat Nabi Muhammad di waktu atau tempat apapun setelah Fathu Makkah Terdapat sekelompok Sahabat Nabi yang dipandang lebih tinggi statusnya di antara kalangan mereka sendiri, yaitu sebagai ulama yang dimintakan fatwanya untuk berbagai permasalahan yang mereka hadapi. Sahabat Nabi yang memberikan fatwa diperkirakan ada sekitar 130 orang, laki-laki dan perempuan. Menurut Ibnu Qayyim, para ulama Sahabat Nabi terbagi sbb.: 1. Para sahabat yang banyak berfatwa, yaitu tujuh orang: Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Mas'ud, Aisyah Ummul Mukminin, Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Umar, dan Abdullah bin Abbas 2. Para sahabat yang pertengahan dalam berfatwa, antara lain: Abu Bakar, Ummu Salamah, Anas bin Malik, Abu Sa'id al-Khudri, Abu Hurairah, Utsman bin Affan, Abdullah bin Amr bin al-Ash, Abdullah bin Zubair, dll. 3. Para sahabat yang sedikit berfatwa, hanya satu-dua masalah, yaitu: Abu Darda, Abu al-Yasar, Abu Salamah al-Makhzumi, Abu Ubaidah bin al-Jarrah, Hasan bin Ali, Husain bin Ali, Nu'man bin Basyir, Ubay bin Ka'ab, Abu Ayyub, Abu Thalhah, Abu Dzar, Ummu Athiyyah, Shafiyah Ummul Mukminin, Hafshah, dan Ummu Habibah.
  • 31. 31 Sahabat Nabi dalam Pandangan Islam Sahabat dalam Pandangan Ahlu Sunnah Banyak sekali ayat al-Qur'an dan hadist Nabi yang mencatat mengenai keutamaan para sahabat karena mereka merupakan orang-orang yang membela Nabi Muhammad baik dalam keadaan senang maupun susah, bahkan diantara mereka sudah ada yang dijaminkan surga melalui lisan Nabi sendiri sewaktu beliau masih hidup yang dikenal sebagai "Asyarah al-Mubassyarin bi-l-jannah" (sepuluh orang yang dijanjikan surga), diantara ayat al-qur'an yang menjelaskan tentang keutamaan mereka yaitu : "Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar". (Q.S. Al-Fath : 29). kemudian ayat lainnya yang menjelaskan ridha Allah atas mereka : "Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama- lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar". (Q.S. At- Taubah : 100).
  • 32. 32 Sedangkan Nabi Muhammad sendiri mewasiatkan kepada kaum muslimin untuk berhati-hati dalam berucap dan bersikap terhadap para Sahabat Beliau yang tertuang dalam hadits-nya sebagai berikut : " ‫فببغض‬ ‫أبغضهم‬ ‫ومن‬ ،‫أحبهم‬ ‫فبحبي‬ ‫أحبهم‬ ‫فمن‬ ،‫بعدي‬ ‫غرضا‬ ‫تتخذوهم‬ ‫ال‬ ،‫أصحابي‬ ‫في‬ ‫هللا‬ ‫هللا‬ ،‫أبغضهم‬ ‫ي‬ ‫آذ‬ ‫ومن‬ ‫يأخذه‬ ‫أن‬ ‫فيوشك‬ ‫هللا‬ ‫آذى‬ ‫ومن‬ ،‫هللا‬ ‫أذى‬ ‫فقد‬ ‫أذاني‬ ‫ومن‬ ،‫أذاني‬ ‫فقد‬ ‫اهم‬ ". Ingatlah Allah ! Ingatlah Allah dalam memperlakukan para sahabat-ku ! Jangan menjadikan mereka sebagai sasaran (atas berbagai tuduhan) setelah-ku, maka barangsiapa yang mencintai mereka, niscaya aku juga mencintainya, dan barangsiapa yang membenci mereka, niscaya aku juga akan membencinya, dan barangsiapa menyakiti mereka, sungguh ia telah menyakitiku juga, dan barangsiapa menyakitiku maka ia telah menyakiti Allah, dan barangsiapa menyakiti Allah, maka ditakutkan jikalau ia akan mendapat siksa. Dan masih banyak dalil dalam al-Qur'an dan as-Sunnah yang menunjukkan keutamaan mereka baik secara umum maupun secara individu dan kelompok, atas dasar inilah kalangan Ahlu Sunnah menyimpulkan beberapa kesepakatan mengenai sahabat Nabi sebagai berikut : 1. Seluruh sahabat Nabi adalah bersifat 'udul (adil dan jujur) dimana tidak boleh kita membenarkan sebagian perkataan mereka dan mengingkari perkataan sahabat lainnya, hal ini berimplikasi besar dalam ilmu al-jarh wa at-ta'dil dalam periwayatan hadits. 2. Para sahabat Nabi tidak pernah disebutkan dalam ayat al-Qur'an, kecuali Allah telah memuji mereka atas perbuatan dan sikap mereka, atau mengampuni atas seluruh kesalahan dan kekhilafan mereka tanpa terkecuali. 3. Orang yang didapati mencaci dan menghina salah satu sahabat Nabi, maka mereka dianggap sebagai seorang zindiq (bahasa arab : ‫)زنديق‬, karena mereka telah mengingkari apa yang termaktub dalam al-Qur'an dan hadits sebagaimana
  • 33. 33 yang tertulis di atas, bahkan madzhab Hanabilah (Imam Hambali) menyatakan bahwa mereka yang "hanya" mengingkari sifat shuhbah (pelabelan sahabat) terhadap salah satu sahabat yang jelas termaktub dalam al-Qur'an seperti Abu Bakar (dalam kisah hijrah dan singgah dalam gua) sebagai kafir, karena secara tidak langsung telah mengingkari keabsahan ayat dalam al-Qur'an itu sendiri. Imam Malik bin Anas juga berpendapat sama mengenai takfir atas orang yang mengingkari atau bahkan mencaci para sahabat Nabi, karena tertulis dalam surat al-Fath di atas : "tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir", sembari beliau berkata : "Maka barangsiapa yang diresahkan hatinya oleh para Sahabat Nabi maka ia telah kafir". Sahabat Nabi dalam Pandangan Kelompok Syi'ah Dari segi definisi, Syi'ah melihat bahwa pelabelan Sahabat (ṣuhbah) hanya bisa dibenarkan dengan lamanya berhubungan dengan Nabi, meskipun mereka juga tidak menentukan jangka waktu tertentu. Syi'ah lebih suka menggunakan istilah aṣhab daripada shahabi karena istilah kedua tersebut dianggap tidak disebutkan dalam al-Qur'an atau as-Sunnah dan tidak ada asal-usulnya dalam bahasa Arab, tetapi istilah tersebut tetap digunakan meskipun dalam tingkatan kuantitas yang lebih rendah dalam literatur Syiah. Syiah menghargai status para sahabat, kebajikan, dan dukungan mereka untuk Nabi, kaum Syiah percaya bahwa para sahabat memang mematuhi manhaj (aturan) Al-quran dalam evaluasi mereka terhadap status sahabat, namun disisi lain mereka menyoroti ayat Al-quran yang dianggap diturunkan untuk untuk menyalahkan dan mencerca mereka di beberapa situasi dan kasus. Tentu saja hal semacam ini ditolak mentah-mentah dan ditentang oleh kalangan ahli sunnah karena dianggap sembrono dalam menafsirkan ayat dan riwayat yang shahih menurut syi'ah sendiri secara sepihak. Kaum syi'ah juga menganggap bahwasanya tidak ada satu ayatpun yang menjamin kesucian para sahabat karena setiap ayat dan hadits tersebut harus dimaknai secara terbatas, maka
  • 34. 34 mereka menyatakan bahwa nasib para sahabat tidak ada bedanya dengan orang- orang setelahnya, dimana jika mereka berbuat baik maka akan dibalas dengan pahala dan surga, sedang apabila berbuat kesalahan dan dosa maka mereka akan mendapat ganjaran dan siksa. Selain itu, para ahli ilmu al-Jarh wa at-Ta'dil syi'ah juga memperlakukan riwayat dari para sahabat sama dengan riwayat dari selain mereka, berbeda halnya dengan apa yang dipercaya dan dilakukan oleh kalangan ahlu sunnah. Sebagai tambahan mereka juga memperselisihkan berbagai peristiwa sejarah dalam islam mengenai sikap para sahabat terhadap Imam Ali bin Abi Thalib -karramallahu wajhah- yang berimplikasi terhadap lahirnya kelompok yang lebih ekstrim dalam hal 'aqidah (kepercayaan) di kalangan orang Syi'ah. Para Sahabat yang Terakhir Meninggal 1. Sahabat yang terakhir meninggal secara umum (paling akhir) adalah Abu Thufail yangwafatpada tahun102 H, adapulayangmenyatakantahun110 H. 2. Sahabat dari kalangan Ashabul 'Aqabah (yang ikut Bai'at 'Aqabah) yang terakhirmeninggal adalahJabirbinAbdullah. 3. Sahabat dari kalangan Ahlu Badar yang terakhir meninggal adalah Ka'ab bin 'Amr. 4. Sahabat dari kalangan sepuluh orang yang dijanjikan surga yang terakhir meninggal adalahSa'adbinAbi Waqqas.[13] 5. Sahabat dari kalangan penduduk Makkah yang terakhir meninggal adalah AbdullahbinUmar. 6. Sahabat dari kalangan penduduk Madinah yang terakhir meninggal adalah Sahal binSa'ad. 7. Sahabat dari kalangan penduduk Kufah yang terakhir meninggal adalah AbdullahbinAbi Aufa.
  • 35. 35 8. Sahabat dari kalangan penduduk Basra yang terakhir meninggal adalah Anas binMalik. 9. Sahabat dari kalangan penduduk Mesir yang terakhir meninggal adalah AbdullahbinHaritsbinJuz`. 10. Sahabat dari kalangan penduduk Syam yang terakhir meninggal adalah AbdullahbinBusr. 11. Sahabat dari kalangan penduduk Khurasan yang terakhir meninggal adalah BuraidahbinHushaib. Daftar Sahabat Laki-Laki 1. Abdullah bin Abbas 2. Abdullah bin Abi Bakar 3. Abdullah bin Abdul-Asad 4. Abdullah bin Abdullah bin Ubay 5. Abdullah bin Amr bin Ash 6. Abdullah bin Amr bin Haram 7. Abdullah bin Hanzhalah 8. Abdullah bin Hudzafah as-Sahmi 9. Abdullah bin Ja'far 10. Abdullah bin Jahsy 11. Abdullah bin Jubair 12. Abdullah bin Mas'ud 13. Abdullah bin Umar 14. Abdullah bin Ummi-Maktum
  • 36. 36 15. Abdullah bin Salam 16. Abdullah bin Suhail 17. Abdullah bin Rawahah 18. Abdullah bin Tariq 19. Abdullah bin Unais 20. Abdullah bin Zaid 21. Abdullah bin Zubair 22. Abdurrahman bin Abi Bakar 23. Abdurrahman bin Auf 24. Abdurrahman bin Awwam 25. Abdurrahman bin Samurah 26. Aban bin Sa`id 27. Abu al-Munaizir 28. Abu Ayyub al-Anshari 29. Abu Bakar Ash-Shiddiq 30. Abu Dzar Al-Ghifari 31. Abu Dujanah 32. Abu Hudzaifah bin Utbah 33. Abu Hurairah 34. Abu Jandal bin Suhail 35. Abu Rafi' 36. Abu Sinan bin Mihshan
  • 37. 37 37. Abu Thufail Amru bin Watsilah al-Kinani 38. Abu Ubaidah bin al-Jarrah 39. Abu Umamah al-Bahili 40. Aflah 41. Al-Ala'a bin al-Hadrami 42. Al-Aqra’ bin Habis 43. Al-Arqam bin Abi al-Arqam 44. Al-Aswad bin Khalaf 45. Al-Aswad bin Sari' 46. Al-Aswad bin Wahb 47. Al-Fadhl bin al-Abbas 48. Al-Hakam bin Amr al-Ghifari 49. Al-Hushain bin al-Harits 50. Al-Mughirah bin Syu'bah 51. Al-Muhajir bin Abi Umayyah 52. Al-Musayyib bin Hazn 53. Ali bin Abi Thalib 54. Ammar bin Yasir 55. Amr bin Ash 56. Amr bin Sa`id 57. Amru bin al-Jamuh 58. Amru bin Tsabit
  • 38. 38 59. Anas bin Malik 60. Anas bin Malik al-Ka'biy 61. Anas bin Nadhar 62. An-Nu'man bin Basyir al-Anshari 63. An-Nu'man bin Malik 64. Arfajah al-Bariqi 65. Aqil bin Abi Thalib 66. Aqil bin Al-Bakir 67. Asid bin Kurz Al-Bajali 68. As-Saib bin Awwam 69. As-Saib bin Yazid 70. Ath-Thufail bin al-Harits 71. Aus bin Al-A'war 72. Aus bin ash-Shamit 73. Basyir bin Sa'ad 74. Bilal bin Rabah 75. Bilal bin al-Harits 76. Dhirar bin Al-Azwar 77. Dihyah al-Kalbi 78. Fadhalah bin 'Ubaid 79. Fairuz ad-Dailami 80. Hakim bin Hizam
  • 39. 39 81. Hamzah bin Abdul Muthalib 82. Hazn bin Abi Wahb 83. Hanzhalah bin Abi Amir 84. Hassan bin Tsabit 85. Hasyim bin Utbah 86. Hudzaifah al-Bariqi 87. Hudzaifah bin al-Yaman 88. Ikrimah bin Abu Jahal 89. Imran bin Hushain 90. Iyad bin Ghanm 91. Iyas bin 'Abd 92. Iyas bin Abdullah 93. Iyas bin Tsa'labah Al-Anshari 94. Jabir bin Abdullah 95. Ja'far bin Abi Thalib 96. Jarir bin Abdullah al-Bajali 97. Jubair bin Mut'im 98. Ka'ab bin Malik 99. Khabbab bin al-Arat 100.Khalid bin Walid 101.Khalid bin Sa`id 102.Kharijah bin Hudzafah
  • 40. 40 103.Khubaib bin Adi 104.Khuzaimah bin Tsabit 105.Madlaj bin Amr 106.Miqdad bin Amr 107.Malik bin Amr 108.Malik bin Hubairah as-Sakuni 109.Mu'adz bin Jabal 110.Muawiyah bin Abu Sufyan 111.Muhammad bin Ja'far 112.Muhammad bin Maslamah 113.Muhriz bin Nadhlah 114.Mujadzar bin Ziyad 115.Munabbih bin Kamil 116.Mush'ab bin Umair 117.Qais bin Sa'ad bin Ubadah 118.Qudamah bin Mazh'un 119.Rabi'ah bin Aktsam 120.Rabi'ah bin Harits 121.Sahl bin Hunaif 122.Sahal bin Sa'ad 123.Salim maula Abi Hudzaifah 124.Salman al-Farisi
  • 41. 41 125.Samurah bin Jundab 126.Sa'ad bin Abi Waqqas 127.Sa'ad bin Mu'adz 128.Sa'ad bin Ubadah 129.Said bin Amir al-Jumahi 130.Sa'id bin Zaid 131.Shafwan bin Umayyah 132.Sufyan bin 'Auf 133.Suhail bin Amr 134.Suraqah bin Malik 135.Syafi’ bin As-Sa’ib 136.Syuja' bin Wahab 137.Syurahbil bin Hasanah 138.Tamim ad-Dari 139.Thalhah bin Ubaidillah 140.Thalib bin Abu Thalib 141.Tsabit bin Arqam 142.Tsabit bin Qais 143.Tsaqaf bin Amr 144.Ubaidah bin al-Harits 145.Ubadah bin ash-Shamit 146.Ubay bin Imarah
  • 42. 42 147.Ubay bin Ka'ab 148.Ubay bin Laba 149.Ubay bin Malik 150.Ukkasyah bin Mihshan 151.Umar bin Khattab 152.Umair bin Abi Waqqas 153.Umair bin Sa'ad al-Anshari 154.Umair bin Wahb 155.Unais bin Abi Martsad al-Anshariy 156.Uqbah bin Amir 157.Uqbah bin Wahab 158.Urwah bin Mas'ud 159.Usamah bin Akhdariy 160.Usamah bin Syarik 161.Usamah bin Umair 162.Usamah bin Zaid 163.Usayd bin Hudhayr 164.Utsman bin 'Affan 165.Utsman bin Hunaif 166.Utsman bin Mazh'un 167.Utbah bin Farqad al-Sulami 168.Utbah bin Ghazwan
  • 43. 43 169.Utbah bin Mas'ud 170.Wahb bin Sa'ad 171.Wahb bin Umair 172.Wahsyi 173.Walid bin al-Walid 174.Yasir bin Amir 175.Yazid bin Abi Sufyan 176.Yazid bin Ruqaisy 177.Zaid bin Arqam 178.Zaid bin Haritsah 179.Zaid bin Khattab 180.Zaid bin Tsabit 181.Ziyad bin Labid al-Anshari 182.Zubair bin Awwam Daftar Sahabat Perempuan 1. Arwa binti Kuraiz 2. Nusaibah binti Ka'ab 3. Asma' binti Abu Bakar 4. Ummu Kultsum binti Uqbah 5. Sumayyah binti Khayyat 6. Fatimah binti al-Khattab 7. Al-Khansa
  • 44. 44 8. Khawlah binti Tsa'labah 9. Khawlah binti Hakim 10. Atikah binti Zaid D.TABIIN Tabiin atau Tabi'in (bahasa Arab: ‫التابعون‬, har. 'pengikut'), adalah orang Islam awal yang masa hidupnya ketika atau setelah masa hidup Nabi Muhammad namun tidak mengalami bertemu dengan Nabi Muhammad. Usia mereka rata-rata lebih muda dari sahabat nabi, bahkan ada yang masih anak-anak atau remaja pada masa sahabat masih hidup. Tabiin merupakan murid sahabat nabi. Rentang Masa Masa tabiin dimulai sejak wafatnya sahabat nabi terakhir, Abu Thufail al- Laitsi, pada tahun 100 H (735 M) di kota Makkah; dan berakhir dengan wafatnya Tabiin terakhir, Khalaf bin Khulaifat, pada tahun 181 H (812 M).Setelah masa tabiin berakhir, maka diteruskan dengan masa tabiut tabiin atau generasi ketiga umat Islam setelah Nabi Muhammad wafat. Tingkatan Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam karyanya Taqrib at-Tahdzib membagi para tabiin menjadi empat tingkatan berdasarkan usia dan sumber periwayatannya, yaitu: 1. Para tabiin kelompok utama/senior (kibar at-tabi'in), yang telah wafat sekitar tahun 95 H/713 M. Mereka seangkatan dengan Said bin al-Musayyab (lahir 13 H - wafat 94 H), 2. Para tabiin kelompok pertengahan (al-wustha min at-tabi'in), yang telah wafat sekitar tahun 110 H/728 M. Mereka seangkatan dengan Al-Hasan al-
  • 45. 45 Bashri (lahir 21 H - wafat 110 H) dan Muhammad bin Sirin (lahir 33 H - wafat 110 H), 3. Para tabiin kelompok muda (shighar at-tabi'in) yang kebanyakan meriwayatkan hadis dari para tabiin tertua, yang telah wafat sekitar tahun 125 H/742 M. Mereka seangkatan dengan Qatadah bin Da'amah (lahir 61 H - wafat 118 H) dan Ibnu Syihab az-Zuhri (lahir 58 H - wafat 124 H), 4. Para tabiin kelompok termuda yang kemungkinan masih berjumpa dengan para sahabat nabi dan para tabiin tertua walau tidak meriwayatkan hadis dari sahabat nabi, yang telah wafat sekitar tahun 150 H/767 M. Mereka seangkatan dengan Sulaiman bin Mihran al-A'masy (lahir 61 H - wafat 148 H). Mayoritas ulama penulis biografi para periwayat hadis (asma ar-rijal) juga membagi para tabiin menjadi tiga tingkatan berdasarkan Sahabat Nabi yang menjadi guru mereka, yaitu: 1. Para tabiin yang menjadi murid para sahabat yang masuk Islam sebelum peristiwa Fathu Makkah, 2. Para tabiin yang menjadi murid para Sahabat yang masuk Islam setelah peristiwa Fathu Makkah, Para tabiin yang menjadi murid para Sahabat yang belum berusia dewasa ketika Nabi Muhammad saw. wafat. Tokoh Tabiin Di bawah ini adalah daftar beberapa tokoh tabiin yang ternama: 1. Abdullah bin Muhammad bin al-Hanafiyah 2. Abubakar bin Abdurrahman 3. Abu Muslim al-Khaulani 4. Abu Hanifah
  • 46. 46 5. Abu Ja'far al-Madani 6. Ahnaf bin Qais 7. Ali bin Abdullah 8. Ali bin Husain 9. 'Alqamah bin Qais 10. Al-Qasim bin Muhammad 11. Atha bin Abi Rabah 12. Hammam bin Munabbih 13. Hasan bin Muhammad bin al-Hanafiyah 14. Hasan al-Bashri 15. Ibnu Abi Mulaikah 16. Ibnu Juraij 17. Ibnu Katsir al-Makki 18. Ibnu Syihab az-Zuhri 19. Ibnu Sirin 20. Ja'far ash-Shadiq 21. Ka'ab al-Ahbar 22. Kharijah bin Zaid 23. Malik bin Dinar 24. Masruq bin al-Ajda' 25. Muhammad al-Baqir 26. Muhammad bin Abu Bakar
  • 47. 47 27. Muhammad bin al-Hanafiyah 28. Muhammad bin Sa'ad 29. Mujahid bin Jabir 30. Munzir bin Sawa at-Tamimi 31. Nafi Maula Ibnu Umar 32. Salim bin Abdullah 33. Said bin al-Musayyib 34. Sa'id bin Jubair 35. Sulaiman bin Yasar 36. Syuraih al-Qadhi 37. Rabi'ah bin Farrukh 38. Thawus bin Kaisan 39. Ubaidillah bin Abdullah 40. Umar bin Abdul Aziz 41. Urwah bin az-Zubair 42. Uwais al-Qarny 43. Wahb bin Munabbih E.TABI`UT TABIIN Tabi'ut Tabi'in atau Atbaut Tabi'in (bahasa Arab: ‫التابعين‬ ‫)تابع‬ adalah generasi setelah Tabi'in, artinya pengikut Tabi'in, adalah orang Islam teman sepergaulan dengan para Tabi'in dan tidak mengalami masa hidup Sahabat Nabi. Tabi'ut Tabi'in adalah di antara tiga kurun generasi terbaik dalam sejarah manusia, setelah Tabi'in dan Shahabat. Tabi'ut Tabi'in disebut juga murid Tabi'in.
  • 48. 48 Menurut banyak literatur Hadis: Tabi'ut Tabi'in adalah orang Islam dewasa yang pernah bertemu atau berguru pada Tabi'in dan sampai wafatnya beragama Islam. Dan ada juga yang menulis bahwa Tabi'in yang ditemui harus masih dalam keadaan sehat ingatannya. Karena Tabi'in yang terakhir wafat sekitar 110-120 Hijriah.Tabi'in sendiri serupa seperti definisi di atas hanya saja mereka bertemu dengan Sahabat. Sahabat yang terakhir wafat sekitar 80-90 Hijriah. Daftar ulama Tabi'ut Tabi'in Imam-Imam Madzhab yang Mashyur Abu Hanifah namun dianggap oleh sebagian ulama sebagai Tabi'in, karena dia bertemu dengan Sahabat Anas bin Malik (jangan bingung dengan Imam Malik bin Anas) dan meriwayatkan hadis darinya juga dari beberapa shahabat yang lain. 1. Malik bin Anas 2. Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i 3. Ahmad bin Hanbal Ulama Tabi'ut tabi'in lainnya 1. Sufyan ats-Tsauri (97–161 H) 2. Sufyan bin Uyainah (107-198 H) 3. Al-Auza'i (w. 158 H) 4. Laits bin Sa'ad 5. Abdullah bin Al-Mubarak 6. Waki' 7. Abdurrahman bin Mahdi 8. Yahya bin Said Al-Qathan
  • 49. 49 9. Yahya bin Ma'in 10. Ali bin Al-Madini 11. Agusi bin Al-Mustajabi
  • 50. 50 DAFTAR PUSTAKA https://masjidpedesaan.or.id/apa-itu-istidraj/ https://rumaysho.com/3131-ujian-dan-musibah-tanda-allah-cinta.html https://muslim.or.id/32540-jika-allah-mencintai-seorang-hamba-ia-akan-diuji.html https://m.republika.co.id/amp/quic51320 https://m.republika.co.id/berita/nshjjs361/masya-allah-nabi-muhammad-dijelaskan- kitab-suci-hindu https://m.republika.co.id/berita/q0a6df320/ternyata-kehadiran-muhammad-saw-disebut- taurat-dan-injil https://m.republika.co.id/amp/quic51320 https://youtu.be/nfMkh_B5S20 https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/berita-hari-ini/pengertian- salafus-shalih-lengkap-dengan-dalil-anjuran-untuk-mengikutinya-1v4Wenp4Emp https://drive.google.com/file/d/1wKbkbkIb6QXEOzTZpVccGsROWFJ97MuH/view?us p=drivesdk https://drive.google.com/file/d/171W- fszm9WllunZtoPXD44ihyt8wtLg9/view?usp=drivesdk