Preventive periodontics merupakan program pencegahan penyakit periodontal yang dilakukan bersama antara dokter gigi, perawat gigi, dan pasien untuk mempertahankan gigi asli dengan mencegah timbul dan menyebar nya gingivitis dan penyakit periodontal lainnya melalui kontrol plak, instruksi kebersihan mulut, dan evaluasi kesehatan gusi secara berkala.
2. Definisi
Merupakan suatu program bersama antara
dokter gigi, perawat gigi dan pasien, dalam
rangka mempertahankan gigi asli dengan
pencegahan terhadap kemungkinan
timbulnya
serta menjalarnya gingivitis dan penyakit
periodontal lainnya.
3. Pendahuluan
Preventive periodontics penting dilakukan karena prevalensi
penyakit periodontal meningkat bila hal tersebut diatas diabaikan.
Ada 3 ciri spesifik penyakit periodontal yaitu :
1. Disebabkan adanya faktor iritasi lokal, yaitu plak.
Adanya faktor sistemik hanya memperberat dan memudahkan
timbulnya penyakit.
2. Menyebabkan kerusakan jaringan periodontal; apabila
kerusakan parah maka gigi menjadi goyah atau tanggal.
3. Dapat mengalami kekambuhan bila faktor penyebab muncul
kembali.
5. Macam-Macam Tindakan Preventif Periodontik
1. Tindakan kontrol plak, mrpk suatu prosedur
untuk menghilangkan dan mencegah
akumulasi plak gigi yang terdapat pada
permukaan gigi dan gingiva di sekitarnya.
2. Oral fisioterapi, yaitu beberapa prosedur
yang harus dilakukan penderita untuk
mempertahankan kebersihan gigi dan
mulut yang dikerjakan di rumah, prosedur
ini juga melipitu stimulasi jaringan gingiva.
3. Oral profilaksis yaitu prosedur yang
dilakukan dokter gigi di klinik berupa
proses pembersihan gigi yang terdiri dari
menghilangkan stain, plak dan kalkulus.
6. Plak Gigi
O Definisinya : deposit granular lunak yang
melekat erat pada permukaan gigi,
tumpatan, protesa, gingiva yang terdiri
dari kumpulan mikroorganisme yang
berkembang biak dalam suatu matriks
interseluler.
O Plak tidak dapat dilihat secara langsung
dan pembersihannya secara mekanis.
7. O Plak sebagian besar terdiri dari bakteri
dalam suatu matriks glikoprotein saliva
dan polisakarida ekstraseluler.
O Klasifikasi plak menurut hubungannya
dengan gingiva tepi: Supragingiva dan
Subgingiva.
8. Klasifikasi Plak berdasarkan hubungannya
dengan gingiva tepi
O Plak supragingiva, terletak di atas gingiva
tepi, langsung berkontak dengan gingiva
tepi.
O Plak subgingiva, ada dibawah gingiva
tepi, diantara gigi dan epitel dari sulkus
gingiva.
9. sistematik kontrol plak
1. Cara alamiah; gerakan pipi, lidah dan makanan
2. Cara buatan; chemis dan mekanis: sikat gigi,
dental floss dan interdental stimulator.
Plak kontrol mekanis : alat, bahan dan cara.
Alat-alat yang digunakan :
1. Alat utama, sikat gigi : biasa, power, sikat
gigi dengan spray.
2. Alat bantu, dental floss, interdental
stimulator dan alat pemantulan / cermin.
10. Evaluasi Plak
Untuk melakukan evaluasi plak diperlukan
alat bantu agar plak dapat terlihat, >>
disclosing material.
Ada 2 macam bahan disclosing
yaitu, cairan (solution) dan tablet.
Fungsi bahan disclosing adalah :
1. Mengetahui letak plak
2. Menilai kebersihan mulut pasien
3. Mendidik pasien
12. Evaluasi plak
adalah cara / usaha untuk mencegah /
mengontrol terjadinya
pembentukan plak.
Tujuan : untuk mengetahui kebersihan /
kesehatan gigi geligi.
Alat dan bahan :
Alat : kaca mulut, pinset, cermin.
Bahan : disklosing sol/ tablet, kapas.
13. TEKNIK EVALUASI PLAK:
- Disklosing sol diteteskan 3 tetes dibawah
lidah + 1 tetes di permukaan gigi molar
bawah kanan-kiri, dengan lidah diratakan
ke seluruh permukaan gigi,
- Kemudian kumur-kumur 1 kali.
- Dilihat, bila ada warna merah tua berarti
ada plak, merah muda ada acquired
pelicle.
- Hitung indeks plaknya, kmd perlihatkan
pada pasien dengan menggunakan
cermin lalu dibersihkan dengan kapas.
14. O Lakukan penilaian dengan plak indeks Loe and Silness
sebagai berikut:
O Skor 0 (tidak ada plak),
O Skor 1 (terdapat plak pada probe/ plak tidak terlihat mata)
O Skor 2 (plak terlihat mata),
O Skor 3 (jumlah plak banyak)
Skor Plak-S :
jumlah skor pada permukaan gigi yg diperiksa
6
O Skala:
O 0.0 -1.0 : baik
O 1.01 – 2.00 : sedang
O 2.01 - 3.00 : buruk
15. Contoh bahan disklosing
O Larutan skiner
O Basic fuchsin
O Floran
O Alpha plak
O Red code
Contoh pembutan resep disklosing solution
R/ Mercurochrom 4,5 gram
Oil of pipermint 2 tetes
Saccharine 0,1 gram
Aquadest 90 cc
S disclosing sol
18. Indeks Kalkulus
Merupakan deposit keras yang ditemukan pada gigi.
Terjadi akibat kalsifikasi dari plak dental.
Alat yang dipakai
O 2 buah kaca mulut.
O Sonde
Tahap Evaluasi Skor Kalkulus:
Dengan kaca mulut dan sonde dilihat ada
tidaknya kalkulus pada gigi geligi indeks.
19.
20. O Lakukan pencatatan skor kalkulus sebagai berikut:
O 0 : tidak ada kalkulus
O 1 : kalkulus menutupi 1/3 permukaan gigi
O 2 : kalkulus menutupi 1/3 – 2/3 permukaan gigi atau
terdapat bercak kalkulus pada daerah subgingiva
O 3 : kalkulus menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi dan
terdapat kalkulus subgingiva
Skor KI-S :
jumlah skor pada permukaan gigi yg diperiksa
6
O Skala:
O 0.0 -1.0 : baik
O 1.01 – 2.00 : sedang
O 2.01 - 3.00 : buruk
21. Papillary Bleeding Index
O Bleeding on Probing Index (BOP)
merupakan evaluasi dari perdarahan
pada. Indeks ini untuk menentukan ada
tidaknya kelainan periodontal.
Skor PBI :
Jumlah total skor seluruh perdarahan interdental
Jumlah interdental papil yang diperiksa
22. • Alat : WHO probe
• Tahap Penilaian Indeks :
– Masukkan WHO probe pada daerah interdental papil
gigi-geligi indeks.
– Catat perdarahan yang terjadi pada daerah tersebut
dengan skor sbb:
• Nilai 0 : tidak ada perdarahan
• Nilai 1 : Perdarahan berupa titik
• Nilai 2 : Perdarahan berupa garis
• Nilai 3 : Perdarahan berupa segitiga di daerah interdental
• Nilai 4 : Perdarahan spontan segera setalah probing
23.
24. Oral hygiene instruction (OHI)
Definisi :
Cara/usaha untuk meningkatkan derajat
kebersihan gigi dan mulut dengan cara instruksi
menyikat gigi yang baik dan benar.
Teknik/metode menyikat yang digunakan di
periodosia : metode bass
Alat : model rahang +model sikat gigi (alat
peraga)
25. Oral Hygiene Instructions (OHI)
Tujuan :
Memberi pengetahuan yang bermanfaat
bagi pasien tentang penyakit periodontal
dan cara pencegahannya (salah satunya
dengan kontrol plak)
Membantu pasien dalam mempelajari dan
mempraktekkan cara menyikat gigi yang
baik untuk memcapai dan
mempertahankan kesehatan gigi dan
mulut.
Memberi motivasi pada pasien untuk
menerapkan pengetahuan dan ketrampilan
pasien dalam menjaga kebersihan gigi dan
mulut.
26. Skoring OHI
O OHI = PI + KI
O Skala:
O 0 – 1,2 : Baik
O 1,21 – 3,00 : Sedang
O 3,01 – 6,00 : Buruk
27. Instruksi dan Demonstrasi
OHarus dipahami bahwa instruksi
membersihkan gigi bukan hanya
sekedar bagaimana cara menyikat
gigi yang baik dan benar, tetapi
merupakan suatu prosedur yang
harus dilakukan dengan sungguh-
sungguh oleh pasien dan dokter
gigi.
28. Sikat Gigi
Ukuran dewasa :
P : 15 cm,
PK : 2,5 cm,
LK : 0,8 cm.
Ukuran anak-anak :
P : 13 cm,
PK : 2 cm,
LK : 0,6 cm.
Macam-macam sikat gigi
1.Sikat gigi manual.
2.Sikat gigi otomatik (powered); listrik, baterai,
contoh : inter plak, oral B.
3.Sikat gigi dengan water spray (pada kepala
sikat ada lubang yang dapat dialiri air), contoh
: hydrodent.
32. Cara/Teknik menyikat gigi
Faktor yang dipertimbangkan :
1. Susunan gigi geligi.
2. Gigi yang hilang
3. Kesehatan gusi.
Faktor yang harus diperhatikan :
1. Harus dapat membersihkan plak pada
daerah saku gusi dan interdental
2. Tidak boleh merusak jaringan gusi /abrasi
gigi
3. Teknik penyikatan sederhana, tepat dan
efisien.
34. O Teknik menyikat gigi
1. Teknik Vertikal.
2. Teknik horizontal (scrub brush).
3. Teknik vibrator : charter teknik, stillman-
Mc Call teknik dan bass teknik.
4. Teknik roll.
5. Teknik fones (sirkuler).
6. Teknik fisiologis.
35. O Teknik vertikal
- kepala sikat gigi diletakkan di permukaan bukal
dengan pegangan sikat pada posisi horizontal,
- gerakkan sikat ke arah atas dan bawah
padapermuaan gigi atas dan bawah.
- Prosedur ini diulangi pd permukaan palatal dan
lingual gigi.
36. O Teknik horizontal
- kepala sikat di permukaan bukal gigi dengan
pegangan sikat pada posisi horizontal.
O Gerakkan kepala sikat maju dan mundur kearah
O mesiodistal dan prosedur ini diulangi pada
permukaan lingual dan palatal.
37. O Teknik roll
merupakan modifikasi dari gerakan menyikat
secara vertikal. Kepala sikat diletakkan pada
permukaan bukal dan membentuk sudut 450
terhadap sumbu panjang gigi dengan bulu
sikat menghadap garis mukogingiva.
Pegangan sikat digerakkan dengan cara
memutar sehingga bulu sikat dapat
membersihkan permukaan gigi dari gingiva
tepi sampai ke permukaan oklusal, hal ini
dulang 3-4 kali pad seluruh permukaan gigi.
38. OTeknik bass
- Tujuannya untuk membersihkan daerah
sulkus gingiva
O (sulkular brushing).
O - Ujung sikat diletakan 45 0 terhadap
sumbu gigi.
39. - Ujung bulu sikat mengarah ke sulkus gingiva.
- Sikat kemudian digerakkan maju mundur meliputi 2 atau 3
gigi.
- Untuk menyikat permukaan labial dan bukal tangkai
dipegang dalam kedududkan horizontal sejajar dengan
lengkung gigi.
- Untuk permukaan lingual dan palatinal gigi belakang agak
menyudut.
- Untuk membersihkan gigi depan bagian libngual/palatinal
sikat gigi digerakkan turun naik dengan posisi sikat sejajar
sumbu gigi.
- Untuk permukaan oklusal gerakan dilakukan maju mundur.
Sextant
1
Sextant
2
Sextant
3
Sextant
4
Sextant
5
Sextant
6
Berikut adalah sextant yang akan dibersihkan
40. O Serabut sikat diletakkan pada marginal gingiva
mengarah ke apikal dengan sudut 45° terhadap
sumbu gigi.
43. O Teknik fones
- bulu sikat diletakkan tegak lurus pada
permukaan bukal dan
dengan gigi dalam keadaan oklusi.
- Sikat digerakkan dalam lingkaran-
lingkaran besar sehingga
gigi dan gusi RA dan RB disikat
sekaligus.
- Metode fones dianjurkan untuk anak
kecil.
44. O Teknik fisiologis
- Teknik ini digunakan sikat gigi dengan
bulu-bulu yang lunak.
- Tangkai sikat gigi dipegang secara
horisontal dengan bulu-bulu sikat tegak
lurus pada permukaan gigi.
- Gerakan sikat searah dengan jalannya
makanan, yaitu dari mahkota ke gusi
dilakukan berulang-ulang.
45. O Teknik Stillman’s
- Bulu sikat diletakkan di daerah gingiva dan
bagian servik gigi membentuk sudut 45
derajat. Bulu sikat digerakkan dengan gerakan
berputar dan getaran.
- Tujuannya untuk menstimulasi jaringan
gingiva dan membersihkan deposit lunak dari
daerah servikal gigi.
46. Teknik Charter
- Sikat dipegang dengan tangkai dalam
kedudukan horizontal.
- Ujung bulu sikat diletatakkan pada
permukaan gigi membentuk sudut 45
derajat mengarah ke oklusal.
- Sisi bulu sikat berkontak dengan tepi gusi
sedangkan ujung bulu sikat pada
permukaan gigi.
- Sikat digetarkan dalam lingkaran kecil
sehingga kepala sikat bergerak secara
sirkuler. Setiap gerakan meliputi 2-3 gigi.
47. O Pasta gigi
Adalah : zat yang digunakan bersama sikat
gigi dengan tujuan membersihkan dan
memoles permukaan gigi.
O Komponen :
• Bahan abrasif : Ca fosfat, Ca sulfat, Ca
karbonat.
• Bahan detergen : lauryl sulfat
• Bahan cair : gliserin, air, alkohol.
• Bahan pemanis : sacharin
• Bahan pemadat : kanji, alginat.
• Bahan pemberi rasa harum : oil of pip, oil of
clove.
48. Fungsi Pasta gigi :
1. Membantu sikat gigi untuk
membersihkan dan memoles
permukaan gigi. Contohnya : crest,
cue, fact, super stripe.
2. Membuat proses penyikatan gigi lebih
menyenangkan. Contoh :
chlorhexidine gluconate.
3. Berfungsi sebagai terapeutik:
mencegah karies gigi, mencegah
plak dan kalkulus, untuk gigi yang
sensitif. Contoh : sensodyne,
emoform dan oral B.
49.
50.
51. Obat kumur
Fungsi : mengurangi halitosis, mengurangi
plak gigi, mencegah penyakit periodontal,
mencegah karies gigi.
Contoh : H2O2 3 % solution, betadine
gargle, bactidol, dll.
Contoh pembuatan resep
R/ Sol H2O2 3 % 300 cc
S coll oris
R/ Batadine Gargle FL I
S coll Oris
52. O obat kumur yang mengandung bahan
antimikroba yang dapat membantu
mengendalikan pertumbuhan plak
supragingiva sebesar 20-35% dan gingivitis
sebesar 25-35%.
O Penting untuk diketahui bahwa kumur-kumur
bukanlah pengganti sikat gigi dan sikat gigi
masih menjadi upaya pencegahan terpenting
dari penyakit-penyakit gigi.
O kumur-kumur terlalu sering digunakan akan
menyebabkan flora normal mulut akan mati
dan merangsang pertumbuhan candida serta
juga membuat mulut dan menjadi kering
seperti terbakar.
53. Alat bantu
1. Dental floss : wax dan un wax.
Untuk membersihkan plak gigi pada daerah
interdental dan membersihkan partikel
makanan yang tertinggal di bawah titik kontak
gigi. Contohnya, super floss, ultra floss,
flossette. Cara mempergunakan dental floss :
tanpa floss holder dan dengan floss holder.
2. Interdental stimulator
a. Interdental tips : rubber tips dan perio aid.
b. Tusuk gigi : stim-u-dent.
3. Alat bantu lain
a. Water irigation device : pulsating dan
continous flow.
b. Sikat interproksimal ; interspace brush dan
proxa brush.
c. Gum cloth.
54. Cara menggunakan benang gigi (dental floss)
1. Lingkarkan kedua ujung floss pada jari
telunjuk kiri dan kanan, ibu jari sebagai
petunjuk jarak, lebih kurang ½ inci.
2. Untuk membersihkan daerah RA,
letakkan floss diantara gigi dengan
batuan ibu jari dan jari tengah, sampai
menyentuh sulkus gingiva.
3. Untuk daerah RB, dengan cara
memakai jari tengah sebagai penuntun
diantara gigi geligi. Gerakkan floss
sepanjang permukaan masing-masing
gigi dengan gerakan keatas dan ke
bawah.
58. Gambar A menunjukkan daerah permukaan proksimal yang
cekung tidak dapat dijangkau dengan baik oleh benang gigi.
Gambar B. menunjukkan keefektifan penggunaan sikat
interdental pada permukaan proksimal yang cekung dari gigi.
59. O Cara menggunakan sikat interdental
adalah pertama-tama pilih sikat dengan
ukuran diameter yang sesuai, kemudian
masukkan sikat pada celah interproksimal
dan digerakkan dengan arah maju-
mundur dari permukaan bukal ke
permukaan lingual dan sebaliknya
diantara gigi-gigi. Pembersihan yang
paling efisien adalah diameter sikat harus
lebih besar dari daerah yang akan disikat.
60. OAgar sikat interdental senantiasa
bersih pada saat digunakan maka
setelah pemakaian, sikat harus
selalu dibersihkan dengan air yang
mengalir, kemudian keringkan di
tempat yang terbuka, apabila
filamen sikat bentuknya telah rusak
maka sebaiknya filamen sikat
diganti.
61. Tusuk Gigi
O Adalah sebuah alat yang terbuat dari kayu
atau plastik yang digunakan untuk
membersihkan permukaan proksimal dari
gigi, memiliki satu atau dua ujung yang
tajam untuk dimasukkan kedalam sela-
sela gigi.
62. O Penggunaan tusuk gigi pada keadaan
gigi yang sehat dapat menekan tepi
gingiva, sehingga tepi gingival dapat turun
sampai 2 mm, dan dapat menyebabkan
hilangnya papilla interdental secara
permanen sehingga dapat mengakibatkan
terbukanya embrasure.
64. Rubber-tip Stimulator
O Kegunaan dari alat ini adalah untuk
melakukan pijatan pada gingival,
menghilangkan plak pada permukaan
proksimal dari gigi, dan dapat digunakan
untuk memelihara bentuk dari gingival
yang terletak pada daerah interproksimal,
selain itu alat ini juga dapat digunakan
untuk melakukan pemberian obat.
65. O Pijatan dilakukan untuk meningkatkan
keratinisasi, membersihkan permukaan
gingiva, melancarkan peredaran darah,
dan merangsang keluarnya cairan dari
sulkus gingiva.
66. O Untuk menghilangkan plak, gerakkan
ujung karet di sepanjang margin gingival
dengan mengarahkannya ke dalam
sulkus gingival. Untuk memberikan kontur
pada gingiva letakkan ujung karet pada
daerah interdental, kemudian tekan ke
arah gingival, lalu gerakkan rubber-tip
dengan gerakan memutar.
69. Alat Irigasi Mulut
O Alat irigasi mulut merupakan suatu alat
yang digunakan sebagai pembantu sikat
gigi untuk memelihara kesehatan dan
kebersihan mulut.
O Alat irigasi dapat mempengaruhi plak
dengan cara mengurangi toksisitasnya.
Alat irigasi efektif menghilangkan debris
yang melekat longgar pada daerah yang
tidak dapat dicapai oleh bulu sikat seperti
di sekitar alat ortodonti, jembatan cekat,
dan implan, alat ini juga digunakan untuk
memberikan bahan antimikrobial.
70. Alat irigasi supragingiva
O Alat ini akan menyemprotkan air diantara
gigi.
O Apabila alat irigasi supra gingival
digunakan secara teratur maka akan
dapat mengurangi terjadinya gingivitis dan
plak.
71. Alat irigasi subgingiva
O Irigasi subgingiva dilakukan di klinik gigi
maupun dirumah oleh pasien.
O dikerjakan secara teratur dirumah dan
setelah melakukan scaling serta root
planning terbukti dapat menimbulkan
perbaikan pada gingiva.