SlideShare a Scribd company logo
1 of 72
PREVENTIVE
PERIODONTICS
Bag. Periodonsia FKG UPDM (B)
Definisi
Merupakan suatu program bersama antara
dokter gigi, perawat gigi dan pasien, dalam
rangka mempertahankan gigi asli dengan
pencegahan terhadap kemungkinan
timbulnya
serta menjalarnya gingivitis dan penyakit
periodontal lainnya.
Pendahuluan
Preventive periodontics penting dilakukan karena prevalensi
penyakit periodontal meningkat bila hal tersebut diatas diabaikan.
 Ada 3 ciri spesifik penyakit periodontal yaitu :
1. Disebabkan adanya faktor iritasi lokal, yaitu plak.
Adanya faktor sistemik hanya memperberat dan memudahkan
timbulnya penyakit.
2. Menyebabkan kerusakan jaringan periodontal; apabila
kerusakan parah maka gigi menjadi goyah atau tanggal.
3. Dapat mengalami kekambuhan bila faktor penyebab muncul
kembali.
Perbedaan Antara kuratif dan preventif
Kuratif
Sehat
Sakit
Preventif
Sehat Sehat
Macam-Macam Tindakan Preventif Periodontik
1. Tindakan kontrol plak, mrpk suatu prosedur
untuk menghilangkan dan mencegah
akumulasi plak gigi yang terdapat pada
permukaan gigi dan gingiva di sekitarnya.
2. Oral fisioterapi, yaitu beberapa prosedur
yang harus dilakukan penderita untuk
mempertahankan kebersihan gigi dan
mulut yang dikerjakan di rumah, prosedur
ini juga melipitu stimulasi jaringan gingiva.
3. Oral profilaksis yaitu prosedur yang
dilakukan dokter gigi di klinik berupa
proses pembersihan gigi yang terdiri dari
menghilangkan stain, plak dan kalkulus.
Plak Gigi
O Definisinya : deposit granular lunak yang
melekat erat pada permukaan gigi,
tumpatan, protesa, gingiva yang terdiri
dari kumpulan mikroorganisme yang
berkembang biak dalam suatu matriks
interseluler.
O Plak tidak dapat dilihat secara langsung
dan pembersihannya secara mekanis.
O Plak sebagian besar terdiri dari bakteri
dalam suatu matriks glikoprotein saliva
dan polisakarida ekstraseluler.
O Klasifikasi plak menurut hubungannya
dengan gingiva tepi: Supragingiva dan
Subgingiva.
Klasifikasi Plak berdasarkan hubungannya
dengan gingiva tepi
O Plak supragingiva, terletak di atas gingiva
tepi, langsung berkontak dengan gingiva
tepi.
O Plak subgingiva, ada dibawah gingiva
tepi, diantara gigi dan epitel dari sulkus
gingiva.
sistematik kontrol plak
1. Cara alamiah; gerakan pipi, lidah dan makanan
2. Cara buatan; chemis dan mekanis: sikat gigi,
dental floss dan interdental stimulator.
Plak kontrol mekanis : alat, bahan dan cara.
Alat-alat yang digunakan :
1. Alat utama, sikat gigi : biasa, power, sikat
gigi dengan spray.
2. Alat bantu, dental floss, interdental
stimulator dan alat pemantulan / cermin.
Evaluasi Plak
Untuk melakukan evaluasi plak diperlukan
alat bantu agar plak dapat terlihat, >>
disclosing material.
Ada 2 macam bahan disclosing
yaitu, cairan (solution) dan tablet.
Fungsi bahan disclosing adalah :
1. Mengetahui letak plak
2. Menilai kebersihan mulut pasien
3. Mendidik pasien
Bentuk tablet Bentuk cairan
Evaluasi plak
adalah cara / usaha untuk mencegah /
mengontrol terjadinya
pembentukan plak.
Tujuan : untuk mengetahui kebersihan /
kesehatan gigi geligi.
Alat dan bahan :
Alat : kaca mulut, pinset, cermin.
Bahan : disklosing sol/ tablet, kapas.
TEKNIK EVALUASI PLAK:
- Disklosing sol diteteskan 3 tetes dibawah
lidah + 1 tetes di permukaan gigi molar
bawah kanan-kiri, dengan lidah diratakan
ke seluruh permukaan gigi,
- Kemudian kumur-kumur 1 kali.
- Dilihat, bila ada warna merah tua berarti
ada plak, merah muda ada acquired
pelicle.
- Hitung indeks plaknya, kmd perlihatkan
pada pasien dengan menggunakan
cermin lalu dibersihkan dengan kapas.
O Lakukan penilaian dengan plak indeks Loe and Silness
sebagai berikut:
O Skor 0 (tidak ada plak),
O Skor 1 (terdapat plak pada probe/ plak tidak terlihat mata)
O Skor 2 (plak terlihat mata),
O Skor 3 (jumlah plak banyak)
Skor Plak-S :
jumlah skor pada permukaan gigi yg diperiksa
6
O Skala:
O 0.0 -1.0 : baik
O 1.01 – 2.00 : sedang
O 2.01 - 3.00 : buruk
Contoh bahan disklosing
O Larutan skiner
O Basic fuchsin
O Floran
O Alpha plak
O Red code
Contoh pembutan resep disklosing solution
R/ Mercurochrom 4,5 gram
Oil of pipermint 2 tetes
Saccharine 0,1 gram
Aquadest 90 cc
S disclosing sol
Penggunaan disclosing solution
EPITELIAL LINING
PLAK GIGI
Proses perjalanan penyakit
periodotnal
Indeks Kalkulus
Merupakan deposit keras yang ditemukan pada gigi.
Terjadi akibat kalsifikasi dari plak dental.
Alat yang dipakai
O 2 buah kaca mulut.
O Sonde
Tahap Evaluasi Skor Kalkulus:
Dengan kaca mulut dan sonde dilihat ada
tidaknya kalkulus pada gigi geligi indeks.
O Lakukan pencatatan skor kalkulus sebagai berikut:
O 0 : tidak ada kalkulus
O 1 : kalkulus menutupi 1/3 permukaan gigi
O 2 : kalkulus menutupi 1/3 – 2/3 permukaan gigi atau
terdapat bercak kalkulus pada daerah subgingiva
O 3 : kalkulus menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi dan
terdapat kalkulus subgingiva
Skor KI-S :
jumlah skor pada permukaan gigi yg diperiksa
6
O Skala:
O 0.0 -1.0 : baik
O 1.01 – 2.00 : sedang
O 2.01 - 3.00 : buruk
Papillary Bleeding Index
O Bleeding on Probing Index (BOP)
merupakan evaluasi dari perdarahan
pada. Indeks ini untuk menentukan ada
tidaknya kelainan periodontal.
Skor PBI :
Jumlah total skor seluruh perdarahan interdental
Jumlah interdental papil yang diperiksa
• Alat : WHO probe
• Tahap Penilaian Indeks :
– Masukkan WHO probe pada daerah interdental papil
gigi-geligi indeks.
– Catat perdarahan yang terjadi pada daerah tersebut
dengan skor sbb:
• Nilai 0 : tidak ada perdarahan
• Nilai 1 : Perdarahan berupa titik
• Nilai 2 : Perdarahan berupa garis
• Nilai 3 : Perdarahan berupa segitiga di daerah interdental
• Nilai 4 : Perdarahan spontan segera setalah probing
Oral hygiene instruction (OHI)
Definisi :
Cara/usaha untuk meningkatkan derajat
kebersihan gigi dan mulut dengan cara instruksi
menyikat gigi yang baik dan benar.
Teknik/metode menyikat yang digunakan di
periodosia : metode bass
Alat : model rahang +model sikat gigi (alat
peraga)
Oral Hygiene Instructions (OHI)
Tujuan :
 Memberi pengetahuan yang bermanfaat
bagi pasien tentang penyakit periodontal
dan cara pencegahannya (salah satunya
dengan kontrol plak)
 Membantu pasien dalam mempelajari dan
mempraktekkan cara menyikat gigi yang
baik untuk memcapai dan
mempertahankan kesehatan gigi dan
mulut.
 Memberi motivasi pada pasien untuk
menerapkan pengetahuan dan ketrampilan
pasien dalam menjaga kebersihan gigi dan
mulut.
Skoring OHI
O OHI = PI + KI
O Skala:
O 0 – 1,2 : Baik
O 1,21 – 3,00 : Sedang
O 3,01 – 6,00 : Buruk
Instruksi dan Demonstrasi
OHarus dipahami bahwa instruksi
membersihkan gigi bukan hanya
sekedar bagaimana cara menyikat
gigi yang baik dan benar, tetapi
merupakan suatu prosedur yang
harus dilakukan dengan sungguh-
sungguh oleh pasien dan dokter
gigi.
Sikat Gigi
Ukuran dewasa :
P : 15 cm,
PK : 2,5 cm,
LK : 0,8 cm.
Ukuran anak-anak :
P : 13 cm,
PK : 2 cm,
LK : 0,6 cm.
Macam-macam sikat gigi
1.Sikat gigi manual.
2.Sikat gigi otomatik (powered); listrik, baterai,
contoh : inter plak, oral B.
3.Sikat gigi dengan water spray (pada kepala
sikat ada lubang yang dapat dialiri air), contoh
: hydrodent.
Sikat gigi manual
Dengan listrik
Dengan baterai
Perbedaan bulu sikat untuk
permukaan interdental dan oklusal
Sikat gigi dengan Water spray
Cara/Teknik menyikat gigi
Faktor yang dipertimbangkan :
1. Susunan gigi geligi.
2. Gigi yang hilang
3. Kesehatan gusi.
Faktor yang harus diperhatikan :
1. Harus dapat membersihkan plak pada
daerah saku gusi dan interdental
2. Tidak boleh merusak jaringan gusi /abrasi
gigi
3. Teknik penyikatan sederhana, tepat dan
efisien.
Kesalahan
sikat gigi
Resesi
gingiv
a
O Teknik menyikat gigi
1. Teknik Vertikal.
2. Teknik horizontal (scrub brush).
3. Teknik vibrator : charter teknik, stillman-
Mc Call teknik dan bass teknik.
4. Teknik roll.
5. Teknik fones (sirkuler).
6. Teknik fisiologis.
O Teknik vertikal
- kepala sikat gigi diletakkan di permukaan bukal
dengan pegangan sikat pada posisi horizontal,
- gerakkan sikat ke arah atas dan bawah
padapermuaan gigi atas dan bawah.
- Prosedur ini diulangi pd permukaan palatal dan
lingual gigi.
O Teknik horizontal
- kepala sikat di permukaan bukal gigi dengan
pegangan sikat pada posisi horizontal.
O Gerakkan kepala sikat maju dan mundur kearah
O mesiodistal dan prosedur ini diulangi pada
permukaan lingual dan palatal.
O Teknik roll
merupakan modifikasi dari gerakan menyikat
secara vertikal. Kepala sikat diletakkan pada
permukaan bukal dan membentuk sudut 450
terhadap sumbu panjang gigi dengan bulu
sikat menghadap garis mukogingiva.
Pegangan sikat digerakkan dengan cara
memutar sehingga bulu sikat dapat
membersihkan permukaan gigi dari gingiva
tepi sampai ke permukaan oklusal, hal ini
dulang 3-4 kali pad seluruh permukaan gigi.
OTeknik bass
- Tujuannya untuk membersihkan daerah
sulkus gingiva
O (sulkular brushing).
O - Ujung sikat diletakan 45 0 terhadap
sumbu gigi.
- Ujung bulu sikat mengarah ke sulkus gingiva.
- Sikat kemudian digerakkan maju mundur meliputi 2 atau 3
gigi.
- Untuk menyikat permukaan labial dan bukal tangkai
dipegang dalam kedududkan horizontal sejajar dengan
lengkung gigi.
- Untuk permukaan lingual dan palatinal gigi belakang agak
menyudut.
- Untuk membersihkan gigi depan bagian libngual/palatinal
sikat gigi digerakkan turun naik dengan posisi sikat sejajar
sumbu gigi.
- Untuk permukaan oklusal gerakan dilakukan maju mundur.
Sextant
1
Sextant
2
Sextant
3
Sextant
4
Sextant
5
Sextant
6
Berikut adalah sextant yang akan dibersihkan
O Serabut sikat diletakkan pada marginal gingiva
mengarah ke apikal dengan sudut 45° terhadap
sumbu gigi.
Metode Bass
O Teknik fones
- bulu sikat diletakkan tegak lurus pada
permukaan bukal dan
dengan gigi dalam keadaan oklusi.
- Sikat digerakkan dalam lingkaran-
lingkaran besar sehingga
gigi dan gusi RA dan RB disikat
sekaligus.
- Metode fones dianjurkan untuk anak
kecil.
O Teknik fisiologis
- Teknik ini digunakan sikat gigi dengan
bulu-bulu yang lunak.
- Tangkai sikat gigi dipegang secara
horisontal dengan bulu-bulu sikat tegak
lurus pada permukaan gigi.
- Gerakan sikat searah dengan jalannya
makanan, yaitu dari mahkota ke gusi
dilakukan berulang-ulang.
O Teknik Stillman’s
- Bulu sikat diletakkan di daerah gingiva dan
bagian servik gigi membentuk sudut 45
derajat. Bulu sikat digerakkan dengan gerakan
berputar dan getaran.
- Tujuannya untuk menstimulasi jaringan
gingiva dan membersihkan deposit lunak dari
daerah servikal gigi.
Teknik Charter
- Sikat dipegang dengan tangkai dalam
kedudukan horizontal.
- Ujung bulu sikat diletatakkan pada
permukaan gigi membentuk sudut 45
derajat mengarah ke oklusal.
- Sisi bulu sikat berkontak dengan tepi gusi
sedangkan ujung bulu sikat pada
permukaan gigi.
- Sikat digetarkan dalam lingkaran kecil
sehingga kepala sikat bergerak secara
sirkuler. Setiap gerakan meliputi 2-3 gigi.
O Pasta gigi
Adalah : zat yang digunakan bersama sikat
gigi dengan tujuan membersihkan dan
memoles permukaan gigi.
O Komponen :
• Bahan abrasif : Ca fosfat, Ca sulfat, Ca
karbonat.
• Bahan detergen : lauryl sulfat
• Bahan cair : gliserin, air, alkohol.
• Bahan pemanis : sacharin
• Bahan pemadat : kanji, alginat.
• Bahan pemberi rasa harum : oil of pip, oil of
clove.
Fungsi Pasta gigi :
1. Membantu sikat gigi untuk
membersihkan dan memoles
permukaan gigi. Contohnya : crest,
cue, fact, super stripe.
2. Membuat proses penyikatan gigi lebih
menyenangkan. Contoh :
chlorhexidine gluconate.
3. Berfungsi sebagai terapeutik:
mencegah karies gigi, mencegah
plak dan kalkulus, untuk gigi yang
sensitif. Contoh : sensodyne,
emoform dan oral B.
Obat kumur
Fungsi : mengurangi halitosis, mengurangi
plak gigi, mencegah penyakit periodontal,
mencegah karies gigi.
Contoh : H2O2 3 % solution, betadine
gargle, bactidol, dll.
Contoh pembuatan resep
R/ Sol H2O2 3 % 300 cc
S coll oris
R/ Batadine Gargle FL I
S coll Oris
O obat kumur yang mengandung bahan
antimikroba yang dapat membantu
mengendalikan pertumbuhan plak
supragingiva sebesar 20-35% dan gingivitis
sebesar 25-35%.
O Penting untuk diketahui bahwa kumur-kumur
bukanlah pengganti sikat gigi dan sikat gigi
masih menjadi upaya pencegahan terpenting
dari penyakit-penyakit gigi.
O kumur-kumur terlalu sering digunakan akan
menyebabkan flora normal mulut akan mati
dan merangsang pertumbuhan candida serta
juga membuat mulut dan menjadi kering
seperti terbakar.
Alat bantu
1. Dental floss : wax dan un wax.
Untuk membersihkan plak gigi pada daerah
interdental dan membersihkan partikel
makanan yang tertinggal di bawah titik kontak
gigi. Contohnya, super floss, ultra floss,
flossette. Cara mempergunakan dental floss :
tanpa floss holder dan dengan floss holder.
2. Interdental stimulator
a. Interdental tips : rubber tips dan perio aid.
b. Tusuk gigi : stim-u-dent.
3. Alat bantu lain
a. Water irigation device : pulsating dan
continous flow.
b. Sikat interproksimal ; interspace brush dan
proxa brush.
c. Gum cloth.
Cara menggunakan benang gigi (dental floss)
1. Lingkarkan kedua ujung floss pada jari
telunjuk kiri dan kanan, ibu jari sebagai
petunjuk jarak, lebih kurang ½ inci.
2. Untuk membersihkan daerah RA,
letakkan floss diantara gigi dengan
batuan ibu jari dan jari tengah, sampai
menyentuh sulkus gingiva.
3. Untuk daerah RB, dengan cara
memakai jari tengah sebagai penuntun
diantara gigi geligi. Gerakkan floss
sepanjang permukaan masing-masing
gigi dengan gerakan keatas dan ke
bawah.
O Dental floss
O Penggunaan dental floss
Interproksimal brush (proxa brush)
Gambar A menunjukkan daerah permukaan proksimal yang
cekung tidak dapat dijangkau dengan baik oleh benang gigi.
Gambar B. menunjukkan keefektifan penggunaan sikat
interdental pada permukaan proksimal yang cekung dari gigi.
O Cara menggunakan sikat interdental
adalah pertama-tama pilih sikat dengan
ukuran diameter yang sesuai, kemudian
masukkan sikat pada celah interproksimal
dan digerakkan dengan arah maju-
mundur dari permukaan bukal ke
permukaan lingual dan sebaliknya
diantara gigi-gigi. Pembersihan yang
paling efisien adalah diameter sikat harus
lebih besar dari daerah yang akan disikat.
OAgar sikat interdental senantiasa
bersih pada saat digunakan maka
setelah pemakaian, sikat harus
selalu dibersihkan dengan air yang
mengalir, kemudian keringkan di
tempat yang terbuka, apabila
filamen sikat bentuknya telah rusak
maka sebaiknya filamen sikat
diganti.
Tusuk Gigi
O Adalah sebuah alat yang terbuat dari kayu
atau plastik yang digunakan untuk
membersihkan permukaan proksimal dari
gigi, memiliki satu atau dua ujung yang
tajam untuk dimasukkan kedalam sela-
sela gigi.
O Penggunaan tusuk gigi pada keadaan
gigi yang sehat dapat menekan tepi
gingiva, sehingga tepi gingival dapat turun
sampai 2 mm, dan dapat menyebabkan
hilangnya papilla interdental secara
permanen sehingga dapat mengakibatkan
terbukanya embrasure.
O Tusuk gigi
benar salah
Rubber-tip Stimulator
O Kegunaan dari alat ini adalah untuk
melakukan pijatan pada gingival,
menghilangkan plak pada permukaan
proksimal dari gigi, dan dapat digunakan
untuk memelihara bentuk dari gingival
yang terletak pada daerah interproksimal,
selain itu alat ini juga dapat digunakan
untuk melakukan pemberian obat.
O Pijatan dilakukan untuk meningkatkan
keratinisasi, membersihkan permukaan
gingiva, melancarkan peredaran darah,
dan merangsang keluarnya cairan dari
sulkus gingiva.
O Untuk menghilangkan plak, gerakkan
ujung karet di sepanjang margin gingival
dengan mengarahkannya ke dalam
sulkus gingival. Untuk memberikan kontur
pada gingiva letakkan ujung karet pada
daerah interdental, kemudian tekan ke
arah gingival, lalu gerakkan rubber-tip
dengan gerakan memutar.
Rubber stimulator
Gum cloth
Membersihkan gusi dan lidah pada bayi.
Alat Irigasi Mulut
O Alat irigasi mulut merupakan suatu alat
yang digunakan sebagai pembantu sikat
gigi untuk memelihara kesehatan dan
kebersihan mulut.
O Alat irigasi dapat mempengaruhi plak
dengan cara mengurangi toksisitasnya.
Alat irigasi efektif menghilangkan debris
yang melekat longgar pada daerah yang
tidak dapat dicapai oleh bulu sikat seperti
di sekitar alat ortodonti, jembatan cekat,
dan implan, alat ini juga digunakan untuk
memberikan bahan antimikrobial.
Alat irigasi supragingiva
O Alat ini akan menyemprotkan air diantara
gigi.
O Apabila alat irigasi supra gingival
digunakan secara teratur maka akan
dapat mengurangi terjadinya gingivitis dan
plak.
Alat irigasi subgingiva
O Irigasi subgingiva dilakukan di klinik gigi
maupun dirumah oleh pasien.
O dikerjakan secara teratur dirumah dan
setelah melakukan scaling serta root
planning terbukti dapat menimbulkan
perbaikan pada gingiva.
OTERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to PREVENTIF PERIODONTIK

Buku Panduan Dokter Gigi cilik.docx
Buku Panduan Dokter Gigi cilik.docxBuku Panduan Dokter Gigi cilik.docx
Buku Panduan Dokter Gigi cilik.docxekaindriani13
 
Manual Penjagaan Kesihatan & Perkembangan Remaja
Manual Penjagaan Kesihatan & Perkembangan RemajaManual Penjagaan Kesihatan & Perkembangan Remaja
Manual Penjagaan Kesihatan & Perkembangan RemajaSyafiq Ali
 
Makalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutMakalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutTiara Ramadhania
 
4646 laporan skill lab periodonsia
4646 laporan skill lab periodonsia4646 laporan skill lab periodonsia
4646 laporan skill lab periodonsiastraw roulette
 
Bedah kuret anggi
Bedah kuret anggiBedah kuret anggi
Bedah kuret anggianggi123456
 
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooModul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooWelliSusanto
 
Sop poli-gigi-puskesmas
Sop poli-gigi-puskesmasSop poli-gigi-puskesmas
Sop poli-gigi-puskesmasahmadrandi2
 
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontalEpidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontalDellery Usman
 
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.pptYeremiaGultom2
 
Satpel (Dwi Oktaviani).docx
Satpel (Dwi Oktaviani).docxSatpel (Dwi Oktaviani).docx
Satpel (Dwi Oktaviani).docxRezaSeptiana7
 
Panduan bagi kader guru SD dalam UKGS
Panduan bagi kader  guru SD dalam UKGSPanduan bagi kader  guru SD dalam UKGS
Panduan bagi kader guru SD dalam UKGSasih gahayu
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Vincent Tannius
 
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitasfirman putra sujai
 
1711339279996-b2a72509-e34c-48ee-9223-4b1db3174230.pptx
1711339279996-b2a72509-e34c-48ee-9223-4b1db3174230.pptx1711339279996-b2a72509-e34c-48ee-9223-4b1db3174230.pptx
1711339279996-b2a72509-e34c-48ee-9223-4b1db3174230.pptxChristYanuar
 
Poster Fortegi 2017.pdf
Poster Fortegi 2017.pdfPoster Fortegi 2017.pdf
Poster Fortegi 2017.pdfBagas851026
 

Similar to PREVENTIF PERIODONTIK (20)

Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Buku Panduan Dokter Gigi cilik.docx
Buku Panduan Dokter Gigi cilik.docxBuku Panduan Dokter Gigi cilik.docx
Buku Panduan Dokter Gigi cilik.docx
 
Manual Penjagaan Kesihatan & Perkembangan Remaja
Manual Penjagaan Kesihatan & Perkembangan RemajaManual Penjagaan Kesihatan & Perkembangan Remaja
Manual Penjagaan Kesihatan & Perkembangan Remaja
 
Makalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutMakalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulut
 
Nurwanti menyikat gigi
Nurwanti menyikat gigiNurwanti menyikat gigi
Nurwanti menyikat gigi
 
PPT soca .pptx
PPT soca .pptxPPT soca .pptx
PPT soca .pptx
 
4646 laporan skill lab periodonsia
4646 laporan skill lab periodonsia4646 laporan skill lab periodonsia
4646 laporan skill lab periodonsia
 
Bedah kuret anggi
Bedah kuret anggiBedah kuret anggi
Bedah kuret anggi
 
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooModul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
 
Sop poli-gigi-puskesmas
Sop poli-gigi-puskesmasSop poli-gigi-puskesmas
Sop poli-gigi-puskesmas
 
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontalEpidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
 
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
 
Satpel (Dwi Oktaviani).docx
Satpel (Dwi Oktaviani).docxSatpel (Dwi Oktaviani).docx
Satpel (Dwi Oktaviani).docx
 
Panduan bagi kader guru SD dalam UKGS
Panduan bagi kader  guru SD dalam UKGSPanduan bagi kader  guru SD dalam UKGS
Panduan bagi kader guru SD dalam UKGS
 
Skenario 1
Skenario 1Skenario 1
Skenario 1
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2
 
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
 
Ohi s
Ohi sOhi s
Ohi s
 
1711339279996-b2a72509-e34c-48ee-9223-4b1db3174230.pptx
1711339279996-b2a72509-e34c-48ee-9223-4b1db3174230.pptx1711339279996-b2a72509-e34c-48ee-9223-4b1db3174230.pptx
1711339279996-b2a72509-e34c-48ee-9223-4b1db3174230.pptx
 
Poster Fortegi 2017.pdf
Poster Fortegi 2017.pdfPoster Fortegi 2017.pdf
Poster Fortegi 2017.pdf
 

Recently uploaded

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 

Recently uploaded (20)

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 

PREVENTIF PERIODONTIK

  • 2. Definisi Merupakan suatu program bersama antara dokter gigi, perawat gigi dan pasien, dalam rangka mempertahankan gigi asli dengan pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya serta menjalarnya gingivitis dan penyakit periodontal lainnya.
  • 3. Pendahuluan Preventive periodontics penting dilakukan karena prevalensi penyakit periodontal meningkat bila hal tersebut diatas diabaikan.  Ada 3 ciri spesifik penyakit periodontal yaitu : 1. Disebabkan adanya faktor iritasi lokal, yaitu plak. Adanya faktor sistemik hanya memperberat dan memudahkan timbulnya penyakit. 2. Menyebabkan kerusakan jaringan periodontal; apabila kerusakan parah maka gigi menjadi goyah atau tanggal. 3. Dapat mengalami kekambuhan bila faktor penyebab muncul kembali.
  • 4. Perbedaan Antara kuratif dan preventif Kuratif Sehat Sakit Preventif Sehat Sehat
  • 5. Macam-Macam Tindakan Preventif Periodontik 1. Tindakan kontrol plak, mrpk suatu prosedur untuk menghilangkan dan mencegah akumulasi plak gigi yang terdapat pada permukaan gigi dan gingiva di sekitarnya. 2. Oral fisioterapi, yaitu beberapa prosedur yang harus dilakukan penderita untuk mempertahankan kebersihan gigi dan mulut yang dikerjakan di rumah, prosedur ini juga melipitu stimulasi jaringan gingiva. 3. Oral profilaksis yaitu prosedur yang dilakukan dokter gigi di klinik berupa proses pembersihan gigi yang terdiri dari menghilangkan stain, plak dan kalkulus.
  • 6. Plak Gigi O Definisinya : deposit granular lunak yang melekat erat pada permukaan gigi, tumpatan, protesa, gingiva yang terdiri dari kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matriks interseluler. O Plak tidak dapat dilihat secara langsung dan pembersihannya secara mekanis.
  • 7. O Plak sebagian besar terdiri dari bakteri dalam suatu matriks glikoprotein saliva dan polisakarida ekstraseluler. O Klasifikasi plak menurut hubungannya dengan gingiva tepi: Supragingiva dan Subgingiva.
  • 8. Klasifikasi Plak berdasarkan hubungannya dengan gingiva tepi O Plak supragingiva, terletak di atas gingiva tepi, langsung berkontak dengan gingiva tepi. O Plak subgingiva, ada dibawah gingiva tepi, diantara gigi dan epitel dari sulkus gingiva.
  • 9. sistematik kontrol plak 1. Cara alamiah; gerakan pipi, lidah dan makanan 2. Cara buatan; chemis dan mekanis: sikat gigi, dental floss dan interdental stimulator. Plak kontrol mekanis : alat, bahan dan cara. Alat-alat yang digunakan : 1. Alat utama, sikat gigi : biasa, power, sikat gigi dengan spray. 2. Alat bantu, dental floss, interdental stimulator dan alat pemantulan / cermin.
  • 10. Evaluasi Plak Untuk melakukan evaluasi plak diperlukan alat bantu agar plak dapat terlihat, >> disclosing material. Ada 2 macam bahan disclosing yaitu, cairan (solution) dan tablet. Fungsi bahan disclosing adalah : 1. Mengetahui letak plak 2. Menilai kebersihan mulut pasien 3. Mendidik pasien
  • 12. Evaluasi plak adalah cara / usaha untuk mencegah / mengontrol terjadinya pembentukan plak. Tujuan : untuk mengetahui kebersihan / kesehatan gigi geligi. Alat dan bahan : Alat : kaca mulut, pinset, cermin. Bahan : disklosing sol/ tablet, kapas.
  • 13. TEKNIK EVALUASI PLAK: - Disklosing sol diteteskan 3 tetes dibawah lidah + 1 tetes di permukaan gigi molar bawah kanan-kiri, dengan lidah diratakan ke seluruh permukaan gigi, - Kemudian kumur-kumur 1 kali. - Dilihat, bila ada warna merah tua berarti ada plak, merah muda ada acquired pelicle. - Hitung indeks plaknya, kmd perlihatkan pada pasien dengan menggunakan cermin lalu dibersihkan dengan kapas.
  • 14. O Lakukan penilaian dengan plak indeks Loe and Silness sebagai berikut: O Skor 0 (tidak ada plak), O Skor 1 (terdapat plak pada probe/ plak tidak terlihat mata) O Skor 2 (plak terlihat mata), O Skor 3 (jumlah plak banyak) Skor Plak-S : jumlah skor pada permukaan gigi yg diperiksa 6 O Skala: O 0.0 -1.0 : baik O 1.01 – 2.00 : sedang O 2.01 - 3.00 : buruk
  • 15. Contoh bahan disklosing O Larutan skiner O Basic fuchsin O Floran O Alpha plak O Red code Contoh pembutan resep disklosing solution R/ Mercurochrom 4,5 gram Oil of pipermint 2 tetes Saccharine 0,1 gram Aquadest 90 cc S disclosing sol
  • 17. EPITELIAL LINING PLAK GIGI Proses perjalanan penyakit periodotnal
  • 18. Indeks Kalkulus Merupakan deposit keras yang ditemukan pada gigi. Terjadi akibat kalsifikasi dari plak dental. Alat yang dipakai O 2 buah kaca mulut. O Sonde Tahap Evaluasi Skor Kalkulus: Dengan kaca mulut dan sonde dilihat ada tidaknya kalkulus pada gigi geligi indeks.
  • 19.
  • 20. O Lakukan pencatatan skor kalkulus sebagai berikut: O 0 : tidak ada kalkulus O 1 : kalkulus menutupi 1/3 permukaan gigi O 2 : kalkulus menutupi 1/3 – 2/3 permukaan gigi atau terdapat bercak kalkulus pada daerah subgingiva O 3 : kalkulus menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi dan terdapat kalkulus subgingiva Skor KI-S : jumlah skor pada permukaan gigi yg diperiksa 6 O Skala: O 0.0 -1.0 : baik O 1.01 – 2.00 : sedang O 2.01 - 3.00 : buruk
  • 21. Papillary Bleeding Index O Bleeding on Probing Index (BOP) merupakan evaluasi dari perdarahan pada. Indeks ini untuk menentukan ada tidaknya kelainan periodontal. Skor PBI : Jumlah total skor seluruh perdarahan interdental Jumlah interdental papil yang diperiksa
  • 22. • Alat : WHO probe • Tahap Penilaian Indeks : – Masukkan WHO probe pada daerah interdental papil gigi-geligi indeks. – Catat perdarahan yang terjadi pada daerah tersebut dengan skor sbb: • Nilai 0 : tidak ada perdarahan • Nilai 1 : Perdarahan berupa titik • Nilai 2 : Perdarahan berupa garis • Nilai 3 : Perdarahan berupa segitiga di daerah interdental • Nilai 4 : Perdarahan spontan segera setalah probing
  • 23.
  • 24. Oral hygiene instruction (OHI) Definisi : Cara/usaha untuk meningkatkan derajat kebersihan gigi dan mulut dengan cara instruksi menyikat gigi yang baik dan benar. Teknik/metode menyikat yang digunakan di periodosia : metode bass Alat : model rahang +model sikat gigi (alat peraga)
  • 25. Oral Hygiene Instructions (OHI) Tujuan :  Memberi pengetahuan yang bermanfaat bagi pasien tentang penyakit periodontal dan cara pencegahannya (salah satunya dengan kontrol plak)  Membantu pasien dalam mempelajari dan mempraktekkan cara menyikat gigi yang baik untuk memcapai dan mempertahankan kesehatan gigi dan mulut.  Memberi motivasi pada pasien untuk menerapkan pengetahuan dan ketrampilan pasien dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut.
  • 26. Skoring OHI O OHI = PI + KI O Skala: O 0 – 1,2 : Baik O 1,21 – 3,00 : Sedang O 3,01 – 6,00 : Buruk
  • 27. Instruksi dan Demonstrasi OHarus dipahami bahwa instruksi membersihkan gigi bukan hanya sekedar bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar, tetapi merupakan suatu prosedur yang harus dilakukan dengan sungguh- sungguh oleh pasien dan dokter gigi.
  • 28. Sikat Gigi Ukuran dewasa : P : 15 cm, PK : 2,5 cm, LK : 0,8 cm. Ukuran anak-anak : P : 13 cm, PK : 2 cm, LK : 0,6 cm. Macam-macam sikat gigi 1.Sikat gigi manual. 2.Sikat gigi otomatik (powered); listrik, baterai, contoh : inter plak, oral B. 3.Sikat gigi dengan water spray (pada kepala sikat ada lubang yang dapat dialiri air), contoh : hydrodent.
  • 30. Dengan listrik Dengan baterai Perbedaan bulu sikat untuk permukaan interdental dan oklusal
  • 31. Sikat gigi dengan Water spray
  • 32. Cara/Teknik menyikat gigi Faktor yang dipertimbangkan : 1. Susunan gigi geligi. 2. Gigi yang hilang 3. Kesehatan gusi. Faktor yang harus diperhatikan : 1. Harus dapat membersihkan plak pada daerah saku gusi dan interdental 2. Tidak boleh merusak jaringan gusi /abrasi gigi 3. Teknik penyikatan sederhana, tepat dan efisien.
  • 34. O Teknik menyikat gigi 1. Teknik Vertikal. 2. Teknik horizontal (scrub brush). 3. Teknik vibrator : charter teknik, stillman- Mc Call teknik dan bass teknik. 4. Teknik roll. 5. Teknik fones (sirkuler). 6. Teknik fisiologis.
  • 35. O Teknik vertikal - kepala sikat gigi diletakkan di permukaan bukal dengan pegangan sikat pada posisi horizontal, - gerakkan sikat ke arah atas dan bawah padapermuaan gigi atas dan bawah. - Prosedur ini diulangi pd permukaan palatal dan lingual gigi.
  • 36. O Teknik horizontal - kepala sikat di permukaan bukal gigi dengan pegangan sikat pada posisi horizontal. O Gerakkan kepala sikat maju dan mundur kearah O mesiodistal dan prosedur ini diulangi pada permukaan lingual dan palatal.
  • 37. O Teknik roll merupakan modifikasi dari gerakan menyikat secara vertikal. Kepala sikat diletakkan pada permukaan bukal dan membentuk sudut 450 terhadap sumbu panjang gigi dengan bulu sikat menghadap garis mukogingiva. Pegangan sikat digerakkan dengan cara memutar sehingga bulu sikat dapat membersihkan permukaan gigi dari gingiva tepi sampai ke permukaan oklusal, hal ini dulang 3-4 kali pad seluruh permukaan gigi.
  • 38. OTeknik bass - Tujuannya untuk membersihkan daerah sulkus gingiva O (sulkular brushing). O - Ujung sikat diletakan 45 0 terhadap sumbu gigi.
  • 39. - Ujung bulu sikat mengarah ke sulkus gingiva. - Sikat kemudian digerakkan maju mundur meliputi 2 atau 3 gigi. - Untuk menyikat permukaan labial dan bukal tangkai dipegang dalam kedududkan horizontal sejajar dengan lengkung gigi. - Untuk permukaan lingual dan palatinal gigi belakang agak menyudut. - Untuk membersihkan gigi depan bagian libngual/palatinal sikat gigi digerakkan turun naik dengan posisi sikat sejajar sumbu gigi. - Untuk permukaan oklusal gerakan dilakukan maju mundur. Sextant 1 Sextant 2 Sextant 3 Sextant 4 Sextant 5 Sextant 6 Berikut adalah sextant yang akan dibersihkan
  • 40. O Serabut sikat diletakkan pada marginal gingiva mengarah ke apikal dengan sudut 45° terhadap sumbu gigi.
  • 41.
  • 43. O Teknik fones - bulu sikat diletakkan tegak lurus pada permukaan bukal dan dengan gigi dalam keadaan oklusi. - Sikat digerakkan dalam lingkaran- lingkaran besar sehingga gigi dan gusi RA dan RB disikat sekaligus. - Metode fones dianjurkan untuk anak kecil.
  • 44. O Teknik fisiologis - Teknik ini digunakan sikat gigi dengan bulu-bulu yang lunak. - Tangkai sikat gigi dipegang secara horisontal dengan bulu-bulu sikat tegak lurus pada permukaan gigi. - Gerakan sikat searah dengan jalannya makanan, yaitu dari mahkota ke gusi dilakukan berulang-ulang.
  • 45. O Teknik Stillman’s - Bulu sikat diletakkan di daerah gingiva dan bagian servik gigi membentuk sudut 45 derajat. Bulu sikat digerakkan dengan gerakan berputar dan getaran. - Tujuannya untuk menstimulasi jaringan gingiva dan membersihkan deposit lunak dari daerah servikal gigi.
  • 46. Teknik Charter - Sikat dipegang dengan tangkai dalam kedudukan horizontal. - Ujung bulu sikat diletatakkan pada permukaan gigi membentuk sudut 45 derajat mengarah ke oklusal. - Sisi bulu sikat berkontak dengan tepi gusi sedangkan ujung bulu sikat pada permukaan gigi. - Sikat digetarkan dalam lingkaran kecil sehingga kepala sikat bergerak secara sirkuler. Setiap gerakan meliputi 2-3 gigi.
  • 47. O Pasta gigi Adalah : zat yang digunakan bersama sikat gigi dengan tujuan membersihkan dan memoles permukaan gigi. O Komponen : • Bahan abrasif : Ca fosfat, Ca sulfat, Ca karbonat. • Bahan detergen : lauryl sulfat • Bahan cair : gliserin, air, alkohol. • Bahan pemanis : sacharin • Bahan pemadat : kanji, alginat. • Bahan pemberi rasa harum : oil of pip, oil of clove.
  • 48. Fungsi Pasta gigi : 1. Membantu sikat gigi untuk membersihkan dan memoles permukaan gigi. Contohnya : crest, cue, fact, super stripe. 2. Membuat proses penyikatan gigi lebih menyenangkan. Contoh : chlorhexidine gluconate. 3. Berfungsi sebagai terapeutik: mencegah karies gigi, mencegah plak dan kalkulus, untuk gigi yang sensitif. Contoh : sensodyne, emoform dan oral B.
  • 49.
  • 50.
  • 51. Obat kumur Fungsi : mengurangi halitosis, mengurangi plak gigi, mencegah penyakit periodontal, mencegah karies gigi. Contoh : H2O2 3 % solution, betadine gargle, bactidol, dll. Contoh pembuatan resep R/ Sol H2O2 3 % 300 cc S coll oris R/ Batadine Gargle FL I S coll Oris
  • 52. O obat kumur yang mengandung bahan antimikroba yang dapat membantu mengendalikan pertumbuhan plak supragingiva sebesar 20-35% dan gingivitis sebesar 25-35%. O Penting untuk diketahui bahwa kumur-kumur bukanlah pengganti sikat gigi dan sikat gigi masih menjadi upaya pencegahan terpenting dari penyakit-penyakit gigi. O kumur-kumur terlalu sering digunakan akan menyebabkan flora normal mulut akan mati dan merangsang pertumbuhan candida serta juga membuat mulut dan menjadi kering seperti terbakar.
  • 53. Alat bantu 1. Dental floss : wax dan un wax. Untuk membersihkan plak gigi pada daerah interdental dan membersihkan partikel makanan yang tertinggal di bawah titik kontak gigi. Contohnya, super floss, ultra floss, flossette. Cara mempergunakan dental floss : tanpa floss holder dan dengan floss holder. 2. Interdental stimulator a. Interdental tips : rubber tips dan perio aid. b. Tusuk gigi : stim-u-dent. 3. Alat bantu lain a. Water irigation device : pulsating dan continous flow. b. Sikat interproksimal ; interspace brush dan proxa brush. c. Gum cloth.
  • 54. Cara menggunakan benang gigi (dental floss) 1. Lingkarkan kedua ujung floss pada jari telunjuk kiri dan kanan, ibu jari sebagai petunjuk jarak, lebih kurang ½ inci. 2. Untuk membersihkan daerah RA, letakkan floss diantara gigi dengan batuan ibu jari dan jari tengah, sampai menyentuh sulkus gingiva. 3. Untuk daerah RB, dengan cara memakai jari tengah sebagai penuntun diantara gigi geligi. Gerakkan floss sepanjang permukaan masing-masing gigi dengan gerakan keatas dan ke bawah.
  • 58. Gambar A menunjukkan daerah permukaan proksimal yang cekung tidak dapat dijangkau dengan baik oleh benang gigi. Gambar B. menunjukkan keefektifan penggunaan sikat interdental pada permukaan proksimal yang cekung dari gigi.
  • 59. O Cara menggunakan sikat interdental adalah pertama-tama pilih sikat dengan ukuran diameter yang sesuai, kemudian masukkan sikat pada celah interproksimal dan digerakkan dengan arah maju- mundur dari permukaan bukal ke permukaan lingual dan sebaliknya diantara gigi-gigi. Pembersihan yang paling efisien adalah diameter sikat harus lebih besar dari daerah yang akan disikat.
  • 60. OAgar sikat interdental senantiasa bersih pada saat digunakan maka setelah pemakaian, sikat harus selalu dibersihkan dengan air yang mengalir, kemudian keringkan di tempat yang terbuka, apabila filamen sikat bentuknya telah rusak maka sebaiknya filamen sikat diganti.
  • 61. Tusuk Gigi O Adalah sebuah alat yang terbuat dari kayu atau plastik yang digunakan untuk membersihkan permukaan proksimal dari gigi, memiliki satu atau dua ujung yang tajam untuk dimasukkan kedalam sela- sela gigi.
  • 62. O Penggunaan tusuk gigi pada keadaan gigi yang sehat dapat menekan tepi gingiva, sehingga tepi gingival dapat turun sampai 2 mm, dan dapat menyebabkan hilangnya papilla interdental secara permanen sehingga dapat mengakibatkan terbukanya embrasure.
  • 64. Rubber-tip Stimulator O Kegunaan dari alat ini adalah untuk melakukan pijatan pada gingival, menghilangkan plak pada permukaan proksimal dari gigi, dan dapat digunakan untuk memelihara bentuk dari gingival yang terletak pada daerah interproksimal, selain itu alat ini juga dapat digunakan untuk melakukan pemberian obat.
  • 65. O Pijatan dilakukan untuk meningkatkan keratinisasi, membersihkan permukaan gingiva, melancarkan peredaran darah, dan merangsang keluarnya cairan dari sulkus gingiva.
  • 66. O Untuk menghilangkan plak, gerakkan ujung karet di sepanjang margin gingival dengan mengarahkannya ke dalam sulkus gingival. Untuk memberikan kontur pada gingiva letakkan ujung karet pada daerah interdental, kemudian tekan ke arah gingival, lalu gerakkan rubber-tip dengan gerakan memutar.
  • 68. Gum cloth Membersihkan gusi dan lidah pada bayi.
  • 69. Alat Irigasi Mulut O Alat irigasi mulut merupakan suatu alat yang digunakan sebagai pembantu sikat gigi untuk memelihara kesehatan dan kebersihan mulut. O Alat irigasi dapat mempengaruhi plak dengan cara mengurangi toksisitasnya. Alat irigasi efektif menghilangkan debris yang melekat longgar pada daerah yang tidak dapat dicapai oleh bulu sikat seperti di sekitar alat ortodonti, jembatan cekat, dan implan, alat ini juga digunakan untuk memberikan bahan antimikrobial.
  • 70. Alat irigasi supragingiva O Alat ini akan menyemprotkan air diantara gigi. O Apabila alat irigasi supra gingival digunakan secara teratur maka akan dapat mengurangi terjadinya gingivitis dan plak.
  • 71. Alat irigasi subgingiva O Irigasi subgingiva dilakukan di klinik gigi maupun dirumah oleh pasien. O dikerjakan secara teratur dirumah dan setelah melakukan scaling serta root planning terbukti dapat menimbulkan perbaikan pada gingiva.