1. ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
NYERI TINDAKAN ODONTEKTOMI DENGAN
GANGGUAN JANTUNG
NUR AEDAH AHMAD RANI, S.TR.KES., M.KG
2. DEFINISI
Diagnosis dalam pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah proses identifikasi
perilaku dan sikap serta kebutuhan klien terkait kesehatan gigi dan mulutnya yang dapat
ditangani oleh seorang terapis gigi dan mulut yang kompeten.
Odontektomi pengeluaran atau pencabutan gigi yang dalam keadaan tidak dapat bertumbuh atau gigi
bertumbuh sebagian dimana gigi tersebut tidak dapat dikeluarkan dengan cara pencabutan dengan tang
biasa melainkan diawali dengan pembuatan flap mukoperiostal, diikuti dengan pengambilan tulang
undercut yang menghalangi pengeluaran gigi tersebut, sehingga diperlukan persiapan yang baik dan
rencana operasi yang tepat dan benar dalam melakukan tindakan bedah pengangkatan molar yang
terpendam, untuk menghindari terjadinya komplikasi-komplikasi yang tidak diinginkan.
Nyeri adalah suatu perasaan yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan keadaan/sesuatu
yang berpotensi menyebabkan kerusakan jaringan.
3. ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA
PROFESI TERAPI GIGI MULUT DALAM
PENATALAKSANAAN NYERI TINDAKAN
ODONTEKTOMI DENGAN GANGGUAN JANTUNG
5. PENGKAJIAN
Proses pengkajian merupakan tahap awal dari proses asuhan
kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan secara sistematis dengan
mengumpulkan data individu secara komprehensif terkait data pribadi,
kognitif serta aspek biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual.
6. TUJUAN PENGKAJIAN
1.Mengumpulkan dan mempelajari data data yang menjelaskan
respon manusia yang bersumber dari diri klien
2.Menjadi dasar dalam proses asuhan kesehatan gigi dan mulut
3.Menjadi referensi bagi riwayat kesehatan klien pada masa
sekarang dan masa lalu
4.Memberikan bahan yang cukup untuk menentukan rencana
intervensi asuhan kesehatan gigi dan mulut yang akan
diberikan kepada klien
8. PENGKAJIAN ASKESGILUT MELIPUTI
• RIWAYAT PERSONAL YAKNI DATA DEMOGRAFI & PERILAKU KLIEN
Data demografi
Pengetahuan dan perilaku pasien
Keluhan utama (examp : GIGI SAYA PALING BELAKANG TUMBUH HANYA SEBAGIAN,
KADANG SAKIT KETIKA DIGUNAKAN MENGUNYAH)
• RIWAYAT KESEHATAN UMUM
Pengkajian data subjektif riwayat kesehatan umum
Pemeriksaan fisik
• RIWAYAT KESGILUT
Pengkajian data subjektif kesgilut
Pengkajian data objektif kesgilut
10. Riwayat Kesgilut
Riwayat Kesehatan saat ini
• Pasien mengeluh sakit gigi geraham sebelah kanan bawah sejak
3 hari lalu jika makan atau minum dingin terasa nyeri seperti
tertusuk – tusuk dan hilang timbul jika ada rangsangan.
Riwayat Kesehatan masa lalu
• Pasien mengatakan pernah mengalami penyakit yang sama
• Pasien mengatakan sebelumnya pernah berobat di puskesmas
• Pasien mengatakan memiliki Riwayat penyakit jantung
• Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi.
11. DIAGNOSA
Diagnosis dalam pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah
proses identifikasi perilaku dan sikap serta kebutuhan klien terkait
kesehatan gigi dan mulutnya yang dapat ditangani oleh seorang
terapis gigi dan mulut yang kompeten.
12. PROSES PENEGAKAN DIAGNOSA
1.Menganalisis dan menginterpretasikan semua
data pengkajian
2.Merumuskan diagnosis asuhan kesehatan gigi
dan mulut
3.Komunikasikan diagnosis kebersihan gigi pada
klien
4.Menentukan kebutuhan pasien yang dapat
ditingkatkan melalui penyampaian perawatan
kesehatan gigi
5.Identifikasi rujukan yang diperlukan dalam
kedokteran gigi dan lainnya
13. DIAGNOSA KESGILUT TERAPI GIGI MULUT
1. Tidak terpenuhinya kebutuhan akan perlindungan dari resiko kesehatan.
2. Tidak terpenuhinya kebutuhan akan bebas dari ketakutan dan stress.
3. Tidak terpenuhinya kebutuhan akan kesan wajah yang sehat,
4. Tidak terpenuhinya kondisi biologis dan fungsi gigi-geligi yang baik.
5. Tidak terpenuhinya keutuhan kulit dan membran mukosa pada kepala dan
leher
6. Tidak terpenuhinya kebutuhan terbebas dari nyeri.
7. Tidak terpenuhinya konseptualisasi dan pemecahan masalah.
8. Tidak terpenuhinya tanggung jawab untuk kesehatan gigi dan mulut.
14. Tidak terpenuhinya kebutuhan akan
perlindungan dari resiko kesehatan.
• Perilaku atau gaya hidup yang berisiko terhadap
kesehatan. Antara lain ditunjukkan oleh adanya tanda-
tanda dan/atau gejala berikut:
Bukti adanya rujukan segera atau konsultasi dengan
seorang dokter mengenai penyakit yang tidak
terkontrol (misalnya, tanda-tanda masalah jantung,
tanda-tanda diabetes yang tidak terkontrol, atau tanda-
tanda vital yang tidak normal) pada riwayat
kesehatannya.
Bukti adanya kebutuhan untuk premedikasi antibiotik.
Bukti bahwa klien berada dalam situasi yang
mengancam hidupnya.
15. PERENCANAAN
Perencanaan asuhan kesehatan gigi dan mulut merupakan petunjuk
tertulis yang menggambarkan secara tepat mengenai rencana
intervensi yang akan dilakukan terhadap klien sesuai dengan
kebutuhannya dan tujuan berdasarkan diagnosis/masalah kesehatan
gigi dan mulut klien berbasis bukti saat ini.
19. IMPLEMENTASI
Merujuk pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/671/2020 Tentang Standar Profesi Terapis Gigi Dan Mulut dan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang Izin Dan
Penyelenggaraan Praktik Terapis Gigi Dan Mulut, implementasi klinis asuhan kesehatan gigi
dan mulut terbagi ke dalam 4 area
20. IMPLEMENTASI KESGILUT
1.Upaya peningkatan kesehatan gigi
dan mulut
2.Upaya pencegahan penyakit gigi
3.Pelayanan kesehatan dasar pada
kasus kesehatan gigi terbatas
4.Dental assisting
21. IMPLEMENTASI ASKESGILUT
Implementasi asuhan kesehatan gigi dan mulut mandiri
Merupakan tindakan terapi gigi yang secara mandiri dilakukan berdasarkan alasan
ilmiah mencakup tindakan pendidikan kesehatan atau promosi kesehatan, kegiatan
harian dan konseling.
Implementasi asuhan kesehatan gigi dan mulut kolaborasi
Merupakan tindakan yang membutuhkan gabungan dari tim pengetahuan,
keterampilan dan keahlian berbagai profesional layanan kesehatan dan rencana
asuhan kesehatan gigi dan mulut disusun berdasarkan hasil kesepakatan.
22. Implementasi Asuhan Kesehatan Gigi Dan Mulut
Individu Kolaborasi
1. Melakukan penambalan gigi tetap dan gigi susu menggunakan ART.
2. Melakukan perawatan pulp capping.
3. Melakukan prosedur penatalaksanaan pembersihan karang gigi/skeling
pada pasien tanpa penyakit sistemik dengan supervisi dokter gigi.
4. Melakukan prosedur penatalaksanaan penambalan gigi satu atau dua
bidang dengan prinsip minimum intervention dengan supervisi dokter gigi.
5. Melakukan prosedur pencabutan gigi sulung dengan lokal anastesi spray.
6. Melakukan prosedur pencabutan gigi akar tunggal tanpa penyulit dengan
supervisi dokter gigi.
7. Melakukan prosedur pencabutan gigi goyang derajat 3 dan 4 dengan
supervisi dokter gigi.
8. Melakukan pencabutan gigi tetap tanpa penyulit yang sudah goyang derajat
3 dan 4 menggunakan infiltrasi atau topikal anestesi.
9. Melakukan perawatan saluran akar
10. Melakukan penatalaksanan pra dan pasca tindakan
11. Melakukan penatalkasanaan nyeri pada pasien
12. Melakukan pengelolaan dan pemberian obat-obatan dalam perawatan gigi
13. Melakukan penatalaksanaan haemostatis
14. Melakukan penatalaksanaan pasien berkebutuhan khusus termasuk pasien
rawat inap.
15. Melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan klinis dengan menerapkan
prinsip keselamatan klien dengan supervisi dokter gigi.
16. Melakukan penatalaksanaan perawatan fraktur pada rongga mulut/
maxillofacial.
17. Melakukan penatalaksanaan perawatan trauma pada rongga mulut/
maxillofacial.
18. Melakukan penatalaksanaan perawatan luka pada rongga mulut/
maxillofacial.
19. Melakukan penatalaksanaan shock pada pasien.
20. Melakukan penatalaksanaan bantuan hidup dasar pada pasien yang
membutuhkan.
21. Melakukan penatalaksanaan asistensi dan/atau kolaborasi pelayanan
kedokteran gigi umum.
22. Melakukan penatalaksanaan asistensi dan/atau pelayanan kedokteran
spesialistik.
24. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses asuhah kesehatan gigi dan mulut
untuk mengetahui sejauh mana tujuan dari rencana asuhan kesehatan gigi dan
mulut tercapai. Evaluasi ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil akhir yang
teramati dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat dalam rencana asuhan
kesehatan gigi dan mulut.
25. EVALUASI
• Tujuan evaluasi adalah untuk menilai apakah
tujuan dalam rencana asuhan tercapai atau tidak
dan merupakan dasar untuk dilakukan
pengkajian ulang terhadap klien.
• Penilaian keberhasilan asuhan kesehatan gigi
dan mulut adalah dengan mungukur
keberhasilan dari rencana dan pelaksanaan
intervensi/implementasi asuhan kesehatan gigi
dan mulut yang dilakukan dalam memenuhi
kebutuhan pasien dengan menilai kondisi klien
saat ini.
26. JENIS-JENIS EVALUASI
• Ongoing monitoring / Evaluasi berjalan (sumatif)
Merupakan pemantauan berkelanjutan pada kemajuan pasien
menuju pencapaian tujuan. Seiring berjalannya jadwal perjanjian
kunjungan pemeriksaan gigi, terapis gigi terus mengukur dampak
dari strategi intervensi dalam menggerakkan klien untuk mencapai
hasil yang diinginkannya.
• utcome at Continued-Care Visit/Evaluasi Akhir (Formatif)
Evaluasi jenis ini dilakukan setelah seluruh proses perencanaan
asuhan kesehatan gigi dan mulut dilaksanakan dan selesai dalam
kurun waktu tertentu sesuai target yang ditentukan sebelumnya.