2. INDEKS PASAR SAHAM
Indeks pasar saham merupakan indikator dari
keadaan dinamis dari pasar sekuritas. Untuk
memperkirakan perilaku pasar, reaksi terhadap perubahan
makroekonomi dan acara perusahaan caranya dengan
membandingkan nilai indeks pasar saat ini dengan nilai-
nilai sebelumnya. Indeks saham dihitung atas dasar harga
dari kelompok sekuritas tertentu.
3. INDEKS PASAR SAHAM
Indeks pasar saham yang lebih sering dihitung dan
diterbitkan oleh berita atau agen penilaian dan bursa
saham. Indeks pasar saham juga merupakan dasar untuk
instrumen derivatif, seperti kontrak berjangka dan opsi,
yang digunakan untuk tujuan investasi dan spekulasi, serta
untuk perlindungan nilai untuk mengurangi risiko. Selain
itu, nilai indeks diinterpretasikan sebagai harga instrumen
ini.
4. INDEKS PASAR SAHAM
Indeks pasar saham pertama dikembangkan
pada tahun 1884 di Amerika Serikat - Charles Dow
mulai menghitung rata-rata perubahan harga pasar
untuk 11 perusahaan industri besar. Sejak tahun 1928,
Dow Jones telah menghitung sebanyak 30
perusahaan.
5. Indeks yang paling populer di dunia adalah
indeks saham perusahaan yang diperdagangkan di
Bursa AS (DJI, S&P 500, NASDAQ 100) dan Eropa
(DAX, CAC 40, FTSE 100), serta indeks saham
Jepang disebut NIKKEI 225. Selain indeks utama,
masing-masing indeks pasar saham ini memiliki
kelompok indeks berbeda dengan komposisi, sektor
ekonomi, dan parameter yang berbeda juga.
6. INDEKS BERDASARKAN HARGA
Dow Jones Industrial Average (DJIA) merupakan indeks
pasar saham berdasarkan harga yang paling populer.
DJIA dihitung dari total harga 30 saham dan
membaginya dengan sebuah pembagi (divisor) yang angkanya
disesuaikan setiap kali ada pemecahan saham (stock split) dari
saham-saham tersebut.
Tujuan penyesuaian saham-saham ini adalah yaitu agar
nilai indeks akan tetap sama sebelum dan sesudah pemecahan
saham.
7. Tabel 1.
CONTOH PENYESUAIAN PEMBAGI
AKIBAT PEMECAHAN SAHAM
SAHAM
HARGA SEBELUM
PEMECAHAN
HARGA SESUDAH
PEMECAHAN
x Rp300 Rp100*
y Rp200 Rp200
z Rp100 Rp100
PEMBAGI Rp600:3 =200
Rp400 : x = 200
X = 2 (pembagi baru)
*Saham x melakukan pemecahan saham (stock split)
3 untuk 1 (3 for 1)
8. CONTOH PERHITUNGAN INDEKS
BERDASARKAN HARGA
SAHAM PERIODE 0
PERIODE 1
KASUS A KASUS B
A Rp100 Rp110 Rp100
B Rp50 Rp50 Rp50
C Rp30 Rp30 Rp33
JUMLAH Rp180 Rp190 Rp183
PEMBAGI 3 3 3
INDEKS (RATA-
RATA)
60 63,3 61
PERUBAHAN 5,5% 1,7%
Perhitungan indeks berdasarkan harga menyebabkan saham yang
berharga tinggi mempunyai bobot lebih besar dibandingkan saham yang
berharga rendah.
9. 2. INDEKS BERDASAR NILAI KAPITALISASI
PASAR
Indeks berdasarkan nilai memberikan bobot
yang lebih besar pada saham yang
berkapitalisasi pada pasar besar bukan pada
saham berharga tinggi. Kapitalisasi pasar
suatu saham adalah jumlah saham yang
beredar dikalikan dengan harga pasar saham.
10. Indeks awal ditetapkan secara bebas, tetapi yang paling
populer adalah 100. Selanjutnya, setelah kita mendapatkan
kapitalisasi pasar untuk semua saham yang dimasukkan
dalam indeks, kita menjumlahkannya untuk mendapatkan
total kapitalisasi pasar pada periode dasar t = 0, yang
indeksnya ditetapkan 100. Kemudian, pada periode t, total
kapitalisasi pasar kembali dihitung dan hasilnya dibagi
dengan total kapitalisasi pasar periode dasar dan dikalikan
dengan indeks awal (100) untuk mendapatkan indeks pada
periode t.
12. Contoh Soal :
1. Hitunglah indeks pasar saham jika pada t = 0 diketahui:
dan pada t = 1, harga-harga saham menjadi:
a. Saham A = Rp 120, saham B = Rp 150, dan saham C = Rp
200
b. Saham A = Rp 100, saham B = Rp 150, dan saham C = Rp
240
13. Pertama, kita harus menghitung kapitalisasi pasar masing-masing saham dan total pasar pada t
= 0 untuk menjadi pembagi pada t = 1. Berapapun nilai kapitalisasi pasar pada t = 0, kita
tetapkan indeksnya adalah 100 (paling umum). Penghitungan indeks di periode t = 1 adalah
sebagai berikut:
14. Lanjutan...
Perhatikan bahwa dalam contoh di atas, bobot
terbesar adalah untuk saham C yaitu ±50%,
berikutnya saham B ± 45%, dan terendah saham A
yaitu ±5%. Bobot saham A hanya 10% bobot saham
C walaupun kalau berdasarkan harga, bobotnya
adalah 50% bobot saham C. Bobot saham B
dibandingkan bobot saham C adalah 90 : 100 atau 9 :
10 walaupun perbandingan harganya15 : 20 atau 3 : 4
pada periode 0.
15. INDEKS TIDAK TERTIMBANG
Indeks Tidak Tertimbang : Metode angka indeks yang
digunakan untuk mengetahui perkembangan suatu
harga, yaitu terfokus hanya pada harga dan tidak
mempertimbangkan kuantitasnya
Karena tidak menggunakan faktor penimbang maka
semua saham dianggap sama penting
17. Contoh Perhitungan Lain Indeks Tidak
Tertimbang
• Angka Indeks Aggregate Sederhana: yaitu membandingkan jumlah
dari harga-harga barang persatuan untuk tiap-tiap tahun.
Rumus yang digunakan adalah :
I = (ΣPn/ΣPo) x 100%
Keterangan :
I = Angka Indeks
Pn = Jumlah harga tahun yang dicari indeksnya
Po = Jumlah harga tahun dasar
18. Indeks aggregate sederhana pada tahun 2002 sebesar
104,79% atau mengalami kenaikan sebesar 4,79%
dibandingkan dengan harga pada tahun 2001.
19. • Angka Indeks Rata-Rata Relatif, yaitu dimulai dengan mencari
angka relatif dari masing-masing barang dan kemudian dicari rata-
rata dari angka relatif tersebut.
Rumus yang digunakan adalah :
I = [(Σ(Pn/Po) x 100%) / (k)].
Keterangan :
I = Angka Indeks
Pn = Jumlah harga tahun yang dicari indeksnya
Po = Jumlah harga tahun dasar
k = Jumlah barang.
20. Indeks rata-rata relatif tahun 2002 sebesar 422,23% / 4 =
105,56%.
Dengan menggunakan angka indeks rata-rata relatif, pada tahun
2002 terjadi kenaikan harga komoditi A, B, C dan D sebesar
5,56% dibandingkan tahun tahun 2001.
22. IHSG adalah indikator gabungan berdasarkan nilai dari
seluruh saham yang tercatat di BEI baik saham biasa maupun
saham preferen. Harga dasar perhitungan IHSG adalah tanggal
10 Agustus 1982 dengan nilai 100. Total kapitalisasi pasar BEI
per 2 Desember 2005 adalah Rp. 773.042.917.524.265 (339
saham tercatat yaitu 335 saham biasa dan 4 saham preferen)
atau Rp 717.269.617.524.2654 (337 saham tercatat tanpa
HMPS dan EXCL)
26. Persentase dari total nilai kapitalisasi pasar yang
disajikan pada kolom paling kanan adalah
merupakan bobot masing-masing saham dalam
IHSG untuk perdagangan esok harinya atau
tanggal 5 Desember 2005 (tanggal 3 dan 4
Desember 2005 tidak ada perdagangan karena
Sabtu dan Minggu)
28. Setiap hari tidak hanya 1 saham yang naik atau turun tetapi beberapa saham
mengalami kenaikan dan beberapa penurunan sementara sebagian besar tetap.
Jika demikian, perubahan IHSG adalah jumah persemtase perubahan harga
saham dikalikan dengan bobotnya
29. Saham-saham yang menempati posisi top gainers (peraih
keuntungan terbesar) dan top losers (pencetak kerugian terbesar :
30. Jika IHSG dihitung berdasarkan harga, ternyata 10 saham berbobot
terbesar berdasarkan nilai akan mempunyai bobot sebagai berikut:
31. Perbandingan pembobotan berdasarkan harga, nilai, dan tidak
tertimbang untuk 10 saham berkapitalisasi terbesar di BEJ adalah
sebagai berikut
32. Fraksi Harga Saham dan IHSG
• Fraksi harga saham merupakan rentang perubahan
harga saham dalam satu saat. Dalam melakukan
transaksi jual dan beli saham terdapat batasan
perubahan atau kelipatan harga yang diperbolehkan
• Agar ada keseragaman maka dibentuk prosedur
prosedur yang ditentukan oleh Bursa Efek Indonesia,
Besar kecilnya fraksi harga saham tergantung dari harga
saham yang diperdagangkan, semakin tinggi harga
saham semakin tinggi pula fraksi harga saham.
33. Fraksi Harga Saham dan IHSG
Bila kita menggunakan fraksi harga saham lama dengan kelompok
harga dibawah 500, misalnya Saham A harga sahamnya saat ini
adalah 400. Ketika harga Saham naik 1 poin atau sebesar Rp. 1,-
maka keuntungan yang diperoleh Trader adalah sebesar 0.25%
(belum termasuk fee broker). Sedangkan, bila kita menggunakan
fraksi harga saham baru, maka Saham A yang mengalami kenaikan
1 point atau sebesar Rp. 2,- maka keuntungan yang diperoleh Trader
adalah sebesar 0.5% (belum termasuk fee broker). Contoh tersebut
menunjukkan salah satu hal yang positif dengan adanya perubahan
fraksi harga terbaru
34. Fraksi Harga Saham dan IHSG
Apakah IHSG berdasarkan poin kenaikan/ penurunan atau
berdasarkan perubahan ?
Untuk perubahan IHSG, tidak mempertimbangkan besar
kenaikan/penurunan poin tetapi persentasenya. Fraksi harga boleh
saja dan bisa diubah oleh otoritas bursa (PT BEI) untuk tujuan
likuiditas perdagangan, namun hal itu tidak berpengaruh secara
langsung terhadap IHSG. Namun, dengan adanya perubahan fraksi
harga saham, diharap semakin memberikan peluang keuntungan
bagi Trader yang memicu pertumbuhan jumlah nasabah di pasar
modal Indonesia.
35. Contoh soal :
Suatu indeks saham dihitung dari 3 saham dalam sampelnya.
Informasi yang berhubungan dengan harga dan jumlah
beredar 3 saham itu pada tanggal T dan tanggal T+1
diberikan sebagai berikut:
Saham
Jumlah
Saham
Harga
T T+1
Audi 1.000.000 Rp6.000 Rp8.000
Benz 10.000.000 Rp2.000 Rp3.500
Crys 30.000.000 Rp1.800 Rp2.500
36. Hitunglah:
a. Indeks pasar saham berdasarkan harga untuk T+1 dan
presentase perubahan dari periode T ke T+1
b. Indeks pasar saham berdasarkan nilai kapitalisasi pasar
untuk T+1 dan persentase perubahan
c. Indeks pasar saham tak tertimabang (indeks berbobot sama)
d. Jika seorang investor membeli jumlah saham yang sama dari
masing-masing saham di atas pada periode T, misalkan 1000
saham masing-masingnya, indeks mana yang mencerminkan
perubahan nilai portofolionya?
e. Jika seorang investor menginvestasikan jumlahrupiah yang
sama misalkan Rp18.000.000 untuk masig-masing saham,
indeks mana yang menjelaskan peruahan investasi dengan
tepat?
f. Jika seorang investor membeli masing-masing saham dalam
jumlah rupiah yang proporsional dengan kapitalisasi pasar,
tunjukan bahwa perubahan indeks berdasarkan nilai.
38.
Saham
Harga (Rp) Jumlah
Saham
Kapitalisasi Pasar (Rp)
T T+1 T T+1
Audi 6.000 8.000 1.000.000 6.000.000.000 8.000.000.000
Benz 2.000 3.500 10.000.000 20.000.000.000 35.000.000.000
Crys 1.800 2.500 30.000.000 54.000.000.000 75.000.000.000
Jumlah 41.000.000 80.000.000.000 118.000.000.000
43.
Saham Besar
Investasi
(Rp)
Harga Saham
Periode T (Rp)
Jumlah
Saham
Harga Saham
Periode T+1
(Rp)
Nilai
portofolio
(Rp)
Audi 7.500.000 6.000 1.250 8.000 10.000.000
Benz 25.000.00
0
2.000 12.500 3.500 43.750.000
Crys 67.500.00
0
1.800 37.500 2.500 93.750.000
Jumlah 100.000.0
00
51.250 147.500.000