SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
SINDROM NEFROTIK
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Referat
2022
OLEH:
Muhammad Afief Batara Putra
111 2021 1025
PEMBIMBING:
Prof. Dr. dr. Syarifuddin Rauf. Sp.A(K)
BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan
 Sindroma nefrotik (SN) adalah keadaan klinis dengan gejala proteinuria,
hipoalbuminemia, edema dan hiperkolesterolemia. Jika tidak
terdiagnosa atau tidak segera diobati, edema intertisial akan
meningkatkan tekanan tubulus proksimal yang menyebabkan
penurunan laju filtrasi glumerolus (LFG) sehingga terjadi gagal ginjal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Defenisi
Sindrom nefrotik (SN) merupakan penyakit ginjal yang sering dijumpai
pada anak dan kortikosteroid merupakan obat lini pertama untuk SN.
Berdasarkan respons terhadap steroid, SN dibedakan menjadi SN responsif
steroid dan SN resisten steroid. Sebagian besar SN memberikan respons
terhadap terapi steroid, sedangkan 10% pasien tidak responsif
terhadap steroid dan disebut dengan sindrom nefrotik resisten steroid
(SNRS
Epidemiologi
 Menurut Kidney Disease Improving Global Outcomes (KDIGO) clinical
practice guideline (2012),prevalensi terjadi SN di dunia didapatkan 1-3
anak dari 100.000 anak dibawah 16 tahun. Prevalensi kasus SN di Asia
tercatat 2 kasus setiap 10.000 penduduk sedangkan insiden di Indonesia
dilaporkan 6 per 100.000 per tahun.4 Untuk anak-anak berusia <14 tahun
di Jakarta. Perbandingan anak laki-laki dan perempuan adalah 3:2.
Klasifikasi
Berdasarkan respons terhadap steroid, SN dibedakan menjadi SN sensitif steroid dan SN resisten
steroid.
1. Sindrom nefrotik sensitif steroid (SNSS) adalah sindrom nefrotik yang menunjukkan remisi
lengkap dalam kurun waktu 4 minggu pertama sejak pengobatan steroid diberikan.
2. Sindrom nefrotik resisten steroid (SNRS) bila tidak terjadi remis pemberian 8 minggu prednison
60 mg/m' LPT/hari atau 2 mg/kgBB untuk 4 minggu diikuti oleh 40 mg/m' LPT/hari atau 1,5
mg/kgBB pemberian alternative selama 4 minggu.
Etiologi
Sindrom primer/idiopatik
Sindrom nefrotik sekunder
Sindrom nefrotik bawaan/kongenital
Fungsi podosit adalah penahan terhadap tekanan kapiler glomerulus. Kerusakan fungsional maupun trauma yang
mengakibatkan hilangnya podosit akan berakibat pada fungsi filtrasi dan akan bermanifestasi sebagai
proteinuria. Sindrom nefrotik resisten steroid terjadi karena proses imunologi yaitu adanya sitokin yang
meningkatkan permeabilitas membran basalis glomerulus terhadap protein yang dalam keadaan normal
tidak difiltrasi. Faktor yang memengaruhi proses filtrasi ini meliputi karakteristik molekul itu sendiri,
karakteristik barier filtrasi, dan faktor hemodinamik. Hasil akhir gangguan filtrasi pada glomerulus adalah
proteinuria, hipoalbuminemia dan edema.
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Pasien SN biasanya datang dengan edema palpebra atau pretibial. Pada
kasus yang lebih berat akan disertai asites, efusi pleura, dan edema
skrotum. Pada pemeriksaan fisik didapatkan edema di kelopak mata,
tungkai, skroum atau labia mayora, atau asites. Tekanan darah umumnya
normal, namun dalam laporan ISKDC, dapat ditemukan 15-20% SN
disertai hipertensi. Pada urinalisis dapat ditemukan proteinuria masif.
Diagnosis
Sindrom nefrotik (SN) adalah keadaan klinis yang ditandai dengan gejala:6
1.Proteinuria masif (> 40 mg/m2 LPB/jam atau 50 mg/kg/hari atau rasio
protein/kreatinin pada urin sewaktu > 2 mg/mg atau dipstik ≥ 2+)
2. Hipoalbuminemia < 2,5 g/dL
3. Edema
4. Dapat disertai hiperkolesterolemia > 200 mg/dL
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
 Sindroma nefrotik (SN) adalah keadaan klinis dengan gejala
proteinuria, hipoalbuminemia, edema dan hiperkolesterolemia. Jika
tidak terdiagnosa atau tidak segera diobati, edema intertisial akan
meningkatkan tekanan tubulus proksimal yang menyebabkan
penurunan laju filtrasi glumerolus (LFG) sehingga terjadi gagal
ginjal. Secara etiologi, sindrom nefrotik dibedakan menjadi sindrom
nefrotik kongenital, primer, dan sekunder. Secara klinis sindrom
nefrotik dibagi berdasarkan respon terhadap steroid menjadi
sindrom nefrotik responsif steroid, sindrom nefrotik relaps jarang,
sindrom nefrotik relaps sering dan dependen steroid, serta sindrom
nefrotik resisten steroid.
Thanks!

More Related Content

Similar to REFERAT BAGIAN ANAK.pptx

Similar to REFERAT BAGIAN ANAK.pptx (20)

Glomerulopati blok-3-4
Glomerulopati blok-3-4Glomerulopati blok-3-4
Glomerulopati blok-3-4
 
Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotikSindrom nefrotik
Sindrom nefrotik
 
Nefrotik sindrom
Nefrotik sindromNefrotik sindrom
Nefrotik sindrom
 
147128076 case-ckd-docx
147128076 case-ckd-docx147128076 case-ckd-docx
147128076 case-ckd-docx
 
lollllll
lolllllllollllll
lollllll
 
215023071 case2-ckd2
215023071 case2-ckd2215023071 case2-ckd2
215023071 case2-ckd2
 
NEFROTIK SINDROME.pptx
NEFROTIK SINDROME.pptxNEFROTIK SINDROME.pptx
NEFROTIK SINDROME.pptx
 
Ppt sle trisula
Ppt sle trisulaPpt sle trisula
Ppt sle trisula
 
Komplikasi diabetes melitus
Komplikasi diabetes melitusKomplikasi diabetes melitus
Komplikasi diabetes melitus
 
SN PRESENTASI.pptx
SN PRESENTASI.pptxSN PRESENTASI.pptx
SN PRESENTASI.pptx
 
Nefropatik diabetik
Nefropatik diabetikNefropatik diabetik
Nefropatik diabetik
 
109258193 case-ckd
109258193 case-ckd109258193 case-ckd
109258193 case-ckd
 
Makalah gagal ginjal kronik
Makalah gagal ginjal kronikMakalah gagal ginjal kronik
Makalah gagal ginjal kronik
 
Rapidly progressive glomerulonephritis in child.pptx
Rapidly progressive glomerulonephritis in child.pptxRapidly progressive glomerulonephritis in child.pptx
Rapidly progressive glomerulonephritis in child.pptx
 
223739743 ckd-kelompok-2
223739743 ckd-kelompok-2223739743 ckd-kelompok-2
223739743 ckd-kelompok-2
 
275330822 polineuropati-diabetik
275330822 polineuropati-diabetik275330822 polineuropati-diabetik
275330822 polineuropati-diabetik
 
Diabetes&hiperbarik
Diabetes&hiperbarikDiabetes&hiperbarik
Diabetes&hiperbarik
 
Referat PNH
Referat PNHReferat PNH
Referat PNH
 
Ginjal dan hipertensi
Ginjal dan hipertensiGinjal dan hipertensi
Ginjal dan hipertensi
 
Eklamsia 1
Eklamsia 1Eklamsia 1
Eklamsia 1
 

Recently uploaded

High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptssuserbb0b09
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxLintangDwiCandra1
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatssuser7c01e3
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 

Recently uploaded (20)

High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 

REFERAT BAGIAN ANAK.pptx

  • 1. SINDROM NEFROTIK BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA Referat 2022 OLEH: Muhammad Afief Batara Putra 111 2021 1025 PEMBIMBING: Prof. Dr. dr. Syarifuddin Rauf. Sp.A(K)
  • 3. Pendahuluan  Sindroma nefrotik (SN) adalah keadaan klinis dengan gejala proteinuria, hipoalbuminemia, edema dan hiperkolesterolemia. Jika tidak terdiagnosa atau tidak segera diobati, edema intertisial akan meningkatkan tekanan tubulus proksimal yang menyebabkan penurunan laju filtrasi glumerolus (LFG) sehingga terjadi gagal ginjal.
  • 5. Defenisi Sindrom nefrotik (SN) merupakan penyakit ginjal yang sering dijumpai pada anak dan kortikosteroid merupakan obat lini pertama untuk SN. Berdasarkan respons terhadap steroid, SN dibedakan menjadi SN responsif steroid dan SN resisten steroid. Sebagian besar SN memberikan respons terhadap terapi steroid, sedangkan 10% pasien tidak responsif terhadap steroid dan disebut dengan sindrom nefrotik resisten steroid (SNRS
  • 6. Epidemiologi  Menurut Kidney Disease Improving Global Outcomes (KDIGO) clinical practice guideline (2012),prevalensi terjadi SN di dunia didapatkan 1-3 anak dari 100.000 anak dibawah 16 tahun. Prevalensi kasus SN di Asia tercatat 2 kasus setiap 10.000 penduduk sedangkan insiden di Indonesia dilaporkan 6 per 100.000 per tahun.4 Untuk anak-anak berusia <14 tahun di Jakarta. Perbandingan anak laki-laki dan perempuan adalah 3:2.
  • 7. Klasifikasi Berdasarkan respons terhadap steroid, SN dibedakan menjadi SN sensitif steroid dan SN resisten steroid. 1. Sindrom nefrotik sensitif steroid (SNSS) adalah sindrom nefrotik yang menunjukkan remisi lengkap dalam kurun waktu 4 minggu pertama sejak pengobatan steroid diberikan. 2. Sindrom nefrotik resisten steroid (SNRS) bila tidak terjadi remis pemberian 8 minggu prednison 60 mg/m' LPT/hari atau 2 mg/kgBB untuk 4 minggu diikuti oleh 40 mg/m' LPT/hari atau 1,5 mg/kgBB pemberian alternative selama 4 minggu.
  • 8. Etiologi Sindrom primer/idiopatik Sindrom nefrotik sekunder Sindrom nefrotik bawaan/kongenital
  • 9. Fungsi podosit adalah penahan terhadap tekanan kapiler glomerulus. Kerusakan fungsional maupun trauma yang mengakibatkan hilangnya podosit akan berakibat pada fungsi filtrasi dan akan bermanifestasi sebagai proteinuria. Sindrom nefrotik resisten steroid terjadi karena proses imunologi yaitu adanya sitokin yang meningkatkan permeabilitas membran basalis glomerulus terhadap protein yang dalam keadaan normal tidak difiltrasi. Faktor yang memengaruhi proses filtrasi ini meliputi karakteristik molekul itu sendiri, karakteristik barier filtrasi, dan faktor hemodinamik. Hasil akhir gangguan filtrasi pada glomerulus adalah proteinuria, hipoalbuminemia dan edema. Patofisiologi
  • 10. Manifestasi Klinis Pasien SN biasanya datang dengan edema palpebra atau pretibial. Pada kasus yang lebih berat akan disertai asites, efusi pleura, dan edema skrotum. Pada pemeriksaan fisik didapatkan edema di kelopak mata, tungkai, skroum atau labia mayora, atau asites. Tekanan darah umumnya normal, namun dalam laporan ISKDC, dapat ditemukan 15-20% SN disertai hipertensi. Pada urinalisis dapat ditemukan proteinuria masif.
  • 11. Diagnosis Sindrom nefrotik (SN) adalah keadaan klinis yang ditandai dengan gejala:6 1.Proteinuria masif (> 40 mg/m2 LPB/jam atau 50 mg/kg/hari atau rasio protein/kreatinin pada urin sewaktu > 2 mg/mg atau dipstik ≥ 2+) 2. Hipoalbuminemia < 2,5 g/dL 3. Edema 4. Dapat disertai hiperkolesterolemia > 200 mg/dL
  • 16. Kesimpulan  Sindroma nefrotik (SN) adalah keadaan klinis dengan gejala proteinuria, hipoalbuminemia, edema dan hiperkolesterolemia. Jika tidak terdiagnosa atau tidak segera diobati, edema intertisial akan meningkatkan tekanan tubulus proksimal yang menyebabkan penurunan laju filtrasi glumerolus (LFG) sehingga terjadi gagal ginjal. Secara etiologi, sindrom nefrotik dibedakan menjadi sindrom nefrotik kongenital, primer, dan sekunder. Secara klinis sindrom nefrotik dibagi berdasarkan respon terhadap steroid menjadi sindrom nefrotik responsif steroid, sindrom nefrotik relaps jarang, sindrom nefrotik relaps sering dan dependen steroid, serta sindrom nefrotik resisten steroid.