1. Archaebacteria dan
Eubacteria
Pertemuan 2
1. Cara Hidup Bakteri
2. Pertahanan Bakteri pada Lingkungan yang Buruk
3. Reproduksi Bakteri
4. Klasifikasi Bakteri
5. Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia
6. Pembiakan Bakteri
7. Usaha Manusia dalam Menanggulangi Bahaya Bakteri
8. Cyanobacteria
3. Bakteri Autotrof dan Bakteri Heterotrof
Bakteri Autotrof
Bakteri yang dapat
membuat makanan sendiri
dari senyawa anorganik
Butuh Energi
1. Bakteri Fotoautotrof
Bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri
dengan menggunakan energi yang berasal dari cahaya
matahari atau melalui proses fotosintesis
Contoh:
Rhodopseudomonas, Rhodospirilium, Thiocystis dan
Thiospirilium, Chlorobium.
2. Bakteri kemoautotrof
Bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri
dengan menggunakan energi kimia.
Contoh:
Thiobacillus ferrooxidans, Cladothrix dan Leptothrix
ochracea, Nitrosomonas dan Nitrosococcus, Nitrobacter,
dan Thiobacillus thiooxidans
4. Bakteri Heterotrof
Bakteri Heterotrof
Bakteri yang mendapatkan
makanan berupa senyawa organik
dari organisme lainnya.
1. Bakteri saproba (pengurai)
Bakteri yang memperoleh makanan dengan cara
menguraikan organisme yang sudah mati atau
bahan organic lainnya.
Contoh:
Escherichia coli, Cellivibrio dan Cellfacicula,
Alcaligenesm
2. Bakteri parasit
Bakteri yang mendapatkan makanan dari tubuh
organisme lain yang ditumpanginya.
Contoh:
Corynebacterium diphtheriae, Bordetella pertussis,
Francisella tularensis, Mycobacterium leprae,
Mycobacterium tuberculosis
3. Bakteri yang bersimbiosis mutualisme
Bakteri yang mendapatkan makanan dari organisme lain,
tetapi mampu memberikan keuntungan bagi organisme
pasangan simbiosisnya.
Contoh:
Rhizobium leguminosarum, Eschericia coli
5. Bakteri Aerob dan Anaerob
1. Bakteri Aerob
Bakteri yang membutuhkan oksigen
untuk hidupnya
Contoh:
Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrobacter,
Methanomonas, Hydrogenomonas, Thiobacllus
thiooxidans, Acetobacter dan Nocardia asteroides.
2. Bakteri Anaerob Fakultatif
Bakteri yang dapat hidup dengan baik bila
ada oksigen maupun tidak ada oksigen
Contoh:
Escherichia coli, Streptococcus Alcaligenes, Lactobacillus,
dan Aerobacter aerogenes
3. Bakteri Anaerob Obligat
Bakteri yang tidak membutuhkan oksigen
dalam hidupnya.
Contoh
Clostridium tetani, Bacteroides fragilis,
Peptostreptococcus, Prevotella melaninogenica ,
Methanobacterium
7. Endospora
Beberapa jenis bakteri dapat bertahan
hidup meskipun kondisi lingkungan
kurang menguntungkan, yaitu dengan
membentuk endospora di dalam sel
Endospora bersifat
impermeabel
Tahan terhadap disinfektan
Kekeringan
Sinar
Suhu panas
Suhu dingin
Perbesaran 1,214 x
9. Pembelahan biner
Dari satu sel menjadi dua sel, dari dua sel menjadi empat sel,
dari empat sel menjadi delapan sel, dan seterusnya.
1. Reproduksi Bakteri secara Aseksual
10. 1. Konjugasi
Perpindahan materi gen dari suatu sel bakteri ke sel
bakteri lain secara langsung melalui jembatan
konjugasi.
2. Reproduksi Bakteri melalui perpindahan DNA
12. 3. Transformasi
Rekombinasi gen yang terjadi melalui pengambilan langsung sebagian
materi gen dari bakteri lain yang dilakukan oleh suatu sel bakteri.
14. 1. Bakteri Metanogen
Bakteri yang menghasilkan metana dengan
cara mereduksi CO2 dengan H2
1. Archaebacteria
Hidup di lumpur atau rawa-rawa
Hidup di saluran pencernaan hewan
pencerna selulosa
Contoh
Methanomonas dan Metahnibacterium
Bakteri yang dinding selnya tidak
mengandung peptidoglikan
15. 2. Bakteri Halofil
Bakteri yang hidup di
lingkungan dengan kadar
garam tinggi.
Hidup pada kadar garam 20%
Contoh
Halobacterium
16. 3. Bakteri Termofil atau
Termoasidofil
Bakteri yang hidup di suhu
panas
Contoh
Sulfolobus, Thermus aquaticus,
Bacillus caldolyticus, dan Bacillus
caldotenax.
Bakteri termofilik
Bakteri termofilik yang hidup pada rentangan 40°C -60°C.
Bakteri psikrofolik
Bakteri psikrofolik merupakan kelompok bakteri yang tahan
terhadap suhu rendah. Bakteri ini memiliki rentan suhu 0-20°C.
Bakteri mesofilik
Bakteri mesofilik merupakan kelompok bakteri yang tahan
terhadap suhu sedang. Bakteri ini memiliki rentan suhu 15°C -
45°C
Bakteri termofilik ekstrim
Bakteri termofilik ekstrim dapat tumbuh pada rentan suhu 70°C
-100°C
17. Proteobacteria
1. Bakteri ungu
Bakteri ungu memiliki bakterioklorofil yang tersimpan di
membran plasma sel, sehingga dapat melakukan fotosintesis.
2. Proteobacteria kemoautotrof
Proteobacteria kemoautotrof dapat menyinsesis makanannya
sendiri dengan menggunakan energi kimia
3. Proteobacteria kemoheterotrof
Proteobacteria kemoheterotrofik membutuhkan zat organik
sebagai sumber karbon dan energi
2. Eubacteria
Bakteri yang memiliki dinding sel yang
mengandung peptidoglikan
18. Bakteri Gram
Bakteri gram positif dapat membentuk endospora yang
resisten, contohnya Bacillus sp. dan Clostridium sp. Namun,
ada pula yang tidak membentuk endospora, misalnya
Mycoplasma sp. yang hidup di tanah dan menyebabkan
penyakit paru-paru “walking pneumonia” pada manusia.
Mycoplasma sp. merupakan bakteri Gram positif lainnya,
kelompok Actinomycetes, berbentuk koloni bercabang
menyerupai jamur dan hidup di tanah, contohnya
Streptomyces sp. (penghasil antibiotic). Pada metode
pewarnaan dengan menggunakan safranin bakteri Gram
positif akan berwana ungu, sedangkan bakteri Gram
negative akan berwarna merah.
Bakteri Gram Positif
Bacillus subtilis, perbesaran 400x
Bakteri Gram Negatif
Escherichia coli, perbesaran 1000x
19. Cyanobacteria
Cyanobacteria memiliki klorofil a seperti pada tumbuhan,
Cyanobacteria dapat berupa uniseluler atau multiseluler,
berdinding sel tebal dan mengandung gelatin, serta memiliki sel-
sel khusus (misalnya heterokista, akinet, dan baeosit).
Spirochaeta
Spirochaeta berbentuk heliks Panjang (hingga 0,25 mm) dan dapat
bergerak. Spirochaeta ada yang hidup bebas, dan ada pula yang
parasite.
Contoh
Treponema pallidum, Leptospira interrogans
(penyebab penyakit leptospirosis) dan
Borrelia burgdorferi (penyebab penyakit
lyme atau lepuh kulit)
Chlamydia
Chlamydia tidak memiliki peptidoglikan pada dinding selnya.
Chlamydia bersifat Gram negative dan hidup parasit obligat
(parasit penuh) di dalam sel hewan atau manusia
Contoh
Chlamydia trachomatis
21. Bakteri yang berperan sebagai pengurai bangkai dan sampah, membantu pencernaan
makanan, berperan dalam industry makanan, penghasil antibiotic dan bakteri yang dapat
membunuh serangga hama. Bakteri yang menguntungkan ini telah banyak
dikembangbiakkan untuk tujuan komersial.
1. Bakteri yang menguntungkan
22.
23.
24. Proses penanganan pencemaran lingkungan yang berbahaya bagi makhluk hidup
adalah bioremediasi. Salah satu kejadiannya adalah kejadian kebocoran dan atau
tumpahan minyak ke lingkungan. Bakteri yang berperan adalah Pseudomonas
aeruginosa yang mampu menggunakan lebih dari 75 macam organik sebagai
sumber karbon dan sumber energi.
25. Bakteri yang merugikan antara lain bakteri yang membusukkan bahan
makanan, menghasilkan racun, bersifat parasite, dan patogen pada manusia,
hewan ternak, maupun tanaman budidaya
2. Bakteri yang merugikan
27. Pembiakan bakteri dilakukan untuk tujuan
penelitian, mempelajari sifat dan aktivitas
bakteri spesies tertentu, atau untuk
persediaan.
Pembiakan Bakteri
28. Alat
1. Cawan petri (kosong dan steril)
2. Panci perebus
3. Saringan halus
4. Kompor
5. Gelas beker 500ml
6. Kertas tisu
7. Autoklaf
Bahan
1. Kentang 2 ons
2. Agar bubuk (plain) 1/3 bungkus
3. Air 2 gelas
4. Daging sapi 2 ons
Cara Kerja
1. Kupas kentang, cuci bersih, dan potong kecil-kecil (±0,5 cm3)
2. Cincang daging sapi
3. Rebus 2 gelas air hingga mendidih, kemudian masukkan kentang dan daging.
Rebus hingga daging matang (selama 10 menit)
4. Saring air rebusan daging dan kentang. Ampasnya dipisahkan.
5. Larutkan bubuk agar-agar dan kaldu sambal diaduk-aduk hingga mendidih
6. Rebus campuran agar-agar dan kaldu sambal diaduk-aduk hingga mendidih.
7. Tuangkan agar-agar yang masih panas ke dalam beberapa cawan petri denga
nisi kira=kira 2/3 bagian, kemudian dinginkan.
8. Tangkap bakteri yang ada disekitar dengan cara meletakkan cawan berisi
agar dalam kondisi terbuka pada beberapa tempat yang berbeda, misalnya
tempat sampah, tempat berdebu, WC, jalan, kebun, atau ruang kelas.
9. Tutuplah masing-masing cawan petri dan tempel dengan label A, B, C, dan
seterusnya, berikut keterangan tempat (lokasi) penangkapan bakteri. Simpan
cawan-cawan tersebut dalam ruangan yang gelap.
10. Amatilah setiap hari hingga tumbuh noda-noda seperti mentega, susu, atau
lendir. Noda tersebut merupakan koloni-koloni bakteri. Koloni yang tumbuh
seperti kapas adalah koloni jamur.
11. Hitung jumlah koloni pada setiap cawan petri. Amatilah bentuk, warna, tipe
permukaan, dan gambarlah. Bandingkan dengan gambar bentuk koloni
bakteri pada multimedia interaktif mobile learning ini. Catat hasil pengamatan
kalian pada tabel.
Pengamatan Koloni Bakteri
30. Sterilisasi adalah cara membebaskan
suatu medium, alat, atau ruangan dari
bakteri dan mikroorganisme lainnya.
Sterilisasi biasanya dilakukan untuk
mensterilkan peralatan, pakaian, dan
ruangan operasi agar pasien tidak
terkena infeksi.
1. Sterilisasi
31. a) Menjaga agar tubuh memiliki sistem
kekebalan yang kuat, yaitu dengan cara
menginsumsi makanan yang bergizi
dengan jumlah yang mencukupi.
b) Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
dengan imunisasi atau vaksinasi
terutama terhadap bakteri penyebab
penyakit tertentu
c) Selalu menjaga kebersihan badan,
menggosok gigi secara teratur,
berolahraga, serta beristirahat cukup
dan berkualitas
2. Melindungi Tubuh dari Bahaya Bakteri
32. Pasteurisasi adalah pemanasan dengan suhu ± 70°C secara berulang-ulang
sehingga tidak merusak bahan makanan tetapi dapat mematikan mikroba
patogen, contohnya pasteurisasi susu
3. Pengolahan dan Teknologi Pengawetan Makanan
Pemanasan
Pemanasan makanan secara sederhana biasa dilakukan dengan
tujuan membunuh kuman penyakit, mencegah pembusukan yang
disebabkan oleh mikroba,
Sterilisasi adalah pemanasan sampai mendidih atau hingga suhu mencapai lebih
dari 100°C, dengan tujuan mematikan semua mikroba beserta sporanya
33. Pengeringan
Prinsip dasar dari pengeringan adalah dehidrasi (pengeluaran air) dari bahan
makanan. Pengeringan secara tradisional dilakukan dengan cara menjemur di
bawah panas matahari, misalnya dalam pembuatan ikan asin, kerupuk, dan garam.
Pendinginan
Penyimpanan bahan makanan pada suhu rendah atau mencapai titik beku
menggunakan lemari es atau cold storage. Pendinginan menyebabkan mikroba
menjadi tidak aktif sehingga bahan makanan dapat disimpan lebih lama.
Penambahan bahan kimia (zat pengawet) bertujuan untuk
mencegah pertumbuhan bakteri. Zat pengawet terdiri atas senyawa
organik dan anorganik dalam bentuk asam maupun garam
34. Sistem Kemasan
Kemasan dapat berupa botol, kaleng, plastic, dan kertas berlapis aluminium.
Tujuannya adalah agar makanan terbebas dari kontaminasi mikroba dan udara
luar. Bila membeli makanan dalam kemasan, kita perlu memerhatikan keutuhan
wadah dan masa berlaku (masa kedaluwarsa) dari makanan tersebut.
Iradiasi
Penyinaran dengan foton (partikel cahaya) yang berasal dari zat radioaktif,
misalnya sinar gamma, dapat mematikan mikroba pembusuk dan patogen.
Iradiasi dapat dilakukan terhadap bahan makanan mentah maupun
makanan/minuman instan dalam kemasan. Akan tetapi, iradiasi juga dapat
menimbulkan risiko seperti mutase pada mikroba, menyebabkan terjadinya
ionisasi dan timbulnya radikal bebas pada bahan makanan.
36. Cyanobacteria
Penetapan sistem klasifikasi yang baru menetapkan sistematika molekuler. Sehingga
penemuan peptidoglikan tipis pada cyanobacteria dan memiliki kehidupan seperti
bakteri lainnya, maka cyanobacteria dimasukkan dalam kelompok bakter yakni
bakteri Gram negatif
1. Bentuk dan Ukuran Tubuh
Cyanobacteria memiliki pigmen lain sehingga muncul
dengan warna merah, kuning, coklat, atau hitam tak
hanya biru – hijau. Cyanobacteria berukuran agak besar
dengan lebar berukuran berkisar 1- 50 μm.
37. Cyanobacteria dapat hidup secara sel tunggal, berkoloni atau membentuk filamen.
Cyanobacteria dapat melakukan fotosintesis dan mengingat nitrogen bebas
sehingga dapat menghasilkan makanan untuk organisme heterotrof pada suatu
ekosistem
2. Cara Hidup dan Habitat Cyanobacteria
Cyanobacteria bereproduksi secara aseksual yaitu dengan pembelahan biner,
fragmentasi, dan pembentukan endospora.
3. Cara Reproduksi Cyanobacteria
38. Beberapa jenis Cyanobacteria
menguntungkan karena dapat mengikat
nitrogen sehingga menambah unsur hara
tanah. Ada pula Cyanobacteria yang
dimanfaatkan untuk suplemen makanan.
Namun, ada juga Cyanobacteria yang
merugikan, misalnya menghasilkan racun,
menutupi permukaan perairan saat terjadi
blooming alga, dan melapukkan tembok
bangunan.
4. Contoh dan Peranan Cyanobacteria