SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Archaebacteria dan
Eubacteria
Pertemuan 2
1. Cara Hidup Bakteri
2. Pertahanan Bakteri pada Lingkungan yang Buruk
3. Reproduksi Bakteri
4. Klasifikasi Bakteri
5. Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia
6. Pembiakan Bakteri
7. Usaha Manusia dalam Menanggulangi Bahaya Bakteri
8. Cyanobacteria
1. Cara Hidup Bakteri
Bakteri Autotrof dan Bakteri Heterotrof
Bakteri Autotrof
Bakteri yang dapat
membuat makanan sendiri
dari senyawa anorganik
Butuh Energi
1. Bakteri Fotoautotrof
Bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri
dengan menggunakan energi yang berasal dari cahaya
matahari atau melalui proses fotosintesis
Contoh:
Rhodopseudomonas, Rhodospirilium, Thiocystis dan
Thiospirilium, Chlorobium.
2. Bakteri kemoautotrof
Bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri
dengan menggunakan energi kimia.
Contoh:
Thiobacillus ferrooxidans, Cladothrix dan Leptothrix
ochracea, Nitrosomonas dan Nitrosococcus, Nitrobacter,
dan Thiobacillus thiooxidans
Bakteri Heterotrof
Bakteri Heterotrof
Bakteri yang mendapatkan
makanan berupa senyawa organik
dari organisme lainnya.
1. Bakteri saproba (pengurai)
Bakteri yang memperoleh makanan dengan cara
menguraikan organisme yang sudah mati atau
bahan organic lainnya.
Contoh:
Escherichia coli, Cellivibrio dan Cellfacicula,
Alcaligenesm
2. Bakteri parasit
Bakteri yang mendapatkan makanan dari tubuh
organisme lain yang ditumpanginya.
Contoh:
Corynebacterium diphtheriae, Bordetella pertussis,
Francisella tularensis, Mycobacterium leprae,
Mycobacterium tuberculosis
3. Bakteri yang bersimbiosis mutualisme
Bakteri yang mendapatkan makanan dari organisme lain,
tetapi mampu memberikan keuntungan bagi organisme
pasangan simbiosisnya.
Contoh:
Rhizobium leguminosarum, Eschericia coli
Bakteri Aerob dan Anaerob
1. Bakteri Aerob
Bakteri yang membutuhkan oksigen
untuk hidupnya
Contoh:
Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrobacter,
Methanomonas, Hydrogenomonas, Thiobacllus
thiooxidans, Acetobacter dan Nocardia asteroides.
2. Bakteri Anaerob Fakultatif
Bakteri yang dapat hidup dengan baik bila
ada oksigen maupun tidak ada oksigen
Contoh:
Escherichia coli, Streptococcus Alcaligenes, Lactobacillus,
dan Aerobacter aerogenes
3. Bakteri Anaerob Obligat
Bakteri yang tidak membutuhkan oksigen
dalam hidupnya.
Contoh
Clostridium tetani, Bacteroides fragilis,
Peptostreptococcus, Prevotella melaninogenica ,
Methanobacterium
2. Pertahanan Bakteri pada
Lingkungan yang Buruk
Endospora
Beberapa jenis bakteri dapat bertahan
hidup meskipun kondisi lingkungan
kurang menguntungkan, yaitu dengan
membentuk endospora di dalam sel
Endospora bersifat
impermeabel
Tahan terhadap disinfektan
Kekeringan
Sinar
Suhu panas
Suhu dingin
Perbesaran 1,214 x
3. Reproduksi Bakteri
Pembelahan biner
Dari satu sel menjadi dua sel, dari dua sel menjadi empat sel,
dari empat sel menjadi delapan sel, dan seterusnya.
1. Reproduksi Bakteri secara Aseksual
1. Konjugasi
Perpindahan materi gen dari suatu sel bakteri ke sel
bakteri lain secara langsung melalui jembatan
konjugasi.
2. Reproduksi Bakteri melalui perpindahan DNA
2. Transduksi
Rekombinasi gen antara dua sel bakteri dengan
menggunakan virus fag
3. Transformasi
Rekombinasi gen yang terjadi melalui pengambilan langsung sebagian
materi gen dari bakteri lain yang dilakukan oleh suatu sel bakteri.
4. Klasifikasi Bakteri
1. Bakteri Metanogen
Bakteri yang menghasilkan metana dengan
cara mereduksi CO2 dengan H2
1. Archaebacteria
Hidup di lumpur atau rawa-rawa
Hidup di saluran pencernaan hewan
pencerna selulosa
Contoh
Methanomonas dan Metahnibacterium
Bakteri yang dinding selnya tidak
mengandung peptidoglikan
2. Bakteri Halofil
Bakteri yang hidup di
lingkungan dengan kadar
garam tinggi.
Hidup pada kadar garam 20%
Contoh
Halobacterium
3. Bakteri Termofil atau
Termoasidofil
Bakteri yang hidup di suhu
panas
Contoh
Sulfolobus, Thermus aquaticus,
Bacillus caldolyticus, dan Bacillus
caldotenax.
Bakteri termofilik
Bakteri termofilik yang hidup pada rentangan 40°C -60°C.
Bakteri psikrofolik
Bakteri psikrofolik merupakan kelompok bakteri yang tahan
terhadap suhu rendah. Bakteri ini memiliki rentan suhu 0-20°C.
Bakteri mesofilik
Bakteri mesofilik merupakan kelompok bakteri yang tahan
terhadap suhu sedang. Bakteri ini memiliki rentan suhu 15°C -
45°C
Bakteri termofilik ekstrim
Bakteri termofilik ekstrim dapat tumbuh pada rentan suhu 70°C
-100°C
Proteobacteria
1. Bakteri ungu
Bakteri ungu memiliki bakterioklorofil yang tersimpan di
membran plasma sel, sehingga dapat melakukan fotosintesis.
2. Proteobacteria kemoautotrof
Proteobacteria kemoautotrof dapat menyinsesis makanannya
sendiri dengan menggunakan energi kimia
3. Proteobacteria kemoheterotrof
Proteobacteria kemoheterotrofik membutuhkan zat organik
sebagai sumber karbon dan energi
2. Eubacteria
Bakteri yang memiliki dinding sel yang
mengandung peptidoglikan
Bakteri Gram
Bakteri gram positif dapat membentuk endospora yang
resisten, contohnya Bacillus sp. dan Clostridium sp. Namun,
ada pula yang tidak membentuk endospora, misalnya
Mycoplasma sp. yang hidup di tanah dan menyebabkan
penyakit paru-paru “walking pneumonia” pada manusia.
Mycoplasma sp. merupakan bakteri Gram positif lainnya,
kelompok Actinomycetes, berbentuk koloni bercabang
menyerupai jamur dan hidup di tanah, contohnya
Streptomyces sp. (penghasil antibiotic). Pada metode
pewarnaan dengan menggunakan safranin bakteri Gram
positif akan berwana ungu, sedangkan bakteri Gram
negative akan berwarna merah.
Bakteri Gram Positif
Bacillus subtilis, perbesaran 400x
Bakteri Gram Negatif
Escherichia coli, perbesaran 1000x
Cyanobacteria
Cyanobacteria memiliki klorofil a seperti pada tumbuhan,
Cyanobacteria dapat berupa uniseluler atau multiseluler,
berdinding sel tebal dan mengandung gelatin, serta memiliki sel-
sel khusus (misalnya heterokista, akinet, dan baeosit).
Spirochaeta
Spirochaeta berbentuk heliks Panjang (hingga 0,25 mm) dan dapat
bergerak. Spirochaeta ada yang hidup bebas, dan ada pula yang
parasite.
Contoh
Treponema pallidum, Leptospira interrogans
(penyebab penyakit leptospirosis) dan
Borrelia burgdorferi (penyebab penyakit
lyme atau lepuh kulit)
Chlamydia
Chlamydia tidak memiliki peptidoglikan pada dinding selnya.
Chlamydia bersifat Gram negative dan hidup parasit obligat
(parasit penuh) di dalam sel hewan atau manusia
Contoh
Chlamydia trachomatis
5. Peranan Bakteri dalam
Kehidupan Manusia
Bakteri yang berperan sebagai pengurai bangkai dan sampah, membantu pencernaan
makanan, berperan dalam industry makanan, penghasil antibiotic dan bakteri yang dapat
membunuh serangga hama. Bakteri yang menguntungkan ini telah banyak
dikembangbiakkan untuk tujuan komersial.
1. Bakteri yang menguntungkan
Proses penanganan pencemaran lingkungan yang berbahaya bagi makhluk hidup
adalah bioremediasi. Salah satu kejadiannya adalah kejadian kebocoran dan atau
tumpahan minyak ke lingkungan. Bakteri yang berperan adalah Pseudomonas
aeruginosa yang mampu menggunakan lebih dari 75 macam organik sebagai
sumber karbon dan sumber energi.
Bakteri yang merugikan antara lain bakteri yang membusukkan bahan
makanan, menghasilkan racun, bersifat parasite, dan patogen pada manusia,
hewan ternak, maupun tanaman budidaya
2. Bakteri yang merugikan
6. Pembiakan Bakteri
Pembiakan bakteri dilakukan untuk tujuan
penelitian, mempelajari sifat dan aktivitas
bakteri spesies tertentu, atau untuk
persediaan.
Pembiakan Bakteri
Alat
1. Cawan petri (kosong dan steril)
2. Panci perebus
3. Saringan halus
4. Kompor
5. Gelas beker 500ml
6. Kertas tisu
7. Autoklaf
Bahan
1. Kentang 2 ons
2. Agar bubuk (plain) 1/3 bungkus
3. Air 2 gelas
4. Daging sapi 2 ons
Cara Kerja
1. Kupas kentang, cuci bersih, dan potong kecil-kecil (±0,5 cm3)
2. Cincang daging sapi
3. Rebus 2 gelas air hingga mendidih, kemudian masukkan kentang dan daging.
Rebus hingga daging matang (selama 10 menit)
4. Saring air rebusan daging dan kentang. Ampasnya dipisahkan.
5. Larutkan bubuk agar-agar dan kaldu sambal diaduk-aduk hingga mendidih
6. Rebus campuran agar-agar dan kaldu sambal diaduk-aduk hingga mendidih.
7. Tuangkan agar-agar yang masih panas ke dalam beberapa cawan petri denga
nisi kira=kira 2/3 bagian, kemudian dinginkan.
8. Tangkap bakteri yang ada disekitar dengan cara meletakkan cawan berisi
agar dalam kondisi terbuka pada beberapa tempat yang berbeda, misalnya
tempat sampah, tempat berdebu, WC, jalan, kebun, atau ruang kelas.
9. Tutuplah masing-masing cawan petri dan tempel dengan label A, B, C, dan
seterusnya, berikut keterangan tempat (lokasi) penangkapan bakteri. Simpan
cawan-cawan tersebut dalam ruangan yang gelap.
10. Amatilah setiap hari hingga tumbuh noda-noda seperti mentega, susu, atau
lendir. Noda tersebut merupakan koloni-koloni bakteri. Koloni yang tumbuh
seperti kapas adalah koloni jamur.
11. Hitung jumlah koloni pada setiap cawan petri. Amatilah bentuk, warna, tipe
permukaan, dan gambarlah. Bandingkan dengan gambar bentuk koloni
bakteri pada multimedia interaktif mobile learning ini. Catat hasil pengamatan
kalian pada tabel.
Pengamatan Koloni Bakteri
7. Usaha Manusia dalam
Menanggulangi Bahaya Bakteri
Sterilisasi adalah cara membebaskan
suatu medium, alat, atau ruangan dari
bakteri dan mikroorganisme lainnya.
Sterilisasi biasanya dilakukan untuk
mensterilkan peralatan, pakaian, dan
ruangan operasi agar pasien tidak
terkena infeksi.
1. Sterilisasi
a) Menjaga agar tubuh memiliki sistem
kekebalan yang kuat, yaitu dengan cara
menginsumsi makanan yang bergizi
dengan jumlah yang mencukupi.
b) Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
dengan imunisasi atau vaksinasi
terutama terhadap bakteri penyebab
penyakit tertentu
c) Selalu menjaga kebersihan badan,
menggosok gigi secara teratur,
berolahraga, serta beristirahat cukup
dan berkualitas
2. Melindungi Tubuh dari Bahaya Bakteri
Pasteurisasi adalah pemanasan dengan suhu ± 70°C secara berulang-ulang
sehingga tidak merusak bahan makanan tetapi dapat mematikan mikroba
patogen, contohnya pasteurisasi susu
3. Pengolahan dan Teknologi Pengawetan Makanan
Pemanasan
Pemanasan makanan secara sederhana biasa dilakukan dengan
tujuan membunuh kuman penyakit, mencegah pembusukan yang
disebabkan oleh mikroba,
Sterilisasi adalah pemanasan sampai mendidih atau hingga suhu mencapai lebih
dari 100°C, dengan tujuan mematikan semua mikroba beserta sporanya
Pengeringan
Prinsip dasar dari pengeringan adalah dehidrasi (pengeluaran air) dari bahan
makanan. Pengeringan secara tradisional dilakukan dengan cara menjemur di
bawah panas matahari, misalnya dalam pembuatan ikan asin, kerupuk, dan garam.
Pendinginan
Penyimpanan bahan makanan pada suhu rendah atau mencapai titik beku
menggunakan lemari es atau cold storage. Pendinginan menyebabkan mikroba
menjadi tidak aktif sehingga bahan makanan dapat disimpan lebih lama.
Penambahan bahan kimia (zat pengawet) bertujuan untuk
mencegah pertumbuhan bakteri. Zat pengawet terdiri atas senyawa
organik dan anorganik dalam bentuk asam maupun garam
Sistem Kemasan
Kemasan dapat berupa botol, kaleng, plastic, dan kertas berlapis aluminium.
Tujuannya adalah agar makanan terbebas dari kontaminasi mikroba dan udara
luar. Bila membeli makanan dalam kemasan, kita perlu memerhatikan keutuhan
wadah dan masa berlaku (masa kedaluwarsa) dari makanan tersebut.
Iradiasi
Penyinaran dengan foton (partikel cahaya) yang berasal dari zat radioaktif,
misalnya sinar gamma, dapat mematikan mikroba pembusuk dan patogen.
Iradiasi dapat dilakukan terhadap bahan makanan mentah maupun
makanan/minuman instan dalam kemasan. Akan tetapi, iradiasi juga dapat
menimbulkan risiko seperti mutase pada mikroba, menyebabkan terjadinya
ionisasi dan timbulnya radikal bebas pada bahan makanan.
8. Cyanobacteria
Cyanobacteria
Penetapan sistem klasifikasi yang baru menetapkan sistematika molekuler. Sehingga
penemuan peptidoglikan tipis pada cyanobacteria dan memiliki kehidupan seperti
bakteri lainnya, maka cyanobacteria dimasukkan dalam kelompok bakter yakni
bakteri Gram negatif
1. Bentuk dan Ukuran Tubuh
Cyanobacteria memiliki pigmen lain sehingga muncul
dengan warna merah, kuning, coklat, atau hitam tak
hanya biru – hijau. Cyanobacteria berukuran agak besar
dengan lebar berukuran berkisar 1- 50 μm.
Cyanobacteria dapat hidup secara sel tunggal, berkoloni atau membentuk filamen.
Cyanobacteria dapat melakukan fotosintesis dan mengingat nitrogen bebas
sehingga dapat menghasilkan makanan untuk organisme heterotrof pada suatu
ekosistem
2. Cara Hidup dan Habitat Cyanobacteria
Cyanobacteria bereproduksi secara aseksual yaitu dengan pembelahan biner,
fragmentasi, dan pembentukan endospora.
3. Cara Reproduksi Cyanobacteria
Beberapa jenis Cyanobacteria
menguntungkan karena dapat mengikat
nitrogen sehingga menambah unsur hara
tanah. Ada pula Cyanobacteria yang
dimanfaatkan untuk suplemen makanan.
Namun, ada juga Cyanobacteria yang
merugikan, misalnya menghasilkan racun,
menutupi permukaan perairan saat terjadi
blooming alga, dan melapukkan tembok
bangunan.
4. Contoh dan Peranan Cyanobacteria

More Related Content

What's hot (20)

PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixPPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
 
Cephalopoda
CephalopodaCephalopoda
Cephalopoda
 
Ppt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayatiPpt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayati
 
Dafimayorum
DafimayorumDafimayorum
Dafimayorum
 
Ppt Bakteri SMA
Ppt Bakteri SMA Ppt Bakteri SMA
Ppt Bakteri SMA
 
Anatomi batang
Anatomi batangAnatomi batang
Anatomi batang
 
AMPHIBIA - MORPHOLOGY AND ANATOMY
AMPHIBIA - MORPHOLOGY AND ANATOMYAMPHIBIA - MORPHOLOGY AND ANATOMY
AMPHIBIA - MORPHOLOGY AND ANATOMY
 
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
 
Prokariot dan Eukariot
Prokariot dan EukariotProkariot dan Eukariot
Prokariot dan Eukariot
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Hewan-hewan bentos di perairan laut dangkal
Hewan-hewan bentos di perairan laut dangkalHewan-hewan bentos di perairan laut dangkal
Hewan-hewan bentos di perairan laut dangkal
 
Coelenterata Kelas 10 BIOLOGY
Coelenterata Kelas 10 BIOLOGYCoelenterata Kelas 10 BIOLOGY
Coelenterata Kelas 10 BIOLOGY
 
PHYLUM PORIFERA
PHYLUM PORIFERAPHYLUM PORIFERA
PHYLUM PORIFERA
 
Makalah herbarium
Makalah herbariumMakalah herbarium
Makalah herbarium
 
KINGDOM PROTISTA
KINGDOM PROTISTAKINGDOM PROTISTA
KINGDOM PROTISTA
 
Pengertian herbarium
Pengertian herbariumPengertian herbarium
Pengertian herbarium
 
Ppt alga
Ppt algaPpt alga
Ppt alga
 
Benthos Subtidal
Benthos SubtidalBenthos Subtidal
Benthos Subtidal
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
 
Biology - Chlorphyta
Biology - ChlorphytaBiology - Chlorphyta
Biology - Chlorphyta
 

Similar to Bakteri dan Peranannya

Similar to Bakteri dan Peranannya (20)

Archeabacteria dan Bakteri
Archeabacteria dan BakteriArcheabacteria dan Bakteri
Archeabacteria dan Bakteri
 
Lima kerajaan makhluk hidup
Lima kerajaan makhluk hidupLima kerajaan makhluk hidup
Lima kerajaan makhluk hidup
 
Monera.pptx
Monera.pptxMonera.pptx
Monera.pptx
 
Z REPRODUKSI BAKTERI.docx
Z REPRODUKSI BAKTERI.docxZ REPRODUKSI BAKTERI.docx
Z REPRODUKSI BAKTERI.docx
 
Biologi - monera
Biologi - moneraBiologi - monera
Biologi - monera
 
Monera 3
Monera 3Monera 3
Monera 3
 
PPT MONERA
PPT MONERAPPT MONERA
PPT MONERA
 
Bakteri
Bakteri Bakteri
Bakteri
 
Mengenal Archaebacteria dan Eubacteria
Mengenal Archaebacteria dan EubacteriaMengenal Archaebacteria dan Eubacteria
Mengenal Archaebacteria dan Eubacteria
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Bab 3 archaebacteria dan eubacteria
Bab 3 archaebacteria dan eubacteriaBab 3 archaebacteria dan eubacteria
Bab 3 archaebacteria dan eubacteria
 
Monera
MoneraMonera
Monera
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Archeabacteria dan Bakteri
Archeabacteria dan BakteriArcheabacteria dan Bakteri
Archeabacteria dan Bakteri
 
Materi eubakteia & archebakteria
Materi eubakteia & archebakteriaMateri eubakteia & archebakteria
Materi eubakteia & archebakteria
 
Bakteri 2
Bakteri 2Bakteri 2
Bakteri 2
 
Archaebacteria & Eubacteria
Archaebacteria & EubacteriaArchaebacteria & Eubacteria
Archaebacteria & Eubacteria
 
BAKTERI(2)new.pptx
BAKTERI(2)new.pptxBAKTERI(2)new.pptx
BAKTERI(2)new.pptx
 
Bab 4 eubacteria
Bab 4 eubacteriaBab 4 eubacteria
Bab 4 eubacteria
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

Bakteri dan Peranannya

  • 1. Archaebacteria dan Eubacteria Pertemuan 2 1. Cara Hidup Bakteri 2. Pertahanan Bakteri pada Lingkungan yang Buruk 3. Reproduksi Bakteri 4. Klasifikasi Bakteri 5. Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia 6. Pembiakan Bakteri 7. Usaha Manusia dalam Menanggulangi Bahaya Bakteri 8. Cyanobacteria
  • 2. 1. Cara Hidup Bakteri
  • 3. Bakteri Autotrof dan Bakteri Heterotrof Bakteri Autotrof Bakteri yang dapat membuat makanan sendiri dari senyawa anorganik Butuh Energi 1. Bakteri Fotoautotrof Bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri dengan menggunakan energi yang berasal dari cahaya matahari atau melalui proses fotosintesis Contoh: Rhodopseudomonas, Rhodospirilium, Thiocystis dan Thiospirilium, Chlorobium. 2. Bakteri kemoautotrof Bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri dengan menggunakan energi kimia. Contoh: Thiobacillus ferrooxidans, Cladothrix dan Leptothrix ochracea, Nitrosomonas dan Nitrosococcus, Nitrobacter, dan Thiobacillus thiooxidans
  • 4. Bakteri Heterotrof Bakteri Heterotrof Bakteri yang mendapatkan makanan berupa senyawa organik dari organisme lainnya. 1. Bakteri saproba (pengurai) Bakteri yang memperoleh makanan dengan cara menguraikan organisme yang sudah mati atau bahan organic lainnya. Contoh: Escherichia coli, Cellivibrio dan Cellfacicula, Alcaligenesm 2. Bakteri parasit Bakteri yang mendapatkan makanan dari tubuh organisme lain yang ditumpanginya. Contoh: Corynebacterium diphtheriae, Bordetella pertussis, Francisella tularensis, Mycobacterium leprae, Mycobacterium tuberculosis 3. Bakteri yang bersimbiosis mutualisme Bakteri yang mendapatkan makanan dari organisme lain, tetapi mampu memberikan keuntungan bagi organisme pasangan simbiosisnya. Contoh: Rhizobium leguminosarum, Eschericia coli
  • 5. Bakteri Aerob dan Anaerob 1. Bakteri Aerob Bakteri yang membutuhkan oksigen untuk hidupnya Contoh: Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrobacter, Methanomonas, Hydrogenomonas, Thiobacllus thiooxidans, Acetobacter dan Nocardia asteroides. 2. Bakteri Anaerob Fakultatif Bakteri yang dapat hidup dengan baik bila ada oksigen maupun tidak ada oksigen Contoh: Escherichia coli, Streptococcus Alcaligenes, Lactobacillus, dan Aerobacter aerogenes 3. Bakteri Anaerob Obligat Bakteri yang tidak membutuhkan oksigen dalam hidupnya. Contoh Clostridium tetani, Bacteroides fragilis, Peptostreptococcus, Prevotella melaninogenica , Methanobacterium
  • 6. 2. Pertahanan Bakteri pada Lingkungan yang Buruk
  • 7. Endospora Beberapa jenis bakteri dapat bertahan hidup meskipun kondisi lingkungan kurang menguntungkan, yaitu dengan membentuk endospora di dalam sel Endospora bersifat impermeabel Tahan terhadap disinfektan Kekeringan Sinar Suhu panas Suhu dingin Perbesaran 1,214 x
  • 9. Pembelahan biner Dari satu sel menjadi dua sel, dari dua sel menjadi empat sel, dari empat sel menjadi delapan sel, dan seterusnya. 1. Reproduksi Bakteri secara Aseksual
  • 10. 1. Konjugasi Perpindahan materi gen dari suatu sel bakteri ke sel bakteri lain secara langsung melalui jembatan konjugasi. 2. Reproduksi Bakteri melalui perpindahan DNA
  • 11. 2. Transduksi Rekombinasi gen antara dua sel bakteri dengan menggunakan virus fag
  • 12. 3. Transformasi Rekombinasi gen yang terjadi melalui pengambilan langsung sebagian materi gen dari bakteri lain yang dilakukan oleh suatu sel bakteri.
  • 14. 1. Bakteri Metanogen Bakteri yang menghasilkan metana dengan cara mereduksi CO2 dengan H2 1. Archaebacteria Hidup di lumpur atau rawa-rawa Hidup di saluran pencernaan hewan pencerna selulosa Contoh Methanomonas dan Metahnibacterium Bakteri yang dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
  • 15. 2. Bakteri Halofil Bakteri yang hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi. Hidup pada kadar garam 20% Contoh Halobacterium
  • 16. 3. Bakteri Termofil atau Termoasidofil Bakteri yang hidup di suhu panas Contoh Sulfolobus, Thermus aquaticus, Bacillus caldolyticus, dan Bacillus caldotenax. Bakteri termofilik Bakteri termofilik yang hidup pada rentangan 40°C -60°C. Bakteri psikrofolik Bakteri psikrofolik merupakan kelompok bakteri yang tahan terhadap suhu rendah. Bakteri ini memiliki rentan suhu 0-20°C. Bakteri mesofilik Bakteri mesofilik merupakan kelompok bakteri yang tahan terhadap suhu sedang. Bakteri ini memiliki rentan suhu 15°C - 45°C Bakteri termofilik ekstrim Bakteri termofilik ekstrim dapat tumbuh pada rentan suhu 70°C -100°C
  • 17. Proteobacteria 1. Bakteri ungu Bakteri ungu memiliki bakterioklorofil yang tersimpan di membran plasma sel, sehingga dapat melakukan fotosintesis. 2. Proteobacteria kemoautotrof Proteobacteria kemoautotrof dapat menyinsesis makanannya sendiri dengan menggunakan energi kimia 3. Proteobacteria kemoheterotrof Proteobacteria kemoheterotrofik membutuhkan zat organik sebagai sumber karbon dan energi 2. Eubacteria Bakteri yang memiliki dinding sel yang mengandung peptidoglikan
  • 18. Bakteri Gram Bakteri gram positif dapat membentuk endospora yang resisten, contohnya Bacillus sp. dan Clostridium sp. Namun, ada pula yang tidak membentuk endospora, misalnya Mycoplasma sp. yang hidup di tanah dan menyebabkan penyakit paru-paru “walking pneumonia” pada manusia. Mycoplasma sp. merupakan bakteri Gram positif lainnya, kelompok Actinomycetes, berbentuk koloni bercabang menyerupai jamur dan hidup di tanah, contohnya Streptomyces sp. (penghasil antibiotic). Pada metode pewarnaan dengan menggunakan safranin bakteri Gram positif akan berwana ungu, sedangkan bakteri Gram negative akan berwarna merah. Bakteri Gram Positif Bacillus subtilis, perbesaran 400x Bakteri Gram Negatif Escherichia coli, perbesaran 1000x
  • 19. Cyanobacteria Cyanobacteria memiliki klorofil a seperti pada tumbuhan, Cyanobacteria dapat berupa uniseluler atau multiseluler, berdinding sel tebal dan mengandung gelatin, serta memiliki sel- sel khusus (misalnya heterokista, akinet, dan baeosit). Spirochaeta Spirochaeta berbentuk heliks Panjang (hingga 0,25 mm) dan dapat bergerak. Spirochaeta ada yang hidup bebas, dan ada pula yang parasite. Contoh Treponema pallidum, Leptospira interrogans (penyebab penyakit leptospirosis) dan Borrelia burgdorferi (penyebab penyakit lyme atau lepuh kulit) Chlamydia Chlamydia tidak memiliki peptidoglikan pada dinding selnya. Chlamydia bersifat Gram negative dan hidup parasit obligat (parasit penuh) di dalam sel hewan atau manusia Contoh Chlamydia trachomatis
  • 20. 5. Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia
  • 21. Bakteri yang berperan sebagai pengurai bangkai dan sampah, membantu pencernaan makanan, berperan dalam industry makanan, penghasil antibiotic dan bakteri yang dapat membunuh serangga hama. Bakteri yang menguntungkan ini telah banyak dikembangbiakkan untuk tujuan komersial. 1. Bakteri yang menguntungkan
  • 22.
  • 23.
  • 24. Proses penanganan pencemaran lingkungan yang berbahaya bagi makhluk hidup adalah bioremediasi. Salah satu kejadiannya adalah kejadian kebocoran dan atau tumpahan minyak ke lingkungan. Bakteri yang berperan adalah Pseudomonas aeruginosa yang mampu menggunakan lebih dari 75 macam organik sebagai sumber karbon dan sumber energi.
  • 25. Bakteri yang merugikan antara lain bakteri yang membusukkan bahan makanan, menghasilkan racun, bersifat parasite, dan patogen pada manusia, hewan ternak, maupun tanaman budidaya 2. Bakteri yang merugikan
  • 27. Pembiakan bakteri dilakukan untuk tujuan penelitian, mempelajari sifat dan aktivitas bakteri spesies tertentu, atau untuk persediaan. Pembiakan Bakteri
  • 28. Alat 1. Cawan petri (kosong dan steril) 2. Panci perebus 3. Saringan halus 4. Kompor 5. Gelas beker 500ml 6. Kertas tisu 7. Autoklaf Bahan 1. Kentang 2 ons 2. Agar bubuk (plain) 1/3 bungkus 3. Air 2 gelas 4. Daging sapi 2 ons Cara Kerja 1. Kupas kentang, cuci bersih, dan potong kecil-kecil (±0,5 cm3) 2. Cincang daging sapi 3. Rebus 2 gelas air hingga mendidih, kemudian masukkan kentang dan daging. Rebus hingga daging matang (selama 10 menit) 4. Saring air rebusan daging dan kentang. Ampasnya dipisahkan. 5. Larutkan bubuk agar-agar dan kaldu sambal diaduk-aduk hingga mendidih 6. Rebus campuran agar-agar dan kaldu sambal diaduk-aduk hingga mendidih. 7. Tuangkan agar-agar yang masih panas ke dalam beberapa cawan petri denga nisi kira=kira 2/3 bagian, kemudian dinginkan. 8. Tangkap bakteri yang ada disekitar dengan cara meletakkan cawan berisi agar dalam kondisi terbuka pada beberapa tempat yang berbeda, misalnya tempat sampah, tempat berdebu, WC, jalan, kebun, atau ruang kelas. 9. Tutuplah masing-masing cawan petri dan tempel dengan label A, B, C, dan seterusnya, berikut keterangan tempat (lokasi) penangkapan bakteri. Simpan cawan-cawan tersebut dalam ruangan yang gelap. 10. Amatilah setiap hari hingga tumbuh noda-noda seperti mentega, susu, atau lendir. Noda tersebut merupakan koloni-koloni bakteri. Koloni yang tumbuh seperti kapas adalah koloni jamur. 11. Hitung jumlah koloni pada setiap cawan petri. Amatilah bentuk, warna, tipe permukaan, dan gambarlah. Bandingkan dengan gambar bentuk koloni bakteri pada multimedia interaktif mobile learning ini. Catat hasil pengamatan kalian pada tabel. Pengamatan Koloni Bakteri
  • 29. 7. Usaha Manusia dalam Menanggulangi Bahaya Bakteri
  • 30. Sterilisasi adalah cara membebaskan suatu medium, alat, atau ruangan dari bakteri dan mikroorganisme lainnya. Sterilisasi biasanya dilakukan untuk mensterilkan peralatan, pakaian, dan ruangan operasi agar pasien tidak terkena infeksi. 1. Sterilisasi
  • 31. a) Menjaga agar tubuh memiliki sistem kekebalan yang kuat, yaitu dengan cara menginsumsi makanan yang bergizi dengan jumlah yang mencukupi. b) Meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan imunisasi atau vaksinasi terutama terhadap bakteri penyebab penyakit tertentu c) Selalu menjaga kebersihan badan, menggosok gigi secara teratur, berolahraga, serta beristirahat cukup dan berkualitas 2. Melindungi Tubuh dari Bahaya Bakteri
  • 32. Pasteurisasi adalah pemanasan dengan suhu ± 70°C secara berulang-ulang sehingga tidak merusak bahan makanan tetapi dapat mematikan mikroba patogen, contohnya pasteurisasi susu 3. Pengolahan dan Teknologi Pengawetan Makanan Pemanasan Pemanasan makanan secara sederhana biasa dilakukan dengan tujuan membunuh kuman penyakit, mencegah pembusukan yang disebabkan oleh mikroba, Sterilisasi adalah pemanasan sampai mendidih atau hingga suhu mencapai lebih dari 100°C, dengan tujuan mematikan semua mikroba beserta sporanya
  • 33. Pengeringan Prinsip dasar dari pengeringan adalah dehidrasi (pengeluaran air) dari bahan makanan. Pengeringan secara tradisional dilakukan dengan cara menjemur di bawah panas matahari, misalnya dalam pembuatan ikan asin, kerupuk, dan garam. Pendinginan Penyimpanan bahan makanan pada suhu rendah atau mencapai titik beku menggunakan lemari es atau cold storage. Pendinginan menyebabkan mikroba menjadi tidak aktif sehingga bahan makanan dapat disimpan lebih lama. Penambahan bahan kimia (zat pengawet) bertujuan untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Zat pengawet terdiri atas senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam maupun garam
  • 34. Sistem Kemasan Kemasan dapat berupa botol, kaleng, plastic, dan kertas berlapis aluminium. Tujuannya adalah agar makanan terbebas dari kontaminasi mikroba dan udara luar. Bila membeli makanan dalam kemasan, kita perlu memerhatikan keutuhan wadah dan masa berlaku (masa kedaluwarsa) dari makanan tersebut. Iradiasi Penyinaran dengan foton (partikel cahaya) yang berasal dari zat radioaktif, misalnya sinar gamma, dapat mematikan mikroba pembusuk dan patogen. Iradiasi dapat dilakukan terhadap bahan makanan mentah maupun makanan/minuman instan dalam kemasan. Akan tetapi, iradiasi juga dapat menimbulkan risiko seperti mutase pada mikroba, menyebabkan terjadinya ionisasi dan timbulnya radikal bebas pada bahan makanan.
  • 36. Cyanobacteria Penetapan sistem klasifikasi yang baru menetapkan sistematika molekuler. Sehingga penemuan peptidoglikan tipis pada cyanobacteria dan memiliki kehidupan seperti bakteri lainnya, maka cyanobacteria dimasukkan dalam kelompok bakter yakni bakteri Gram negatif 1. Bentuk dan Ukuran Tubuh Cyanobacteria memiliki pigmen lain sehingga muncul dengan warna merah, kuning, coklat, atau hitam tak hanya biru – hijau. Cyanobacteria berukuran agak besar dengan lebar berukuran berkisar 1- 50 μm.
  • 37. Cyanobacteria dapat hidup secara sel tunggal, berkoloni atau membentuk filamen. Cyanobacteria dapat melakukan fotosintesis dan mengingat nitrogen bebas sehingga dapat menghasilkan makanan untuk organisme heterotrof pada suatu ekosistem 2. Cara Hidup dan Habitat Cyanobacteria Cyanobacteria bereproduksi secara aseksual yaitu dengan pembelahan biner, fragmentasi, dan pembentukan endospora. 3. Cara Reproduksi Cyanobacteria
  • 38. Beberapa jenis Cyanobacteria menguntungkan karena dapat mengikat nitrogen sehingga menambah unsur hara tanah. Ada pula Cyanobacteria yang dimanfaatkan untuk suplemen makanan. Namun, ada juga Cyanobacteria yang merugikan, misalnya menghasilkan racun, menutupi permukaan perairan saat terjadi blooming alga, dan melapukkan tembok bangunan. 4. Contoh dan Peranan Cyanobacteria