Dokumen tersebut memberikan pedoman protokol kesehatan untuk melakukan olahraga selama pandemi Covid-19, mencakup aturan tes Covid-19 berkala, menjaga jarak fisik, mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga kebersihan lingkungan, mengatur intensitas latihan, dan menjaga hidrasi tubuh. Protokol ini bertujuan untuk memungkinkan kegiatan olahraga tetap berjalan dengan mengurangi risiko penularan
2. Apa itu Kesehatan?
■ Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengizinkan
terjadinya kegiatan yang biasanya dari hasil perundingan dan persetujuan yang dibuat
dalam surat resmi
Apa itu Protokol?
■ Keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial
3. Apa itu Olahraga?
■ Suatu bentuk kegiatan fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan
tubuh berulang-ulang untuk meningkatkan kebugaran jasmani
Apa itu Pandemi?
■ Suatu keadaan dimana terdapat penyakit baru pada masyarakat dan menyebar secara
global di beberapa negara
4. Protokol kesehatan olahraga saat pandemi
■ Aturan atau standar yang dibuat secara tertulis untuk dapat melaksanakan kegiatan
olahraga agar tetap sehat pada saat pandemi
5. Edaran Sosialisasi Protokol Kesehatan
Adaptasi Kebiasaan Baru Olahraga sepak Bola
dan Futsal Dalam Masa Pandemi COVID19
Nomor 307/JBR/UD/139/VI-2020 tentang
Pedoman Kegiatan Latihan Klub Di Wilayah
PSSI Provinsi Jawa Barat
6. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Covid19 Secara Umum
■ Setiap klub melakukan pemeriksaan rapid test/ swab test covid19 sebanyak 1 kali per
minggu (pemain dan official)
■ Manajemen klub selalu memperhatikan informaasi terkini serta himbauan dan
instruksi Pemerintah Pusat dan Daerah terkait Covid19 di wilayahnya, serta
memperbarui kebijakan dan prosedur terkait Covid19 di tempat latian dan tempat
tinggal sesuai dengan perkembangan terbaru
■ Mewajibkan seluruh pemain dan official menggunakan masker di lingkungan tempat
pelatihan, selama perjalanan dari dan ke tempat latihan serta setiap keluar tempat
pelatihan
■ Bekerjasama dengan layanan kesehatan dengan staf medis yang dapat melakukan
pemeriksaan covid19, triase dan merujuk pasien suspek kasus covid19
7. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Covid19 Secara Umum
■ Mewajibkan pengukuran suhu tubuh dan gejala covid19 setiap hari untuk seluruh
pemain dan official tim pada saat pemain dan official akan memasuki tempat latian.
Jika ditemukan ada peningkatan suhu tubuh > 38 dan terdapat gejala seperti
batuk/pilek/nyeri telan sesuai gejala Covid-19 maka yang bersangkutan tidak
diperbolehkan mengikuti latihan.
■ Menerapkan physical distancing untuk seluruh anggota tim dengan jarak minimal 2
meter di area tempat tinggal maupun tempat latihan.
■ Pemain, ofisial dan personil pendukung klub yang memiliki gejala demam/nyeri
tenggorokan/batuk/pilek/sesak napas akan diisolasi, dilakukan rapid test/swab test
dan tidak diperkenankan untuk bergabung saat latihan. Tamu/pengunjung/awak
media yang akan memasuki area latihan wajib memakai masker/alat pelindung diri
dan melakukan physical distancing.
8. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Covid19 Secara Umum
■ Jika ditemukan pemain atau ofisial tim yang positif Covid-19 namun tidak bergejala
klinis atau disebut orang tanpa gejala (OTG) dapat melakukan karantina/isolasi
mandiri dengan pengawasan dokter tim dapat dilakukan sesuai pedoman dalam
www.covid19.go.id
■ Waktu saat berada di ruang ganti pemain sebelum dan setelah latihan diminimalisir,
begitupun waktu bercengkerama antar pemain dan pelatih.
■ Selama latihan, sebaiknya tidak diperkenankan kehadiran penonton/fans
■ Area umum seperti ruang serbaguna yang dipakai bersama, sebaiknya digunakan
untuk untuk hal-hal yang penting saja.
9. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Covid19 Secara Umum
■ Pertemuan tim harus dilakukan di ruangan yang memadai agar dapat menjaga jarak
minimal 2 meter antar orang.
■ Meminimalisir kegiatan di dalam ruangan yang tidak memenuhi standar temperatur
suhu ruangan.
■ Mematuhi anjuran pemerintah setempat dalam kegiatan/pelaksanaan kompetisi yang
mengundang banyak masa dalam ruangan (Gor Futsal).
10. Pedoman Untuk Higiene Dan Sanitasi
Lingkungan
■ Tersedia Hand sanitizer di depan pintu setiap ruangan jika memungkinkan, ini akan
digunakan sebelum orang akan memasuki ruangan tersebut.
■ Melakukan prosedur desinfeksi ruangan, area lorong, pintu masuk/keluar, dan area lainnya
yang sering dilalui oleh orang secara rutin sesudah latihan berakhir.
■ Meningkatkan ventilasi tiap ruangan di gedung latihan/mess pemain
■ Menerapkan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) di area latihan dan mess pemain;
a. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
b. Gunakan siku untuk membuka pintu dan menekan tombol lift.
c.Tidak berkerumun dan menjaga jarak di lift dengan posisi saling membelakangi.
Menjaga jarak saat duduk makan bersama.
d. Upayakan tidak sering menyentuh fasilitas/peralatan yang dipakai bersama di
area tempat pelatihan, gunakan handsanitizer.
e.Tetap menjaga jarak minimal 1 meter.
f. Biasakan tidak berjabat tangan
11. Pedoman Untuk Higiene Dan Sanitasi
Lingkungan
■ Peralatan olahraga, peralatan makan dan minum tidak berbagi antar pemain dan
ofisial.
■ Saat latihan menggunakan ruang gym, pengguna harus memakai masker dan mencuci
tangan setelah menggunakan alat/mesin olahraga.
■ Personil tim dari departemen medis klub (Dokter, fisioterapis, masseur, dan lainnya)
dalam bekerja harus selalu menggunakan masker medis, selalu konsisiten untuk
mencuci tangan setelah berinteraksi dengan pemain saat melakukan terapi dan
lainnya. Alternatif lainnya adalah menggunakan sarung tangan medis sekali pakai
setiap menangani pemain. Disarankan untuk
■ Peralatan medis yang digunakan untuk dokter dan terapis harus dibersihkan dengan
desinfektan sebelum dan setelah digunakan.
12. Pedoman Untuk Higiene Dan Sanitasi
Lingkungan
■ Pintu ruangan sebaiknya dibuka terus untuk meminimalisir kontak antara handel pintu
dengan orang.
■ Petugas laundry pakaian seperti baju, celana, sepatu, dan lainnya harus menggunakan
alat pelindung diri (masker, face mask, sarung tangan) saat mencuci.
13. PenularanVirus Corona
■ Droplets, Baik secara langsung atau
■ mengkontaminasi benda atau material
yang terkena dari droplet tersebut
14. Adapun hal-hal yang harus kita lakukan
■ Pakai Masker
■ Tidak mengusap wajah saat tidak yakin tangan kita bersih
■ Cuci tangan pakai sabun dengan menggunakan air yang mengalir
■ Jaga jarak bicara (social distancing)
15. ■ Istirahat yang cukup
■ Asupan makanan yang seimbang
■ Olahraga teratur
■ Mengatur tingkat stress
16. Istirahat yang cukup
■ Tidur
Tidur merupakan salah satu bentuk istirahat yang baik. Setelah tidur, kondisi tubuh akan
menjadi lebih baik dan segar. Di saat tidur, pancaindra kita akan mengalami pengenduran. Otot
yang semula tegang akibat digunakan untuk beraktivitas, juga akan mengendur.Kurang tidur,
akan mengakibatkan terganggunya kesehatan tubuh. Mood dan emosi juga menjadi tidak
stabil. Efeknya gampang emosi dan stress.
■ Santai Setelah Melakukan Aktivitas
Santai setelah belajar, berolahraga, bekerja, atau bermain juga merupakan istirahat. Saat
santai, tubuh dan otak akan bebas dari rasa lelah dan tegang. Santai dapat dilakukan dengan
berbagai cara, antara lain sebagai berikut:
Menonton TV atau mendengarkan musik, membaca dan melihat gambar yang lucu, berjalan-
jalan di sekitar rumah atau kebun, bersenda-gurau dengan keluarga atau teman, atau duduk
dengan tenang di teras rumah.
■ Rekreasi atau liburan
Selain tidur dan santai, rekreasi pada waktu liburan juga merupakan salah satu bentuk
istirahat. Hari libur dapat kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk berekreasi atau berwisata.
Dengan berekreasi, pikiran kita tidak selalu terpusat pada kesibukan belajar atau bekerja.
17. Asupan makanan yang seimbang
■ Menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang
sesuai sehingga memenuhi kebutuhan gizi guna pemeliharaan sel-sel tubuh dan
proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan
18. Olahraga teratur
■ Beberapa prinsip umum latihan fisik atau olahraga :
- Seberapa sering? (minimal 2-3x / minggu)
- Durasi Latihan Fisik? (minimal 30-45 menit)
- Seberapa berat latihan?Terbagi menjadi IntensitasTinggi dan Sedang (65% -
75% DNM)
- Jenis latihan fisik yang terdiri dari tiap individu (aerobic, penguatan dan
fleksibilitas
- Olahraga sebaiknya dilakukan dengan suasana hati yang gembira agar dapat
mengoptimalkan produksi hormon kebahagiaan (endorphin) dan dapat
meningkatkan imunitas
19. Mengatur tingkat stress
■ Pengelolaan stress dapat dilakukan dengan :
- Olahraga dengan intensitas sedang
- Berperilaku Positif
- Melakukan kegiatan yang menyenangkan
- Meningkatkan sosialisasi
- Menyediakan tempat hiburan dan berkumpul untuk lingkungan sosial
21. Melakukan IntensitasTinggi
■ Intensitas sedang = risiko terpapar infeksi rendah
■ Intensitas tinggi = risiko terpapar infeksi tinggi
Ciri-ciri latihan intensitas sedang dan tinggi
■ Intensitas sedang = saat latihan fisik,
seseorang masih bisa berbicara
walaupun terengah-engah
■ Intensitas tinggi = saat latihan fisik
seseorang kesulitan berbicara
■ Olahraga Intensitas berat akan meningkatkan sekresi hormon kortisol
■ Hormon Kortisol dapat menurunkan aktivitas Natural KillerCells
■ Maka akan ada yang dinamakan Period OpenWindow
22. PERIOD OPENWINDOW
■ Period Open Window merupakan keadaan dimana setelah melakukan latihan fisik
Intensitas Tinggi kondisi tubuh ketika itu sedang dalam imunitas rendah dan sangat
rentan terserang penyakit akibat latihan fisik yang dilakukan terlalu berat ( 3-84 jam)
Kelebihan latihan intensitas sedang
■ Latihan fisik Intensitas Sedang dapat meningkatkan fungsi Imun dalam tubuh
23. REKOMENDASI ->WUT
■ Perbanyak minum, karena kekurangan minum dapat meningkatkan risiko; pastikan
asupan cairan tercukupi sebelum, saat dan sesudah latihan fisik
■ Tidak menggunakan pakaian tebal untuk memicu keringet berlebih
Perhatikan CairanTubuh
24. Apa ituWUT?
■ Weight : perhatikan berat badan sebelum dan sesudah olahraga. Bisa jadi yang
banyak terbuang adalah air dan harus segera distabilkan.
RUMUS = 1.5L x Berat Badan (BB) yang hilang
■ Urine : 2-3 Jam setelah olahraga jika warna urin masih kuning tandanya masih
dehidrasi
■ Thrist : Jika tenggorakan kering dan terasa haus segera minum