SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Download to read offline
GEOMETRI EUCLIDES
Referensi Materi
Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Matematika
Fakultas Matematika & Sains
IKIP Siliwangi Cimahi
Marchasan, Lexbin
Revisi 2, Mandiri. Cimahi, 2020
KATA PENGANTAR
Syukur dipanjatkan kepada Tuhan. Dia telah menciptakan bumi
dan langit dan segala isinya dan dengan setia memelihara segala
yang diciptakan-Nya. Demikian halnya, Rahmat dan Pemeliharaan-
Nya telah dianugrahkan sehingga penulisan materi mata kuliah
Geometri Euclides dapat diselesaikan.
Buku ini ditulis atas dasar kebutuhan mengacu pada
karakteristik mahasiswa, silabus / satuan acara perkuliahan (SAP),
dan jawaban atas beban penulis berdasar kepercayaan Program
Studi Pendidikan Matematika Fakultas Matematika & Sains IKIP
Siliwangi Cimahi Tahun ajaran 2017/2018 dan 2019/2020 semester
dua. Dan merupakan kompilasi rujukan rujukan relevan.
Dana penggandaan, sepenuhnya merupakan swadaya
mahasiswa. Untuk itu, kepada anak-anak-ku disampaikan ucapan
terimakasih. Lebih dari itu, swadaya mahasiswa kelas A3 angkatan
2018 dan A3 dan B2 angkatan 2019 ; menuju pada harapan,
terbitnya buku materi perkuliahan ini melalui percetakan resmi.
Sehingga kedalaman kajian konsep materi akan nampak lebih tajam,
dan dapat digunakan lebih banyak pembelajar pada saatnya.
Sekalipun buku ini ditulis untuk memenuhi kebutuhan, mudahan
bisa memenuhi syarat cukup.
Harapan, manfaat yang didapat sebagaimana tujuan. Untuk
mewujudkannya; saran, koreksi atas materi ajar ini diharapkan dari
semua pihak. Dan tentu, penulis akan terus menyempurnakannya.
Cimahi, 24 Februari 2020
penulis
ii
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR …………………………………………………... i
DAFTAR ISI …………………………………….………………………... ii
GEOMETRI EUCLIDES BIDANG ..............…..….............. 1
Titik Garis Segmen Garis n Sinar ................................... 1
Sepasang Garis Sejajar .............................………………… 5
Garis-garis Istimewa dalam Segi Tiga .....................….. 6
Penggunaan Software Geometer’s Skethpad ........ 14
Kesebangunan Dua Segi-3 ......................................... 22
Beberapa Sifat Penting Garis Bagi ............................. 24
Segi Empat .........................................................… 27
Perhitungan Ruas-ruas Garis ......................................
Dalil Proyeksi .............................................................
Pencerminan ..............................................................
Isometri .....................................................................
Setengah Putaran ......................................................
Geseran (Translasi) ....................................................
Ruas Garis Berarah ....................................................
29
29
31
32
34
37
37
Rujukan ..................................................................... 39
1
GEOMETRI
EUCLIDES BIDANG
Geometri Euclides pada bidang, selanjutnya kiita sebut
sebagai geometri Euclides. Adalah geometri yang secara
khusus bekerja hanya pada bidang.
Titik Garis Segmen Garis dan sinar
Suatu bidang yang padanya diberlakukan geometri Euclides
adalah sebuah himpunan yang unsur-unsur tak
terdefinisikannya dinamakan titik. Inilah bidang Euclides,
apabila pada himpunan titik-titik ini kita berlakukan suatu
struktur geometri yang terbagi atas unsur-unsur tak
terdefinisi macam-macam aksioma definisi-definisi dan
teorema-teorema.
Unsur-unsur tak terdefinisi adalah titik dan himpunan-
himpunan bagian bidang yang dinamakan garis.
• Sistem aksioma insidensi
- Sebuah garis kumpulan titik titik yang tak kosong dan
mengandung sedikitnya 2 titik
- Kalau ada dua titik, maka ada tepat sebuah garis yang
memuat dua titik tersebut
- Ada tiga titik yang tak semua terletak pada satu garis
2
• Sistem aksioma urutan, yang mengatur konsep urutan
tiga titik pada sebuah garis, konsep setengah garis
( sinar), dan konsep ruas garis.
• Sistem aksioma kekonggruenan, yang mengatur
kekongruenan dua ruas garis, kekongruenan dua
segitiga, cst.
• Aksioma kekontiniuan (aksioma archimedes) yang
mengatakan bahwa apabila a,b 𝜖 R+
dengan a < b maka
ada bilangan asli n sehingga na > b.
• Aksioma kesejajaran Euclides yang menyatakan bahwa
apabila ada dua garis a dan b yang // dan dipotong garis
ketiga c dititik A ∈ a dan titik B ∈ b sehingga jumlah
besarnya dua sudut dalam sepihak di A dan B kurang dari
1800
, maka a dan b akan berpotongan pada bagian
bidang yang terbagi oleh garis c yang memuat kedua
sudut dalam sepihak itu
Catatan :
Setelah lebih 2000 tahun, sifat yang setara dengan aksioma
kesejajaran Euclides adalah aksioma Playfair (abad XIX).
Aksioma ini adalah sebagai berikut; adaikan ada garis g dan
3
sebuah titik P ∈ g . maka ada tepat satu garis h melalui P
yang sejajar dengan garis g.
Dengan adanya aksioma ini, apabila aksioma Euclides
dianggap sebagai aksioma, berarti sifat Playfair dapat
dibuktikan dan apabila aksioma Playfair dianggap sebagai
aksioma, maka sifat yang terkandung dalam aksioma Euclides
dapat dibuktikan. Apabila sebuah geometri hanya
memenuhi aksioma pertama hingga keempat, geometri tsb
dinamakan geometri netral (geomteri absolut). Apabila
dalam geometri netral juga memberlakukan akisoma yang
mengatakan bahwa melalui sebuah titik P diluar sebuah garis
g ada lebih dari satu garis yang sejajar g, maka geometri ini
dinamakan geometri Lobachevsky (Rusia abad XVIII). Ini
adalah salah satu contoh geometri non Euclides, yaitu
geometri yang tidak menganut aksioma kesejajaran Euclides.
Dalam sebuah geometri yang menganut semua sistem
aksioma di atas dapat dibuktikan bahwa jumlah besarnya
sudut-sudut dalam setiap segi tiga adalah sama dengan
besarnya sudut lurus. Dan apabila tanpa aksioma terakhir
ditambah aksioma kesejajaran Lobachevsky jumlah itu
kurang dari sudut lurus. Selanjutnya dalam geometri netral
4
jumlah tersebut adalah kurang atau sama dengan besarnya
sudut lurus.
andai AC sebuah
ruas garis dan B titik tengah ruas garis itu. Andai g sebuah
garis yang melalui B dan yang tegak lurus pada AC . Apabila
sebuah titik X ∈ g maka XA = XC (XA artinya panjang ruas
garis AX), sehingga XA adalah sebuah bilangan real positif
yang disebut jarak antara titik A dan titik X, dan apabila X=A
berarti jarak ini sama dengan nol.
Membuktikan bahwa benar XA = XC; kita tarik ruas garis XA
dan ruas garis XC (perhatikan sketsanya di bawah).
g
h
A C
B
X
D
Y
5
Perhatikan Δ ABX dan Δ CBX.
Maka berlakulah BA = BC, sebab B titik tengah AC
BX = BX
Besar  ABX = besar  CBX, sebab B ┴ AC
Dengan demikian maka Δ ABX  Δ CBX berdasar sifat
kekongruenan dua segi tiga aturan S - Sd - S (sisi -sudut -
sisi).
Tugas Mahasiswa 1
Lakukan kajian atas sifat kekongruenan yang lain ex; Sd-S-Sd.
Sepasang Garis yang Sejajar
Perhatikan sketsa di bawah berikut.
6
Garis g // garis h, yang kemudian dipotong garis k di titik B
dan titik C.
Berdasar aksioma kesejajaran Euclides dapat simpulan
berikut;
- m ( ABE) = m( BCF), karena sehadap. (m ( ABE)
= besar dari sudut ABE)
- m ( ABE)=m( BGC), karena bertolak belakang
- m( ABE)=m( HCD), karena luar bersebrangan
- m( CBE)=m( BCH), karena dalam bersebrangan
Tugas Mahasiswa 2
Buat permasalah sejalan konsep sepasang garis yang // dan
selesaikan.
g h
k
B
C
E F
D
H
G
A
7
Soal latihan 1
1. buktikan bahwa hanya ada satu garis a melalui sebuah
titik pada sebuah garis b, sehingga b
a ⊥ .
2. Diketahui tiga titik A, B, dan C yang tak segaris. Lukis
lingkaran yang melalui tiga titik ini.
Garis – garis istimewa dalam segitiga
Terlebih dahulu dengan menggunakan jangka n dua pengaris
segitiga kita melukis garis:
• Garis sumbu Garis tinggi
• Garis bagi Garis berat
Dalam sebuah segi tiga diketahui ada macam-macam garis
yang istimewa, yaitu garis bagi sudut, garis berat, dan garis
tinggi.
Perhatikan gambar (a) (b) (c) di bawah
(b)
8
(c)
Tugas Mahasiswa 3
1. Temukan garis berat bagi dan tinggi sesuai kondisi yang
nampak pada sketsa di atas. Jelaskan.
2. Kaji literatur tentang lingkaran (kelompok, kumpul saat
UTS)
Garis bagi adalah garis yang ditarik dari salah satu sudut pada
segitiga sehingga membagi sudut tersebut menjadi dua sama
besar
Garis berat suatu segitiga adalah garis yang ditarik dari titik
sudut suatu segitiga sehingga membagi sisi didepannya
menjadi dua bagian sama panjang
Garis tinggi segitiga adalah garis yang melalui salah satu
sudut segitiga dan tegak lurus dengan sisi didepannya
Dapat dibuktikan bahwa :
• Ketiga garis bagi dalam setiap segitiga melalui satu titik
9
• Ketiga garis berat dalam setiap segitiga melalui satu titik
• Ketiga garis tinggi dalam setiap segitiga melalui satu titik
Bukti. (untuk titik pertama ingat konsep jarak titik dg garis)
• Apabila AD garis bagi dari  BAC , maka setiap titik
pada AD letaknya sama jauh dari AC dan AB .
(titik tersebut letaknya sama jauhnya dari BA dari BC ).
Andaikan BH dan AD berpotongan disebuah X, maka X ini
letaknya sama jauh dari AC dan AB (karena X anggota
AD) , pula X letaknya sama jauh dari BA dan BC (karena
X ∈ BH ). Jelas X letaknya sama jauh dari A
C dan B
C . Ini
berarti bahwa X terletak pada garis bagi dari ACB
 , yang
berarti pula bahwa CX adalah garis bagi ACB
 . (SS)
• Andai AD garis berat yang melalui titik sudut A maka
CD = DB, andai BE garis berat yang melalui titik sudut B
maka AE = EC. Andai ADdan BE berpotongan di Z,
yang harus dibuktikan bahwa garis berat yang melalui C
juga akan melalui Z ( perhatikan gambar)
10
Saudara ketahui bahwa ΔCED ≈ ΔCAB, ini karena ΔECD dan
ΔACB memiliki C
 bersama sedangkan sisi-sisi sudut itu
sebanding. Artinya CE : CA = CD : CB = 1:2. Dengan demikian
maka ED // AB dan ED : AB = CE : CA = 1 : 2
Juga m( DEZ)=m( ABZ) dan m( EZD)=m( AZB)...
alasan Masasiswa diskusikan dalam perkuliahan... . jadi ΔEZD
≈ ΔAZB, sehingga EZ : ZB = ED : AB = 1: 2 = DZ : AZ.
Andaikan CF garis berat yang melalui C dan memotong
EB di Z1 maka dengan cara yang serupa saudara dapat
membuktikan bahwa EZ1 : Z1B = 1 : 2. Jadi kita peroleh EZ =
1
3
𝐸𝐵 dan juga EZ1 = EB
3
1
. Sehingga Z1 = Z.
A
C
B
D
F
E
Z
Z1
11
Ini berarti bahwa garis berat dalam setiap segitiga melalui
satu titik.
• Membuktikan ketiga garis tinggi dalam setiap segitiga
melalui satu titik.
Kita gunakan sifat bahwa sumbu-sumbu sisi- sisi setiap
segitiga melalui satu titik
( ini kita buktikan terlebih dahulu).
Perhatikan gambar di bawah.
Saudara lihat segitiga ABC; garis p adalah sumbu AB yang
memotongnya di D. gari g adalah sumbu BC yang
memotongnya di E, dan r adalah sumbu CA yang
memotongnya di F.
p
C
r E g
F X
A D B
12
Andaikan p dan g berpotongan di X. kita akan membuktikan
bahwa r akan melalui X.
Ingat konsep sebelumnya bahwa XA = XB sebab X terletak
pada sumbu AB . Begitu pula XB = XC sebab X terletak pada
sumbu BC .
Jadi XA = XC yang berarti X terletak pada sumbu AC .
Dengan kata lain perkataan sumbu-sumbu p, g, r
melalui satu titik yaitu titik X.
Catatan:
X merupakan pusat lingkaran luar segi tiga ABC. Yaitu
lingkaran yang melalui titik-titik A, B, dan C.
Tugas Mahasiswa 4.
Menunjukan kebenaran pernyataan dalam catatan di atas
dengan melukisnya menggunakan jangka dan penggaris.
Perhatikan gambar 1 (GSP)
13
Pada segitiga ABC pada gambar 1 (GSP) di atas. Dari titik A, B,
dan C dibuat garis-garis yang masing-masing sejajar dengan
sisi hadapnya sudut itu.
Apabila garis-garis itu berpotongan di D, E, dan F maka
DE // CB; EF // AC ; DF // AB .
Perhatikan segi-4 ABFC, maka ia adalah suatu jajar genjang
sebab BF
AC // , CF
AB// . Sehingga AB = CF; begitu pula
ABCD adalah jajar genjang. Jadi AB = DC. Maka DC = CF, yang
berarti bahwa C titik tengah DF ; demikian pula B titik
A
C
B
F
D
E
Q
R
P
Gambar 1 (GSP)
m AQB = 90°
m APC = 90°
m ARB = 90°
14
tengah EF dan A titik tengah DE . Bila AQ dan BR garis-
garis tinggi ΔABC yang melalui A dan B, maka garis-garis
tinggi ini adalah sumbu-sumbu dari sisi DE dan EF dalam
ΔDEF. Begitu pula CP adalah sumbu sisi DF . Karena
sumbu-sumbu dalam ΔDEF melalui satu titik maka garis-garis
tinggi AQ, BR , dan CP melalui satu titik pula
Soal latihan 2
1. Diketahui segi-tiga ABC, segmen garis AD adalah garis
bagi sudut BAC. Mengapa titik pada garis AD letaknya
sama jauh dari garis AC dan dari garis AB. Tunjukan.
2. Andai ada segi-tiga ABC. Andaikan garis AD adalah garis
bagi dari sudut BAC. Andaikan garis BE adalah garis bagi
dari sudut luar CBF dan garis CH adalah garis bagi dari
sudut luar GCB. Maka ketiga garis bagi itu akan
berpotongan pada satu titik.
Tugas kita: membuat sketsa sesuai pernyataan di atas.
Lalu membuktikannya.
Penggunaan Software Geometer’s Skethpad (GSP).
Dilakukan di lab komputer
15
PETUNJUK PRAKTIS PENGGUNAAN SOFTWARE GEOMETER’S
SKETCHPAD (Lexbin Marchasan. Tesis. 2010. UPI. Bandung)
Program GSP dapat diaktifkan setelah software diinstall
dalam computer. Untuk langkah awalnya adalah;
• Klik menu Start kemudian pilih program GSP
Maka akan muncul jendela GSP sebagai berikut;
• Di layar akan muncul jendela toolbox pada sebelah kiri dan
menu dibagian atas
16
• Menu File Menu file berisi
beberapa sub menu;
New Sketch
untuk membuat file baru
New Scrip untuk
membuat skrip baru
Open untuk
membukan file GSP
yang
Gambar disamping Selection arrow untuk memilih objek. Bila
icon diklik dan tekan agak lama kan muncul tiga kotak dialog
box di samping, tanda panah yang bagian tengah untuk rotasi
dan yang pinggir kanan untuk rotasi
Gambar titik disamping berfungsi untuk membuat titik
Gambar lingkaran disamping berfungsi untuk membuat lingkaran
Gambar disamping adalah untuk menggambar garis. Seperti
pada selection arrow, maka ketiga icon tersebut adalah untuk
menggambar; segmen garis, sinar dan garis.
Gambar tangan disamping untuk menulis teks dan membuat label
Gambar disamping untuk menampilkan informasi tentang objek atau menu
17
sudah tersimpan
Save untuk
menyimpan hasil kerja
Close untuk menutup sebuah file kerja
Print, Print Preview melihat dan mencetak hasil kerja
Exit Untuk keluar
• Menggunakan menu Undo dan Redo
Untuk membatalkan eksekusi yang telah dilakukan dapat
gunakan menu Undo atau redo dari menu edit
• Menggunakan menu Construct
Menu Construct
disediakan untuk
membuat
objek-objek yang
berkaitan dengan
sifat-sifat
geometris.
Menggunakan
menu Construct
dan toolbox
membuat
18
lingkaran
dengan beberapa cara yaitu;
a. Pilih menu point kemudian pilih construct dan pilih menu
Circle by center and point
b. Pilih toolbox point dan sebuah segmen garis maka dapat
construct lingkaran dengan menu circle by center and radius.
• Menggunakan Menu Measure
Menu ini digunakan
untuk
menghit dan mengukur
berkaita dengan sifatsifat
geometrisobjek.
Jika menu ini dipilih
maka
objek yang dipilih akan
berwarna gelap, tidak
dipilih kelabu.
Ex. 1 :
a) Gambarlah sebuah segitiga
b) Pilih salah satu sisi. Ukurlah panjangnya dengan menu length
19
c) Pilihlah ketika titik segitiga kemudian pilih menu Construct
dan pilih polygon Interior
d) Pilih interior dari segitiga kemudian dengan menu Display
pilih warnanya
e) Pilih interior segitiga kemudian dengan menu measure
hitunglah luasnya dengan menu Area
f) Untuk mengukur besar sudut A, pilih titik-titik BAC atau CAB
kemudian dari menu Measure pilih menu Angle
g) Untuk mengukur keliling suatu bangun pilih semua sisi
bangun tersebut kemudian dari menu Measure pilih menu
Perimeter
Menu Transform
Menu ini dapat
digunakan untuk
melakukan
perintah
berbagai
transforma
bangun geometri. Ex. 2 :
20
Pilih sebuah bangun kemudian klik menu transform, lalu
pilih menu translation untuk menggeser bangun maka akam
muncul dialog box berikut;
Untuk mengatur
arah dan jarak
pergeserannya.
Kemudia Klik ok
Menggunakan menu Graph
Menu graph ini disediakan
untuk keperluan
menggambar
bangun geometri dengan
memanfaatkan sumbu
koordinat. Berbagai pilihan
dapat dicoba satu persatu
dan bedakan hasilnya.
Dengan GSP kita bisa membuat konstruksi berbagai
bangun-bangun geometri (dimensi 2) beserta hubungan di
21
antara mereka. Di GSP tersedia berbagai menu menggambar,
mulai dari menggambar garis (dan ruas garis) sampai
menggambar konflik antara lingkaran dan garis (yang akan
menghasilkan dua buah parabola). Walaupun terlihat
sederhana karena banyaknya menu yang disediakan, tetapi
untuk mengkonstruk gambar ternyata tidak sederhana
karena kita masih harus berpikir berbagai macam konsep
geometri.
GSP memberikan kesempatan bagi siswa dalam
mengkonstruksi obyek-obyek geometris, bereksplorasi, serta
melakukan proses penemuan (Eric Bainville, 2005). GSP
menawarkan suatu dimensi keseluruhan baru dalam
membangun obyek-obyek geometris di suatu komputer,
seperti menggambar, menarik, dan mengolah figur-figur dari
yang paling sederhana ke yang paling rumit pada tahap yang
manapun untuk menguji konstruksi, membuat dugaan,
mengukur, menghitung, menghilangkan obyek, membuat
perubahan atau mengembalikan gambar semula secara
lengkap.
Program Geometer’s Sketchapad (GSP) berguna
untuk memfasilitasi siswa dalam mengkonstruksi obyek-
22
obyek geometri, akan tetapi kurang efektif apabila guru tidak
mengontrol kegiatan belajar karena siswa cenderung
membuang-buang waktu. Hal ini dapat diatasi dengan
meminta siswa mengkonstruksi obyek-obyek geometri sesuai
dengan langkah-langkah konstruksi yang telah disiapkan.
Secara umum program GSP terdiri dari Menu,
Toolbar, dan Drawing Area. Pada bagian Menu ditampilkan
File, Edit, Option, Window, dan Help. Pada bagian Menu
ditampilkan File, Edit, Option, Window, dan Help. Pada
bagian Toolbar ditampilkan toolbox yang bisa digunakan
untuk menciptakan dan memodifikasi satu figure. Toolbox
terdiri dari Pointer, Points, Lines, Curves, Construct,
Transform, Macro, Check Property, Measure, Display, Draw.
Bagian
Program GSP memiliki sifat dasar seperti :
1) Suatu obyek dapat diubah dengan cara menarik semua
bagian obyek pada layar monitor ke suatu tempat lokasi
baru. Setiap titik basic atau obyek independen dapat
ditarik secara langsung. Suatu obyek yang independen
tidak bisa ditarik, tetapi obyek dependen itu dapat
diubah dengan cara menarik titik-titik basic atau obyek
23
independen yang digunakan dalam mengkonstruksi
obyek tadi.
2) Dengan menghapus/menghilangkan suatu obyek dari
konstruksi yang dependen (bergantung) pada obyek
tersebut akan hilang.
3) Tampilan dari obyek-obyek (gambar pada layar monitor
dapat di ubah dengan menggunakan kotak menu Draw.
4) Titik, garis, atau lingkaran dapat diberikan Label dengan
memilih menu Label pada kotak menu Display. Kemudian
pindahkan krusor ke obyek yang akan diberi label,
tunggu sampai kursor berganti menjadi I dan muncul
pesan-pesan “This Point”, “This Line”.
5) Pengukuran panjang, luas, kemiringan dan sudut pada
obyek-obyek yang dikonstruksi dapat dilakukan dengan
cara menggunakan perangkat yang ada dalam kotak
menu Measure (ukuran). Pilih menu area dari kotak
menu Measure. Pindahkan kursor ke suatu sisi dari
segitiga sehingga kursor berganti menjadi jari telunjuk
dan muncul pesan “This triangle” muncul dan klik satu
kali. Akan segera muncul suatu bilangan dengan satuan
luasnya.
24
Kesebangunan (similaritas) Dua Segi-3
Dua segi – tiga misalnya ΔABC dan ΔDEF adalah sebangun,
ditulis ΔABC  ΔDEF apabila misalnya ada dua pasang sudut
yang seletak sama besar.
Jadi kalau )
(
)
( FED
m
CBA
m 
=
 dan
)
(
)
( FDE
m
CAB
m 
=
 (lihat gambar di bawah).
Andai DF < AC dan DE < AB.
Pada sisi AC kita ambil titik G sehingga AG = DF dan titik H
pada AB sehingga AH = DE. Maka berdasar (S – Sd – S).
A
C
B
D
H
G
E
F
25
Kita peroleh bahwa ΔGAH  ΔFDE, sehingga
)
(
)
( DEF
m
AHG
m 
=
 , berarti
)
(
)
( DFE
m
ACH
m 
=
 dan GH // CB : menurut sebuah
teorema berlakulah AG:AC = AH:AB dan DF:AC = DE:AB atau
DF:DE = AC:AB.
Simpulan, bahwa bila dua segi tiga sebangun maka sisi-sisi
yang seletak sebanding.
Beberapa Sifat Penting Garis Bagi
Andaikan ada ΔABC dan dan BD garis bagi ABC
 (lihat
gambar di bawah).
A
C
B
E
D
26
Maka ada Teorema: AD : DC = AB : CB
Bukti:
Sesuai gambar di atas, 1
B
 = 2
B
 . Tarik AE // DB yang
memotong CB disebuah titik E, maka 2
B
 = AEB
 dan
1
B
 = BAE
 . Oleh karena 1
B
 = 2
B
 maka
BAE
 = AEB
 .
Karena DB // AE , maka AD : DC = BE : CB.
Sehingga AD : DC = AB : CB.
Perhatikan gambar di bawah
Segi tiga ABC. Dengan CD garis bagi sudut luar di titik  C.
Jadi 1
C
 = 2
C
 .
Tariklah BE // DC maka EBC
 = 1
C
 (sudut dalam
bersebrangan) dan BEC
 = 2
C
 (sudut sehadap).
A B
C
D
E
27
Oleh karena 1
C
 = 2
C
 maka EBC
 = BEC

sehingga ΔEBC adalah segi tiga sama kaki. Artinya CE = CB.
Karena BE // DC maka DB : DA = CE : CA atau DB : DA =
CB : CA.
Jadi apabila CD garis bagi sudut luar di titik sudut C, maka
DB : DA = CB : CA
Soal latihan 3
1. Apabila diketahui dua segi-3 yang sisi-sisi seletak
sebanding , maka kedua segi-3 itu sebangun. Buktikan.
2. Andaikan ΔABC  ΔDEF dan ΔDEF  ΔPQR. Buktikan
bahwa ΔABC  ΔPQR.
3. Diketahui ΔABC. Ada garis g // AB ; g memotong sisi
CA di D dan sisi CB di E .
a. Buktikan bahwa CD : CA = CE : CB = DE : AB.
Sebaliknya apabila CD : CA = CD : CA = CE : CB
maka DE // AB
b. Buktikan juga bahwa CD : DA= CE : EB apabila
DE // AB
28
4. Dalam sebuah ΔABC. BD dan AE adalah garis-garis
berat melalui B dan A masing-masing. Kedua garis berat
itu berpotongan di titik Z .
Buktikan bahwa
a. DE =
2
1
AB
b. AZ : ZE = 2 : 1 : BZ : ZD = 2 : 1
5. a. Dalam ΔABC. Garis bagi AD dan garis bagi BE
berpotongan di X. Nyatakan perbandingan AX : XD
dengan panjang sisi-sisi a, b, c dari ΔABC.
b. Garis bagi sudut luar dari sudut B memotong garis
bagi CF (F AB
 ) di titik Y. Nyatakan
perbandingan YF : YC dengan a, b, dan c.
Segi Empat
Suatu segi empat ABCD terdiri atas empat titik yaitu A, B, C,
dan D yang tiap tiga diantaranyaa tidak ada yang segaris, dan
empat ruas garis yaitu AB , BC , CD, dan DA . Titik-titik
itu dimanakan titik sudut dan ruas garis dinamakan sisi-sisi.
Garis-garis AB , BC , CD, dan DA dinamakan garis-garis
sisi sudut empat. A dan C, dan B dan D dinamakan titik-titik
29
sudut yang berhadapan dalam segiempat ABCD. AB dan
CD dinamakan sisi-sisi hadap atau sisi-sisi yang berhadapan.
Begitu pula dengan BC dan DA .
Untuk segi-empat ABCD dapat dijumpai tiga hal berikut:
i) Tiap dua titik yang berhadapan terletak pada bagian
bidang yang berlainan dari garis yang melalui sepasang
titik yang berhadapan yang lain. Segi-empat demikian
dinamakan segi-empat yang konvex. Untuk segi-empat
yang konvex maka titik-titik dari segi-empat yang tidak
terletak pada suatu garis sisi terletak pada suatu bagian
bidang dari garis sisi itu. Lihat gambar.
ii) Tiap dua titik sudut yang berhadapan terletak pada
bagian bidang yang sama dari garis yang
menghubungkan dua titik hadap yang lain. Sekarang ada
dua sisi hadap yang berpotongan misalnya AB dan CD
Lihat gambar.
A
B
C
D
30
iii) Ada dua titik sudut yang berhadapan yang terletak pada
bagian berbeda dari bidang yang terbagi oleh sisi yang
melalui dua titik yang lain. Lihat gambar
titik-titik sudut A dan C yang
berhadapan letaknya pada bagian bidang yang berbeda dari
garis BD dan titik-titik sudut B dan D terletak pada bagian
bidang yang sama dari garis AC.
Disini kita hanya bicara segi-empat yang konvex. Diagonal
sebuah segi-empat adalah ruas garis yang menghubungkan
dua titik sudut yang berhadapan.
Perhitungan Ruas-ruas Garis
Andaikan ΔABC sebuah segitiga dengan m( C
 ) = 90o
. Ruas
garis CD adalah garis tinggi pada ruas garis AB. Apabila AC =
A
B
C
D
A
B
C
D
31
b, BC = a, AB = c, maka berlakulah dalil Pythagoras , yang
mengatakan a2
+ b2
= c2
.
Tugas Mahasiswa 5
Buktikanlah. Jika panjang ruas garis CD = t, AD = q, DB = p
buktikan pula rumus-rumus berikut
- a2
= cp, b2
= cq
- t2
= pq
- ab = ct
Dalil Proyeksi
Andaikan ΔABC dengan )
( B
m  = 900
, AC = b, AB = C, dan BC
=a. AB
CD ⊥ dan BD = p. Maka b2
= a2
+ c2
+ 2cp
Bukti :
Oleh karena )
( B
m  = 900
, jadi sudut ABC tumpul maka D
terletak di luar ruas segmen garis AB. Apabila CD = t maka b2
= (c + p)2
+ t2
atau b2
= c2
+ 2cp + p2
+ t2
= c2
+ a2
+ 2cp. Sebab
p2
+ t2
= a2
? (periksa)
Jadi panjangnya sisi yang berhadapan dengan sebuah sudut
yang tumpul melebihi panjangnya sisi-sisi yang lain.
Akibat:
32
Kalau besar sudut B adalah β maka a cos β = p sehingga
p < 0 kalau β > 900
dan p > 0 kalau β < 900
Dengan demikian maka rumus b2
= a2
+ c2
+ cp dapat ditulis
sebagai b2
= a2
+ c2
– 2ac cos β.
Rumus ini dinamakan rumus cosinus dalam sebuah segitiga.
Tugas Mahasiswa 6
Lukis ruas-ruas garis apabila diketahui dua ruas garis dan
memenuhi syarat.
1. Lukislah sebuah ruas garis dengan panjang X, apabila
diketahui dua ruas garis lainnya dengan panjang masing-
masing a dan b yang memenuhi syarat bahwa x = ab
2. Apabila diketahui ruas garis a dan b. Lukislah rusgaris x
dan y sehingga x =
2
2
b
a + dan y =
2
2
b
a −
3. Apabila diketahui ruas garis a dan b. Lukislah ruas garis x
sehingga x = ab
b
a −
+ 2
2
Soal latihan 4
1. Jumlah besar sudut-sudut sebuah segi-empat konvex
adalah 3600
. Buktikan.
33
2. Buktikan benar bahwa dalam setiap jajar genjang
panjangnya ruas-ruas garis yang berhadapan sama.
Pencerminan
Definisi pencerminan
Suatu pencerminan (refleksi) pada sebuah garis g adalah
suatu fungsi Mg yang didefinisikan untuk setiap titik pada
bidang v sebagai berikut:
• Jika 𝑃 ∈ 𝑠 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑀𝑠 = 𝑃
• Jika 𝑃 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑠 maka Mg = P’ sehingga garis g
adalah sumbu pencerminan atau cermin.
Tugas Mahasiswa 7.
1. Diketahui dua titik A dan B. Lukislah sebuah garis g,
sehingga Mg(A) = B. Tentukan pula Mg(B).
2. Apabila pada V ada sistem sumbu ortogonal dan A(1,3)
sedangkan B(-2, -1). Tentukan persamaan sebuah garis g
sehingga Mg(A) = B
3. Diketahui g = {(x,y) | x = -3}
a. Apabila A(2,1) tentukan A’ = Mg(A)
b. Tentuka C apabila Mg(C) = (-1, 7)
34
Isometri
Suatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah
suatu isometri.
Teorema :
Sebuah isometris bersifat :
a. Memetakan garis menjadi garis
b. Mengawetkan besar sudut antara dua garis
c. Mengawetkan kesejajaran dua garis
Bukti :
Untuk a.
• Andai g sebuah garis dan T suatu isometri.
Kita akan membuktikan bahwa T(g) = h adalah suatu garis
juga. Ambil A ∈ g dan B ∈ g maka A′
= T(A) ∈ h. B′
=
T(B) ∈ h : melalui A′
dan B′ ada satu ruas garis, msal h.
Akan kita buktikan h′
= h.
Untuk ini akan dibuktikan 𝑖. h′ ⊂ h dan 𝑖𝑖. h ⊂ h′
i. Bukti h′ ⊂ h
Ambil x′
∈ h′
. Oleh karena bidang kita adalah bidang
euclides, kita andaikan (A’, X’, B’), artinya A′
X′
+ X′
B′
=
A′
B′
. Oleh karena T suatu isometris. jadi suatu transformasi
maka ada x sehingga T(x)=X’ dan oleh karena T suatu isometri
35
maka AX = A’X’. Begitu pula XB= X’B’. Jadi pula AX + XB =
AB. I=Ini berarti bahwa A, X, B segaris pada g. ini berarti juga
bahwa X’=T(X)∈ h sehingga h’⊂ h sebab bukti serupa berlaku
untuk posisi X’ dengan (X’ A’ B’) atau (A’ X’ B’) atau (A’ B’ X’)
ii. Bukti h ⊂ h′
Ambil Y′ ∈ h maka ada Y ∈ g sehingga T(Y)= Y′ dengan Y
missalnya (AYB) artinya Y ∈ g dan AY + YB = AB. Oleh
karena T sebuah isometris maka A′
Y′
= AY, Y′B′
=
BY, A′
B′
= AB. sehingga A′
Y′
+ Y′
B′
= A′
B′
. Ini berarti
bahwa A’, Y’, B’ segaris, yaitu garis yang melalui A′ dan B′.
Oleh karena h’ satu-satunya garis yang melalui A′ dan B′
maka Y′
∈ h′
. jadi haruslah h ⊂ h. ′.
Bukti serupa berlaku untuk keadaan (Y A B) atau
(A B Y) sehingga h = h′. Jadi kalau g sebuah garis maka
h=T(g) adalah sebuah garis
Bukti
Untuk b.
• Ambil sebuah segitiga ABC - pembahasan tak dilanjutkan.
Tugas Mahasiswa 8
Perhatikan gambar di bawah.
36
Diketahui garis g dan h seperti pada gambar. Dengan
menggunakan jangka dan penggaris lukislah garis g’ = Mh(g).
Setengah Putaran
Pencerminan pada garis adalah suatu involusi. Dan suatu
setengah putaran mengelilingi sebuah titik adalah contoh
lain sebuah involusi.
Suatu setengah putaran mencerminkan setiap titik bidang
pada sebuah titik tertentu. Oleh karena itu, suatu setengah
putaran juga dinamakan pencerminan pada suatu titik atau
refleksi pada suatu titik.
Definisi :
sebuah setengah putaran pada suatu titik A adalah suatu
padanan SA yang didefinisikan untuk setiap titik pada bidang
sebagai berikut :
g
h
37
1. Apabila P ≠ A maka SA(P) = P′
sehingga A adalah titik
tengah pada garis PP′
⃡
2. SA(A) = A
Teorema
Andaikan A sebuah titik dan g dan h dua garis tegak lurus
yang berpotongan di A. Maka SA = mgmh
Bukti :
oleh karena g tegak lurus h maka kita dapat membuat
sebuah sistem sumbu orthogonal dengan g sebagai sumbu x
dan h sebagai sumbu y. A dipakai sebagai titik asal. Lihat
gambar.
Harus dibuktikan bahwa untuk setiap P berlaku
A
y
x
P'(-x,y)
P''(-x,-y)
P(x,y)
g
h
38
SA(P) = mgmh(P). Andaikan P(x, y) ≠ A dan andaikan pula
bahwa SA(P) = P"( x1 , y1 ) oleh karena A titik tengah '
PP
maka (0,0)=(
x1 +x
2
,
y1 +y
2
) sehingga x1 + x = 0 dan y1 + y =
0 atau x1 = −x dan y1 = −y . Jadi SA(P) = P(−x, −y).
Perhatikan sekarang komposisi pencerminan
(MgMh)(P) = Mg[Mh(P)] = Mg[(-x, y)] = (-x, -y) ... maka
SA(P) = MgMh(P) ... maka
MgMh(P) = Sg(A) = A
Sedangkan SA(A) = A. Jadi juga MgMh(A) = SA(A) sehingga
untuk setiap P pada bidang berlaku
MgMh(A) = SA(P)
Ini berarti : MgMh = SA
... dan seterusnya.
Geseran (Translasi)
Ketentuan dan sifat
merupakan hasil kali dua pencerminan pada dua garis yang
sejajar
Teorema :
Andaikan 𝑔 dan ℎ dua garis yang sejajar.
39
Apabila ada dua titik 𝐴 dan 𝐵 maka 𝐴𝐴′′ = 𝐴𝐵′′ dengan
𝐴′′
= 𝑚ℎ𝑚𝑔(𝐴) dan 𝐵′′
= 𝑚ℎ𝑚𝑔(𝐵)
Bukti:
... dan seterusnya.tak dibahas di sini.
Ruas Garis Berarah
Definisi.
Suatu ruas (garis) berarah adalah sebuah ruas garis yang
salah satu ujungnya dinamakan (titik) pangkal dan ujung yang
lain dinamakan (titik) akhir.
Apabila A dan B dua titik. Lambang AB kita gunakan
sebagai ruas garis berarah dengan pangkal A dan titik akhir B.
Ruas garis AB dan CD disebut kongruen apabila AB = CD.
Perhatikan bahwa walaupun AB = CD, AB dan CD tidak
perlu sama. AB adalah sebuah himpunan sedangkan AB
adalah bilangan real.
Kalau AB dan CD kongruen kita menulisnya sebagai
AB  CD .
Perhatikan gambar.
40
Andakan sekarang ada dua ruas garis berarah AB dan CD.
Dalam membandingkannya tidaklah cukup kalau AB = CD,
tapi kedua ruas garis berarah itu juga haarus searah.
Jika demikian, ruas berarah AB ekuivalen dengan ruas
berarah CD. Ditulis AB ≡ CD
Definisi.
AB = CD apabila SP(A) = D.Dengan P titik tengah BC
Soal latihan 5
1. Sebuah jajar genjang yang dua sisi yang berdampingan
sama panjang dinamakan sebuah belah ketupat.
(buktikan)
2. Dalam sebuah belah ketupat diagonal-diagonalnya tegak
lurus sesamanya dan membagi sama besar sudut-sudut
yang titik sudutnya dilaluinya. (buktikan)
A
B
C
D
P
BP = 1,45 cm
PC = 1,45 cm
41
3. Andai ABCD trapesium. E titik tengah kaki 𝐴𝐷
̅̅̅̅ dan F titik
tengah kaki 𝐵𝐶
̅̅̅̅. Buktikan bahwa 𝐸𝐹 =
1
2
(𝐴𝐵 + 𝐷𝐶).
4. Apabila 𝐴(2,3) tentukan:
a. 𝑆𝐴(𝐶) apabila 𝐶 = (2,3)
b. 𝑆𝐴(𝐷) apabila 𝐷 = (−2,7)
5. Apabila 𝐶 = (−4,3) dan 𝑔 = {(𝑥, 𝑦)|5𝑦 −
𝑥},tentukanlah:
a. 𝑚𝑔𝑠𝑐(2,4)
b. 𝑚𝑔𝑠𝑐(𝑃). Jika 𝑃 = (𝑥, 𝑦)
6. Jika y =2x + 1, tentukan My(A), jika A = {x | x = 2}
Rujukan
1. G.E. Martin The Foundations of Geometry and the Non –
Eucliddean Plane. ... 2. e Book. cst yg relevan.

More Related Content

Similar to GEOMETRI EUCLIDES

Jarak garis ke bidang
Jarak garis ke bidangJarak garis ke bidang
Jarak garis ke bidangZahrah Afifah
 
20130224 mata kuliah sistem geometri
20130224 mata kuliah sistem geometri20130224 mata kuliah sistem geometri
20130224 mata kuliah sistem geometriNilna Ma'Rifah
 
PERT. 1.jejejejejeueejejehrhrhhrhdhdhdpptx
PERT. 1.jejejejejeueejejehrhrhhrhdhdhdpptxPERT. 1.jejejejejeueejejehrhrhhrhdhdhdpptx
PERT. 1.jejejejejeueejejehrhrhhrhdhdhdpptxMichael Bradley
 
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptx
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptxGeometri Netral dan Hiperbolik.pptx
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptxResaAditya2
 
The four pillars of geometry
The four pillars of geometryThe four pillars of geometry
The four pillars of geometryokto feriana
 
R5 a kelompok 1 - geometri datar
R5 a   kelompok 1 - geometri datarR5 a   kelompok 1 - geometri datar
R5 a kelompok 1 - geometri datarYusuf Putra
 
R5 a kelompok 1 - geometri datar
R5 a   kelompok 1 - geometri datarR5 a   kelompok 1 - geometri datar
R5 a kelompok 1 - geometri datarmatematikaunindra
 
Vektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika PeminatanVektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika PeminatanMaisyah Wanda
 
Geometri bidang kelompok 9
Geometri bidang kelompok 9Geometri bidang kelompok 9
Geometri bidang kelompok 9grizkif
 
Geometri hiperbolik bisa.pptx copy11
Geometri hiperbolik bisa.pptx   copy11Geometri hiperbolik bisa.pptx   copy11
Geometri hiperbolik bisa.pptx copy11HelvyEffendi
 
Power point
Power pointPower point
Power pointzabeta
 
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pdf
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pdfBAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pdf
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pdfOktiHerliana2
 

Similar to GEOMETRI EUCLIDES (20)

Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab ii
 
Garis dan sudut
Garis dan sudutGaris dan sudut
Garis dan sudut
 
Jarak garis ke bidang
Jarak garis ke bidangJarak garis ke bidang
Jarak garis ke bidang
 
20130224 mata kuliah sistem geometri
20130224 mata kuliah sistem geometri20130224 mata kuliah sistem geometri
20130224 mata kuliah sistem geometri
 
Ppt bab 2
Ppt bab 2Ppt bab 2
Ppt bab 2
 
PERT. 1.jejejejejeueejejehrhrhhrhdhdhdpptx
PERT. 1.jejejejejeueejejehrhrhhrhdhdhdpptxPERT. 1.jejejejejeueejejehrhrhhrhdhdhdpptx
PERT. 1.jejejejejeueejejehrhrhhrhdhdhdpptx
 
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptx
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptxGeometri Netral dan Hiperbolik.pptx
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptx
 
The four pillars of geometry
The four pillars of geometryThe four pillars of geometry
The four pillars of geometry
 
R5 a kelompok 1 - geometri datar
R5 a   kelompok 1 - geometri datarR5 a   kelompok 1 - geometri datar
R5 a kelompok 1 - geometri datar
 
R5a kelompok 2
R5a kelompok 2R5a kelompok 2
R5a kelompok 2
 
R5 a kelompok 1 - geometri datar
R5 a   kelompok 1 - geometri datarR5 a   kelompok 1 - geometri datar
R5 a kelompok 1 - geometri datar
 
Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)
 
Vektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika PeminatanVektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika Peminatan
 
Geometri bidang kelompok 9
Geometri bidang kelompok 9Geometri bidang kelompok 9
Geometri bidang kelompok 9
 
Geometri hiperbolik bisa.pptx copy11
Geometri hiperbolik bisa.pptx   copy11Geometri hiperbolik bisa.pptx   copy11
Geometri hiperbolik bisa.pptx copy11
 
Segitiga
SegitigaSegitiga
Segitiga
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Bab 5 dimensi tiga
Bab 5 dimensi tigaBab 5 dimensi tiga
Bab 5 dimensi tiga
 
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pdf
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pdfBAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pdf
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pdf
 

More from Muhammad Iqbal

1-lebih-dekat-dengan-allah-swt-yang-sangat-indah-nama-nya.pptx
1-lebih-dekat-dengan-allah-swt-yang-sangat-indah-nama-nya.pptx1-lebih-dekat-dengan-allah-swt-yang-sangat-indah-nama-nya.pptx
1-lebih-dekat-dengan-allah-swt-yang-sangat-indah-nama-nya.pptxMuhammad Iqbal
 
07 LKPD Semua Bersih Hidup Jadi Nyaman.pdf
07 LKPD Semua Bersih Hidup Jadi Nyaman.pdf07 LKPD Semua Bersih Hidup Jadi Nyaman.pdf
07 LKPD Semua Bersih Hidup Jadi Nyaman.pdfMuhammad Iqbal
 
06 LKPD Berempati Itu Mudah, Menghormati Itu Indah.pdf
06 LKPD  Berempati Itu Mudah, Menghormati Itu Indah.pdf06 LKPD  Berempati Itu Mudah, Menghormati Itu Indah.pdf
06 LKPD Berempati Itu Mudah, Menghormati Itu Indah.pdfMuhammad Iqbal
 
05 LKPD Hidup Tenang Dengan Kejujuran, Amanah dan Istiqomah.pdf
05 LKPD Hidup Tenang Dengan Kejujuran, Amanah dan Istiqomah.pdf05 LKPD Hidup Tenang Dengan Kejujuran, Amanah dan Istiqomah.pdf
05 LKPD Hidup Tenang Dengan Kejujuran, Amanah dan Istiqomah.pdfMuhammad Iqbal
 
04 LKPD Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.pdf
04 LKPD Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.pdf04 LKPD Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.pdf
04 LKPD Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.pdfMuhammad Iqbal
 
01 LKPD Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Jadi Lebih Mudah.pdf
01 LKPD Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Jadi Lebih Mudah.pdf01 LKPD Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Jadi Lebih Mudah.pdf
01 LKPD Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Jadi Lebih Mudah.pdfMuhammad Iqbal
 
02 LKPD Hidup Jadi Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf.pdf
02 LKPD Hidup Jadi Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf.pdf02 LKPD Hidup Jadi Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf.pdf
02 LKPD Hidup Jadi Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf.pdfMuhammad Iqbal
 
03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf
03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf
03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdfMuhammad Iqbal
 
Modul Ajar PPKN Kelas 1 Fase A SD MI Materi Rumah dan Cara Membersihkannya Ta...
Modul Ajar PPKN Kelas 1 Fase A SD MI Materi Rumah dan Cara Membersihkannya Ta...Modul Ajar PPKN Kelas 1 Fase A SD MI Materi Rumah dan Cara Membersihkannya Ta...
Modul Ajar PPKN Kelas 1 Fase A SD MI Materi Rumah dan Cara Membersihkannya Ta...Muhammad Iqbal
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase A Kelas 1 SD Materi Elemen Teks Narasi Bunyi...
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase A Kelas 1 SD Materi Elemen Teks Narasi Bunyi...Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase A Kelas 1 SD Materi Elemen Teks Narasi Bunyi...
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase A Kelas 1 SD Materi Elemen Teks Narasi Bunyi...Muhammad Iqbal
 
Modul Ajar Fisika Fase E Kelas X Materi Pengukuran Tahun Ajaran 2022-2023.pdf
Modul Ajar Fisika Fase E Kelas X Materi Pengukuran Tahun Ajaran 2022-2023.pdfModul Ajar Fisika Fase E Kelas X Materi Pengukuran Tahun Ajaran 2022-2023.pdf
Modul Ajar Fisika Fase E Kelas X Materi Pengukuran Tahun Ajaran 2022-2023.pdfMuhammad Iqbal
 
Modul Ajar PJOK Fase E Kelas X Materi Permainan Soft Ball Tahun Ajaran 2022-2...
Modul Ajar PJOK Fase E Kelas X Materi Permainan Soft Ball Tahun Ajaran 2022-2...Modul Ajar PJOK Fase E Kelas X Materi Permainan Soft Ball Tahun Ajaran 2022-2...
Modul Ajar PJOK Fase E Kelas X Materi Permainan Soft Ball Tahun Ajaran 2022-2...Muhammad Iqbal
 
Modul Ajar Matematika Fase E Kelas X Materi Fungsi Trigonometri Tahun Ajaran ...
Modul Ajar Matematika Fase E Kelas X Materi Fungsi Trigonometri Tahun Ajaran ...Modul Ajar Matematika Fase E Kelas X Materi Fungsi Trigonometri Tahun Ajaran ...
Modul Ajar Matematika Fase E Kelas X Materi Fungsi Trigonometri Tahun Ajaran ...Muhammad Iqbal
 
SOAL PPPK KEBIDANAN 2 (masbabal.com).pdf
SOAL PPPK KEBIDANAN 2 (masbabal.com).pdfSOAL PPPK KEBIDANAN 2 (masbabal.com).pdf
SOAL PPPK KEBIDANAN 2 (masbabal.com).pdfMuhammad Iqbal
 
Kumpulan Soal PPPK SKB MEDIS 2022 (masbabal.com).pdf
Kumpulan Soal PPPK SKB MEDIS 2022 (masbabal.com).pdfKumpulan Soal PPPK SKB MEDIS 2022 (masbabal.com).pdf
Kumpulan Soal PPPK SKB MEDIS 2022 (masbabal.com).pdfMuhammad Iqbal
 
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdfMuhammad Iqbal
 
makalah tentang hiv/aids.pdf
makalah tentang hiv/aids.pdfmakalah tentang hiv/aids.pdf
makalah tentang hiv/aids.pdfMuhammad Iqbal
 
Capaian Pembelajaran Revisi 2022.pdf
Capaian Pembelajaran Revisi 2022.pdfCapaian Pembelajaran Revisi 2022.pdf
Capaian Pembelajaran Revisi 2022.pdfMuhammad Iqbal
 
Dimensi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Dimensi Profil Pelajar Pancasila.pdfDimensi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Dimensi Profil Pelajar Pancasila.pdfMuhammad Iqbal
 
MODUL AJAR SD GEOMETRI FASE C KELAS 5 JARING-JARING BANGUN KUBUS DAN BALOK (m...
MODUL AJAR SD GEOMETRI FASE C KELAS 5 JARING-JARING BANGUN KUBUS DAN BALOK (m...MODUL AJAR SD GEOMETRI FASE C KELAS 5 JARING-JARING BANGUN KUBUS DAN BALOK (m...
MODUL AJAR SD GEOMETRI FASE C KELAS 5 JARING-JARING BANGUN KUBUS DAN BALOK (m...Muhammad Iqbal
 

More from Muhammad Iqbal (20)

1-lebih-dekat-dengan-allah-swt-yang-sangat-indah-nama-nya.pptx
1-lebih-dekat-dengan-allah-swt-yang-sangat-indah-nama-nya.pptx1-lebih-dekat-dengan-allah-swt-yang-sangat-indah-nama-nya.pptx
1-lebih-dekat-dengan-allah-swt-yang-sangat-indah-nama-nya.pptx
 
07 LKPD Semua Bersih Hidup Jadi Nyaman.pdf
07 LKPD Semua Bersih Hidup Jadi Nyaman.pdf07 LKPD Semua Bersih Hidup Jadi Nyaman.pdf
07 LKPD Semua Bersih Hidup Jadi Nyaman.pdf
 
06 LKPD Berempati Itu Mudah, Menghormati Itu Indah.pdf
06 LKPD  Berempati Itu Mudah, Menghormati Itu Indah.pdf06 LKPD  Berempati Itu Mudah, Menghormati Itu Indah.pdf
06 LKPD Berempati Itu Mudah, Menghormati Itu Indah.pdf
 
05 LKPD Hidup Tenang Dengan Kejujuran, Amanah dan Istiqomah.pdf
05 LKPD Hidup Tenang Dengan Kejujuran, Amanah dan Istiqomah.pdf05 LKPD Hidup Tenang Dengan Kejujuran, Amanah dan Istiqomah.pdf
05 LKPD Hidup Tenang Dengan Kejujuran, Amanah dan Istiqomah.pdf
 
04 LKPD Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.pdf
04 LKPD Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.pdf04 LKPD Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.pdf
04 LKPD Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.pdf
 
01 LKPD Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Jadi Lebih Mudah.pdf
01 LKPD Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Jadi Lebih Mudah.pdf01 LKPD Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Jadi Lebih Mudah.pdf
01 LKPD Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Jadi Lebih Mudah.pdf
 
02 LKPD Hidup Jadi Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf.pdf
02 LKPD Hidup Jadi Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf.pdf02 LKPD Hidup Jadi Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf.pdf
02 LKPD Hidup Jadi Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf.pdf
 
03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf
03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf
03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf
 
Modul Ajar PPKN Kelas 1 Fase A SD MI Materi Rumah dan Cara Membersihkannya Ta...
Modul Ajar PPKN Kelas 1 Fase A SD MI Materi Rumah dan Cara Membersihkannya Ta...Modul Ajar PPKN Kelas 1 Fase A SD MI Materi Rumah dan Cara Membersihkannya Ta...
Modul Ajar PPKN Kelas 1 Fase A SD MI Materi Rumah dan Cara Membersihkannya Ta...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase A Kelas 1 SD Materi Elemen Teks Narasi Bunyi...
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase A Kelas 1 SD Materi Elemen Teks Narasi Bunyi...Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase A Kelas 1 SD Materi Elemen Teks Narasi Bunyi...
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase A Kelas 1 SD Materi Elemen Teks Narasi Bunyi...
 
Modul Ajar Fisika Fase E Kelas X Materi Pengukuran Tahun Ajaran 2022-2023.pdf
Modul Ajar Fisika Fase E Kelas X Materi Pengukuran Tahun Ajaran 2022-2023.pdfModul Ajar Fisika Fase E Kelas X Materi Pengukuran Tahun Ajaran 2022-2023.pdf
Modul Ajar Fisika Fase E Kelas X Materi Pengukuran Tahun Ajaran 2022-2023.pdf
 
Modul Ajar PJOK Fase E Kelas X Materi Permainan Soft Ball Tahun Ajaran 2022-2...
Modul Ajar PJOK Fase E Kelas X Materi Permainan Soft Ball Tahun Ajaran 2022-2...Modul Ajar PJOK Fase E Kelas X Materi Permainan Soft Ball Tahun Ajaran 2022-2...
Modul Ajar PJOK Fase E Kelas X Materi Permainan Soft Ball Tahun Ajaran 2022-2...
 
Modul Ajar Matematika Fase E Kelas X Materi Fungsi Trigonometri Tahun Ajaran ...
Modul Ajar Matematika Fase E Kelas X Materi Fungsi Trigonometri Tahun Ajaran ...Modul Ajar Matematika Fase E Kelas X Materi Fungsi Trigonometri Tahun Ajaran ...
Modul Ajar Matematika Fase E Kelas X Materi Fungsi Trigonometri Tahun Ajaran ...
 
SOAL PPPK KEBIDANAN 2 (masbabal.com).pdf
SOAL PPPK KEBIDANAN 2 (masbabal.com).pdfSOAL PPPK KEBIDANAN 2 (masbabal.com).pdf
SOAL PPPK KEBIDANAN 2 (masbabal.com).pdf
 
Kumpulan Soal PPPK SKB MEDIS 2022 (masbabal.com).pdf
Kumpulan Soal PPPK SKB MEDIS 2022 (masbabal.com).pdfKumpulan Soal PPPK SKB MEDIS 2022 (masbabal.com).pdf
Kumpulan Soal PPPK SKB MEDIS 2022 (masbabal.com).pdf
 
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
 
makalah tentang hiv/aids.pdf
makalah tentang hiv/aids.pdfmakalah tentang hiv/aids.pdf
makalah tentang hiv/aids.pdf
 
Capaian Pembelajaran Revisi 2022.pdf
Capaian Pembelajaran Revisi 2022.pdfCapaian Pembelajaran Revisi 2022.pdf
Capaian Pembelajaran Revisi 2022.pdf
 
Dimensi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Dimensi Profil Pelajar Pancasila.pdfDimensi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Dimensi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR SD GEOMETRI FASE C KELAS 5 JARING-JARING BANGUN KUBUS DAN BALOK (m...
MODUL AJAR SD GEOMETRI FASE C KELAS 5 JARING-JARING BANGUN KUBUS DAN BALOK (m...MODUL AJAR SD GEOMETRI FASE C KELAS 5 JARING-JARING BANGUN KUBUS DAN BALOK (m...
MODUL AJAR SD GEOMETRI FASE C KELAS 5 JARING-JARING BANGUN KUBUS DAN BALOK (m...
 

Recently uploaded

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 

Recently uploaded (20)

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 

GEOMETRI EUCLIDES

  • 1. GEOMETRI EUCLIDES Referensi Materi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Matematika & Sains IKIP Siliwangi Cimahi Marchasan, Lexbin Revisi 2, Mandiri. Cimahi, 2020
  • 2. KATA PENGANTAR Syukur dipanjatkan kepada Tuhan. Dia telah menciptakan bumi dan langit dan segala isinya dan dengan setia memelihara segala yang diciptakan-Nya. Demikian halnya, Rahmat dan Pemeliharaan- Nya telah dianugrahkan sehingga penulisan materi mata kuliah Geometri Euclides dapat diselesaikan. Buku ini ditulis atas dasar kebutuhan mengacu pada karakteristik mahasiswa, silabus / satuan acara perkuliahan (SAP), dan jawaban atas beban penulis berdasar kepercayaan Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Matematika & Sains IKIP Siliwangi Cimahi Tahun ajaran 2017/2018 dan 2019/2020 semester dua. Dan merupakan kompilasi rujukan rujukan relevan. Dana penggandaan, sepenuhnya merupakan swadaya mahasiswa. Untuk itu, kepada anak-anak-ku disampaikan ucapan terimakasih. Lebih dari itu, swadaya mahasiswa kelas A3 angkatan 2018 dan A3 dan B2 angkatan 2019 ; menuju pada harapan, terbitnya buku materi perkuliahan ini melalui percetakan resmi. Sehingga kedalaman kajian konsep materi akan nampak lebih tajam, dan dapat digunakan lebih banyak pembelajar pada saatnya. Sekalipun buku ini ditulis untuk memenuhi kebutuhan, mudahan bisa memenuhi syarat cukup. Harapan, manfaat yang didapat sebagaimana tujuan. Untuk mewujudkannya; saran, koreksi atas materi ajar ini diharapkan dari semua pihak. Dan tentu, penulis akan terus menyempurnakannya. Cimahi, 24 Februari 2020 penulis
  • 3. ii DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR …………………………………………………... i DAFTAR ISI …………………………………….………………………... ii GEOMETRI EUCLIDES BIDANG ..............…..….............. 1 Titik Garis Segmen Garis n Sinar ................................... 1 Sepasang Garis Sejajar .............................………………… 5 Garis-garis Istimewa dalam Segi Tiga .....................….. 6 Penggunaan Software Geometer’s Skethpad ........ 14 Kesebangunan Dua Segi-3 ......................................... 22 Beberapa Sifat Penting Garis Bagi ............................. 24 Segi Empat .........................................................… 27 Perhitungan Ruas-ruas Garis ...................................... Dalil Proyeksi ............................................................. Pencerminan .............................................................. Isometri ..................................................................... Setengah Putaran ...................................................... Geseran (Translasi) .................................................... Ruas Garis Berarah .................................................... 29 29 31 32 34 37 37 Rujukan ..................................................................... 39
  • 4. 1 GEOMETRI EUCLIDES BIDANG Geometri Euclides pada bidang, selanjutnya kiita sebut sebagai geometri Euclides. Adalah geometri yang secara khusus bekerja hanya pada bidang. Titik Garis Segmen Garis dan sinar Suatu bidang yang padanya diberlakukan geometri Euclides adalah sebuah himpunan yang unsur-unsur tak terdefinisikannya dinamakan titik. Inilah bidang Euclides, apabila pada himpunan titik-titik ini kita berlakukan suatu struktur geometri yang terbagi atas unsur-unsur tak terdefinisi macam-macam aksioma definisi-definisi dan teorema-teorema. Unsur-unsur tak terdefinisi adalah titik dan himpunan- himpunan bagian bidang yang dinamakan garis. • Sistem aksioma insidensi - Sebuah garis kumpulan titik titik yang tak kosong dan mengandung sedikitnya 2 titik - Kalau ada dua titik, maka ada tepat sebuah garis yang memuat dua titik tersebut - Ada tiga titik yang tak semua terletak pada satu garis
  • 5. 2 • Sistem aksioma urutan, yang mengatur konsep urutan tiga titik pada sebuah garis, konsep setengah garis ( sinar), dan konsep ruas garis. • Sistem aksioma kekonggruenan, yang mengatur kekongruenan dua ruas garis, kekongruenan dua segitiga, cst. • Aksioma kekontiniuan (aksioma archimedes) yang mengatakan bahwa apabila a,b 𝜖 R+ dengan a < b maka ada bilangan asli n sehingga na > b. • Aksioma kesejajaran Euclides yang menyatakan bahwa apabila ada dua garis a dan b yang // dan dipotong garis ketiga c dititik A ∈ a dan titik B ∈ b sehingga jumlah besarnya dua sudut dalam sepihak di A dan B kurang dari 1800 , maka a dan b akan berpotongan pada bagian bidang yang terbagi oleh garis c yang memuat kedua sudut dalam sepihak itu Catatan : Setelah lebih 2000 tahun, sifat yang setara dengan aksioma kesejajaran Euclides adalah aksioma Playfair (abad XIX). Aksioma ini adalah sebagai berikut; adaikan ada garis g dan
  • 6. 3 sebuah titik P ∈ g . maka ada tepat satu garis h melalui P yang sejajar dengan garis g. Dengan adanya aksioma ini, apabila aksioma Euclides dianggap sebagai aksioma, berarti sifat Playfair dapat dibuktikan dan apabila aksioma Playfair dianggap sebagai aksioma, maka sifat yang terkandung dalam aksioma Euclides dapat dibuktikan. Apabila sebuah geometri hanya memenuhi aksioma pertama hingga keempat, geometri tsb dinamakan geometri netral (geomteri absolut). Apabila dalam geometri netral juga memberlakukan akisoma yang mengatakan bahwa melalui sebuah titik P diluar sebuah garis g ada lebih dari satu garis yang sejajar g, maka geometri ini dinamakan geometri Lobachevsky (Rusia abad XVIII). Ini adalah salah satu contoh geometri non Euclides, yaitu geometri yang tidak menganut aksioma kesejajaran Euclides. Dalam sebuah geometri yang menganut semua sistem aksioma di atas dapat dibuktikan bahwa jumlah besarnya sudut-sudut dalam setiap segi tiga adalah sama dengan besarnya sudut lurus. Dan apabila tanpa aksioma terakhir ditambah aksioma kesejajaran Lobachevsky jumlah itu kurang dari sudut lurus. Selanjutnya dalam geometri netral
  • 7. 4 jumlah tersebut adalah kurang atau sama dengan besarnya sudut lurus. andai AC sebuah ruas garis dan B titik tengah ruas garis itu. Andai g sebuah garis yang melalui B dan yang tegak lurus pada AC . Apabila sebuah titik X ∈ g maka XA = XC (XA artinya panjang ruas garis AX), sehingga XA adalah sebuah bilangan real positif yang disebut jarak antara titik A dan titik X, dan apabila X=A berarti jarak ini sama dengan nol. Membuktikan bahwa benar XA = XC; kita tarik ruas garis XA dan ruas garis XC (perhatikan sketsanya di bawah). g h A C B X D Y
  • 8. 5 Perhatikan Δ ABX dan Δ CBX. Maka berlakulah BA = BC, sebab B titik tengah AC BX = BX Besar  ABX = besar  CBX, sebab B ┴ AC Dengan demikian maka Δ ABX  Δ CBX berdasar sifat kekongruenan dua segi tiga aturan S - Sd - S (sisi -sudut - sisi). Tugas Mahasiswa 1 Lakukan kajian atas sifat kekongruenan yang lain ex; Sd-S-Sd. Sepasang Garis yang Sejajar Perhatikan sketsa di bawah berikut.
  • 9. 6 Garis g // garis h, yang kemudian dipotong garis k di titik B dan titik C. Berdasar aksioma kesejajaran Euclides dapat simpulan berikut; - m ( ABE) = m( BCF), karena sehadap. (m ( ABE) = besar dari sudut ABE) - m ( ABE)=m( BGC), karena bertolak belakang - m( ABE)=m( HCD), karena luar bersebrangan - m( CBE)=m( BCH), karena dalam bersebrangan Tugas Mahasiswa 2 Buat permasalah sejalan konsep sepasang garis yang // dan selesaikan. g h k B C E F D H G A
  • 10. 7 Soal latihan 1 1. buktikan bahwa hanya ada satu garis a melalui sebuah titik pada sebuah garis b, sehingga b a ⊥ . 2. Diketahui tiga titik A, B, dan C yang tak segaris. Lukis lingkaran yang melalui tiga titik ini. Garis – garis istimewa dalam segitiga Terlebih dahulu dengan menggunakan jangka n dua pengaris segitiga kita melukis garis: • Garis sumbu Garis tinggi • Garis bagi Garis berat Dalam sebuah segi tiga diketahui ada macam-macam garis yang istimewa, yaitu garis bagi sudut, garis berat, dan garis tinggi. Perhatikan gambar (a) (b) (c) di bawah (b)
  • 11. 8 (c) Tugas Mahasiswa 3 1. Temukan garis berat bagi dan tinggi sesuai kondisi yang nampak pada sketsa di atas. Jelaskan. 2. Kaji literatur tentang lingkaran (kelompok, kumpul saat UTS) Garis bagi adalah garis yang ditarik dari salah satu sudut pada segitiga sehingga membagi sudut tersebut menjadi dua sama besar Garis berat suatu segitiga adalah garis yang ditarik dari titik sudut suatu segitiga sehingga membagi sisi didepannya menjadi dua bagian sama panjang Garis tinggi segitiga adalah garis yang melalui salah satu sudut segitiga dan tegak lurus dengan sisi didepannya Dapat dibuktikan bahwa : • Ketiga garis bagi dalam setiap segitiga melalui satu titik
  • 12. 9 • Ketiga garis berat dalam setiap segitiga melalui satu titik • Ketiga garis tinggi dalam setiap segitiga melalui satu titik Bukti. (untuk titik pertama ingat konsep jarak titik dg garis) • Apabila AD garis bagi dari  BAC , maka setiap titik pada AD letaknya sama jauh dari AC dan AB . (titik tersebut letaknya sama jauhnya dari BA dari BC ). Andaikan BH dan AD berpotongan disebuah X, maka X ini letaknya sama jauh dari AC dan AB (karena X anggota AD) , pula X letaknya sama jauh dari BA dan BC (karena X ∈ BH ). Jelas X letaknya sama jauh dari A C dan B C . Ini berarti bahwa X terletak pada garis bagi dari ACB  , yang berarti pula bahwa CX adalah garis bagi ACB  . (SS) • Andai AD garis berat yang melalui titik sudut A maka CD = DB, andai BE garis berat yang melalui titik sudut B maka AE = EC. Andai ADdan BE berpotongan di Z, yang harus dibuktikan bahwa garis berat yang melalui C juga akan melalui Z ( perhatikan gambar)
  • 13. 10 Saudara ketahui bahwa ΔCED ≈ ΔCAB, ini karena ΔECD dan ΔACB memiliki C  bersama sedangkan sisi-sisi sudut itu sebanding. Artinya CE : CA = CD : CB = 1:2. Dengan demikian maka ED // AB dan ED : AB = CE : CA = 1 : 2 Juga m( DEZ)=m( ABZ) dan m( EZD)=m( AZB)... alasan Masasiswa diskusikan dalam perkuliahan... . jadi ΔEZD ≈ ΔAZB, sehingga EZ : ZB = ED : AB = 1: 2 = DZ : AZ. Andaikan CF garis berat yang melalui C dan memotong EB di Z1 maka dengan cara yang serupa saudara dapat membuktikan bahwa EZ1 : Z1B = 1 : 2. Jadi kita peroleh EZ = 1 3 𝐸𝐵 dan juga EZ1 = EB 3 1 . Sehingga Z1 = Z. A C B D F E Z Z1
  • 14. 11 Ini berarti bahwa garis berat dalam setiap segitiga melalui satu titik. • Membuktikan ketiga garis tinggi dalam setiap segitiga melalui satu titik. Kita gunakan sifat bahwa sumbu-sumbu sisi- sisi setiap segitiga melalui satu titik ( ini kita buktikan terlebih dahulu). Perhatikan gambar di bawah. Saudara lihat segitiga ABC; garis p adalah sumbu AB yang memotongnya di D. gari g adalah sumbu BC yang memotongnya di E, dan r adalah sumbu CA yang memotongnya di F. p C r E g F X A D B
  • 15. 12 Andaikan p dan g berpotongan di X. kita akan membuktikan bahwa r akan melalui X. Ingat konsep sebelumnya bahwa XA = XB sebab X terletak pada sumbu AB . Begitu pula XB = XC sebab X terletak pada sumbu BC . Jadi XA = XC yang berarti X terletak pada sumbu AC . Dengan kata lain perkataan sumbu-sumbu p, g, r melalui satu titik yaitu titik X. Catatan: X merupakan pusat lingkaran luar segi tiga ABC. Yaitu lingkaran yang melalui titik-titik A, B, dan C. Tugas Mahasiswa 4. Menunjukan kebenaran pernyataan dalam catatan di atas dengan melukisnya menggunakan jangka dan penggaris. Perhatikan gambar 1 (GSP)
  • 16. 13 Pada segitiga ABC pada gambar 1 (GSP) di atas. Dari titik A, B, dan C dibuat garis-garis yang masing-masing sejajar dengan sisi hadapnya sudut itu. Apabila garis-garis itu berpotongan di D, E, dan F maka DE // CB; EF // AC ; DF // AB . Perhatikan segi-4 ABFC, maka ia adalah suatu jajar genjang sebab BF AC // , CF AB// . Sehingga AB = CF; begitu pula ABCD adalah jajar genjang. Jadi AB = DC. Maka DC = CF, yang berarti bahwa C titik tengah DF ; demikian pula B titik A C B F D E Q R P Gambar 1 (GSP) m AQB = 90° m APC = 90° m ARB = 90°
  • 17. 14 tengah EF dan A titik tengah DE . Bila AQ dan BR garis- garis tinggi ΔABC yang melalui A dan B, maka garis-garis tinggi ini adalah sumbu-sumbu dari sisi DE dan EF dalam ΔDEF. Begitu pula CP adalah sumbu sisi DF . Karena sumbu-sumbu dalam ΔDEF melalui satu titik maka garis-garis tinggi AQ, BR , dan CP melalui satu titik pula Soal latihan 2 1. Diketahui segi-tiga ABC, segmen garis AD adalah garis bagi sudut BAC. Mengapa titik pada garis AD letaknya sama jauh dari garis AC dan dari garis AB. Tunjukan. 2. Andai ada segi-tiga ABC. Andaikan garis AD adalah garis bagi dari sudut BAC. Andaikan garis BE adalah garis bagi dari sudut luar CBF dan garis CH adalah garis bagi dari sudut luar GCB. Maka ketiga garis bagi itu akan berpotongan pada satu titik. Tugas kita: membuat sketsa sesuai pernyataan di atas. Lalu membuktikannya. Penggunaan Software Geometer’s Skethpad (GSP). Dilakukan di lab komputer
  • 18. 15 PETUNJUK PRAKTIS PENGGUNAAN SOFTWARE GEOMETER’S SKETCHPAD (Lexbin Marchasan. Tesis. 2010. UPI. Bandung) Program GSP dapat diaktifkan setelah software diinstall dalam computer. Untuk langkah awalnya adalah; • Klik menu Start kemudian pilih program GSP Maka akan muncul jendela GSP sebagai berikut; • Di layar akan muncul jendela toolbox pada sebelah kiri dan menu dibagian atas
  • 19. 16 • Menu File Menu file berisi beberapa sub menu; New Sketch untuk membuat file baru New Scrip untuk membuat skrip baru Open untuk membukan file GSP yang Gambar disamping Selection arrow untuk memilih objek. Bila icon diklik dan tekan agak lama kan muncul tiga kotak dialog box di samping, tanda panah yang bagian tengah untuk rotasi dan yang pinggir kanan untuk rotasi Gambar titik disamping berfungsi untuk membuat titik Gambar lingkaran disamping berfungsi untuk membuat lingkaran Gambar disamping adalah untuk menggambar garis. Seperti pada selection arrow, maka ketiga icon tersebut adalah untuk menggambar; segmen garis, sinar dan garis. Gambar tangan disamping untuk menulis teks dan membuat label Gambar disamping untuk menampilkan informasi tentang objek atau menu
  • 20. 17 sudah tersimpan Save untuk menyimpan hasil kerja Close untuk menutup sebuah file kerja Print, Print Preview melihat dan mencetak hasil kerja Exit Untuk keluar • Menggunakan menu Undo dan Redo Untuk membatalkan eksekusi yang telah dilakukan dapat gunakan menu Undo atau redo dari menu edit • Menggunakan menu Construct Menu Construct disediakan untuk membuat objek-objek yang berkaitan dengan sifat-sifat geometris. Menggunakan menu Construct dan toolbox membuat
  • 21. 18 lingkaran dengan beberapa cara yaitu; a. Pilih menu point kemudian pilih construct dan pilih menu Circle by center and point b. Pilih toolbox point dan sebuah segmen garis maka dapat construct lingkaran dengan menu circle by center and radius. • Menggunakan Menu Measure Menu ini digunakan untuk menghit dan mengukur berkaita dengan sifatsifat geometrisobjek. Jika menu ini dipilih maka objek yang dipilih akan berwarna gelap, tidak dipilih kelabu. Ex. 1 : a) Gambarlah sebuah segitiga b) Pilih salah satu sisi. Ukurlah panjangnya dengan menu length
  • 22. 19 c) Pilihlah ketika titik segitiga kemudian pilih menu Construct dan pilih polygon Interior d) Pilih interior dari segitiga kemudian dengan menu Display pilih warnanya e) Pilih interior segitiga kemudian dengan menu measure hitunglah luasnya dengan menu Area f) Untuk mengukur besar sudut A, pilih titik-titik BAC atau CAB kemudian dari menu Measure pilih menu Angle g) Untuk mengukur keliling suatu bangun pilih semua sisi bangun tersebut kemudian dari menu Measure pilih menu Perimeter Menu Transform Menu ini dapat digunakan untuk melakukan perintah berbagai transforma bangun geometri. Ex. 2 :
  • 23. 20 Pilih sebuah bangun kemudian klik menu transform, lalu pilih menu translation untuk menggeser bangun maka akam muncul dialog box berikut; Untuk mengatur arah dan jarak pergeserannya. Kemudia Klik ok Menggunakan menu Graph Menu graph ini disediakan untuk keperluan menggambar bangun geometri dengan memanfaatkan sumbu koordinat. Berbagai pilihan dapat dicoba satu persatu dan bedakan hasilnya. Dengan GSP kita bisa membuat konstruksi berbagai bangun-bangun geometri (dimensi 2) beserta hubungan di
  • 24. 21 antara mereka. Di GSP tersedia berbagai menu menggambar, mulai dari menggambar garis (dan ruas garis) sampai menggambar konflik antara lingkaran dan garis (yang akan menghasilkan dua buah parabola). Walaupun terlihat sederhana karena banyaknya menu yang disediakan, tetapi untuk mengkonstruk gambar ternyata tidak sederhana karena kita masih harus berpikir berbagai macam konsep geometri. GSP memberikan kesempatan bagi siswa dalam mengkonstruksi obyek-obyek geometris, bereksplorasi, serta melakukan proses penemuan (Eric Bainville, 2005). GSP menawarkan suatu dimensi keseluruhan baru dalam membangun obyek-obyek geometris di suatu komputer, seperti menggambar, menarik, dan mengolah figur-figur dari yang paling sederhana ke yang paling rumit pada tahap yang manapun untuk menguji konstruksi, membuat dugaan, mengukur, menghitung, menghilangkan obyek, membuat perubahan atau mengembalikan gambar semula secara lengkap. Program Geometer’s Sketchapad (GSP) berguna untuk memfasilitasi siswa dalam mengkonstruksi obyek-
  • 25. 22 obyek geometri, akan tetapi kurang efektif apabila guru tidak mengontrol kegiatan belajar karena siswa cenderung membuang-buang waktu. Hal ini dapat diatasi dengan meminta siswa mengkonstruksi obyek-obyek geometri sesuai dengan langkah-langkah konstruksi yang telah disiapkan. Secara umum program GSP terdiri dari Menu, Toolbar, dan Drawing Area. Pada bagian Menu ditampilkan File, Edit, Option, Window, dan Help. Pada bagian Menu ditampilkan File, Edit, Option, Window, dan Help. Pada bagian Toolbar ditampilkan toolbox yang bisa digunakan untuk menciptakan dan memodifikasi satu figure. Toolbox terdiri dari Pointer, Points, Lines, Curves, Construct, Transform, Macro, Check Property, Measure, Display, Draw. Bagian Program GSP memiliki sifat dasar seperti : 1) Suatu obyek dapat diubah dengan cara menarik semua bagian obyek pada layar monitor ke suatu tempat lokasi baru. Setiap titik basic atau obyek independen dapat ditarik secara langsung. Suatu obyek yang independen tidak bisa ditarik, tetapi obyek dependen itu dapat diubah dengan cara menarik titik-titik basic atau obyek
  • 26. 23 independen yang digunakan dalam mengkonstruksi obyek tadi. 2) Dengan menghapus/menghilangkan suatu obyek dari konstruksi yang dependen (bergantung) pada obyek tersebut akan hilang. 3) Tampilan dari obyek-obyek (gambar pada layar monitor dapat di ubah dengan menggunakan kotak menu Draw. 4) Titik, garis, atau lingkaran dapat diberikan Label dengan memilih menu Label pada kotak menu Display. Kemudian pindahkan krusor ke obyek yang akan diberi label, tunggu sampai kursor berganti menjadi I dan muncul pesan-pesan “This Point”, “This Line”. 5) Pengukuran panjang, luas, kemiringan dan sudut pada obyek-obyek yang dikonstruksi dapat dilakukan dengan cara menggunakan perangkat yang ada dalam kotak menu Measure (ukuran). Pilih menu area dari kotak menu Measure. Pindahkan kursor ke suatu sisi dari segitiga sehingga kursor berganti menjadi jari telunjuk dan muncul pesan “This triangle” muncul dan klik satu kali. Akan segera muncul suatu bilangan dengan satuan luasnya.
  • 27. 24 Kesebangunan (similaritas) Dua Segi-3 Dua segi – tiga misalnya ΔABC dan ΔDEF adalah sebangun, ditulis ΔABC  ΔDEF apabila misalnya ada dua pasang sudut yang seletak sama besar. Jadi kalau ) ( ) ( FED m CBA m  =  dan ) ( ) ( FDE m CAB m  =  (lihat gambar di bawah). Andai DF < AC dan DE < AB. Pada sisi AC kita ambil titik G sehingga AG = DF dan titik H pada AB sehingga AH = DE. Maka berdasar (S – Sd – S). A C B D H G E F
  • 28. 25 Kita peroleh bahwa ΔGAH  ΔFDE, sehingga ) ( ) ( DEF m AHG m  =  , berarti ) ( ) ( DFE m ACH m  =  dan GH // CB : menurut sebuah teorema berlakulah AG:AC = AH:AB dan DF:AC = DE:AB atau DF:DE = AC:AB. Simpulan, bahwa bila dua segi tiga sebangun maka sisi-sisi yang seletak sebanding. Beberapa Sifat Penting Garis Bagi Andaikan ada ΔABC dan dan BD garis bagi ABC  (lihat gambar di bawah). A C B E D
  • 29. 26 Maka ada Teorema: AD : DC = AB : CB Bukti: Sesuai gambar di atas, 1 B  = 2 B  . Tarik AE // DB yang memotong CB disebuah titik E, maka 2 B  = AEB  dan 1 B  = BAE  . Oleh karena 1 B  = 2 B  maka BAE  = AEB  . Karena DB // AE , maka AD : DC = BE : CB. Sehingga AD : DC = AB : CB. Perhatikan gambar di bawah Segi tiga ABC. Dengan CD garis bagi sudut luar di titik  C. Jadi 1 C  = 2 C  . Tariklah BE // DC maka EBC  = 1 C  (sudut dalam bersebrangan) dan BEC  = 2 C  (sudut sehadap). A B C D E
  • 30. 27 Oleh karena 1 C  = 2 C  maka EBC  = BEC  sehingga ΔEBC adalah segi tiga sama kaki. Artinya CE = CB. Karena BE // DC maka DB : DA = CE : CA atau DB : DA = CB : CA. Jadi apabila CD garis bagi sudut luar di titik sudut C, maka DB : DA = CB : CA Soal latihan 3 1. Apabila diketahui dua segi-3 yang sisi-sisi seletak sebanding , maka kedua segi-3 itu sebangun. Buktikan. 2. Andaikan ΔABC  ΔDEF dan ΔDEF  ΔPQR. Buktikan bahwa ΔABC  ΔPQR. 3. Diketahui ΔABC. Ada garis g // AB ; g memotong sisi CA di D dan sisi CB di E . a. Buktikan bahwa CD : CA = CE : CB = DE : AB. Sebaliknya apabila CD : CA = CD : CA = CE : CB maka DE // AB b. Buktikan juga bahwa CD : DA= CE : EB apabila DE // AB
  • 31. 28 4. Dalam sebuah ΔABC. BD dan AE adalah garis-garis berat melalui B dan A masing-masing. Kedua garis berat itu berpotongan di titik Z . Buktikan bahwa a. DE = 2 1 AB b. AZ : ZE = 2 : 1 : BZ : ZD = 2 : 1 5. a. Dalam ΔABC. Garis bagi AD dan garis bagi BE berpotongan di X. Nyatakan perbandingan AX : XD dengan panjang sisi-sisi a, b, c dari ΔABC. b. Garis bagi sudut luar dari sudut B memotong garis bagi CF (F AB  ) di titik Y. Nyatakan perbandingan YF : YC dengan a, b, dan c. Segi Empat Suatu segi empat ABCD terdiri atas empat titik yaitu A, B, C, dan D yang tiap tiga diantaranyaa tidak ada yang segaris, dan empat ruas garis yaitu AB , BC , CD, dan DA . Titik-titik itu dimanakan titik sudut dan ruas garis dinamakan sisi-sisi. Garis-garis AB , BC , CD, dan DA dinamakan garis-garis sisi sudut empat. A dan C, dan B dan D dinamakan titik-titik
  • 32. 29 sudut yang berhadapan dalam segiempat ABCD. AB dan CD dinamakan sisi-sisi hadap atau sisi-sisi yang berhadapan. Begitu pula dengan BC dan DA . Untuk segi-empat ABCD dapat dijumpai tiga hal berikut: i) Tiap dua titik yang berhadapan terletak pada bagian bidang yang berlainan dari garis yang melalui sepasang titik yang berhadapan yang lain. Segi-empat demikian dinamakan segi-empat yang konvex. Untuk segi-empat yang konvex maka titik-titik dari segi-empat yang tidak terletak pada suatu garis sisi terletak pada suatu bagian bidang dari garis sisi itu. Lihat gambar. ii) Tiap dua titik sudut yang berhadapan terletak pada bagian bidang yang sama dari garis yang menghubungkan dua titik hadap yang lain. Sekarang ada dua sisi hadap yang berpotongan misalnya AB dan CD Lihat gambar. A B C D
  • 33. 30 iii) Ada dua titik sudut yang berhadapan yang terletak pada bagian berbeda dari bidang yang terbagi oleh sisi yang melalui dua titik yang lain. Lihat gambar titik-titik sudut A dan C yang berhadapan letaknya pada bagian bidang yang berbeda dari garis BD dan titik-titik sudut B dan D terletak pada bagian bidang yang sama dari garis AC. Disini kita hanya bicara segi-empat yang konvex. Diagonal sebuah segi-empat adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan. Perhitungan Ruas-ruas Garis Andaikan ΔABC sebuah segitiga dengan m( C  ) = 90o . Ruas garis CD adalah garis tinggi pada ruas garis AB. Apabila AC = A B C D A B C D
  • 34. 31 b, BC = a, AB = c, maka berlakulah dalil Pythagoras , yang mengatakan a2 + b2 = c2 . Tugas Mahasiswa 5 Buktikanlah. Jika panjang ruas garis CD = t, AD = q, DB = p buktikan pula rumus-rumus berikut - a2 = cp, b2 = cq - t2 = pq - ab = ct Dalil Proyeksi Andaikan ΔABC dengan ) ( B m  = 900 , AC = b, AB = C, dan BC =a. AB CD ⊥ dan BD = p. Maka b2 = a2 + c2 + 2cp Bukti : Oleh karena ) ( B m  = 900 , jadi sudut ABC tumpul maka D terletak di luar ruas segmen garis AB. Apabila CD = t maka b2 = (c + p)2 + t2 atau b2 = c2 + 2cp + p2 + t2 = c2 + a2 + 2cp. Sebab p2 + t2 = a2 ? (periksa) Jadi panjangnya sisi yang berhadapan dengan sebuah sudut yang tumpul melebihi panjangnya sisi-sisi yang lain. Akibat:
  • 35. 32 Kalau besar sudut B adalah β maka a cos β = p sehingga p < 0 kalau β > 900 dan p > 0 kalau β < 900 Dengan demikian maka rumus b2 = a2 + c2 + cp dapat ditulis sebagai b2 = a2 + c2 – 2ac cos β. Rumus ini dinamakan rumus cosinus dalam sebuah segitiga. Tugas Mahasiswa 6 Lukis ruas-ruas garis apabila diketahui dua ruas garis dan memenuhi syarat. 1. Lukislah sebuah ruas garis dengan panjang X, apabila diketahui dua ruas garis lainnya dengan panjang masing- masing a dan b yang memenuhi syarat bahwa x = ab 2. Apabila diketahui ruas garis a dan b. Lukislah rusgaris x dan y sehingga x = 2 2 b a + dan y = 2 2 b a − 3. Apabila diketahui ruas garis a dan b. Lukislah ruas garis x sehingga x = ab b a − + 2 2 Soal latihan 4 1. Jumlah besar sudut-sudut sebuah segi-empat konvex adalah 3600 . Buktikan.
  • 36. 33 2. Buktikan benar bahwa dalam setiap jajar genjang panjangnya ruas-ruas garis yang berhadapan sama. Pencerminan Definisi pencerminan Suatu pencerminan (refleksi) pada sebuah garis g adalah suatu fungsi Mg yang didefinisikan untuk setiap titik pada bidang v sebagai berikut: • Jika 𝑃 ∈ 𝑠 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑀𝑠 = 𝑃 • Jika 𝑃 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑠 maka Mg = P’ sehingga garis g adalah sumbu pencerminan atau cermin. Tugas Mahasiswa 7. 1. Diketahui dua titik A dan B. Lukislah sebuah garis g, sehingga Mg(A) = B. Tentukan pula Mg(B). 2. Apabila pada V ada sistem sumbu ortogonal dan A(1,3) sedangkan B(-2, -1). Tentukan persamaan sebuah garis g sehingga Mg(A) = B 3. Diketahui g = {(x,y) | x = -3} a. Apabila A(2,1) tentukan A’ = Mg(A) b. Tentuka C apabila Mg(C) = (-1, 7)
  • 37. 34 Isometri Suatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu isometri. Teorema : Sebuah isometris bersifat : a. Memetakan garis menjadi garis b. Mengawetkan besar sudut antara dua garis c. Mengawetkan kesejajaran dua garis Bukti : Untuk a. • Andai g sebuah garis dan T suatu isometri. Kita akan membuktikan bahwa T(g) = h adalah suatu garis juga. Ambil A ∈ g dan B ∈ g maka A′ = T(A) ∈ h. B′ = T(B) ∈ h : melalui A′ dan B′ ada satu ruas garis, msal h. Akan kita buktikan h′ = h. Untuk ini akan dibuktikan 𝑖. h′ ⊂ h dan 𝑖𝑖. h ⊂ h′ i. Bukti h′ ⊂ h Ambil x′ ∈ h′ . Oleh karena bidang kita adalah bidang euclides, kita andaikan (A’, X’, B’), artinya A′ X′ + X′ B′ = A′ B′ . Oleh karena T suatu isometris. jadi suatu transformasi maka ada x sehingga T(x)=X’ dan oleh karena T suatu isometri
  • 38. 35 maka AX = A’X’. Begitu pula XB= X’B’. Jadi pula AX + XB = AB. I=Ini berarti bahwa A, X, B segaris pada g. ini berarti juga bahwa X’=T(X)∈ h sehingga h’⊂ h sebab bukti serupa berlaku untuk posisi X’ dengan (X’ A’ B’) atau (A’ X’ B’) atau (A’ B’ X’) ii. Bukti h ⊂ h′ Ambil Y′ ∈ h maka ada Y ∈ g sehingga T(Y)= Y′ dengan Y missalnya (AYB) artinya Y ∈ g dan AY + YB = AB. Oleh karena T sebuah isometris maka A′ Y′ = AY, Y′B′ = BY, A′ B′ = AB. sehingga A′ Y′ + Y′ B′ = A′ B′ . Ini berarti bahwa A’, Y’, B’ segaris, yaitu garis yang melalui A′ dan B′. Oleh karena h’ satu-satunya garis yang melalui A′ dan B′ maka Y′ ∈ h′ . jadi haruslah h ⊂ h. ′. Bukti serupa berlaku untuk keadaan (Y A B) atau (A B Y) sehingga h = h′. Jadi kalau g sebuah garis maka h=T(g) adalah sebuah garis Bukti Untuk b. • Ambil sebuah segitiga ABC - pembahasan tak dilanjutkan. Tugas Mahasiswa 8 Perhatikan gambar di bawah.
  • 39. 36 Diketahui garis g dan h seperti pada gambar. Dengan menggunakan jangka dan penggaris lukislah garis g’ = Mh(g). Setengah Putaran Pencerminan pada garis adalah suatu involusi. Dan suatu setengah putaran mengelilingi sebuah titik adalah contoh lain sebuah involusi. Suatu setengah putaran mencerminkan setiap titik bidang pada sebuah titik tertentu. Oleh karena itu, suatu setengah putaran juga dinamakan pencerminan pada suatu titik atau refleksi pada suatu titik. Definisi : sebuah setengah putaran pada suatu titik A adalah suatu padanan SA yang didefinisikan untuk setiap titik pada bidang sebagai berikut : g h
  • 40. 37 1. Apabila P ≠ A maka SA(P) = P′ sehingga A adalah titik tengah pada garis PP′ ⃡ 2. SA(A) = A Teorema Andaikan A sebuah titik dan g dan h dua garis tegak lurus yang berpotongan di A. Maka SA = mgmh Bukti : oleh karena g tegak lurus h maka kita dapat membuat sebuah sistem sumbu orthogonal dengan g sebagai sumbu x dan h sebagai sumbu y. A dipakai sebagai titik asal. Lihat gambar. Harus dibuktikan bahwa untuk setiap P berlaku A y x P'(-x,y) P''(-x,-y) P(x,y) g h
  • 41. 38 SA(P) = mgmh(P). Andaikan P(x, y) ≠ A dan andaikan pula bahwa SA(P) = P"( x1 , y1 ) oleh karena A titik tengah ' PP maka (0,0)=( x1 +x 2 , y1 +y 2 ) sehingga x1 + x = 0 dan y1 + y = 0 atau x1 = −x dan y1 = −y . Jadi SA(P) = P(−x, −y). Perhatikan sekarang komposisi pencerminan (MgMh)(P) = Mg[Mh(P)] = Mg[(-x, y)] = (-x, -y) ... maka SA(P) = MgMh(P) ... maka MgMh(P) = Sg(A) = A Sedangkan SA(A) = A. Jadi juga MgMh(A) = SA(A) sehingga untuk setiap P pada bidang berlaku MgMh(A) = SA(P) Ini berarti : MgMh = SA ... dan seterusnya. Geseran (Translasi) Ketentuan dan sifat merupakan hasil kali dua pencerminan pada dua garis yang sejajar Teorema : Andaikan 𝑔 dan ℎ dua garis yang sejajar.
  • 42. 39 Apabila ada dua titik 𝐴 dan 𝐵 maka 𝐴𝐴′′ = 𝐴𝐵′′ dengan 𝐴′′ = 𝑚ℎ𝑚𝑔(𝐴) dan 𝐵′′ = 𝑚ℎ𝑚𝑔(𝐵) Bukti: ... dan seterusnya.tak dibahas di sini. Ruas Garis Berarah Definisi. Suatu ruas (garis) berarah adalah sebuah ruas garis yang salah satu ujungnya dinamakan (titik) pangkal dan ujung yang lain dinamakan (titik) akhir. Apabila A dan B dua titik. Lambang AB kita gunakan sebagai ruas garis berarah dengan pangkal A dan titik akhir B. Ruas garis AB dan CD disebut kongruen apabila AB = CD. Perhatikan bahwa walaupun AB = CD, AB dan CD tidak perlu sama. AB adalah sebuah himpunan sedangkan AB adalah bilangan real. Kalau AB dan CD kongruen kita menulisnya sebagai AB  CD . Perhatikan gambar.
  • 43. 40 Andakan sekarang ada dua ruas garis berarah AB dan CD. Dalam membandingkannya tidaklah cukup kalau AB = CD, tapi kedua ruas garis berarah itu juga haarus searah. Jika demikian, ruas berarah AB ekuivalen dengan ruas berarah CD. Ditulis AB ≡ CD Definisi. AB = CD apabila SP(A) = D.Dengan P titik tengah BC Soal latihan 5 1. Sebuah jajar genjang yang dua sisi yang berdampingan sama panjang dinamakan sebuah belah ketupat. (buktikan) 2. Dalam sebuah belah ketupat diagonal-diagonalnya tegak lurus sesamanya dan membagi sama besar sudut-sudut yang titik sudutnya dilaluinya. (buktikan) A B C D P BP = 1,45 cm PC = 1,45 cm
  • 44. 41 3. Andai ABCD trapesium. E titik tengah kaki 𝐴𝐷 ̅̅̅̅ dan F titik tengah kaki 𝐵𝐶 ̅̅̅̅. Buktikan bahwa 𝐸𝐹 = 1 2 (𝐴𝐵 + 𝐷𝐶). 4. Apabila 𝐴(2,3) tentukan: a. 𝑆𝐴(𝐶) apabila 𝐶 = (2,3) b. 𝑆𝐴(𝐷) apabila 𝐷 = (−2,7) 5. Apabila 𝐶 = (−4,3) dan 𝑔 = {(𝑥, 𝑦)|5𝑦 − 𝑥},tentukanlah: a. 𝑚𝑔𝑠𝑐(2,4) b. 𝑚𝑔𝑠𝑐(𝑃). Jika 𝑃 = (𝑥, 𝑦) 6. Jika y =2x + 1, tentukan My(A), jika A = {x | x = 2} Rujukan 1. G.E. Martin The Foundations of Geometry and the Non – Eucliddean Plane. ... 2. e Book. cst yg relevan.