1. PRAANGGAPAN DALAM FILM CEK TOKO SEBELAH KARYA ERNEST
PRAKASA DAN RELEVANSINYA TERHADAP PEMBELAJARAN
MENYIMAK DI SMP
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
SKRIPSI
OLEH :
MARWI DWI ANDARI
13144800056
Gerbang Sukses Masa Depan
Dosen Pembimbing :
Muncar Tyas Palupi, M.Hum
NIS. 19760711 201310 2 002
2. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Gerbang Sukses Masa Depan
PENDAHULUAN
BAB
I
Secara Teoritis
Secara Praktis
1
2
FOKUS
PENELITIAN
Praanggapan
Jenis-jenis praanggapan
Relevansi terhadap pembelajaran
menyimak di SMP
RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana Praanggapan yang berkaitan dengan
konteks dalam dialog tokoh utama film Cek Toko
Sebelah?
2. Bagaimana jenis-jenis praanggapan dalam dialog
tokoh utama film Cek Toko Sebelah?
3. Bagaimana relevansinya terhadap pembelajaran
menyimak di SMP?
TUJUAN
PENELITIAN
1. Mendeskripsikan bentuk praanggapan yang berkaitan
dengan konteks
2. Mendeskripsikan jenis-jenis praanggapan dalam dialog
tokoh utama.
3. Mendeskripsikan relevansi praanggapan dalam
pembelajaran menyimak di SMP
PARADIGMA
Paradigma pragmatik
yang berpedoman pada
teori George Yule
(1996) dan
dikembangkan oleh
Putrayasa (2014)
3. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Gerbang Sukses Masa Depan
KAJIAN TEORI
BAB
II
Praanggapan
Eksistensial
Praanggapan
Faktif
Praanggapan
Leksikal
Praanggapan Non
Faktif
Praanggapan
Struktural
Praanggapan
Konterfaktual
P
R
A
A
N
G
G
A
P
A
N
KONTEKS
PENGETAHUAN BERSAMA
PARTISIPAN
PRAGMATIK
FILM “CEKTOKO SEBELAH”
Pembelajaran Menyimak di
SMP
4. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Gerbang Sukses Masa Depan
KAJIAN TEORI
BAB
II
PRAGMATIK
Rahadi (2012:50)
Pragmatik mengkaji maksud
penutur dalam menuturkan
sebuah satuan lingual
tertentu pada sebuah bahasa.
Pragmatik dan semantik
sejajar dalam banyak hal
salah satunya mengkaji
tentang makna. Pragmatik
mengkaji makna satuan
lingual secara eksternal dan
bersifat terikat dengan
konteks. Sedangkan semantik
mengkaji makna secara
internal dan bersifat bebas
konteks.
Putrayasa ( 2014: 14)
Pragmatik merupakan telaah penggunaan
bahasa dengan mempertimbangkan satuan-
satuan yang ‘menyertai’ sebuah ujaran ;
konteks lingual maupun konteks ekstra
lingual : tujuan, situasi, partisipan.
Wijana dan Rohmadi 2009
(dalam Andyanto, 2014:2)
Pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang
mempelajari struktur bahasa secara
eksternal, yaitu bagaimana satuan
kebahasaan itu digunakan didalam
komunikasi. Pragmatik juga bisa diartikan
sebagai ilmu yang mengkaji makna dibalik
makna tuturan.
Yuliana (2013:3)
Pragmatik merupakan cabang
dari linguistik yang mengkaji
makna tuturan dengan cara
menghubungkan faktor
nonlingual seperti konteks,
pengetahuan, komunikasi
serta situasi pemakaian
bahasa dalam rangka
penggunaan tuturan oleh
penutur dan lawan tutur.
Makna tuturan dalam
pragmatik lebih mengacu
pada maksud dan tujuan
penutur terhadap tuturannya.
5. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Gerbang Sukses Masa Depan
KAJIAN TEORI
BAB
II
PRAANGGA
PAN
Praanggapan adalah
anggapan awal yang
secara tersirat dimiliki
oleh sebuah ungkapan
kebahasaan sebagai
bentuk respon awal
pendengar dalam
menghadapi ungkapan
kebahasaan tersebut.
Hal ini berarti penutur
telah memiliki
kesimpulan awal
sebelum melakukan
tuturan bahwa apa yang
akan disampaikan juga
dipahami oleh mitra
tutur
Praanggapan yang menunjukkan
eksistensi, keberadaan, dan jati diri
referen yang diungkapkan dengan
kata yang definitif
Praanggapan
Eksistensia
Praanggapan ketika informasi yang
dipraanggapkan mengikuti kata kerja
dapat dianggap sebagai suatu kenyataan.
Praanggapan
Faktif
Contoh :
Dia tidak menyadari di luar sedang
hujan deras
Praanggapan :
Di luar sedang hujan deras
Contoh :
Ada yang mencuri motor Andi
Praanggapan :
Ada Motor
Ada pencuri
Ada seseorang bernama Andi
6. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Gerbang Sukses Masa Depan
KAJIAN TEORI
BAB
II
PRAANGGA
PAN
Praanggapan yang didapat
melalui tuturan yang
diinterpretasikan melalui
penegasan dalam tuturan.
Praanggapan
Leksikal Contoh
“Damar tidak lagi
kecanduan narkoba”
Praanggapan :
Damar dulu
seorang pecandu
Narkoba
Suatu praanggapan yang
diasumsikan tidak benar.
Praanggapan ini memungkinkan
adanya pemahaman yang salah
karena penggunaan kata-kata
yang tidak jelas dan ambigu.
Praanggapan
Non Faktif Contoh
“Andai aku diterima di
kampus Universitas
Indonesia.”
Praanggapan :
Aku tidak diterima
di kampus
Universitas
Indonesia
Praanggapan yang dinyatakan
melalui tuturan yang
strukturnya jelas dan langsung
dipahami tanpa melihat kata-
kata yang digunakan..
Praanggapan
Struktural Contoh
“Siapa yang mengetuk
pintu?”
Praanggapan :
Ada seseorang
yang mengetuk
pintu.
Praanggapan yang
dengan fakta yang
bertentangan atau
berlawanan
Praanggapan
Konterfaktual Contoh
“kalau saja lelaki dapat hamil,
mungkin lelaki bisa mengetahui
sakitnya melahirkan.”
Praanggapan :
Laki-laki tidak bisa hamil
7. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Gerbang Sukses Masa Depan
KAJIAN TEORI
BAB
II
KONTEKS, PENGETAHUAN
BERSAMA, PARTISIPAN
KONTEKS
Konteks adalah semua aspek
fisik, latar sosial (situasi
lingkungan) yang relevan, yang
memungkinkan peserta
pertuturan dapat berinteraksi
dan juga membuat ujaran yang
dapat dipahami.
Contoh
“pintu teater 3 telah dibuka, bagi
penonton yang telah memiliki tiket
silakan memasuki teater”
Praanggapan :
Tuturan terjadi di
bioskop
Tuturan terjadi di gedung
pertunjukan.
PENGETAHUAN BERSAMA
Pengetahuan Bersama digunakan
sebagai struktur yang membangun
interpretasi yang tidak muncul dalam
teks tuturan. Untuk menyampaikan
pesan yang sesuai dengan tujuan
penutur, pengetahuan bersama
menjadi sangat penting terutama untuk
menghindari kesalah pahaman dalam
berkomunikasi
Contoh
“Jokowi mengunjungi korban tsunami di
kota Palu”
Praanggapan :
Presiden ikut bersimpati
kepada para korban tsunami
di kota Palu
PARTISIPAN
Partisipan diidentifikasi melalui ekspresi yang
digunakan dalam tuturan, hubungan yang
dimiliki antara nama atau sebutan yang sesuai
dengan objek yang dibicarakan menunjukkan
kaitan partisipan dengan tuturan. Adanya
penyebutan tertentu oleh atau untuk partisipan,
asumsi yang didapat dari sebuah tuturan jadi
berbeda dan memiliki ciri khas satu sama lain.
“Yang Mulia Ratu Elisabeth I telah memasuki
istana
Praanggapan :
Partisipan adalah keluarga kerajaan
atau bersinggungan dengan keluarga
kerajaan.
Contoh
8. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Gerbang Sukses Masa Depan
KAJIAN TEORI
BAB
II
FILM “CEK TOKO
SEBELAH”
Film Cek Toko Sebelah merupakan film bergenre
drama komedi. Judulnya merujuk pada frase yang
menyatakan ekspresi pemilik toko yang menganjurkan
calon pembelinya untuk membandingkan harga atau
kualitas barang ke toko milik pesaing. Film ini bercerita
tentang keluarga Koh afuk, pria paruh baya yang
merupakan keturunan Tionghoa. Memiliki dua anak
Erwin dengan jiwa pebisnis dengan karir cemerlang dan
Yohan yang memiliki darah seni di tubuhnya.
Konflik dalam film ini ketika Afuk jatuh sakit dan
meminta Erwin mengelola toko kelontong, sebuah
permintaan yang membuat Yohan merasa
disepelekan sebagai anak tertua, Sedangkan
Erwin memiliki konflik batin atas permintaan itu
karena karirnya sedang cemerlang.
9. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Gerbang Sukses Masa Depan
KAJIAN TEORI
BAB
II
PEMBELAJARAN
MENYIMAK DI SMP
Menyimak adalah suatu
proses yang mencakup kegiatan
mendengarkan bunyi bahasa yang
dilakukan dengan sengaja dan
dengan penuh perhatian untuk
memperoleh informasi,
mengidentifikasi, menginterpretasi,
menilai dan mereaksi atas makna
yang terkandung di dalamnya.
Tujuan Menyimak :
Mendapatkan fakta
Menganalisis fakta dan ide
Mengevaliasi fakta atau ide
Mendapatkan inspirasi
Memperoleh hiburan
Untuk memperbaiki kemampuan
berbicara
Pembelajaran Menyimak di
SMP dapat dilakukan melalui banyak media,
salah satunya adalah film, karena dapat menjadi
media yang efektif untuk menarik perhatian siswa.
Film juga memiliki kemampuan mengantarpesan
secara unik karena bersifat fiksi atau non fiksi
yang dapat membawa pikiran dan jiwa siswa
mendapatkan ilustrasi dari penjabaran terhadap
film yang dilihat.
Fokus pembelajaran menyimak film di SMP
diarahkan pada menyimak Estetik atau sering
disebut menyimak Apresiatif. Hal ini penting bagi
siswa karena siswa dilatih untuk berani
mengungkapkan gagasan, perasaan, atau kritik
serta hal lain yang bermanfaat bagi orang lain
Tarigan 1990 (Meli, 2013:3)
Menyimak estetik atau menyimak
apresiatif adalah fase terakhir dari
kegiatan menyimak secara kebetulan
dan termasuk ke dalam menyimak
ekstensif.
Menyimak estetik bisa merangsang
kemampuan seseorang untuk menikmati
dan merasakan apa yang didengar.
10. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Gerbang Sukses Masa Depan
Peneliti (Tahun) Judul Isi Penelitian
Rizqy Aulia Ghifari (2016) Praanggapan pada Ujaran
Ujaran Tokoh James Carter
Carter dan Lee dalam Film
Film Rush Hour 3 : Kajian
Kajian Pragmatis
a. Terdapat 5 jenis praanggapan dalam ujaran James Carter dan Lee, praanggapan
eksistensial, praanggapan faktual,praanggapan leksikal, praanggapan struktural
dan praanggapan berlawanan.
b. Terdapat 5 pemicu praanggapan, definite noun prhases, factive verbs, wh-
questions, counter-factual conditional, dan interattive adverbs.
Jeniver Amilia Putri
Aditama(201-)
Praanggapan dalam Film 5CM
5CM Karya Donny
Dhirgantoro.
a. Muncul 5 jenis praangapan, praanggapan leksikal, praanggapan faktual,
praanggapan eksistensial, praanggapan non faktual dan praanggapan
berlawanan.
b. Praanggapan muncul dari hubungan antara tuturan dan partisipannya,
pengetahuan bersama, dan konteks situasi dalam adegan saat tuturan
berlangsung.
Meli Yunita (2013) Peningkatan Kemampuan
Menyimak Berita dengan
Strategi Listening Teams pada
pada Siswa Kelas VII SMP N 2
SMP N 2 Kalasan
a. Objek penelitiannya berupa menyimak berita
b. Pengumpulan data melalui angket, catatan lapangan, wawancara dan
lembar pengamatan.
c. Teknik analisis data menggunakan cara deskriptif kualitatif
d. Validitas yang digunakan adalah validitas demokratis dan dialogis
KAJIAN TEORI
BAB
II
Penelitian Relevan
11. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Gerbang Sukses Masa Depan
METODE PENELITIAN
BAB
III
Latar Penelitian
Analisis tuturan tokoh utama
Yang mengandung
praanggapan
Pendekatan yang digunakan
ialah cross sectional
Metode penelitian ini adalah
metode deskriptif kualitatif
Subjek Penelitian :
Dialog dalam film Cek Toko Sebelah
Objek Penelitian :
Jenis-jenis Praanggapan yang terdapat
dalam dialog film Cek Toko Sebelah
12. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Gerbang Sukses Masa Depan
METODE PENELITIAN
BAB
III
CARA PENELITIAN
Mencari
sumber
yang
digunakan
Menyimak
dan menandai
objek
Mengelompokkan
data yang diteliti
Menjabarkan
tuturan sesuai
jenis
praanggapan
Menarik
kesimpulan
Penelitian analisis isi
(content analiysist)
Data dalam
penelitian ini
menggunakan data
dari tuturan tokoh
utama dalam adegan
film Cek Toko
Sebelah
DATA DAN SUMBER DATA
Sumber datta pada
penelitian ini
mengambil dari
tuturan tokoh utama
dan lawan tuturnya
yang terlibat dalam
satu adegan.
Kemudian tuturan
tersebut diubah
kedalam transkrip
fonemis berupa
dialog.
13. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Gerbang Sukses Masa Depan
METODE PENELITIAN
BAB
III
Data 1
CTS / 12.09-13.32 (Nattalie : PN-f / Erwin : PL
Contoh pemaparan data
Singkatan film
Cek Toko Sebelah
Waktu tuturan saat
adegan berlangsung
Nama pemain
Singkatan jenis
praanggapan
PE : Praanggapan
Eksistensial
PF : Praanggapan Faktif
PL : Praanggapan Leksikal
PN-f : Praanggapan Non
faktif
PS : Praangapan Struktural
PK : Praanggapan
Konterfaktual
Mengubah bahasa lisan ke
bahasa tulis
Diberi keterangan berupa
konteks
Diklasifikasikan dan dianalisis
sesuai kajian yang ditentukan
Menggunakan metode simak bebas libat cakap
14. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Gerbang Sukses Masa Depan
METODE PENELITIAN
BAB
III
Menggunakan metode
padan
Menggunakan teknik
simak bebas libat cakap
Pemeriksaan keabsahan data
Perpanjangan pengamatan
meningkatkan ketekunan
Diskusi teman sejawat
15. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Gerbang Sukses Masa Depan
PAPARAN DATA DAN
TEMUAN PENELITIAN
BAB
III
Tabel jenis-jenis praanggapan dalam film Cek Toko Sebelah
No. Jenis Data Jumlah data
1. Praangggapan Eksistensial data 1, data 3, data 5, data 6, data 13, data 16, data 20,
data 21, data 23, data 24, data 25, data 27, data 31
13
2. Praanggapan Faktif Data 2, data 3, data 5, data 7, data 10, data 12,data 13,
data 14,data 15, data 16, data 18, data 19, data 23, data 25,
data 27, data 31 16
3. Praanggapan Non-faktif Data 1, data 7, data 11,data 15, data 22, data 26, data 28,
data 29, data 31 9
4. Praanggapan Leksikal Data 1, data 2, data 5, data 7, data 8, data 15, data 22, data
30 8
5. Praanggapan Struktural Data , data 4, data 6, data 7, data 9, data 14, data 15, data
17, data 22, data 23, data 26, data 30, data 31
12
6. Prannggapan Konterfaktual Data 3, data 11, data 22, data 24 4
16. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Gerbang Sukses Masa Depan
PEMBAHASAN
BAB
V
PRAANGGAPAN
Data 16
CTS / 48.43 – 49.05 (Afuk : PE, PF)
Tuturan :
Erwin : “Kenapa lagi Pa?”
Afuk : “Si Ojak sama Yadi, bikin
gituan ngaco mulu. Padahal besok udah
penilaian.
Praanggapan :
Ada Yadi dan Ojak
Praanggapan Eksistensial
17. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Gerbang Sukses Masa Depan
PEMBAHASAN
BAB
V
PRAANGGAPAN
Data 12
CTS / 34.46 – 35.30 (Nattalie : Pf, Erwin : Pf)
Tuturan :
Nattalie : “Tapi jangan lupa kantor Win.
Katanya mau jadi brain director
shoutheast asia.”
Erwin : “Iya, segitu takutnya aku nggak
balik kantor lagi. Emang malu banget
ya kalau harus pacaran sama engkoh-
engkoh juragan sembako.”
Nattalie : “Bukan malu sih, lebih ke nggak
siap mental aja gitu.”
Praanggapan :
Erwin bercita-cita menjadi seorang brain
director shouteast asia.
Praanggapan Faktif
18. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Gerbang Sukses Masa Depan
PEMBAHASAN
BAB
V
PRAANGGAPAN
Data 11
CTS / 19.58 – 20.55 (Nattalie :PNf,PK)
Tuturan :
Erwin : “Natt, aku tuh nggak tahu mesti
ngomong apa kemarin itu. I’m so sorry.”
Nattalie : “Aku tuh nggak mau karir kamu
keganggu.”
Erwin : “Aku harus ngomong apa
sama papa?”
Nattalie : “Aku bakal bilang, kalau Bu Sonya
nggak kasih ijin”
Ewin : “Masa aku harus bohong sama Papa?
Papa udah sampe bawa-bawa mama .
Praanggapan :
Karir Erwin terganggu
Praanggapan Non-faktif
19. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Gerbang Sukses Masa Depan
PEMBAHASAN
BAB
V
PRAANGGAPAN
Data 15
CTS / 46.42 – 47.47 (Erwin : PL,PF/Nattalie : PS,PN-f)
Tuturan :
Nattalie : “So, anything new?”
Erwin : “Tadi, Pak Robert datang lagi ke toko.”
Nattalie : “Robert?”
Erwin : “Iya, dia itu developer gitu. Properti.
Mau beli toko papa.”
Praanggapan :
Pak Robert pernah datang ke toko
sebelumnya.
Praanggapan Leksikal
20. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Gerbang Sukses Masa Depan
PEMBAHASAN
BAB
V
PRAANGGAPAN
Data 14
CTS / 42.30 – 42.35 (Erwin : PS/Afuk : PF)
Tuturan :
Erwin : “Siapa Pa?”
Afuk : “Dari developer, mau beli tanah
ini tapi Papa nggak mau jual”
Praanggapan :
Ada tamu
Ada seseorang yang datang.
Praanggapan Struktural
21. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Gerbang Sukses Masa Depan
PEMBAHASAN
BAB
V
PRAANGGAPAN
Data 21
CTS / 57.11 – 57.48 (Pengantar Plang : PE,PK)
Tuturan :
Pengantar plang : “Misi, ini toko Jaya Baru
kan?”
Erwin : “Iya. Ada apa ya?”
Pengantar plang : “Ini kiriman.”
Erwin : “Ini?”
Pengantar plang : “Iya. Nah, bagus kan.”
Erwin : “Ini apaan?”
Pengantar plang : “Plang toko lah, masa
batu nisan.”
Praanggapan :
Yang diantarkan adalah plang toko, bukan batu
nisan.
Praanggapan konterfaktual
22. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Gerbang Sukses Masa Depan
PEMBAHASAN
BAB
V
Relevansi Terhadap
Pembelajaran Menyimak di
SMP KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.11. Mengidentifikasi informasi pada
teks ulasan tentang kualitas
karya (film, cerpen, puisi, novel,
dan karya seni daerah) yang
dibaca atau diperdengarkan
4.11. Menceritakan kembali isi teks ulasan tentang
kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, karya
seni daerah) yang dibaca atau didengar
3.12. Menelaah struktur dan
kebahasaan teks ulasan (film,
cerpen, puisi, novel, dan karya
seni daerah) yang
diperdenigarkan dan dibaca.
4.12. Menyajikan tanggapan tentang kualitas karya
(film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah,
dll.) dalam bentuk teks ulasan secara lisan dan
tulis dengan memperhatikan struktur, unsur
kebahasaan, atau aspek lisan
Tabel KI ,KD Bahasa Indonesia SMP/Mts kelas 8
Penelitian ini terfokus pada jenis-
jenis praanggapan yang terdapat
dalam sebuah dialog dalam film.
Melalui kegiatan menyimak
apresiatif siswa dilatih untuk aktif
ketika menerima informasi,
sehingga siswa dapat memberikan
tanggapan dan ulasan dari film yang
disimak.
Film CTS diharapkan bisa menjadi
referensi bahan ajar bagi guru
karena mengangkat tema drama
keluarga yang dikemas dalam genre
komedi yang bias mengajarkan
siswa untuk menghormati pilihan
hidup dalam sebuah keluarga.
23. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Gerbang Sukses Masa Depan
SIMPULAN & SARAN
BAB
VI
Adapun dari 31 data tersebut, ditemukan
13 praanggapan eksistensial, 16
praanggapan faktif, 9 praanggapan non
faktif, 8 praanggapan leksikal, 12
praanggapan struktural, dan 4 praanggapan
konterfaktual.
Ditemukan 31 tuturan yang ada
dalam film Cek Toko Sebelah yang
mengandung praanggapan.
Selanjutnya diklasifikasikan
berdasarkan teori Putrayasa. Jenis
praanggapan tersebut terdiri atas
(a) praanggapan eksistensial, b)
praanggapan faktif, dan (c)
praanggapan non faktif, (d)
praanggapan leksikal, (e)
praanggapan structural dan (f)
praanggapan konterfaktual.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka
penelitian ini memiliki relevansi terhadap
pembelajaran menyimak siswa SMP kelas VIIII
terkait pembelajaran pada KD 4.11 menceritakan
kembali isi teks ulasan tentang kualitas karya
(film,cerpen, puisi, novel, karya seni daerah) yang
dibaca atau didengar, juga pada pembelajaran KD
4.12 menyajikan tanggapan tentang kualitas karya
(film,cerpen,puisi,novel,karya seni daerah)
SIMPULAN
SARAN
Bagi Guru
Bagi Siswa
Bagi peneliti
selanjutnya
24. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Gerbang Sukses Masa Depan
SIMPULAN & SARAN
BAB
VI