1. FILSAFAT GEOGRAFI
(Konsep Geografi: Nilai Kegunaan)
Oleh:
Fendi Septiawan 1213034033
Hayat Tunur 1213034035
Hermitha Ramadini 1213034037
I Nyoman Oke S D 1213034039
Katarina Vita Duta I 1213034041
Lega Marisa 1213034043
Maruttha Puspita W 1213034045
Mella Septiana 1213034047
Merta Witdawati 1213034049
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2012
2. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas selesainya
penyusunan tugas Filsafat Geografi ini. Makalah ini disusun berdasarkan materi dari
berbagai sumber.
Bahasa dan penyusunan kata yang ada di dalam makalah ini dimaksudkan agar
dapat mempermudah mahasiswa untuk memahami mata kuliah Filsafat Geografi yang
membahas tentang konseo geografi yang lebih dirinci dlam konsep Esensial geografi yang
ke 7 yaitu : nilai kegunaan.
Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada dosen bidang studi filsafat
geografi yang telah membantu agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca dan
bermanfaat untuk semua yang membaca, Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Penyusun mohon untuk Saran dan kritik yang membangun dari pembaca akan
diterima dengan senang hati. Terimakasih.
Bandar Lampung, 17 Oktober 2012
Penulis
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah yang telah kami buat ini, selain untuk memenuhi tugas mata kuliah filsafat
geografi juga dilatar belakangi oleh keingintahuan kami sebagai mahasiswa tentang
konsep-konsep geografi sehingga pengetahuan kami tentang geografi semakin luas dan
berkembang. Dengan adanya makalah ini kami dapat mengetahui berbagai konsep-konsep
geografi. Selain itu dengan makalah ini pembaca akan mendapatkan informasi tentang
konsep-konsepgeografi dan pembaca lebih mempunyai wawasan yang luas tentang dunia
internasional. Tidak menutup kemungkinan apabila masyarakat dapat mendapatkan
jawaban dari pertanyaan yang selama ini mereka pertanyakan tentang konsep-konsep
geografi.
Bumi adalah sebuah planet yang menjadi tempat dimana manusia, hewan, dan
tumbuhan bisa hidup dan bertempat tinggal. Namun tentunya mereka tidak hanya bermodal
tubuh untuk bisa hidup dan bertempat tinggal. Mereka membutuhkan banyak pendukung
untuk bisa mencapai itu.
Manusia, hewan, dan tumbuhan bersifat saling membutuhkan yang akhirnya akan
terjadi proses kerja sama atau interaksi serta penyesuaian diri sebagai alat
pendukung lahiriah yang bersifat sosial untuk mereka bisa bertahan hidup, berkembang
biak, dan bertempat tinggal dengan aman, tentram, dan damai.
Selain alat pendukung lahiriah bersifat yang bersifat social berupa kerja sama dan saling
berinteraksi tersebut di atas, dibutuhkan juga alat pendukung yang lain berupa sumber daya
alam. Dengan adanya sumber daya alam yang mencukupi dan berpotensi, makhluk hidup di
bumi yang indah ini akan bisa bertahan hidup dengan baik.
Namun, kita sebagai manusia, makhluk hidup yang diberi kelebihan berupa akal pikiran
tidak seharusnya hanya bisa menggunakan sumber daya alam tersebut. Yang lebih penting
kita lakukan adalah melestarikan, dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada tersebut
4. agar tetap lestari, terjaga dengan baik, dan tetap bisa kita digunakan untuk memenuhi
kebutuhan kita, untuk menunjang kehidupan kita.
Lalu, bagaimana cara kita melestarikan dan menjaga sumber daya alam tersebut?
Sebelum kita melakukan kegiatan pelestarian tersebut, tentunya kita harus terlebih dahulu
mengetahui serta mempelajari apa yang akan dan harus kita lestarikan. Bukan hanya itu,
kita juga harus mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan alam, termasuk mengenai
bentuk-bentuk alam sebagai ruang dimana manusia, hewan, tumbuhan tinggal dan sumber
daya alam ada.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut, ilmu yang berhubungan dan bisa membantu kita
mempelajari alam serta bentuk-bentuk ruang alam itu sendiri adalah ilmu geografi.
Istilah geografi untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Erastothenes pada abad ke-1 .
Menurutnya , geografi berasal dari geographica yang berarti penulisan atau penggambaran
mengenai bumi . Berdasarkan pendapat tersebut , para ahli geografi sependapat mnganggap
Erastothenes sebagai peletak dasar pengetahuan geografi
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis akan membahas masalah ilmu geografi
tetapi akan memusatkan pembahasan pada pengertian dan contoh konsep esensial geografi
yaitu nilai kegunaan.
.
5. BAB II
PEMBAHASAN
A.FILSAFAT ILMU
Profesor Acc Partadiredjo selaku guru besar ilmu ekonomi di Universitas Gajah
Mada mengatakan bahwa peradaban manusia sangat berhutang pada ilmu dan teknologi.
Berkat kemajuan dalam bidang ini maka pemenuhan kebutuhan manusia bisa dilakukan
secara lebih cepat dan lebih mudah.Ilmu bukan saja digunakan untuk memerangi sesama
manusia dan munguasai mereka.Manusia harus menyesuaikan diri dengan teknologi dan
teknologi tidak lagi berfungsi sebagai sarana yang memberikan fungsi sebagai sarana yang
memberikan kemudahan bagi kehidupan manusia, melainkan dia berada untuk tujuan
eksitensinya sendiri.
hubble dying star eskimo nebula
Ilmu bukan lagi bukan lagi sarana yang membantu manusia mencapai tujuan
hidupnya namun bahkan kemungkinan mengubah hakekat kemanusiaan itu sendiri.Ilmu
bukan lagi merupakan sarana yang membantu manusia mencapai tujuan hidupnya, namun
juga menciptakan tujuan hidup itu sendiri sebenarnya sejak pertumbuhan ilmu sudah terkait
dengan masalah-masalah moral namun dalam perspektif yang berbeda Copernicus (1473 –
1543) mengajukan teori tentang kesemestaan alam “bumi” yang berputar mengelilingi
matahari.
6. Secara metafisika ilmu ingin mempelajari alam sebagaimana adanya, sedangkan
dipihak lain, terdapat keinginan agar ilmu mendasarkan kepada pernyataan-pernyataan
(nilai-nilai) yang terdapat dalam ajaran-ajaran diluar bidang keilmuan antara lain
agama.Para ilmu berjuang untuk menegakkan ilmu berdasarkan penafsiran alam
sebagaimana adanya dengan sumbernya yaitu “Ilmu yang Bebas Nilai”.
Setelah pertarungan 250 tahun para ilmuan mendapat kemenangan. Konflik bukan
hanya terjadi dalam ilmu-ilmu alam saja tapi juga cabang-cabang ilmu lain diantaranya lmu
sosial dimana berbagai idiologi mencoba mempengaruhi metafisik keilmuan. Mendapat
otonomi yang terbebas dari segenap nilai yang bersifat dogmatik ini maka dengan leluasa
ilmu dapat mengembangkan dirinya.
Konsep ilmiah yang bersifat abstrak menjelma dalam bentuk kongkrit yang berupa
teknologi. Ilmu tidak saja bertujuan memperjelas gejala-gejala alam untuk tujuan
pengertian dan pemahaman, namun lebih jauh lagi, memanipulasi fakta-fakta yang terkait
dalam gejala tersebut untuk mengontrol dan mengarahkan proses yang telah terjadi. Contoh
ilmu yang mengembangkan teknologi untuk mencegah banjir.
Bertrand Rusell perkembangan ini sebagai peralihan ilmu dari tahap “kontenplasi
ke manipulasi”.
Kontenplasi masalah moral berkaitan dengan metafisika keilmuan.
Manipulasi masalah moral berkaitan dengan cara penggunaan pengetahuan
ilmiah.Dalam tahap manipulasi masalah moral akan muncul yang berkaitan dengan
metafisika keilmuan dengan penerapannya cara penggunaan pengetahuan ilmiah. Secara
filsafat tahap “pengembangan konsep” ditinjau dari ontologi keilmuan, sedangkan
“penerapan konsep” terdapat masalah moral ditinjau dari aksiologi keilmuan.Setiap
pengetahuan ilmiah, memiliki tiga dasar yaitu ontologi, epistimologi, dan aksiologi.
Ontologi : pengkajian objek membuahkan pengetahuan.
Epistimologi : cara mendapatkan ilmu pengetahuan (metode ilmiah).
7. Aksiologi : kegunaan ilmu pengetahuan.
Masalah teknologi sebenarnya lebih merupakan masalah kebudayaan daripada
masalah moral.Para ilmuan terbagi menjadi dua pendapat mengenai masalah moral
berkaitand dengan ilmu tegnologi ini.Golongan pertama berpendapat bahwa ilmu harus
bersifat netral terhadap nilai-nilai.Sedangkan golongan kedua bahwa netralitas ilmu
terhadap nilai-nilai hanyalah terbatas pada metafisika keilmuan dan penggunaannya harus
berdasarkan asas moral.
Gejala geografi di sekitar kita merupakan hasil keseluruhan interelasi keruangan
faktor fisis dengan faktor manusia. Menurut hasil studi gejala yang nyata tadi, dalam diri
kita akan terbentuk suatu pola abstrak yang kita kaji.Pola abstrak dalam bentuk pengertian
abstrak inilah yang disebut konsep. Karena pola abstrak tersebut berkenaan dengan gejala
yang konkret tentang geografi maka disebut konsep geografi.
B. PENGERTIAN KONSEP GEOGRAFI
Konsep geografi(Nursid Sumaatmadja) adalah pola abstrak yang berkenaan dengan gejala-
gejala konkret tentang Geografi. Pada dasarnya konsep geografi terbagi ke dalam dua
bagian, yaitu sebagai berikut:
1.Konsep Geografi secara Denotatif
Konsep Geografi secara denotative dapat menjelaskan berbagai pengertian gejala Geografi
berdasarkan definisi atau kamus. Contoh : Erosi merupakan proses pelepasan dan
pemindahan massa batuan secara alami dari suatu tempat ke tempat lain oleh suatu zat
pengangkut yang bergerak di atas permukaan bumi.
2. Konsep Geografi secara Konotatif
Konsep Geografi konotatif memiliki arti yang lebih luas dibandingkan dengan arti secara
harfiah. Di dalamnya menyangkut semua aspek yang berhubungan dengan konsep yang
dibahas antara lain persebarannya, faktor pendorongnya, jenisnya, dan proses
pembentukannya. Konsep Geografi bermanfaat untuk membimbing kita dalam berfikir dari
sudut pandang Geografi.
8. Konsep adalah pengertian-pengertian yang menunjuk pada sesuatu.Konsep essensial
suatu bidang ilmu merupakan pengertian-pengertian untuk mengungkapkan atau
menggambarkan corak abstrak fenomena essensial dari obyek material bidang kajian suatu
ilmu.Oleh karena itu konsep dasar merupakan elemen penting dalam memahami fenomena
yang terjadi. Semua cabang ilmu pengetahuan empiris yang masing-masing mempelajari
gejala (phenomena) di permukaan bumi tanpa memahami dan peduli sistem interrelasi,
interaksi, dan interdependensi bagian permukaan bumi (space, area, wilayah, kawasan) itu
dengan manusia pasti akan membuat kerusakan di muka bumi.
Geografi tetap konsisten dengan obyek studinya yaitu melihat satu kesatuan
komponen alamiah dengan komponen insaniah pada ruang tertentu di permukaan bumi,
mengkaji faktor alam dan faktor manusia yang membentuk integrasi keruangan di wilayah
yang bersangkutan.Geografi pun mengajarkan kearifan teknologi dalam mengelola alam
lingkungan hidupnya manusia.
Dengan demikian, dapat dipahami adanya hubungan sebab-akibat, hubungan fungsi,
proses terjadinya gejala, dan masalah-masalah Geografi yang terrdapat dalam kehidupan
sehari-hari.
Tujuan Konsep Dasar Geografi adalah :
a) Menumbuhkan rasa kepedulian terhadap alam sekitarnya
b) Mengetahui struktur betuk muka bumi
c) Memperoleh informasi tentang alam semesta beserta isinya
C. KONSEP ESENSIAL GEOGRAFI
Semlok pada tahun 1989 dan 1990 telah mengusulkan konsep esensial geografi
pada sekolah menengah atas di kota Semarang. Konsep esensial geografi tersebut
9. diantaranya terdiri dari; lokasi, jarak, keterjangkauan, pola, morfologi, keterkaitan
keruangan, diferensiasi areal, interaksi/ interdependensi, dan kegunaan.
Konsep Esensial Geografi terdiri dari 10 macam, yaitu :
1. Konsep Lokasi;
2. Konsep Jarak;
3. Konsep Keterjangkauan;
4. Konsep Pola;.
5. Konsep Morfologi;
6. Konsep Aglomerasi;
7. Konsep Nilai Kegunaan;
8. Konsep Interaksi dan Interdependensi;
9. Konsep Deferensiasi Areal;
10. Konsep Keterkaitan Keruangan (Asosiasi).
Beberapa pengertian konsep nilai kegunaan dari berbagai sumber:
- Konsep Nilai Guna Konsep nilai guna yaitu nilai sesuatu yang ditentukan atau
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lokasi, jarak, dan keterjangkauan. Manfaat
yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada makhluk hidup, tidak akan
sama pada semua orang.
- Konsep Nilai Kegunaan yaitu nilai suatu tempat mempunyai kegunaan yang
berbeda-beda dilihat dari fungsi dan karakteristiknya.
- Konsep nilai kegunaan yaitu nilai guna tempat-tempat di permukaan bumi,
berkaitan dengan manfaat dari fenomena yang ada dan bersifat relatif.
- Konsep Nilai Kegunaan yaitu nilai Kegunaan fenomena geografi atau sumber daya
di permukaan bumibersifat relatif antara wilayah yang satu dengan yang lain.
10. - konsep nilai kegunaan yaitu manfaat suatu wilayah atau daerah mempuyai nilai
tersendiri bagi orang yang menggunakannya.
- konsep nilai kegunaan yaitu konsep yang berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah.
Tiap wilayah mempunyai potensi yang bisa dikembangkan, sehingga nilai
kegunaanya optimal.
- Konsep Nilai Guna Konsep nilai guna, yaitu nilai sesuatu yang ditentukan atau
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lokasi, jarak, dan keterjangkauan. Manfaat
yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada makhluk hidup, tidak akan
sama pada semua orang.
“Konsep nilai kegunaan yang dimaksud yaitu nilai kegunaan fenomena atau sumberdaya
bermakna relative. Nilai kegunaan ini terkadang menguntungkan dan terkadang
sebaliknya”.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari:
- Misalnya daerah wisata mempunyai kegunaan dan nilai yang berlainan bagi setiap
orang. Tempat wisata tersebut belum tentu bernilai untuk pertanian atau fungsi
lainnya, seperti daerah Pantai Parang Tritis memiliki nilai guna sebagai tempat
wisata namun berbeda pula dengan orang lain yang menggunakan pantai parang
tritis sebagai tempat mencari nafkah, dengan cara berjualan disekitar pantai.
- Daerah pegunungan seperti dibandung cocok untuk menanam sayuran namun orang
lain beranggapan berbeda, karena menurutnya daerah pegunungan seperti
dibandung cocok untukmenghilangkanstres tau berekreasi .
- Misalnya: a. Daerah sejuk di pegunungan yang jauh dari kebisingan, seperti di
Puncak antara Bogor dengan Cianjur, banyak dijadikan tempat peristirahatan dan
rekreasi. b. Lahan pertanian yang subur sangat bernilai bagi petani dibandingkan
bagi nelayan ataukaryawan/pegawai kantor.
11. - Misalnya daerah wisata mempunyai kegunaan dan nilai yang berlainan bagi setiap
orang. Tempat wisata tangkupan perahu yang memiliki kegunaan untuk berwisata,
namun ada juga yang beranggapan tempat wisata tersebut bernilai untuk pertanian
atau fungsi lainnya.
- dataran tinggi lebih bermanfaat bagi warga sekitar / petani kebun dari pada para
nelayan, karena nelayan tidak membutuhkan dataran tinggi namun membutuhkan
laut untuk mencari ikan.
Banyak ahli geografi mengajarkan dan terus mencari konsep yang relevan atas
kehidupan sehari-hari. Pengetahuan geografi ini penting untuk memahami apa saja yang
kita kerjakan setiap hari atau pada saat-saat tertentu, dan bagaimana kegiatan rutin sehari-
hari (seperti berangkat ke tempat kerja/sekolah) mempengaruhi lingkungan sekeliling kita
(misalnya kemacetan, atau polusi udara yang memberi sumbangan pada pemanasan global).
Penekanan ini membawa kegiatan sehari-hari pada konteks yang lebih besar - terutama
konteks keruangan - sehingga meningkatkan kesadaran kita pada kegiatan dan kehidupan
pribadi, dan konteks sosio-spatial mulai dari skala kecil (lingkungan tempat tinggal) sampai
skala besar (global).Kita sering beranggapan bahwa kita tidak perlu mempelajari geografi
karena toh kita sudah "tahu". Praktisi geografi yang naif menganggap "Geografi lebih
banyak merupakan pengetahuan umum" - mereka bahkan menunjukkan bahwa
pengetahuan geografi mereka yang naif adalah salah atau sangat tidak lengkap (lihat saja
kuis-kuis yang banyak di televisi seperti "Kuis Siapa Berani" atau "Who Wants to be a
Millionaire"). Banyak orang tidak ingin mempercayai bahwa mereka harus mengetahui
konsep geografi seperti lokasi, pengenalan tempat, penghitungan jarak, persebaran dan
konteks regional.
12. BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Konsep Esensial Geografi terdiri dari 10 macam, yaitu :
1. Konsep Lokasi;
2. Konsep Jarak;
3. Konsep Keterjangkauan;
4. Konsep Pola;.
5. Konsep Morfologi;
6. Konsep Aglomerasi;
7. Konsep Nilai Kegunaan;
8. Konsep Interaksi dan Interdependensi;
9. Konsep Deferensiasi Areal;
10. Konsep Keterkaitan Keruangan (Asosiasi).
Pengertian Konsep Nilai Kegunaan yaitu nilai suatu tempat mempunyai kegunaan yang
berbeda-beda dilihat dari fungsi dan karakteristiknya.
“Konsep nilai kegunaan yang dimaksud yaitu nilai kegunaan fenomena atau sumberdaya
bermakna relative. Nilai kegunaan ini terkadang menguntungkan dan terkadang
sebaliknya”.
Contoh: Misalnya daerah wisata mempunyai kegunaan dan nilai yang berlainan bagi setiap
orang. Tempat wisata tersebut belum tentu bernilai untuk pertanian atau fungsi lainnya,
seperti daerah Pantai Parang Tritis memiliki nilai guna sebagai tempat wisata namun
berbeda pula dengan orang lain yang menggunakan pantai parang tritis sebagai tempat
mencari nafkah, dengan cara berjualan disekitar pantai.
13. REFERENSI
Sumadi.2010.Perkembangan Pemikiran Dan Kajian Geografi.Bandar
Lampung:Universitas Lampung
http://pinterdw.blogspot.com/2012/01/konsep-geografi.html
diakses tanggal 15 Oktober 2012. pukul 15:15
http://smamuhammadiyahtasikmalayageo.blogspot.com/2010/07/konsep-konsep-
geografi.html
diakses tanggal 14 oktober 2012. pukul 20:20
http://geografikelasx.blogspot.com/2012/04/konsep-geografi-dan-jenis-jenisnya.html
diakses tanggal 14 Oktober 2012. pukul 03:05