SlideShare a Scribd company logo
1 of 61
TANTANGAN TERHADAP
KEPEMIMPINAN RUMAH SAKIT
dr Andrea S, MARS
1. RS dengan dua kewenangan (double
authority):
- Management
- Professionals
2. Bahan dasar (raw material) adalah
manusia yang sakit yang bisa sangat
berbeda satu sama lainnya
proses yang tailor made.
3. Perubahan-perubahan paradigma
Kondisi Unik di Rumah Sakit yg Merupakan
Tantangan terhadap Kepemimpinan
4. Teknologi baru dan pengetahuan
yang berkembang pesat dan hampir
tidak terbatas/cloning,
pengembangan Stem-Cell “revolusi
dari transplantasi, dll.
5. Keterbukaan ilmu kedokteran,
keterbukaan masyarakat, peranan
hukum.
6. Perkembangan masyarakat madani
(civil society)
7. Terbatasnya dana dan sumber daya
manusia.
8. Kesenjangan antar negara, daerah
dan kelompok.
9. Transisi epidemologis, transisi
kependudukan, perubahan
teknologi yang cepat.
10. Pengaruh globalisasi.
Kesemuanya memerlukan suatu
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
Dari 11 tantangan tersebut diperlukan suatu
jawaban yang tidak saja memerlukan
kemampuan intelegensi (IQ) tetapi juga lebih-
lebih kecerdasan emosional (EQ),
 Bagaimana menjembatani manajemen
dan profesional.
 Bagaimana memahami manusia yang
sakit.
• Bagaimana membuat suatu
keterbukaan/second opinion dalam
klinik?
• Bagaimana membagi suatu resources
yang terbatas dan menjembatani
kesenjangan?
• Globalisasi sebagai ancaman ?
Pergeseran Paradigma yg Merupakan
Tantangan Kepemimpinan
1. Doctor Oriented
2. Fragmented
Services
3. Hierarchical
4. Vertical Structure
5. Patient
6. Society Demand
7. Social Activity
8. Fee for Services
1. Patient Oriented
2. Integrated Services /
Seamless Services
3. Team
4. Flat Structure
5. Partner / Client
6. Market Share
7. Business & Industry
8. Pre Paid System
Pergeseran Paradigma
 Profesi dokter menghadapi profesi-
profesi baru yg muncul secara militan
menuntut persamaan tingkat akademik,
penghargaan sosial & imbalan.
 Di negara maju profesi-profesi yg
langsung menangani pasien ini
(perawat, pharmacist, dsb) didefinisikan
sebagai clinician (Lawson: From
Clinician to Manager).
 Persamaan ini merupakan suatu
perubahan yg dapat memberikan
dampak kepada pasien ataupun
kepada para dokter sebagai profesi
yg tertua.
 Para dokter jaman dahulu dapat
dikatakan bekerja sendiri & membuat
keputusan berdasarkan ilmu yg
dimilikinya dgn informasi yg terbatas.
Ia memakai suatu intelligent guess
yaitu suatu perkiraan yg cerdas utk
melakukan pengamatan / observasi /
analisa / dan suatu tindakan
pengobatan / terapi.
 Dalam kedokteran modern, pemakaian
IPTEK memberikan informasi yg lebih
banyak sehingga analisa lebih akurat
dgn terapi yg lebih rasional & hasil
pengobatan yg lebih baik.
 Pemakaian teknologi tsb memunculkan
berbagai profesional baru yg
sebelumnya merupakan orang-orang yg
membantu dokter tsb.
 Peran dokter yg semula tokoh sentral
menentukan semuanya, dibantu oleh
orang-orang lain kemudian bergeser
menjadi teamwork, walaupun
dipimpin oleh dokter, namun ada
pergeseran perbedaan yg signifikan.
1. Pelayanan Medik
2. Pelayanan Penunjang Medik
3. Pelayanan Keperawatan
4. Pelayanan Pondokan
5. Pelayanan Pemberian Obat
6. Pelayanan Gizi
7. Pelayanan administrasi
8. Pelayanan Pencatatan Medik
9. Pelayanan Penyuluhan dan Sosial
10. Pelayanan Rohani
Pelayanan Terpadu dan Paripurna
Integrated Services (Pelayanan Terpadu)
Pasien
1
2
3
6
4
5
7
8
10
9
Seamless Services, Patient
Oriented (Pelayanan Tanpa Jahitan berorientasi
Pasien)
Pasien
1
2
3
6
4
5
7
8
10
9
Pelayanan & Pendidikan di Rumah
Sakit yg berjalan sendiri-sendiri
 Pelayanan dan pendidikan berjalan sendiri-
sendiri dapat merugikan pasien
terjadi doctor oriented
 Pemakaian sumber dana yang berlebihan
 Masing-masing pihak merasa terhambat
 Masing-masing bagian mencari jalan keluar
sendiri-sendiri secara inkonvensional
Kecerdasan emosional sangat diperlukan untuk
menjembatani perbedaan tujuan dari
Fakultas dan RS
ORGANIZATIONAL
CHART
 Rumah sakit adalah suatu organisasi
yg tidak sederhana (kompleks),
terutama karena berbagai profesi
bekerja bersama-sama sebagai tim.
 Namun, Rumah Sakit dapat
mempunyai sisi birokratik yg memakai
struktur organisasi konvensional.
 Rumah Sakit modern memerlukan
pendekatan tim (team approach)
menghadapi sebuah masalah.
 Karena itu struktur Rumah Sakit juga
dapat menjadi lebih kompleks
daripada organisasi lain. Berbagai
macam / tipe struktur dapat berada
di dalam sebuah Rumah Sakit.
CHART A
Traditional Model Organizational Chart
 Struktur tradisional yg berdasarkan hirarki
terdapat pada organisasi-organisasi birokratik
atau organisasi-organisasi lama yg konvensional.
 Di sini kewenangan (authority) dibagi-bagi ke
bawah secara bertingkat. Jalur informasi &
kewenangan hanya ke atas. Tidak terdapat jalur
informasi & kerjasama ke samping.
 Pemimpin (manager / in charge) berada di atas
sebagai pengarah / koordinator dengan
kewenangan hirarkis tertinggi.
Bentuk Struktural Merupakan
Bentuk Dasar
CHART B
“Lead-the-Charge”
Type of
Horizontal
Organizational
Chart
 Struktur organisasi horizontal dimana
berbagai fungsi berhubungan secara
horizontal dan dalam koordinasi / arahan /
pimpinan, seorang pemimpin / leader yg
berada di depan.
 Struktur organisasi ini didapati banyak dalam
“organisasi tugas”, yaitu: suatu tim yg
dipimpin oleh seorang ketua tim yg
memahami berbagai masalah dalam tim tsb
(The Playing Captain).
Bentuk Fungsional
CHART C
The Flat Organizational Chart
NETWORKING
 Organisasi jaringan (Networking) adalah:
organisasi yg sangat flexible / lentur dan
adanya ikatan antara anggota-anggota tim yg
relatif longgar tetapi ikatan itu terjalin dengan
kuat. Bentuk hubungannya tidak kaku (rigid)
dan sebagai jaringan dapat berubah-ubah
tergantung dari kondisi yg ada tetapi tetap
mempunyai tujuan yg telah disepakati.
 Organisasi ini sering dalam suatu bentuk
organisasi yg sementara (ad hoc) dimana
masing-masing individu masuk ke dalam
suatu tim yg dibentuk berdasarkan kebutuhan.
CHART D
The Servant Model
Servant
Leader
 Bentuk organisasi yg tradisional dan
berjenjang (hierarchical), apabila dibalik
maka dikatakan pemimpin-pemimpin dalam
struktur organisasi tsb, dibalik berada di
bawah.
 Kewenangan berbeda dalam persepsi
menjadi tanggung jawab utk “melayani”
(stewardship) secara berjenjang menuju ke
arah garis terdepan yg langsung melayani
client dalam rumah sakit tentunya pasien.
 Struktur terbalik inilah yg kemudian disebut:
struktur yg berorientasi kepada client
(pasien).
CHART E
The Chaos Model of Organizational Life
 Dalam organisasi yg berbentuk tim dimana
anggota-anggota tim mempunyai kewenangan
& kekuatan (power & authority) dalam
mencapai tujuan bersama harus tetap ada
seorang pemimpin dan pengarah (leader
directing).
 Jangan sampai ketua tim hanya sebagai
moderator yg disibukkan oleh pendapat-
pendapat berbeda dari anggota-anggota tim.
 Apabila tidak ada leadership maka akan terjadi
suatu chaos yg tidak jelas lagi ke arah mana
tim itu bertujuan.
Patient oriented dengan prinsip internal customer
(struktur terbalik)
PASIEN dengan pelayanan-pelayanan
terintegrasi (seamless)
KEPALA SMF
DAN STAF
KABAG
KPS
PUDEK
DEKAN
STAF-STAF
INSTALASI
KEPALA
INSTALASI
DIREKTUR
DIREKTUR UTAMA
HARDWARE &
SOFTWARE
SKEMA INTEGRASI RS DAN FK
INTEGRASI
DEKAN
PUDEK
KABAG
KETUA PROGRAM STUDI
PARA DOKTER SENIOR
DAN PPDS
KSMF - INSTALASI
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR
KEPALA INSTALASI
STAF-STAF INSTALASI
KOORDINASI
KOORDINASI
SINKRONISASI
SINKRONISASI
 Untuk terjadinya koordinasi, sinkronisasi dan integrasi diperlukan tidak
hanya suatu kerjasama tetapi secara mendasar diperlukan suatu kondisi
emosional yang menyadarkan bahwa semua pihak mempunyai suatu tujuan
yang sama yaitu pelayanan, pendidikan dan penelitian.
 Cooperation & Collaboration, sehingga tercipta suatu hubungan yang
serasi.
 Diperlukan 5 kemampuan yang disebutkan oleh Goleman.
 Diperlukan suatu perubahan persepsi
bagi para dokter tentang hubungan
baru dgn para profesional lainnya.
 Namun demikian dokter akan tetap
sebagai pemimpin bukan dalam bentuk
hierarchical tetapi sebagai ketua tim
(playing captain) di antara sesama
profesi yg sederajat.
PRIMUS INTER PARES
First Among Equals
 Seorang dokter harus bersikap dan
bertindak sebagai orang pertama diantara
profesional yg sederajat, dgn demikian
dituntut suatu kepemimpinan yg
demokratik di dalam suatu tim profesional.
 You must be (simultaneously) a player
and a coach.
 Untuk itu diperlukan:
1. Kompetensi
2. Etika
3. Karakter
4. Empati
5. Inspiring ability
6. Membangun semangat & kerjasama tim
7. Conflict resolution
 Most professionals like working alone.
Keeping a group of professionals in a room is
very difficult.
 Certain characteristics of
professionals that allow them to do
their jobs effectively create barriers
to them being successful in the
group setting.
PRIMUS INTER PARES
First Among Equals
 Most professionals are trained to be
skeptical and will almost always critically
challenge any new idea, bringing to bear
their analytical gifts. Getting agreement on
even the smallest issues can be tough.
 Very hard to get technically oriented
professionals to think beyond their core
competency.
Mc. Kenna & Maister, 2002
Team Building
 One of the most important
organizational developments to hit
business since the industrial
revolution: self managing teams.
Teams have the capacity to increase
productivity and improve quality
significantly. Teams do work!
 In fact, leadership is primary
ingredient for making teams work.
It’s leaders, not bosses, teams
develop so that they don’t need
bosses, but they do need the help
of leaders.
 Self managing teams to overall
corporate culture, and especially to
organizational leadership.
 A self-managing team is a natural
extension of self-leadership. It is a type
of collective or group self-
leadership. A super leader is one who
leads others to lead themselves.
Business without Bosses – Manz & Sims, 1993
LEADERSHIP
 Everything about great leadership radiates
from character.
 Character of Good Leadership:
– Self Discipline
– Fairness
– Honesty
– Consistent
– Commitment
– Solidarity
– etc.
Personal Leadership
 Determine your strengths and
passions.
 Determine what your organization
values.
 Find the area of intersection.
Build Positive Relationship
 When you talk to people, look them in the
eye.
 Learn and use people’s names.
 When talking with people, say or do things
that let the other person know you are
listening & understanding.
 Do not dominate the conversation & take all
the “air time”.
 Sincerely inquire about others’ idea &
activities.
 Laugh at others’ jokes and attempts at
humor.
 Praise others’ hard work & efforts in
furthering a good cause.
 Smile when meeting and greeting other
people.
John H. Zenger and Joseph Folkman, 2004
KONFLIK
 Perkembangan dari perubahan
paradigma yg disebutkan di atas tidak
bisa tidak menimbulkan suatu potensi
konflik terutama apabila terjadi
benturan kepentingan.
Contoh: masalah wilayah di antara para
spesialis (dokter ahli physiotherapy
dgn physiotherapist).
 Konflik sebenarnya merupakan suatu
potensi dasar yg terbawa (inheren)
pada waktu sebuah masyarakat atau
organisasi dibentuk. Karena itu,
kemampuan memahami sebuah
konflik sangat diperlukan.
KONFLIK
 The first is that most people believe
the political savvy necessary to
break down barriers. Political savvy
is a prerequisite, when competition
is fierce.
 Politics is an illegitimate means of
getting things done, politics is
reality.
 Power is at the heart of politics and
may indeed be the heart of politics.
Without power they would not have
made it.
 Competition setting standards
continuous improvement.
 Conflict using much energy and
resources Win-win solution
Kathleen Kelley Reardon, 2002 in
The Secret of Handshake
Shifting conflicts to fruitful
competition
Kompleksitas Pelayanan
Kesehatan
 Pelayanan kesehatan menjadi suatu hal yg
tidak sederhana (kompleks) diperlukan
kerjasama tim dari berbagai profesi terkait.
 Kegagalan suatu upaya penyembuhan
kemudian menjadi tanggung jawab
bersama namun demikian diperlukan suatu
aturan-aturan dan tata cara
penyelesaiannya.
 Kesadaran kerjasama tim, tanggung
jawab tim, dan akuntabilitas sangat
diperlukan dalam menghadapi
perkembangan masyarakat yg semakin
sadar atas hak-haknya sebagai pasien,
masyarakat yg semakin kritis, profesi
hukum yg semakin terpanggil utk ikut
serta dalam masalah-masalah yg
dianggap menyangkut pelanggaran
hukum.
 Masyarakat kemudian berubah
menjadi suatu “masyarakat
litigasi” dimana tuntut menuntut
merupakan hal yg sangat biasa
(USA).
Kompleksitas Pelayanan
Kesehatan
FROM RELIGIOUS SOCIETY
TO LITIGOUS SOCIETY
Memunculkan “defensive medicine”
 Tanggung jawab dokter dalam
upaya penyembuhan yg dilakukan
secara tim juga menyangkut
masalah biaya.
 Dalam UUPK (Undang – Undang
Praktek Kedokteran) disebutkan
seorang dokter harus melakukan
kendali biaya & kendali mutu.
 Pasal dalam UU ini tentunya masih
memerlukan penjabaran lebih
lanjut.
 Namun demikian seorang dokter
dianggap mempunyai peran yg
sangat besar dalam pengendalian
biaya. Dokter dalam posisi
memimpin (leading the team).
 Because doctors make most of the
clinical decisions that lead to the
consumption of health resources, they
will exert a decisive influence on
society’s ability to afford the medicine.
Increasing regulation by government
seems to be inevitable – The Politics of
Health
Gardner, H
 Masalah pembiayaan ini menjadi sangat
penting dalam isu tentang:
– Keterbatasan Sumber Daya.
– Pemakaian teknologi kedokteran modern
& canggih.
– Keadilan.
– Masalah antara batas hidup & mati.
– Eutanasia, dll.
 Isu - isu tersebut merupakan suatu potensi
juga untuk melahirkan konflik.
KESIMPULAN
 Perubahan-perubahan dalam
pelayanan kesehatan baik perubahan
di masyarakat ataupun di lingkungan
profesional kesehatan memerlukan
suatu kerjasama tim dan yg
selanjutnya memerlukan adanya suatu
kepemimpinan (leadership) yg
efektif.
 Perubahan-perubahan tsb dapat
memunculkan konflik yg juga
memerlukan peran kepemimpinan.
 Peran manager seharusnya juga
sebagai pemimpin yg memberikan
suatu situasi kondusif, dimana
kepemimpinan muncul secara kuat.
 Kepemimpinan partisipatif,
demokratik, yg melakukan suatu
pelayanan (stewardship) dengan
memasyarakatkan suatu kondisi
dimana setiap orang mengetahui &
melayani client (pelanggan), baik
external ataupun internal.
Kepustakaan/Bacaan Selanjutnya
 Carlson, Neil R; (1994); Physiology of Behavior; Boston: Allyn and
Bacon
 Cooper, Robert; Sawaf, Ayman; (1997); Emotional Intelligence in
Business; London: Orion Paperback
 Goleman, Daniel; (1998); Working with Emotional Intelligence; New
York: Bantam Books
 Goleman, Daniel; (2002); The New Leaders: Transforming the Art of
Leadership into the Science of Result; London: Little, Brown
 Harrel, Keith; (1999); Attitude is Everything; New York: HarperCollins
Publishers
 J. Peters, Thomas; Waterman Jr., Robert. H; (1980); In Search of
Excellence (Lessons from America’s Best-Run Companies); New York:
Harper & Row, Publishers
 Solomon, Muriel; (2002); Working with Difficult People; New Jersey:
Prentice Hall Press
 Stein, Sherman; (2001); How The Other Half Thinks; New York:
McGraw-Hill
 Tjosvold, Dean; Tjosvold, Mary M; (1995); Psychology for Leaders;
New York: John Wiley & Sons, Inc
 Selain buku-buku ini banyak buku-buku yang sudah diterjemahkan dalam
Bahasa Indonesia tentang petunjuk yang berkaitan dengan ketrampilan
dan kecerdasan emosional, a.l Heroic Leadership
 Finzel, H, (2000); The Top Ten Mistakes Leaders Make; NexGen
Tantangan Kepemimpinan RS

More Related Content

Similar to Tantangan Kepemimpinan RS

PsikologiIndustriDanOrganisasiBab7
PsikologiIndustriDanOrganisasiBab7PsikologiIndustriDanOrganisasiBab7
PsikologiIndustriDanOrganisasiBab7raalngt
 
psikologi industri dan organisasi, bab 7, ashar sunyoto munandar
psikologi industri dan organisasi, bab 7, ashar sunyoto munandarpsikologi industri dan organisasi, bab 7, ashar sunyoto munandar
psikologi industri dan organisasi, bab 7, ashar sunyoto munandarRahmaAzahra9
 
Ppt bab 7.pptx
Ppt bab 7.pptxPpt bab 7.pptx
Ppt bab 7.pptxCelvin15
 
LEADERSHIP.BATAM.Kedua karakter Kesehata
LEADERSHIP.BATAM.Kedua karakter KesehataLEADERSHIP.BATAM.Kedua karakter Kesehata
LEADERSHIP.BATAM.Kedua karakter Kesehatahariyatikmk
 
Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar
Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar
Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar WandaSiregar
 
Analisa model kepemimpinan
Analisa model kepemimpinan Analisa model kepemimpinan
Analisa model kepemimpinan jeni oktavia
 
1-2 Teori Organisasi.pptx
1-2 Teori Organisasi.pptx1-2 Teori Organisasi.pptx
1-2 Teori Organisasi.pptxAASagungRatu
 
Tugas Tata Kelola IT
Tugas Tata Kelola ITTugas Tata Kelola IT
Tugas Tata Kelola ITJulio Mamesah
 
Pengorganisasian dalam manajemen
Pengorganisasian dalam manajemenPengorganisasian dalam manajemen
Pengorganisasian dalam manajemenRudi Laksono
 
Bab 8 pemberdayaan karyawan
Bab 8 pemberdayaan karyawanBab 8 pemberdayaan karyawan
Bab 8 pemberdayaan karyawanDian Hermawan
 
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA DALAM KONSEP DAN TANTANGAN
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA DALAM KONSEP DAN TANTANGANMANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA DALAM KONSEP DAN TANTANGAN
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA DALAM KONSEP DAN TANTANGANTotok Sutanto
 
Latihan Leadership
Latihan LeadershipLatihan Leadership
Latihan Leadershippjj_kemenkes
 
Klp 2 leadership
Klp 2 leadershipKlp 2 leadership
Klp 2 leadershipSamuel Riwu
 

Similar to Tantangan Kepemimpinan RS (20)

Pengantar manajemen
Pengantar manajemenPengantar manajemen
Pengantar manajemen
 
pio ppt 1.pptx
pio ppt 1.pptxpio ppt 1.pptx
pio ppt 1.pptx
 
PsikologiIndustriDanOrganisasiBab7
PsikologiIndustriDanOrganisasiBab7PsikologiIndustriDanOrganisasiBab7
PsikologiIndustriDanOrganisasiBab7
 
psikologi industri dan organisasi, bab 7, ashar sunyoto munandar
psikologi industri dan organisasi, bab 7, ashar sunyoto munandarpsikologi industri dan organisasi, bab 7, ashar sunyoto munandar
psikologi industri dan organisasi, bab 7, ashar sunyoto munandar
 
Ppt bab 7.pptx
Ppt bab 7.pptxPpt bab 7.pptx
Ppt bab 7.pptx
 
LEADERSHIP.BATAM.Kedua karakter Kesehata
LEADERSHIP.BATAM.Kedua karakter KesehataLEADERSHIP.BATAM.Kedua karakter Kesehata
LEADERSHIP.BATAM.Kedua karakter Kesehata
 
Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar
Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar
Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar
 
Perilaku Organisasi.pdf
Perilaku Organisasi.pdfPerilaku Organisasi.pdf
Perilaku Organisasi.pdf
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Olan
OlanOlan
Olan
 
Analisa model kepemimpinan
Analisa model kepemimpinan Analisa model kepemimpinan
Analisa model kepemimpinan
 
1-2 Teori Organisasi.pptx
1-2 Teori Organisasi.pptx1-2 Teori Organisasi.pptx
1-2 Teori Organisasi.pptx
 
Kepemimpinan.pptx
Kepemimpinan.pptxKepemimpinan.pptx
Kepemimpinan.pptx
 
Tugas Tata Kelola IT
Tugas Tata Kelola ITTugas Tata Kelola IT
Tugas Tata Kelola IT
 
Pengorganisasian dalam manajemen
Pengorganisasian dalam manajemenPengorganisasian dalam manajemen
Pengorganisasian dalam manajemen
 
Bab 8 pemberdayaan karyawan
Bab 8 pemberdayaan karyawanBab 8 pemberdayaan karyawan
Bab 8 pemberdayaan karyawan
 
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA DALAM KONSEP DAN TANTANGAN
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA DALAM KONSEP DAN TANTANGANMANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA DALAM KONSEP DAN TANTANGAN
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA DALAM KONSEP DAN TANTANGAN
 
Latihan Leadership
Latihan LeadershipLatihan Leadership
Latihan Leadership
 
Materi ldk
Materi ldkMateri ldk
Materi ldk
 
Klp 2 leadership
Klp 2 leadershipKlp 2 leadership
Klp 2 leadership
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

Tantangan Kepemimpinan RS

  • 1. TANTANGAN TERHADAP KEPEMIMPINAN RUMAH SAKIT dr Andrea S, MARS
  • 2. 1. RS dengan dua kewenangan (double authority): - Management - Professionals 2. Bahan dasar (raw material) adalah manusia yang sakit yang bisa sangat berbeda satu sama lainnya proses yang tailor made. 3. Perubahan-perubahan paradigma Kondisi Unik di Rumah Sakit yg Merupakan Tantangan terhadap Kepemimpinan
  • 3. 4. Teknologi baru dan pengetahuan yang berkembang pesat dan hampir tidak terbatas/cloning, pengembangan Stem-Cell “revolusi dari transplantasi, dll. 5. Keterbukaan ilmu kedokteran, keterbukaan masyarakat, peranan hukum. 6. Perkembangan masyarakat madani (civil society)
  • 4. 7. Terbatasnya dana dan sumber daya manusia. 8. Kesenjangan antar negara, daerah dan kelompok. 9. Transisi epidemologis, transisi kependudukan, perubahan teknologi yang cepat. 10. Pengaruh globalisasi.
  • 5. Kesemuanya memerlukan suatu KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) Dari 11 tantangan tersebut diperlukan suatu jawaban yang tidak saja memerlukan kemampuan intelegensi (IQ) tetapi juga lebih- lebih kecerdasan emosional (EQ),  Bagaimana menjembatani manajemen dan profesional.  Bagaimana memahami manusia yang sakit.
  • 6. • Bagaimana membuat suatu keterbukaan/second opinion dalam klinik? • Bagaimana membagi suatu resources yang terbatas dan menjembatani kesenjangan? • Globalisasi sebagai ancaman ?
  • 7. Pergeseran Paradigma yg Merupakan Tantangan Kepemimpinan 1. Doctor Oriented 2. Fragmented Services 3. Hierarchical 4. Vertical Structure 5. Patient 6. Society Demand 7. Social Activity 8. Fee for Services 1. Patient Oriented 2. Integrated Services / Seamless Services 3. Team 4. Flat Structure 5. Partner / Client 6. Market Share 7. Business & Industry 8. Pre Paid System Pergeseran Paradigma
  • 8.  Profesi dokter menghadapi profesi- profesi baru yg muncul secara militan menuntut persamaan tingkat akademik, penghargaan sosial & imbalan.  Di negara maju profesi-profesi yg langsung menangani pasien ini (perawat, pharmacist, dsb) didefinisikan sebagai clinician (Lawson: From Clinician to Manager).
  • 9.  Persamaan ini merupakan suatu perubahan yg dapat memberikan dampak kepada pasien ataupun kepada para dokter sebagai profesi yg tertua.
  • 10.  Para dokter jaman dahulu dapat dikatakan bekerja sendiri & membuat keputusan berdasarkan ilmu yg dimilikinya dgn informasi yg terbatas. Ia memakai suatu intelligent guess yaitu suatu perkiraan yg cerdas utk melakukan pengamatan / observasi / analisa / dan suatu tindakan pengobatan / terapi.
  • 11.  Dalam kedokteran modern, pemakaian IPTEK memberikan informasi yg lebih banyak sehingga analisa lebih akurat dgn terapi yg lebih rasional & hasil pengobatan yg lebih baik.  Pemakaian teknologi tsb memunculkan berbagai profesional baru yg sebelumnya merupakan orang-orang yg membantu dokter tsb.
  • 12.  Peran dokter yg semula tokoh sentral menentukan semuanya, dibantu oleh orang-orang lain kemudian bergeser menjadi teamwork, walaupun dipimpin oleh dokter, namun ada pergeseran perbedaan yg signifikan.
  • 13. 1. Pelayanan Medik 2. Pelayanan Penunjang Medik 3. Pelayanan Keperawatan 4. Pelayanan Pondokan 5. Pelayanan Pemberian Obat 6. Pelayanan Gizi 7. Pelayanan administrasi 8. Pelayanan Pencatatan Medik 9. Pelayanan Penyuluhan dan Sosial 10. Pelayanan Rohani Pelayanan Terpadu dan Paripurna
  • 14. Integrated Services (Pelayanan Terpadu) Pasien 1 2 3 6 4 5 7 8 10 9
  • 15. Seamless Services, Patient Oriented (Pelayanan Tanpa Jahitan berorientasi Pasien) Pasien 1 2 3 6 4 5 7 8 10 9
  • 16. Pelayanan & Pendidikan di Rumah Sakit yg berjalan sendiri-sendiri  Pelayanan dan pendidikan berjalan sendiri- sendiri dapat merugikan pasien terjadi doctor oriented  Pemakaian sumber dana yang berlebihan  Masing-masing pihak merasa terhambat  Masing-masing bagian mencari jalan keluar sendiri-sendiri secara inkonvensional Kecerdasan emosional sangat diperlukan untuk menjembatani perbedaan tujuan dari Fakultas dan RS
  • 18.  Rumah sakit adalah suatu organisasi yg tidak sederhana (kompleks), terutama karena berbagai profesi bekerja bersama-sama sebagai tim.  Namun, Rumah Sakit dapat mempunyai sisi birokratik yg memakai struktur organisasi konvensional.
  • 19.  Rumah Sakit modern memerlukan pendekatan tim (team approach) menghadapi sebuah masalah.  Karena itu struktur Rumah Sakit juga dapat menjadi lebih kompleks daripada organisasi lain. Berbagai macam / tipe struktur dapat berada di dalam sebuah Rumah Sakit.
  • 20. CHART A Traditional Model Organizational Chart
  • 21.  Struktur tradisional yg berdasarkan hirarki terdapat pada organisasi-organisasi birokratik atau organisasi-organisasi lama yg konvensional.  Di sini kewenangan (authority) dibagi-bagi ke bawah secara bertingkat. Jalur informasi & kewenangan hanya ke atas. Tidak terdapat jalur informasi & kerjasama ke samping.  Pemimpin (manager / in charge) berada di atas sebagai pengarah / koordinator dengan kewenangan hirarkis tertinggi. Bentuk Struktural Merupakan Bentuk Dasar
  • 23.  Struktur organisasi horizontal dimana berbagai fungsi berhubungan secara horizontal dan dalam koordinasi / arahan / pimpinan, seorang pemimpin / leader yg berada di depan.  Struktur organisasi ini didapati banyak dalam “organisasi tugas”, yaitu: suatu tim yg dipimpin oleh seorang ketua tim yg memahami berbagai masalah dalam tim tsb (The Playing Captain). Bentuk Fungsional
  • 24. CHART C The Flat Organizational Chart NETWORKING
  • 25.  Organisasi jaringan (Networking) adalah: organisasi yg sangat flexible / lentur dan adanya ikatan antara anggota-anggota tim yg relatif longgar tetapi ikatan itu terjalin dengan kuat. Bentuk hubungannya tidak kaku (rigid) dan sebagai jaringan dapat berubah-ubah tergantung dari kondisi yg ada tetapi tetap mempunyai tujuan yg telah disepakati.  Organisasi ini sering dalam suatu bentuk organisasi yg sementara (ad hoc) dimana masing-masing individu masuk ke dalam suatu tim yg dibentuk berdasarkan kebutuhan.
  • 26. CHART D The Servant Model Servant Leader
  • 27.  Bentuk organisasi yg tradisional dan berjenjang (hierarchical), apabila dibalik maka dikatakan pemimpin-pemimpin dalam struktur organisasi tsb, dibalik berada di bawah.  Kewenangan berbeda dalam persepsi menjadi tanggung jawab utk “melayani” (stewardship) secara berjenjang menuju ke arah garis terdepan yg langsung melayani client dalam rumah sakit tentunya pasien.  Struktur terbalik inilah yg kemudian disebut: struktur yg berorientasi kepada client (pasien).
  • 28. CHART E The Chaos Model of Organizational Life
  • 29.  Dalam organisasi yg berbentuk tim dimana anggota-anggota tim mempunyai kewenangan & kekuatan (power & authority) dalam mencapai tujuan bersama harus tetap ada seorang pemimpin dan pengarah (leader directing).  Jangan sampai ketua tim hanya sebagai moderator yg disibukkan oleh pendapat- pendapat berbeda dari anggota-anggota tim.  Apabila tidak ada leadership maka akan terjadi suatu chaos yg tidak jelas lagi ke arah mana tim itu bertujuan.
  • 30. Patient oriented dengan prinsip internal customer (struktur terbalik) PASIEN dengan pelayanan-pelayanan terintegrasi (seamless) KEPALA SMF DAN STAF KABAG KPS PUDEK DEKAN STAF-STAF INSTALASI KEPALA INSTALASI DIREKTUR DIREKTUR UTAMA HARDWARE & SOFTWARE
  • 31. SKEMA INTEGRASI RS DAN FK INTEGRASI DEKAN PUDEK KABAG KETUA PROGRAM STUDI PARA DOKTER SENIOR DAN PPDS KSMF - INSTALASI DIREKTUR UTAMA DIREKTUR KEPALA INSTALASI STAF-STAF INSTALASI KOORDINASI KOORDINASI SINKRONISASI SINKRONISASI  Untuk terjadinya koordinasi, sinkronisasi dan integrasi diperlukan tidak hanya suatu kerjasama tetapi secara mendasar diperlukan suatu kondisi emosional yang menyadarkan bahwa semua pihak mempunyai suatu tujuan yang sama yaitu pelayanan, pendidikan dan penelitian.  Cooperation & Collaboration, sehingga tercipta suatu hubungan yang serasi.  Diperlukan 5 kemampuan yang disebutkan oleh Goleman.
  • 32.  Diperlukan suatu perubahan persepsi bagi para dokter tentang hubungan baru dgn para profesional lainnya.  Namun demikian dokter akan tetap sebagai pemimpin bukan dalam bentuk hierarchical tetapi sebagai ketua tim (playing captain) di antara sesama profesi yg sederajat.
  • 33. PRIMUS INTER PARES First Among Equals  Seorang dokter harus bersikap dan bertindak sebagai orang pertama diantara profesional yg sederajat, dgn demikian dituntut suatu kepemimpinan yg demokratik di dalam suatu tim profesional.  You must be (simultaneously) a player and a coach.
  • 34.  Untuk itu diperlukan: 1. Kompetensi 2. Etika 3. Karakter 4. Empati 5. Inspiring ability 6. Membangun semangat & kerjasama tim 7. Conflict resolution  Most professionals like working alone. Keeping a group of professionals in a room is very difficult.
  • 35.  Certain characteristics of professionals that allow them to do their jobs effectively create barriers to them being successful in the group setting. PRIMUS INTER PARES First Among Equals
  • 36.  Most professionals are trained to be skeptical and will almost always critically challenge any new idea, bringing to bear their analytical gifts. Getting agreement on even the smallest issues can be tough.  Very hard to get technically oriented professionals to think beyond their core competency. Mc. Kenna & Maister, 2002
  • 37. Team Building  One of the most important organizational developments to hit business since the industrial revolution: self managing teams. Teams have the capacity to increase productivity and improve quality significantly. Teams do work!
  • 38.  In fact, leadership is primary ingredient for making teams work. It’s leaders, not bosses, teams develop so that they don’t need bosses, but they do need the help of leaders.
  • 39.  Self managing teams to overall corporate culture, and especially to organizational leadership.  A self-managing team is a natural extension of self-leadership. It is a type of collective or group self- leadership. A super leader is one who leads others to lead themselves. Business without Bosses – Manz & Sims, 1993
  • 40. LEADERSHIP  Everything about great leadership radiates from character.  Character of Good Leadership: – Self Discipline – Fairness – Honesty – Consistent – Commitment – Solidarity – etc.
  • 41. Personal Leadership  Determine your strengths and passions.  Determine what your organization values.  Find the area of intersection.
  • 42. Build Positive Relationship  When you talk to people, look them in the eye.  Learn and use people’s names.  When talking with people, say or do things that let the other person know you are listening & understanding.  Do not dominate the conversation & take all the “air time”.
  • 43.  Sincerely inquire about others’ idea & activities.  Laugh at others’ jokes and attempts at humor.  Praise others’ hard work & efforts in furthering a good cause.  Smile when meeting and greeting other people. John H. Zenger and Joseph Folkman, 2004
  • 44. KONFLIK  Perkembangan dari perubahan paradigma yg disebutkan di atas tidak bisa tidak menimbulkan suatu potensi konflik terutama apabila terjadi benturan kepentingan. Contoh: masalah wilayah di antara para spesialis (dokter ahli physiotherapy dgn physiotherapist).
  • 45.  Konflik sebenarnya merupakan suatu potensi dasar yg terbawa (inheren) pada waktu sebuah masyarakat atau organisasi dibentuk. Karena itu, kemampuan memahami sebuah konflik sangat diperlukan.
  • 46. KONFLIK  The first is that most people believe the political savvy necessary to break down barriers. Political savvy is a prerequisite, when competition is fierce.
  • 47.  Politics is an illegitimate means of getting things done, politics is reality.  Power is at the heart of politics and may indeed be the heart of politics. Without power they would not have made it.
  • 48.  Competition setting standards continuous improvement.  Conflict using much energy and resources Win-win solution Kathleen Kelley Reardon, 2002 in The Secret of Handshake Shifting conflicts to fruitful competition
  • 49. Kompleksitas Pelayanan Kesehatan  Pelayanan kesehatan menjadi suatu hal yg tidak sederhana (kompleks) diperlukan kerjasama tim dari berbagai profesi terkait.  Kegagalan suatu upaya penyembuhan kemudian menjadi tanggung jawab bersama namun demikian diperlukan suatu aturan-aturan dan tata cara penyelesaiannya.
  • 50.  Kesadaran kerjasama tim, tanggung jawab tim, dan akuntabilitas sangat diperlukan dalam menghadapi perkembangan masyarakat yg semakin sadar atas hak-haknya sebagai pasien, masyarakat yg semakin kritis, profesi hukum yg semakin terpanggil utk ikut serta dalam masalah-masalah yg dianggap menyangkut pelanggaran hukum.
  • 51.  Masyarakat kemudian berubah menjadi suatu “masyarakat litigasi” dimana tuntut menuntut merupakan hal yg sangat biasa (USA).
  • 52. Kompleksitas Pelayanan Kesehatan FROM RELIGIOUS SOCIETY TO LITIGOUS SOCIETY Memunculkan “defensive medicine”
  • 53.  Tanggung jawab dokter dalam upaya penyembuhan yg dilakukan secara tim juga menyangkut masalah biaya.  Dalam UUPK (Undang – Undang Praktek Kedokteran) disebutkan seorang dokter harus melakukan kendali biaya & kendali mutu.
  • 54.  Pasal dalam UU ini tentunya masih memerlukan penjabaran lebih lanjut.  Namun demikian seorang dokter dianggap mempunyai peran yg sangat besar dalam pengendalian biaya. Dokter dalam posisi memimpin (leading the team).
  • 55.  Because doctors make most of the clinical decisions that lead to the consumption of health resources, they will exert a decisive influence on society’s ability to afford the medicine. Increasing regulation by government seems to be inevitable – The Politics of Health Gardner, H
  • 56.  Masalah pembiayaan ini menjadi sangat penting dalam isu tentang: – Keterbatasan Sumber Daya. – Pemakaian teknologi kedokteran modern & canggih. – Keadilan. – Masalah antara batas hidup & mati. – Eutanasia, dll.  Isu - isu tersebut merupakan suatu potensi juga untuk melahirkan konflik.
  • 57. KESIMPULAN  Perubahan-perubahan dalam pelayanan kesehatan baik perubahan di masyarakat ataupun di lingkungan profesional kesehatan memerlukan suatu kerjasama tim dan yg selanjutnya memerlukan adanya suatu kepemimpinan (leadership) yg efektif.
  • 58.  Perubahan-perubahan tsb dapat memunculkan konflik yg juga memerlukan peran kepemimpinan.  Peran manager seharusnya juga sebagai pemimpin yg memberikan suatu situasi kondusif, dimana kepemimpinan muncul secara kuat.
  • 59.  Kepemimpinan partisipatif, demokratik, yg melakukan suatu pelayanan (stewardship) dengan memasyarakatkan suatu kondisi dimana setiap orang mengetahui & melayani client (pelanggan), baik external ataupun internal.
  • 60. Kepustakaan/Bacaan Selanjutnya  Carlson, Neil R; (1994); Physiology of Behavior; Boston: Allyn and Bacon  Cooper, Robert; Sawaf, Ayman; (1997); Emotional Intelligence in Business; London: Orion Paperback  Goleman, Daniel; (1998); Working with Emotional Intelligence; New York: Bantam Books  Goleman, Daniel; (2002); The New Leaders: Transforming the Art of Leadership into the Science of Result; London: Little, Brown  Harrel, Keith; (1999); Attitude is Everything; New York: HarperCollins Publishers  J. Peters, Thomas; Waterman Jr., Robert. H; (1980); In Search of Excellence (Lessons from America’s Best-Run Companies); New York: Harper & Row, Publishers  Solomon, Muriel; (2002); Working with Difficult People; New Jersey: Prentice Hall Press  Stein, Sherman; (2001); How The Other Half Thinks; New York: McGraw-Hill  Tjosvold, Dean; Tjosvold, Mary M; (1995); Psychology for Leaders; New York: John Wiley & Sons, Inc  Selain buku-buku ini banyak buku-buku yang sudah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia tentang petunjuk yang berkaitan dengan ketrampilan dan kecerdasan emosional, a.l Heroic Leadership  Finzel, H, (2000); The Top Ten Mistakes Leaders Make; NexGen