3. 3
Volatility Uncertainty Complexity Ambiguity
Bergejolak, berubah2 Memiliki ketidakpastian
yang tinggi
Saling berhubungan, saling
tergantung, rumit
Menimbulkan
Keragu-raguan
Pelayanan kesehatan di dunia saat ini menghadapi kondisi VUCA ( Volatile, Uncertainty, Complexity dan
Ambiguity ) karena dihadapkan pada disruption in healthcare VS VUCA ( Vision, Understanding, Clarity, Agility)
Best Practice
Resilillence-Growth
Silent Killer
How actionism leads to “
Wrong Turns”- Bad
Strategy -“ Gagal
Mencapai Kinerja
Strategis “
Putting the
patient fist
Medication
Without
Harm
“ Fist, Do No
Harm “
4.
5. 5
ESENSI RUMAH SAKIT
RS SEBUAH KOTA
MODERN
BANYAK
PROSEDUR
BANYAK
PEMERIKSAAN
BANYAK SDM &
BANYAK PROFESI
BANYAK
JENIS OBAT
PENDIDIKAN &
PENELITIAN
BANYAK TEHNOLOGI
CANGGIH
BANYAK DIBUTUHKAN
Magula, M,1982
Sofwan Dahlan, 2000
Laksono T, 2014
Sebuah…..;Sistem, Institusi Besar, Proses Kerja yg Rumit, Struktur Organisasi yang
Komplek, Proses Manajemen, Tempat Kerja Orang Baik, Fasilitas Publik yg Sangat
Esensial…………etc
Sistem
Etikolegal
6. 6
Jabatan
- HAK -
Orang lain mengikuti karena keharusan
Perkenanan
- HUBUNGAN -
Orang lain mengikuti karena mereka ingin
Produktifitas
- HASIL -
Orang lain mengikuti karena apa yang telah
Anda lakukan untuk organisasi
Mengembangkan Orang Lain
- REPRODUKSI -
Orang lain mengikuti karena apa yang telah
Anda lakukan untuk mereka
Puncak
- RESPEK -
Orang lain mengikuti karena jati diri Anda dan
apa yang Anda wakili
5
LEVEL
KEPEMIMPINAN
John C. Maxwell, 2019
7. 7
Meta Leadership: Gaya
Kepemimpinan Efektif di Era
Badai Krisis
Kompas.com - 19/10/2022, 15:10 WIB
https://money.kompas.com/read/2022/10/19/151036726/meta-leadership-gaya-kepemimpinan-efektif-di-era-badai-
krisis?utm_source=Various&utm_medium=Referral&utm_campaign=Top_Desktop.
8. 8
Meta-Leadership adalah panduan untuk memecahkan masalah kompleks yang
melibatkan banyak pemangku kepentingan.
Kerangka Meta-Kepemimpinan dan metode praktiknya telah memiliki dan
dikembangkan setelah dilakukan penelitian dan observasi ekstensif pemimpin, dalam
situasi stres yang tinggi dan pertaruhan tinggi.
“Meta” menggambarkan pemahaman menyeluruh tentang masalah, dan perspektif
yang luas tentang potensi solusi.
Pemimpin yang sukses harus memperluas pemikiran dan aktivitasnya melampaui batas
otoritas formal.
Definisi dan metrik Meta-Leadership adalah “orang akan mengikuti Anda, orang-orang
tersebut termasuk atasan, rekan kerja, orang luar, dan juga bawahan “.
Kepemimpinan meta saat ini digunakan oleh para pemimpin di sektor publik, swasta,
dan organisasi nirlaba di seluruh dunia.
Cambridge Meta Leadership.
https://cambridgemetaleadership.com/what-is-meta-leadership/
9. 9
Pemimpin Meta didasarkan pada siapa mereka dan mengapa
mereka memimpin. Mereka menyemangati orang-orang yang
mengikutinya. Menunjukkan kecerdasan emosional – kesadaran
diri, pengaturan diri dan motivasi, yang membuat orang-orang
mengikutinya. Di masa-masa penuh tekanan, mereka mampu
bangkit dan keluar dari “ruang bawah tanah”, yaitu naluri rasa
takut yang paling mendasar dalam otak mereka yang dapat
mengatasi keputusan dan tindakan rasional. Mereka memupuk
disiplin dan keseimbangan ini dalam diri mereka sendiri dan orang
lain.
• Hold a mirror to yourself as a leader
The Person
10. 10
The Situation
• Your picture of the event must constantly adjust
THE PROBLEM, CHANGE, OR CRISIS; Langkah pertama
dalam memecahkan suatu masalah adalah memahaminya. Apa
yang terjadi ? Pandangan “Meta” mendorong pandangan
analitik yang luas, mengakui pengalaman dan motif yang
berbeda dari banyak pemangku kepentingan yang terlibat.
Membangun solusi memerlukan pengembangan pilihan,
keterlibatan pihak-pihak kunci dan negosiasi solusi yang dapat
diterima dan layak dilakukan bersama.
11. 11
• Support your staf so they will support you
Connectivity
LEADING ONE’S ENTITY AND/OR OPERATING IN ONE’S
DESIGNATED PURVIEW OF AUTHORITY: Meta-Leader dengan sengaja
menghubungkan dan memanfaatkan upaya banyak organisasi dan orang
yang berbeda. Dengan menggalang pengetahuan, motivasi, dan
kemampuan secara strategis, mereka membentuk kesatuan upaya dan
inisiatif yang sangat berharga. Konektivitas ini mencakup menggiring KE
BAWAH kepada bawahan; mengarahkan UP ke atasan atau otoritas
pelapor; memimpin dalam LINTAS organisasi; dan memimpin
MELAMPAUI kepada mereka yang berada di luar organisasi. Hasilnya
adalah kolaborasi yang menyatukan para pemangku kepentingan utama
yang bersama-sama mampu mencapai hasil yang tidak dapat dicapai oleh
siapa pun sendirian
12. 12
POP - DOC
Percieve Melihat Decide Memutuskan
Orient
Mengorientasikan
Operationalize Dioperasionalkan
Predict Meramalkan Comunmicate Berkomunikasi
The Mobius Loop
13. 13
Kepemimpinan Meta dalam Konteks Krisis Cener, 2007
• Kemampuan menangkap sinyal krisis.
• Persiapan dan perlindungan terhadap krisis.
• Pengambilan keputusan yang efisien sepanjang masa proses manajemen krisis.
• Kemampuan untuk menggunakan kekuatan secara keseluruhan dalam proses
manajemen krisis.
• Kemampuan merencanakan manajemen krisis proses.
• Kemampuan untuk mengatur krisis proses manajemen.
• Kemampuan untuk memastikan komunikasi sepanjang proses manajemen krisis
• Kemampuan untuk memastikan koordinasi sepanjang proses manajemen krisis
• Kemampuan untuk mengawasi proses manajemen krisis.
• Kemampuan untuk beralih ke keadaan normal.
• Kemampuan untuk belajar dan menilai sepanjang manajemen krisis berproses.
14. 14
1. Meta-kepemimpinan seiring dengan globalisasi, dan berkembangnya teknologi informasi
membuat bentuk organisasi berkembang untuk lebih memenuhi kebutuhan gaya
kepemimpinan, dalam banyak organisasi pekerjaan menjadi lebih berpusat pada tim.
2. The command-and-control model, tidak sepenuhnya cocok dengan perubahan lingkungan
yang sedang berkembang.
3. Kepemimpinan dalam organisasi lebih terdistribusi, hubungan sangat kolaboratif, dan
diperlukan kolaborasi lintas jaringan
4. Meta-kepemimpinan merupakan kerangka kerja dan metode praktik yang cocok untuk
situasi yang dibangun berdasarkan kepercayaan.
5. Karyawan ditantang untuk menemukan solusi baru dibandingkan sekadar melaksanakan
perintah dari atasannya.
6. Pada saat dalam kesulitan, serta pada saat membangun kerjasama, dapat
menginformasikan keberhasilan dan kegagalan kepemimpinan,
7. Para pemimpin meta, unggul dalam kekuatan karakternya, mereka mempunyai kemampuan
keterampilan analitis dan kemampuan untuk memimpin, mengikuti, dan melibatkan banyak
orang, memperluas pengaruhnya jauh melampaui wewenang formal mereka.
8. Pemimpin meta berpikir dan bertindak secara berbeda. Mereka sadar bahwa keberhasilan
kepemimpinan memerlukan keterkaitan dan pemanfaatan upaya banyak entitas secara
sengaja, dan menggalang upaya konektivitas.
9. Mempunyai tiga fungsi: a) Model pengorganisasian yang komprehensif, memahami dan
mengintegrasikan berbagai aspek kepemimpinan; b) Strategi untuk melakukan aktivitas
kolaboratif; 3) Meningkatkan fungsi dan kinerja secara keseluruhan sebagai tujuan.
Conclusion:
The President and Fellows of Harvard University, 2015
15. 15
TERIMA KASIH
“In times of great uncertainty, the most
critical skill is to be able to adapt as
conditions change,
This is a kind of ambidexterity: focusing on
surviving in the current moment while
you also build toward thriving in a future
that will look different ”
Sarah Stein Green Berg Executive Director of Standford.school
- Rhenald Kasali -