4. Sifat-sifat unsur transisi periode 4
• Sifat Logam
-hal ini disebabkan oleh harga ionisasi yang relatif rendah sehingga
menyebabkan elektron mudah lepas dan unsur bermuatan positif.(positif -
logam)
-mempunyai titik leleh tinggi,hal ini disebabkan karena orbital sub kulit d pada
unsur transisi periode 4 banyak yang kosong sehingga membentuk ikatan
kovalen.
• Sifat Kemagnetan
bergantung pada jumlah elektron yang tidak berpasangan :
-Ti bersifat paramagnet dapat ditarik magnet
-Cr bersifat ferromagnet ditarik sangat kuat oleh magnet
-zn bersifat diamagnet ditolak oleh magnet .
5. ION KOMPLEKS
•PENGERTIAN
Ion kompleks merupakan ion yang tersusun dari ion pusat (atom pusat ) yang dikelilingi
oleh molekul atau ion yang disebut ligan.
•STRUKTUR
- lon kompleks terbentuk karena adanya ikatan koordinasi antara atom pusat dengan ligan.
- Atom pusat menyediakan orbital kosong yang akan ditempati oleh pasangan elektron ligan.
•IONISASI
Apabila senyawa kompleks mengalami ionisasi dalam air, akan dihasilkan ion kompleks dan
ion sederhana/ ion kompleks keduanya.
contoh :
K4[Fe(CN)6]—>4K+ +[Fe(CN)6]4-
7. Logam ini ditemukan pada mineral
torvetit. Skandium dibuat dengan
elektrolisis cairan ScCl3 yang dicampur
kloridaklorida lain.
Manfaat unsur ini utamanya ketika
dipaukan logam lain. Misalnya paduan
alumunium - skandium dipakai pada
industri aeroangkasa dan peralatan
sukan.
1. Scandium (Sc)
8. 2. Titanium ( Ti )
Ditemukan pada mineral rutil yang di di bijih
besi sebagai ilmenit dan ferrotitanate. Titanium
terdapat pula pada karang, silikat, bauksit,
batubara, dan tanah liat. Titanium dibuat
dengan Metode Kroll yang banyak
menggunakan klor dan karbon. Titanium
dipakai pada badan pesawat terbang dan
pesawat supersonik. Pada suhu tingga,
kekuatan titanium cenderung stabil.
9. Unsur ini ditemukan pada krommit dan
sejumlah kecil kromoker. Logam krom
dibuat menurut proses goldschmidt
dengan jalan mereduksi Cr2O3
dengan logam aluminium.
Krom sering digunakan untuk
mengeraskan baja, pembuatan baja tahan
karat, hinga membentuk banyak aloi
(logam campuran) yang bermanfaat.
3. Kromium ( Cr )
10. 4. Vanadium ( V )
Vanadium terdapat pada senyawa karnotit dan
vanadinit. Frevonadium (logam campuran
dengan besi) dihasilkan dari reduksi V2O5
dengan campuran silikon (Si) dan besi (Fe).
Vanadium kerap dipergunakan untuk membuat
peralatan dengan kekuatan dan kelenturan
tinggi. Contohnya per mobil dan alat mesin
berkecepatan tinggi.
11. Mangan bisa ditemukan pada biji berupa
pirulosit dan rodokrosit. Pembuatan
feromangan dilakukan dengan
mereduksi MnO2 dengan campuran besi
oksida dan karbon.
Mangan dipakai pada produksi baja yang
berguna saat pemurnian besi. Selain itu
digunakan pula untuk mengeraskan baja.
5. Mangan ( Mn )
12. 6. Besi ( Fe )
Besi jarang ditemui secara bebas di bumi,
namun berada dalam wujud bijih besi, seperti
hematite, siderite, dan magnetite. Besi dibuat
menggunakan bijih besi dengan cara mereduksi
bijih dalam tanur (tungku).
Besi digunakan dalam bahan cat seperti cat
minyak, cat air, atau cat tembok. Dapat pula
unsur ini untuk bahan tinta atau mengkilapkan
kaca.
13. Nikel bisa ditemui sebagai senyawa,
seperti sulfida, arsen, dan silikat.
Nikel sering ditemukan pada
komponen pemanas listrik sebagai
logam campuran. Nikel juga untuk
aliase seperti pada baja stainless,
monel, alnico, dan nikrom
7. Nikel ( Ni )
14. 8. Tembaga ( Cu )
Unsur ini dapat ditemukan pda Pirit tembaga,
bornis, kuprit, melakonit, dan malasit. Tembaga
diperoleh dari bijih kalkopirit CuFeS2 melalui
tahapan pengapungan, pemangganggan,
reduksi, dan elektrolisis.
Tembaga kerap digunakan sebagai kabel
jaringan listrik. Pipa ledeng juga sebagian
memakai bahan dari campuran tembaga.
15. Unsur tersebut ditemukan di alam sebagai
senyawa sulfida seperti seng blende,
senyawa karbonat kelamin, dan senyawa
silikat seperti hamimorfit. Pembuatan
logam seng dilakukan dengan
memanggang seng sulfida (ZnS) lalu
oksida seng direduksi dengan karbon pijar.
Seng digunakan dalam pelapisan besi dan
baja sebagai pencegah karat.
9. Seng ( Zn )
16. 10. Kobalt ( Co )
Kobalts di alam ditemuakan sebagai arsenda
dari Fe, Co, Ni dan dikenal sebagai smaltit,
kobaltit, dan eritrit. Unsur Kobalt ketika hujan
hidroksida hujan, akan timbul (NaOCl).
Kobalt dipakai dalam pembuatan alnico
dengan menyampurnya dengan besi, nikel dan
logam lain. Paduan kobalt, kromium, dan
wolfram bisa dimanfaatkan dalam peralatan
berat, peralatan bersuhu tinggi, peralatan yang
berkecepatan tinggi
17. Dampak
Negatif Unsur-
unsur Transisi
Periodeke-4
Logam besi mudah terkorosi dalam
udara lembap, dalam bentuk senyawa
kompleks[k4Fe(CN)6.3H2O], unsur ini
bersifat racun bagi tumbuhan.
Tembaga mudah terbakar dalam
bentuk serbuk, dalam bentuk senyawa
CuCl2
melalui pernapasan dapat
menyebabkankeracunan. Asam
kromium CrO3
beracun dan bersifat karsinogenik.
18. PROSES PEMISAHAN UNSUR TRANSISI DARI
BIJIHNYA(METALURGI)
Titanium Vanadium
Langkah awal produksi titanium dilakukan dengan
mengubah bijih rutil yang mengandung TiO2
menjadi TiCl4, kemudian TiCl4 dureduksi dengan
Mg pada temperature tinggi yang bebas oksigen.
Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut :
TiO2 (s) + C(s) + 2Cl2(g) —> TiCl4(g) + CO2(g)
TiCl4(g)+2Mg(s) —>Ti(s)+ 2MgCl2(g)
Ferrovanadium dihasilkan dengan mereduksi
V2O5 dengan pereduksi campuran silicon dan
besi. SiO2 yang dihasilkan direaksikan dengan
CaO membentuk kerak CaSiO3(l). reaksinya
sebagai berikut :
2 V2O5(s) + 5Si(s) —> {4V(s) + Fe(s)} + 5 SiO2(s)
SiO2(s) + CaO(s) —> CaSiO3
19. Skandium Kromium
Skandium diekstraksi dari bijih thortveitit
(SC,Y)2(Si2O7) yang diubah menjadi
oksidanya (Sc2O3). Selanjutnya, diubah
menjadi ScF3 dengan menambahkan asam
Fluorida. Senyawa Sif3 yang terbentuk
direduksi dengan logam kalsium.
Sc2O3(s) + 6HF(aq) --> 2ScF3(l) + H2O(l)
2ScF3(l) + 3Ca(s) --> 2Sc(s) + 3CaF2(l)
Langkah-langkah dalam ekstraksi unsur
krom dari bijihnya adalah seperti
berikut.
a. Kromium (Ill) dalam bijih diubah
menjadi dikromat (VI)
b. Reduksi Cr (VI) menjadi Cr (Ill)
c. Reduksi kromium (III) oksida dengan
aluminium (reaksi termit)
20. Mangan Besi
Logam mangan diperoleh melalui
reduksi terhadap bijih pirolusit melalui
proses Tanur tinggi dengan reduktor
karbon atau karbon monoksida
MnO2(s) + 2CO(g) -->Mn(s) + 2CO2(g)
Ferrum atau besi dapat diperoleh dengan
cara mengekstrasi bijihnya dalam tanur
hembus atau tanur tinggi. Bahan baku yang
diperlukan dimasukkan dalam tanur tinggi
yaitu bijih besi, karbon, dan batu kapur
(CaCO3).
21. Kobalt Nikel
Logam kobalt dapat diperoleh dari bijih
kobaltit(CoAsS) melalui dua tahapan proses
berikut.
a. Oksidasi untuk mendapatkan CoO.
4CoAsS(s) + 9O2(g) --> 4CoO(s) + 2As2O3(s) +
4SO2(g)
b. Setelah dipisahkan dengan beberapa tahap, CoO
direduksi dengan karbon pada Tanur listrik.
CoO(s) + C(s) --> Co(s) + CO(g)
CoO(s) + CO(g) --> Co(s) + CO2(g
Proses untuk mendapatkan nikel dari
bijih nikel dilakukan dengan
mereduksi pentlandit [(Fe,Ni)9S8]
melalui proses Tanur tinggi. Proses
ekstraksi berlangsung dua
tahap,yaitu pemanggangan
(roasting) dan reduksi
22. Tembaga Zink
Proses pemisahan tembaga dari
kalkopirit sebagai berikut.
a.pengapungan(floating)
b.pemanggangan(roasting)
c.reduksi
d.pemurnian
Logam Zink diekstraksi dari bijih zinkblende
(ZnS) melalui dua tahap. Tahap pertama adalah
tahap oksidasi. 2ZnO(s) + C(s) --> 2ZnO(s) +
2SO2(g)
pada tahap kedua, senyawa ZnO yang terbentuk
selanjutnya direduksi dengan karbon pada tanur
listrik.
2ZnO(s) + C(s) --> 2Zn(s) + CO2(g)
ZnO(s) + CO(g) --> Zn(s) + CO2(g)