2. DESKRIPSI SINGKAT
Materi ini membahas tentang konsep
penilaian, tes dan pengukuran hasil
belajar. Selain itu dibahas pula
perencanaan dan konstruksi butir tes
objektif maupun uraian, pengadministrasian,
pengolahan dan pendekatan penilaian,
serta analisis butir soal
3. APA RELEVANSINYA ?
Salah satu kompetensi dasar profesional guru
adalah melakukan penilaian untuk kepentingan
pembelajaran.
Oleh karena itu, penguasaan evaluasi dalam
teori dan praktek menjadi sangat penting,agar
mampu mengukur dan menilai ,kemudian
mengambil keputusan tentang masa depan
Anak didik kita.
4. TUJUAN INSTRUKSIONAL
( KOMPETENSI )
• TIU ( Kompetensi Utama )
Peserta pelatihan diharapkan dapat
merancang dan melaksanakan
evaluasi untuk mata kuliah yang di asuhnya
5. * TIK ( Kompetensi Pendukung)
Peserta pelatihan diharapkan akan dapat :
1. Membandingkan Pengertian, kegunaan, pengukuran
dan penilaian
1. Membuat rancangan tes ( kisi-kisi )
2. Mengkonstruksi butir soal ( uraian & objektif )
3. Menyusun pedoman skor tes objektif / uraian
4. Menjelaskan cara mengadministrasi /mengolah tes
5. Menjelaskan pendekatan PHB
6. Mengolah hasil tes & menganalisis butir soal
7. MODEL PENGEMBANGAN INSTRUKSIONAL
( M P I )
Identifi-
kasi kebu
tuhan Ins-
truksionl
&
menulis
TIU
Analisis
instruksional
Identifikasi
Perilaku awal
&
Karalteristik
mahasiswa
Menulis
Tujuan
Instruk-
Sional
Khusus
( TIK )
Menyusun
Strategi
Instrutruk-
sional
Mengem-
bangkan
Bahan
Istruk-
sional
Menulis
Tes
Acuan
patokan
Menyu-
sun de-
sain &
Melak-
sanakan
Evaluasi
formatif
8. HUBUNGAN EVALUASI -TUJUAN INSTRUKSIONAL
dan PEMBELAJARAN
TUJUAN INSTRU-
KSIONAL
PEMBELAJARAN EVALUASI
10. Apa TES
• Seperangkat tugas atau pertanyaan
yang dirancang menurut standar
tertentu untuk memperoleh
Informasi yang diperlukan
?
11. APA PENGUKURAN
• Proses pemberian deskripsi numerik /
angka atau skala kepada objek
tertentu sesuai tingkat
karakteristik yg diukur
?
12. APA EVALUASI ITU ?
ADALAH SUATU PROSES SISTEMATIS
UNTUK MENENTUKAN
NILAI DARI SEGALA SESUATU
* EVALUASI HASIL BELAJAR , ADALAH SUATU
PROSES SISTEMATIS UNTUK MENENTUKAN
NILAI dari HASIL BELAJAR Peserta didik
dalam suatu proses pembelajaran
dengan membandingkan
HASIL PENGUKURAN dan KRITERIA
YG TELAH DITENTUKAN.
CONTOH : NILAI A, B, C, D dan E
13. Beda PENILAIAN & PENGUKURAN
JENIS
PROFESI
ALAT
UKUR
HASIL
PENGU
KURAN
KRITERIA
HASIL
PENILAIAN
DOKTER
GURU
TENSI
METER
TES
TEKANAN
DARAH
190 - 110
90
120-80
NORMAL
PASIEN
DARAH
TINGGI
85-100
A
BAIK
SEKALI
14. Tes – Pengukuran - evaluasi
Istilah konsep Sinonim ujud
Tes Alat ukur
PHB, angket
Pedoman ob-
servasi
Pengukuran
Penilaian
Penampilan
Dalam bentuk
simbol
Sifat, karakter
( skor )
Pertimbangan Nilai
15. KEGUNAAN EVALUASI
DALAM PENDIDIKAN
1. Seleksi, guna mengambil keputusan
tentang orang yg akan diterima
atau ditolak dalam suatu
proses seleksi.
2. Penempatan, untuk menentukan tempat
yg paling cocok bagi sese-
orang untuk berprestasi
atau berproduksi secara
efisien dalam suatu proses
pendidikan atau pekerjaan.
16. 4. Umpan balik, baik untuk mahasiswa
maupun untuk dosen.
5. Motivasi, yaitu dorongan kepada
mahasiswa untuk lebih
giat belajar
3. Diaknosa, yaitu untuk mengukur ke-
kuatan dan kelemahan sese-
orang dlm rangka memper-
baiki penguasaan / kemam-
puan dlm suatu prog.pendidikan
19. PERBANDINGAN
TES OBJEKTIF & TES URAIAN
NO OBJEKTIF URAIAN
1 Keterwakilan materi
representatif
Terbatas materi yg diukur
2 Lebih banyak soal, sing
kat wkt utk menjawab
Sedikit soal dan banyak
waktu utk menjawab
3 Siswa memberi jawaban
dari pendapat orang lain
Siswa mengemukakan
pendapat sendiri
4. Sukar membuat, butuh
wkt lama, mudah meng-
skor
Mudah membuat, sukar
Mengskor (subjektif)
5. Ada kecenderungan
siswa merekah
Kecenderungan mendo-
ngeng
20. PERENCANAAN TES
1. Pengambilan Sampel
&
Pemilihan Butir Soal
REPRESENTATIF
Mewakili ilmu atau bidang studi yg diuji,
baik mengenai kemampuan intelektual,
ketrampilan maupun sikap
21. 2. TIPE TES YG DIGUNAKAN
Esei ( uraian ), objektif atau problem
matematik
3. ASPEK KEMAMPUAN YG DIUJI
Koknitif ( C1,C2,C3,C4,C5 atau C6.
Psikomotor ( ketrampilan )
Afektif ( sikap )
22. 4. Format Butir Soal
Format A Pilihan ganda
Format B PG Analisis
hubungan antar hal
Format C PG analisis kasus
Format D PG kompleks
23. 5. JUMLAH BUTIR SOAL
RELIABILITAS
(stabilitas –internal
Konsistensinya)
&
REPRESENTATIF
Bidang Studi yg
diuji
Jumlah keseluruhan
Jumlah utk setiap pokok bahasan / content area
Jumlah utk tiap format
Jumlah utk tiap katagori tingkat kesukaran
Jumlah utk tiap aspek dari ranah koknitif
25. 8. KISI - KISI
( TABEL SPESIFIKASI TES )
Matriks yg menunjukan proporsi dan jumlah
butir soal yg membentuk suatu perangkat tes
Berisikan
- Pokok bahasan / sub pokok bahasan yg diuji
- Kemampuan ( level ranah koknitif )
- Tingkat kesukaran butir soal
26. KISI-KISI TES OBJEKTIF
PROGRAM STUDI :
MATA KULIAH :
SEMESTER/TAHUN :
TIPE TES :
JUMLAH BUTIR SOAL :
JENJENG KEMAMPUAN & TINGKAT KESUKARAN
C1 C2 C3 C4,5,6
JUMLAH
BUTIR
SOAL
%
NO
POKON BAHASAN
&
SUB POKOK
BAHASAN
M
U
D
A
H
S
E
D
A
N
G
S
U
K
A
R
M
U
D
A
H
S
E
D
A
N
G
S
U
K
A
R
M
U
D
A
H
S
E
D
A
N
G
S
U
K
A
R
M
U
D
A
H
S
E
D
A
N
G
S
U
K
A
R
JUMLAH
BUTIR SOAL
PROSENTASE 100
1 2 3 4 5 6 7 8
27. KISI-KISI TES URAIAN
PROGRAM STUDI :
MATA KULIAH :
SEMESTER / TAHUN :
TIPE TES :
JULAH BUTIR SOAL :
JUMLSH SOAL PROSES BERPIKIR MAKSIMAL
JULAH
BUTIR
SOAL
%
NO
POKOK BAHASAN
&
SUB POKOK
BAHASAN
C2 C3 C4 C5 C6
JUMLAH
BUTIR SOAL
PROSENTASE 100
1 2 3 4 5 6 7 8 9
29. Tes Uraian (essay test)
• Butir soal yg mengandung pertanyaan
atau tugas yg konstruksi jawabannya
diekspresikan melalui pikiran peserta
tes dengan kata-kata sendiri
Misalnya, hasil belajar yg akan diukur menyangkut
Kemampuan memahami prinsip / konsep yg kompleks
30. • Kemapuan mengaplikasi prinsip
• Kemampuan menginterpretasi hubungan
• Kemampuan mendesain prosedur eksperimen
• Kemampuan mengenal relevansi dari suatu
informasi
• Kemampuan mengidentifikasi dan
memecahkan masalah
• dll
Contoh
31. Bentuk TES URAIAN
TES URAIAN
BEBAS
TES URAIAN
TERBATAS
Peserta tes memiliki
kebebasan yg luas
utk mengkonstruksi-
kan pikiran / gagasan
dlm menjawab soal
tersebut.
Jawaban dibatasi oleh
Berbagai rambu-rambu
atau kriteria yang telah
ditetapkan oleh penyusun
soal
32. C0ntoh Butir Soal Uraian Bebas
Mengapa pada sejak berlakunya UUD 1945 pada
tgl 18 Agustus 1945, tidak ada satu pasalpun yang
mengatur tentang batas wilayah NKRI ?
Jelaskan.
Butir Soal Uraian terbatas
Rumusan TIK yang sempurna hendaknya meme-
nuhi unsur Audience, Behavior, Conditio, & Degree
( A, B, C, & D )
a. Jelaskan Unsur B ( behavior ), berilah sebuah
contoh.
b. Mengapa unsur A ( audience ) harus dicantumkan
dengan jelas ?
Jawaban anda terpusat pada prilaku awal siswa.
33. Bentuk Tes Uraian Terbatas
Butir soal tipe
Jawaban melengkapi
Butir soal tipe
jawaban singkat
Butir soal meminta
peserta tes utk
melengkapi suatu
kelimat dgn angka
fakta, atau formula
Butir soal berbentuk
pertanyaan yg dijawab
dgn satu kata, angka
atau formula
Contoh.
Presiden RI dipilih oleh …
X + 10 = 5. Berapa X ?
34. Beberapa petunjuk.
Butir soal uraian
Jawaban melengkapi
Konstruksi
butir soal
Lemah Baik
1. Mengukur
hasil belajar
yg penting
Jml bayi yg lahir
di kecamatan X
thn lalu … orang?
Jml bayi yg lahir di
Kecamatan X ….%
dari jml penduduk-
nya dua thn terakhir.
2. Mengadung
permasalahan
yg bersifat
spesifik
Rokok tdk baik,
krn mengandung
…..
Bahan yg berbahaya
bagi kesehatan yg ter-
dapat pada setiap btg
rokok, adalah …….
35. 3. Mengharuskan
yg secara fak-
tual benar
Perokok akan
kena ……
Kebiasaan merokok
akan menyebabkan
penyakit …….
4.Berisi satu ja –
waban yg hrs
dikerjakan pe-
serta tes
Suatu propinsi
dibagi menjadi
beberapa …,ke
mudian dibagi
lagi menjadi be-
berapa ….
Propinsi Papua di
bagi menjadi ……
Kabupaten dan
Kota
5. Butir soal me-
ngenai angka
sebaiknya di
sebutkan dlm
soal
Sebaiknya anak
Balita setiap
hari minum ……
Sebaiknya anak
balita setiap hari
minum susu murni
….gelas.
Konstuksi bs Lemah Lebih baik
36. Butir Soal Uraian “Jawaban Singkat “
Klasifikasi Butir Soal
1. Berbentuk pertanyaan.
• Siapa presiden RI sekarang ? …………
Di pulau apakah letak kota Manokuari ? …………
X : 0,5 = 10. Berapa X ? …………
2. Bentuk asosiasi.
Apa nama ibu kota propinsi berikut ini ?
Maluku ……………
Kalimantan Barat ……………
Sulawesi Tenggara ……………
37. PEDOMAN PENGSKORAN
( Marking Schema )
Butir Soal
TIK
Mhs memahami penjelasan dosen tentang
perbedaan demokrasi Ps & dem. Liberal
Bagaimana pendapat anda tentang rumusan TIK ini.
dilihat dari Audience, Behavior, Conditio & Degree ?
Aspek / kata kunci skor
Audience : belum ditulis dengan tepat 0,5
Behavior : verb/kata kerja tdk tepat 0
objek sudah ditulis 1
Conditio : tdk ditulis 0
Degree : tidak ditulis 0
Skor yang diperoleh 1,5
38. Seharusnya TIK berbunyi:
Jika diberikan kriteria tertentu, Mahasiswa
program Studi PPKN semester III, dapat men-
jelaskan perbedaan demokrasi Pancasila &
demokrasi Liberal, 90 % benar.
Aspek / Kata kunci Skor
Audience : Mhs prog.studi PPKN semester III. 1
Behavior : Verb, menjelaskan 1
Objek, perbedaan demokrsi Ps dgn 1
demokrasi Liberal.
Condition : Diberikan kriteria tertentu 1
Degree : 90 & benar 1
Skor Maksimum 5
39. TES OBJEKTIF
Prinsip penulisan soal objektif.
• Tanyakan fakta penting, bukan pendapat
• Rumuskan soal secara singkat dan jelas
• Hindari kalimat yg persis sama dgn yag ada di materi
pelajaran
• Hindari membuat soal yang saling terkait
• Hanya ada satu kunci jawaban untuk satu soal
• Hindari penggunaan pertanyaan yg negatif
Butir soal yg telah tersendia kemungkinan jawaban yg
harus dipilih / dikerjakan oleh peserta tes
40. TES OBJEKTIF
Benar salah
(true false)
Menjodoh
( matching )
Pilihan ganda
( multiple choice)
Pilihan
ganda
biasa
Hubungan
antar hal
Analisis
kasus
PG
kompleks
PG yg
Menggu-
nakan dia-
gram,grafik,
tabel atau
gambar
41. Butir soal tipe Besar – Salah ( B – S )
Butir soal yang terdiri dari:
Pernyataan & dua alternarif jawaban, Benar atau Salah (B-S)
Contoh
1. B – S : Sebagai bangsa, kita bangga karena kemerdekaan
yang kita peroleh adalah hasil perjuangan bangsa
kita.
2. B - S: Pancasila disebut sebagai kepribadian bangsa
Indonesia, karena Pancasila hanya berakar pada
kebudayaan bangsa kita.
42. Butir Soal Tipe “ Menjodohkan “
Konstruksi soal terdiri dari dua kolom, yaitu :
kolom pertama berisikan pokok soal atau stem biasanya
disebut premis.
Contoh
Kolom pertama kolom kedua
1. 12 mil A. ZEEI
2. Laut Jawa B. Landas kontinen
3. 200 mil C. Laut teritorial
4. Kedalaman 200 meter D. Zone Perdangan bebas
E. Laut pedalaman
43. Struktur butir soal pilihan ganda
Pokok soal ( stem )
A * key
B
C pengecoh
D
options
44. Prinsip Penulisan Butir Soal Pilihan Ganda
• Pokok permasalahan harus terlihat jelas pada stem soal.
• Hindari pengulangan kata yg sama dalam pilihan jawaban.
• Hindari rumusan kata yang berlebihan
• Alternatif jawaban hendaknya menarik untuk dipilih.
• Hindari rumusan kunci jawaban lebih panjang atau
lebih pendek dari pada alternatif jawaban yang lain.
45. *Pilihan Ganda biasa *
Contoh
1. Salah satu sifat Ketahanan Nasional Indonesia,
adalah:
A. Chauvinistik B. Holistik
C. Globalistik D. Fleksibelistik*
2. Blok Ambalat termasuk wilayah perairaan RI yg
manakah yg mejadi objek sengketa dgn Malaysia?
A. Teritoroal Indonesia. B. ZEEI*
C. Landas kontinen. D. Peraian pedalaman
46. Pilihan Ganda HUBUNGAN ANTAR HAL
• Kontruksi soal terdiri dari dua variabel
yg membentuk dua pernyataan, dan keduanya
dihubungkan dengan kata “ SEBAB “,
yg menggambarkan adanya hubungan
sebab akibat ataukah tidak.
• Variabel yg membentuk kedua pernyataan itu
baik pernyataan pertama maupun kedua, di-
nilai salah ataukah benar oleh peserta tes
• Dengan adanya berbagai hal yg akan dinilai
kedua pernyataan tersebut,dapat dikembangkan
tes hubungan antar hal
47. Petunjuk mengerjakan butir soal
“ Hubungan Antar Hal “
A. Jika kedua pernyataan benar dan keduanya
menunjukan hubungan sebab akibat.
B. Jika pernyataan pertama dan kedua benar tetapi
keduanya tidak menunjukan hubungan sebab akibat.
C. Jika salah satu dari kedua pernyataan tersebut
D. Jika keduanya pernyataan tersebut salah
Contoh
Frekuensi detak nadi seorang yang baru berlari cepat
akan naik
SEBAB
pada waktu berlari cepat detak jantung bertambah cepat
48. BUTIR SOAL PILIHAN Ganda
“ ANALISIS KAUS “
• Konstruksi butir soal analisia kasus, disajikan dalam
bentuk kritera,peristiwa, kasus tertentu dan sejenis-
nya. Setiap pertanyaan dikonstruksikan bentuk dala
bentuk Melengkapi pilihan.
** Petunjuk mengerjakan soal analisis kasus sebagai adalah
berikut:
Untuk menjawab butir soal berikut ini, disediakan
suatu kasus. Anda diminta memahami kasus ini se-
cara cermat, kemudian jawablah pertanyaan berikut-
nya.
49. Contoh Butir Soal Analisis Kasus
• Kadit Lantas Polda Irian Jaya Barat menjelaskan jumlah kecelakaan
lalu lintas di Manokwari bulan Desember 2006 meningkat sebanyak
5 % jika dibandingkan tahun 2005. Peningkatan kasus ini, antara lain karena terhentinya
Operasi Zebra yg menjadi operasi rutin lalulintas. Disamping itu penggunaan jalan hanya
berdisiplin jika ada petugas.
• Pertanyaan
Meningkatnya kecelakaan lalu lintas di Manokwari bukan hanya dise-
babkan oleh terhentinya Operasi Zebra tetapi juga disebabkan oleh….
A. pengawas lalu lintas yang tidak pernah kendor
B. volume kendaraan dijalan makin bertambah
C. angkutan yang terlibat dalam pengaturan lalu lintas dikurangi
jumlahnya
D. potensi polisi lalu lintas belum dikerahkan secara maksimal
50. Pilihan Ganda “ KOMPLEKS “
( Asosiasi Pilihan Ganda )
Konstruksi butir soal tipe ini, sama dengan melengkapi
Pilihan. Bedanya ialah ;pada melengkapi pilihan hanya
ada satu jawaban yang benar,sedangkan asosiasi pilihan
ganda ( PG kompleks) lebih dari satu jawaban benar.
Petunjuk mengerjakan soal
A. Jika ( 1 ) dan ( 2 ) benar
B. Jika (1 ) dan ( 3 ) benar
C. Jika (2 ) dan ( 3 ) benar
D. Jika semuanya benar 1. Membangun pulau buatan.
2. Melarang pelayaran bebas
bagi negara asing.
3. Mengekploitasi sumber
daya alam
Contoh
Hak yuridiksi pada wilayah
ZEEI adalah…………..
51. Pilihana Ganda Menggunakan
Diagram, grafik atau tabel
Bentuk soal ini, stem mirip dengan analisis
kasus.
Bedanya bentuk tes ini, stem tidak disajikan
dalam bentuk ceritera atau peristiwa (kasus),
tetapi berupa diagram, grafik, atau gambar.
Biasanya bentuk tes macam ini dipakai untuk
mengukur aspek berpikir ( koknitif ) tingkat
tinggi C 3,4,5,6.
52. Pilihan Ganda
Menggunakan Grafik, Diagram,Tabel
Contoh
Tabel dibawah ini menggambarkan rata-rata suhu & curah hujan
di kecamatan A.
Udara(oC) Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Suhu udara 28,2 29 31 29,2 29,1 28 26 28,5 28.6 27 28,6 28,1
Curah
hujan mm 1,0 3,0 20 80 27 0.1 0,3 0,0 2,0 30 40 8,3
A. Bulan yang terpanas suhu udaranya, sedikit curah hujan
B. Setiap bulan selalu turun hujan di kecamatan A
C. Terjadi dua kali musim hujan di Kecamatan A
D. Waktu yang paling baik untuk menanam padi di kecamatan A
pada bulan Juni
54. ALASAN ANALISIS BUTIR SOAL
1. Dapat mengetahui kekuatan & kelemahan butir soal.
2. . Mengetahui spesifikasi butir soal secara lengkap, agar
memudahkan dosen menyusun perangkat soal untuk
kebutuhan ujian pada bidang / tingkat tertentu
3. Dapat segra mengetahui masalah dalam butir soal,
seperti: kemenduaan butir soal, kesalahan meletakan
kunci jawaban, soal terlalu sukar atau terlalu mudah
4. Menilai butir soal yang dapat dismipan dalam bank soal
55. ANALISIS BUTIR SOAL
KARAKTERISTIK
BUTIR SOAL
SPESIFIKASI
BUTIR SOAL
parameter kuantitatif
Butir soal
Tinkat kesukaran
Daya beda
Berfungsi tidaknya pilihan
Parameter kualitatif
Butir soal
Validitas
&
reliabilitas
56. KARAKTERISTIK BUTIR SOAL
1. TINGKAT KESUKARAN BUTIR SOAL
Proporsi peserta tes menjawab benar
terhadap butir soal yg dianalisis.
Dilambangkan dengan “ P “
P Bervariasi antara 0,0 - 1,0
P = 0,0 Soal terlalu sukar
P = 1,0 Soal terlalu mudah
P = O,50 Dianggap terbaik
Makin dekat P ke angka 0,50, makin baik
Butir soal tersebut.
Makin jauh P dari indeks 0,50, makin kurang
Informasi tentang butir soal & kelompok perta
Tes.
57. Cara Menghitug Tingkat Kesukaran Butir Soal
Rumus
∑ JB
P =
N
P = tingkat kesukatan butir
soal
∑ JB = jumlah jawaban
benar
N = jumlah peserta tes
CONTOH
∑ JB = 8
n = 10
∑ JB 8
P = = = 0,8
N 10
59. MENGHITUNG
TINGKAT KESUKARAN NASKAH UJI
RUMUS
∑ b
P =
N
P = TINGKAT KESUKARAN
NASKAH SOAL
b = TINGKAT KESUKARAN
BUTIR SOAL
∑ = SIGMA (JUMLAH )
N = JUMLAH BUTIR SOAL
P =
0,6 + 1,0 + 0,7 + 0,3 + 0,4 + 0,6+ 0,6 + 0,5 + 0,6 + 0,7
10
= 0,60
60. TABEL TINGKAT KESUKARAN
Tingkat kesukaran Nilai P
Sukar
Sedang
Mudah
0,00 – 0,25
O,26 – 0,75
0,76 - 1,00
Sukar = 25 %
Sedang = 50 %
Mudah = 25 %
61. 2. DAYA BEDA BUTIR SOAL
Indeks yg menunjukan tingkat kemampuan
butir soal,yg dapat membedakankelompok
yg berprestasi tinggi dengan kelompok
yg berprestasi rendah diantara
para peserta tes
62. CARA MENGHITUNG DAYA BEDA BUTIR SOAL
a. Susunlah peserta tes berdasarkan skor,
dari kelompok tertinggi sampai terendah.
b. Bagilah peserta tes tersebut menjadi dua
kelompok yg sama jumlahnya. Kelompok
atas berprestasi tinggi & kelompok bawah
berprestasi rendah
c. Jika jumlah besar, maka diambil 27 %
untuk kelompok atas & 27& untuk kelompok
bawah
d. Hitunglah jumlah kelompok atas mapun bawah
terhadap butir soal yg akan dihitung daya
bedanya
63. No Peserta jumlah nilai kelompok
Tes
5 9
3 7
10 7 kelompok atas
1 6
6 6
7 6
9 6
8 5 kelompok bawah
5 4
5 3
Contoh
64. Rumus
Ba - Bb
D =
0,5 T
D = Daya Beda
Ba = jumalah pok atas yg
menjawab benar
Bb = jumlah pok bawah
Yg jawab benar
T = jumlah peserta tas
Contoh
Ba = 4
Bb = 3
T = 10
4 – 3 1
D = = = 0,20
0,5T 5
Daya Beda yg dianggap memadai untuk satu butir soal
adalah + 0,25 atau > + 0,25
Soal NO 4
Indeks Daya Beda butir soal yg < + 0,25, butir soal itu
Kurang membedakan kelompok yg siap dari yg kuran siap.
65. 3. Berfungsi Tidaknya Pilihan
Menentukan berfungsi tidaknya pengecoh
Contoh distribusi jawaban
Pilihan A B C D*
Kelompok
Atas 0 0 0 5
Bawah 1 1 1 2
Jumlah 1 1 1 7
Butir soal ini, pengecohnya sudah berfungsi
66. Contoh Distribusi Jawaban
Pilihan A * B C D
Kelompok
Atas 1 0 3 1
Bawah 2 1 1 1
Jumlah 3 1 4 2
Penecoh, B,C,D tertarik sebagai jawaban benar
terutama bagi kelompok A, & sudah berfungsi.
Namun pengecoh ……. Yg harus diperbaiki
67. Contoh Distribusi Jawaban
Pilihan
Kelopok A B C D *
Atas 1 0 0 4
Bawah 1 0 2 2
Jumlah 2 0 2 6
Jawaban D benar. Pengecoh A & C tertarik
Untuk dipilih sebagai jawaban benar. Pengecoh
B tidak tertarik sama sekali untuk di pilih.
Kesimpulan, konsturksi pengecoh B, kurang
Baik. Oleh karenanya harus diganti.
69. 1. VALIDITAS TES
Tes yg digunakan sebagai alat ukur dapat
mengukur apa yg harus diukur secara tepat
Contoh
Barometer
Suhu
Barometer
Tekanan udara
Alat ukur Aspek yg diukur ?
Termometer
X
X
Tensimeter Tekanan darah √
Tes Hasil belajar √
70. Validitas tes dari segi
Taksonomi Tujuan Instruksional
Alat ukur
Afektif Psikomotor
Taksonomi Tujuan Instruksional
X √ √
√ √
√
Koknitif
Lembaran
observasi
Tes
72. TIK Butir Soal ?
1. Mhs dpt membedakan Jelaskan persamaan demo-
demokrasi Ps & demo- krasi Ps & demokrasi Libeal
krasi Libaral
2. Mhs dpt membedakan Salah satu perbedaan ZEEI &
konsep ZEEI & landas landas kontinen adalah :
koninen A. Luasnya laut
B. Zone pelayaran bebas
C. Luasnya teritorial
D. Zone penerbangan bebas
E. Kedalam laut. *
Contoh Butir soal valid & tidak Valid
X
√
73. 2. RELIABILITAS BUTIR SOAL
Suatu alat ukur dapat memberikan informasi
yg konsisten tentang karakteristik peserta tes
Yg diuji.