2. FOOD SAFETY
MANAGEMENT SYSTEM
(FSMS)
Sebuah sistem atau alat yang saling
terkait dalam organisasi untuk
menetapkan kebijakan, tujuan, dan
untuk mencapai tujuannya,
digunakan secara langsung dan
mengendalikan organisasi dengan
mengacu pada food safety.
3. ISU KEAMANAN
PANGAN
Jarum pada buah
strawberry
Kontaminasi
L.Monocytogenes
Rantai suplai
global
Hambatan regulasi
Harmonisasi
Internasional
5. • Dilakukan oleh: Technical
Committee ISO/TC 34, Food
products, Subcommittee SC 17,
Management systems for food
safety
• First edition released 1
September 2005
• Second edition released 19 Juni
2018
• Masa transisi 3 tahun berlaku Juni
2021
ISO 22000: 2018
6. Manfaat Implementasi FSMS
• Memproduksi makanan yang
aman secara konsisten
• Meningkatkan kepuasan
pelanggan
• Memenuhi regulasi
• Memenuhi standar lain
• Kemudahan penanganan
resiko
7. Key Elements
Quality Mgt
System
Document
Control
Emergency
Preparedness
Training Hygiene
House-
keeping
Plant
Structure
Zoning
Utilities
Management
Equipment
Design
Maintenance Sanitation Pest Control
Waste
Disposal
Product
Development
Label
Design
Shelf Life
Evaluation
Consumer
Testing
Specification
Incoming
Inspection
Supplier
Quality Mgt
Control of
Operation
Allergen
Control
Foreign Obj
Prevention
Weight
Control
Identification
& Traceability
Equipment
Calibration
Storage and
Transport
Consumer
Response
Good Lab
Practice
Rework
Control
Hold and
Release
Product
Recall
Quality
Audit
Corrective
Action
HACCP
Komunikasi interaktif
System management
1
2 3
4
8. Prinsip sistem managemen
7 Quality
Management
Principles
Customer
Focus
Leadership
Engagement of
People
Process
Approach
Improvement
Evidence-based
decision
making
Relationship
Management
13. 4.1 MEMAHAMI
ORGANISASI DAN
KONTEKS
Organisasi Harus Menetapkan :
• Isu Internal
• Isu Eksternal
IDENTIFIKASI
REVIEW
UPDATE
Legal Budaya
Market
Daya saing
Teknologi
Cybersecurity
Food fraud
Food defence
Kontaminasi
Kondisi
ekonomi
Kondisi
sosial
Organization
Knowledge
Performa
Organisasi
14. 4.2 MEMAHAMI
KEBUTUHAN DAN
HARAPAN PIHAK
BERKEPENTINGAN 1. Suplier
2. Konsumer
3. Konsumen
4. Badan Regulasi
5. Pemerintah
6. Distributor
7. Landlord
1. Top Management
2. Pemegang Saham
3. Karyawan
IDENTIFIKASI PIHAK BERKEPENTINGAN & PERSYARATAN
REVIEW
UPDATE
18. 5.1. KEPEMIMPINAN
DAN KOMITMEN
• Kebijakan dan sasaran keamanan pangan ditetapkan sesuai
arah strategis bisnis
• Integrasi persyaratan kedalam proses bisnis
• Tersedianya sumber daya yang dibutuhkan
• Komunikasi yang efektif terkait kesesuaian dengan
persyaratan FSMS, UU, Regulasi, dan persyaratan customer
• Sistem dievaluasi dan diperlihara
• Mendukung orang untuk berkontribusi
• Peningkatan keberlanjutan
• Mendukung peran manajemen lain sesuai
tanggungjawabnya
20. 5.2.1 MENETAPKAN KEBIJAKAN KEAMANAN PANGAN
1. Sesuai dengan sasaran dan organisasi
2. Memenuhi persyaratan UU dan regulasi
3. Memenuhi persyaratan customer
4. Pengaturan komunikasi internal dan eksternal
5. Continual Improvement
6. Kompetensi terkait keamanan pangan
5.2.2 KOMUNIKASI KEBIJAKAN KEAMANAN
PANGAN
1. Kebijakan dan komunikasi DIDOKUMENTASIKAN
2. Dikomunikasikan, dipahami, dan diaplikasikan
seluruh organisasi
3. Tersedia bagi pihak berkepentingan
MENETAPKAN
IMPLEMENTASI
MEMELIHARA
21. 5.3 PERAN, TANGGUNG JAWAB, DAN
WEWENANG ORGANISASI
5.3.1 Top Management menetapkan tanggung jawab dan wewenang
• Kesesuaian ISO 22000
• Melaporkan kinerja ke Top Management
• Penunjukan tim dan ketua keamanan pangan (FSTL)
• Menunjuk inisiator dan document control
5.3.2 Tanggung Jawab FSTL
• Memastikan jalannya sistem
• Pembagian tugas kepada tim
• Kompetensi dan pelatihan tim
• Melaporkan efektifitas sistem ke Top Management
5.3.3 Wewenang semua orang
• Melaporkan masalah kepada orang yang ditunjuk
23. Harus merencanakan dan menentukan resiko dan peluang serta cara mengatasinya.
Perencanaan dengan harus mempertimbangkan:
1. Isu internal dan eksternal
2. Kebutuhan dan harapan pihak
berkepentingan
3. Lingkup FSMS
4. Tindakan perlu terintegrasi dan
diimplementasikan sesuai prosesnya
5. Evaluasi efektifitas tindakan
Tujuan:
1. Hasil tercapai sesuai FSMS
2. Meningkatkan dampak yang
diinginkan
3. Mencegah dan mengurangi
dampak yang tidak diinginkan
4. Mencapai peningkatan
berkelanjutan
Pertimbangan cara mengatasi resiko dan
peluang:
1. Dampak terhadap persyaratan
keamanan pangan
2. Kesesuaian produk/jasa terhadap
customer
3. Persyaratan pihak berkepentingan
pada rantai pangan
Tindakan untuk mengatasi resiko dan peluang:
1. Avoiding Risk
2. Taking Risk
3. Eliminating the risk source
4. Changing the likelihood or consequences
5. Sharing risk
6. Accepting the presence of risk by informed
decision
6.1 TINDAKAN
UNTUK
MENGATASI
RESIKO DAN
PELUANG
24. 6.2 SASARAN FSMS DAN
PERENCANAAN PENCAPAIANNYA
• S = Specific Konsisten dengan kebijakan keamanan pangan
• M = Measurable Terukur (kualitatif/kuantitatif)
• A = Achievable Dimonitor, dikomunikasikan, diverifikasi, dicapai
• R = Relevan Sesuai regulasi dan persyaratan pelanggan
• T = Time Frame Maintain dan update
Retain informasi terdokumentasi
25. 6.2 SASARAN FSMS DAN PERENCANAAN PENCAPAIANNYA
Sasaran
Keamanan Pangan
Target
Periode
Pemantauan
PIC Plan Resource Responsibility Due date Evaluation
Menurunkan downtime
produksi akibat
kerusakan mesin
< 50 jam bulanan Teknik
perawatan
mesin
berkala
- Teknisi
- Sparepart
- Alat
maintenance
Teknisi
sesuai
program
perawatan
jumlah total
jam
downtime
produksi
(FRM.MTC.1)
pengecekan
stock
sparepart
sesuai
dengan
standar
minimum
- Sparepart
Gudang
Sparepart
setiap
tanggal 3
26. 6.3 PERENCANAAN
PERUBAHAN
Setiap perubahan, termasuk perubahan personil harus
dilakukan dan dikomunikasikan secara terencana.
Hal yang perlu dipertimbangkan:
• Tujuan dan dampak
• Kaitan dengan Sistem Manajemen Keamanan Pangan
• Kebutuhan sumber daya
• Perubahan tanggung jawab
28. 7.1 SUMBER DAYA
7.1.1 Ketersediaan sumber daya
7.1.2 Sumber daya manusia
• Pihak yang melaksanakan dan memelihara sistem adalah yang
memenuhi kompetensi. Jika menggunakan pihak eksternal diperlukan
kontrak (kompetensi, tanggung jawab, dan wewenang).
• Di retain sebagai informasi terdokumentasi.
7.1.3 Infrastruktur
• Menyediakan sumberdaya untuk menetapkan, membangun, dan
memelihara infrastruktur seperti lahan, pipa, bangunan, utilitas,
peralatan hardware & software, transportasi, teknologi komunikasi dan
informasi.
29. 7.1 SUMBER
DAYA
7.1.4 Lingkungan kerja
• Sosial (non diskriminasi, ketenangan, non konfrontasi)
• Psikologis (Pengurangan stress, pencegahan kelelahan, perlindungan
emosional)
• Fisik (Suhu, cahaya, aliran udara, higienitas, kebisingan)
7.1.5 Elemen eksternal
• Dikembangkan sesuai dengan ISO 22000:2018
• Applicable lokasi, proses, dan produk
• Implementasi, pemeliharaan, dan update sesuai dengan dokumen
• Retain informasi terdokumentasi
7.1.6 Pengadaan barang dan jasa
• Menentukan dan menerapkan kriteria
• Seleksi, monitoring, evaluasi dan reevaluasi kinerja vendor
• Komunikasi terkait persyaratan vendor
• Persyaratan vendor sesuai dengan persyaratan organisasi dan sistem
manajemen keamanan pangan
• Retain informasi terdokumentasi
30. 7.2 KOMPETENSI
• Tindakan:
• Pelatihan
• Mentoring
• Penugasan Kembali
• Rekrut pihak yang berkompeten
Pendidikan
Pelatihan
Pengalaman
Lakukan penilaian
kompetensi
Tetapkan standard
kompetensi
Sediakan
tindakan
Evaluasi
keefektifannya
32. 7.4.2 KOMUNIKASI EKSTERNAL
1. Vendor
2. Pelanggan / konsumen
3. Badan regulasi dan pemerintahan terkait
4. Organisasi lain yang berdampak pada
Sistem Manajemen Keamanan Pangan
7.4.3 KOMUNIKASI INTERNAL
Informasi ini digunakan untuk update sistem
dan input tinjauan manajemen
Produk / Produk
baru
Bahan baku,
ingredient dan jasa
Sistem dan alat
produksi
Bangunan, lokasi
dan lingkungan
Program sanitasi
Cara pengemasan,
penyimpanan dan
distribusi
Kompetensi dan
uraian pekerjaan
Persyaratan regulasi
Pengetahuan
mengenai bahaya
dan tindakan
pengendalian
Persyaratan
pelanggan, sector
atau lainnya
Permintaan
informasi dan
komunikasi dari
pihak eksternal
Keluhan pelanggan
dan peringatan
keamanan pangan
Hal lain yang
berdampak pada
keamanan pangan
Penunjukan PIC di retain sebagai informasi
terdokumentasi
34. 7.5 INFORMASI TERDOKUMENTASI
Maintain (dokumen)
4.3, ruang lingkup FSMS
5.2.2, komunikasi kebijakan keamanan pangan
8.2.4, penentuan PRP
8.4, tanggap darurat
8.5.1.2, karakteristik bahan, ingredient, material kontak produk
8.5.1.3, karakteristik produk akhir
8.5.1.4, tujuan penggunaan
8.5.1.5.1, preparasi diagram alir
8.5.1.5.3, deskripsi proses dan lingkungannya
8.5.2.2.3, acceptable level
8.5.2.3, penilaian bahaya
8.5.2.4.2, penentuan tindakan pengendalian
8.5.3, validasi tindakan pengendalian
8.5.4, Hazard control plan
8.5.4.2, penentuan critical limit dan action criteria
8.5.4.3, monitoring CCP OPRP
8.5.4.5, implementasi hazard control plan
8.7, Pengendalian pemantauan dan pengukuran
8.9.2, koreksi
8.9.3, tindakan perbaikan
8.9.5 recall
Retain (record)
6.2, sasaran keamanan pangan
7.1.2, SDM
7.1.5, Elemen FSMS yang disediakan pihak eksternal
7.1.6, Pengendalian proses, produk, jasa yang disediakan pihak eksternal
7.2, kompetensi
7.4.2, komunikasi eksternal
8.1, Perencanaan dan pengendalian operasional
8.3 traceability
8.5.1.5.2, konfirmasi diagram alir
8.7, Pengendalian pemantauan dan pengukuran
8.8.1, verifikasi
8.9.2.3, koreksi atas ketidaksesuaian OPRP
8.9.2.4, koreksi
8.9.3, tindakan perbaikan
8.9.4, penanganan produk tidak aman
8.9.4.2, evaluasi release
8.9.4.3, disposisi produk tidak sesuai
8.9.5, recall
9.1, pemantauan, pengukuran, analisa dan evaluasi
9.1.2, analisa dan evaluasi
9.2, internal audit
9.3.3, output tinjauan manajemen
10.1, ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan
10.3 update FSMS
35. 7.5.2 PEMBUATAN DAN REVISI
• Identifikasi
• Format
• Pengesahan
7.5.3 PENGENDALIAN
• Perlindungan
• Distribusi
• Penyimpanan
• Perubahan
• Retensi dan Disposisi
37. 8.1 PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN OPERASIONAL
1. Menentukan kriteria proses
2. Implementasi pengendalian
proses
3. Menyimpan informasi
terdokumentasi
4. Perubahan terencana
5. Pengendalian proses outsourced
Perencanaan
Implementasi
Pengendalian
Pemeliharaan
Update
38. 8.2 PREREQUISITE PROGRAMM (PRPs)
Prerequisite Program (PRP)
adalah kondisi dan aktivitas dasar
yang dibutuhkan oleh organisasi
sepanjang rantai pangan
untuk memelihara
keamanan pangan
Employee
Facilities
Handling of
Product
Dispatch Training
Personal
Hygiene
House-
keeping
Plant
Structure
Zoning
Utilities
Management
Equipment
Design
Maintenance
Cleaning and
Sanitation
Pest Control
Waste
Disposal
Product
Development
Label
Design
Shelf Life
Evaluation
Consumer
Testing
Specification
Incoming
Inspection
Supplier
Quality Mgt
Control of
Operation
Allergen
Control
Cross
Contamination
Weight
Control
Identification
& Traceability
Equipment
Calibration
Storage and
Transport
Consumer
Awareness
Good Lab
Practice
Rework
Control
Hold and
Release
Product
Recall
Quality
Audit
Corrective
Action
HACCP
Mempertimbangkan ISO/TS 22002 Series
dan standar lainnya
39. 8.3 TRACEABILITY SYSTEM
• Hubungan bahan diterima , ingredients, WIP, rework material/produk dan produk akhir sampai
distribusi pertama.
• Mass Balance
• Verifikasi efektifitas sistem dengan bukti rekonsiliasi produk dengan bahan.
• Retain informasi terdokumentasi minimal sama dengan umur produk
40. 8.4 KESIAPAN DAN PENANGGULANGAN KEJADIAN DARURAT
Memastikan prosedur tindakan mengurangi konsekuensi kejadian termasuk dampak keamanan pangannya.
Simulasi tanggap darurat secara berkala
Review dan update informasi terdokumentasi
Penanggulangan kejadian:
1. Sesuai regulasi
2. Komunikasi internal dan eksternal
41. 8.5 PENGENDALIAN
BAHAYA
8.5.1 Langkah awal analisa bahaya
• Karakteristik bahan baku, ingredients, dan bahan kontak pangan.
• Karakteristik produk akhir
• Rencana penggunaan
• Diagram alir dan deskripsi proses
8.5.2 Analisa bahaya
• Identifikasi bahaya dan tingkat penerimaan
• Penilaian bahaya
• Penentuan tindakan pengendalian
8.5.3 Validasi tindakan pengendalian
8.5.4 Rencana pengendalian bahaya (CCP/OPRP)
• Penentuan batas kritis dan kriteria tindakan
• Sistem pemantauan CCP dan OPRP
• Tindakan koreksi
• Implementasi rencana pengendalian
42. 8.6 UPDATE PRP DAN HACCP
Karakteristik bahan, ingredient, material kontak produk
Karakteristik produk akhir
Tujuan penggunaan
Diagram alir dan deskripsi proses
HACCP / OPRP Plan
45. 8.9 Pengendalian Produk dan Proses yang Tidak Sesuai
Monitoring
OPRP dan CCP
Evaluasi
Personil kompeten dan berwenang
1
8.9.2 Koreksi
(Identifikasi penyimpangan – Penilaian –
Koreksi – Tinjau tindakan)
2
Ketidaksesuaian CCP:
Identifikasi produk
Penanganan produk tidak sesuai.
Ketidaksesuaian OPRP:
Penentuan Konsekuensi Keamanan Pangan
Penentuan Penyebab
Identifikasi Produk dan Penanganannya
3
8.9.3 Tindakan koreksi
•Tinjau ketidaksesuaian
•Tinjau tren hasil pemantauan yang
mengindikasikan tidak terkendali
•Menentukan penyebab ketidaksesuain
•Menentukan tindakan koreksi
•Pencatatan tindakan koreksi
•Verifikasi efektifitas tindakan
46. 8.9.4
PENANGANAN
PRODUK
BERPOTENSI
TIDAK AMAN
• Ketidaksesuaian OPRP:
• Boleh release dengan syarat
• Sistem pemantauan lain menunjukkan tindakan
pengendalian yang efektif
• Dampak masih sesuai performa
• Hasil sampling, Analisa, atau verifikasi produk
terdampak masih sesuai
• Ketidaksesuaian CCP:
• Tidak boleh release
• Dianggap produk berpotensi tidak aman
• Produk diretain sampai penentuan disposisi
(Reproses, Penggunaan lain, Dihancurkan/waste)
48. 9.1 EVALUASI KINERJA
9.1.2 ANALISA DAN EVALUASI
• Konfirmasi pelaksanaan sistem sesuai rencana dan persyaratan
• Identifikasi kebutuhan update sistem
• Identifikasi indikasi produk tidak aman atau kegagalan proses
• Menyusun informasi audit internal
• Bukti efektifitas koreksi dan tindakan koreksi
Apa
Yang dipantau dan
diukur
Bagaimana
Metode pemantauan,
Analisa dan evaluasi
Siapa
Personil yang
menganilsa dan
evaluasi
Kapan
(pemantauan dan
pengukuran)
Kapan
(Analisa dan evaluasi)
49. 9.2 AUDIT
INTERNAL
• Menyusun dan menjalankan program audit
• Menentukan kriteria dan lingkup audit
• Menyeleksi auditor yang objektif dan tidak
berpihak
• Melaporkan hasil audit pada management
terkait
• Melakukan koreksi dan tindakan korektif tanpa
penundaan
• Menyimpan bukti-bukti pelaksanaan internal
audit
• Menentukan apakah FSMS sudah memenuhi
tujuan kebijakan dan sasaran keamanan
pangan
50. 9.3 TINJAUAN MANAGEMEN
1. Tindak lanjut dari tinjauan manajemen sebelumnya
2. Perubahan isu internal dan eksternal
3. Informasi performa dan efektifitas sistem:
- hasil aktivitas pembaharuan sistem
- hasil pemantauan dan pengukuran
- analisa hasil verifikasi PRP dan HACCP
- ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan
- hasil audit (internal dan eksternal)
- inspeksi (badan regulasi, pelanggan)
- kinerja pemasok
- peninjauan resiko peluang dan tindak lanjutnya
- sasaran keamanan pangan
4. Kecukupan sumber daya
5. Situasi darurat, insiden, penarikan produk
6. Informasi dari hasil komunikasi internal dan eksternal, permintaan dan
keluhan dari pihak berkepentingan
7. Peluang untuk peningkatan
OUTPUT:
IMPROVEMENT and UPDATE
52. 10.1 KETIDAKSESUAIAN DAN TINDAKAN KOREKTIF
Ketidaksesuaian
sistem
manajemen
Koreksi
Analisa akar
penyebab
Tindakan
perbaikan
Peninjauan
efektivitas
Perubahan
sistem
53. 10.2 PENINGKATAN
BERKESINAMBUNGAN
• Peningkatan berkesinambungan melalui:
• Komunikasi
• Tinjauan manajemen
• Internal audit
• Analisa hasil aktivitas verifikasi
• Validasi tindakan pengendalian
• Tindakan perbaikan
• Pembaharuan sistem
54. 10.3 UPDATE
SISTEM
MANAJEMEN
KEAMANAN
PANGAN
Pembaharuan sistem berdasar masukan
dari:
• Komunikasi internal dan eksternal
• Kesesuaian, kecukupan dan efektivitas
sistem
• Analisa hasil aktivitas verifikasi
• Tinjauan manajemen
Frekuensi perlu ditetapkan
Pembaharuan meliputi: Analisa bahaya,
Rencana Pengendalian Bahaya, PRP