1. E P I D E M I O L O G I
H I V - A I D S
P E M I N ATA N K E S E H ATA N
R E P R O D U K S I
Mata Kuliah
Pencegahan dan Penanganan
HIV-AIDS
2. CAPAIAN PEMBELAJARAN
• Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dasar HIV dan AIDS
• Mahasiswa dapat menjelaskan sejarah penemuan kasus I (dunia dan Indonesia)
• Mahasiswa dapat menjelaskan situasi terakhir HIV/AIDS global dan lokal
• Mahasiswa dapat menjelaskan distribusi HIV/AIDS global, regional dan nasional
3. SEPENGETAHUAN KALIAN….
• Kapan kasus pertama HIV di dunia dan di Indonesia terjadi?
• Kapan kasus pertama AIDS dilaporkan?
• Pada kelompok mana kasus HIV pertama kali terjadi?
• Bagaimana dinamika penularan HIV di Indonesia?
• Mengapa Penularan HIV di Indonesia tinggi?
4. PENGERTIAN HIV-AIDS
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah sejenis virus yang
menyerang atau menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan
turunnya kekebalan tubuh manusia.
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah
sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan
tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV.
Akibat menurunnya kekebalan tubuh maka orang tersebut sangat
mudah terkena berbagai penyakit infeksi (infeksi oportunistik)
yang sering berakibat fatal, oleh sebab itu dibutuhkan pengobatan
dengan ARV.
(Kemenkes RI, 2014).
7. SEJARAH DAN PENEMUAN KASUS
PERTAMA HIV-AIDS: DUNIA
1981 - Kasus HIV/AIDS pertama
kali dilaporkan berasal dari Los
Angeles,Amerika Serikat, pada 5
Juni 1981 o/ Dr.Gottlib
1983 - Januari 1983, Dr.Luc
Montagnier dkk (Institut Pasteur
Perancis) mengisolasi virus dari
kelenjar getah bening, dinamakan
LAV (Lymphadenopathy-Associated
Virus)
1984 - Juli 1984, Dr.Robert Gallo
dari lembaga nasional (NIC-
Amerika) menemukan virus dari
ODHA dinamakan HumanT-
LympochyticVirusTipe III (HTLV-III)
Ilmuwan lain, J. Levy juga
menemukan virus penyebab AIDS,
dinamakan AIDS RelatedVirus
(ARV)
1986 - Mei 1986, Komisi
Taksonomi Internasional sepakat
memberi nama virus ini Human
ImmunodeficiencyVirus (HIV)
13. FAKTA TERBARU HIV DI TINGKAT
GLOBAL – NOV 2021
• HIV terus menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang utama total yang menderita
HIV 36,3 juta [27,2–47,8 juta] orang.
• Belum ada obat yg dapat menyembuhkan, tapi dapat dikelola sehingga bisa hidup lebih
lama dan sehat
• Akhir tahun 2020: Diperkirakan ada 37,7 juta [30,2–45,1 juta] ODHA, lebih dari dua
pertiganya (25,4 juta) berada di Wilayah Afrika WHO.
• Pada tahun 2020, 680.000 [480.000–1,0 juta] orang meninggal karena penyebab
terkait HIV dan 1,5 juta [1,0–2,0 juta] orang tertular HIV.
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hiv-aids
14. KASUS HIV DI SETIAP NEGARA
• https://cfs.hivci.org/index.html
16. SEJARAH
DAN
PENEMUAN
KASUS
PERTAMA
HIV-AIDS:
INDONESIA
• Di Indonesia, penemuan kasus
HIV/AIDS terjadi sekitar tahun
1987 berdasarkan laporan dr.Tuti
Parwati. Seorang wisatawan
berusia 44 tahun asal Belanda,
Edward Hop, meninggal di Rumah
Sakit Sanglah, Bali. Ia adalah
seorang homoseksual dan telah
didiagnosis AIDS dua tahun
sebelumnya.
17. SEJARAH PENEMUAN KASUS HIV-
AIDS
Tahun 1983 Dokter
Zubairi Djoerban meneliti
darah 30 waria penghuniTaman
Lawang Jakarta dan diantara
mereka ada yang sudah
terinfeksi oleh virus HIV/AIDS
(Saa’abah, 2001).
Tahun 1987 Seorang turis
asing berkebangsaan Belanda
yang meninggal di Bali dengan
tanda-tanda infeksi AIDS.
Tahun 1987 Di Indonesia
dari 178.737 orang, ditemukan
47 orang terserang HIV,
termasuk di dalamnya 21
penderita AIDS
Tahun 1993 virus
HIV/AIDS sudah menjangkau
12 propinsi, diperkirakan
penderita yang terinfeksi
mencapai 17.500 orang.
Tahun 2000 peningkatan
HIV-AIDS yang cukup pesat
terdapat 50.000 pengidap HIV
dan 5.000 penderita AIDS
(Harahap, 2008).
23. LAPORAN
TRIWULAN I TH
2021
L A P O R A N P E R K E M B A N G A N H I V A I D S
& P E N YA K I T L N F E K S I M E N U L A R
S E K S UA L ( P I M S ) T R I W U L A N I TA H U N
2 0 2 1
26. • ODHA bayi ≤18 bulan yang ditemukan periode Januari – Maret 2021 sebesar 7 dari
287 bayi yang dites HIV menggunakan PCR DNA (EID)
27. • Persentase ODHA ditemukan periode Januari – Maret 2021 yang tertinggi terdapat pada
kelompok umur 25-49 tahun (71,3%), diikuti kelompok umur 20-24 tahun (16,3%), dan
kelompok umur ≥ 50 tahun (7,9%). Berdasarkan jenis kelamin, persentase ODHA yang
ditemukan pada laki-laki sebesar 69% dan perempuan sebesar 31% dengan rasio laki-laki
dan perempuan adalah 5:3
28. • Persentase ODHA ditemukan periode Januari – Maret 2021 berdasarkan faktor risiko pada
homoseksual 27,2%; heteroseksual 13,0%; dan penggunaan jarum suntik bergantian 0,5%.
Persentase faktor risiko tidak diketahui besar (50,4%). Persentasi ODHA ditemukan yang
dilaporkan pada kelompok populasi WPS 2,4%; LSL 26,3%; waria 0,9%; penasun 0,5%;WBP 0,7%;
ibu hamil 20,9%; pasien TB 11,5%; dan pasien IMS 0,8%
29. SITUASI HIV AIDS DAN PIMS TAHUN
1987 SAMPAI DENGAN MARET 2021
• Jumlah kasus HIV yang dilaporkan dari tahun 2005 sampai dengan Maret 2021 cenderung
meningkat setiap tahun. Jumlah kumulatif kasus HIV yang dilaporkan sampai Maret 2021
sebanyak 427.201 (78,7% dari target 90% estimasi ODHA tahun 2020 sebesar 543.100).
30. • Persentase infeksi HIV tertinggi dilaporkan
pada kelompok umur 25-49 tahun (70,7%),
diikuti kelompok umur 20-24 tahun
(15,7%), dan kelompok umur ≥ 50 tahun
(7,1%). (data tersedia sejak tahun 2010).
• Persentase kasus HIV pada laki-laki
sebesar 62% dan perempuan sebesar 38%
dengan rasio laki-laki dan perempuan
adalah 5:3 (data tersedia sejak tahun 2008)
31. Persentase HIV ditemukan
berdasarkan transmisi
masing-masing secara
heteroseksual 30%;
homoseksual 17,5%; dan
penggunaan jarum suntik
bergantian 4,1% (data
tersedia sejak tahun 2010).
32. DINAMIKA PENULARAN HIV DI INDONESIA
HIV terjadi pada sub-populasi berisiko tertentu dan kemudian
menyebar dari kelompok tersebut ke populasi lain yang lebih besar.
Epidemi tersebut dapat terjadi pada: pengguna napza suntik; lelaki
suka seks lelaki; penjaja seks dan pelanggannya; pasangan
tetap (istri atau suami) anggota kelompok berisiko tersebut.
35. PENULARAN HIV
• Pola penularan HIV menurut jenis kelamin
– Pola yang hampir sama selama beberapa tahun terakhir, yaitu lebih banyak terjadi pada
kelompok laki-laki dibandingkan kelompok perempuan.
– Namun rasio perbandingan antara dua kelompok tersebut semakin kecil, artinya jumlah
infeksi HIV pada perempuan semakin mendekati jumlah infeksi HIV pada laki-laki.
• Pola penularan HIV berdasarkan faktor risiko
– Tidak mengalami perubahan dalam 5 tahun terakhir, infeksi HIV dominan terjadi pada
heteroseksual.
– Namun terjadi perubahan pola pada kelompok penasun dan kelompok LSL Jumlah infeksi HIV
pada kelompok penasun cenderung menurun dari tahun ke tahun, sebaliknya kelompok LSL
cenderung meningkat.
– Penurunan pada kelompok penasun bisa disebabkan oleh perubahan penggunaan alat konsumsi napza
yang tidak lagi banyak menggunakan jarum suntik tetapi sebagian beralih ke alat lain sehingga
menurunkan risiko penularan HIV.
37. Gambar 1. Infeksi HIV Baru Populasi Dewasa Usia ≥ 15 Tahun Menurut Cara Penularan di 31
Provinsi Tahun 1990-2025 (Sumber : Kementerian Kesehatan RI, 2014)
38. Industri Jasa Seks yang bertebaran di Nusantara
Wanita dan Pria, Formal dan Non-formal
Penggunaan Kondom yang rendah
• Tingkat pengetahuan rendah pada PS dan pelanggan pengunaannya rendah
IMS sangat tinggi dan resistensi obat
• Pengobatan terbatas, gejala IMS tidak jelas
Pelayanan IMS yang sangat terbatas
• Baik saran klinik, lab dan kegiatan surveilans
Mobilitas kelompok berisiko
Perilaku risiko ganda
PENDORONG RISIKO PENULARAN HIV
39. REFERENSI
Gillespie, S. H. dan Bamford, K. B. (2002). At a Glance : Mikrobiologi Medis dan Infeksi. Edisi Ketiga.
Penerjemah StellaTinia H. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Gallant, Joel, 2010. 100Tanya Jawab mengenai HIV dan AIDS. Jakarta: PT Indeks.
Harahap, Syaiful W,2008. Pers Meliput AIDS. Jakarta : Salemba Medika.
Noviana, Nana. (2013). Kesehatan Reproduksi dan HIV-AIDS. Jakarta:Trans Info Media.
______. (2017). HIV/AIDS. Tersedia dari http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs360/en/ (Diakses 16
Oktober 2017)
• https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hiv-aids
• https://www.who.int/publications/i/item/WHO-HIV-2016.05
• https://www.who.int/publications/i/item/9789240027077
• https://www.who.int/publications/i/item/9789240031593
• https://www.who.int/publications/i/item/9789240000735
• https://www.who.int/initiatives/triple-elimination-initiative-of-mother-to-child-transmission-of-hiv-syphilis-and-
hepatitis-b
• https://www.who.int/activities/tackling-hiv-drug-resistance
• https://www.who.int/teams/global-hiv-hepatitis-and-stis-programmes/covid-19
40. TER I MA K A SI H
S E L A M AT B E L A J A R DA N S E M O G A B E R M A N FA AT