SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Makalah Penyajian Data
(ditujukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Kesehatan)
Disusun Oleh
Anisya Maharani
Dede Iskandar
Detri Putri Rusdianto
Mita Endah S
Safitri Lista Santi
4A S1-KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
Jl. Karamat No.36,Telp. (0266) 210215 Fax. (0266) 223709
Kota Sukabumi
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia menjadi salah satu negara yang termasuk dalam
Kawasan Asia Pasifik. Kawasan ini menduduki peringkat ketiga
sebagai wilayah dengan pengidap HIV/AIDS terbanyak di seluruh
dunia dengan total penderita sebanyak 5,2 juta jiwa. Indonesia
menyumbang angka 620.000 dari total 5,2 juta jiwa di Asia Pasifik
yang terjangkit HIV/AIDS. Jika dikelompokkan berdasarkan latar
belakangnya, penderita HIV/AIDS datang dari kalangan pekerja seks
komersial (5,3 persen), homoseksual (25,8 persen), pengguna narkoba
suntik (28,76 persen), transgender (24,8 persen), dan mereka yang ada
di tahanan (2,6 persen). Penderita HIV/AIDS terbanyak terdapat di
Kawasan Afrika Timur dan Selatan dengan angka mencapai 19,6 juta
penderita. Selanjutnya di posisi kedua adalah Kawasan Afrika Barat
dan Tengah dengan angka 6,1 juta pengidap.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu HIV/AIDS?
2. Berapa banyak jumlah angka kematian penderita HIV/AIDS?
C. Tujuan
1. Menjelaskan tentang HIV/AIDS
2. Menyajikan data dari jumlah angka kematian penderita HIV/AIDS.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency
Virus adalah Virus penyebab AIDS HIV terdapat di dalam cairan
tubuh seseorang yang telah terinfeksi seperti di dalam darah, air
mani atau cairan vagina.Sebelum HIV berubah menjadi AIDS,
penderitanya akan tampak sehat dalam waktu kira-kira 5 sampai 10
tahun. Walaupun tampak sehat, mereka dapat menularkan HIV
pada orang lain melalui hubungan seks yang tidak aman, tranfusi
darah atau pemakaian jarum suntik secara bergantian.
B. Penularan HIV
HIV dapat ditularkan melalui beberapa cara, yaitu :
1. Hubungan seks (anal, oral, vaginal) yang tidak terlindungi dengan
orang yang telah terinfeksi HIV.
2. Transfusi darah atau penggunaan jarum suntik secara bergantian.
3. Melalui Alat Suntik.
4. Dari orang tua ke anak yang dilahirkan .
HIV tidak ditularkan melalui jabatan tangan, sentuhan,
ciuman, pelukan, menggunakan peralatan makan/minum yang
sama, gigitan nyamuk, memakai jamban yang sama atau tinggal
serumah.
C. Cara pencegahan
1. A (Abstain) = Kamujauhi seks/Kamutidak melakukan hubungan
seks
2. B (Be faithfull) = Bersetia dengan satu pasangan seksual yang
tidak terinfeksi HIV.
3. C (Condom) = Cegah dengan kondom.Penggunaan kondom secara
benar dan konsisten untuk setiap hubungan seksual sehingga dapat
memberikanperlindungan dari penularan HIV ataupun IMS lain.
4. D (Drug) = Dihindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril
dan secara bergantian.Terutama bagi pengguna narkoba suntik.
5. E (Education) = Pendidikan tentang Informasi seputar HIV dan
AIDS
D. Perkembangan Virus HIV
Setelah HIV masuk ke dalam tubuh manusia, maka virus
tersebut akan menyerang dan merusak sejumlah besar sel darah
putih serta berkembang biak dengan cepat. Ada sejumlah tahapan
perkembangan virus HIV di dalam tubuh:
1. Masa jendela
Membutuhkan 3 hingga 6 bulan untuk melakukan
pengujian orang dengan HIV menggunakan uji diagnostik
HIV.Selama periode ini, orang tersebut di dalam tubuhnya sudah
mengandung virus dan sudah dapat menularkannya meskipun tidak
akan teruji positif secara laboratoris.
2. Tahapan Tanpa gejala
Tahapan ini daya ahan tubuh masih mampu mengatasi
serangan dari berbagai penyebab penyakit oportunis. Jadi
meskipun masuk kuman lain tetapi hal tersebut dapat dihancurkan
oleh sel darah putih yang jumlahnya masih mencukupi,sehingga
orang tersebut masih tetap sehat, dan tahapan ini dapat Ini adalah
tahapan ”diam secara klinis” yang dapat berlangsung selama 5
hingga 10 tahun bergantung pada status kekebalan masing-masing
pasien.Rata-rata tahapan ini berlangsung selama 7 tahun.
3. Tahapan dengan gejala
Penghancuran dan perusakan secara progresif sel darah
putih oleh virus HIV telah melumpuhkan sistem kekebalan tubuh.
Dan pada saat ini mulai muncul penyakit oportunis karena daya
tahan tubuh sudah sangat menurun.
4. Tahapan AIDS
Tahapan akhir yang oleh adanya berbagai jenis infeksi
oportunis seperti radang paru-paru, gangguan syaraf, jamur, kanker
kulit. Pada akhirnya penderita akan meninggal karena penyakit
oportunis tersebut.
5. Infeksi Oportunistik
Infeksi yang disebabkan oleh organisme yang biasanya tidak
menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan tubuh
normal.
BAB III
TABEL DAN GRAFIK
A. Tabel Jumlah Kematian HIV/AIDS Yang Dilaporkan Menurut
Jenis Kelamin Pada Tahun 2000-2014
Tahun Laki-laki Perempuan Tdk.Melaporkan Jenis
Kelamin
TOTAL
sd2005 798 194 298 1.290
2006 524 147 122 793
2007 523 203 110 836
2008 614 264 70 948
2009 619 267 182 1.068
2010 670 345 281 1.296
2011 543 362 234 1.139
2012 743 442 304 1.489
2013 347 203 176 726
2014 102 73 0 175
Total 5.483 2.500 1.777 9.760
Nilai
rata rata
548,3 250 177,7
median 578,5 233,5 179
min 102 73 70
max 798 442 304
B. Grafik Jumlah Kematian HIV/AIDS Yang Dilaporkan Menurut
Jenis Kelamin Pada Tahun 2000-2014
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
sd2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Total
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
TDK.MELAPORKAN JENIS
KELAMIN
TOTAL
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan tabel jumlah kematian HIV/AIDS yang dilaporkan
menurut jenis kelamin pada tahun 2000-2014 menunjukan bahwa yang
mengalami kematian tertinggi pada setiap tahunnya yakni jenis kelamin
laki-laki dimana jumlah puncak tertinggi pada tahun 2012 dengan jumlah
743 kematian dan yang paling rendah yaitu jenis kelamin wanita denga
jumlaha kematian terendah pada tahun 2008 yaitu 70 kematian. Hal ini
sesuai dengan yang disampaikan KEMENKES yakni jumlah 18.442 kasus
AIDS di Indonesia diketahui persentase berdasarkan jenis kelamin yaitu
74% Laki-laki (13.654 orang), 25,5% Perempuan (4701 orang) dan 0,5%
(87 orang) kasus tidak diketahui jenis kelaminnya.
Berdasarkan hal tersebut kelompok berasumsi bahwa penyebab jenis
kelamin laki-laki lebih banyak terjagkit Virus HIV Aids yakni jenis kelami
laki-laki lebih cenderung terpapar seks bebas melalui kejadian LSL atau
Laki Suka Laki yang sangat berisiko melakukan hubungan intim melalui
anal dimana hal tersebut juga sangat besar resikonya menularkan virus HIV,
lalu melalui kejadian penyalahgunaan NAPZA dengan penggunaan jarum
suntik juga merupakan salah satu penyebab tertinggi yang menyumbang
terjadinya penyebab HIV Aids.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan tabel jumlah kematian HIV Aids yang dilaporkan
menurut jenis kelamin pada tahun 2000-2014 menerangkan bahwa rata-
rata dari jumlah kematian jenis kelamin laki-laki yaitu 5,483, pada jenis
kelamin perempuan yaitu 250 dan yang tidak melaporkan jenis kelamin
yaitu 177,7.
Berdasarkan tabel Berdasarkan tabel jumlah kematian HIV Aids
yang dilaporkan menurut jenis kelamin pada tahun 2000-2014
menjelaskan bahwa median dari jenis kelamin laki-laki yaitu 578,5, jenis
kelamin perempuan 233,5, dan untuk yang tidak melaporkan jenis
kelamin yaitu 179.
Kelompok menyimpulkan bahwa penyebab banyak kematian
akibat virus HIV Aids pada berdasarkan tabel tabel jumlah kematian
HIV Aids yang dilaporkan menurut jenis kelamin pada tahun 2000-2014
yaitu laki-laki disebabkan oleh lebih mudahnya jenis kelamin laki-lai
terpapar seks bebas dan penyalahgunaan NAPZA.
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian kesehatan RI pusat data dan informasi 2014

More Related Content

What's hot

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDSFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDSYakup, Jecko Tamaka
 
Ilusi penanggulangan AIDS Ala Sistem Kapitalisme
Ilusi penanggulangan AIDS Ala Sistem KapitalismeIlusi penanggulangan AIDS Ala Sistem Kapitalisme
Ilusi penanggulangan AIDS Ala Sistem KapitalismeMush'ab Abdurrahman
 
Data Perkembangan hiv aids di indonesia tahun 2014
Data Perkembangan hiv aids di indonesia tahun 2014Data Perkembangan hiv aids di indonesia tahun 2014
Data Perkembangan hiv aids di indonesia tahun 2014aris munandar
 
Infodatin 2020 hiv
Infodatin 2020 hivInfodatin 2020 hiv
Infodatin 2020 hivYeriPergata
 
Remaja dan HIV AIDS .pdf
Remaja dan HIV AIDS .pdfRemaja dan HIV AIDS .pdf
Remaja dan HIV AIDS .pdfMasyrifah Jazm
 
Hiv aids dan pms team puskesmas margoyoso ii
Hiv aids dan pms team puskesmas margoyoso iiHiv aids dan pms team puskesmas margoyoso ii
Hiv aids dan pms team puskesmas margoyoso iiEdy Sugiarto
 
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)Indah Triayu
 
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasi
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasiReferat HIV/AIDS tanpa komplikasi
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasiZarah Dzulhijjah
 
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN PENYAKIT HIV AIDS DALAM KALANGAN PELAJAR TINGKATAN 5...
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN PENYAKIT HIV AIDS DALAM KALANGAN PELAJAR TINGKATAN 5...KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN PENYAKIT HIV AIDS DALAM KALANGAN PELAJAR TINGKATAN 5...
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN PENYAKIT HIV AIDS DALAM KALANGAN PELAJAR TINGKATAN 5...Muhammad Nasrullah
 

What's hot (18)

Bencana hiv, kondom solusikah
Bencana hiv, kondom solusikahBencana hiv, kondom solusikah
Bencana hiv, kondom solusikah
 
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDSFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS
 
PENGETAHUAN ASAS MENGENAI HIV
PENGETAHUAN ASAS MENGENAI HIVPENGETAHUAN ASAS MENGENAI HIV
PENGETAHUAN ASAS MENGENAI HIV
 
Ilusi penanggulangan AIDS Ala Sistem Kapitalisme
Ilusi penanggulangan AIDS Ala Sistem KapitalismeIlusi penanggulangan AIDS Ala Sistem Kapitalisme
Ilusi penanggulangan AIDS Ala Sistem Kapitalisme
 
Data Perkembangan hiv aids di indonesia tahun 2014
Data Perkembangan hiv aids di indonesia tahun 2014Data Perkembangan hiv aids di indonesia tahun 2014
Data Perkembangan hiv aids di indonesia tahun 2014
 
HIV dan AIDS
HIV dan AIDSHIV dan AIDS
HIV dan AIDS
 
Kesihatan (aids)
Kesihatan (aids)Kesihatan (aids)
Kesihatan (aids)
 
Infodatin 2020 hiv
Infodatin 2020 hivInfodatin 2020 hiv
Infodatin 2020 hiv
 
Kelompok 11
Kelompok 11Kelompok 11
Kelompok 11
 
Remaja dan HIV AIDS .pdf
Remaja dan HIV AIDS .pdfRemaja dan HIV AIDS .pdf
Remaja dan HIV AIDS .pdf
 
HIV-AIDS
HIV-AIDSHIV-AIDS
HIV-AIDS
 
Hiv aids dan pms team puskesmas margoyoso ii
Hiv aids dan pms team puskesmas margoyoso iiHiv aids dan pms team puskesmas margoyoso ii
Hiv aids dan pms team puskesmas margoyoso ii
 
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)
 
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasi
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasiReferat HIV/AIDS tanpa komplikasi
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasi
 
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN PENYAKIT HIV AIDS DALAM KALANGAN PELAJAR TINGKATAN 5...
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN PENYAKIT HIV AIDS DALAM KALANGAN PELAJAR TINGKATAN 5...KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN PENYAKIT HIV AIDS DALAM KALANGAN PELAJAR TINGKATAN 5...
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN PENYAKIT HIV AIDS DALAM KALANGAN PELAJAR TINGKATAN 5...
 
tugas aplikom
tugas aplikomtugas aplikom
tugas aplikom
 
HIV
HIVHIV
HIV
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Similar to Hiv merupakan singkatan dari human immunodeficiency virus adalah virus penyebab aids hiv terdapat di dalam cairan tubuh seseorang yang telah terinfeksi seperti di dalam darah

Epidemiologi HIV AIDS.pdf
Epidemiologi HIV AIDS.pdfEpidemiologi HIV AIDS.pdf
Epidemiologi HIV AIDS.pdfLuluHatta1
 
Presentation HIV fix.pptx
Presentation HIV fix.pptxPresentation HIV fix.pptx
Presentation HIV fix.pptxlinamairita
 
HIV/AIDS
HIV/AIDSHIV/AIDS
HIV/AIDSDiandr
 
Makalah ipa ( penyakit pada kelamin )
Makalah ipa ( penyakit pada kelamin )Makalah ipa ( penyakit pada kelamin )
Makalah ipa ( penyakit pada kelamin )Thufailah Mujahidah
 
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan
Penyajian Data Sistem Informasi KesehatanPenyajian Data Sistem Informasi Kesehatan
Penyajian Data Sistem Informasi KesehatanAnisyaMaharani4
 
Penyajian data aplikasi
Penyajian data aplikasiPenyajian data aplikasi
Penyajian data aplikasiDetriPutri
 
PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMI
PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMIPENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMI
PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMIanggunanggraeni07
 
jumlah Kasus HIV di Indonesia
jumlah Kasus HIV di Indonesiajumlah Kasus HIV di Indonesia
jumlah Kasus HIV di Indonesiasalma ahsaniawati
 
PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMI
PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMIPENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMI
PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMIfersawidillahi
 
PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMI
PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMIPENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMI
PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMIanggunanggraeni07
 
Tugas hivPENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMI
Tugas hivPENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMITugas hivPENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMI
Tugas hivPENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMIFersaAriatna
 
PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMI
PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMIPENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMI
PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMIfersawidillahi
 
Penyajian data aplikasi dede
Penyajian data aplikasi dedePenyajian data aplikasi dede
Penyajian data aplikasi dedededeiskandar14
 
Penyajian data aplikasi ega
Penyajian data aplikasi egaPenyajian data aplikasi ega
Penyajian data aplikasi egaegamulyana14
 

Similar to Hiv merupakan singkatan dari human immunodeficiency virus adalah virus penyebab aids hiv terdapat di dalam cairan tubuh seseorang yang telah terinfeksi seperti di dalam darah (20)

Epidemiologi HIV AIDS.pdf
Epidemiologi HIV AIDS.pdfEpidemiologi HIV AIDS.pdf
Epidemiologi HIV AIDS.pdf
 
HIV/AIDS
HIV/AIDSHIV/AIDS
HIV/AIDS
 
tugas sik
tugas siktugas sik
tugas sik
 
HIV AIDS
HIV AIDSHIV AIDS
HIV AIDS
 
Hiv aids
Hiv aidsHiv aids
Hiv aids
 
Presentation HIV fix.pptx
Presentation HIV fix.pptxPresentation HIV fix.pptx
Presentation HIV fix.pptx
 
HIV/AIDS
HIV/AIDSHIV/AIDS
HIV/AIDS
 
Makalah ipa ( penyakit pada kelamin )
Makalah ipa ( penyakit pada kelamin )Makalah ipa ( penyakit pada kelamin )
Makalah ipa ( penyakit pada kelamin )
 
Penyajian Data Aplikasi
Penyajian Data AplikasiPenyajian Data Aplikasi
Penyajian Data Aplikasi
 
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan
Penyajian Data Sistem Informasi KesehatanPenyajian Data Sistem Informasi Kesehatan
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan
 
Penyajian data aplikasi
Penyajian data aplikasiPenyajian data aplikasi
Penyajian data aplikasi
 
Hiv
HivHiv
Hiv
 
PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMI
PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMIPENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMI
PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMI
 
jumlah Kasus HIV di Indonesia
jumlah Kasus HIV di Indonesiajumlah Kasus HIV di Indonesia
jumlah Kasus HIV di Indonesia
 
PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMI
PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMIPENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMI
PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMI
 
PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMI
PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMIPENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMI
PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMI
 
Tugas hivPENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMI
Tugas hivPENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMITugas hivPENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMI
Tugas hivPENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMI
 
PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMI
PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMIPENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMI
PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA SUKABUMI
 
Penyajian data aplikasi dede
Penyajian data aplikasi dedePenyajian data aplikasi dede
Penyajian data aplikasi dede
 
Penyajian data aplikasi ega
Penyajian data aplikasi egaPenyajian data aplikasi ega
Penyajian data aplikasi ega
 

Recently uploaded

polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 

Recently uploaded (20)

polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 

Hiv merupakan singkatan dari human immunodeficiency virus adalah virus penyebab aids hiv terdapat di dalam cairan tubuh seseorang yang telah terinfeksi seperti di dalam darah

  • 1. Makalah Penyajian Data (ditujukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Kesehatan) Disusun Oleh Anisya Maharani Dede Iskandar Detri Putri Rusdianto Mita Endah S Safitri Lista Santi 4A S1-KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI Jl. Karamat No.36,Telp. (0266) 210215 Fax. (0266) 223709 Kota Sukabumi 2018/2019
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia menjadi salah satu negara yang termasuk dalam Kawasan Asia Pasifik. Kawasan ini menduduki peringkat ketiga sebagai wilayah dengan pengidap HIV/AIDS terbanyak di seluruh dunia dengan total penderita sebanyak 5,2 juta jiwa. Indonesia menyumbang angka 620.000 dari total 5,2 juta jiwa di Asia Pasifik yang terjangkit HIV/AIDS. Jika dikelompokkan berdasarkan latar belakangnya, penderita HIV/AIDS datang dari kalangan pekerja seks komersial (5,3 persen), homoseksual (25,8 persen), pengguna narkoba suntik (28,76 persen), transgender (24,8 persen), dan mereka yang ada di tahanan (2,6 persen). Penderita HIV/AIDS terbanyak terdapat di Kawasan Afrika Timur dan Selatan dengan angka mencapai 19,6 juta penderita. Selanjutnya di posisi kedua adalah Kawasan Afrika Barat dan Tengah dengan angka 6,1 juta pengidap. B. Rumusan Masalah 1. Apa itu HIV/AIDS? 2. Berapa banyak jumlah angka kematian penderita HIV/AIDS? C. Tujuan 1. Menjelaskan tentang HIV/AIDS 2. Menyajikan data dari jumlah angka kematian penderita HIV/AIDS.
  • 3. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus adalah Virus penyebab AIDS HIV terdapat di dalam cairan tubuh seseorang yang telah terinfeksi seperti di dalam darah, air mani atau cairan vagina.Sebelum HIV berubah menjadi AIDS, penderitanya akan tampak sehat dalam waktu kira-kira 5 sampai 10 tahun. Walaupun tampak sehat, mereka dapat menularkan HIV pada orang lain melalui hubungan seks yang tidak aman, tranfusi darah atau pemakaian jarum suntik secara bergantian. B. Penularan HIV HIV dapat ditularkan melalui beberapa cara, yaitu : 1. Hubungan seks (anal, oral, vaginal) yang tidak terlindungi dengan orang yang telah terinfeksi HIV. 2. Transfusi darah atau penggunaan jarum suntik secara bergantian. 3. Melalui Alat Suntik. 4. Dari orang tua ke anak yang dilahirkan . HIV tidak ditularkan melalui jabatan tangan, sentuhan, ciuman, pelukan, menggunakan peralatan makan/minum yang sama, gigitan nyamuk, memakai jamban yang sama atau tinggal serumah. C. Cara pencegahan 1. A (Abstain) = Kamujauhi seks/Kamutidak melakukan hubungan seks 2. B (Be faithfull) = Bersetia dengan satu pasangan seksual yang tidak terinfeksi HIV. 3. C (Condom) = Cegah dengan kondom.Penggunaan kondom secara benar dan konsisten untuk setiap hubungan seksual sehingga dapat memberikanperlindungan dari penularan HIV ataupun IMS lain.
  • 4. 4. D (Drug) = Dihindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril dan secara bergantian.Terutama bagi pengguna narkoba suntik. 5. E (Education) = Pendidikan tentang Informasi seputar HIV dan AIDS D. Perkembangan Virus HIV Setelah HIV masuk ke dalam tubuh manusia, maka virus tersebut akan menyerang dan merusak sejumlah besar sel darah putih serta berkembang biak dengan cepat. Ada sejumlah tahapan perkembangan virus HIV di dalam tubuh: 1. Masa jendela Membutuhkan 3 hingga 6 bulan untuk melakukan pengujian orang dengan HIV menggunakan uji diagnostik HIV.Selama periode ini, orang tersebut di dalam tubuhnya sudah mengandung virus dan sudah dapat menularkannya meskipun tidak akan teruji positif secara laboratoris. 2. Tahapan Tanpa gejala Tahapan ini daya ahan tubuh masih mampu mengatasi serangan dari berbagai penyebab penyakit oportunis. Jadi meskipun masuk kuman lain tetapi hal tersebut dapat dihancurkan oleh sel darah putih yang jumlahnya masih mencukupi,sehingga orang tersebut masih tetap sehat, dan tahapan ini dapat Ini adalah tahapan ”diam secara klinis” yang dapat berlangsung selama 5 hingga 10 tahun bergantung pada status kekebalan masing-masing pasien.Rata-rata tahapan ini berlangsung selama 7 tahun. 3. Tahapan dengan gejala Penghancuran dan perusakan secara progresif sel darah putih oleh virus HIV telah melumpuhkan sistem kekebalan tubuh. Dan pada saat ini mulai muncul penyakit oportunis karena daya tahan tubuh sudah sangat menurun. 4. Tahapan AIDS
  • 5. Tahapan akhir yang oleh adanya berbagai jenis infeksi oportunis seperti radang paru-paru, gangguan syaraf, jamur, kanker kulit. Pada akhirnya penderita akan meninggal karena penyakit oportunis tersebut. 5. Infeksi Oportunistik Infeksi yang disebabkan oleh organisme yang biasanya tidak menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan tubuh normal.
  • 6. BAB III TABEL DAN GRAFIK A. Tabel Jumlah Kematian HIV/AIDS Yang Dilaporkan Menurut Jenis Kelamin Pada Tahun 2000-2014 Tahun Laki-laki Perempuan Tdk.Melaporkan Jenis Kelamin TOTAL sd2005 798 194 298 1.290 2006 524 147 122 793 2007 523 203 110 836 2008 614 264 70 948 2009 619 267 182 1.068 2010 670 345 281 1.296 2011 543 362 234 1.139 2012 743 442 304 1.489 2013 347 203 176 726 2014 102 73 0 175 Total 5.483 2.500 1.777 9.760 Nilai rata rata 548,3 250 177,7 median 578,5 233,5 179 min 102 73 70 max 798 442 304
  • 7. B. Grafik Jumlah Kematian HIV/AIDS Yang Dilaporkan Menurut Jenis Kelamin Pada Tahun 2000-2014 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 sd2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Total LAKI-LAKI PEREMPUAN TDK.MELAPORKAN JENIS KELAMIN TOTAL
  • 8. BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan tabel jumlah kematian HIV/AIDS yang dilaporkan menurut jenis kelamin pada tahun 2000-2014 menunjukan bahwa yang mengalami kematian tertinggi pada setiap tahunnya yakni jenis kelamin laki-laki dimana jumlah puncak tertinggi pada tahun 2012 dengan jumlah 743 kematian dan yang paling rendah yaitu jenis kelamin wanita denga jumlaha kematian terendah pada tahun 2008 yaitu 70 kematian. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan KEMENKES yakni jumlah 18.442 kasus AIDS di Indonesia diketahui persentase berdasarkan jenis kelamin yaitu 74% Laki-laki (13.654 orang), 25,5% Perempuan (4701 orang) dan 0,5% (87 orang) kasus tidak diketahui jenis kelaminnya. Berdasarkan hal tersebut kelompok berasumsi bahwa penyebab jenis kelamin laki-laki lebih banyak terjagkit Virus HIV Aids yakni jenis kelami laki-laki lebih cenderung terpapar seks bebas melalui kejadian LSL atau Laki Suka Laki yang sangat berisiko melakukan hubungan intim melalui anal dimana hal tersebut juga sangat besar resikonya menularkan virus HIV, lalu melalui kejadian penyalahgunaan NAPZA dengan penggunaan jarum suntik juga merupakan salah satu penyebab tertinggi yang menyumbang terjadinya penyebab HIV Aids.
  • 9. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan tabel jumlah kematian HIV Aids yang dilaporkan menurut jenis kelamin pada tahun 2000-2014 menerangkan bahwa rata- rata dari jumlah kematian jenis kelamin laki-laki yaitu 5,483, pada jenis kelamin perempuan yaitu 250 dan yang tidak melaporkan jenis kelamin yaitu 177,7. Berdasarkan tabel Berdasarkan tabel jumlah kematian HIV Aids yang dilaporkan menurut jenis kelamin pada tahun 2000-2014 menjelaskan bahwa median dari jenis kelamin laki-laki yaitu 578,5, jenis kelamin perempuan 233,5, dan untuk yang tidak melaporkan jenis kelamin yaitu 179. Kelompok menyimpulkan bahwa penyebab banyak kematian akibat virus HIV Aids pada berdasarkan tabel tabel jumlah kematian HIV Aids yang dilaporkan menurut jenis kelamin pada tahun 2000-2014 yaitu laki-laki disebabkan oleh lebih mudahnya jenis kelamin laki-lai terpapar seks bebas dan penyalahgunaan NAPZA.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Kementrian kesehatan RI pusat data dan informasi 2014