Teks tersebut membahas tentang penelitian terhadap praktik-praktik cerdas (smart practices) yaitu menganalisis ide-ide yang terbukti efektif diterapkan di tempat lain untuk diselesaikan permasalahan di tempat lain. Ada beberapa langkah penting dalam melakukan penelitian ini seperti menganalisis konteks sumber dan target ide, memisahkan unsur penting dan pendukung ide, serta mempertimbangkan variasi yang mungkin terjadi saat m
2. OUTLINE
A.Smart Practice
B. Characterizing And Observing The “Practice”
C.Generic Vulnerability
D.Pertimbangan Penerapan “Smart Idea”
E. Petunjuk Pemahaman Makna Kata Dalam Buku
Bardach
3. SMART PRACTICE
• Smart Practice Research: Meneliti cara ide terbaik
diterapkan pada suatu kondisi tertentu
• Tantangan bagi peneliti adalah menemukan apa ide
yang ada dan apa yang membuat hal tsb menarik
• Tugas peneliti dalam memanfaatkan smart practice yang
dilakukan di tempat lain adalah dengan menganalisis,
menggolongkan dan menemukan ide yang didapat dari
kondisi tersebut untuk diterapkan pada kondisi lain.
4. I. Free Lunch
Segala hal yang menguntungkan (eksploit) dari pemanfaatan
kesempatan yang tersembunyi dengan mengeluarkan harga
yang murah. Tidak ada hal yang gratis sehingga menuntut
pembuat kebijakan untuk kreatif dan penerapan program
sendiri memang butuh penelitian
Beberapa contoh penerapan smart practice untuk diterapkan
nilai-nilai/ ide nya.:
A High Expectations welfare to work program
Reading One to One
Sharing maintenance responsibilities for a
neighborhood park
The “expenditure control budget”
Milestone payments to nonprofit service contractors
5. II. Breaking Loose From Conventions and Assumptions
Untuk mendapatkan nilai komitmen seharusnya barang/jasa
yang digunakan melalui system pajak dan diproduksi serta
didistribusikan yang dikelola oleh pemerintah. Namun, asumsi
dan ketentuan tersebut bisa digeser untuk kemudian
dilibatkannya lembaga non profit maupun profit untuk
menyediakan beberapa fungsi pendampingan sebagai upaya
peningkatan jumlah produksi ekonomi.
6. • Characterizing the Elements of a Practice
i. Distinguish between elements that are
“essential” and those that are “supportive”
ii. Distinguish between “essential” and
“optional” elements
iii. Distinguish between the functions each of
the elements performs and the methods
used to perform them
7. • Allowing for Variation and Complexity
i. Characterization should be generic and
flexible, not prescriptive and overlay precise
ii. Characterization of the essential elements of a
practice is not necessarily simple; it could be
complex
iii. Specimens of a smart practice in the real world
look rather different from one another and
require careful interpretation
8. • Merupakan suatu hal yang kemudian berpotensi
muncul sebagai kelemahan pada saat melakukan
latihan (practice). Dengen demikian, smart practice
dituntut tidak hanya menjelaskan bagaimana program
tersebut berjalan namun juga menjelaskan bagaimana
jika terjadi kegagalan.
• Tujuannya ialah untuk mengurangi atau mengalami
eror sekecil mungkin pada saat proses eksekusi.
Contohnya ialah kondisi lingkungan yang bisa menjadi
penghambat
• Contoh: privatisasi memicu monopoli karena terjadi
single supplier karena tidak adanya peraturan terkait
pengelolaan pasar.
9. a) KONTEKS TARGET
Dimana ide tersebut akan diterapkan. Penerapan ini selain
memahami situasi/kondisi yang terjadi pada suatu daerah,
sebagai target penerapan ide yang dihasilkan dari smart
practice, juga perlu adanya pertimbangan mengenai
kemungkinan biaya/resiko yang dibutuhkan
b) KONTEKS SUMBER
Dimana ide hasil “smart practice” ini ditemukan.
menganalisis kemungkinan penerapan ide smart practice
tidak hanya memerlukan beberapa konteks di daerah
(local) namun juga konteks di luar daerah
(eksternal).
10. Defining the Problem
Sebuah proses mengenai permasalahan. 4 tahap mengenali permasalahan
yang terjadi:
a.Menemukan lokus, focus, ukuran serta urgensi dari masalah yang
dihadapi
b.Menggambarkan sebab akibat dari masalah tersebut.
c.Merumuskan kesimpulan /sintesis serta menganalisis solusi yang tepat
d.Menyisipkan makna lain yang kurang baku ke dalam tulisan/laporan
yang bersifat eksplisit seperti “….Aha, but that’s not the real problem”
Assembling the Evidence
Data: merepresentasikan fakta
Informasi: data yang memiliki makna
Evidence/bukti: informasi yang mempengaruhi kepercayaan sesorang
mengenai suatu hal.:
11. Constructing the Alternatives
-Membiarkan keadaan berjalan secara natural
-Menyederhanakan daftar alternative dengan membedakan alternative
dasar (intervensi, subsidi,dan insentif) dengan penggunaan metode
yang berbeda
-Alternatif: Memilih satu proses serta membatalkan yang lain serta
satu kebijakan sederhana dan teknis yang mampu menyelesaikan
masalah
Selecting Criteria
Kriteria evaluasi tidak hanya menilai alternative-alternatif yang ada
melainkan juga dengan adanya pertimbangan mengenai bagaimana
penerapannya dan memproyeksikan hasil yang akan dicapai. Dengan
melakukan penggolongan kriteria, hal-hal seperti ini mengacu pada
nilai yang maksimal.
Projecting Outcomes
- Memperhitngkan manfaat dan kondisi yang akan menghasilkan
minimal biaya yang diterima.
- Perlu melakukan scenario untuk mendapatkan gambaran kongkter
- Menganalisis konsekuensi yang perlu diantisipasi
12. Confronting Trade-offs
Pertukaran alternative kebijakan dibutuhkan ketika adanya pilihan
alternative untuk hal-hal yang lebih baik. Contoh: dasar kasusnya: 2
baju dar hargai $2. Jika menambah extra sebanyak $2, maka akan
mendapatkan 5 baju/unit produksi. Contoh: patroli tanpa kendaraan dan
menggunakan kendaraan memiliki perbedaan yang cukup besar untuk
pembiayaannya. Jadi lebih baik memilih patrol tanpa kendaraan
sehingga lebih murah.
Doing Smart Practices Research
-Output Smart practice merupakan alternative-alternatif yang
memberikan keuntungan. Analisis ini membahas mengenai bagaimana
practice berlangsung sebagai upaya memastikan bahwa tujuan practice
sendiri adalah untuk mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan
kesempatan yang tersembunyi dengan harga operasional yang murah
-Elemen-elemen perlu dibedakan dimana setiap elemen ini penting
dalam mendefinisikan dan menggambarkan penyebab practice tersebut
dilaksanakan.
13. KESIMPULAN
Alternatif-alternatif yang didapatkan dari proses analisis
penerapan suatu program pada suatu kondisi tertentu dapat
menjadi ide penyelesaian baru bagi permasalahan yang
berkembang di tempat lain. Inilah yang kemudian dikatakan
sebagai smart practice dimana suatu permasalahan dapat
diselesaikan dengan mengadopsi suatu konsep penyelesaian dari
tempat lain dengan adanya penyesuaian terhadap kondisi yang
ada.