Dokumen tersebut membahas tentang fraktur tulang. Fraktur terjadi ketika terdapat rusak pada struktur tulang yang menyebabkan pergeseran fragmen tulang. Fraktur dapat disebabkan oleh trauma, kondisi patologis seperti tumor, atau stres berlebihan pada tulang. Gejala fraktur antara lain nyeri, bengkak, dan deformitas. Pemeriksaan untuk diagnosis fraktur meliputi rontgen dan CT scan. Penatalaksanaan fraktur
2. DEFINISI
Fraktur merupakan rusaknya kontinuitas struktur tulang yang
menyebabkan pergeseran fragmen tulang hingga deformitas (Çelik et
al., 2018).
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai
jenis dan luasnya fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih
besar dari yang dapat diabsorpsinya.
3. ETIOLOGI
Fraktur traumatik
oCedera langsung, tidak langsung, kontraksi otot terlalu keras
Fraktur patologis
oTumor tulang (jinak atau ganas), Infeksi seperti osteomyelitis, dan Rakhitis.
Fraktur spontan
o Disebabkan oleh stress tulang yang terus menerus
5. Klasifikasi
Klasifikasi klinis
• Fracture tertutup (simple fracture), bila tidak terdapat hubungan
antara fragmen tulang dengan dunia luar.
• Fracture terbuka (compound fracture) bila terdapat hubungan
antara fragmen tulang dengan dunia luar. Karena adanya perlukaan
kulit.
• Fracture dengan komplikasi,misal malunion delayed union,non
union,infeksi tulang
8. 1. X-ray : untuk menentukan lokasi atau luasnya fraktur mengetahui tempat
dan tipe fraktur
2. Scan tulang : mempelihatkan fraktur lebih jelas, mengidentifikasi kerusakan
jaringan lunak
3. Arteriogram : dilakukan untuk memastikan ada tidaknya kerusakan
vaskuleR
4. Hitung darah lengkap : hemokonsentrasi mungkin meningkat, menurun
pada perdarahan, peningkatan leukosit sebagai respon terhadap
peradangan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
9. PENATALAKSAAN
Reduksi
Ada dua jenis reposisi, yaitu reposisi tertutup dan reposisi terbuka.
Imobilisasi
Kebanyakan fraktur ekstremitas dapat diimobilisasi dengan dengan gips
fiberglas atau dengan brace yang tersedia secara komersial.
Rehabilitasi
Bila penyatuan tulang padat terjadi, maka rehabilitasi terutama
merupakanmasalah pemulihan jaringan lunak. Kapsula sendi, otot dan
ligamentum berkontraksi membatasi gerakan sendi sewaktu gips/bidai
dilepaskan
11. Diagnosa
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (mis. prosedur
operasi)
Defisit perawatan diri berhubugan degan gangguan muskuloskeletal
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri.
Gangguan Integritas Kulit/Jaringan berhubungan dengan factor
mekanis
Risiko cedera berhubungan dengan ketidak amanan transportasi.
Risiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasif.