2. Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji
kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-
benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (QS. Al Anbiya:
35).
3. MEMPERSIAPKAN LUBANG KUBUR
Lubang Harus Dalam
kedalaman lubang kubur setinggi orang yang berdiri di dalam dengan tangan
melambai ke atas. Kemudian lebar dengan ukuran satu dzira atau satu hasta lebih
satu jengkal, setara 50 centimeter.
Bentuk Lubang
Tahap tata cara menguburkan jenazah dengan memperhatikan bentuk lubang
kuburnya. Buatlah panjang yang cukup untuk jenazah, tentu melebihi tinggi
badannya.
tanahnya keras, disunahkan untuk membuat liang lahat di dalam lubang kubur.
Liang lahat ialah lubang yang dibuat di dinding kubur sebelah kiblat, seukuran yang
cukup untuk meletakkan jenazah.
tanahnya gembur, disunahkan untuk membuat semacam lubang lagi di dasar kubur
dengan ukuran dapat menampung jenazah. Jenazah diletakkan pada lubang
tersebut, kemudian bagian atasnya ditutup dengan batu pipih atau papan kayu, lalu
diurug dengan tanah.
4. ADAB MEMBAWA DAN MENGIRINGI
JENAZAH
Mengiringi dengan Khusyuk
Ketika mengiringi jenazah ke pemakaman, sebaiknya dilakukan dengan
khusyuk dan khidmat tidak diselingi dengan bercanda. Dianjurkan
memperbanyak membaca talqin dan shalawat.
Adab Pengiring Jenazah
Berjalanlah disekitar keranda atau jangn mendahului jenazah
5. ADAB MASUK KUBURAN
membaca salam seperti yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW :
ASSALAMU ALAIKUM YA AHLAD DIYAR MINAL MUKMININ WA
MUSLIMIN,WA INNA INSYA ALLAHU BIKUM LA HIQUN, NASALULLAHI
LANA WALAKUMUL 'AFYAH.
Artinya: " Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni
kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam. Kami
insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami
dan kalian."
6. MEMASUKKAN JENAZAH KE LUBANG
KUBUR
Akan lebih baik bila orang yang meletakkan dan meluruskan jenazah di liang kubur
adalah orang laki-laki yang paling dekat dan menyayangi si mayit pada saat
hidupnya. Pada saat meletakkannya di liang lahat disunahkan membaca
: َمَّل َ
َسو ِهْيَلَع ُهللا ىََّلص ِ َّ
َّللا ِول ُ
سَر ِةَّن ُ
س ىَلََعو ِهللا ِم ْ
سِب
“
Bismillâhi wa ‘alâ sunnati Rasûlillâhi shallallâhu ‘alaihi wa sallama.”
Mengikuti sunah Rasulullah sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Imam
Abu Dawud dari sahabat Abdullah bin Umar, bahwa bila Rasulullah meletakkan
jenazah di dalam kubur beliau membaca bismillâhi wa ‘alâ sunnati Rasûlillâhi
shallallâhu ‘alaihi wa sallama.
7. POSISI JENAZAH
Posisi jenazah di dalam lubang kubur, wajib dimiringkan ke sebelah kanan
atau menghadap arah kiblat.
Setelah jenazah diletakkan secara perlahan di dasar lubang, disunahkan
untuk melepas ikatan talinya, dimulai dari kepala dan membuka kain, pipi
serta jari-jari kaki harus menempel pada tanah.
8. TATA CARA MENGUBURKAN JENAZAH
RINGKAS SESUAI SYARIAT
1. Disunnahkan membawa jenazah dengan tarbi’ (dibawa empat orang laki-laki). Pejalan kaki
boleh berada di depan atau di belakangnya. Sedangkan pengendara sebaiknya berada di
belakang
2. Kuburan harus digali dalam, luas dan bagus
Pada bagian kanan jenazah yang mengarah kiblat dibuat lahat (galian di pojok kanan bawah
memanjang dari bagian kepala ke kaki). Lahd lebih baik daripada syaq (galian yang sama namun
letaknya ditengah bukan di pojok kanan)
3. Arah masuk jenazah sebaiknya dari arah kaki kemudian terus maju ke arah kepalanya.
4. Membaca Doa saat Memasukkan Jenazah ke Liang Lahat
ِ َّ
َّللا ِلو ُ
سَر ِةَّلِم ىَلََعو ِ َّ
َّللا ِم ْ
سِب
Bismillaah wa ‘alaa millati rasuulillaah.
Artinya, “Dengan nama Allah dan atas agama rasul-Nya.”
9. 5. Jenazah diletakkan miring ke kanan menghadap kiblat dan menyandarkan tubuh
sebelah kiri ke dinding kubur.
6. Dianjurkan untuk menaruh tanah di bawah pipi jenazah sebelah kanan.
7. Melepas simpul tali pengikat kain kafan.
8. Khusus jenazah perempuan ada anjuran untuk membentangkan kain di atas
kubur pada saat proses penguburan.
9. Para hadirin baru disunnahkan duduk saat jenazah sudah selesai ditimbun.
10. Membacakan Talqin
Jumhur ulama dari kalanga 4 madzhab fiqih membolehkan praktik talqin setelah
pemakaman itu dilakukan. Bahkan banyak di antaranya menganjurkan bukan
hanya mengatakan boleh.
Dalilnya adalah hadits Nabi SAW: "Ajari mayit (orang sekarat) di antara kalian
dengan “Laa ilaha illallah” (HR Muslim).
10. 11. Memohonkan Ampun kepada Si Mayit
Dari Usman ibnu Affan yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. apabila
telah selesai dari mengebumikan jenazah, maka beliau berdiri di
kuburannya dan bersabda:
" ُي َن ْ
اْل ُهَّنِإَف ،َيتِبْثَّتال ُهَل واُلَأ ْ
َاسو ،ْمُيكِخَ ِ
ِل واُرِفَْغت ْ
اس
ُلَأ ْ
س
."
Mohonkanlah ampun bagi saudara kalian, dan mintakanlah keteguhan
buatnya, karena sesungguhnya sekarang ia akan ditanyai. (HR. Abu Daud).
11. DOA SESUDAH MENGUBURKAN JENAZAH
"ALLAHUMMAGHFIR LAHU WARHAMHU, WA'AAFIHI WA'FU 'ANHU, WA AKRIM NUZULAHU, WA
WASSI'MADKHALAHU, WAGHSILHU BIL-MA'I WATSTSALJI WAL-BARADI, WANAQQOHI MINAL
KHOTOYA KAMAAYUNAQQOTTSAUBU ABYADHU MINADANASI, WAABDILHU DAARON KHOIRON
IN DAARIHI, WAAHLANKHOIRON MIN AHLIHI, WAZAUJAN KHOIRON MINZAUJIHI, WAQIHI FITNATAL
QOBRI WA'ADAABINNAR
Ya Allah! Ampunilah almarhum (jenazah),berilah dia rahmat-mu, kesejahteraan, serta
maafkanlah kesalahannya dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan
kuburannya, mandikan dia dengan air, salju dan air es. Bersihkan dia dari segala
kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah
rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga (atau istri di Surga) yang lebih
baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya
(atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.”