3. SEJARAH SINGKAT
SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN
Akhir dekade I abad 21:
Kondisi Sistem Pangan
Global mendekati Krisis !
Kondisi global yang
dihadapi manusia:
Degradasi
Lingkungan
Ketahanan Hama
dan Penyakit
Hilangnya
keragaman
genetik
Meningkatnya
ketergantungan
terhadap bahan
bakar Fosil
Konferensi
Lingkungan Hidup
di Stockholm
(5-16 Juni 1972)
KTT Bumi di Rio de
Janeiro (Konvensi
Perubahan Iklim
(3-14 Juni 1992)
KTT Bumi di
Johannesburg
(Bio Safety Protocol)
(26/8 – 4/9 2002)
Koferensi
Perubahan
Iklim di Bali
(3-14 Des 2007)
5. AgroEkologi
adalah ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip ekologi untuk
produksi pertanian (pangan, pakan, bahan bakar, serat, tumbuhan
obat, ternak, kayu) dan pengelolaan agroekosistem.
merupakan unit dasar studi, bagi ahli Agroekologi
dalam skala ruang dimana masing-masing
komponen (biotik dan abiotik) kegiatan pertanian
saling berkaitan secara fungsional.
ADALAH
6. KOMPONEN & SISTEM DALAM AGROEKOSISTEM
Penyimpanan Biomas
dan nutrien
Kehilangan
Gas
Pelindihan (leaching)
Mineralisasi
Bahan Organik
Tanah
Dekomposisi
Serapan
Nutrien
Seresah
Cahaya Matahari
Presipitasi
Suhu Udara
Kelembaban
Udara
di Atas Permukaan Tanah
di Bawah Permukaan Tanah
7. Agroecologist mempelajari empat sifat Agroekosistem
secara terintegrasi, yaitu:
1. Produktivitas sesuai dengan daya dukung agroekosistem.
2. Stabilitas dapat berproduksi secara konstan dari waktu ke
waktu.
3. Keberlanjutan dapat berproduksi secara terus menerus
tanpa menurunkan daya dukung agroekosistem.
4. Keseimbangan dapat menyeimbangkan antara komponen
biotik-abiotik serta tujuan ekonomi-ekologi-sosial.
8. 1. Meningkatkan daur ulang biomassa,
mengoptimalkan ketersediaan hara dan
menyeimbangkan aliran nutrien.
2. Mengelola tanah agar tetap dapat
mendukung pertumbuhan tanaman,
khususnya mengelola bahan organik tanah
dan meningkatkan aktivitas biotik tanah.
Air
25%
Udara
25%
Mineral
45%
Bahan
Organik
5%
9. 3. Pengelolaan iklim mikro dengan
meminimalkan kerugian akibat radiasi
matahari, udara dan air.
4. Meningkatkan keragaman genetik dan
species dalam skala waktu dan ruang.
5. Meningkatkan interaksi biologis terutama
yang menguntungkan dan sinergisme
“agrobiodiversity”.
10. Strategi Agroekologi dalam merancang Agroekosistem
Berkelanjutan:
1. Melakukan rotasi tanaman dalam agroekosistem secara
temporal (utamanya yang berhubungan dengan nutrien).
2. Melakukan tumpangsari tanaman untuk mengoptimalkan
kompetisi sehingga dapat meningkatkan produktivitas.
3. Menerapkan sistem agroforestry.
4. Mengelola tanaman penutup tanah untuk meningkatkan
kesuburan tanah, pengendalian hama secara biologis, dan
mengubah iklim mikro agroekosistem.
5. Mengintegrasikan dengan hewan untuk menghasilkan biomasa
yang tinggi dan mendaur ulang biomasa yang optimal.
11. Sumber: Lichtfouse , et.al. (2011)
berkembang pula Agrolandscape, ekologi perkotaan, ekologi perdesaan,
ekologi molekuler, dinamika komunitas, ekologi sosial, ekofisiologi.
13. sebagai wujud pelaksanaan prinsip-prinsip AgroEkologi
dalam mendukung Praktek Pertanian Berkelanjutan
(khususnya dalam Program Penjaminan Mutu dan
Keamanan Pangan)
14. Pangan yang
Aman dikonsumsi & Bermutu
diperoleh dari:
Benih Bermutu
Pupuk Organik
Pestisida Hayati
dan biopestisisda
Irigasi Bersih
Melaksanakan
manajemen
GAP
16. Tanggal TEMA DISKUSI Kelompok
Diskusi-2: Novel Concepts
(Agroecological as a Science, a
Movement & a Practice), terdiri dari 3
(tiga) sub Tema
1, 5 & 9
1. Sejarah Agroekologi (Periode
perkembangan agroekologi, tantangan
dalam penerapan dan contoh)
Halaman 28 – 31.
2. Agroekologi sebagai Gerakan atau
Praktek (Definisi, tantangan masa
depan dalam penerapan di masa
depan dan contoh) Halaman 38 –
39.
3. Agroekologi sebagai suatu disiplin ilmu
(Definisi, tujuan dan contoh)
Halaman 39 – 40.
Pembagian diatur oleh
ketua kelas
PART 1.