2. Pengertian Tasawuf
● Al-Junaid mengemukakan bahwa Tasawuf adalah membersihkan hati dari apa
yang mengganggu perasaan kebanyakan makhluk, berjuang meninggalkan
pengaruh budi yang asal (instink) kita, memadamkan sifat-sifat kelemahan kita
sebagai manusia, menjauhi segala seruan hawa nafsu, mendekati sifat-sifat
suci kerohanian, dan bergantung pada ilmu-ilmu hakikat, memakai barang
yang penting (terlebih bersifat kekal), menaburkan nasihat pada sesama
manusia, memegang teguh janji dengan Allah dalam hal hakikat, dan
meneladani syariat Rasulullah SAW.
(2022)
3. Sejarah Munculnya Tasawuf dan
Perkembangannya
A. Pada abad pertama dan kedua Hijriyah
1. Perkembangan Tasawuf pada Masa
Sahabat
Di Madinah sejak awal sudah banyak
bermunculan para sufi. Mereka berpegang
teguh pada Al-Qur'an dan Al-hadist serta
menjadikan nabi Muhammad SAW sebagai
panutannya. Begitu juga dengan para Sabahat.
Beberapa sahabat yang tergolong sufi di abad
pertama : S. Abu bakar as shidiq, S. Umar bin
khotob, S. Ustman bin affan, dll
2. Perkembangan Tasawuf Pada Masa
Tabiin
Ulama sufi dari kalangan tabiin, adalah murid
dari ulama-ulama sufi dari kalangan sahabat.
Para Tabiin ini mempelajari tasawuf dari para
ulama-ulama dengan kebiasaan perilaku dalam
ilmu tasawuf. Beberapa tokoh ulama sufi tabiin,
yaitu Al-Hasan Al-Bashri hidup tahun 22H-
110H (mendapatkan ajaran tasawuf dari
Khuzaifah bin Al-Yaman), Rabi’ah Al-
Adawiyah, Sufyan bin Said Ats-Tsaury.
4. B. Pada Abad Ketiga dan Keempat
Hijriyah
2. Perkembangan tasawuf pada abad
keempat hijriyah
Pada abad ini, ditandai dengan
kemajuan ilmu tasawuf yang lebih pesat
dibandingkan dengan kemajuannya di
abad ketiga hijriyah karena usaha
maksimal para ulama tasawuf untuk
mengembangkan ajaran tasawuf
masing-masing. ulama' tasawuf yang
terkenal alimnya, antara lain: Musa al
Al-shary, Abu Hamid bin Muhammad
Ar Rubazi, Abu Zain Al Adamy, dan
Abu Ali Muhammad bin Abdil Wahhab
Asy Syaqofy.
1. Perkembangan tasawuf pada
abad ketiga hijriyah
Menurut At Tafzani terdapat dua aliran
tasawuf pada abad ketiga dan keempat.
Pertama, aliran para sufi yang pendapat-
pendapatnya moderat (tasawuf sunni).
Kedua, aliran pada sufi yang terpesona
oleh keadaan-keadaan fana (tasawuf
semifilosofis).
Tokoh sufi yang terkenal adalah : Abu
Sulaiman ad-darani dan Ahmad bin Al-
hawari Ad-Damasqiy.
5. Keadaan semakin rawan
ketika berkembangnya
mazhab syi’ah
ismailiyah yaitu suatu
mazhab (paham) yang
hendak mengembalikan
kekuasaan pemerintahan
kepada keturunan Ali
bin Abi Thalib.
Tokoh-tokoh pada masa
ini antara lain : Al-
Qusyairi dan Al-Harawi.
C. Pada Abad Kelima Hijriyah D. Abad Keenam, Ketujuh,
dan Kedelapan Hijriyah
Banyak ulama tasawuf yang
sangat berpengaruh dalam
perkembangan tasawuf abad ini
antara lain Syihabuddin Abul
Futu As-Suhrawardy, wafat
tahun 587H/1191M. Ia mula-
mula belajar filsafat dan ushul
Fiqh pada Asy-syekh Al-Iman
Majdudin Al-Jily di Aleppo.
6. Perkembangan Tasawuf di
Indonesia
E. Pada Abad Kesembilan,
Kesepuluh Hijriyah, dan
Sesudahnya
Pada abad keenam, ketujuh, kedelapan
Hijriyah tasawuf sangat sunyi di dunia
Islam. Faktor yang menonjol
menyebabkan runtuhnya ajaran tasawuf
didunia Islam yaitu:
1.Karena memang ahli tasawuf sudah
kehilangan kepercayaan dikalangan
masyarakat Islam, sebab banyak
diantara mereka yang teralu
menyimpang di ajaran Islam yang
sebenarnya.
2.Karena ketika itu, penjajah bangsa
Eropa yang beragama nasrani sudah
menguasai seluruh negeri Islam.
Diskusi tentang keberadaan tasawuf di Nusantara tidak
bisa lepas dari pengkajian proses islamisasi dikawasan
ini. Sebab, tidaklah berlebihan kalau dikatakan, bahwa
tersebar luasnya Islam di Indonesia sebagian besar
adalah karena jasa para sufi.
Tasawuf menjadi unsur yang cukup dominan dalam
masyarakat pada masa itu. Kenyataan lain dapat pula
ditunjuk bagaimana peranan ulama dalam struktur
kekuasaan kerajaan-kerajaan Islam di Aceh sampai pada
masa Wali Songo di Jawa.
7. Tokoh-tokoh tasawuf di
Indonesia
• Hamzah al-Fansuri
• Syamsudin al-Sumatrani
• Nuruddin ar-Raniri
• Abd. Rauf al-Sinkli
• Abd. Shomad al-Palimbani
• Syekh Yusuf Al-Makasari
Perkembangan Islam di Jawa untuk selanjutnya, umumnya
digerakkan oleh ulama yang diketahui dan dikenal dengan
panggilan Wali Songo atau Wali Sembilan. Semenjak
penyiaran Islam di Jawa diambil alih oleh kerabat elit keraton,
kelihatannya secara pelan terjadi proses akulturasi sufisme
dengan kepercayaan lama dan tradisi lokal, yang berakibat
bergesernya nilai keislaman sufisme karena telah tergantikan
oleh model spiritualis non religious.
Tasawuf memasuki Indonesia tidak sejak awal mula masuknya
Islam ke Indonesia. (Abad ke-1H), tetapi datangnya kemudian.
Tentu paling cepat pada awal abad ke-2H dan yang jelas pada
abad ke-8 atau abad ke-14H paham tasawuf ini sudah
mendapat pasaran di Indonesia.
8. CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics &
images by Freepik
THANKS!
Do you have any questions?
(2022)