Dokumen tersebut membahas tentang pengertian hukum had atau hukuman yang ditentukan batas kadarnya dalam Islam, serta prinsip dasar bahwa hukuman had tidak boleh dijatuhkan apabila terdapat keraguan atau syubhat."
2. Pengertian dari “ ُ
ُدُودُحْال
طُقْسَت
ُ
َهبُّشالِب
ات ”
Hudūd merupakan jamak dari kata Had yang secara
etimologi berarti mencegah, dan secara
terminologi maknanya adalah hukuman yang telah
ditentukan batas kadarnya, karena melanggar
larangan yang merupakan hak Allah
5. Salah satu esensi hukum yang terkandung dalam Qā’idah asasi berkenaan dengan keyakinan dan
keraguan adalah keharusan untuk menjalan-kan syari’at Islam diatas keyakinan dan
meninggalkan keraguan.
demikian Rasulullah bersabda:
واُء َْردا
ُ
َدُودُحْال
ُْنَع
َُينِمِلْسُمْال
اَم
ُ
ْمُتْعَطَتْسا
،
ُْنِإَف
ُ
ْمُتْدَج َو
ُِمِلْسُمْلِل
اًج َرْخَم
،
واَُّلخَف
ُ
َس
ُ
َُُليِب
،
ُ
نِإَف
ُ
َامَمِ ْ
اْل
ُْنَ َ
َل
ُ
َئِطُْخي
يِف
ُ
ِوْفَعْال
ُ
ْريَخ
ُْنِم
ُْنَأ
ُ
َئِطُْخي
يِف
ُ
ِةَبوُقُعْال
Artinya: “Hindarilah hukuman-hukuman dari pada kaum muslim sedapat mungkin, jika ada jalan
keluar bagi tersangka (untuk bebas dari hukuman) maka bebaskanlah. Sesungguhnya
kesalahan imam (hakim) dalam memberi pemaafan itu lebih baik disbanding dengan
kesalahannya dalam memberikan hukuman.”
Dalam Hadis lain yang diriwayatkan oleh Ibn ‘Adiy dari Ibn Abbas Rasulullah juga bersabda:
واُء َْردا
ُ
َدُودُحْال
اتَهُبّشالِب
Artinya: “Hindarilah Had-Had dengan sebab adanya Syubhāt”
Dasar Qaidah Al hudud tasqutu bi Syubhat