Hbl, laila choirun nisa, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak merk, rahasia dagang, dan pelanggaran hak merk dan rahasia dagang serta hak patent bab 13, mercubuana 2018
HBL, Laila Choirun Nisa, Hapzi Ali, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, Rahasia Dagang, dan Pelanggaran Hak Merk dan Rahasia Dagang serta Hak Patent BAB 13, Mercubuana 2018
Similar to Hbl, laila choirun nisa, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak merk, rahasia dagang, dan pelanggaran hak merk dan rahasia dagang serta hak patent bab 13, mercubuana 2018
13, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual ,Universita...lenianggr
Similar to Hbl, laila choirun nisa, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak merk, rahasia dagang, dan pelanggaran hak merk dan rahasia dagang serta hak patent bab 13, mercubuana 2018 (20)
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
Hbl, laila choirun nisa, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak merk, rahasia dagang, dan pelanggaran hak merk dan rahasia dagang serta hak patent bab 13, mercubuana 2018
1. Sumary Hukum Bisnis dan Lingkungan: Hak Atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, Rahasia
Dagang, dan Pelanggaran Hak Merk dan Rahasia Dagang serta Hak Patent.
A. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
a) Definisi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
HAKI merupakan hak eksklusif yang diberikan negara kepada seseorang, sekelompok orang, maupun
lembaga untuk memegang kuasa dalam menggunakan dan mendapatkan manfaat dari kekayaan
intelektual yang dimiliki atau diciptakan. Istilah HAKI merupakan terjemahan dari Intellectual Property
Right (IPR), sebagaimana diatur dalam undang-undang No. 7 Tahun 1994 tentang pengesahan WTO
(Agreement Establishing The World Trade Organization). Pengertian Intellectual Property Right sendiri
adalah pemahaman mengenai hak atas kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual manusia, yang
mempunyai hubungan dengan hak seseorang secara pribadi yaitu hak asasi manusia (human right).
Istilah HAKI sebelumnya bernama Hak Milik Intelektual yang selama ini digunakan. Menurut Bambang
Kesowo, istilah Hak Milik Intelektual belum menggambarkan unsur-unsur pokok yang membentuk
pengertian Intellectual Property Right, yaitu hak kekayaan dari kemampuan Intelektual. Istilah Hak Milik
Intelektual (HMI) masih banyak digunakan karena dianggap logis untuk memilih langkah yang konsisten
dalam kerangka berpikir yuridis normatif. Istilah HMI ini bersumber pada konsepsi Hak Milik Kebendaan
yang tercantum pada KUH Perdata Pasal 499, 501, 502, 503, 504.
b) Macam-macam HAKI
1) Hak Cipta
Pengertian hak cipta menurut Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002:
Hak cipta adalah “hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-
pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku” (pasal 1 butir 1)
Pengertian hak cipta menurut Pasal 2 UUHC:
Hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya maupun memberi ijin untuk iti dengan tidak mengurangi pembatasan-
pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pencipta adalah seorang atau beberapa
orang secara bersama-sama yang atas inspirasinyalahir suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran,
imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat
pribadi.
2) Hak Kekayaan Industri
1. Merk (Trademark) Merk adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,
susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan dipergunakan
dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.
2. Rancangan (Industrial Design) Rancangan dapat berupa rancangan produk industri, rancangan
industri. Rancanangan industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi, garis atau
warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi yang mengandung
nilai estetika dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk
menghasilkan suatu produk, barang atau komoditi industri dan kerajinan tangan.
3. Informasi Rahasia (Trade Secret) Informasi rahasia adalah informasi di bidang teknologi atau bisnis
yang tidak diketahui oleh umum, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha dan
dijaga kerahasiannya oleh pemiliknya.
4. Indikasi Geografi (Geographical Indications) Indikasi geografi adalah tanda yang menunjukkn asal
suatu barang yang karena faktor geografis (faktor alm atau faktor manusia dan kombinasi dari keduanya
telah memberikan ciri dri kualitas tertentu dari barang yang dihasilkan).
5. Denah Rangkaian (Circuit Layout) Denah rangkaian yaitu peta (plan) yang memperlihatkan letak
dan interkoneksi dari rangkaian komponen terpadu (integrated circuit), unsur yang berkemampun
mengolah masukan arus listrik menjadi khas dalam arti arus, tegangan, frekuensi, serta prmeter fisik
linnya.
2. 6. Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) Perlindungan varietas tanamn adalah hak khusus yang
diberikan negara kepada pemulia tanaman dan atau pemegang PVT atas varietas tanaman yang
dihasilkannya untuk selama kurun waktu tertentu menggunakan sendiri varietas tersebut atau memberikan
persetujun kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakannya.
c) Konsep HAKI
· Haki kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (UU & wewenang menurut hukum).
· Kekayaan hal-hal yang bersifat ciri yang menjadi milik orang.
· Kekayaan intelektual kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual manusia (karya di bidang
teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan sastra) – dihasilkan atas kemampuan intelektual pemikiran, daya
cipta dan rasa yang memerlukan curahan tenaga, waktu dan biaya untuk memperoleh “produk” baru
dengan landasan kegiatan penelitian atau yang sejenis2.
d) Tujuan Penerapan HAKI
Setiap hak yang digolongkan ke dalam HAKI harus mendapat kekuatan hukum atas karya atau ciptannya.
Untuk itu diperlukan tujuan penerapan HAKI. Berikut ini merupakan tujuan penerapan HAKI:
1. Antisipasi kemungkinan melanggar HAKI milik pihak lain
2. Meningkatkan daya kompetisi dan pangsa pasar dalam komersialisasi kekayaan intelektual
3. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan strategi penelitian, usaha dan industri
di Indonesia.
A. Hak Merek
Pengertian Hak Merek
Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau
kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan
perdagangan barang atau jasa. (Menurut UU No.15 Tahun 2001)
Merek dapat dibedakan dalam beberapa macam, antara lain:
1. Merek Dagang: merek digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang/beberapa
orang/badan hukum untuk membedakan dengan barang sejenis.
2. Merek Jasa: merek digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang/beberapa orang/badan
hukun untuk membedakan dengan jasa sejenis.
3. Merek Kolektif: merek digunakan pada barang/jasa dengan karakteristik yang sama yang
diperdagangkan oleh beberapa orang/badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan
barang/ jasa sejenisnya.
Sedangkan pengertian dari Hak Merek adalah hak ekslusif yang diberikan oleh negara kepada pemilik
merek terdaftar dalam daftar umum merek untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri
merek tersebut atau memberikan ijin kepada pihak lain untuk menggunakannya.
Fungsi Merek
Menurut Endang Purwaningsih, suatu merek digunakan oleh produsen atau pemilik merek untuk
melindungi produknya, baik berupa jasa atau barang dagang lainnya, menurut beliau suatu merek
memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi pembeda, yakni membedakan produk yang satu dengan produk perusahaan lain
2. Fungsi jaminan reputasi, yakni selain sebagai tanda asal usul produk, juga secara pribadi
menghubungkan reputasi produk bermerek tersebut dengan produsennya, sekaligus memberikan jaminan
kualitas akan produk tersebut.
3. Fungsi promosi, yakni merek juga digunakan sebagai sarana memperkenalkan dan mempertahankan
reputasi produk lama yang diperdagangkan, sekaligus untuk menguasai pasar.
4. Fungsi rangsangan investasi dan pertumbuhan industri, yakni merek dapat menunjang pertumbuhan
industri melalui penanaman modal, baik asing maupun dalam negeri dalam menghadapi mekanisme pasar
bebas.
Fungsi merek dapat dilihat dari sudut produsen, pedagang dan konsumen. Dari segi produsen merek
digunakan untuk jaminan nilai hasil produksinya, khususnya mengenai kualitas, kemudian pemakaiannya,
dari pihak pedagang, merek digunakan untuk promosi barang-barang dagangannya guna mencari dan
3. meluaskan pasaran, dari pihak konsumen, merek digunakan untuk mengadakan pilihan barang yang akan
dibeli.
Sedangkan, Menurut Imam Sjahputra, fungsi merek adalah sebagai berikut:
1. Sebagai tanda pembeda (pengenal);
2. Melindungi masyarakat konsumen ;
3. Menjaga dan mengamankan kepentingan produsen;
4. Memberi gengsi karena reputasi;
5. Jaminan kualitas.
Persyaratan dan Pendaftaran Merek
Sistem pendaftaran merek menganut stelsel konstitutif, yaitu sistem pendaftaran yang akan menimbulkan
suatu hak sebagai pemakai pertama pada merek, pendaftar pertama adalah pemilik merek. Pihak ketiga
tidak dapat menggugat sekalipun beritikad baik.
Pemohon dapat berupa:
1. Orang/Persoon
2. Badan Hukum / Recht Persoon
3. Beberapa orang / Badan Hukum (Pemilikan Bersama)
Dalam melakukan Prosedur pendaftaran merek, hal yang biasanya kita lakukan adalah sebagai berikut:
1. Isi formulir yang telah disediakan oleh DitJen HKI (Hak Kekayaan Intelektual) dalam Bahasa
Indonesia dan diketik rangkap empat.
2. Lampirkan syarat-syarat berupa:
· Surat pernyataan di atas kertas bermeterai Rp6.000 serta ditandatangani oleh pemohon
· langsung (bukan kuasa pemohon), yang menyatakan bahwa merek yang dimohonkan adalah milik
pemohon;
· Surat kuasa khusus, apabila permohonan pendaftaran diajukan melalui kuasa pemohon;
· Salinan resmi Akta Pendirian Badan Hukum atau fotokopinya yang ditandatangani oleh notaris,
Apabila pemohon badan hukum;
· 24 lembar etiket merek [empat lembar dilekatkan pada formulir] yang dicetak di atas kertas;
· Fotokopi KTP pemohon;
· Bukti prioritas asli dan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia apabila permohonan dilakukan
dengan hak prioritas; dan
· Bukti pembayaran biaya permohonan merek sebesar Rp450.000.
Merek tidak dapat didaftar jika:
· Bertentangan dengan peraturan UU, moralitas agama, kesusilaan, atau ketertiban umum
· Tidak memiliki daya pembeda
· Telah menjadi milik umum
· Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya
Fungsi Pendaftaran Merk
1. Sebagai alat bukti sebagai pemilik yang berhak atas merek yang didaftarkan;
2. Sebagai dasar penolakan terhadap merek yang sama keseluruhan atau sama pada pokoknya yang
dimohonkan pendaftaran oleh orang lain untuk barang/jasa sejenisnya;
3. Sebagai dasar untuk mencegah orang lain memakai merek yang sama keseluruhan atau sama pada
pokoknya dalam peredaran untuk barang/jasa sejenisnya.
Makna Simbol R , C, TM
1. Simbol ® merupakan kepanjangan dari Registered Merk artinya merek terdaftar. Merek- Merek
yang menggunakan simbol tersebut mempunyai arti bahwa merek tersebut telah terdaftar dalam Daftar
Umum Merek yang dibuktikan dengan terbitnya sertifikat merek.
2. Simbol TM merupakan kepanjangan dari Trade Mark artinya Merek Dagang. Simbol TM biasanya
digunakan orang untuk mengindikasikan bahwa merek dagang tersebut masih dalam proses.Baik proses
pengajuan di kantor merek ataupun proses perpanjangan karena jangka waktu perlindungan (10tahun)
yang hampir habis (expired). *Namun bagi negara-negara yang menganut sistem merek "first in use"
seperti Amerika Serikat tanda ™ berarti merek tersebut telah digunakan dan dimiliki.
5. 7. klaim yang terkandung dalam Invensi;
8. deskripsi tentang Invensi, yang secara lengkap memuat keterangan tentang cara melaksanakan
Invensi;
9. gambar yang disebutkan dalam deskripsi yang diperlukan untuk memperjelas Invensi; dan abstra
Invensi.
Mengapa Perlu Hak Paten : Apabila kita memiliki suatu keahlian/produk yang unik yang bernilai secara
finansial maka sebaiknya didaftarkan di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementrian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk memperoleh Hak Paten, sehingga tidak dibajak
oleh orang lain tanpa perlindungan atas kekayaan intelektual tersebut. Jadi kalau Hak Paten kita dibajak
atau ditiru oleh orang lain dapat menuntut secara hukum.
Studi Kasus :
Pelanggaran hak paten oleh perusahaan mobil ternama kia dan hyundai. perusahaan ini dituduh melanggar
hak paten atas teknologi hybrid yang sebelumnya telah ditemukan dan di patenkan oleh paice. kasus yang
serupa juga menimpa perusahaan mobil toyota atas hal yang sama dan kasus tersebut berujung denda
yang dibebankan kepada perusahaan toyota sebesar $98 untuk setiap unit yang terjual. berkaca dari studi
kasus tersebut maka sangatlah penting mematenkan hasil temuan kita agar sewaktu-waktu bila terjadi
kecurangan maka dapat ditindak lanjuti dengan jelas, aman dan cepat.
Tanggapan :
Perusahaan-perusahaan tersebut seharusnya memantenkan teknologi hybrid yang telah mereka temukan
sehingga tidak digunakan oleh perusahaan lain. masalah ini terjadi karena kesalahan juga dari perusahaan
yang telah menemukan. jika mematenkan apa yang telah mereka temukan, masalah seperti ini tidak akan
tejadi. kedua perusahaan tersebut juga tidak akan dirugikan. syarat-syarat hak paten memang sedikit rumit
tetapi jika diikuti akan memberikan keuntungan bagi kita sendiri. apapun yang telah kita temukan dan
penting bagi kehidupan dunia maka sebaiknya dilakukan agar tidak saling merugikan satu sama lain.
KASUS :
Merek IKEA Surabaya vs IKEA Belinda
Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi INTER IKEA SYSTEM B.V. atas PT.
RATANIA KHATULISTIWA, perusahaan asal Surabaya. Dalam putusan bernomor 264
K/Pdt.Sus-HKI/2015, itu MA menyatakan bahwa Judex Facti oleh Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sudah tepat dan benar serta tidak salah menerapkan hukum.
Dengan alasan bahwa merek yang tidak digunakan oleh pemiliknya salama 3 tahun berturut-
turut dapat dihapus dari Daftar Umum Merek.
Posisi kasus yaitu ketika IKEA internasional, yang bermarkas di 2 Hullenbergweg, Belanda,
menggugat perusahaan Surabaya, PT Ratania Khastulistiwa. IKEA internasional adalah
singkatan dari:
Ingvar
Kamprad
Elmatayd
Agunnaryd
sedangkan IKEA lokal dalah kependekan dari:
6. Intan
Khastulistiwa
Esa
Abadi.
MA menyatakan, sesuai dengan ketentuan Pasal 61 ayat (2) huruf a UU No.15 Tahun 2001
tentang Merek, maka merek yang tidak digunakan oleh pemiliknya selama 3 tahun berturut-turut
dapat dihapus dari Daftar Umum Merek. Hal mana telah terbukti adanya dalam perkara ini, yaitu
bahwa sesuai hasil pemeriksaan terbukti merek dagang IKEA untuk kelas barang/jasa 21 dan 20
terdaftar atas nama tergugat masing-masing telah tidak digunakan oleh tergugat selama tiga
tahun beruturut-turut sejak merek dagang tersebut terdaftar pada turut tergugat.
“Karena itu putusan Judex Facti sudah layak untuk dipertahankan,” jelas kutipan Putusan MA.
Namun, hakim anggota I Gusti Agung Sumanatha menyatakan dissenting opinion. Menurutnya,
Pengadilan Niaga di PN Jakarta Pusat salah dalam menerapkan hukum. Merek IKEA milik
tergugat merupakan merek terkenal sehingga tidak terdapat alasan untuk dapat menghapus merek
tersebut.
“Secara kasat mata toko milik tergugat yang menjual produknya tersebar di Indonesia toko resmi
IKEA yang cukup besar beradai di Jalan Alam Sutera Tanggerang Banten, sehingga dengan
demikian Pasal 61 ayat (2) huruf a UU No 15 Tahun 2001 tentang merek tidak dapat
diterapkan,” jelasnya.
Namun demikian, hakim mengambil putusan dengan suara terbanyak dan menyatakan bahwa
permohonan kasasi harus ditolak. “Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, bahwa putusan
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam perkara ini tidak bertentangan
dengan hukum dan atau undang-undang sehingga permohonan kasasi yang diajukan oleh
Pemohon Kasasi INTER IKEA SYSTEM B.V harus ditolak,” tulis putusan MA.
Untuk diketahui permohonan Permintaan pendaftaran Merek “IKEA” oleh Pengguat untuk kelas
20 dan 21 telah diterima pendaftarannya oleh DIRJEN HAKI adalah sah. Kelas 20 adalah untuk
jenis barang/jasa perabot rumah, cermin, bingkai gambar, benda- benda (yangtidak termasuk
dalam kelas- kelas lain) dari kayu dan rotan. Kelas 21 untuk jenis barang/ jasa perkakas dan
wadah- wadah untuk rumah tangga atau dapur (bukan dari logam mulia tembikar yang tidak
termasuk dalam kelas lain. Sedangkan IKEA singkatan dari “Intan Khatulistiwa Esa Abadi”.
Dalam keberatannya, IKEA menyatakan bahwa gugatan yang diajukan olej pemohon tidak
berdasarkan iktikad baik. Hal tersebut dilandasi maksud meniru dan membonceng keterkenalan
merek “IKEA” Tergugat.
7. “Oleh karenanya itu, argumen Termohon kasasi yang mendalilkan dirinya sebagai pihak yang
berkepentingan terhadap merek IKEA di Indonesia dilandasi oleh iktikad tidak baik. Termohon
Kasasi sebagai pihak yang berkepentingan untuk menggunakan Mereka IKEA dengan maksud
membawa manfaat bagi perekonomian nasional Indonesia, tindakan termohon kasasi dalam
menggunakan serta mendaftarkan merek yan jelas memiliki persamaan pada pokoknya dengan
merek terkenal, dalam hal ini merek IKEA milik pemohon kasasi, justru menunjukan iktikad
tidak baik Termohon kasasi yang bermaksud mendompeng keterkenalan merek IKEA Pemohon
Kasasi,” demikian kutipan putusan MA.
Sumber :
https://togasticks.blogspot.com/2017/05/merek-ikea-surabaya-atas-ikea-belanda.html
https://whrtinisaputri.blogspot.com/2016/05/pengertian-hak-cipta-hak-paten-hak.html