1. INTRA AORTIC BALLOON PUMP
Asep Teten Nugraha,S.Kep
Intensive Cardiovascular Care
2022
2. OBJEKTIVE
1. Mengetahui anatomi fisiologi Sistem kardio vaskuer
2. Mengetahui prinsip dasar kerja IABP
3. Mengetaui indikasi dan kontra indikasi emasangan IABP
4. Menetahui peran perawat dalam pemasangan IABP
5. Mengetahui persiapan pasien dan alat
6. Mengetahui setting awal IABP
7. Mengetahui pengaturan timing dan triger
8. Mengetahui diagnosa keperawatan pada pasien yang terasang IABP
9. Mengetahui komplikasi pemasangan IABP
10. Mengetahui Troubleshooting
11. Mengetahui weaning dan pencabutan IABP
3. DEFINISI
Intra aortic Ballon Pump (IABP) adalah alat bantu jantung mekanikal yang
berguna untuk membantu mengatasi masalah sirkulasi pasien.IABP
membantu pasien dengan menurunkan tahanan pada saat ejeksi ventrikel kiri
dan meningkatkan sirkulasi koroner dan sirkulasi sistemik(Gloria Oblouk
Darovic,Hemodinamic Monitoring).
4. Sistem sirkulasi merupakan system yang continue
Pergerakan darah berdasarkan gradien tekanan
Peningkatan Volume dan kontraksi akan meningkatkan tekanan ,
Penurunan Volume dan relaksasi menurunkan tekanan
TEKANAN = ALIRAN X RESISTENSI
Anatomi Fisiologi Cardio Vaskuler
7. INTRA AORTIC BALLOON PUMP
Suatu alat yang dimasukan ke dalam lumen aorta descending
Tujuan :
1. Meningkatkan aliran darah ke coroner pada fase dyastolik
2. Menurunkan Aorta end dyastolik pressure (afterload
reduction )
CARDIAC SUPPORT
13. KONTRA INDIKASI IABP
Aorta regurgitasi severe
Aneurisma aorta, thorakal & abdominal.
Kalsifikasi aorta severe – iliaka atau penyakit vaskular perifer.
Tidak bisa insersi sheath karena obesitas atau adanya jaringan parut
di area pemasangan sheath
14. NURSING CARE IN THE PATIENTS WITH AN INTRA-AORTIC BALLOON
PUMP
Step 1: preparation of the patient for
IABP placement
Step 2: assistance to the physician
during IABP insertion
Step 3: monitoring the patient with
IABP
Step 4: weaning phase and IABP
removal
15. PERSIAPAN PEMASANGAN IABP
1. Persiapan Pasien
Informasi, edukasi, dan informed consent
Edukasi pasien tentang prosedur pemasangan, posisi pasien dan mobilisasi pasien
Pasang monitor EKG
Pencukuran daerah insersi
Preparasi kulit daerah insersi
Drapping
16. 2. PERSIAPAN ALAT
Intrument
Mesin IABP(cek power IABP ,volume Helium
,cek trigger ekg ,rangkai dan tranduser presure
.)
Chateter IABP
Laken & Jas operasi
obat – obatan : heparin, lidocain, desinfectant.
Monitoring kit
Pressure bag
17. Tray Instrument Berisi :
Prepare clamp
Mosquito bengkok
Needle holder
Pincet, gunting, spong
holder
Pisau
Vasculer clamp
Kom kecil 2 bh
Alat disposible
Benang
Kassa
sentinel loop
steril drape
sarung tangan
Plester
Spuit 10 cc.
Infus set
21. PRE INSERTION ASSESSMENT
Monitoring tanda-tanda hipoperfusi diantara kedua kaki meliputi warna kulit pulse perifer
,suhu ,dan capillary refill time
Monitor Baseline sensation dan gerakan kedua kaki
Ankle/brahial index kedua kaki
Pre insertion hemodinamik
Edukasi pasien ,posisi tempat tidur ,gerakan dan mobilisasi pasien
Check status neurologis pasien
Periksa semua kesiapan alat meliputi tranduser,flash ,ecg,heliun tank .
27. POST INSERTION
Zero tranduser
Monitor periperal pulse (Monitor anda-tanda ALI )
Monitoring status neuro pasien
Monitor urine output
Monitor hemodinamik
Monitoring hipoperfusi mesentrika ( Mual,kembung,Diare )
Monitoring Hematologi Efek ( Trombositopenia, Anemia )
Pastikan kateter IABP terfiksasi aman didaerah pemasangan
Instruksikan pada pasien posisi tidur tidak lebih dari 30 derajat
Ches X ray dan monitor posisi IABP pada posisi yang benar
32. TIMING
Waktu inflasi dan deflasi yang tepat akan
menghasilkan bantuan yang maksimal untuk
meningkatkan haemodinamik dan aliran sirkulasi
koroner.
33. GELOMBANG IABP
Inflation
1.Inflasi sebelum dikrotik noth, ----- Early Inflation
2. Jika dicrotic noth terlihat --- late Inflation
Deflation .
1. ASYS < SYS Jika ASYS >SYS–Early deflation
2. ADIA< DIA Jika ADIA > DIA –Late
Deflation,gelombang ADIA berbentuk U
34. TIMING ERRORS
Early inflation
Sebelum katup Aorta menutup
Peningkatan beban pada LV
Afterload
Oxygen demand
Stroke volume to 20%
Aortic regurgitation may appear
Normal
36. TIMING ERRORS
Early deflation
Before end of diastole, loss of sharp V diastolic pressure trace
Augmentation
Dapat tmengakibatrak aliran balik dari arteri coronari dan carotid
Trost et al, Am J Cardiol 2006
Normal
37. TIMING ERRORS
Late deflation
Setelah dimulainya sistolik pada pase ejeksi
End-diastolic pressure
Afterload
Oxygen demand
LV workload
Trost et al, Am J Cardiol 2006
Normal
39. TROUBLESHOOTING
1.Problem : Decrease Augmentatation
Nursing intervention:
Check volume helium
Chek augmentasi volume
Check for air bubble, kebocoran system
Monitor tubbing jangan terlalu panjang atau
besar
Lakukan manual baloon filling SV pasien
lebih besar dari pada volume balloon
Posisi balloon terlalu rendah
Hipovolum
Ukuran balloon terlalu kecil
Kesalahan timing
40. 2. PROBLEM : IN-ACCURATE MONITOR PRESSURE
Causes : Under damping
Nursing intervention:
- Pastikan kateter tidak tertekuk dengan cara Luruskan kaki klien
- Kalibrasi ulang transducer
- Zero balance ulang
- Flush tranduser
- Naikan tekanan di bag presure
41. 3. PROBLEM : RAPID GAS LOSS
Causes : Kebocoran system, konektor longgar, HR tinggi
perfusi tinggi
Nursing intervention :
- Monitor sistem ,pastikan tidak ada yang bocor
- Kencangkan setiap sambungan
- Turunkan frekwensi IABP
42. 1. Penurunan curah jantung b/dgangguan irama jantung, stroke volume, pre load dan
afterload, kontraktilitas jantung
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan pulsasibalon
dalam aorta
3. Resiko terjadi penurunan perfusi jaringan ekstremitas bawah berhubungan dengan
obstruksi kateterIABP, thrombosis
4. Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan terpasang kateter IABPdan alat monitor
invasif yang lain
5. Resiko terjadi perdarahan berhubungan denganpemberian
terapi antikoagulan
DIAGNOSAKEPERAWATANYANG MUNGKIN MUNCUL:
43. KOMPLIKASI IABP
Saat pemasangan
Diseksi aorta
Perforasi arteri
Dislodge
Pada saat terpasang IABP
Limb iskemia
Emboli sistemik atau serebral oleh
karena gas,thrombus,udara
Trombositopenia
Infeksi local dan sistemik
Ruptur aorta
Perdarahan
Obstruksi pembuluh darah
(renal,subklavia kiri)
Kompartemen syndro
44. WEANING IABP
1. Tujuan: memastikan kinerja jantung
yang memuaskan saat dilepas dari
bantuan pompa balon
2. Traditional method:↓Assist rate
augmentasi tetap max
3. New method: ↓Augmentasi dan frek
tetap 1:1
4. Weaning dilakukan secara bertahap
selama interval waktu yang
telah ditentukan
5. Phase I: 1:2 + 100% V.S. 75% + 1:1
6. Phase II: 1:3 + 100% V.S. 50% + 1:1
tiap 1 jam kembali ke 1:1 dalam10-15
menit mencegah terjadinya trombus
7. Phase III Flutter mode
(standby )(<25%) dalam 10-15 min;
mencegah clot
8. Bila terjadi gagal weaning
kembalikan frekwensi ke 1:1
9. Proses weaning tergantung dari
lama tidaknya pemakaian IABP
10. IABP < 3-4 jam, weaning dapat
dipersingkat 1-2 jam
46. WEANING IN SPECIAL SITUATIONS
Prolonged Respiratory Support
Tidak dilakukan weaning secra bersamaan
respiratory support yang pertama jika memungkinkan
12-24 jam kemudian lanjut weaning IABP
COPD or ARDS, IABP diweaning diawal
Pressor Therapy
Vasopressor stop atau dalam dosis yang paling minimal
Pengecualian pada Kasus Leg ischemia harus di cabut atau ganti site
Turunkan Dosis obat inotropik dopamine atau dobutamine
Turunkan dosis to <5mcg/kg/min, pada saat weaning
47. PENCABUTAN IABP
Cek faktor pembekuan darah target ACT <
100
Matikan mesin IABP
Diskoneksi ekg, selang helium dan
presure monitoring
Cabut kateter IABP beserta sit IABP
sekalgus
Alirkan darah selama 3 sd 5 detik
sebelum dilakukan penekanan pada area
pemasangan
Lakukan penekanan selama 30 sd 60
menit
Pastikan tidak ada perdaraan dan
hematoma
Cek pulsasi ferifer
Lakukan pembalutan dengan
menggunakan elastik perban
Imobilisasi pasien selama 6 jam.
Dengan bantal pasir.
48. CARDIAC ARREST
Pada waktu kejadian cardiac arrest, ganti triger ke Arterial Pressure pada
saat cpr Rekaman EKG tidak terdeksi.
IABP tidak perlu diputus sambungannya pada saat defibrillation.
(Alfred Healt, Guidelines Title : ICU Management of Intra-Aortic Balloon Pump,2013)
49. TRANSPORT PASIEN DENGAN
TERAPI IABP
Konfirmasi fasilitas tempat tidur sudah siap
Pastikan EKG dan tranduser pada layar IABP baik
Cek baterai IABP
Pastikan pasokan Helium memadai
Pastikan lift dan lorong –lorong cukup besar untuk
peralatan yang diperlukan
Manual inflate dan deflate jika dibutuhkan
Menyiapkan obat-obatan life saving, CPR, dan
Defibrilasi
50. 1. uptodate.com 2011 Intraaortic Balloon Pump Counterpulsation
2. MAQUET Customer Counterpulsation Slide Series 0809
3. Maquet timing booklet EN
4. Mechanics of Intra-Aortic Balloon Counterpulsation. Glossary of IABP Terminology. Datascope 1997
5. The concepts of Intra-aortic balloon pumping. Datascope clinical support services, 1999. Datascope Medical Co. Ltd
6. Clinical Support Services. Managing Intra-Aortic Balloon Pump Therapy - CS300 Maquet pdf accessed 2011
7. Managing IABP therapy. Datascope. 2016
8. Critical Care Nurse. 2005:25. 40-49. Nursing Care of Patients Receiving: Intra-aortic
9. Balloon Counterpulsation.Mary Beth Reid, RN, PhD, APRN-BC, CCRN, CEN Damon Cottrell, RN, MS, APRN-BC, CCNS, CCRN, CEN
10. Cardiac Anaesthesia. 2011. Volume 14. pgs 188-191. IABP use does not affect the renal function in patients undergoing off pump coronary artery bypass.
11. Cath Lab Digest. Nov 2003. Mechanical External Compression with Fem Stop.
12. Rasaria, S. Sawant, S. (2019). The Role of Nurses in Patients with Intra-aortic Balloon Pump : Involvment, Understanding, and Management of the Patient’s Comfort
13. Departement of Child Health Nursing, Mumbai, Maharashtra, India. Departemen of Medical Surgical Nursing, Bombay Hospital College of Nursing, Mumbai,
Maharashtra, India.
14. http://innovationalpublishers.com/Content/uploads/PDF/424496731_03_IJNH.
15. Intra Aortic Ballon Pump. The Med Center Health. Northwell Health SIUH. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542233/
Reference List
𝑵𝒔. 𝑷𝒂𝒉𝒓𝒖𝒅𝒊𝒏, 𝑺.𝑲𝒆𝒑