SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
• F00.0 DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER DG ONSET DINI
• F00.1 DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER DG ONSET LAMBAT
• F00.2 DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER, TIPE TAK KHAS/ TIPE
CAMPURAN
• F00.9 DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER YTT
F00 DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER
• F01.0 DEMENSIA VASKULAR ONSET AKUT
• F01.1 DEMENSIA MULTI-INFARK
• F01.2 DEMENSIA VASKULAR SUBKORTIKAL
• F01.3 DEMENSIA VASAKULAR CAMPURAN KORTIKAL DAN SUBKORTIKAL
• F01.8 DEMENSIA VASKULAR LAINNYA
• F01.9 DEMENSIA VASKULAR YTT
F01 DEMENSIA VASKULAR
• F02.0 DEMENSIA PADA PENYAKIT PICK
• F02.1 DEMENSIA PADA PENYAKIT CREUTZFELDT-JAKOB
• F02.2 DEMENSIA PADA PENYAKIT HUNTINGTON
• F02.3 DEMENSIA PADA PENYAKIT PARKINSON
• F02.4 DEMENSIA PADA PENYAKIT HIV
• F02.8 DEMENSIA PADA PENYAKIT LAIN YDT YDK
F02 DEMENSIA PADA PENYAKIT LAIN YDK
• TERMASUK : DEMENSIA PRASENIL ATAU SENIL YTT
• PSIKOSIS PRASENIL ATAU SENIL YTT
• DEMENSIA DEGENERATIF PRIMER YTT
• F03.X0 TANPA GX TAMBAHAN
• F03.X1 GEJALA LAIN TERUTAMA WAHAM
• F03.X2 GEJALA LAIN TERUTAMA HALUSINASI
• F03.X3 GEJALA LAIN TERUTAMA DEPRESI
• F03.X4 GEJALA CAMPURAN
F03 DEMENSIA YTT
F04 SINDROMA AMNESIK ORGANIK BUKAN AKIBAT ALKOHOL & OBAT PSIKOAKTIF
LAINNYA
• F05.0 DELIRIUM, TAK BERTUMPANG TINDIH DG DEMENSIA
• F05.1 DELIRIUM BERTUMPANG TINDIH DG DEMENSIA
• F05.8 DELIRIUM LAINNYA
• F05.9 DELIRIUM YTT
F05 DELIRIUM BUKAN AKIBAT ALKOHOL DAN OBAT PSIKOAKTIF LAIN
F06 GG MENTAL LAIN
 AKIBAT KERUSKAN
& DISFUNGSI OTAK &
PENY FISIK
F06.0 HALUSINOSIS ORGANIK
F06.1 GG KATATONIK ORGANIK
F06.2 GG WAHAM ORGANIK LIR
SKIZOFRENIA
F06.3 GG SUASANA PERASAAN
(MOOD/AFEK) ORGANIK
F06.30 GG MANIK
ORGANIK
F06.31 GG BIPOLAR
ORGANIK
F06.32 GG DEPRESIF
ORGANIK
F06.33 GG AFEKTIF
ORGANIK CAMPURAN
F06.4 GG ANXIETAS ORGANIK
F06.5 GG DISOSIATIF ORGANIK
F06.6 GG ASTENIK ORGANIK
F06.7 GG KOGNITIF RINGAN
F06.8 GG MENTAL  ∆ & DISFUNGSI
OTAK / PENY FISIK LAIN YDT
F06.9 GG MENTAL  ∆ & DISFUNGSI
OTAK / PENY FISIK YTT
•F07.0 GG KEPRIBADIANORGANIK
• F07.1 SINDROMA PASCA ENSEFALITIS
• F07.2 SINDROMA PASCA KONTUSIO
• F07.8.GG KEPR & PERILAKU ORG  PENY, ∆ /DISFUNGSI OTAK YTT
F07 GANGGUAN KEPRIBADIAN & PERILAKU PENY, ∆ & DISFUNGSI OTAK
F09 GANGGUAN MENTAL ORGANIK / SIMTOMATIK YTT
Penyakit Pick dikenal juga sebagai frontotemporal dementia (FTD)
Tipe demensia ini mencakup 10 persen dari seluruh kasus. Penyakit ini biasanya timbul pada
akhir usia 50-an. Selain ketidakmampuan kognitif yang umum terjadi pada demensia,
demensia frontal temporal ditandai oleh perubahan perilaku dan kepribadian yang ekstrem.
Kadang pasien menjadi sangat apatetik dan tidak responsive terhadap lingkungan mereka;
pada waktu lain mereka menunjukkan pola yang berlawanan seperti euphoria, aktivitas yang
berlebihan, dan impulsivitas (Levy dkk., 1996). Tidak seperti penyakit Alzheimer, demensia
frontal temporal tidak berkaitan erat dengan hilangnya neuron kolinergik; neuron serotonin
adalah yang paling berpengaruh. Terjadi pengurangan neuron yang menyebar luas pada
frontal dan lobus temporalis. Penyakit Pick adalah salah satu penyebab demensia frontal
temporal. Seperti halnya penyakit Alzheimer, penyakit Pick adalah gangguan degenerative di
mana neuron-neuron dalam otak yang hilang. Penyakit ini juga ditandai oleh adanya
kumpulan Pick, yaitu sisipan berbentuk bulat di dalam neuron. Demensia frontal temporal
memiliki komponen genetik yang kuat meskipun spesifikasi genetic tidak diketahui sebaik
dalam penyakit Alzheimer
Creutzfeldt-Jakob.
Penyakit ini merupakan kelainan otak degeneratif yang menyebabkan terjadinya demensia
dan bahkan kematian.
Tanda dan gejala dari penyakit Creutzfeldt-Jakob dapat menyerupai penyakit lain yang
menyebabkan demensia, seperti penyakit Alzheimer. Namun, penyakit Creutzfeldt-Jakob
umumnya memiliki progresivitas yang jauh lebih cepat.
Penyebab dari penyakit Creutzfeldt-Jakob dan TSE lainnya diduga adalah jenis abnormal dari
protein yang disebut sebagai prion.
Umumnya, protein ini tidak berbahaya. Akan tetapi, bila mengalami perubahan bentuk,
protein ini dapat menjadi infeksius dan mengganggu proses biologis normal pada tubuh.
Penyakit ini tidak ditularkan melalui batuk, bersin, sentuhan, atau kontak seksual. Tiga cara
penyakit ini dapat terjadi adalah:
 Secara sporadik. Sebagian besar individu dengan penyakit Creutzfeldt-Jakob yang
klasik tidak diketahui secara jelas penyebabnya.
 Secara keturunan. Sekitar 5 sampai 10 persen orang dengan penyakit Creutzfeldt-
Jakob memiliki anggota keluarga dengan penyakit tersebut atau memiliki hasil
positif pada pemeriksaan mutasi genetik yang dikaitkan dengan penyakit ini.
 Secara kontaminasi. Proporsi kecil individu dengan penyakit Creutzfeldt-Jakob
mengalami kondisi ini setelah terekspos jaringan manusia tertentu pasca tindakan
medis, seperti transplantasi kornea atau kulit.
Penyakit Huntington atau Huntington’s Chorea merupakan kelainan genetik yang
menyebabkan kerusakan otak yang terjadi progresif. Penyakit ini umumnya baru
menunjukkan gejala pada saat penderitanya berusia 30–50 tahun.
Kondisi ini akan memengaruhi kemampuan fisik penderitanya dalam bergerak dan
menurunkan kemampuan berpikir (kognitif). Penderita penyakit Huntington juga dapat
mengalami gangguan kejiwaan atau mental.
Penyakit parkinson merupakan proses degeneratif yang melibatkan neuron dopaminergik
dalam substansia nigra (daerah ganglia basalis yang memproduksi dan menyimpan
neurotransmitter dopamin). Daerah ini memainkan peran yang penting dalam sistem
ekstrapiramidal yang mengendalikan postur tubuh dan koordinasi gerakan motorik volunter,
sehingga penyakit ini karakteristiknya adalah gejala yang terdiri dari bradikinesia, rigiditas,
tremor dan ketidakstabilan postur tubuh (kehilangan keseimbangan)
Otak manusia adalah salah satu organ vital yang memiliki anatomi serta fungsi paling
canggih. Organ ini memiliki peran utama sebagai pusat kontrol dari ribuan kegiatan yang
dilakukan tubuh, baik yang dilakukan secara sadar seperti menggenggam ponsel dan yang
tidak seperti mencerna makanan. Itu sebabnya kesehatan setiap bagian otak dan kelancaran
masing-masing fungsinya tidak boleh dipandang sebelah mata.
Masih meragukan kemampuan otak? Mungkin Anda pernah menonton film berbahasa asing
yang bahkan tidak Anda kuasai, sebut saja bahasa Korea atau India. Fokus mendengarkan
bahasanya saja mungkin Anda tidak langsung bisa mengerti. Namun di saat yang bersamaa,
otak bekerja secara sekaligus untuk memproses gambar serta membaca teks terjemahan lewat
penglihatan mata hingga memproses suara dan intonasi dari aktor agar Anda bisa
menginterpretasikan maknanya. Semua hal ini bisa terjadi hanya dalam sepersekian detik.
Anatomi bagian otak manusia dan fungsinya yang utama
Gambar anatomi bagian-bagian otak manusia
Skenario di atas hanya salah satu contoh dari sekian banyak “keajaiban” yang bisa dilakukan
otak. Tentu, kecanggihan tersebut tidak bisa terjadi begitu saja. Anatomi otak manusia yang
terdiri dari bagian-bagian seperti otak kecil, otak besar, hingga susunan saraf yang ada di
dalamnya saling bekerja sama dalam suatu mekanisme yang rumit tapi efektif.Hingga saat
ini, penelitian mengenai kemampuan otak manusia masih terus dilakukan. Ratusan tahun
sejak dimulainya penelitian seputar otak rupanya belum cukup untuk menyibak misteri dari
organ paling kompleks di tubuh ini.Meski begitu, secara garis besar, bagian otak dan
fungsinya telah diketahui dan dibagi menjadi beberapa kelompok di bawah ini.
1. Otak besar
Sesuai namanya, otak besar (cerebrum) merupakan bagian yang paling besar dan fungsinya
juga paling banyak. Permukaan luar otak besar disebut korteks serebri dan bagian inilah yang
terlihat saat kita membayangkan gambar otak manusia. Korteks serebri adalah bagian otak
yang melekuk-lekuk.Otak besar dibagi menjadi dua bagian, kiri dan kanan yang disebut
dengan hemisfer. Hemisfer kiri dan kanan juga sering disebut sebagai otak kiri dan otak
kanan. Keduanya dipisahkan oleh struktur seperti parit yang disebut fisura interhemisfer atau
fisura longitudinal.Lalu, masing-masing hemisfer tersebut dibagi lagi menjadi bagian-bagian
otak yang disebut dengan lobus. Masing-masing lobus otak memiliki peran dan fungsinya
tersendiri.
• Lobus frontalis
Lobus frontalis adalah yang terbesar dibandingkan dengan lobus lainnya. Lobus ini terletak di
otak bagian depan, kira-kira sejajar dengan tulang dahi.Fungsinya adalah untuk
mengoordinasikan perilaku yang memerlukan kemampuan tingkat tinggi, seperti kemampuan
motorik, menyelesaikan masalah, perencanaan, fokus, dan menimbang baik dan buruk. Lobus
frontalis juga berperan untuk mengatur emosi serta mengatur impuls atau informasi rangsang.
• Lobus parietal
Lobus parietal terletak di belakang lobus frontal. Bagian ini berperan dalam kemampuan
mengatur sensasi tubuh, tulisan tangan, posisi tubuh, dan menerjemahkan informasi yang
dikirimkan oleh bagian otak lain.
• Lobus temporal
Lobus temporal terletak di sisi sebelah kiri dan kanan otak, dekat telinga. Fungsi lobus
temporal adalah untuk mengendalikan kemampuan daya ingat visual (misalnya mengingat
wajah seseorang), daya ingat verbal (mengerti bahasa tertentu), pendengaran, dan
menginterpretasikan emosi dan reaksi orang lain.
• Lobus oksipital
Lobus oksipital terletak di bagian belakang otak. Bagian ini berperan besar dalam
kemampuan seseorang untuk bisa membaca dan mengenali literasi serta aspek penglihatan
lainnya.
2. Otak kecil
Otak kecil atau cerebellum terletak di bawah otak besar, tepatnya bagian bawah lobus
oksipital.Bagian otak ini berperan penting dalam kemampuan motorik halus, seperti
koordinasi tangan dan kaki. Otak kecil juga berperan dalam keseimbangan tubuh, postur, dan
pemerataan fungsi otak kiri dan kanan (equilibrium).
3. Batang otak
Batang otak adalah bagian otak yang terletak di depan otak kecil dan menghubungkan otak
besar ke susunan saraf di tulang belakang. Batang otak kemudian dibagi lagi menjadi:
• Otak tengah
Otak tengah berfungsi untuk mengatur pergerakan mata memproses informasi visual dan
suara yang diterima oleh otak.
• Pons
Pons merupakan bagian terbesar dari batang otak. Terletak di bawah otak tengah, pons
merupakan kumpulan dari saraf-saraf yang menghubungkan berbagai bagian otak.Pada
bagian ini juga terdapat ujung awal saraf kranial. Saraf kranial adalah saraf yang berperan
dalam pergerakan wajah dan mengantarkan informasi sensori ke otak.
• Medulla oblongata
Medulla oblongata adalah bagian otak yang letaknya paling bawah. Bagian ini berfungsi
sebagai pusat pengaturan fungsi jantung dan paru-paru.Seperti yang kita tahu, jantung dan
paru-paru kita bergerak secara otomatis, tanpa perlu ada keinginan atau perintah terlebih
dahulu. Bagian inilah yang menjadi pusat kontrolnya. Medulla oblongata berperan dalam
berbagai fungsi penting di tubuh, mulai dari bernapas, bersin, hingga menelan.
4. Thalamus
Thalamus adalah bagian otak yang terletak di atas batang otak, dan fungsinya untuk
memproses dan memindahkan informasi mengenai pergerakan sensori di otak.Bisa dibilang,
thalamus adalah terminal transit sebelum informasi tersebut berpindah ke korteks serebri.
5. Hipothalamus
Hipothalamus adalah sekelompok sel saraf yang terletak di dasar otak, dekat dengan kelenjar
pituitari. Bagian ini berhubungan dengan banyak bagian lain dan bertanggung jawab untuk
mengontrol rasa lapar, haus, emosi, suhu tubuh, tekanan darah, dan siklus tidur.
6. Sistem limbik
Sebenarnya, hingga saat ini belum ada pengelompokan resmi seputar bagian-bagian dari
sistem limbik di otak. Namun secara garis besar, sistem limbik terdiri dari empat bagian
utama, yaitu:
 Amygdala
 Hippocampus
 Bagian korteks limbik
 Bagian septal
Struktur-struktur di atas, berperan sebagai jembatan yang menghubungkan sistem limbik,
hipothalamus, serta korteks cerebral. Bagian otak yang satu ini secara umum berperan
sebagai pusat kontrol respon emosional. Secara khusus, hippocampus juga berperan penting
dalam proses belajar dan daya ingat seseorang.
7. Ganglia basalis
Ganglia basalis adalah sekelompok sel saraf yang berukuran besar dan terletak di sekeliling
thalamus. Bagian ini sangat penting dalam mengatur pergerakan tubuh manusia.Ganglia basal
dihubungkan ke otak bagian tengah oleh dua komponen yang dinamakan red nuclei atau sel
saraf berwarna merah, serta substantia nigra.
8. Kelenjar hipofisis
Bagian otak ini terletak pada kantong kecil yang berada di dasar tulang tengkorak, sella
turcica. Kelenjar hipofisis dihubungkan ke hipotalamus otak oleh batang hipofisis.Fungsi
kelenjar hipofisis adalah untuk mengontrol kelenjar endokrin dalam tubuh. Kelenjar endokrin
sendiri berperan untuk memproduksi hormon yang mengontrol perkembangan seksual,
meningkatkan pertumbuhan tulang maupun otot, serta merespons stres.
9. Kelenjar pineal
Kelenjar pineal terletak di belakang ventrikel ketiga. Fungsi kelenjar ini yaitu untuk
memproduksi melatonin, yang membantu mengatur jam internal tubuh dan ritme sirkadian
(pengatur siklus tidur dan bangun).
10. Corpus callosum
Corpus callosum adalah serat saraf yang menghubungkan sisi kiri otak ke sisi kanan otak.
Bagian ini menjadi jalur penghubung terbesar di otak, yang terdiri dari lebih dari 200 juta
serabut saraf.
Agnosia adalah hilangnya kemampuan seseorang untuk mengenali objek, wajah, suara,
atau tempat.
Afasia = Gangguan berkomunikasi
Apraxia atau apraksia adalah gangguan neurologis yang memengaruhi
kemampuan untuk mengendalikan gerakan. Kondisi ini terjadi akibat
adanya cedera atau kelainan pada lobus parietal di otak.
Afasia Broca
 Bicara tidak lancar
 Tampak sulit memulai bicara
 Kalimatnya pendek
 Repetisi buruk
 Kemampuan menamai buruk (anomia)
 Pemahaman lumayan
 Gramatika bahasa kurang, tidak kompleks
Afasia wernicke
 Bicara lancar
 Panjang kalimat normal
 Repetisi buruk
 Kemampuan menamai buruk (anomia)
 Komprehensi auditif dan membaca buruk

More Related Content

Similar to Doc1

LBD Ilmiah Kamis R1 TAMPIL rev.pptx
LBD Ilmiah Kamis R1 TAMPIL rev.pptxLBD Ilmiah Kamis R1 TAMPIL rev.pptx
LBD Ilmiah Kamis R1 TAMPIL rev.pptxMuhammadRezaFirdaus3
 
Fandi (abnormalitas) copy
Fandi (abnormalitas)   copyFandi (abnormalitas)   copy
Fandi (abnormalitas) copyMar Tunis
 
D4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitif
D4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitifD4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitif
D4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitifRosida Marasabessy
 
16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.ppt
16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.ppt16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.ppt
16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.pptMethaKemala
 
PENYAKIT PENYAKIT KELAINAN KONGENTAL PPT.pptx
PENYAKIT PENYAKIT KELAINAN KONGENTAL PPT.pptxPENYAKIT PENYAKIT KELAINAN KONGENTAL PPT.pptx
PENYAKIT PENYAKIT KELAINAN KONGENTAL PPT.pptxasepnovitaufiq
 
Kp 3.1.41 gangguan mental organik
Kp 3.1.41 gangguan mental organikKp 3.1.41 gangguan mental organik
Kp 3.1.41 gangguan mental organikAhmad Muhtar
 
Fragile X Syndrome
Fragile X SyndromeFragile X Syndrome
Fragile X SyndromeAleeya85
 
Gangguan tidur pd lansia cdk kalbe
Gangguan tidur pd lansia   cdk kalbeGangguan tidur pd lansia   cdk kalbe
Gangguan tidur pd lansia cdk kalbeAgus Mulyawan
 
Masalah bahasa dan komunikasi kanak kanak palsi serebral
Masalah bahasa dan komunikasi kanak kanak palsi serebralMasalah bahasa dan komunikasi kanak kanak palsi serebral
Masalah bahasa dan komunikasi kanak kanak palsi serebralsiti_nur_asyikin
 
Tugas Makalah TIK Nadia Safira 2D PGSD
Tugas Makalah TIK Nadia Safira 2D PGSDTugas Makalah TIK Nadia Safira 2D PGSD
Tugas Makalah TIK Nadia Safira 2D PGSDnadsapp
 
Cerebral_Palsy.ppt
Cerebral_Palsy.pptCerebral_Palsy.ppt
Cerebral_Palsy.pptssuserb6baaa
 

Similar to Doc1 (20)

LBD Ilmiah Kamis R1 TAMPIL rev.pptx
LBD Ilmiah Kamis R1 TAMPIL rev.pptxLBD Ilmiah Kamis R1 TAMPIL rev.pptx
LBD Ilmiah Kamis R1 TAMPIL rev.pptx
 
Mutasi
MutasiMutasi
Mutasi
 
Fandi (abnormalitas) copy
Fandi (abnormalitas)   copyFandi (abnormalitas)   copy
Fandi (abnormalitas) copy
 
Tanda sindromn pada bayi
Tanda sindromn pada bayiTanda sindromn pada bayi
Tanda sindromn pada bayi
 
Tanda sindromn pada bayi
Tanda sindromn pada bayiTanda sindromn pada bayi
Tanda sindromn pada bayi
 
D4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitif
D4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitifD4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitif
D4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitif
 
Masalah otak
Masalah otakMasalah otak
Masalah otak
 
16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.ppt
16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.ppt16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.ppt
16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.ppt
 
PENYAKIT PENYAKIT KELAINAN KONGENTAL PPT.pptx
PENYAKIT PENYAKIT KELAINAN KONGENTAL PPT.pptxPENYAKIT PENYAKIT KELAINAN KONGENTAL PPT.pptx
PENYAKIT PENYAKIT KELAINAN KONGENTAL PPT.pptx
 
Askep ckr
Askep ckrAskep ckr
Askep ckr
 
Askep alzaimer (4)
Askep alzaimer (4)Askep alzaimer (4)
Askep alzaimer (4)
 
Kp 3.1.41 gangguan mental organik
Kp 3.1.41 gangguan mental organikKp 3.1.41 gangguan mental organik
Kp 3.1.41 gangguan mental organik
 
Fragile X Syndrome
Fragile X SyndromeFragile X Syndrome
Fragile X Syndrome
 
Gangguan tidur pd lansia cdk kalbe
Gangguan tidur pd lansia   cdk kalbeGangguan tidur pd lansia   cdk kalbe
Gangguan tidur pd lansia cdk kalbe
 
129281580 referat-koma
129281580 referat-koma129281580 referat-koma
129281580 referat-koma
 
kanker otak
kanker otakkanker otak
kanker otak
 
Masalah bahasa dan komunikasi kanak kanak palsi serebral
Masalah bahasa dan komunikasi kanak kanak palsi serebralMasalah bahasa dan komunikasi kanak kanak palsi serebral
Masalah bahasa dan komunikasi kanak kanak palsi serebral
 
Tugas Makalah TIK Nadia Safira 2D PGSD
Tugas Makalah TIK Nadia Safira 2D PGSDTugas Makalah TIK Nadia Safira 2D PGSD
Tugas Makalah TIK Nadia Safira 2D PGSD
 
Cerebral_Palsy.ppt
Cerebral_Palsy.pptCerebral_Palsy.ppt
Cerebral_Palsy.ppt
 
Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
 

Recently uploaded

2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxDesiNatalia68
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 

Recently uploaded (20)

2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 

Doc1

  • 1. • F00.0 DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER DG ONSET DINI • F00.1 DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER DG ONSET LAMBAT • F00.2 DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER, TIPE TAK KHAS/ TIPE CAMPURAN • F00.9 DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER YTT F00 DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER • F01.0 DEMENSIA VASKULAR ONSET AKUT • F01.1 DEMENSIA MULTI-INFARK • F01.2 DEMENSIA VASKULAR SUBKORTIKAL • F01.3 DEMENSIA VASAKULAR CAMPURAN KORTIKAL DAN SUBKORTIKAL • F01.8 DEMENSIA VASKULAR LAINNYA • F01.9 DEMENSIA VASKULAR YTT F01 DEMENSIA VASKULAR • F02.0 DEMENSIA PADA PENYAKIT PICK • F02.1 DEMENSIA PADA PENYAKIT CREUTZFELDT-JAKOB • F02.2 DEMENSIA PADA PENYAKIT HUNTINGTON • F02.3 DEMENSIA PADA PENYAKIT PARKINSON • F02.4 DEMENSIA PADA PENYAKIT HIV • F02.8 DEMENSIA PADA PENYAKIT LAIN YDT YDK F02 DEMENSIA PADA PENYAKIT LAIN YDK • TERMASUK : DEMENSIA PRASENIL ATAU SENIL YTT • PSIKOSIS PRASENIL ATAU SENIL YTT • DEMENSIA DEGENERATIF PRIMER YTT • F03.X0 TANPA GX TAMBAHAN • F03.X1 GEJALA LAIN TERUTAMA WAHAM • F03.X2 GEJALA LAIN TERUTAMA HALUSINASI • F03.X3 GEJALA LAIN TERUTAMA DEPRESI • F03.X4 GEJALA CAMPURAN F03 DEMENSIA YTT F04 SINDROMA AMNESIK ORGANIK BUKAN AKIBAT ALKOHOL & OBAT PSIKOAKTIF LAINNYA • F05.0 DELIRIUM, TAK BERTUMPANG TINDIH DG DEMENSIA • F05.1 DELIRIUM BERTUMPANG TINDIH DG DEMENSIA • F05.8 DELIRIUM LAINNYA • F05.9 DELIRIUM YTT F05 DELIRIUM BUKAN AKIBAT ALKOHOL DAN OBAT PSIKOAKTIF LAIN
  • 2. F06 GG MENTAL LAIN  AKIBAT KERUSKAN & DISFUNGSI OTAK & PENY FISIK F06.0 HALUSINOSIS ORGANIK F06.1 GG KATATONIK ORGANIK F06.2 GG WAHAM ORGANIK LIR SKIZOFRENIA F06.3 GG SUASANA PERASAAN (MOOD/AFEK) ORGANIK F06.30 GG MANIK ORGANIK F06.31 GG BIPOLAR ORGANIK F06.32 GG DEPRESIF ORGANIK F06.33 GG AFEKTIF ORGANIK CAMPURAN F06.4 GG ANXIETAS ORGANIK F06.5 GG DISOSIATIF ORGANIK F06.6 GG ASTENIK ORGANIK F06.7 GG KOGNITIF RINGAN F06.8 GG MENTAL  ∆ & DISFUNGSI OTAK / PENY FISIK LAIN YDT F06.9 GG MENTAL  ∆ & DISFUNGSI OTAK / PENY FISIK YTT •F07.0 GG KEPRIBADIANORGANIK • F07.1 SINDROMA PASCA ENSEFALITIS • F07.2 SINDROMA PASCA KONTUSIO • F07.8.GG KEPR & PERILAKU ORG  PENY, ∆ /DISFUNGSI OTAK YTT F07 GANGGUAN KEPRIBADIAN & PERILAKU PENY, ∆ & DISFUNGSI OTAK F09 GANGGUAN MENTAL ORGANIK / SIMTOMATIK YTT
  • 3. Penyakit Pick dikenal juga sebagai frontotemporal dementia (FTD) Tipe demensia ini mencakup 10 persen dari seluruh kasus. Penyakit ini biasanya timbul pada akhir usia 50-an. Selain ketidakmampuan kognitif yang umum terjadi pada demensia, demensia frontal temporal ditandai oleh perubahan perilaku dan kepribadian yang ekstrem. Kadang pasien menjadi sangat apatetik dan tidak responsive terhadap lingkungan mereka; pada waktu lain mereka menunjukkan pola yang berlawanan seperti euphoria, aktivitas yang berlebihan, dan impulsivitas (Levy dkk., 1996). Tidak seperti penyakit Alzheimer, demensia frontal temporal tidak berkaitan erat dengan hilangnya neuron kolinergik; neuron serotonin adalah yang paling berpengaruh. Terjadi pengurangan neuron yang menyebar luas pada frontal dan lobus temporalis. Penyakit Pick adalah salah satu penyebab demensia frontal temporal. Seperti halnya penyakit Alzheimer, penyakit Pick adalah gangguan degenerative di mana neuron-neuron dalam otak yang hilang. Penyakit ini juga ditandai oleh adanya
  • 4. kumpulan Pick, yaitu sisipan berbentuk bulat di dalam neuron. Demensia frontal temporal memiliki komponen genetik yang kuat meskipun spesifikasi genetic tidak diketahui sebaik dalam penyakit Alzheimer Creutzfeldt-Jakob. Penyakit ini merupakan kelainan otak degeneratif yang menyebabkan terjadinya demensia dan bahkan kematian. Tanda dan gejala dari penyakit Creutzfeldt-Jakob dapat menyerupai penyakit lain yang menyebabkan demensia, seperti penyakit Alzheimer. Namun, penyakit Creutzfeldt-Jakob umumnya memiliki progresivitas yang jauh lebih cepat. Penyebab dari penyakit Creutzfeldt-Jakob dan TSE lainnya diduga adalah jenis abnormal dari protein yang disebut sebagai prion. Umumnya, protein ini tidak berbahaya. Akan tetapi, bila mengalami perubahan bentuk, protein ini dapat menjadi infeksius dan mengganggu proses biologis normal pada tubuh. Penyakit ini tidak ditularkan melalui batuk, bersin, sentuhan, atau kontak seksual. Tiga cara penyakit ini dapat terjadi adalah:  Secara sporadik. Sebagian besar individu dengan penyakit Creutzfeldt-Jakob yang klasik tidak diketahui secara jelas penyebabnya.  Secara keturunan. Sekitar 5 sampai 10 persen orang dengan penyakit Creutzfeldt- Jakob memiliki anggota keluarga dengan penyakit tersebut atau memiliki hasil positif pada pemeriksaan mutasi genetik yang dikaitkan dengan penyakit ini.  Secara kontaminasi. Proporsi kecil individu dengan penyakit Creutzfeldt-Jakob mengalami kondisi ini setelah terekspos jaringan manusia tertentu pasca tindakan medis, seperti transplantasi kornea atau kulit.
  • 5. Penyakit Huntington atau Huntington’s Chorea merupakan kelainan genetik yang menyebabkan kerusakan otak yang terjadi progresif. Penyakit ini umumnya baru menunjukkan gejala pada saat penderitanya berusia 30–50 tahun. Kondisi ini akan memengaruhi kemampuan fisik penderitanya dalam bergerak dan menurunkan kemampuan berpikir (kognitif). Penderita penyakit Huntington juga dapat mengalami gangguan kejiwaan atau mental. Penyakit parkinson merupakan proses degeneratif yang melibatkan neuron dopaminergik dalam substansia nigra (daerah ganglia basalis yang memproduksi dan menyimpan neurotransmitter dopamin). Daerah ini memainkan peran yang penting dalam sistem ekstrapiramidal yang mengendalikan postur tubuh dan koordinasi gerakan motorik volunter, sehingga penyakit ini karakteristiknya adalah gejala yang terdiri dari bradikinesia, rigiditas, tremor dan ketidakstabilan postur tubuh (kehilangan keseimbangan) Otak manusia adalah salah satu organ vital yang memiliki anatomi serta fungsi paling canggih. Organ ini memiliki peran utama sebagai pusat kontrol dari ribuan kegiatan yang dilakukan tubuh, baik yang dilakukan secara sadar seperti menggenggam ponsel dan yang tidak seperti mencerna makanan. Itu sebabnya kesehatan setiap bagian otak dan kelancaran masing-masing fungsinya tidak boleh dipandang sebelah mata. Masih meragukan kemampuan otak? Mungkin Anda pernah menonton film berbahasa asing yang bahkan tidak Anda kuasai, sebut saja bahasa Korea atau India. Fokus mendengarkan bahasanya saja mungkin Anda tidak langsung bisa mengerti. Namun di saat yang bersamaa, otak bekerja secara sekaligus untuk memproses gambar serta membaca teks terjemahan lewat penglihatan mata hingga memproses suara dan intonasi dari aktor agar Anda bisa menginterpretasikan maknanya. Semua hal ini bisa terjadi hanya dalam sepersekian detik. Anatomi bagian otak manusia dan fungsinya yang utama
  • 6. Gambar anatomi bagian-bagian otak manusia Skenario di atas hanya salah satu contoh dari sekian banyak “keajaiban” yang bisa dilakukan otak. Tentu, kecanggihan tersebut tidak bisa terjadi begitu saja. Anatomi otak manusia yang terdiri dari bagian-bagian seperti otak kecil, otak besar, hingga susunan saraf yang ada di dalamnya saling bekerja sama dalam suatu mekanisme yang rumit tapi efektif.Hingga saat ini, penelitian mengenai kemampuan otak manusia masih terus dilakukan. Ratusan tahun sejak dimulainya penelitian seputar otak rupanya belum cukup untuk menyibak misteri dari organ paling kompleks di tubuh ini.Meski begitu, secara garis besar, bagian otak dan fungsinya telah diketahui dan dibagi menjadi beberapa kelompok di bawah ini. 1. Otak besar Sesuai namanya, otak besar (cerebrum) merupakan bagian yang paling besar dan fungsinya juga paling banyak. Permukaan luar otak besar disebut korteks serebri dan bagian inilah yang terlihat saat kita membayangkan gambar otak manusia. Korteks serebri adalah bagian otak yang melekuk-lekuk.Otak besar dibagi menjadi dua bagian, kiri dan kanan yang disebut dengan hemisfer. Hemisfer kiri dan kanan juga sering disebut sebagai otak kiri dan otak kanan. Keduanya dipisahkan oleh struktur seperti parit yang disebut fisura interhemisfer atau fisura longitudinal.Lalu, masing-masing hemisfer tersebut dibagi lagi menjadi bagian-bagian otak yang disebut dengan lobus. Masing-masing lobus otak memiliki peran dan fungsinya tersendiri. • Lobus frontalis Lobus frontalis adalah yang terbesar dibandingkan dengan lobus lainnya. Lobus ini terletak di otak bagian depan, kira-kira sejajar dengan tulang dahi.Fungsinya adalah untuk mengoordinasikan perilaku yang memerlukan kemampuan tingkat tinggi, seperti kemampuan motorik, menyelesaikan masalah, perencanaan, fokus, dan menimbang baik dan buruk. Lobus frontalis juga berperan untuk mengatur emosi serta mengatur impuls atau informasi rangsang. • Lobus parietal Lobus parietal terletak di belakang lobus frontal. Bagian ini berperan dalam kemampuan mengatur sensasi tubuh, tulisan tangan, posisi tubuh, dan menerjemahkan informasi yang dikirimkan oleh bagian otak lain.
  • 7. • Lobus temporal Lobus temporal terletak di sisi sebelah kiri dan kanan otak, dekat telinga. Fungsi lobus temporal adalah untuk mengendalikan kemampuan daya ingat visual (misalnya mengingat wajah seseorang), daya ingat verbal (mengerti bahasa tertentu), pendengaran, dan menginterpretasikan emosi dan reaksi orang lain. • Lobus oksipital Lobus oksipital terletak di bagian belakang otak. Bagian ini berperan besar dalam kemampuan seseorang untuk bisa membaca dan mengenali literasi serta aspek penglihatan lainnya. 2. Otak kecil Otak kecil atau cerebellum terletak di bawah otak besar, tepatnya bagian bawah lobus oksipital.Bagian otak ini berperan penting dalam kemampuan motorik halus, seperti koordinasi tangan dan kaki. Otak kecil juga berperan dalam keseimbangan tubuh, postur, dan pemerataan fungsi otak kiri dan kanan (equilibrium). 3. Batang otak Batang otak adalah bagian otak yang terletak di depan otak kecil dan menghubungkan otak besar ke susunan saraf di tulang belakang. Batang otak kemudian dibagi lagi menjadi: • Otak tengah Otak tengah berfungsi untuk mengatur pergerakan mata memproses informasi visual dan suara yang diterima oleh otak. • Pons Pons merupakan bagian terbesar dari batang otak. Terletak di bawah otak tengah, pons merupakan kumpulan dari saraf-saraf yang menghubungkan berbagai bagian otak.Pada bagian ini juga terdapat ujung awal saraf kranial. Saraf kranial adalah saraf yang berperan dalam pergerakan wajah dan mengantarkan informasi sensori ke otak. • Medulla oblongata Medulla oblongata adalah bagian otak yang letaknya paling bawah. Bagian ini berfungsi sebagai pusat pengaturan fungsi jantung dan paru-paru.Seperti yang kita tahu, jantung dan paru-paru kita bergerak secara otomatis, tanpa perlu ada keinginan atau perintah terlebih dahulu. Bagian inilah yang menjadi pusat kontrolnya. Medulla oblongata berperan dalam berbagai fungsi penting di tubuh, mulai dari bernapas, bersin, hingga menelan. 4. Thalamus Thalamus adalah bagian otak yang terletak di atas batang otak, dan fungsinya untuk memproses dan memindahkan informasi mengenai pergerakan sensori di otak.Bisa dibilang, thalamus adalah terminal transit sebelum informasi tersebut berpindah ke korteks serebri. 5. Hipothalamus Hipothalamus adalah sekelompok sel saraf yang terletak di dasar otak, dekat dengan kelenjar pituitari. Bagian ini berhubungan dengan banyak bagian lain dan bertanggung jawab untuk mengontrol rasa lapar, haus, emosi, suhu tubuh, tekanan darah, dan siklus tidur.
  • 8. 6. Sistem limbik Sebenarnya, hingga saat ini belum ada pengelompokan resmi seputar bagian-bagian dari sistem limbik di otak. Namun secara garis besar, sistem limbik terdiri dari empat bagian utama, yaitu:  Amygdala  Hippocampus  Bagian korteks limbik  Bagian septal Struktur-struktur di atas, berperan sebagai jembatan yang menghubungkan sistem limbik, hipothalamus, serta korteks cerebral. Bagian otak yang satu ini secara umum berperan sebagai pusat kontrol respon emosional. Secara khusus, hippocampus juga berperan penting dalam proses belajar dan daya ingat seseorang. 7. Ganglia basalis Ganglia basalis adalah sekelompok sel saraf yang berukuran besar dan terletak di sekeliling thalamus. Bagian ini sangat penting dalam mengatur pergerakan tubuh manusia.Ganglia basal dihubungkan ke otak bagian tengah oleh dua komponen yang dinamakan red nuclei atau sel saraf berwarna merah, serta substantia nigra. 8. Kelenjar hipofisis Bagian otak ini terletak pada kantong kecil yang berada di dasar tulang tengkorak, sella turcica. Kelenjar hipofisis dihubungkan ke hipotalamus otak oleh batang hipofisis.Fungsi kelenjar hipofisis adalah untuk mengontrol kelenjar endokrin dalam tubuh. Kelenjar endokrin sendiri berperan untuk memproduksi hormon yang mengontrol perkembangan seksual, meningkatkan pertumbuhan tulang maupun otot, serta merespons stres. 9. Kelenjar pineal Kelenjar pineal terletak di belakang ventrikel ketiga. Fungsi kelenjar ini yaitu untuk memproduksi melatonin, yang membantu mengatur jam internal tubuh dan ritme sirkadian (pengatur siklus tidur dan bangun). 10. Corpus callosum Corpus callosum adalah serat saraf yang menghubungkan sisi kiri otak ke sisi kanan otak. Bagian ini menjadi jalur penghubung terbesar di otak, yang terdiri dari lebih dari 200 juta serabut saraf. Agnosia adalah hilangnya kemampuan seseorang untuk mengenali objek, wajah, suara, atau tempat. Afasia = Gangguan berkomunikasi
  • 9. Apraxia atau apraksia adalah gangguan neurologis yang memengaruhi kemampuan untuk mengendalikan gerakan. Kondisi ini terjadi akibat adanya cedera atau kelainan pada lobus parietal di otak. Afasia Broca  Bicara tidak lancar  Tampak sulit memulai bicara  Kalimatnya pendek  Repetisi buruk  Kemampuan menamai buruk (anomia)  Pemahaman lumayan  Gramatika bahasa kurang, tidak kompleks Afasia wernicke  Bicara lancar  Panjang kalimat normal  Repetisi buruk  Kemampuan menamai buruk (anomia)  Komprehensi auditif dan membaca buruk