2. Tujuan
Tujuan dilakukannya penyusunan Studi
Kelayakan, a.l:
• Untuk mengukur rencana bisnis
berpeluang atau tidak.
• Dapat memprediksi risiko yang akan
dihadapi.
• Membantu dalam pengambilan keputusan.
3. .
• Dilakukannya studi kelayakan dapat
digunakan untuk mengukur apakah sebuah
bisnis yang direncanakan berpeluang
memiliki kelanjutan atau akan berhenti pada
titik waktu tertentu.
• Dalam merintis sebuah bisnis, setiap pebisnis
pasti ingin usahanya sukses dan berhasil.
Namun, tanpa melakukan studi ini, seorang
pengusaha layaknya menerobos medan yang
tidak diketahui dan tanpa petunjuk apa pun.
Mengukur PELUANG rencana bisnis
4. .
• Dilakukannya studi kelayakan dapat
menggambarkan prediksi risiko yang akan
dihadapi bisnis yang direncakan tersebut
di masa depan serta dapat diantisipasi
sejak dini.
Memprediksi RISIKO yang akan dihadapi
5. .
• Kegagalan bisnis tentunya tidak diharapkan,
terlebih lagi jika investasinya dalam jumlah
yang cukup besar dan akan berpengaruh
terhadap perusahaan dalam jangka panjang.
Dengan disusunnya studi kelayakan, maka
akan tergambar besarnya peluang dan juga
tingkat risiko yang akan dihadapi.
• Hal ini dapat membantu dalam pengambilan
keputusan apakah bisnis yang direncanakan
akan diteruskan atau tidak.
Membantu Pengambilan KEPUTUSAN
9. adanya
• Dengan melakukan Studi Kelayakan, sebuah
perusahaan akan memperoleh manfaat
sebagai berikut:
Terhindar dari resiko kerugian,
Adanya kemudahan dalam perencanaan,
Memudahkan pelaksanaan pekerjaan,
Mempermudah dalam pengawasan, dan
Mempermudah dalam pengendalian.
Kegunaan
Manfaat
10. .
• Meminimalkan risiko yang dapat
dikendalikan maupun yang tidak dapat
dikendalikan.
• Hal ini karena segala hal yang akan
datang tidak dapat diprediksi secara pasti,
sehingga perlu untuk melakukan analisis
studi kelayakan untuk memperkecil risiko
yang akan dihadapi.
Terhindar dari resiko kerugian
11. .
• Dengan adanya studi kelayakan bisnis,
maka ke depannya mempermudah dalam
perencanaan.
• Perencanaan yang meliputi jumlah modal,
waktu pelaksanaan, lokasi, cara
pelaksanaan, besarnya keuntungan serta
keuntungan serta bagaimana pengawasan
bila terjadi penyimpangan.
Adanya kemudahan dalam
perencanaan
12. .
• Perencanaan yang disusun dapat
mempermudah penerapannya, proses
bisnis yang dilakukan secara tersusun
membuat setiap orang dalam bisnis
mempunyai pedoman dan tetap fokus
pada tujuan, lalu rencana bisnis dapat
tercapai sesuai dengan apa yang
direncanakan.
Memudahkan pelaksanaan
pekerjaan
13. .
• Dengan pelaksanaan yang sesuai dengan
rencana yang telah disusun berdasarkan
studi kelayakan, maka pengawasan dalam
proses bisnis akan lebih mudah.
• Pengawasan dilakukan, agar jalannya
usaha tetap pada jalur dan sesuai dengan
apa yang telah direncanakan.
Mempermudah dalam pengawasan
14. .
• Bila terjadi penyimpangan pada bisnis,
maka akan mudah untuk memperbaikinya
dan dapat langsung untuk dikendalikan
sehingga penyimpangan yang terjadi tidak
terlalu jauh.
Mempermudah dalam pengendalian