2. • Penyusunan HPS/OE merupakan salah satu kunci
keberhasilan kegiatan pengadaan barang
dan/atau jasa.
• Salah satu tujuan penyusunan HPS adalah untuk
mendapatkan harga penawaran yang wajar sesuai
spesifikasi yang telah ditetapkan, dapat
dipertanggungjawabkan, dan dapat dilaksanakan
oleh rekanan sesuai dengan ketentuan kontrak.
• Dengan kata lain, HPS merupakan dasar untuk
menetapkan batas tertinggi penawaran yang sah
dalam suatu kegiatan pengadaan.
Introduction
3. Teknik Penyusunan HPS/OE
Secara Umum
Penyusunan HPS/OE dapat dilakukan dengan
beberapa metoda/cara, antara lain:
• harga pasar,
• data kontrak di masa lalu,
• perhitungan Cost of Goods Sold (COGS),
• harga dari pabrikan,
• metoda Delphi maupun referensi harga lainnya,
seperti standar Ikatan Nasional Konsultan
Indonesia (INKINDO) ataupun Standar Biaya
Umum (SBU) masing-masing daerah/institusi.
4. Teknik Penyusunan HPS/OE
Secara Umum …
• Perhitungan-perhitungan didalamnya adalah
termasuk komponen biaya-biaya, perhitungan
Cost of Goods Manufactured, Perhitungan Cost of
Goods Sold, Perhitungan biaya material dengan
metode First in First Out (FIFO), Last In First Out
(LIFO) ataupun Weight Average.
• Penyusunan HPS/OE juga harus
mempertimbangkan analisa titik pulang pokok
atau Break Event Point (BEP) Analysis dengan
perhitungan komponen Fixed Cost, Variable Cost
maupun Sales.
5. Komponen HPS
Bidang Jasa
• Salah satu referensi yang bisa dipergunakan
untuk menyusun HPS/OE Jasa Konsultasi di
lingkungan Pemerintahan adalah
menggunakan Billing Rate INKINDO.
Komponen-komponen nya terdiri dari 3 (tiga)
bagian, antara lain :
1. Biaya Langsung Personil (Remuneration)
2. Biaya Langsung Non Personil
3. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
6. BIAYA LANGSUNG PERSONIL
• Biaya langsung personil untuk jasa konsultasi
dihitung menurut jumlah satuan waktu tertentu
(bulan, hari, minggu, jam), yang ditetapkan
berdasarkan pengalaman profesional yang
setara sejak lulus perguruan tinggi.
• Perhitungan Biaya Langsung Personil (BLP)
adalah sbb:
BLP = GD + BBS + BBU + T + K + BL
GD : Gaji Dasar; BBS : Beban Biaya Sosial; BBU : Beban Biaya
Umum; T : Tunjangan; K : Keuntungan ; BL : Biaya Lain-Lain
7. • Perhitungan Konversi Minimum Biaya
Langsung Personil (menurut satuan waktu)
adalah sbb:
9. BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL
• Biaya Langsung Non Personil adalah biaya
langsung yang diperlukan untuk menunjang
pelaksanaan kegiatan proyek, yang dibuat
dengan mempertimbangkan dan berdasarkan
harga pasar wajar dan dapat dipertanggung
jawabkan serta sesuai dengan perkiraan
kegiatan yang sudah disusun dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK) atau Term of Refference
(TOR).
10. Komponen
Biaya Langsung Non Personil
Komponen Biaya Langsung Non Personil terdiri dari
3 (tiga) jenis, yaitu :
• Reimbursable; yaitu biaya yang diganti sesuai
dengan biaya yang dikeluarkan secara
real/sesungguhnya (at cost)
• Fixed Unit Rate; yaitu biaya yang diganti
berdasarkan harga satuan yang sudah ditetapkan
• Lump Sum; yaitu biaya suatu/beberapa unsur
item dalam batas waktu tertentu dengan jumlah
harga yang pasti dan tetap serta dibayarkan
sekaligus.
11. Contoh:
Perhitungan Biaya Langsung Non Personil
Catatan :
1. Penyusunan HPS di atas mengacu kepada contoh KAK/TOR Jasa Konsultasi di salah satu RS, yang
sudah disusun sebelumnya
2. Billing Rate berdasarkan referensi INKINDO dengan Indek di Jawa Barat = 0,719 dibandingkan Billing
Rate Jakarta (Acuan)
3. Dokumen ini hanya contoh penyusunan HPS Jasa Konsultasi di salah satu RS, nilai HPS sesuai dengan
kegiatan yang tertuang dalam KAK/TOR