Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan keuangan BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) di Indonesia. Secara garis besar dibahas tentang definisi BLUD, struktur organisasi dan pelaksana keuangan BLUD, tugas pejabat pengelola BLUD, serta penyusunan rencana strategis dan anggaran BLUD.
1. x
GAMBARAN UMUM
PENGELOLAAN KEUANGAN BLUD
Berdasarkan Permendagri no 79 Tahun 2018 dan
Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Nomor 981/4092/KEUDA
tanggal 2 Oktober 2020
2. DEFINISI
Badan Layanan Umum adalah instansi di lingkungan
Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan
barang dan/atau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam
melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip
efisiensi dan produktivitas
Badan Layanan Umum, yang selanjutnya disebut BLU,
adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang
dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa
yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan
dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada
prinsip efisiensi dan produktivitas
BLU
Pasal 1 angka 23 UU
1/2004 ttg
Perbendaharaan
Negara
Pasal 1 angka 1
PP23/2005 ttg
Pengelolaan
Keuangan BLU
3. DEFINISI
BLUD adalah sistem yang diterapkan oleh satuan kerja
perangkat daerah atau unit satuan kerja perangkat daerah pada
satuan kerja perangkat daerah dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam pola
pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan
Pengelolaan Keuangan Daerah pada umumnya
BLUD adalah sistem yang diterapkan oleh unit pelaksana teknis
dinas/badan daerah dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam pola
pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan
pengelolaan daerah pada umumnya.
BLUD adalah sistem yang diterapkan oleh satuan kerja
Perangkat Daerah atau unit kerja pada satuan kerja Perangkat
Daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang
mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan
sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan daerah pada
umumnya
BLUD
Penjelasan Pasal 346
UU 23/2014 ttg
Pemda
Pasal 1 angka 58 PP
12/2019 ttg PKD
Pada Pasal 1 Angka 1
Permendagri 79/2018
4. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
BLUD DAN PEMDA
Penguatan Peran Pemda dalam pembinaan BLUD
Menyiapkan regulasi yang dibutuhkan dalam
rangka implementasi pengelolaan keuangan BLUD
Meningkatkan kapasitas SDM Pengelola, Pembina,
dan Pengawas Keuangan BLUD
Mengalokasikan anggaran pada APBD sebagai
dukungan pengelolaan keuangan BLUD
Yang berpedoman pada peraturan perundang-undangan khususnya
Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah
Nomor 981/4092/KEUDA tanggal 2 Oktober 2020
4
5. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
BLUD DAN PEMDA
Penguatan Peran Pemda dalam pembinaan BLUD
Menyiapkan regulasi yang dibutuhkan dalam
rangka implementasi pengelolaan keuangan BLUD
Meningkatkan kapasitas SDM Pengelola, Pembina,
dan Pengawas Keuangan BLUD
Mengalokasikan anggaran pada APBD sebagai
dukungan pengelolaan keuangan BLUD
Yang berpedoman pada peraturan perundang-undangan khususnya
Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah
Nomor 981/4092/KEUDA tanggal 2 Oktober 2020
5
Pasal 102 Permendagri 79/2018 tentang BLUD
Dalam rangka pembinaan untuk menjaga
kesinambungan implementasi kebijakan BLUD di
daerah, pemerintah daerah wajib melaporkan Unit
Pelaksana Teknis Dinas/Badan Daerah yang
menerapkan BLUD disertai kinerja keuangan dan
nonkeuangan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal
Bina Keuangan Daerah.
6. PELAKSANA KEUANGAN BLUD – DANA NON APBD
Pemimpin BLUD
Pejabat Keuangan BLUD
Bendahara Penerimaan
BLUD
Bendahara Pengeluaran
BLUD
Pejabat Teknis
BLUD
Pejabat dibawah Pejabat
Teknis BLUD dan/atau
Staf
Akuntan
Pengurus Barang Pembantu
Ketiganya harus
dijabat oleh
PNS, diangkat
dan
diberhentikan
oleh kepala
daerah
Pelaksana
Teknis
Kegiatan
BLUD
PEJABAT PENGELOLA BLUD = Disesuaikan dgn nomenklatur yg berlaku
✓ Pejabat Pengelola diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah
✓ Pemimpin bertanggungjawab kepada kepala daerah
✓ Pejabat keuangan dan pejabat teknis bertanggungjawab kepada pemimpin
▪ Pemimpin bertindak selaku KPA/KPB
▪ Dalam hal pemimpin tidak berasal
dari PNS, pejabat keuangan ditunjuk
sebagai KPA/KPB
7. TUGAS PEJABAT PENGELOLA
▪ Memimpin, mengarahkan, membina,
mengawasi, mengendalikan dan
mengevaluasi penyelenggaraan BLUD
▪ Merumuskan kebijakan teknis BLUD
▪ Menyusun Renstra
▪ Menyiapkan RBA
▪ Mengusulkan calon pejabat keuangan
dan pejabat teknis kepada KDH
▪ Menetapkan pejabat lain sesuai
kebutuhan
▪ Mengkoordinasikan pelaksanaan
kebijakan BLUD yang dilakukan pejabat
keuangan dan pejabat teknis,
▪ Mengendalikan tugas pengawasan
internal
▪ Mempertanggjwbkan kinerja operasional
serta keuangan kepada KDH
▪ Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan
KDH
PEMIMPIN PEJABAT KEUANGAN
▪ Merumuskan kebijakan terkait pengelolaan keuangan
▪ Mengkoordinasikan penyusunan RBA
▪ Menyiapkan DPA
▪ Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja
▪ Melakukan Pengelolaan kas
▪ Melakukan pengelolaan utang, piutang dan investasi
▪ Menyusun kebijakan pengelolaan BMD dibawah penguasaannya
▪ Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan
▪ Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan
▪ Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh KDH dan/atau
Pemimpin sesuai kewenangannya
PEJABAT TEKNIS
▪ Menyusun perencanaan kegiatan teknis operasional dan
pelayanan di bidangnya
▪ Melaksanakan kegiatan teknis operasional dan pelayanan sesuai
dengan RBA
▪ Memimpin dan mengendalikan kegiatan teknis operasional dan
pelayanan di bidangnya
▪ Melaksanakan tugas lain dari KDH dan/atau Pemimpin sesuai
kewenangannya
BERFUNGSI SEBAGAI PENANGGUNGJAWAB UMUM
OPERASIONAL DAN KEUANGAN
BERFUNGSI SEBAGAI PENANGGUNGJAWAB KEUANGAN BLUD
BERFUNGSI SEBAGAI PENANGGUNGJAWAB
TEKNIS OPERASI DAN PELAYANAN BIDANGNYA
9. Struktur Organisasi BLUD
Pasal 29 Permendagri 79/2018 menyatakan
bahwa instansi yang bisa menjadi BLUD
adalah UPTD yang memenuhi persyaratan
substantif, teknis dan administratif.
Pengaturan UPTD sendiri diatur oleh
PP 18/2016 tentang Perangkat Daerah
sebagaimana yang telah dirubah
terakhir kali dengan PP 72/2019
Untuk operasionalnya diatur oleh
Permendagri 12/2017 tentang Pedoman
Pembentukan dan Klasifikasi Cabang
Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah
BAB I tentang Pengelola Keuangan
Daerah Lampiran PMDN 77/2020
F. KUASA PENGGUNA ANGGARAN
1. PA dapat melimpahkan sebagian
kewenangannya kepada kepala
Unit SKPD selaku Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA)
2. …
3. …
4. Pertimbangan lokasi dan/atau
rentang kendali dilakukan
terhadap SKPD yang membentuk
Cabang Dinas, Unit Pelaksana
Teknis Daerah, dan/atau
kelurahan sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundangundangan.
5. Pelimpahan sebagian kewenangan
ditetapkan oleh kepala daerah atas
usul kepala SKPD.
10. 3 jenis UPTD
UPTD Kesehatan
(RSD dan PKM)
UPTD berbentuk
satuan pendidikan
formal dan
nonformal
UPTD lainnya/
Umum
Struktur Organisasi BLUD
11. PELAKSANA KEUANGAN BLUD – DANA NON APBD
UPTD Umum Provinsi
Pemimpin BLUD: kepala UPTD
Pejabat keuangan: kepala sub subbagian
tata usaha:
Pejabat teknis
kepala seksi di Provinsi kelas A
pelaksana dan kelompok jabatan
fungsional di Provinsi kelas B
UPTD Umum Kabupaten/Kota
Pemimpin BLUD: kepala UPTD
Pejabat keuangan:
kepala sub subbagian tata usaha di
kabupaten/kota kelas A
salah satu pelaksana di kabupaten/kota
kelas B
Pejabat teknis: kelompok jabatan fungsional
baik di kabupaten/kota kelas A maupun di
kabupaten/kota kelas B
12. PELAKSANA KEUANGAN BLUD – DANA NON APBD
BERDASARKAN REGULASI KHUSUS
RSUD
Prov/Kab/Kota
Kelas A dan B
• Pemimpin BLUD:
Direktur
• Pejabat keuangan:
wakil direktur fungsi
administrasi umum
• Pejabat teknis: para
wakil direktur
RSUD
Prov/Kab/Kota
Kelas C
• Pemimpin BLUD:
Direktur
• Pejabat keuangan:
kepala Bagian
• Pejabat teknis: para
Kepala Bidang
RSUD
Prov/Kab/Kota
Kelas D
• Pemimpin BLUD:
Direktur
• Pejabat keuangan:
kepala subbagian
tata usaha
• Pejabat teknis: para
kepala seksi
RSKD Prov/Kab/Kota
Kelas A
• Pemimpin BLUD: Direktur
• Pejabat keuangan: wakil
direktur fungsi administrasi
umum
• Pejabat teknis: para wakil
direktur
RSKD Prov/Kab/Kota
Kelas B
• Pemimpin BLUD: Direktur
• Pejabat keuangan: kepala
Bagian
• Pejabat teknis: para Kepala
Bidang
Pusat Kesehatan Masyarakat
• Pemimpin BLUD : Kepala
Puskesmas,
• Pejabat keuangan : Kepala
Tata Usaha
• Pejabat teknis: para
penanggungjawab.
Satuan Pendidikan SMA/SMK
• Pemimpin BLUD : Kepala
Sekolah,
• Pejabat keuangan : Kepala
Tata Usaha,
• Pejabat teknis: para Wakil
Kepala Sekolah
13. Tahapan Renstra BLUD dalam tahapan Renstra PD
SKPD BLUD
Bab I Pendahuluan
•Latar Belakang
•Pengertian Rencana Strategis
•Tujuan Penyusunan Rencana Strategis
•Dasar Hukum Rencana Strategis
•Perubahan Rencana Strategis
•Sistematika Penulisan
Bab II Gambaran Pelayanan
•Gambaran Umum BLUD
•Gambaran Organisasi BLUD
•Kinerja Pelayanan BLUD
Bab III Permasalahan dan Isu Stategis
•Identifikasi Permasalahan
•Isu Strategis
•Rencana Pengembangan Layanan
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Arah Kebijakan
• Visi
• Misi
• Tujuan
• Sasaran
• Strategi dan Arah Kebijakan
Bab V Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
•Rencana Program dan Kegiatan
Bab VI Penutup
Outline Renstra BLUD
1
14. STRUKTUR PERENCANAAN ANGGARAN BLUD
Berdasarkan Pasal 50 s.d 57 Permendagri
79/2018 terdapat 3 (tiga) bagian pos akun besar :
Pendapatan
BLUD
Belanja
BLUD
Pembiayaan
BLUD
15. STRUKTUR ANGGARAN BLUD – PENDAPATAN BLUD
Pendapatan BLUD
Jasa layanan Hibah Hasil kerjasama dengan pihak
lain
APBD Lain-lain pendapatan BLUD yang
sah
Penganggaran Pendapatan BLUD pada RKA SKPD dianggarkan pada:
KELOMPOK: PAD
JENIS: LAIN-LAIN PAD YANG SAH
OBYEK: PENDAPATAN BLUD
RINCIAN OBYEK: PENDAPATAN BLUD
SUB RINCIAN OBYEK: PENDAPATAN BLUD ....... (diisi nama BLUD)
BUKAN RETRIBUSI DAERAH
Menjadi anggaran defisit pada
RKA SKPD yang dicatat sbg RK
PPKD baik secara
UP/GU/TU/LS
15
16. Menu/Rincian/Komponen
Aktivitas BLUD
Belanja Operasi
Belanja
Pegawai
Belanja
Barang
dan Jasa
Belanja
Bunga
Belanja
Lain
Belanja Modal
Belanja
Tanah
Belanja
Peralatan
dan Mesin
Belanja
Gedung
dan
Bangunan
Belanja
Jalan,
Irigasi dan
Jaringan
Belanja
Aset Tetap
Lainnya
Belanja
Aset
Lainnya
Penganggaran Belanja BLUD
pada RKA SKPD dianggarkan
pada:
Program: Penunjang Urusan Pemerintah Daerah
Kegiatan : Peningkatan Pelayanan BLUD
Sub Kegiatan: Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD
Belanja Operasi
Belanja
Pegawai
Belanja
Barang
dan Jasa
Belanja
Bunga
Belanja
Subsidi
Belanja
Hibah
Belanja
Bantuan
Sosial
Belanja Modal
Belanja
Tanah
Belanja
Peralatan
dan Mesin
Belanja
Gedung
dan
Bangunan
Belanja
Jalan,
Irigasi dan
Jaringan
Belanja
Aset
Tetap
Lainnya
Belanja
Aset
Lainnya
TIDAK SAMPAI OBYEK, RINCIAN OBYEK DAN SUB RINCIAN OBYEK
RINCIAN ADA DALAM RBA
16
SAMPAI OBYEK, RINCIAN OBYEK DAN SUB RINCIAN OBYEK = BERBEDA DENGAN KEPMENDAGRI 050/5889 TAHUN 2021
Struktur Anggaran BLUD
– Belanja BLUD
17. STRUKTUR ANGGARAN BLUD –
PEMBIAYAAN BLUD Pembiayaan BLUD
Penerimaan
Pembiayaan
Sisa lebih perhitungan
anggaran tahun
anggaran sebelumnya
Divestasi
Penerimaan
utang/pinjaman
Pengeluaran
Pembiayaan
Investasi
Pembayaran pokok
utang/pinjaman
17
SiLPA TA sebelumnya adalah
rencana penggunaan saldo kas
BLUD yang sampai dengan
tanggal 31 Desember tahun
sebelumnya masih terdapat
pada rekening kas BLUD baik
yang ada di Bank maupun yang
tunai.
Berdasarkan pasal 95 PMDN
79/2018, SiLPA TA sebelumnya harus
dianggarkan di RBA dapat
berdasarkan proyeksi dan/atau
catatan historis tahun-tahun
sebelumnya agar bisa digunakan
pada awal TA yang berkenaan.
rencana
penarikan dana
karena BLUD
menarik inv jk
pendek, seperti
deposito jk
pendek 3 (tiga)
sampai 12 (dua
belas) bulan.
rencana
penerimaan dana
dari kewajiban
berupa
utang/pinjaman,
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
rencana
pengeluaran dana
untuk membayar
atau melunasi atau
melakukan cicilan
kewajiban berupa
utang/pinjaman
yang dilaksanakan
sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-
undangan.
rencana
pengeluaran dana
BLUD untuk
melakukan atau
menempatkan inv jk
pendek, seperti
deposito jk pendek
3-12 bulan dan inv
non permanen dana
bergulir, baik yang
berasal dari SiLPA
kas BLUD/dana
kelolaan
18. PROSES PENYUSUNAN
RENCANA BISNIS ANGGARAN
(RBA)
Ringkasan
pendapatan,
belanja dan
pembiayaan
Rincian
anggaran
pendapatan,
belanja dan
pembiayaan
Perkiraan
harga
Besaran
persentase
ambang
batas
Perkiraan
maju atau
forward
estimate
Standar
Pelayanan
Minimal
18
Komponen
Dokumen
RBA
Anggaran Berbasis Kinerja, merupakan analisis
kegiatan yang berorientasi pada pencapaian output
dengan penggunaan sumber daya secara efisien.
Standar Satuan Harga, merupakan harga satuan
setiap unit barang/jasa yang berlaku disuatu daerah
yang ditetapkan KDH
Kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan yang
diperkirakan akan diperoleh dari layanan yang diberikan
kepada masyarakat, hibah, hasil kerjasama dengan pihak
lain dan/atau hasil usaha lainnya, APBD, dan sumber
pendapatan BLUD lainnya.
Pasal 58 s.d Pasal 64 Permendagri 79/2018 , menyusun RBA mengacu pada Renstra BLUD
dan evaluasi kinerja pelaksanaan BLUD sebelumnya. RBA disusun berdasarkan :
26. Pengeluaran BLUD yang bersumber dari: jasa
layanan; hibah tidak terikat; hasil kerjasama
dengan pihak lain; lain-lain pendapatan BLUD
yang sah, diberikan fleksibilitas dengan
mempertimbangkan volume kegiatan
pelayanan.
Pengeluaran BLUD ini merupakan belanja yang
disesuaikan dengan perubahan pendapatan
dalam ambang batas RBA/DBA dan DPA yang
telah ditetapkan secara definitif.
Ambang batas adalah besaran persentase
realisasi belanja yang diperkenankan
melampaui anggaran dalam RBA/DBA dan DPA.
Anggaran BLUD yang tercantum dalam RBA dan
DPA dapat bertambah atau berkurang dari yang
direncanakan sepanjang bertambah atau
berkurangnya terkait dengan pendapatan
secara proporsional (flexible budget).
AMBANG BATAS
Flexible budget tersebut ditetapkan dengan besaran
ambang batas, dihitung memperhitungkan fluktuasi
kegiatan operasional, meliputi:
Dihitung tanpa memperhitungkan saldo awal kas;
Kecenderungan/tren selisih anggaran pendapatan BLUD
selain dari pendapatan APBD tahun berjalan dengan
realisasi 2 (dua) tahun anggaran sebelumnya;
Kecenderungan/tren selisih pendapatan BLUD selain
pendapatan APBD dengan prognosis tahun anggaran
berjalan;
Ditetapkan dalam RBA/DBA dan DPA (berupa catatan
informasi persentase ambang batas);
Merupakan kebutuhan yang dapat diprediksi, dapat
dicapai, terukur, rasional dan dapat
dipertanggungjawabkan; dan
Penggunaan ambang batas apabila target pendapatan
(Non APBD) diprediksi melebihi yang telah ditetapkan
dalam RBA/DBA dan DPA.
1
2
3
4
5
6
27. CONTOH PERHITUNGAN AMBANG BATAS DAPAT DIJELASKAN PADA
TABEL DIBAWAH INI:
NO Tahun ANGGARAN REALISASI/
PROGNOSA
SELISIH
Rp. %
1 2 3 4 5=(4-3) 6=(5/3X100)
1 (20XX-2) 5.000 7.000 2.000 40
2 (20XX-1) 9.000 11.000 3.000 33,33
3 (20XX) 11.000 15.000 4.000 36,36
JUMLAH 109,69
Berdasarkan tabel diatas, terdapat besaran ambang batas RBA tahun anggaran (20XX+1) = (109,69 : 3) = 36,56% dari
rencana biaya yang bersumber dari pendapatan jasa layanan, hibah tidak terikat, hasil kerjasama, dan lain-lain
pendapatan BLUD yang sah, Tahun Anggaran (20XX+1). Untuk itu, apabila rencana belanja bersumber dari
pendapatan jasa layanan, hibah tidak terikat, hasil kerjasama, dan lain-lain pendapatan BLUD yang sah, Tahun
Anggaran (20XX+1), misal diperkirakan Rp.13.000.000.000,- maka besaran ambang batas 36,56% X
Rp13.000.000.000,- = Rp.4.752.800.000,-
Dengan demikian, apabila realisasi belanja BLUD masih dibawah (Rp.13.000.000.000,- + Rp.4.752.800.000,-) =
Rp.17.752.800.000,- BLUD dapat melaksanakan belanja dengan melaporkan kepada PPKD. Sedangkan apabila
pendapatan melebihi Rp.17.752.800.000,- BLUD dapat melaksanakan belanja dari kelebihan pendapatan tersebut
setelah mendapatkan persetujuan dari kepala daerah terlebih dahulu dan dituangkan dalam bentuk peraturan kepala
daerah.
28. ALUR PENYUSUNAN RBA DAN RKA DARI UPTD SAMPAI KE PEMDA
PEMDA diwakili
PPKD
SKPD B
UNIT SKPD B yg bertugas sbg
Konsolidator
RKA
Konsolidasi
RBA
UPT A
RBA
UPT B
RBA
UPT C
RBA
UPT D
SKPD A
RKA
RBA
UPT
Unit Organisasi Bersifat
Khusus/UPT
RBA
RKA
29. PROSES PENGAJUAN DAN PENETAPAN RENCANA BISNIS
DAN ANGGARAN (RBA)
UPTD/ BLUD
RBA
RKA-
SKPD
RBA
SKPD PPKD TAPD
PENELAAHAN
HASIL TELAAH
DIGUNAKAN SEBAGAI
DASAR
PERTIMBANGAN
ALOKASI APBD UNTUK
BLUD
DITUANGKAN DALAM
RANPERDA APBD
UNTUK DITETAPKAN
MENJADI PERDA
APBD
INTEGRASI/KONSOLIDASI
30. PERUBAHAN RENCANA BISNIS ANGGARAN
1
Pergeseran Anggaran Belanja BLUD => tidak melebihi pagu jenis belanja di DPA
2
Pelaksanaan Ambang Batas => dapat melebihi pagu jenis belanja di DPA, jika sebelum perubahan
akan ditampung di perubahan APBD, jika sesudah perubahan akan dilaporkan pada LRA
3
Penggunaan SiLPA Tahun Sebelumnya BLUD (untuk penggunaan SiLPA TA sblmnya yang belum
dianggarkan) => dapat melebihi pagu jenis belanja di DPA, jika sebelum perubahan akan
ditampung di perubahan APBD, jika sesudah perubahan akan dilaporkan pada LRA
4
Penyesuaian SiLPA Tahun Sebelumnya BLUD (untuk SiLPA TA sblmnya yang sudah dianggarkan) =>
dapat melebihi pagu jenis belanja di DPA, jika sebelum perubahan akan ditampung di perubahan
APBD, jika sesudah perubahan akan dilaporkan pada LRA
Perubahan RBA dapat dilakukan karena beberapa hal sebagai berikut:
31. DBA ini menjadi dasar pelaksanaan anggaran yang bersumber dari dana BLUD.
Dokumen Bisnis dan Anggaran (DBA) adalah dokumen yang sudah ditandatangani oleh Pemimpin BLUD
setelah menyesuaikan RBA berdasarkan hasil evaluasi TAPD.
Pelaksanaan anggaran BLUD selanjutnya selain mensyaratkan DPA juga harus dengan melampirkan DBA.
PPKD mengesahkan DPA sebagai dasar pelaksanaan anggaran BLUD/dasar penarikan dana untuk kegiatan
BLUD baik yang bersumber dari APBD maupun yang bersumber dana BLUD
RBA yang dilampirkan tersebut harus memuat pendapatan, belanja dan penerimaan pembiayaan,
pengeluaran pembiayaan.
DPA yang sudah disusun dilampiri RBA diserahkan kepada PPKD untuk disahkan.
PENYUSUNAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN BLUD
Arahan
PMDN
79/2018
Arahan
Pedoman
Keuangan
BLUD (SE
Dirjen BKD
981/4092
thn 2020)
32. PENGELOLAAN REKENING BLUD
Rekening kas BLUD dipegang oleh Pejabat
Keuangan.
Pada mekanisme ini semua penerimaan dan pengeluaran
kas BLUD bermuara di Rekening kas BLUD dipegang oleh
Pejabat Keuangan ini.
Bendahara Penerimaan BLUD dan Bendahara Pengeluaran BLUD dapat
memiliki rekening bank tersendiri baik keduanya atau salah satunya.
Bendahara Penerimaan BLUD dalam batas waktu yang ditentukan (paling lama
1 hari kecuali keadaan geografis kurang mendukung atau pengecualian lain)
menyetor penerimaan yang diterimanya secara tunai ke rekening kas BLUD.
33. PROSES PELAKSANAAN PENDAPATAN BLUD
Jasa layanan
1
Hibah
2
Hasil Kerjasama dengan pihak lain
3
APBD = ditatausahakan terpisah
4
Lain-lain pendapatan BLUD yang sah
5
Penatausahaan pendapatan BLUD
meliputi komponen-komponen
pendapatan BLUD yang bersumber dari :
Pembukuan atas Pendapatan Melalui
Rekening Kas BLUD
Pembukuan atas Pendapatan Secara
Tunai
1
1
Pembukuan atas Pendapatan Melalui
Rekening Bank Bendahara Penerimaan
BLUD
Dicatat dalam Buku Kas
Umum Penerimaan dan
Penyetoran
34.
35.
36.
37. PROSES PELAKSANAAN BELANJA BLUD
Pejabat Keuangan BLUD
Menerima S-OPD UP/GU/LS dari Pemimpin BLUD dan menerbitkan Surat Pencairan Dana
(S-PD UP/GU/LS)
Pemimpin BLUD
Mengesahkan S-OPD UP/GU/LS dan menyerahkan kepada Pejabat Keuangan BLUD
Pejabat Keuangan BLUD
Melakukan verifikasi S-PPD UP/GU/LS dan menyiapkan Surat Otorisasi Pencairan Dana
(S-OPD UP/GU/LS) untuk disahkan Pemimpin BLUD
Bendahara Pengeluaran BLUD
Mengajukan Surat Permintaan Pencairan Dana (S-PPD UP/GU/LS) kepada Pemimpin
BLUD melalui Pejabat Keuangan BLUD
Bendahara
Pengeluaran
Pembantu APBD
• Melakukan
pembukuan dan
pertanggungjawaban
Belanja APBD
berdasakan
mekanisme
keuangan APBD
38.
39.
40.
41.
42.
43. PENATAUSAHAAN BELANJA BLUD
Pembukuan Belanja BLUD dilakukan oleh
bendahara pengeluaran BLUD menggunakan:
1. Buku Kas Umum (BKU) Pengeluaran BLUD
2. Buku Pembantu BKU Pengeluaran BLUD
sesuai dengan kebutuhan seperti :
• Buku Pembantu Kas Tunai;
• Buku Pembantu Simpanan/Bank;
• Buku Pembantu Setara Kas;
• Buku Pembantu Panjar;
• Buku Pembantu Pajak;
• Buku Pembantu Rincian Obyek Belanja.
• Pembukuan Belanja dari dana APBD yang
sudah dilakukan bendahara pengeluaran
pembantu SKPD juga dapat dilakukan
bendahara pengeluaran BLUD menggunakan:
1. Buku Kas Umum (BKU) Pengeluaran APBD
2. Buku Pembantu BKU Pengeluaran APBD
sesuai dengan kebutuhan seperti :
• Buku Pembantu Kas Tunai;
• Buku Pembantu Simpanan/Bank;
• Buku Pembantu Panjar;
• Buku Pembantu Pajak;
• Buku Pembantu Rincian Obyek Belanja.
44.
45.
46.
47. PENATAUSAHAAN DI PEJABAT KEUANGAN BLUD
• Tidak ada yang dilakukan oleh Pejabat Keuangan BLUD karena hanya menunggu dana yang masuk ke rekening kas
BLUD.
Penerimaan pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan BLUD
• berperan dalam verifikasi S-PPD dari Bendahara Pengeluaran BLUD kemudian menyiapkan S-OPD
Pengeluaran Belanja BLUD (UP/GU/LS)
• Pejabat Keuangan BLUD mengajukan S-PPD Pejabat Keuangan (S-PPD PK) dan draft S-OPD
Pengeluaran Pembiayaan BLUD
• Pejabat Keuangan harus meyakini bahwa dana yang digunakan adalah idle cash.
• menyampaikan rencana penempatan dana pada aset setara kas kepada Pemimpin BLUD mencakup jumlah dana
dan pilihan deposito beserta alasan dan hasil analisa pemilihan.
• Apabila Pemimpin BLUD menyetujui, dikeluarkan Surat Keputusan Pemimpin BLUD tentang aset setara kas yang
dipilih.
• Berdasarkan SK Pemimpin BLUD, Pejabat Keuangan menerbitkan Surat Perintah Pemindahbukuan Pejabat
Keuangan yang memerintahkan pemindahan dana dari kas BLUD ke dalam aset setara kas yang dipilih.
Pengeluaran Setara Kas (aset setara kas seperti deposito dibawah tiga bulan)
48.
49.
50. PENATAUSAHAAN DI PEJABAT KEUANGAN BLUD
Pembukuan Pejabat Keuangan BLUD dilakukan dalam rangka pembukuan untuk
mengendalikan rekening kas BLUD yang dilakukan dengan menggunakan Buku
Kas Umum Pejabat Keuangan BLUD.
Pembukuan Pejabat Keuangan BLUD meliputi pencatatan atas :
1.Penerimaan pendapatan BLUD (diluar pendapatan APBD) yang diterima dari:
a.Bendahara Penerimaan BLUD secara tunai maupun pindah buku/transfer dari
rekening bank Bendahara Penerimaan BLUD
b.Pembayar Pendapatan BLUD secara tunai maupun pindah buku/transfer dari
rekening Pembayar Pendapatan BLUD
2.Penerimaan Pembiayaan BLUD
3.Pengeluaran Belanja BLUD baik untuk mekanisme UP/GU maupun LS
4.Pengeluaran Pembiayaan BLUD
51.
52. PERTANGGUNGJAWABAN PENDAPATAN DAN
BELANJA BLUD
Bendahara pengeluaran BLUD
wajib menyampaikan
pertanggungjawaban atas
pengelolaan uang yang terdapat
dalam kewenangannya.
Pertanggungjawaban tersebut
terdiri atas :
• pertanggungjawaban penggunaan
UP/GU
• pertanggungjawaban bulanan
Bendahara penerimaan BLUD wajib
mempertanggungjawabkan pengelolaan uang yang
menjadi tanggungjawabnya kepada Pemimpin BLUD
melalui Pejabat Keuangan BLUD paling lambat pada
tanggal 5 bulan berikutnya.
Pertanggungjawaban dituangkan dalam Laporan
pertanggungjawaban (LPJ) bendahara penerimaan BLUD
yang memuat informasi tentang rekapitulasi
penerimaan, penyetoran dan saldo kas yang ada di
bendahara Penerimaan BLUD
LPJ tersebut dilampiri dengan :
•BKU Penerimaan yang telah ditutup pada akhir bulan berkenaan;
•Register STS; dan
•Bukti penerimaan yang sah dan lengkap.
53.
54.
55.
56. PELAPORAN PENDAPATAN, BELANJA DAN
PEMBIAYAAN BLUD
Menyusun
Laporan
Pendapatan,
Belanja dan
Pembiayaan
Melampirkan
SPTJ
disampaikan ke
Kepala SKPD
Berdasarkan
Laporan dan
SPTJ, Kepala
SKPD
menerbitkan
SP3BP untuk
disampaikan ke
PPKD
Berdasarkan
SP3BP, PPKD
melakukan
pengesahan
dengan
menerbitkan
SP2BP
SECARA
BERKALA
kepada
PPKD
57.
58.
59.
60.
61. PELAPORAN KEUANGAN BLUD
7 (tujuh) laporan keuangan
BLUD yang diminta PSAP 13
Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih (LP SAL);
Neraca;
Laporan Operasional (LO);
Laporan Arus Kas (LAK);
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
Catatan atas Laporan Keuangan
(CaLK)
Pada dasarnya konsep
akuntansi BLUD sama
dengan Pemda, hanya tidak
perlu akun resiprokal (RK
SKPD & RK PPKD)
Basis Kas pengakuan
realisasi atas pendapatan,
belanja, dan pembiayaan
dalam LRA
Basis akrual untuk
pengakuan pendapatan,
beban, aset, utang, dan
ekuitas dalam pelaporan
finansial berbasis akrual
yaitu LO, Neraca dan LPE
Hanya saja terdapat
pengaturan secara khusus
mengacu PSAP 13 tentang
Penyajian Laporan Keuangan
Badan Layanan Umum
RUANG LINGKUP
• Secara umum, Standar Akuntansi BLU
mengacu pada seluruh PSAP, kecuali diatur
tersendiri dalam PSAP ini. (Par 4 PSAP13)
• BLU merupakan instansi di lingkungan
pemerintah pusat/daerah yang mengelola
kekayaan negara/daerah yang tidak
dipisahkan. Sebagai instansi pemerintah,
BLU menerapkan pernyataan standar ini
dalam menyusun laporan keuangan. (Par 5
PSAP13)
Pasal 99 ayat (7) Permendagri 79/2018
Laporan keuangan diaudit oleh pemeriksa eksternal
pemerintah sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan = BPK RI
68. Pengumpulan informasi-informasi penting
mengenai nilai-nilai yang terdapat pada LRA,
NERACA, LO, & LPE.
Penyusunan rincian untuk angka-angka yang
perlu dibuat rincian dan penjelasan.
Mengkompilasi semua informasi beserta
rincian kedalam format CaLK yang telah
ditetapkan dalam SAPD
PENYUSUNAN CALK BLUD
6
69. ALUR UTAMA PENATAUSAHAAN KEUANGAN
DANA BLUD NON APBD
Pelaporan Akuntansi (meliputi Dana APBD dan BLUD) – Siklus Akuntansi
Pelaporan BLUD (meliputi Dana BLUD)
SPTJ Lap Pdptn, Belanja, Pembiayaan BLUD SP3BP SP2BP
Penatausahaan (meliputi Dana APBD dan BLUD) – BKU, BP, LPJ, SPJ
TBP, STS dan NK S-PPD, S-OPD, S-PD SK Pemimpin BLUD SP Pejabat Keuangan
Anggaran Kas
Anggaran Kas dana APBD Anggaran Kas dana BLUD
RKA, DPA serta DBA
RKA, DPA, DBA dari dana APBD RKA, DPA dan DBA dari dana BLUD
DBA dan Anggaran Kas dana BLUD
RBA (meliputi Dana APBD dan BLUD)
Renstra BLUD
Pelaporan Akuntansi SKPD – Siklus
Akuntansi
Penatausahaan – BKU, BP, LPJ, SPJ
TBP, STS dan NK SPP, SPM, SP2D
Anggaran Kas SKPD
DPA SKPD
RKA SKPD
Renja SKPD
Renstra SKPD
ALUR UTAMA PENATAUSAHAAN
KEUANGAN APBD
69
Top Up dan Bottom UP
Lapkeu dana BLUD support data
70. Perkada yang harus dibuat sesuai amanat PMDN 79/2018
• Pasal 4
• tentang Pejabat Pengelolaan dan Pegawai Profesional Lainnya
• Pasal 22 Ayat (1)
• tentang Pembinaan dan Pengawasan BLUD
• Pasal 24 Ayat (1)
• tentang Remunerasi
• Pasal 38 Ayat (2)
• tentang Pola Tata Kelola
• Pasal 41 Ayat (2)
• tentang Rencana Strategi
• Pasal 43 Ayat (2)
• tentang Standar Pelayanan Minimal
• Pasal 64 Ayat (3)
• tentang Penyusunan, Pengajuan, Penetapan, dan Perubahan RBA =
Perkada Pengelolaan Keuangan BLUD
• Pasal 73
• tentang Pelaksanaan Anggaran = Perkada Pengelolaan Keuangan
BLUD
• Pasal 77 Ayat (1)
• tentang Pengadaan Barang dan Jasa
• Pasal 83 Ayat (6)
• tentang Tarif Layanan
• Pasal 85 Ayat (2)
• tentang Tata Cara Penghapusan Piutang = Perkada Pengelolaan
Keuangan BLUD
• Pasal 87 Ayat (5)
• tentang Tata Cara Pengajuan Pinjaman Jangka Pendek = Perkada
Pengelolaan Keuangan BLUD
• Pasal 91 Ayat (6)
• tentang Tata Cara Kerja Sama
• Pasal 94
• tentang Pengelolaan Investasi = Perkada Pengelolaan Keuangan
BLUD
• Pasal 96
• tentang Pengelolaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran = Perkada
Pengelolaan Keuangan BLUD
• Pasal 99 Ayat (5)
• tentang Kebijakan Akuntansi
71. Tambahan Usulan Peraturan Kepala Daerah
• Pasal 18 Ayat (2) dan (3) Permendagri 79/2018
• tentang Penilaian Kinerja BLUD
• Pasal 18 Ayat (4) Permendagri 79/2018
• tentang Laporan Dewan Pengawas
• Pasal 14 Permendagri 79/2018
• tentang Satuan Pengawasan Internal
• Pasal 21A & 44 Ayat (2) PP 72/2019
• tentang Laporan Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan, Barang Milik Daerah, dan
Kepegawaian