SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
Nama : Jusriadi
Nim : I011191015
Rangkuman Materi
Pengenceran Semen
Pengenceran merupakan cara yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kualitas dan volume sperma selama
penyimpanan. Proses pengenceran memiliki tujuan untuk memperbanyak volume semen, melindungi spermatozoa dari
cold shock, menyediakan zat makanan dan menyediakan buffer bagi spermatozoa
Menurut Toelihere (1993), penggunaan bahan pengencer semen harus mempertahankan viabilitas spermatozoa
sebelum digunakan pada waktunya. Salah satu pengencer yang umum digunakan adalah Tris Aminomethan kuning telur.
 Tris Aminomethan: sebagai buffer untuk mencegah perubahan Ph
 Asam sitrat : sebagai buffer, pengikat butir-butir kuning telur dan mempertahankan tekanan osmotik dan keseimbangan
elektrolit
 Laktosa dan fruktosa : sebagai sumber energi spermatozoa
 Kuning telur : sebagai pelindung spermatozoa dari cold shock dan sumber energi bagi spermatozoa.
 Raffinosa : sebagai sumber energi dan mencegah efek lethal pembekuan
 Penicillin dan Streptomycin : mencegah pertumbuhan mikroorganisme
Syarat
Murah, sederhana, praktis. Pengencer semen harus dapat menyediakan nutrisi bagi kebutuhan spermatozoa,
memungkinkan spermatozoa bergerak secara progresif , mengandung unsur-unsur yang sifat fisik dan kimianya hampir
sama dengan semen, tidak bersifat racun terhadap spermatozoa dan saluran kelamin betina, dapat melindungi spermatozoa
dari kejutan dingin.
Pembekuan Semen
Pembekuan semen adalah suatu proses penghentian sementara kegiatan hidup dari sel tanpa mematikan fungsi sel
(Mumu, 2009). Prinsip pembekuan semen itu sendiri adalah dapat mempertahankan kelangsungan hidup sperma dalam
jangka waktu yang lama (long term preservation).
Prefreezing
 Prefreezing adalah tahap sebelum dilakukan pembekuan
 Straw yang berisi semen disusun pada rak straw dan ditempatkan dalam uap N2 cair sekitar 4,5 cm di atas permukaan
nitrogen cair.
 Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Peternakan Nomor :1220/HK.060/F/12/2007 Tentang Petunjuk Teknis
Produksi dan Distribusi Semen Beku menunjukkan proses pre freezing dilakukan dalam storage kontainer, straw
disusun dirak dan dilakukan 2-4 cm di atas permukaan N2 cair selama 5-9 menit
Ekuilibrasi
Ekuilibrasi adalah waktu yang dibutuhkan oleh spermatozoa untuk menyesuaikan diri sebelum dilakukan
pembekuan. Itu dilakukan dengan cara menempatkan straw pada temperatur 5oC selama empat jam.
Tahapan Pembekuan Semen
1. Penampungan semen
2. Penilaian/evaluasi semen
3. Pengenceran
4. Pengisian dan penutupan straw (filling dan sealing)
i) Pengisian straw dilakukan dengan mesin pengisi straw otomatis yang berada di dalam kamar pendingin.
ii) Straw yang telah diisi langsung ditutup secara otomatis dengan mesin yang sama. Dibiarkan dalam kamar
pendingin selama kurang lebih tiga jam.
iii) Waktu ini dikenal sebagai waktu ekuilibrasi (equilibration period) yaitu waktu yang diberikan kepada
spermatozoa untuk mengadakan keseimbangan dengan cairan pengencer yang mengandung gliserol selama
jangka waktu waktu tertentu pada suhu ditas suhu
Pengenceran Semen
Pengenceran merupakan cara yang dapatdilakukan untuk mempertahankan kualitas dan volume sperma selama
penyimpanan. Menurut Toelihere (1993), penggunaan bahan pengencer semen harus mempertahankan viabilitas
spermatozoa sebelum digunakan pada waktunya. Pengencer semen juga harus memungkinkan spermatozoa bergerak secara
progresif , tidak bersifat racun terhadap spermatozoa, dapat melindungi spermatozoa dari kejutan dingin (cold shock).
Pengencer yang sering digunakan untuk pengenceran semen adalah Tris-kuning telur, sitrat-kuning telur, susu segar-kuning
telur, susu skim-kuning telur, laktosa-kuning telur.
Langkah-Langkah dalam pengenceran Semen
Pembuatan Pengencer Natrium Sitrat Kuning Telur
A. Timbang 2,90 gram Natrium sitrat dihidrat dan 0,80 gram krisstal Glukosa. Masukkan ke dalam labu ukur 100 ml.
Tambahkan aqua-bidestilata sampai mencapai volume 100 ml. Kocok sampai semua kristal Natrium sitrat larut.
Pindaahkan larutan ke dalam labu Erlen-meyer 100 ml. Tutup mulut labu dengan alumunium foil atau parafin film.
Simpan larutan tersebut untuk digunakan sewaktu-waktu.
B. Bersihkan satu butir telur ayam yang masih segar dengan air kran. Bilas menggunakan kapas yang dibasahi alkohol 70
%
C. Pecahkan telur tersebut dengan jalan memotong kulitnya menjadi dua bagian. Tahan kuning telurnya pada salah satu.
potongan sedangkan putih telurnya (albumennya) ditampung pada tempat lain atau dibuang. Pindahkan kuning telur
tersebut pada potongan kulit telur yang lain sambil membuang albumen yang tersisa. Jaga jangan sampai kuning telur
tersebut pecah.
D. Sediakan satu lembar kertas saring ukuran 12 x 10 cm.
E. Tuangkan kuning telur tersebut pada lembaran kertas saring. Gulingkan kuning telur tersebut agar albumen yang masih
menempel pada kuning telur terserap kertas saring.
F. . Siapkan gelas ukur 20 ml yang mulutnya disambung dengan corong gelas bermulut lebar.
G. Tusuk kuning telur menggunakan scalpel steril dan tuangkan isinya ke dalam gelas ukur. Jaga jangan sampai lapisan
pembungkus kuning telur (membran vitellin) tercampur dengan jalan menahan selaput tersebut dengan scalpel
H. Siapkan 80 ml larutan Natrium sitrat glukosa dalam Beaker glass 100 ml
I. Tuangkan 20 ml kuning telur ke dalam 80 ml larutan Natrium Sitrat. Aduk pelan-pelan menggunakan batang pengaduk
gelas sampai homogen. Pengadukan dilakukan secara hatihati dan perlahan supaya tidak menimbulkan busa berlebihan
J. Tambahkan 100.000 international unit ( i.u.) Penicillin dan 100 mg Streptomycin ke dalam larutan Natrium Sitrat
Kuning Telur (1000 i.u Penicillin dan 1 mg Streptomycin untuk setiap milliliter pengencer).
K. Tutup mulut Beaker glass menggunakan alumunium foil. Larutan Natrium Sitrat Kuning Telur siap digunakan
Perhitungan Semen
Perhitungan Jumlah Dosis = V x KT x M KSM = 3,00 x 3000 juta x 0,90 100 juta = 81 dosis
Perhitungan Volume Pengencer dan Semen = Jumlah Dosis x Volume Inseminasi = 81 dosis x 0,50 ml = 40,50 ml.
Perhitungan Volume Pengencer yang harus ditambahkan = (Volume Pengencer dan Semen) – (Volume Semen) = 40,50 ml
– 3,00 ml = 37,50 ml
SEMEN

More Related Content

Similar to SEMEN

Triploidisasi
TriploidisasiTriploidisasi
TriploidisasiIgna nada
 
Inseminasi Buatan
Inseminasi BuatanInseminasi Buatan
Inseminasi BuatanRizza Muh
 
Kegiatan Penetasan Telur
Kegiatan Penetasan TelurKegiatan Penetasan Telur
Kegiatan Penetasan TelurSIlfani Sabila
 
PRESENTASI ELVIA.pptx
PRESENTASI ELVIA.pptxPRESENTASI ELVIA.pptx
PRESENTASI ELVIA.pptxzulfahendra4
 
49037-75676646212-1-PB.pdf
49037-75676646212-1-PB.pdf49037-75676646212-1-PB.pdf
49037-75676646212-1-PB.pdfadelbb
 
Pengolahan Kedelai: Tempe, Tahu, Kembang Tahu, & Kecap
Pengolahan Kedelai: Tempe, Tahu, Kembang Tahu, & KecapPengolahan Kedelai: Tempe, Tahu, Kembang Tahu, & Kecap
Pengolahan Kedelai: Tempe, Tahu, Kembang Tahu, & KecapDreitsohn Franklyn Purba
 
Produksi_Protein_Sel_Tunggal.pptx
Produksi_Protein_Sel_Tunggal.pptxProduksi_Protein_Sel_Tunggal.pptx
Produksi_Protein_Sel_Tunggal.pptxmimingperdana
 
Ppt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptxPpt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptxMirwanSetiadi1
 
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi  PakanPoir Poin Klh S2 2009 Formulasi  Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakanptkonline
 
Boiler untuk pengalengan ika1
Boiler untuk pengalengan ika1Boiler untuk pengalengan ika1
Boiler untuk pengalengan ika1wahyuIDM
 
38673798 pembuatan-nata-de-coco
38673798 pembuatan-nata-de-coco38673798 pembuatan-nata-de-coco
38673798 pembuatan-nata-de-cocostreetbandit
 
Moch salim kadar protein kista artemia curah yang dijual petambak kota rem...
Moch salim    kadar protein kista artemia curah yang dijual petambak kota rem...Moch salim    kadar protein kista artemia curah yang dijual petambak kota rem...
Moch salim kadar protein kista artemia curah yang dijual petambak kota rem...MochSalim1
 
Praktikum whole mount hewan
Praktikum whole mount hewanPraktikum whole mount hewan
Praktikum whole mount hewanNiakhairani
 

Similar to SEMEN (20)

Triploidisasi
TriploidisasiTriploidisasi
Triploidisasi
 
Inseminasi Buatan
Inseminasi BuatanInseminasi Buatan
Inseminasi Buatan
 
Kegiatan Penetasan Telur
Kegiatan Penetasan TelurKegiatan Penetasan Telur
Kegiatan Penetasan Telur
 
PRESENTASI ELVIA.pptx
PRESENTASI ELVIA.pptxPRESENTASI ELVIA.pptx
PRESENTASI ELVIA.pptx
 
49037-75676646212-1-PB.pdf
49037-75676646212-1-PB.pdf49037-75676646212-1-PB.pdf
49037-75676646212-1-PB.pdf
 
Sejarah cimory
Sejarah cimorySejarah cimory
Sejarah cimory
 
Pengolahan Kedelai: Tempe, Tahu, Kembang Tahu, & Kecap
Pengolahan Kedelai: Tempe, Tahu, Kembang Tahu, & KecapPengolahan Kedelai: Tempe, Tahu, Kembang Tahu, & Kecap
Pengolahan Kedelai: Tempe, Tahu, Kembang Tahu, & Kecap
 
Produksi_Protein_Sel_Tunggal.pptx
Produksi_Protein_Sel_Tunggal.pptxProduksi_Protein_Sel_Tunggal.pptx
Produksi_Protein_Sel_Tunggal.pptx
 
Produk olahan telur
Produk olahan telurProduk olahan telur
Produk olahan telur
 
Ppt karantina
Ppt karantinaPpt karantina
Ppt karantina
 
Sabun
SabunSabun
Sabun
 
Ppt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptxPpt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptx
 
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi  PakanPoir Poin Klh S2 2009 Formulasi  Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
 
Uji sterilitas mikrobiologi
Uji sterilitas mikrobiologiUji sterilitas mikrobiologi
Uji sterilitas mikrobiologi
 
Boiler untuk pengalengan ika1
Boiler untuk pengalengan ika1Boiler untuk pengalengan ika1
Boiler untuk pengalengan ika1
 
38673798 pembuatan-nata-de-coco
38673798 pembuatan-nata-de-coco38673798 pembuatan-nata-de-coco
38673798 pembuatan-nata-de-coco
 
Moch salim kadar protein kista artemia curah yang dijual petambak kota rem...
Moch salim    kadar protein kista artemia curah yang dijual petambak kota rem...Moch salim    kadar protein kista artemia curah yang dijual petambak kota rem...
Moch salim kadar protein kista artemia curah yang dijual petambak kota rem...
 
Praktikum whole mount hewan
Praktikum whole mount hewanPraktikum whole mount hewan
Praktikum whole mount hewan
 
Cara memerah
Cara memerahCara memerah
Cara memerah
 
Blanching dan pasteurisasi
Blanching dan pasteurisasiBlanching dan pasteurisasi
Blanching dan pasteurisasi
 

Recently uploaded

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

SEMEN

  • 1. Nama : Jusriadi Nim : I011191015 Rangkuman Materi Pengenceran Semen Pengenceran merupakan cara yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kualitas dan volume sperma selama penyimpanan. Proses pengenceran memiliki tujuan untuk memperbanyak volume semen, melindungi spermatozoa dari cold shock, menyediakan zat makanan dan menyediakan buffer bagi spermatozoa Menurut Toelihere (1993), penggunaan bahan pengencer semen harus mempertahankan viabilitas spermatozoa sebelum digunakan pada waktunya. Salah satu pengencer yang umum digunakan adalah Tris Aminomethan kuning telur.  Tris Aminomethan: sebagai buffer untuk mencegah perubahan Ph  Asam sitrat : sebagai buffer, pengikat butir-butir kuning telur dan mempertahankan tekanan osmotik dan keseimbangan elektrolit  Laktosa dan fruktosa : sebagai sumber energi spermatozoa  Kuning telur : sebagai pelindung spermatozoa dari cold shock dan sumber energi bagi spermatozoa.  Raffinosa : sebagai sumber energi dan mencegah efek lethal pembekuan  Penicillin dan Streptomycin : mencegah pertumbuhan mikroorganisme Syarat Murah, sederhana, praktis. Pengencer semen harus dapat menyediakan nutrisi bagi kebutuhan spermatozoa, memungkinkan spermatozoa bergerak secara progresif , mengandung unsur-unsur yang sifat fisik dan kimianya hampir sama dengan semen, tidak bersifat racun terhadap spermatozoa dan saluran kelamin betina, dapat melindungi spermatozoa dari kejutan dingin.
  • 2. Pembekuan Semen Pembekuan semen adalah suatu proses penghentian sementara kegiatan hidup dari sel tanpa mematikan fungsi sel (Mumu, 2009). Prinsip pembekuan semen itu sendiri adalah dapat mempertahankan kelangsungan hidup sperma dalam jangka waktu yang lama (long term preservation). Prefreezing  Prefreezing adalah tahap sebelum dilakukan pembekuan  Straw yang berisi semen disusun pada rak straw dan ditempatkan dalam uap N2 cair sekitar 4,5 cm di atas permukaan nitrogen cair.  Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Peternakan Nomor :1220/HK.060/F/12/2007 Tentang Petunjuk Teknis Produksi dan Distribusi Semen Beku menunjukkan proses pre freezing dilakukan dalam storage kontainer, straw disusun dirak dan dilakukan 2-4 cm di atas permukaan N2 cair selama 5-9 menit Ekuilibrasi Ekuilibrasi adalah waktu yang dibutuhkan oleh spermatozoa untuk menyesuaikan diri sebelum dilakukan pembekuan. Itu dilakukan dengan cara menempatkan straw pada temperatur 5oC selama empat jam. Tahapan Pembekuan Semen 1. Penampungan semen 2. Penilaian/evaluasi semen 3. Pengenceran 4. Pengisian dan penutupan straw (filling dan sealing) i) Pengisian straw dilakukan dengan mesin pengisi straw otomatis yang berada di dalam kamar pendingin. ii) Straw yang telah diisi langsung ditutup secara otomatis dengan mesin yang sama. Dibiarkan dalam kamar pendingin selama kurang lebih tiga jam.
  • 3. iii) Waktu ini dikenal sebagai waktu ekuilibrasi (equilibration period) yaitu waktu yang diberikan kepada spermatozoa untuk mengadakan keseimbangan dengan cairan pengencer yang mengandung gliserol selama jangka waktu waktu tertentu pada suhu ditas suhu Pengenceran Semen Pengenceran merupakan cara yang dapatdilakukan untuk mempertahankan kualitas dan volume sperma selama penyimpanan. Menurut Toelihere (1993), penggunaan bahan pengencer semen harus mempertahankan viabilitas spermatozoa sebelum digunakan pada waktunya. Pengencer semen juga harus memungkinkan spermatozoa bergerak secara progresif , tidak bersifat racun terhadap spermatozoa, dapat melindungi spermatozoa dari kejutan dingin (cold shock). Pengencer yang sering digunakan untuk pengenceran semen adalah Tris-kuning telur, sitrat-kuning telur, susu segar-kuning telur, susu skim-kuning telur, laktosa-kuning telur. Langkah-Langkah dalam pengenceran Semen Pembuatan Pengencer Natrium Sitrat Kuning Telur A. Timbang 2,90 gram Natrium sitrat dihidrat dan 0,80 gram krisstal Glukosa. Masukkan ke dalam labu ukur 100 ml. Tambahkan aqua-bidestilata sampai mencapai volume 100 ml. Kocok sampai semua kristal Natrium sitrat larut. Pindaahkan larutan ke dalam labu Erlen-meyer 100 ml. Tutup mulut labu dengan alumunium foil atau parafin film. Simpan larutan tersebut untuk digunakan sewaktu-waktu. B. Bersihkan satu butir telur ayam yang masih segar dengan air kran. Bilas menggunakan kapas yang dibasahi alkohol 70 % C. Pecahkan telur tersebut dengan jalan memotong kulitnya menjadi dua bagian. Tahan kuning telurnya pada salah satu. potongan sedangkan putih telurnya (albumennya) ditampung pada tempat lain atau dibuang. Pindahkan kuning telur tersebut pada potongan kulit telur yang lain sambil membuang albumen yang tersisa. Jaga jangan sampai kuning telur tersebut pecah. D. Sediakan satu lembar kertas saring ukuran 12 x 10 cm.
  • 4. E. Tuangkan kuning telur tersebut pada lembaran kertas saring. Gulingkan kuning telur tersebut agar albumen yang masih menempel pada kuning telur terserap kertas saring. F. . Siapkan gelas ukur 20 ml yang mulutnya disambung dengan corong gelas bermulut lebar. G. Tusuk kuning telur menggunakan scalpel steril dan tuangkan isinya ke dalam gelas ukur. Jaga jangan sampai lapisan pembungkus kuning telur (membran vitellin) tercampur dengan jalan menahan selaput tersebut dengan scalpel H. Siapkan 80 ml larutan Natrium sitrat glukosa dalam Beaker glass 100 ml I. Tuangkan 20 ml kuning telur ke dalam 80 ml larutan Natrium Sitrat. Aduk pelan-pelan menggunakan batang pengaduk gelas sampai homogen. Pengadukan dilakukan secara hatihati dan perlahan supaya tidak menimbulkan busa berlebihan J. Tambahkan 100.000 international unit ( i.u.) Penicillin dan 100 mg Streptomycin ke dalam larutan Natrium Sitrat Kuning Telur (1000 i.u Penicillin dan 1 mg Streptomycin untuk setiap milliliter pengencer). K. Tutup mulut Beaker glass menggunakan alumunium foil. Larutan Natrium Sitrat Kuning Telur siap digunakan Perhitungan Semen Perhitungan Jumlah Dosis = V x KT x M KSM = 3,00 x 3000 juta x 0,90 100 juta = 81 dosis Perhitungan Volume Pengencer dan Semen = Jumlah Dosis x Volume Inseminasi = 81 dosis x 0,50 ml = 40,50 ml. Perhitungan Volume Pengencer yang harus ditambahkan = (Volume Pengencer dan Semen) – (Volume Semen) = 40,50 ml – 3,00 ml = 37,50 ml