Karya tulis ini membahas pengaruh penggunaan multimedia pembelajaran terhadap kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Penulis menganalisis pengaruh positif dan negatif dari penggunaan multimedia pembelajaran serta memberikan solusi untuk mengatasi pengaruh negatif tersebut. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia di Indonesia.
1. PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA
PEMBELAJARAN TERHADAP KUALITAS
SUMBER DAYA MANUSIA
Karya Tulis Ini Disusun sebagai Syarat untuk Mengikuti Kompetisi Karya Tulis
Mahasiswa
OLEH:
Nama : Julita
NIM : 22-2010-006
Jurusan : Teknik Industri
Fakultas : Teknik
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Jalan Tanjung Duren Raya Nomor 4
Jakarta Barat
2011
2.
3. KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis ingin mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini
tepat pada waktunya.
Karya tulis ini dibuat dan diajukan sebagai syarat untuk mengikuti
Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Direktorat
Akademik Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional.
Karya tulis yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Multimedia
Pembelajaran terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia” ini membahas tentang
analisis pengaruh positif dan negatif dari penggunaan multimedia pembelajaran
terhadap kualitas sumber daya manusia dan sintesis berupa solusi pemecahan
terhadap pengaruh negatif yang muncul tersebut. Secara umum, manfaat
penulisan karya tulis ini ditujukan untuk semua kalangan terutama untuk pelajar,
tenaga pendidikan, dan lembaga pendidikan, serta instansi pemerintah Indonesia.
Tidak lupa, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang sudah membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini baik dalam
bantuan moral maupun material. Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat. Saran serta kritik yang membangun sangat diharapkan untuk
penyempurnaan karya tulis yang akan datang.
Jakarta, 2 Mei 2011
Penulis
4. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
RINGKASAN ....................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
1.2 Gagasan Kreatif .......................................................................... 2
1.3 Identifikasi Masalah .................................................................... 3
1.4 Pembatasan Masalah ................................................................... 3
1.5 Perumusan Masalah .................................................................... 4
1.6 Tujuan Penulisan ........................................................................ 4
1.7 Manfaat Penulisan ...................................................................... 4
BAB II TELAAH PUSTAKA .......................................................................... 6
2.1 Landasan Teori ........................................................................... 6
2.2 Pendapat Terdahulu .................................................................. 10
2.3 Uraian Pemecahan Masalah Terdahulu .................................... 11
BAB III METODE PENULISAN .................................................................... 12
3.1 Penentuan Masalah ................................................................... 12
3.2 Perumusan Masalah dan Penentuan Tujuan ............................. 12
3.3 Pengumpulan Sumber Teori ..................................................... 12
3.4 Studi Komparatif ...................................................................... 13
3.5 Penarikan Kesimpulan .............................................................. 13
BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS .............................................................. 14
4.1 Pengaruh Positif Penggunaan Multimedia Pembelajaran
terhadap Kualitas Siswa ............................................................ 14
4.2 Pengaruh Negatif Penggunaan Multimedia Pembelajaran
terhadap Kualitas Siswa ............................................................ 18
4.3 Solusi untuk Mengatasi Pengaruh Negatif dari Penggunaan
Multimedia Pembelajaran terhadap Kualitas Siswa ................. 21
5. BAB V PENUTUP .......................................................................................... 25
5.1 Kesimpulan ............................................................................... 25
5.2 Saran ......................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 28
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. 30
6. RINGKASAN
Memiliki suatu bangsa yang berdaya saing yang tinggi ditentukan dari
kualitas sumber daya manusianya. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh
kualitas pendidikannya. Kenyataan menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di
Indonesia masih tergolong rendah. Rendahnya kualitas pendidikan ini disebabkan
karena masih banyak masalah yang terjadi di Indonesia. Salah satu permasalahan
yang terjadi adalah distribusi informasi yang masih tidak merata. Distribusi yang
tidak merata ini disebabkan karena masalah geografis, pluralisme, waktu, dan
sosial ekonomi Indonesia. Untuk mengatasi masalah tersebut, pengembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah salah satu solusi yang dapat
diterapkan di Indonesia. Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat memeratakan
kualitas pendidikan di Indonesia karena kecepatan dan efisiensinya. Salah satu
bentuk Teknologi Informasi dan Komunikasi yang sudah mulai diterapkan dalam
sekolah-sekolah di Indonesia adalah penggunaan multimedia pembelajaran.
Penggunaan multimedia pembelajaran dalam dunia pendidikan ini memang
memberikan kontribusi yang besar terhadap kualitas pembelajaran, tetapi
penggunaan multimedia ini juga menghasilkan dampak negatif terhadap kualitas
sumber daya manusia. Untuk itulah, penulis melakukan pengkajian tentang
dampak negatif dan positif dari penggunaan multimedia pembelajaran dan
berusaha untuk mengatasi pengaruh negatif tersebut agar tidak menjadi
penghambat.
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui pengaruh
penggunaan multimedia pembelajaran terhadap kualitas sumber daya manusia
Indonesia dan kemudian menemukan solusi pemecahan yang tepat terhadap
dampak negatif dari penggunaan multimedia pembelajaran tersebut. Manfaat
penulisan ini adalah untuk memberikan sumbangan dan saran serta sebagai bahan
pertimbangan kepada pelajar, tenaga pendidik, lembaga pendidikan, dan instansi
pemerintahan yang terkait dalam mengaplikasikan multimedia dalam sistem
pembelajaran.
Teknologi Informasi dan Komunikasi sendiri adalah segala hal yang
berkaitan dengan proses penggunaan alat bantu untuk mengambil,
mengumpulkan, memproses, memanipulasi, mengelola, menyimpan,
menyebarkan, dan menyajikan informasi. Teknologi Informasi dan Komunikasi
merupakan bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Bagian dari Teknologi
Informasi dan Komunikasi yang digunakan dalam pembelajaran adalah
multimedia dalam bentuk komputer dan internet. Multimedia adalah
penggabungan berbagai macam media berupa teks, audio, gambar, foto, animasi,
dan grafik yang dikemas menjadi file digital atau komputerisasi. Jadi, multimedia
pembelajaran adalah aplikasi perpaduan berbagai media yang digunakan dalam
proses pembelajaran. Karakteristik multimedia yang digunakan dalam proses
pembelajaran adalah memiliki satu media yang konvergen, bersifat interaktif,
mandiri, mampu memperkuat respon pengguna, memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengontrol laju belajarnya, memperhatikan bahwa siswa mengikuti
suatu urutan yang koheren, dan memberikan kesempatan siswa untuk
berpartisipasi secara aktif. Format penyajian dengan menggunakan multimedia
7. adalah dalam bentuk tutorial, drill and practice, simulasi, percobaan dan
eksperimen, dan permainan.
Terdapat berbagai macam pendapat terdahulu dari para ahli tentang
permasalahan penggunaan multimedia dalam pembelajaran. Penggunaan
multimedia pembelajaran dikatakan dapat menjadi peletak dasar yang konkrit
dalam berpikir sehingga mengurangi verbalisme. Meskipun demikian, terdapat
ahli yang mengungkapkan tentang permasalahan akibat pengaruh negatif yang
muncul dari multimedia pembelajaran sehingga banyak tenaga pendidik yang
tidak setuju dengan pembelajaran ini. Berbagai macam pemecahan masalah sudah
dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia
sehubungan dengan penggunaan multimedia pembelajaran berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Pemecahan masalah tersebut berupa pembentukan
kebijakan, dewan TIK, Pustekkom, koneksi broadband Jardiknas dan memberikan
pelatihan kepada tenaga pendidik dalam pendayagunaan teknologi. Selain itu,
pemerintah telah memasukkan Teknologi Informasi dan Komunikasi ke dalam
pembelajaran Indonesia.
Metode penulisan karya tulis ini dilakukan dengan berbagai tahap mulai dari
penentuan masalah, perumusan masalah dan penentuan tujuan, pengumpulan
sumber teori, studi komparatif, dan penarikan kesimpulan. Penulisan karya tulis
ini dilakukan dengan studi pustaka yaitu dengan melakukan pengumpulan
sumber-sumber melalui browsing internet, membaca buku, dan jurnal yang
kemudian dibandingkan dan digabungkan.
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh penulis, penulis mendapatkan
adanya pengaruh positif dan negatif dari penggunaan multimedia pembelajaran
terhadap kualitas siswa sebagai sumber daya manusia. Pengaruh positif tersebut
berupa siswa menjadi memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang luas karena
sumber yang diperoleh tidak hanya berasal dari guru saja; siswa memiliki
pengetahuan yang jelas, akurat, dan berkualitas karena sumber informasi yang
bervariasi dalam cara pemaparannya sehingga dapat meningkatkan daya ingat dan
persepsi yang benar; siswa menjadi melek teknologi karena seringnya
menggunakan teknologi dalam belajar; siswa memiliki motivasi belajar yang
tinggi karena penyajian pembelajaran dalam bentuk yang menarik dan tidak
mengenal waktu dan ruang; siswa menjadi aktif, imajinatif, kreatif, inisiatif, dan
mandiri karena dalam pembelajaran multimedia, siswa dituntut untuk berperan
lebih banyak dibandingkan guru.
Dalam analisis yang dilakukan oleh penulis, penulis juga menemukan
adanya dampak negatif dari penggunaan multimedia dalam sistem pembelajaran.
Pengaruh negatif tersebut adalah siswa menjadi individual dan akhirnya
menghilangkan hakikatnya sebagai makhluk sosial; siswa tidak memiliki disiplin
karena pembelajaran dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun; siswa dengan
mudahnya mengakses informasi negatif dan menggunakan informasi secara tidak
bertanggung jawab; siswa mengalami kecanduan menjalin hubungan melalui
internet, kecanduan informasi, dan kecanduan pornografi serta kekerasan.
Akibatnya siswa memiliki kepribadian yang buruk dan tidak memiliki etika yang
baik.
Setelah melakukan analisis masalah yang terjadi karena penggunaan
multimedia pembelajaran, penulis melakukan sintesis dengan memberikan solusi
pemecahan masalah negatif yang muncul. Solusi tersebut antara lain melakukan
8. penyeimbangan penggunaan multimedia pembelajaran dengan pembelajaran
konvensional sehingga siswa tidak kehilangan hakikatnya sebagai makhluk sosial
dan memiliki kepribadian yang positif; mengadakan pelajaran etika teknologi
dalam pendidikan sehingga siswa dapat menggunakan teknologi secara
bertanggung jawab dan tidak terjadi kecanduan informasi negatif dan kecanduan
dalam menjalin hubungan dalam dunia maya; tidak menjadikan multimedia
sebagai satu-satunya sarana dalam pembelajaran karena sarana konvensional juga
penting dalam pendidikan; dan melakukan pengendalian sistem-sistem informasi
secara optimal berupa penyaringan informasi-informasi negatif secara ketat.
Dari uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa penggunaan multimedia
pembelajaran meskipun memiliki dampak negatif tidak boleh dihentikan.
Multimedia dapat mempercepat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia
yang akhirnya juga meningkatkan daya saing bangsa dalam kancah persaingan
global. Oleh karena itu, penggunaan multimedia pembelajaran harus dilakukan
secara seimbang dengan pembelajaran secara konvensional agar terjadi
pembelajaran yang optimal.
9. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembangunan suatu bangsa memerlukan sumber daya pokok berupa
sumber daya manusia dan alam. Dari kedua sumber daya tersebut, sumber
daya manusia merupakan aset terpenting yang menjadi motor penggerak
sekaligus penentu pembangunan suatu bangsa. Dengan kata lain, kemajuan
suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Untuk
itulah, pendidikan merupakan kunci utama yang berperan penting dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, kualitas
sumber daya manusia ditentukan oleh kualitas pendidikan bangsa tersebut.
Kenyataan menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia
masih tergolong rendah. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh sebuah
lembaga independen internasional tentang Human Development Index
(HDI) dengan indikator usia harapan hidup; angka melek huruf orang
dewasa; rata-rata lama pendidikan; dan pengeluaran per kapita, maka
Indonesia pada tahun 2008 menempati rangking 109 dari 179 negara di
dunia. Peringkat Indonesia pada HDI ini dapat menjadi indikator rendahnya
kualitas pendidikan Indonesia.
Rendahnya kualitas pendidikan ini disebabkan oleh masih banyaknya
permasalahan yang terjadi di Indonesia. Masalah kemajemukan atau
pluralisme, geografis, waktu, dan sosial ekonomi Indonesia adalah salah
satu penyebab distribusi informasi yang tidak merata sehingga
mempengaruhi pengembangan infrastruktur pendidikan. Terjadinya
kesenjangan mutu pendidikan di Indonesia menyebabkan Indonesia masih
tertinggal dari negara maju lainnya. Bangsa Indonesia yang pluralistik
dengan berbagai keanekaragaman suku (etnis), bahasa, budaya, adat istiadat,
agama, dan corak kehidupan yang berbeda berdasarkan sosial ekonomi
masing-masing daerah seharusnya menjadi keunggulan Indonesia, bukan
menjadi batu sandungan dalam peningkatan kualitas pendidikan.
10. Untuk mengatasi masalah kualitas pendidikan Indonesia yang masih
rendah, pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah salah satu
solusi yang dapat diterapkan. Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat
dijadikan sarana untuk menyiarkan program pendidikan. Salah satu bentuk
Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut adalah komputer dan internet
yang merupakan multimedia pembelajaran. Penggunaan multimedia
pembelajaran dalam dunia pendidikan dapat membawa pengaruh positif
apabila multimedia tersebut digunakan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran, tetapi bisa menjadi masalah baru apabila lembaga pendidikan
tidak siap. Untuk itu, perlu dilakukan suatu kajian tentang pengaruh dari
penggunaan multimedia pembelajaran terhadap kualitas pendidikan yang
akhirnya juga menentukan kualitas sumber daya manusia.
1.2 Gagasan Kreatif
Multimedia pembelajaran merupakan media pembelajaran yang
efisien dan efektif untuk menciptakan pemerataan pendidikan secara cepat
di Indonesia. Multimedia ini dapat menjangkau seluruh masyarakat
Indonesia tanpa batasan waktu dan ruang, mengingat Indonesia adalah
negara kepulauan, daerah tropis, dan pegunungan. Apabila penggunaan
multimedia dalam sistem pembelajaran dilakukan secara tepat, maka
pluralisme Indonesia yang tadinya merupakan masalah justru dapat menjadi
potensi kemajuan Indonesia dan sangat menentukan daya saing bangsa.
Terlepas dari pengaruh positif dari penggunaan multimedia pembelajaran,
terdapat pengaruh negatif yang jika tidak diatasi dapat menjadi penghambat
kemajuan Indonesia. Oleh sebab itu, dibutuhkan solusi pemecahan terhadap
dampak negatif tersebut. Pemanfaatan multimedia pembelajaran harus
dilakukan secara seimbang dengan metode pembelajaran konvensional
dengan tetap berpegang pada etika Teknologi Informasi dan Komunikasi.
11. 1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana model pembelajaran dengan menggunakan multimedia
yang dapat meningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia?
2. Apakah pengaruh positif dari penggunaan multimedia pembelajaran
terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia?
3. Apakah pengaruh negatif dari penggunaan multimedia pembelajaran
terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia?
4. Bagaimana cara mengatasi pengaruh negatif dari penggunaan
multimedia pembelajaran terhadap kualitas sumber daya manusia
Indonesia?
5. Apakah sasaran yang hendak dicapai dengan penggunaan multimedia
pembelajaran di Indonesia?
1.4 Pembatasan Masalah
Mengingat masalah yang tercakup dalam penelitian cukup luas, maka
penulis membatasinya sebagai berikut:
1. Objek penulisan ini adalah pengaruh penggunaan multimedia
pembelajaran terutama pada komputer dan internet terhadap kualitas
sumber daya manusia Indonesia.
2. Objek penulisan ini adalah cara mengatasi pengaruh negatif dari
penggunaan multimedia pembelajaran tersebut terhadap kualitas
sumber daya manusia Indonesia.
3. Subjek penulisan ini adalah sumber daya manusia berupa siswa-siswi
yang sedang menempuh wajib belajar sembilan tahun yang sudah
mengenal atau menggunakan multimedia pembelajaran.
4. Kualitas sumber daya manusia Indonesia adalah kualitas subjek
penulisan dalam hal prestasi belajar dan kepribadian.
12. 1.5 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan
pembatasan masalah tersebut di atas, maka dapat ditentukan rumusan
masalah yaitu “Apakah pengaruh penggunaan multimedia pembelajaran
terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia?”
1.6 Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan karya
tulis ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui pengaruh penggunaan multimedia pembelajaran terhadap
kualitas sumber daya manusia Indonesia.
2. Menemukan solusi pemecahan yang tepat terhadap dampak negatif
dari penggunaan multimedia pembelajaran terhadap kualitas sumber
daya manusia Indonesia.
1.7 Manfaat Penulisan
Penulisan karya tulis yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Multimedia
Pembelajaran terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia” ini
diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut.
1. Untuk pelajar Indonesia
a. Menumbuhkan minat dan partisipasi siswa dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan multimedia berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
b. Mengenalkan kepada siswa tentang dampak positif dan negatif
pengunaan multimedia pembelajaran.
c. Memberikan sumbangan dan saran kepada siswa untuk dapat
menyikapi penggunaan multimedia pembelajaran sehingga dapat
mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan.
2. Untuk tenaga pendidikan Indonesia
a. Mengenalkan kepada para tenaga pendidikan tentang dampak
penggunaan multimedia berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
13. b. Memberikan sumbangan dan saran kepada tenaga pendidikan
dalam memecahkan persoalan pembelajaran.
c. Memberikan sumbangan dan saran kepada tenaga pendidikan
dalam mengatasi dan menyikapi penggunaan multimedia dalam
pembelajaran.
3. Untuk lembaga pendidikan dan instansi pemerintah Indonesia
a. Mendorong terlaksananya proses pembelajaran yang aktif,
kreatif, inovatif, dan menyenangkan yang dapat mendukung
tercapainya tujuan kegiatan pembelajaran.
b. Membantu lembaga pendidikan dan instansi pemerintah untuk
berkembang dan semakin berkualitas dengan penggunaan
multimedia pembelajaran.
c. Membantu lembaga pendidikan dan instansi pemerintah untuk
memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.
d. Memberikan sumbangan dan saran kepada lembaga pendidikan
dan instansi pemerintah untuk memecahkan masalah dari
dampak negatif penggunaan multimedia pembelajaran.
14. B A B II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Berikut ini adalah teori-teori dan konsep yang dijadikan sebagai uraian
materi yang mendukung penulisan karya tulis ini.
2.1.1 Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi merupakan alat atau sarana teknis yang digunakan
manusia untuk meningkatkan perbaikan atau penyempurnaan
lingkungannya. Teknologi merupakan suatu pengetahuan tentang cara
menggunakan alat dan mesin untuk melaksanakan tugas secara efisien.
Teknologi dalam konteks pembelajaran di kelas adalah sebagai alat
atau sarana yang digunakan untuk melakukan
perbaikan/penyempurnaan kegiatan pembelajaran sehingga para siswa
menjadi lebih otonom dan kritis dalam menghadapi masalah, yang
pada akhirnya bermuara pada peningkatan hasil kegiatan belajar siswa
(Karsenti, 2005).
Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan
proses penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi. Teknologi komunikasi merupakan segala hal yang
berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat satu ke lainnya. Karena itu, pengertian
Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah segala kegiatan yang
berkaitan dengan pengambilan, pengumpulan, pemrosesan,
manipulasi, pengelolaan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian
informasi dengan menggunakan teknologi. Kementerian Riset dan
Teknologi memberikan rumusan pengertian mengenai Teknologi
Informasi dan Komunikasi sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK).
15. 2.1.2 Pengertian Multimedia Pembelajaran
Multimedia berasal dari kata multi yang berarti banyak,
bermacam-macam dan medium yang dalam bahasa Latin berarti
sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu.
Jadi, secara etimologis, multimedia adalah penggabungan bermacam-
macam alat yang dipakai untuk menyampaikan sesuatu. Beberapa
definisi multimedia menurut beberapa ahli adalah:
1. Multimedia adalah kombinasi paling sedikit dua media input
atau output, di mana media ini dapat berupa audio (suara,
musik), animasi, video, teks, grafik, dan gambar. (Turban dan
kawan-kawan, 2002)
2. Multimedia (sebagai kata sifat) adalah media elektronik untuk
menyimpan dan menampilkan data-data multimedia (Zeembry,
2008)
3. Multimedia dalam konteks komputer menurut Hofstetter 2001
adalah: pemanfaatan komputer untuk membuat dan
menggabungkan teks, grafik, audio, video, dengan
menggunakan tool yang memungkinkan pemakai berinteraksi,
berkreasi, dan berkomunikasi.
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses penciptaan
lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam
pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar
dalam pengertian aktivitas mental siswa dalam berinteraksi dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat
relatif konstan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
multimedia pembelajaran adalah penggunaan perpaduan antara
berbagai media yang berupa teks, gambar, grafik, foto, audio, animasi,
dan video yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi),
yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran secara
bersama-sama guna mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu.
16. 2.1.3 Karakteristik Multimedia Pembelajaran
Sebagai salah satu komponen pembelajaran, maka karakteristik
multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah
sebagai berikut.
1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya
menggabungkan unsur audio dan visual.
2. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan
untuk mengakomodasi respon pengguna.
3. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan
kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa
menggunakan tanpa bimbingan orang lain.
4. Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering
mungkin.
5. Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri.
6. Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang
koheren dan terkendalikan.
7. Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari
pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan,
keputusan, percobaan dan lain-lain.
2.1.4 Format Multimedia Pembelajaran
Dalam penyajiannya, multimedia pembelajaran dapat
dikelompokkan menjadi beberapa format, antara lain:
1. Tutorial
Program ini merupakan program yang dalam penyampaian
materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana layaknya
tutorial yang dilakukan oleh guru atau instruktur.
2. Drill and practice
Format ini dimaksudkan untuk melatih pengguna sehingga
memiliki kemahiran dalam suatu keterampilan atau memperkuat
penguasaan suatu konsep.
17. 3. Simulasi
Program multimedia dengan format ini mencoba menyamai
proses dinamis yang terjadi di dunia nyata. Pada dasamya format
ini mencoba memberikan pengalaman masalah dunia nyata yang
biasanya berhubungan dengan suatu resiko
4. Percobaan atau eksperimen
Format ini mirip dengan format simulasi, namun lebih ditujukan
pada kegiatan-kegiatan yang bersifat eksperimen, seperti
kegiatan praktikum di laboratorium IPA, biologi atau kimia.
5. Permainan
Bentuk permainan yang disajikan di sini tetap mengacu pada
proses pembelajaran. Program multimedia berformat ini
diharapkan menciptakan aktivitas belajar sambil bermain.
Dengan demikian pengguna tidak merasa bahwa mereka
sesungguhnya sedang mempelajari suatu konsep.
Selama ini multimedia pembelajaran yang dikembangkan
Pustekkom lebih banyak menggunakan format tutorial. Dengan
berbagai pertimbangan antara lain karena lebih mudah struktur dan
pengembangannya, bisa dikemas secara lebih menarik, tidak terlalu
sulit dalam pengembangannya, baik dalam penulisan naskah maupun
produksinya. Berikut ini adalah bentuk tutorial online yang
dikembangkan Pustekkom.
Format Tutorial Online yang dikembangkan Pustekkom
18. 2.2 Pendapat Terdahulu
Pengaruh positif dari multimedia pendidikan dalam proses pengajaran
menurut Hamalik (1986) dalam bukunya yang berjudul Media Pendidikan
antara lain sebagai peletakkan dasar-dasar yang konkrit dalam berpikir
untuk mengurangi „verbalisme‟, memperbesar minat siswa, membuat
pelajaran lebih menyenangkan sehingga berdampak kepada hasil
pembelajaran yang lebih memuaskan.
Meskipun terdapat pendapat yang mendukung multimedia, masih
terdapat ketidaksetujuan dengan penggunaan multimedia terutama dari
pihak guru. Menurut Drs. Sudirman Siahaan, M.Pd., sekretaris lembaga
SEAMEO Regional Open Learning Center (SEAMEO SEAMOLEC)
sekaligus seorang tenaga peneliti bidang pendidikan di Pustekkom
Depdiknas, terdapat beberapa kecenderungan sikap guru dalam pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.
Kecenderungan sikap guru tersebut antara lain:
a. tidak mau repot atau merasa puas dengan hasil pekerjaan yang telah
dicapai,
b. sikap yang menghendaki bukti konkrit terlebih dahulu,
c. sikap yang sekedar melaksanakan tugas yang diberikan pimpinan
sekolah,
d. sikap yang suka mencoba hal-hal yang baru (responsif),
e. sikap pamrih dalam melaksanakan hal-hal yang baru,
f. sikap ikut-ikutan agar tidak dikatakan ketinggalan jaman, dan
g. sikap inovatif atau kreatif dalam melaksanakan tugas,
Dari uraian kecenderungan sikap guru tersebut, masih terdapat sikap
guru yang secara tidak langsung menyatakan tidak setuju dengan
perkembangan pendidikan lewat Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Sikap kontra terhadap multimedia pembelajaran tentunya disebabkan oleh
dampak negatif yang muncul. Oleh karena itu, dampak negatif tersebut
menjadi suatu masalah yang harus dicari solusi pemecahannya agar kualitas
pendidikan dapat meningkat.
19. 2.3 Uraian Pemecahan Masalah Terdahulu
Pemecahan masalah dari pemerintah dalam upaya meningkatkan
kualitas sumber daya manusia sehubungan dengan penggunaan multimedia
pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain:
a. membentuk kebijakan, meliputi pembentukan UU Teknologi
Informasi dan Komunikasi;
b. membentuk Dewan Tekonologi Informasi dan Komunikasi Nasional
yang diketuai Presiden;
c. memasukkan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai rencana
strategis Departemen Pendidikan Nasional dalam mendukung tiga
pilar kebijakan pemerataan dan perluasan akses, peningkatan kualitas
daya saing, dan tata kelola dan pencitraan publik;
d. membentuk Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom)
sebagai lembaga yang mengembangkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi Indonesia;
e. menyediakan koneksi broadband Jaringan Pendidikan Nasional
(Jardiknas) dengan harapan di masa depan semua sekolah di Indonesia
terkoneksi dengan internet;
f. menyediakan bahan belajar berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi dan aktivitas pembelajaran non konvensional seperti e-
dukasi.net, e-learning, dan tutorial online; dan
g. memberikan pelatihan kepada guru dan tenaga pendidikan lainnya
dalam pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
20. B A B III
METODE PENULISAN
Penulisan karya tulis yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Multimedia
Pembelajaran terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia” dilakukan
melalui beberapa tahap, yaitu:
3.1 Penentuan Masalah
Penentuan masalah dilakukan melalui studi pustaka seperti browsing
internet dan membaca buku serta jurnal yang berhubungan dengan
pendidikan Indonesia. Masalah dalam hal ini adalah ketidaksesuaian antara
harapan dan kenyataan yang harus dipecahkan. Dalam penentuan masalah
melalui studi pustaka, penulis menemukan masalah dalam hal rendahnya
kualitas pendidikan Indonesia karena faktor-faktor seperti batasan geografis,
waktu, dan pluralistisnya bangsa Indonesia.
3.2 Perumusan Masalah dan Penentuan Tujuan
Dalam penentuan masalah, penulis menemukan banyaknya
permasalahan dalam pendidikan Indonesia. Oleh sebab itu, penulis
memfokuskan pada permasalahan pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam pendidikan Indonesia dalam upaya meningkatkan daya
saing bangsa berbasis keunggulan lokal. Penulis menemukan adanya
masalah pada pengaruh negatif dari pemanfaatan multimedia pembelajaran
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi khususnya pada penggunaan
dengan media internet dan komputer. Untuk itulah, penulis merumuskan
masalah mengenai pengaruh penggunaan multimedia pembelajaran terhadap
kualitas sumber daya manusia. Setelah merumuskan masalah, penulis
menentukan tujuan pembuatan karya tulis ini. Dalam hal ini, penulis
menentukan tujuan yang ingin dicapai dengan membuat karya tulis.
3.3 Pengumpulan Sumber Teori
Penulis mengumpulkan teori dari berbagai sumber dan dilakukan
dengan browsing internet, membaca buku, dan jurnal. Sumber-sumber yang
21. penulis ambil adalah sumber yang berupa pendapat para ahli yang
membahas tentang masalah multimedia pembelajaran. Ahli yang dimaksud
adalah orang yang pakar dibidangnya pendidikan dan Teknologi Informasi
dan Komunikasi.
3.4 Studi Komparatif
Setelah pengumpulan teori dari berbagai sumber yang berisi pendapat
para ahli, penulis mulai melakukan studi komparatif. Penulis
membandingkan sumber-sumber yang diperoleh dan melakukan pengolahan
informasi. Penulis menganalisis pengaruh positif dan pengaruh negatif dari
penggunaan multimedia pembelajaran kemudian melakukan sintesis yakni
mengemukakan solusi pemecahan untuk mengatasi dampak negatif dari
penggunaan multimedia pembelajaran.
3.5 Penarikan Kesimpulan
Setelah melakukan studi komparatif, dari hasil yang diperoleh penulis
menarik kesimpulan yang sekaligus menjadi jawaban atas tujuan penulisan
karya tulis yang telah dipaparkan sebelumnya. Penarikan kesimpulan ini
dilakukan berdasarkan telaah pustaka, analisis, dan sintesis tentang
penggunaan multimedia pembelajaran dalam pendidikan Indonesia.
22. B A B IV
ANALISIS DAN SINTESIS
4.1 Pengaruh Positif Penggunaan Multimedia Pembelajaran terhadap
Kualitas Siswa
Pengaruh positif penggunaan multimedia pembelajaran terhadap
kualitas siswa terutama terhadap prestasi dan kepribadian siswa adalah
sebagai berikut.
4.1.1 Siswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang luas
Proses pembelajaran dengan menggunakan multimedia
menjadikan siswa tidak hanya mendapatkan ilmu dari pengajar atau
guru tetapi dari berbagai sumber yang dapat diperolehnya lewat
bermacam teknologi. Situs internet adalah sumber utama yang paling
banyak memberikan informasi dan ilmu pengetahuan kepada siswa, di
mana informasi yang diberikan tidak hanya mencakup nasional saja
tetapi sudah dalam tingkat global. Dengan sumber yang luas, siswa
dapat berekplorasi dan menemukan informasi-informasi yang mereka
inginkan dengan mudah. Banyaknya sumber juga menjadikan siswa
dapat memperoleh ketrampilan atau pengetahuan yang tidak dapat ia
peroleh dari sekolah atau lingkungan sekitarnya.
4.1.2 Siswa memiliki pengetahuan yang jelas, akurat, dan berkualitas
Multimedia pembelajaran terutama internet dan komputer
menyediakan sumber-sumber informasi yang konsisten, akurat, jelas,
dan berkualitas. Penjelasan materi pelajaran yang jelas dan sistematis
dengan menggunakan perpaduan antara teks, gambar nyata, grafik,
atau animasi menjadikan siswa dapat menangkap konsep materi yang
disampaikan dengan jelas. Selain itu, pembelajaran dengan
multimedia dapat meningkatkan daya ingat siswa dibandingkan
pembelajaran secara konvensional. Dalam proses pembelajaran
konvensional, materi disampaikan hanya dalam kata dan kalimat
sedangkan dalam multimedia pembelajaran, materi disampaikan
23. disertai dengan gambar dan animasi. Gambar dan animasi inilah yang
dapat membantu siswa memiliki daya ingat yang lebih tinggi terhadap
materi pelajaran. Pendapat para ahli psikologi kognitif, seseorang
siswa akan ingat 10% dari apa yang dia baca, 20% dari pada apa yang
didengar, 30% apa yang dilihat, 50% dari apa yang dilihat dan
didengar, 70% apa yang ia suarakan sendiri dan 90% apa yang ia
lakukan sendiri. Jadi, multimedia dapat menjadi perantara pembawa
informasi dari sumber kepada penerima yaitu siswa. Metode
pembelajaran ini ditunjukkan dengan gambar di bawah ini.
GURU MEDIA Pesan MURID
Metode pembelajaran dengan menggunakan media
Penggunaan multimedia juga memungkinkan siswa
mendapatkan berbagai variasi pemaparan materi. Penjelasan suatu
materi dapat menggunakan berbagai kombinasi media yang tersedia,
misalkan penjelasan yang hanya dengan bentuk-bentuk auditif,
bentuk-bentuk visual, atau kombinasi keduanya. Variasi ini
menjadikan siswa dapat memahami suatu materi dari berbagai macam
segi pemaparan sehingga kesalahan penafsiran dapat dicegah.
Hasilnya, siswa memiliki pengetahuan yang jelas dan akurat.
Multimedia pembelajaran yang dapat dilakukan secara mandiri
juga memberikan keleluasaan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan
kemampuan, kesiapan, dan keinginan mereka sehingga mereka dapat
mengontrol proses pembelajaran dirinya sendiri. Dengan demikian,
mereka dapat menyerap pelajaran sesuai dengan kemampuan mereka
tanpa harus tertinggal dengan teman lainnya seperti pada
pembelajaran konvensional di kelas.
24. Banyaknya pengetahuan dan informasi yang disajikan dengan
menggunakan multimedia pembelajaran juga menjadikan siswa
memiliki pengetahuan yang berkualitas. Contoh konkretnya adalah
pemanfaatan internet sebagai multimedia pembelajaran siswa. Internet
menyajikan informasi dari berbagai belahan dunia dan dari berbagai
sumber dan ahli-ahli yang tentunya memiliki kualitas yang terjamin.
Dengan demikian, di samping siswa mendapatkan materi dari guru,
siswa juga mendapatkan materi dari sumber-sumber lain yang dapat
meningkatkan kualitas pengetahuan mereka.
4.1.3 Siswa menjadi melek teknologi
Dengan penggunaan multimedia pembelajaran, siswa menjadi
terbiasa untuk menggunakan teknologi karena mereka secara tidak
langsung telah dituntut untuk dapat menggunakan teknologi tersebut.
Penggunaan teknologi dalam pembelajarannya menjadikan siswa
menjadi mengenal teknologi dan bahkan akhirnya mahir
mengoperasikannya. Kemahiran menggunakan teknologi ini
merupakan modal besar bagi siswa yang merupakan generasi penerus
bangsa untuk menjadikan bangsa Indonesia sebagai masyarakat
informasi. Perwujudan masyarakat informasi merupakan suatu
tantangan bagi Indonesia. Perkembangan masyarakat informasi telah
menjadi bagian penting sebagai peluang untuk berkembang di area
internasional, di mana pengetahuan berbasis inovasi menjadi kunci
sumber dari penopang keuntungan yang kompetitif.
4.1.4 Siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi
Multimedia pembelajaran menyajikan pembelajaran dalam
bentuk audio-visual telah menambah daya tarik bagi siswa dalam
belajar. Sifat kemonotonan dan terlalu baku dalam penyajian pada
pengajaran konvensional seperti ceramah seringkali membosankan
bagi siswa. Apalagi untuk pelajaran-pelajaran yang dapat dikatakan
relatif sulit bagi siswa, seperti matematika. Pembelajaran matematika
25. yang selama ini sering dikatakan menakutkan tidak perlu terjadi
karena prosesnya diberikan secara menarik dan menyenangkan oleh
gurunya. Animasi, gambar, dan suara yang disajikan dalam
pembelajaran dapat mengalihkan perhatian siswa dari rasa ketakutan
atau tekanan karena sulitnya materi yang diajarkan.
Pembelajaran dengan multimedia yang dapat dilakukan secara
mandiri juga memberikan kemudahan bagi siswa untuk dapat bertanya
tanpa perlu malu karena pencarian jawaban dapat dilakukan secara
mandiri. Siswa dapat mengetahui dan mengikuti perkembangan materi
dan informasi lainnya yang ia ingin ketahui lewat multimedia seperti
dari internet. Siswa juga dapat menikmati privasinya di mana mereka
tidak perlu malu saat salah karena pembelajaran dapat dilakukan
secara mandiri. Keunggulan inilah yang menjadikan siswa semakin
termotivasi dan berani untuk mengejar ilmu pengetahuan sebanyak-
banyaknya sehingga akhirnya menghasilkan siswa yang berkualitas.
4.1.5 Siswa menjadi aktif, imajinatif, kreatif, inisiatif, dan mandiri
Pembelajaran yang menyenangkan, tidak monoton, dan dapat
dilakukan secara mandiri menjadikan siswa semakin aktif untuk
mencari pengetahuan yang ingin didapatkannya. Dalam multimedia
pembelajaran yang mana guru hanya menjadi fasilitator, menjadikan
peranan siswa dalam pembelajaran lebih banyak. Siswa dituntut untuk
aktif dan kreatif sehingga lama kelamaan, sikap aktif dan kreatif ini
akan menjadi kebiasaan bagi siswa tersebut. Siswa tidak lagi hanya
tergantung pada guru saja.
Di samping itu, bentuk pembelajaran yang dibuat sedemikian
rupa sehingga siswa tidak melihat materi dalam bentuk abstrak saja
tetapi secara konkrit, menjadikan siswa dapat mengembangkan sikap
imajinatifnya yang akhirnya menjadikan siswa yang kreatif pula.
Pembelajaran dengan multimedia yang dapat dilakukan kapan
saja dan di mana saja tanpa mengenal batas waktu dan ruang juga
meningkatkan kemandirian siswa. Multimedia pembelajaran yang
26. menuntut siswa untuk mengontrol diri mereka sendiri menjadikan
siswa terlatih untuk mengembangkan kemampuan belajar mandiri
mereka dan sikap inisiatif untuk belajar. Siswa dapat memutuskan dan
mempertimbangkan sendiri kapan akan waktunya untuk belajar serta
dapat berinisiatif sendiri untuk mencari informasi sebanyak-
banyaknya.
4.2 Pengaruh Negatif Penggunaan Multimedia Pembelajaran terhadap
Kualitas Siswa
Di samping banyaknya pengaruh positif yang dapat meningkatkan
sumber daya manusia sehingga akhirnya juga meningkatkan daya saing
bangsa, terdapat pula pengaruh negatif penggunaan multimedia
pembelajaran. Pengaruh negatif penggunaan multimedia pembelajaran
terhadap kualitas siswa terutama terhadap prestasi dan kepribadian siswa
adalah sebagai berikut.
4.2.1 Siswa menjadi individual dan menghilangkan hakikatnya sebagai
makhluk sosial
Sistem pembelajaran dengan multimedia yang bersifat isolatif
dapat menyebabkan siswa yang bersifat individual. Sifat ini muncul
karena proses pembelajaran dapat dilakukan secara sendiri dan tidak
membutuhkan orang lain. Siswa akan cenderung berpikir ia dapat
hidup sendiri tanpa membutuhkan orang lain karena kebutuhannya
dapat terpenuhi dari teknologi. Pola pikir demikian lambat laun akan
menyebabkan hakikat manusia sebagai makhluk sosial menjadi
terancam dan akhirnya musnah jika tidak diatasi.
4.2.2 Siswa tidak memiliki disiplin
Pembelajaran yang dapat dilakukan di mana saja, kapan saja,
tanpa terikat waktu menjadikan pembelajaran secara tidak langsung
dapat dilakukan secara bebas. Belajar dilakukan hanya pada saat
dibutuhkan. Akibatnya, disiplin siswa menjadi sulit untuk diawasi dan
dibina. Siswa menjadi individu yang tidak tepat waktu karena
27. pembelajaran tidak dilakukan di sekolah. Pada pembelajaran
konvensional, siswa dituntut untuk disiplin waktu, seperti masuk kelas
tepat waktu dan mengumpulkan tugas tepat waktu. Tetapi,
pembelajaran multimedia yang dapat dilakukan secara mandiri
menjadikan siswa menjadi tidak disiplin apalagi siswa tidak
mendapatkan sangsi jika terlambat atau tidak mengumpulkan tugas.
Banyaknya fasilitas-fasilitas yang disediakan lewat multimedia seperti
internet juga menyebabkan siswa menjadi lupa waktu.
4.2.3 Siswa tidak terbina kepribadiannya
Penggunaan multimedia dalam pembelajaran yang digunakan
dalam bentuk e-learning, tutorial online, dan segala bentuk
pembelajaran berbantuan komputer secara tidak langsung telah
menyebabkan terjadinya pengalihan fungsi guru. Fungsi guru yang
tadinya membimbing dan membina siswa terutama dalam
pembelajaran tatap muka, akhirnya semakin lama semakin tergeser
menjadi guru yang membuat program-program multimedia
pembelajaran kepada siswa. Fungsi guru ini tergeser menjadi fungsi
layaknya seorang programmer. Akibatnya lama kelamaan dengan
semakin lengkapnya informasi dan materi yang dapat diakses lewat
internet, posisi guru dalam dunia pendidikan akan tersingkirkan.
Padahal, guru memiliki fungsi tidak hanya membimbing dan membina
siswa agar memiliki kemampuan akademis yang berkualitas, tetapi
juga membimbing kepribadian, karakter, dan etika siswa agar juga
berkualitas. Pembinaan kepribadian siswa inilah yang tidak dapat
dilakukan dengan menggunakan multimedia pembelajaran.
4.2.4 Siswa mudah mengakses informasi-informasi negatif dan
menggunakan informasi secara tidak bertanggung jawab
Kekhawatiran yang paling berefek buruk dari penggunaan
multimedia pembelajaran adalah teknologi dimanfaatkan untuk
mengakses informasi-informasi yang tidak baik dan merusak moral.
28. Penggunaan multimedia pembelajaran yang menjadikan siswa sering
mengakses internet, dikhawatirkan menyebabkan siswa tidak benar-
benar memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan
optimal, tetapi malah mengakses hal-hal yang tidak baik, seperti
pornografi yang sangat mudah diakses dan dijajakan secara terbuka di
internet atau unsur-unsur kekerasan. Situs-situs negatif ini berdampak
buruk bagi siswa di bawah umur apalagi jika siswa menjadi
kecanduan untuk mengaksesnya atau yang dikenal dengan istilah
cybersexual addiction. Kecanduan ini dapat menyebabkan akibat yang
fatal bagi siswa terutama pada moral dan etika siswa sebagai anak
bangsa.
Selain mengakses informasi-informasi negatif, banyak kejahatan
yang mungkin dapat dilakukan oleh siswa dalam menggunakan
multimedia terutama internet. Masih banyak siswa yang menggunakan
informasi secara tidak bertanggung jawab, seperti penyalahgunaan
penggunaan website. Siswa mengakses informasi secara bebas tanpa
memperhatikan peraturan website seperti adanya hak cipta pemilik
informasi, larangan perubahan isi informasi, dan larangan
penggandaan informasi.
4.2.5 Siswa mengalami kecanduan menjalin hubungan melalui internet
Sebagai salah satu Teknologi Informasi dan Komunikasi,
internet adalah suatu media yang selain memberikan sumbangan yang
besar bagi pendidikan Indonesia juga dapat menjadi ancaman bagi
pendidikan. Internet yang menyajikan bentuk pembelajaran dengan
multimedia tidak hanya menyimpan materi-materi yang berhubungan
dengan pendidikan. Internet juga menyajikan fasilitas lain seperti
fasilitas jejaring sosial dan permainan online. Kemudahan mengakses
fasilitas-fasilitas semacam itu menjadikan efek negatif terhadap siswa.
Fasilitas jejaring sosial seperti facebook, twitter, dan permainan,
membuat siswa terlibat dalam hubungan komunikasi atau pertemanan
dalam dunia maya. Keterlibatan ini lama kelamaan akan menjadi
29. berlebihan karena kecanduan hingga akhirnya siswa kehilangan
kontak dengan hubungan-hubungan yang ada dalam dunia nyata.
4.2.6 Siswa terancam mengalami kecanduan informasi
Informasi dari berbagai Teknologi Informasi dan Komunikasi
yang digunakan sebagai sumber pembelajaran pada dasarnya memang
dapat memberikan pengaruh positif bagi kualitas prestasi siswa.
Meskipun demikian, apabila pengumpulan informasi itu dilakukan
secara berlebihan terutama informasi yang diperoleh lewat internet,
siswa akan menjadi lupa waktu dan tidak memiliki keseimbangan
dalam pola hidupnya. Siswa yang mengalami kecanduan informasi
akan rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan dan
mengorganisir berbagai informasi yang ada. Kemudian, siswa menjadi
kecanduan dan menghabiskan uang untuk mengakses informasi hanya
karena untuk melayani kecanduan tersebut.
4.3 Solusi untuk Mengatasi Pengaruh Negatif dari Penggunaan Multimedia
Pembelajaran terhadap Kualitas Siswa
Meskipun penggunaan multimedia pembelajaran memiliki pengaruh
perkembangan kualitas siswa, pelaksanaan pembelajaran ini tidak akan
terlaksana secara optimal jika masih ada pengaruh negatif yang muncul.
Oleh karena itu, dibutuhkan solusi untuk memecahkan masalah negatif
tersebut agar dapat ditanggulangi. Solusi pemecahan tersebut adalah:
4.3.1 Menyeimbangkan penggunaan multimedia pembelajaran dengan
pembelajaran konvensional
Sekilas terlihat bahwa penggunaan multimedia pembelajaran
memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan pendidikan
Indonesia karena kecepatan, keefisiensian, dan keefektifannya.
Multimedia pembelajaran juga dipandang sebagai suatu metode untuk
mengatasi kondisi geografis dan pluralistis dari bangsa Indonesia.
Meskipun demikian, penggunaan multimedia pembelajaran ini tidak
sepenuhnya memberikan sisi positif. Masih ada sisi negatif seperti
30. terjadinya kecanduan informasi, seksualitas, kekerasan, dan sisi
negatif lainnya. Siswa juga menjadi tidak disiplin, individual dan
akibatnya terjadi kemerosotan moral. Oleh karena itu, dibutuhkan
peran guru dan pembelajaran tatap muka dalam pendidikan siswa.
Peran guru dalam hal ini sangat penting karena guru tidak hanya
berfungsi sebagai pemberi ilmu kepada siswa tetapi juga pendidik dan
pembimbing siswa dalam hal pembentukan karakter.
Pembelajaran tatap muka juga sangat dibutuhkan mengingat
manusia adalah makhluk sosial. Manusia membutuhkan orang lain
dalam hidupnya, begitu juga dengan siswa. Siswa membutuhkan
orang lain dalam dunia nyata bukan dalam dunia maya saja. Oleh
sebab itu, dengan adanya pembelajaran tatap muka maka siswa dapat
berinteraksi dengan sesamanya secara langsung. Interaksi dengan
sesama dan guru ini akan membentuk karakter yang positif dalam diri
siswa.
Kondisi pendidikan Indonesia saat ini masih terjadi
pembelajaran yang tidak seimbang antara penggunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dengan pembelajaran konvensional.
Beberapa sekolah memiliki pembelajaran yang seluruhnya
konvensional, tetapi ada yang dilakukan dengan menggunakan tutorial
online atau e-learning online dengan porsi yang lebih besar. Untuk itu,
dibutuhkan keseimbangan antara keduanya. Bentuk keseimbangan
tersebut seperti pembelajaran yang tetap dilakukan di kelas dan
dibimbing oleh guru. Guru tetap menerangkan dan memberikan
materi, hanya saja guru menerangkan dengan bantuan multimedia.
Pemberian tugas juga dapat dilakukan dengan bantuan multimedia
misalnya dalam bentuk tugas online, tetapi penggunaan metode
konvensional juga tetap harus dilakukan, misalnya dengan
memberikan tugas dengan tulis tangan. Jadi, harus terdapat porsi yang
seimbang antara penggunaan multimedia dan secara konvensional.
31. 4.3.2 Mengadakan pelajaran etika Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam pendidikan
Salah satu pengaruh negatif dari penggunaan multimedia
pembelajaran yang telah dipaparkan sebelumnya adalah bahaya
mudahnya mengakses informasi-informasi yang tidak baik dan
bersifat negatif. Selain itu, masih banyak siswa menyalahgunakan
informasi dan media sumber informasi secara tidak bertanggung
jawab. Oleh sebab itu, dibutuhkan pengadaan pelajaran etika
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pendidikan Indonesia.
Etika ini memberikan pengetahuan tentang bagaimana menggunakan
teknologi dengan benar dan tidak menyalahi peraturan. Etika juga
menjadikan siswa tidak mengalami kecanduan informasi, kejahatan,
dan seksualitas dari situs internet karena siswa telah dididik untuk
dapat bersikap dalam menggunakan internet.
Pelajaran etika teknologi ini tentunya dapat menjadi solusi untuk
mengatasi kemerosotan moral yang muncul karena pengaksesan
informasi yang tidak seimbang seperti ketidakdisiplinan dan sifat
individualisme. Etika teknologi juga mengajarkan tentang bagaimana
menghargai hak cipta suatu media informasi, aturan penggadaan
informasi, dan berbagai aturan dalam menggunakan media informasi
terutama internet yang sering disalahgunakan.
4.3.3 Tidak menjadikan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai satu-
satunya sarana dalam pembelajaran
Salah satu cara untuk mengatasi penggunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi yang dilakukan secara berlebihan dan
tanpa aturan adalah dengan tidak menjadikannya sebagai satu-satunya
sarana pembelajaran. Teknologi Informasi dan Komunikasi memang
sangat penting dan mendukung terbentuknya masyarakat informasi,
tetapi penggunaannya juga harus dibatasi. Untuk membatasi itulah
dibutuhkan sarana lain yang bersifat konvensional agar dapat
menyeimbangkannya dengan penggunaan multimedia tersebut.
32. Contoh konkrit penggunaan sarana konvensional adalah dengan
penggunaan buku-buku cetak dan alat tulis. Materi pembelajaran
sebaiknya tidak seluruhnya bersifat multimedia seperti powerpoint, e-
book, video, animasi, dan bentuk multimedia lainnya. Materi
pembelajaran juga sebaiknya dilengkapi dengan adanya buku cetak
agar terjadi keseimbangan pembelajaran. Pemberian tugas juga
sebaiknya tidak sepenuhnya harus dikerjakan dalam bentuk
multimedia. Terkadang, tugas dikerjakan dengan menggunakan tulis
tangan sehingga budaya menulis tidak hilang karena teknologi. Siswa
juga harus dibimbing untuk tidak hanya berkunjung ke perpustakaan
digital dalam dunia maya, siswa juga harus diperkenalkan dengan
perpustakaan konvensional agar dapat memiliki keseimbangan dengan
dunia nyata dan maya.
4.3.4 Pengendalian sistem-sistem informasi secara optimal
Dari sekian banyak multimedia yang dapat digunakan untuk
pembelajaran, internet menjadi sumber dari segala sumber yang dapat
memberikan informasi yang bersifat global. Sayangnya, internet juga
mengandung informasi-informasi yang tidak baik karena sifatnya yang
global. Segala macam budaya dari berbagai belahan dunia terdapat
dalam internet. Inilah yang menjadi masalah bagi kualitas siswa yang
menggunakan multimedia informasi. Siswa dapat secara sengaja atau
tidak sengaja mendapatkan informasi yang tidak sesuai dengan etika,
moral, dan juga dengan budaya Indonesia. Seperti situs pornografi,
mungkin hal ini merupakan hal biasa bagi orang barat, tetapi situs ini
tidak sesuai dengan kepribadian dan budaya Indonesia. Oleh karena
itulah, diperlukan pengendalian sistem informasi secara optimal oleh
pemerintah.Pemerintah sebagai pengendali sistem-sistem informasi
harus lebih peka dalam menyaring informasi atau berbagai bentuk-
bentuk apapun yang dapat diakses oleh siswa dalam dunia maya.
Penyaringan situs-situs yang bersifat negatif harus lebih ketat dan
tanpa kompromi atau pun mengulur-ulur waktu.
33. BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pendidikan merupakan sumber kemajuan bangsa yang sangat
menentukan daya saing bangsa. Dengan demikian, kualitas pendidikan harus
terus-menerus ditingkatkan. Permasalahan yang terjadi saat ini dalam
pendidikan Indonesia adalah kualitas yang rendah dalam persaingan dunia.
Masalah geografis, waktu, dan pluralistis menjadi faktor penyebab distribusi
pendidikan yang tidak merata di Indonesia. Padahal pluralistis ini dapat
menjadi keunggulan lokal bangsa Indonesia dalam menghadapi persaingan
global. Untuk itulah, pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
adalah salah satu cara yang dapat diterapkan dalam pendidikan Indonesia.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang sudah banyak
diterapkan saat ini dalam sekolah adalah penggunaan multimedia
pembelajaran. Multimedia pembelajaran adalah aplikasi multimedia yang
digunakan dalam proses pembelajaran.
Dalam penerapannya, multimedia pembelajaran memberikan
pengaruh yang positif bagi kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber
daya manusia yang dimaksud adalah prestasi dan kepribadian siswa yang
sedang menempuh wajib belajar. Pengaruh positif ini diantaranya adalah
siswa menjadi memiliki pengetahuan yang luas karena sumber informasinya
tidak hanya diperoleh dari guru tetapi juga dari sumber multimedia lainnya
seperti internet; siswa memiliki pengetahuan yang jelas, akurat, dan
berkualitas karena materi yang disajikan memiliki variasi pemaparan seperti
animasi, video, gambar, dan audio sehingga dapat memberikan persepsi
yang benar dan berkualitas; siswa menjadi melek teknologi karena
pembelajaran yang menggunakan teknologi sehingga siswa akhirnya
terbiasa untuk menggunakan teknologi; siswa memiliki motivasi belajar
yang tinggi karena adanya daya tarik dari penggunaan multimedia
pembelajaran; dan siswa menjadi individu yang aktif, imajinatif, kreatif,
34. inisiatif, dan mandiri karena tuntutan pembelajaran yang menjadikan peran
siswa lebih besar dibanding guru.
Penggunaan multimedia pembelajaran tidak sesempurna yang
diharapkan. Masih terdapat pengaruh negatif terhadap kualitas siswa seperti
siswa menjadi tidak disiplin; siswa cenderung individual karena sistem
pembelajaran yang umumnya bersifat isolatif sehingga menghilangkan
hakikatnya sebagai makhluk sosial; siswa dapat mengalami kecanduan
informasi-informasi negatif seperti pornografi dan kekerasan, kecanduan
membuat hubungan dalam dunia maya, dan kecanduan informasi secara
berlebihan. Akibat dari semua itu adalah merosotnya etika siswa yang
menyebabkan siswa memiliki kepribadian atau karakter yang buruk.
Untuk mengatasi pengaruh negatif dari penggunaan multimedia
pembelajaran yang telah diuraikan di atas, dibutuhkan solusi-solusi untuk
memecahkannya. Solusi tersebut di antaranya adalah menyeimbangkan
antara pembelajaran dengan multimedia dengan konvensional sehingga
tidak menghilangkan peran guru sebagai pembimbing siswa secara
akademis dan kepribadian; memasukkan pelajaran etika teknologi dalam
kurikulum pendidikan agar siswa dapat menggunakan teknologi secara
bertanggung jawab; tidak menjadikan teknologi sebagai satu-satunya media
pembelajaran, di mana penggunaan buku dan alat tulis masih harus
dipertahankan; dan melakukan pengendalian sistem-sistem informasi secara
optimal berupa penyaringan informasi negatif secara ketat.
Dari uraian di atas, penggunaan multimedia dalam pembelajaran
memang telah memberikan kontribusi yang besar dalam pendidikan
Indonesia. Penggunaan multimedia dapat mempercepat pembangunan
infrastruktur Indonesia dan menjadikan pendidikan Indonesia lebih unggul
serta dapat bersaing dalam kompetisi global. Meskipun penggunaan
multimedia ini sangat efisien dalam meningkatkan prestasi dan kepribadian
siswa, penggunaan multimedia ini tetap harus diawasi karena juga memiliki
pengaruh negatif. Oleh karena itu, harus ada partisipasi antara pemerintah
dan masyarakat dalam menyikapi penggunaan multimedia pembelajaran.
35. 5.2 Saran
Adapun saran dan rekomendasi penulis untuk menyikapi penggunaan
multimedia pembelajaran dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia antara lain:
5.2.1 Saran yang ditujukan kepada lembaga pendidikan
Lembaga pendidikan sebaiknya memadukan antara penggunaan
multimedia dalam pembelajaran dengan pembelajaran konvensional.
Jangan sampai mengatakan tidak kepada teknologi karena teknologi
merupakan sarana yang efisien dan cepat dalam membawa Indonesia
ke arah yang lebih baik. Lembaga pendidikan juga sebaiknya
memasukkan pelajaran etika teknologi dalam kurikulum
pendidikannya agar siswa dapat menggunakan teknologi secara
bertanggung jawab. Lembaga pendidikan juga disarankan untuk terus
meningkatkan pengembangan kepribadian siswa lewat bimbingan
guru agar siswa memiliki karakter dan kepribadian yang positif
sehingga tidak mengalami kemerosotan moral apalagi banyaknya
informasi negatif yang dapat mempengaruhi siswa.
5.2.2 Saran yang ditujukan kepada pemerintah
Berbagai upaya pemerintah yang telah berjalan sampai saat ini
memang telah memberikan kemajuan bagi pendidikan Indonesia.
Meskipun demikian, sampai saat ini pemerintah masih kurang ketat
dalam menyaring informasi-informasi negatif yang seringkali mudah
diakses dari teknologi multimedia seperti internet. Oleh sebab itu,
pemerintah harus terus melakukan penyeleksian secara optimal
terhadap informasi-informasi yang datang baik dari luar maupun dari
dalam negeri agar tidak membahayakan siswa sebagai pengguna yang
masih di bawah umur.
36. DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Said Suhil. 2004. Pengantar Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam Pendidikan dan Pembelajaran.
http://saidsuhilachmad.yolasite.com/resources/Manfaat%20TIK%20dalam%
20Pembelajaran.pdf [1 Mei 2011].
Anonim. Manfaat TIK Dalam Pendidikan.
http://smpn205jkt.co.cc/data/MANFAAT%20TIK%20DALAM%20DUNIA
%20PENDIDIKAN.pdf [ 28 April 2011 ].
Anonim. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Media
Pembelajaran. http://directory.umm.ac.id/tik/4472.pdf [30 April 2011].
Charuman, Uwes A.. 2010. Pengembangan Rencana Pembelajaran yang
Mengintegrasikan TIK. http://www.scribd.com/doc/3590378/
Pengembangan-Rencana-Pembelajaran-Yang-Mengintegrasikan-TIK [25
April 2011].
Hamalik, Oemar. 1980. Media Pendidikan. Bandung: Alumni.
Karsenti, Thierry. 2005. From Blackboard to Mouse Pad: A Case Study of the
Effectiveness of E-Learning and Technology in Teacher Education
Programs. http://www.Techknowlogia.org/TKL_active_pages2/Current
Articles/ main.asp?IsueNumber=18&FileType=PDF&ArticleID= 446 [26
April 2011].
Kompas. 2009. Urutan 109, Peringkat Indonesia di HDI.
http://internasional.kompas.com/read/2009/06/05/03555896/Urutan.109..Per
ingkat.Indonesia.di.HDI [ 24 April 2011].
Munir. 2009. Kontribusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam
Pendidikan di Era Globalisasi Pendidikan Indonesia. Jurnal Pendidikan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK): Vol. 2 no. 2: 1.
Pramono, Gatot. 2010. Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran.
http://www.scribd.com/doc/3607683/Pemanfaatan-Multimedia-
Pembelajaran [29 April 2011].
Pustekkom. 2005. Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia. http://www.e-
dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/
view&id=447 [30 April 2011].
Rahmat, Asep Zaenal. 2010. Strategi Pembelajaran Berbasis TIK.
http://www.scribd.com/doc/3590505/Strategi-Pembelajaran-Berbasis-TIK
[25 April 2011].
Salman, M. 2009. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
dalam Pencapaian Standar Nasional Pendidikan yang Terkait dengan
Pembelajaran Matematika. http://www.docstoc.com/docs/20489721/
Pemanfaatan-Teknologi-Informasi-dalam-Pencapaian-Standar-Nasional [27
April 2011 ].
Siahaan, Sudirman. 2010. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) dalam Pembelajaran. http://www.scribd.com/doc/16169753/Modul-
Pemanfaatan-Teknologi-Informasi-Dan-Komunikasi-TIK-Dalam-
Pembelajaran [29 April 2011].
Turban, McLean, dan Wetherbe. 1996. Information Technology for Management
Improving Quality and Productivity. New York: John Wiley & Sons, Inc.
37. Yuki. 2010. Multimedia sebagai Media Pembelajaran Interaktif.
http://comunityofcomm2.blogspot.com/2010/11/multimedia-sebagai-media-
pembelajaran.html [24 April 2011].
Zulfa, Indana. 2006. Dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
terhadap Pendidikan. http://images.mrheri.multiply.multiplycontent.com/
attachment/0/TZP4rwooC0EAAFcgTZs1/DAMPAK-TEKNOLOGI-
INFORMASI-DAN-KOMUNIKASI-TERHADAP-PENDIDIKAN.pdf?
key=mrheri:journal:199&nmid=429892772 [25 April 2011]
38. DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Julita
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Tangerang, 19 Juli 1992
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Katholik
Alamat rumah : Jalan Kenanga Nomor 35 B, Kemandoran I
Grogol Utara, Kebayoran Lama
Jakarta Selatan 12210
Telepon/Hp : 085714048491
E-mail : juli.cancer92@hotmail.com
Pendidikan Formal :
1. Sekolah Taman Kanak-Kanak Tarakanita 3 Jakarta, tahun 1997-1998
2. Sekolah Dasar Tarakanita 3 Jakarta, tahun 1998-2004
3. Sekolah Menengah Pertama Tarakanita 3 Jakarta, tahun 2004-2007
4. Sekolah Menengah Atas Regina Pacis Jakarta, tahun 2007-2010
Pendidikan Non-Formal :
1. Kursus Bahasa Inggris, ELTI tahun 2002 dan Creative Language Centre,
tahun 2007-2010.
2. Kursus Komputer, Gramacom, tahun 2002-2004; Futerpro dan BSW
Gramedia, tahun 2004-2007; dan Computerstar Learning Centre tahun
2007-2010.
3. Kursus Mandarin, Lembaga Pendidikan Suberta, tahun 2007-2010.
Prestasi dan Penghargaan :
1. Juara I Lomba Mengarang oleh SD Tarakanita 3 Jakarta, tahun 2003.
2. Juara I Umum Program Ilmu Pengetahuan Alam oleh SMA Regina Pacis,
tahun 2010.
39. 3. Juara II Program Ilmu Pengetahuan Alam dalam Ujian Nasional oleh SMA
Regina Pacis, tahun 2010.
4. Juara III Lomba Koran Dinding oleh Canisius Science and Art Competition,
tahun 2009.
5. Peserta Olympiade Mathematics oleh Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Pelita Harapan, tahun 2004.
6. Peserta Kompetisi Sains SMA Se-Indonesia oleh Universitas Pertanian
Bogor, tahun 2008.
Pengalaman Organisasi :
1. Pramuka Gugus Depan SMP Tarakanita 3, tahun 2004 dan SMA Regina
Pacis Jakarta, tahun 2007.
2. Ketua Panitia Buku Tahunan SMP Tarakanita, tahun 2007.
3. Bidang P3K dalam acara Sport and Art Competition at Regina Pacis, tahun
2009.
4. Bidang Acara dalam Recis Edufair, tahun 2009.
5. Bidang Pendidikan Himpunan Mahasiswa Teknik Industri, tahun 2011.