SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
FISIOLOGI SERANGGA
“ENTOMOLOGI”
DISUSUN OLEH :
JESSY DAMAYANTI (1405015014)
REGULER PAGI A 2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
Materi : Fisiologi Serangga
Hari/Tanggal : Rabu, 22 Februari 2017
Serangga adalah salah satu kelas avertebrata di dalam filum arthropoda yang
memiliki exoskeleton berkitin, tubuh yang terbagi tiga bagian (kepala, thorax, dan
abdomen), tiga pasang kaki yang pangkalnya menyatu, mata majemuk, dan
sepasang antena. Serangga termasuk salah satu kelompok hewan yang paling
beragam, mencakup lebih dari satu juta spesies dan menggambarkan lebih dari
setengah organisme hidup yang telah diketahui.
Fisiologi serangga adalah proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh
serangga yang menyebabkan serangga tersebut dapat melangsungkan hidupnya.
Beberapa proses fisiologis yang terjadi dalam tubuh serangga yakni adalah
sebagai berikut.
A. Sistem Pencernaan Serangga
Bentuk saluran pencernaan makanan serangga berbeda-beda sesuai
dengan tipe alat mulut yang dimilikinya serta cara makanannya. Serangga
memakan berbagai macam bagian tanaman dan binatang yang masih hidup
atau yang sudah mati. Sebagian besar serangga dari stadia nimfa maupun
imago makan melalui mulut. Saluran makan serangga terbagi atas 3 bagian
utama, yakni sebagai berikut.
Gambar 1. Sistem pencernaan serangga
1. Saluran pencernaan bagian depan (stomodeum/foregut)
Saluran pencernaan depan dimulai dari pharynx sampai proventiculus.
Dengan fungsi utama mengambil makanan dan mencerna makanan yang
perdana. Urutannya antara lain :
a. Pharynx, merupakan bagian untuk masuknya makanan yang belum
diolah secara sempurna. Alat ini juga disebut teggorokan.
b. Esophagus, disebut juga kerongkongan. Merupakan penyempitan dari
pipa pharynx sebelum masuk ke daerah crop (tembolok).
c. Crop (tembolok), Fungsinya adalah sebagai tempat penyimpanan
makanan serta pelunakan lebih lanjut dari makanan sebelum masuk ke
saluran pencernaan bagian tengah.
d. Proventiculus (gizzard), pada serangga bertipe mulut menggigit dan
mengunyah, proventiculusnya berkembang dengan baik dan dilapisi
dengan kitin. Sedangkan pada serangga bertipe mulut menusuk
menghisap alat ini tidak dijumpai. Fungsi utamanya adalah untuk
mengatur masuknya makanan ke dalam mesentron.
Gambar 2. Saluran pencernaan bagian depan (stomodeum/foregut)
2. Saluran pencernaan bagian tengah (mesentron/midgut)
Saluran ini dimulai dari gastric cacea sampai ventriculus (perut).
Funsinya sebaga penyerap makanan. Gastric cacea merupakan tabung-
tabung yang bentuknya agak memanjang terdapat di bagian muka
ventriculus yang mengeluarkan enzim pencerna dan melancarkan
penyerapan makanan. mesentron ini dilapisi membran peritropik yang
melindungi lapisan lunak di bagian bawahnya serta dapat menyerap
makanan.
Gambar 3. Saluran pencernaan bagian tengah (mesentron/midgut)
3. Saluran pencernaan bagian belakang (proctodeum/hindgut)
Bagian ini dimulai dari tabung malphigi sampai anus. Fungsi
utamanya adalah sebagai saluran ekskresi. Lapisan dalamnya berkutikula.
Urutannya adalah sebaga berikut :
a. Tabung malphigi, terdiri dari sejumlah tabung-tabung buntu yang sangat
kecil. Fungsinya adalah untuk mengeluarkan hasil metabolit yang sudah
tidak terpakai lagi oleh tubuh dan mengatur keseimbangan air dan
beberapa macam garam dalam cairan tubuh.
b. Ileum dan colon, merupakan saluran bagian muka dari proktodeum.
c. Rectum, Rektum biasanya memiliki system perototan yang kuat dan
dinding yang cukup tebal terdiri dari lipatan-lipatan yang dinamai “rectal
popilae” dan struktur penyerapan khusus yang disebut putting rectum
atau bantalan rectum dan merupakan akhir untuk penyerapan kembali air,
garam, mineral dan asam amino dari tinja dan air seni.
d. Anus, merupakan saluran akhir yang berfunsi sebagai saluran
pembuangan sisa metabolit. zat yang sudah tidak terpakai dibuang keluar
tubuh melalui anus.
Gambar 4. Saluran pencernaan bagian belakang (proctodeum/hindgut)
B. Sistem Pernapasan (Sirkulasi) Serangga
Serangga tidak mempunyai paru-paru, sebagai gantinya pernafasan
pernafasan ‘pasif’ melalui spirakel. Udara masuk ke dalam tubuh melalui pipa
yang disebut trakea, selanjutnya ke trakeola. Difusi gas-gas berlangsung dalam
jarak yang pendek, ini salah satu sebab mengapa serangga berukuran kecil.
Serangga yang tidak punya spirakel dan trakea (Collembola) bernafas melalui
kulit melalui difusi gas- gas.
Gambar 5. Trakea dalam tubuh serangga
Trakea merupakan saluran masuk udara dari luar tubuh yang lubangnya
(spirakel) terdapat pada bagian bawah abdomen/ perut. Trakea akan membentuk
percabangan yang disebut trakeola yang akan menjangkau hampir setiap sel-sel
tubuhnya. Di ujung trakeola inilah akan terjadi pertukaran O2 dari luar tubuh
dengan CO2 yang berasal dari dalam tubuh. Ujung trakeola memiliki semacam
cairan yang akan membuat trakeola selalu basah agar proses difusi O2 dapat
berjalan lancar.
Gambar 6. Struktur sistem pernapasan serangga
Trakea serangga bercabang-cabang membentuk anyaman yang membawa
udara ke seluruh bagian tubuh. Trachea serangga dilapisi oleh lapisan kutikula
yang disebut intima. Pada Cabang-cabang yang lebih besar dipertebal untuk
membentuk cincin cincin heliks yang disebut taenidia. Cabang trachea yang
sangat kecil dan tipis adalah trakheolus dan melalui dinding trakheolus inilah
pertukaran gas terjadi.
C. Sistem Ekskresi Serangga
Sistem ekskresi berperan penting dalam menjaga dan mengendalikan
keseimbangan garam-garam mineral dan air pada cairan tubuh. Proses ini
penting bagi serangga untuk dapat hidup pada lingkungan yang kering. Organ
yang berperan dalam sistem ekskresi adalah tubulus malphigi dan rectum.
Gambar 7. Sistem ekskresi serangga
Eskresi terjadi ketika aliran darah melewati tubulus malphigi dan
senyawa yang dikandungnya berdifusi atau pindah secara aktif ke dalam
tubulus. Kebanyakan nitrogen diambil oleh tubulus dalam bentuk garam asam
urat, yang terbentuk pada badan lemak dan pindah ke darah sebelum dibuang.
Substansi lain : asam amino, berbagai ion, dan air. Aliran urin di dalam tubulus
malphigi disebabkan terjadinya perbedaan konsentrasi ion natrium. Urin
kemudian dibuang dari tubulus malphigi menuju ke usus belakang, dimana
akan melewati rektum.
Pada rektum, terjadi proses reabsorbsi air, menghasilkan feses yang
relatif kering pada kebanyakan serangga. Rektum juga berperan dalam
mengambil ion anorganik dan asam amino yang dibutuhkan dari urin dan
mengembalikannya ke dalam darah dalam jumlah yang dikendalikan yang
selanjutnya berperan dalam menjaga keseimbangan ion di dalam tubuh.
Urin, dihasilkan oleh tubulus malphigi, merupakan cairan bening,
seperti cairan yang dikeluarkan oleh serangga pemakan darah setelah makan,
atau suatu suspensi yang sangat kental, seperti “meconium” yang dihasilkan
oleh Lepidoptera dewasa yang baru keluar dari kepompong.
D. Sistem Sirkulasi Serangga
Darah serangga atau cairan serangga disebut hemolimpa. Hemolimpa
tidak mengandung hemoglobin. Hemolimpa serangga adalah cairan bening
berwarna kekuning-kuningan atau kehijauan sesuai dengan bahan makanannya.
Peran utama hemolimpa adalah mengangkut bahan makanan yang sudah
dicerna tubuh untuk disebarkan ke seluruh bagian tubuh. Dan mengangkut
hasil metabolit yang sudah tidak terpakai ke tabung malphigi untuk dibuang
melalui rectum kemudian anus.
Peredaran darah pada serangga dimulai pengambilan darah oleh jantung
yang akan memompakan darah menuju ke arah depan dengan menggunakan
gerakan peristaltik. Darah dibawa ke arah kepala, mengalir menuju ke otak,
dan berputar kembali ke belakang menuju ke jantung untuk diambil dan
digunakan kembali.
Gambar 8. Sistem peredaran darah serangga
Sebuah membran longitudinal, atau septa, pada tonjolan di beberapa
serangga membantu dalam proses aliran darah pada bagian tersebut. Pada
beberapa serangga, thoracic pulsating organ membantu dalam mengedarkan
darah pada daerah sayap.
E. Sistem Saraf Serangga
Sistem saraf serangga terdari atas rangkaian ganglia yang dihubungkan
oleh sepasang sarat, yang terdapat di sepanjang tubuh serangga. Ganglion
merupakan massa jaringan saraf yang terdapat setiap segmen secara
berpasangan. Tiga pasang ganglion yang terdapat dibagian kepala, yaitu :
 Protocerebrum, terdapat pada segmen mata, meliputi daerah inervasi: alat
mata majemuk dan ocelli.
 Deutocerebrum, terdapat pada segmen antena, daerah inervasi: antena.
 Tritocerebrum, terdapat pada segmen labrum, daerah inervasi : labium dan
stomodeum.
Gambar 9. Sistem saraf serangga
F. Sistem Otot Serangga
Serangga mempunyai sistem otot yang terdiri atas otot serang lintang
(otot bergaris), yang berhubungan dengan saraf yang dapat menyebabkan
terjadinya kontraksi otot. Sehingga menimbulkan adanya gerakan gerakan pada
organ tubuh, seperti: tungkai, sayap, dan tarsus yang gerakannya berupa lari,
terbang atau loncat. Otot terdiri atas 2 jenis, yaitu :
a. Otot skelet
Otot skelet yaitu otot yang melekat pada dinding tubuh (integument) serta
pada bagian bagian tubuh lainnya, yang dihubungkan oleh saraf halus
yang disebut “tonofibril”.
b. Otot visceral
Berada disekitar jantung dan disekitar saluran pencernaan makanan serta
saluran sistem reproduksi, yang dapat menghasilkan gerakan-gerakan yang
menggelombang.
Otot dalam menggerakan bagian bagian alat tubuhnya akan
menyesuaikan dengan susunan masing masing segmen organ tubuh. Setiap
segmen dari organ tubuh mis. tungkai memiliki otot masing masing. Segmen
seperti segmen tarsus dan segmen flagela tidak memiliki otot sendiri Beberapa
alat organ tubuh seperti galea dan pretarsus, hanya memiliki “otot flexor” yaitu
otot yang fungsinya mengikat suatu alat organ tubuh. Otot serangga pada
belalang, memilki kemampuan yang sangat tinggi, yaitu dapat menghasilkan
daya 20 X berat badanyanya.
G. Sistem Reproduksi Serangga
Untuk memperoleh keturunan baru, serangga jantan kawin dengan
serangga betina. Sperma jantan yang telah tersimpan dalam spermateka betina
akan membuahi sel telur dan menjadi zigot lalu dikeluarkan dari dalam tubuh
dalam bentuk telur dan diletakkan pada suatu medium. Reproduksi dengan cara
ini disebut ovipariti.
Gambar 10. Proses perkawinan serangga
Namun, pada beberapa serangga, telur yang telah mengandung zigot
berada dalam saluran genital betina, hingga menetas menjadi larva bukan
dalam bentuk telur. Reproduksi semacam ini dinamakan ovovivariti.
Sistem reproduksi betina terdiri atas:
1. Sepasang ovarium yang masing-masing tersusun atas sejumlah ovariol
2. Sepasang oviduct (saluran telur)
3. Kelenjar Tambahan
4. Kantong sperma
5. Saluran sperma
Sistem reproduksi jantan terdiri atas:
1. Sepasang testis yang tersusun atas folilkel-folikel
2. Sepasang vas eferans
3. Sepasang vas deferens
4. Sepasang kantung semen ( seminal fesicle)
5. Saluran Ejakulasi
6. Kelenjar Tambahan
Gambar 11. (a) Organ reproduksi serangga betina; (b) Organ reproduksi serangga jantan
KESIMPULAN
1. Bentuk saluran pencernaan makanan serangga berbeda-beda sesuai dengan tipe
alat mulut yang dimilikinya serta cara makanannya. Saluran makan serangga
terbagi atas 3 bagian utama, yaitu:
a. Saluran pencernaan bagian depan (foregut).
b. Saluran pencernaan bagian tengah (midgut).
c. Saluran pencernaan bagian belakang (hindgut).
2. Sistem pernapasan, serangga tidak mempunyai paru-paru, sebagai gantinya
pernafasan pernafasan ‘pasif’ melalui spirakel. Udara masuk ke dalam tubuh
melalui pipa yang disebut trakea.
3. Sistem ekskresi, berperan penting dalam menjaga dan mengendalikan
keseimbangan garam-garam mineral dan air pada cairan tubuh.
4. Sistem peredaran darah, dimulai pengambilan darah oleh jantung yang akan
memompakan darah menuju ke arah depan dengan menggunakan gerakan
peristaltik.
5. Sistem saraf, terdari atas rangkaian ganglia yang dihubungkan oleh sepasang
sarat, yang terdapat di sepanjang tubuh serangga. Tiga pasang ganglion yang
terdapat dibagian kepala, yaitu :
 Protocerebrum, terdapat pada segmen mata, meliputi daerah inervasi: alat
mata majemuk dan ocelli.
 Deutocerebrum, terdapat pada segmen antena, daerah inervasi: antena.
 Tritocerebrum, terdapat pada segmen labrum, daerah inervasi : labium dan
stomodeum.
6. Sistem otot, yang terdiri atas otot serang lintang (otot bergaris), yang
berhubungan dengan saraf yang dapat menyebabkan terjadinya kontraksi otot.
Otot serangga terdiri atas 2 macam yaitu otot visceral dan otot skelet.
7. Sistem reproduksi, untuk memperoleh keturunan baru, serangga jantan kawin
dengan serangga betina. Alat reproduksi serangga jantan berupa sepasang
testis, sedangkan alat reproduksi serangga betina berupa sepasang ovarium.
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Mochamad H., dkk. 2009. Biologi Insekta Entomologi. Yogyakarta. Graha
Ilmu.
Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Jakarta. PT Rineka Cipta.
Lumowa, Sonja V. T. 2013. Entomologi. Malang. UMM Press
http://fungsi.web.id/2015/06/sistem-pencernaan-dan-saraf-pada-serangga.html
http://www.edubio.info/2016/01/sistem-pernapasan-serangga.html
http://download.documents.tips/getdownload/document/?id=2hMZ7Ofu2SVhKw
F6TsZPWRgCEX7fodgEz8nIUX8fYlQ8wsNI37gGKJDd5Ty1J
hRU%2Fv%2FmVvmAOpnm7WFpWBMQFA%3D%3D
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=r
ja&uact=8&ved=0ahUKEwiAsPTOgqPSAhUfTY8KHZ1FC5c
QFggoMAI&url=http%3A%2F%2Fwww.edibas.blog.unsoed.ac
.id%2Ffiles%2F2010%2F04%2FHandout-Fisiologi-
Serangga.pdf&usg=AFQjCNGYeCY3pc2jfQEIrx1vQVSKESSe
Pg&sig2=H_rCJWG6FrglKVmi2bQ_YQ

More Related Content

What's hot

osmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewanosmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewanikhsan saputra
 
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan AvesSistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan AvesTeuku Ichsan
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringanEkal Kurniawan
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygzahrahoca
 
Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi HewanSoal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi HewanRizal EnsyaMada
 
Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme, Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme, Winny Limbong
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Hubungan Osmoregulasi dengan Termoregulasi
Hubungan Osmoregulasi dengan TermoregulasiHubungan Osmoregulasi dengan Termoregulasi
Hubungan Osmoregulasi dengan TermoregulasiWahyu Agustianto
 
Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumJun Mahardika
 
Presentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanPresentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanArika Sari
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
 
Powerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang EkosistemPowerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang EkosistemTitoSelaluEnjoy
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomydewisetiyana52
 
Sistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada ManusiaSistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada Manusiaahmad arif
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaGoogle
 
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrositSofyan Dwi Nugroho
 

What's hot (20)

osmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewanosmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewan
 
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan AvesSistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
 
Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi HewanSoal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
 
Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme, Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme,
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
 
Hubungan Osmoregulasi dengan Termoregulasi
Hubungan Osmoregulasi dengan TermoregulasiHubungan Osmoregulasi dengan Termoregulasi
Hubungan Osmoregulasi dengan Termoregulasi
 
Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umum
 
Presentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanPresentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasan
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
 
Biologi 10 ekosistem
Biologi 10   ekosistemBiologi 10   ekosistem
Biologi 10 ekosistem
 
Presentasi Jamur (fungi)
Presentasi Jamur (fungi)Presentasi Jamur (fungi)
Presentasi Jamur (fungi)
 
Powerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang EkosistemPowerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang Ekosistem
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
 
Sistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada ManusiaSistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada Manusia
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
 
Makalah Nemathelminthes
Makalah NemathelminthesMakalah Nemathelminthes
Makalah Nemathelminthes
 

Viewers also liked

IDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS LALAT BUAH Bactrocera umbrosa (Fabr...
IDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS LALAT BUAH Bactrocera umbrosa (Fabr...IDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS LALAT BUAH Bactrocera umbrosa (Fabr...
IDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS LALAT BUAH Bactrocera umbrosa (Fabr...Josua Sitorus
 
Pupuk dan pestisida nabati (kelompok 2 kkn tematik ummi 2014)
Pupuk dan pestisida nabati (kelompok 2 kkn tematik ummi 2014)Pupuk dan pestisida nabati (kelompok 2 kkn tematik ummi 2014)
Pupuk dan pestisida nabati (kelompok 2 kkn tematik ummi 2014)Inda Asri Supiati
 
Bedford Film Festival 2014.compressed
Bedford Film Festival 2014.compressedBedford Film Festival 2014.compressed
Bedford Film Festival 2014.compressedPaul Hutchinson
 
BFF Full Programme 2013.compressed
BFF Full Programme 2013.compressedBFF Full Programme 2013.compressed
BFF Full Programme 2013.compressedPaul Hutchinson
 
Funding Your Project Through Crowdfunding v1.0
Funding Your Project Through Crowdfunding v1.0Funding Your Project Through Crowdfunding v1.0
Funding Your Project Through Crowdfunding v1.0Dr Dion Klein (2400+)
 
403(b) Retirement Plan compared to a 401(k) or IRA
403(b) Retirement Plan compared to a 401(k) or IRA403(b) Retirement Plan compared to a 401(k) or IRA
403(b) Retirement Plan compared to a 401(k) or IRARichard Shafer (Madison)
 
Chinh phục điểm 8 9 10 hóa học quyển 2 hữu cơ th s. trần trọng tuyền
Chinh phục điểm 8 9 10 hóa học quyển 2 hữu cơ   th s. trần trọng tuyềnChinh phục điểm 8 9 10 hóa học quyển 2 hữu cơ   th s. trần trọng tuyền
Chinh phục điểm 8 9 10 hóa học quyển 2 hữu cơ th s. trần trọng tuyềnTuyền Trần Trọng
 
INTERAKSI HAMA LALAT BUAH IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIANNYA
INTERAKSI HAMA LALAT BUAH IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIANNYAINTERAKSI HAMA LALAT BUAH IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIANNYA
INTERAKSI HAMA LALAT BUAH IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIANNYAJosua Sitorus
 
Why Pest Managment Matters
Why Pest Managment MattersWhy Pest Managment Matters
Why Pest Managment MattersTomasGravely
 
Indentificacion de talentos deportivoas para deportes de habilidad abiertaa
Indentificacion de talentos deportivoas para deportes de habilidad abiertaaIndentificacion de talentos deportivoas para deportes de habilidad abiertaa
Indentificacion de talentos deportivoas para deportes de habilidad abiertaaJoel Muñoz Urbina
 
Anatomi serangga
Anatomi seranggaAnatomi serangga
Anatomi seranggaastutirisa
 
Pengendalian Serangga ppt
Pengendalian Serangga pptPengendalian Serangga ppt
Pengendalian Serangga pptNuroni Harahap
 
Gambar Jenis Jamur Mikologi Tumbuhan
Gambar Jenis Jamur Mikologi TumbuhanGambar Jenis Jamur Mikologi Tumbuhan
Gambar Jenis Jamur Mikologi TumbuhanJosua Sitorus
 
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGAPERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGAJosua Sitorus
 
Opste odlike hordata
Opste odlike hordataOpste odlike hordata
Opste odlike hordataltixomir
 

Viewers also liked (18)

IDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS LALAT BUAH Bactrocera umbrosa (Fabr...
IDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS LALAT BUAH Bactrocera umbrosa (Fabr...IDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS LALAT BUAH Bactrocera umbrosa (Fabr...
IDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS LALAT BUAH Bactrocera umbrosa (Fabr...
 
Pupuk dan pestisida nabati (kelompok 2 kkn tematik ummi 2014)
Pupuk dan pestisida nabati (kelompok 2 kkn tematik ummi 2014)Pupuk dan pestisida nabati (kelompok 2 kkn tematik ummi 2014)
Pupuk dan pestisida nabati (kelompok 2 kkn tematik ummi 2014)
 
Bedford Film Festival 2014.compressed
Bedford Film Festival 2014.compressedBedford Film Festival 2014.compressed
Bedford Film Festival 2014.compressed
 
BFF Full Programme 2013.compressed
BFF Full Programme 2013.compressedBFF Full Programme 2013.compressed
BFF Full Programme 2013.compressed
 
Funding Your Project Through Crowdfunding v1.0
Funding Your Project Through Crowdfunding v1.0Funding Your Project Through Crowdfunding v1.0
Funding Your Project Through Crowdfunding v1.0
 
403(b) Retirement Plan compared to a 401(k) or IRA
403(b) Retirement Plan compared to a 401(k) or IRA403(b) Retirement Plan compared to a 401(k) or IRA
403(b) Retirement Plan compared to a 401(k) or IRA
 
Chinh phục điểm 8 9 10 hóa học quyển 2 hữu cơ th s. trần trọng tuyền
Chinh phục điểm 8 9 10 hóa học quyển 2 hữu cơ   th s. trần trọng tuyềnChinh phục điểm 8 9 10 hóa học quyển 2 hữu cơ   th s. trần trọng tuyền
Chinh phục điểm 8 9 10 hóa học quyển 2 hữu cơ th s. trần trọng tuyền
 
INTERAKSI HAMA LALAT BUAH IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIANNYA
INTERAKSI HAMA LALAT BUAH IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIANNYAINTERAKSI HAMA LALAT BUAH IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIANNYA
INTERAKSI HAMA LALAT BUAH IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIANNYA
 
Why Pest Managment Matters
Why Pest Managment MattersWhy Pest Managment Matters
Why Pest Managment Matters
 
Ромео і Джульєтта
Ромео і ДжульєттаРомео і Джульєтта
Ромео і Джульєтта
 
Indentificacion de talentos deportivoas para deportes de habilidad abiertaa
Indentificacion de talentos deportivoas para deportes de habilidad abiertaaIndentificacion de talentos deportivoas para deportes de habilidad abiertaa
Indentificacion de talentos deportivoas para deportes de habilidad abiertaa
 
Anatomi serangga
Anatomi seranggaAnatomi serangga
Anatomi serangga
 
Pengendalian Serangga ppt
Pengendalian Serangga pptPengendalian Serangga ppt
Pengendalian Serangga ppt
 
Serangga
SeranggaSerangga
Serangga
 
Gambar Jenis Jamur Mikologi Tumbuhan
Gambar Jenis Jamur Mikologi TumbuhanGambar Jenis Jamur Mikologi Tumbuhan
Gambar Jenis Jamur Mikologi Tumbuhan
 
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGAPERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
 
Opste odlike hordata
Opste odlike hordataOpste odlike hordata
Opste odlike hordata
 
powerpoint insecta
powerpoint insectapowerpoint insecta
powerpoint insecta
 

Similar to Fisiologi Serangga

Similar to Fisiologi Serangga (20)

PPT - KLASIFIKASI - INSEKTA - IPA KELAS 7
PPT - KLASIFIKASI - INSEKTA - IPA KELAS 7PPT - KLASIFIKASI - INSEKTA - IPA KELAS 7
PPT - KLASIFIKASI - INSEKTA - IPA KELAS 7
 
Anatomi serangga
Anatomi seranggaAnatomi serangga
Anatomi serangga
 
tugas niki pencernaan.docx asuhan keperawatan
tugas niki pencernaan.docx asuhan keperawatantugas niki pencernaan.docx asuhan keperawatan
tugas niki pencernaan.docx asuhan keperawatan
 
Organ dalam hewan
Organ dalam hewanOrgan dalam hewan
Organ dalam hewan
 
Tgas sistem pncernaan
Tgas sistem pncernaanTgas sistem pncernaan
Tgas sistem pncernaan
 
Tgas sistem pncernaan
Tgas sistem pncernaanTgas sistem pncernaan
Tgas sistem pncernaan
 
Mawarni+isna ramadani yanti+rahjumi puspita sari
Mawarni+isna ramadani yanti+rahjumi puspita sariMawarni+isna ramadani yanti+rahjumi puspita sari
Mawarni+isna ramadani yanti+rahjumi puspita sari
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
Presentase biologi
Presentase biologiPresentase biologi
Presentase biologi
 
Presentase biologi
Presentase biologiPresentase biologi
Presentase biologi
 
Sistem2 amfibi
Sistem2 amfibiSistem2 amfibi
Sistem2 amfibi
 
Anatomi internal serangga
Anatomi internal seranggaAnatomi internal serangga
Anatomi internal serangga
 
Artikel kel. 8
Artikel kel. 8Artikel kel. 8
Artikel kel. 8
 
Animalia invertebrata kelas X
Animalia invertebrata kelas XAnimalia invertebrata kelas X
Animalia invertebrata kelas X
 
Echinodhermata
Echinodhermata Echinodhermata
Echinodhermata
 
Kingdom Animalia - INSECTA
Kingdom Animalia - INSECTAKingdom Animalia - INSECTA
Kingdom Animalia - INSECTA
 
MAKALAH INSEKTA
MAKALAH  INSEKTAMAKALAH  INSEKTA
MAKALAH INSEKTA
 
Filum Annelida PPT beserta Anatomy
Filum Annelida PPT beserta AnatomyFilum Annelida PPT beserta Anatomy
Filum Annelida PPT beserta Anatomy
 
Tugas biologi(animalia) filum echinodermata
Tugas biologi(animalia) filum echinodermataTugas biologi(animalia) filum echinodermata
Tugas biologi(animalia) filum echinodermata
 
ppt insekta
ppt insektappt insekta
ppt insekta
 

More from Jessy Damayanti

Room 6_BE-073-336-DSA_Jessy Damayanti.pptx
Room 6_BE-073-336-DSA_Jessy Damayanti.pptxRoom 6_BE-073-336-DSA_Jessy Damayanti.pptx
Room 6_BE-073-336-DSA_Jessy Damayanti.pptxJessy Damayanti
 
Laporan KKN Universitas Mulawarman 43 Tahun 2017
Laporan KKN Universitas Mulawarman 43 Tahun 2017Laporan KKN Universitas Mulawarman 43 Tahun 2017
Laporan KKN Universitas Mulawarman 43 Tahun 2017Jessy Damayanti
 
Laporan PPL SMA Negeri 5 Samarinda
Laporan PPL SMA Negeri 5 SamarindaLaporan PPL SMA Negeri 5 Samarinda
Laporan PPL SMA Negeri 5 SamarindaJessy Damayanti
 
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...Jessy Damayanti
 
Bioteknologi di bidang forensik
Bioteknologi di bidang forensikBioteknologi di bidang forensik
Bioteknologi di bidang forensikJessy Damayanti
 
bioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkunganbioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkunganJessy Damayanti
 
Pencirian, konsep sifat, dan sumber bukti
Pencirian, konsep sifat, dan sumber buktiPencirian, konsep sifat, dan sumber bukti
Pencirian, konsep sifat, dan sumber buktiJessy Damayanti
 
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti TaksonomiJessy Damayanti
 
Biologi sel "sifat fisika protoplasma"
Biologi sel "sifat fisika protoplasma"Biologi sel "sifat fisika protoplasma"
Biologi sel "sifat fisika protoplasma"Jessy Damayanti
 
Makalah fisiologi tumbuhan metabolisme sintesis karbohidrat dan lemak
Makalah fisiologi tumbuhan metabolisme sintesis karbohidrat dan lemakMakalah fisiologi tumbuhan metabolisme sintesis karbohidrat dan lemak
Makalah fisiologi tumbuhan metabolisme sintesis karbohidrat dan lemakJessy Damayanti
 

More from Jessy Damayanti (12)

Room 6_BE-073-336-DSA_Jessy Damayanti.pptx
Room 6_BE-073-336-DSA_Jessy Damayanti.pptxRoom 6_BE-073-336-DSA_Jessy Damayanti.pptx
Room 6_BE-073-336-DSA_Jessy Damayanti.pptx
 
Laporan KKN Universitas Mulawarman 43 Tahun 2017
Laporan KKN Universitas Mulawarman 43 Tahun 2017Laporan KKN Universitas Mulawarman 43 Tahun 2017
Laporan KKN Universitas Mulawarman 43 Tahun 2017
 
Laporan PPL SMA Negeri 5 Samarinda
Laporan PPL SMA Negeri 5 SamarindaLaporan PPL SMA Negeri 5 Samarinda
Laporan PPL SMA Negeri 5 Samarinda
 
Komunitas tumbuhan
Komunitas tumbuhanKomunitas tumbuhan
Komunitas tumbuhan
 
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
 
Makalah entomologi
Makalah entomologiMakalah entomologi
Makalah entomologi
 
Bioteknologi di bidang forensik
Bioteknologi di bidang forensikBioteknologi di bidang forensik
Bioteknologi di bidang forensik
 
bioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkunganbioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkungan
 
Pencirian, konsep sifat, dan sumber bukti
Pencirian, konsep sifat, dan sumber buktiPencirian, konsep sifat, dan sumber bukti
Pencirian, konsep sifat, dan sumber bukti
 
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
 
Biologi sel "sifat fisika protoplasma"
Biologi sel "sifat fisika protoplasma"Biologi sel "sifat fisika protoplasma"
Biologi sel "sifat fisika protoplasma"
 
Makalah fisiologi tumbuhan metabolisme sintesis karbohidrat dan lemak
Makalah fisiologi tumbuhan metabolisme sintesis karbohidrat dan lemakMakalah fisiologi tumbuhan metabolisme sintesis karbohidrat dan lemak
Makalah fisiologi tumbuhan metabolisme sintesis karbohidrat dan lemak
 

Recently uploaded

PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIACochipsPJW
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 

Recently uploaded (6)

PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 

Fisiologi Serangga

  • 1. FISIOLOGI SERANGGA “ENTOMOLOGI” DISUSUN OLEH : JESSY DAMAYANTI (1405015014) REGULER PAGI A 2014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA
  • 2. Materi : Fisiologi Serangga Hari/Tanggal : Rabu, 22 Februari 2017 Serangga adalah salah satu kelas avertebrata di dalam filum arthropoda yang memiliki exoskeleton berkitin, tubuh yang terbagi tiga bagian (kepala, thorax, dan abdomen), tiga pasang kaki yang pangkalnya menyatu, mata majemuk, dan sepasang antena. Serangga termasuk salah satu kelompok hewan yang paling beragam, mencakup lebih dari satu juta spesies dan menggambarkan lebih dari setengah organisme hidup yang telah diketahui. Fisiologi serangga adalah proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh serangga yang menyebabkan serangga tersebut dapat melangsungkan hidupnya. Beberapa proses fisiologis yang terjadi dalam tubuh serangga yakni adalah sebagai berikut. A. Sistem Pencernaan Serangga Bentuk saluran pencernaan makanan serangga berbeda-beda sesuai dengan tipe alat mulut yang dimilikinya serta cara makanannya. Serangga memakan berbagai macam bagian tanaman dan binatang yang masih hidup atau yang sudah mati. Sebagian besar serangga dari stadia nimfa maupun imago makan melalui mulut. Saluran makan serangga terbagi atas 3 bagian utama, yakni sebagai berikut. Gambar 1. Sistem pencernaan serangga 1. Saluran pencernaan bagian depan (stomodeum/foregut)
  • 3. Saluran pencernaan depan dimulai dari pharynx sampai proventiculus. Dengan fungsi utama mengambil makanan dan mencerna makanan yang perdana. Urutannya antara lain : a. Pharynx, merupakan bagian untuk masuknya makanan yang belum diolah secara sempurna. Alat ini juga disebut teggorokan. b. Esophagus, disebut juga kerongkongan. Merupakan penyempitan dari pipa pharynx sebelum masuk ke daerah crop (tembolok). c. Crop (tembolok), Fungsinya adalah sebagai tempat penyimpanan makanan serta pelunakan lebih lanjut dari makanan sebelum masuk ke saluran pencernaan bagian tengah. d. Proventiculus (gizzard), pada serangga bertipe mulut menggigit dan mengunyah, proventiculusnya berkembang dengan baik dan dilapisi dengan kitin. Sedangkan pada serangga bertipe mulut menusuk menghisap alat ini tidak dijumpai. Fungsi utamanya adalah untuk mengatur masuknya makanan ke dalam mesentron. Gambar 2. Saluran pencernaan bagian depan (stomodeum/foregut) 2. Saluran pencernaan bagian tengah (mesentron/midgut) Saluran ini dimulai dari gastric cacea sampai ventriculus (perut). Funsinya sebaga penyerap makanan. Gastric cacea merupakan tabung- tabung yang bentuknya agak memanjang terdapat di bagian muka ventriculus yang mengeluarkan enzim pencerna dan melancarkan
  • 4. penyerapan makanan. mesentron ini dilapisi membran peritropik yang melindungi lapisan lunak di bagian bawahnya serta dapat menyerap makanan. Gambar 3. Saluran pencernaan bagian tengah (mesentron/midgut) 3. Saluran pencernaan bagian belakang (proctodeum/hindgut) Bagian ini dimulai dari tabung malphigi sampai anus. Fungsi utamanya adalah sebagai saluran ekskresi. Lapisan dalamnya berkutikula. Urutannya adalah sebaga berikut : a. Tabung malphigi, terdiri dari sejumlah tabung-tabung buntu yang sangat kecil. Fungsinya adalah untuk mengeluarkan hasil metabolit yang sudah tidak terpakai lagi oleh tubuh dan mengatur keseimbangan air dan beberapa macam garam dalam cairan tubuh. b. Ileum dan colon, merupakan saluran bagian muka dari proktodeum. c. Rectum, Rektum biasanya memiliki system perototan yang kuat dan dinding yang cukup tebal terdiri dari lipatan-lipatan yang dinamai “rectal popilae” dan struktur penyerapan khusus yang disebut putting rectum atau bantalan rectum dan merupakan akhir untuk penyerapan kembali air, garam, mineral dan asam amino dari tinja dan air seni. d. Anus, merupakan saluran akhir yang berfunsi sebagai saluran pembuangan sisa metabolit. zat yang sudah tidak terpakai dibuang keluar tubuh melalui anus.
  • 5. Gambar 4. Saluran pencernaan bagian belakang (proctodeum/hindgut) B. Sistem Pernapasan (Sirkulasi) Serangga Serangga tidak mempunyai paru-paru, sebagai gantinya pernafasan pernafasan ‘pasif’ melalui spirakel. Udara masuk ke dalam tubuh melalui pipa yang disebut trakea, selanjutnya ke trakeola. Difusi gas-gas berlangsung dalam jarak yang pendek, ini salah satu sebab mengapa serangga berukuran kecil. Serangga yang tidak punya spirakel dan trakea (Collembola) bernafas melalui kulit melalui difusi gas- gas. Gambar 5. Trakea dalam tubuh serangga Trakea merupakan saluran masuk udara dari luar tubuh yang lubangnya (spirakel) terdapat pada bagian bawah abdomen/ perut. Trakea akan membentuk percabangan yang disebut trakeola yang akan menjangkau hampir setiap sel-sel
  • 6. tubuhnya. Di ujung trakeola inilah akan terjadi pertukaran O2 dari luar tubuh dengan CO2 yang berasal dari dalam tubuh. Ujung trakeola memiliki semacam cairan yang akan membuat trakeola selalu basah agar proses difusi O2 dapat berjalan lancar. Gambar 6. Struktur sistem pernapasan serangga Trakea serangga bercabang-cabang membentuk anyaman yang membawa udara ke seluruh bagian tubuh. Trachea serangga dilapisi oleh lapisan kutikula yang disebut intima. Pada Cabang-cabang yang lebih besar dipertebal untuk membentuk cincin cincin heliks yang disebut taenidia. Cabang trachea yang sangat kecil dan tipis adalah trakheolus dan melalui dinding trakheolus inilah pertukaran gas terjadi. C. Sistem Ekskresi Serangga Sistem ekskresi berperan penting dalam menjaga dan mengendalikan keseimbangan garam-garam mineral dan air pada cairan tubuh. Proses ini penting bagi serangga untuk dapat hidup pada lingkungan yang kering. Organ yang berperan dalam sistem ekskresi adalah tubulus malphigi dan rectum.
  • 7. Gambar 7. Sistem ekskresi serangga Eskresi terjadi ketika aliran darah melewati tubulus malphigi dan senyawa yang dikandungnya berdifusi atau pindah secara aktif ke dalam tubulus. Kebanyakan nitrogen diambil oleh tubulus dalam bentuk garam asam urat, yang terbentuk pada badan lemak dan pindah ke darah sebelum dibuang. Substansi lain : asam amino, berbagai ion, dan air. Aliran urin di dalam tubulus malphigi disebabkan terjadinya perbedaan konsentrasi ion natrium. Urin kemudian dibuang dari tubulus malphigi menuju ke usus belakang, dimana akan melewati rektum. Pada rektum, terjadi proses reabsorbsi air, menghasilkan feses yang relatif kering pada kebanyakan serangga. Rektum juga berperan dalam mengambil ion anorganik dan asam amino yang dibutuhkan dari urin dan mengembalikannya ke dalam darah dalam jumlah yang dikendalikan yang selanjutnya berperan dalam menjaga keseimbangan ion di dalam tubuh. Urin, dihasilkan oleh tubulus malphigi, merupakan cairan bening, seperti cairan yang dikeluarkan oleh serangga pemakan darah setelah makan, atau suatu suspensi yang sangat kental, seperti “meconium” yang dihasilkan oleh Lepidoptera dewasa yang baru keluar dari kepompong. D. Sistem Sirkulasi Serangga Darah serangga atau cairan serangga disebut hemolimpa. Hemolimpa tidak mengandung hemoglobin. Hemolimpa serangga adalah cairan bening
  • 8. berwarna kekuning-kuningan atau kehijauan sesuai dengan bahan makanannya. Peran utama hemolimpa adalah mengangkut bahan makanan yang sudah dicerna tubuh untuk disebarkan ke seluruh bagian tubuh. Dan mengangkut hasil metabolit yang sudah tidak terpakai ke tabung malphigi untuk dibuang melalui rectum kemudian anus. Peredaran darah pada serangga dimulai pengambilan darah oleh jantung yang akan memompakan darah menuju ke arah depan dengan menggunakan gerakan peristaltik. Darah dibawa ke arah kepala, mengalir menuju ke otak, dan berputar kembali ke belakang menuju ke jantung untuk diambil dan digunakan kembali. Gambar 8. Sistem peredaran darah serangga Sebuah membran longitudinal, atau septa, pada tonjolan di beberapa serangga membantu dalam proses aliran darah pada bagian tersebut. Pada beberapa serangga, thoracic pulsating organ membantu dalam mengedarkan darah pada daerah sayap. E. Sistem Saraf Serangga Sistem saraf serangga terdari atas rangkaian ganglia yang dihubungkan oleh sepasang sarat, yang terdapat di sepanjang tubuh serangga. Ganglion merupakan massa jaringan saraf yang terdapat setiap segmen secara berpasangan. Tiga pasang ganglion yang terdapat dibagian kepala, yaitu :  Protocerebrum, terdapat pada segmen mata, meliputi daerah inervasi: alat mata majemuk dan ocelli.
  • 9.  Deutocerebrum, terdapat pada segmen antena, daerah inervasi: antena.  Tritocerebrum, terdapat pada segmen labrum, daerah inervasi : labium dan stomodeum. Gambar 9. Sistem saraf serangga F. Sistem Otot Serangga Serangga mempunyai sistem otot yang terdiri atas otot serang lintang (otot bergaris), yang berhubungan dengan saraf yang dapat menyebabkan terjadinya kontraksi otot. Sehingga menimbulkan adanya gerakan gerakan pada organ tubuh, seperti: tungkai, sayap, dan tarsus yang gerakannya berupa lari, terbang atau loncat. Otot terdiri atas 2 jenis, yaitu : a. Otot skelet Otot skelet yaitu otot yang melekat pada dinding tubuh (integument) serta pada bagian bagian tubuh lainnya, yang dihubungkan oleh saraf halus yang disebut “tonofibril”. b. Otot visceral Berada disekitar jantung dan disekitar saluran pencernaan makanan serta saluran sistem reproduksi, yang dapat menghasilkan gerakan-gerakan yang menggelombang. Otot dalam menggerakan bagian bagian alat tubuhnya akan menyesuaikan dengan susunan masing masing segmen organ tubuh. Setiap segmen dari organ tubuh mis. tungkai memiliki otot masing masing. Segmen
  • 10. seperti segmen tarsus dan segmen flagela tidak memiliki otot sendiri Beberapa alat organ tubuh seperti galea dan pretarsus, hanya memiliki “otot flexor” yaitu otot yang fungsinya mengikat suatu alat organ tubuh. Otot serangga pada belalang, memilki kemampuan yang sangat tinggi, yaitu dapat menghasilkan daya 20 X berat badanyanya. G. Sistem Reproduksi Serangga Untuk memperoleh keturunan baru, serangga jantan kawin dengan serangga betina. Sperma jantan yang telah tersimpan dalam spermateka betina akan membuahi sel telur dan menjadi zigot lalu dikeluarkan dari dalam tubuh dalam bentuk telur dan diletakkan pada suatu medium. Reproduksi dengan cara ini disebut ovipariti. Gambar 10. Proses perkawinan serangga Namun, pada beberapa serangga, telur yang telah mengandung zigot berada dalam saluran genital betina, hingga menetas menjadi larva bukan dalam bentuk telur. Reproduksi semacam ini dinamakan ovovivariti. Sistem reproduksi betina terdiri atas: 1. Sepasang ovarium yang masing-masing tersusun atas sejumlah ovariol 2. Sepasang oviduct (saluran telur) 3. Kelenjar Tambahan 4. Kantong sperma 5. Saluran sperma Sistem reproduksi jantan terdiri atas: 1. Sepasang testis yang tersusun atas folilkel-folikel
  • 11. 2. Sepasang vas eferans 3. Sepasang vas deferens 4. Sepasang kantung semen ( seminal fesicle) 5. Saluran Ejakulasi 6. Kelenjar Tambahan Gambar 11. (a) Organ reproduksi serangga betina; (b) Organ reproduksi serangga jantan
  • 12. KESIMPULAN 1. Bentuk saluran pencernaan makanan serangga berbeda-beda sesuai dengan tipe alat mulut yang dimilikinya serta cara makanannya. Saluran makan serangga terbagi atas 3 bagian utama, yaitu: a. Saluran pencernaan bagian depan (foregut). b. Saluran pencernaan bagian tengah (midgut). c. Saluran pencernaan bagian belakang (hindgut). 2. Sistem pernapasan, serangga tidak mempunyai paru-paru, sebagai gantinya pernafasan pernafasan ‘pasif’ melalui spirakel. Udara masuk ke dalam tubuh melalui pipa yang disebut trakea. 3. Sistem ekskresi, berperan penting dalam menjaga dan mengendalikan keseimbangan garam-garam mineral dan air pada cairan tubuh. 4. Sistem peredaran darah, dimulai pengambilan darah oleh jantung yang akan memompakan darah menuju ke arah depan dengan menggunakan gerakan peristaltik. 5. Sistem saraf, terdari atas rangkaian ganglia yang dihubungkan oleh sepasang sarat, yang terdapat di sepanjang tubuh serangga. Tiga pasang ganglion yang terdapat dibagian kepala, yaitu :  Protocerebrum, terdapat pada segmen mata, meliputi daerah inervasi: alat mata majemuk dan ocelli.  Deutocerebrum, terdapat pada segmen antena, daerah inervasi: antena.  Tritocerebrum, terdapat pada segmen labrum, daerah inervasi : labium dan stomodeum. 6. Sistem otot, yang terdiri atas otot serang lintang (otot bergaris), yang berhubungan dengan saraf yang dapat menyebabkan terjadinya kontraksi otot. Otot serangga terdiri atas 2 macam yaitu otot visceral dan otot skelet. 7. Sistem reproduksi, untuk memperoleh keturunan baru, serangga jantan kawin dengan serangga betina. Alat reproduksi serangga jantan berupa sepasang testis, sedangkan alat reproduksi serangga betina berupa sepasang ovarium.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Hadi, Mochamad H., dkk. 2009. Biologi Insekta Entomologi. Yogyakarta. Graha Ilmu. Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Jakarta. PT Rineka Cipta. Lumowa, Sonja V. T. 2013. Entomologi. Malang. UMM Press http://fungsi.web.id/2015/06/sistem-pencernaan-dan-saraf-pada-serangga.html http://www.edubio.info/2016/01/sistem-pernapasan-serangga.html http://download.documents.tips/getdownload/document/?id=2hMZ7Ofu2SVhKw F6TsZPWRgCEX7fodgEz8nIUX8fYlQ8wsNI37gGKJDd5Ty1J hRU%2Fv%2FmVvmAOpnm7WFpWBMQFA%3D%3D https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=r ja&uact=8&ved=0ahUKEwiAsPTOgqPSAhUfTY8KHZ1FC5c QFggoMAI&url=http%3A%2F%2Fwww.edibas.blog.unsoed.ac .id%2Ffiles%2F2010%2F04%2FHandout-Fisiologi- Serangga.pdf&usg=AFQjCNGYeCY3pc2jfQEIrx1vQVSKESSe Pg&sig2=H_rCJWG6FrglKVmi2bQ_YQ