2. Pengertian Sertifikasi
Secara umum diartikan sebagai tanda bukti penguasaan
suatu kompetensi dalam bidang profesi tertentu yang
dikeluarkan oleh instansi berwenang.
Sertifikat
Sertifikasi
Proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara
sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada
standar kompetensi kerja nasional Indonesia dan/atau internasional.
3. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi
Profesi, pada Bab I, pasal 1, ayat 1 dalam kaitannya dengan sertifikasi
kompetensi kerja menyatakan bahwa Sertifikasi kompetensi kerja adalah proses
pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif
melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi kerja nasional
Indonesia dan/atau internasional.
Lanjutan...
4. Sertifikat Profesi Pengembang Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Pengertian
Tanda bukti yang diberikan kepada seseorang yang
telah memiliki dan menguasai kompetensi utama sebagai
seorang pengembang kurikulum dan teknologi
pendidikan.
Proses
Sertifikasi dilakukan dengan cara melaksanakan ujian
(tes tulis dan praktek) untuk mengukur tingkat
penguasaan kompetensi utama program studi Teknologi
Pendidikan.
5. Mereka yang telah menempuh pendidikan
dan/atau telah mengikuti program
pendidikan dan pelatihan khusus untuk
mendapatkan sertifikat/lisensi dalam profesi
teknologi pendidikan di program studi
teknologi pendidikan, dan dinyatakan telah
menguasai kompetensi utama dari program
studi Teknologi Pendidikan.
Orang yang berhak mendapatkan sertifikat
sebagai teknolog pendidikan
Pihak yang kompeten memberikan sertifikat
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 61 ayat (3) bahwa
Sertifikat kompetensi diberikan oleh
penyelenggara pendidikan dan lembaga pelatihan
kepada peserta didik dan warga masyarakat
sebagai pengakuan terhadap kompetensi untuk
melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus uji
kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan
pendidikan yang terakreditasi atau lembaga
sertifikasi.
6. Lisensi
Pengertian
Lembaga yang kompeten memberikan lisensi
ljin melaksanakan suatu profesi tertentu yang dikeluarkan oleh
instansi berwenang.
Organisasi profesi yang bersangkutan
Organisasi profesi teknologi pendidikan saat ini adalah Ikatan Profesi
Teknologi Pendidikan (IPTPI)
7. Alasan perlu diberikan sertifikat dan lisensi pada seseorang yang menggeluti profesi
tertentu:
Memberikan jaminan kualitas pekerjaan.
Melindungi bidang profesi dari intervensi bidang lain.
Memberikan jaminan kualitas profesi.
8. Latihan Teknologi Pendidikan
Pendidikan keahlian ini secara umum ditujukan untuk menghasilkan tenaga
profesi teknologi pendidikan yang bergerak dan berkarya dalam keseluruhan
bidang pendidikan, dan mengusahakan terciptanya kesimbangan dan
keselarasan hubungan dengan profesi lain, untuk terwujudkanya gagasan dasar
perkembangan tiap pribadi manusia indonesia yang maksimal.
Lingkungan pelatihan seringkali merupakan arena dimana banyak produk
teknologi canggih sekarang ini dikembangkan. Lingkungan pelatihan juga
menekankan pada produktivitas, serta mengurangi waktu dalam merancang
ulang.
9. Faktor yang mendorong terus diadakannya latihan yang khusus dan mengacu
pada kebutuhan lapangan bagi orang-orang agar memenuhi persyaratan kerja,
yaitu:
Identifikasi dan penyusunan tiga bidang sertifikasi teknologi pendidikan
Penggunaan perumusan-perumusan tujuan untuk mengidentifikasi
spesifikasi kemampuan setiap bidang sertifikasi.
Identifikasi tiga tingkatan umum dari pekerjaan yang harus dilakukan
Perlunya dilakukan benar-benar kegiatan sertifikasi dan akreditasi ini.
10. Dengan makin berkembang dan menonjolnya pelatihan di lingkungan
bisnis dan industrial di beberapa daerah, telah berkembang pula topik-topik
baru dalam bidang teknologi Pembelajaran, seperti :
Pembelajaran berorientasi keterampilan yang diikuti kemudian dengan transfer pelatihan;
Pembelajaran mengacu pada materi bukan pemelajar;
Analisis tahap awal dan desain system pembelajaran;
Teknologi belajar jarak jauh;
Hakekat pemelajar dewasa; dan
Teknologi kinerja.
11. Secara umum proses sertifikasi dapat dilakukan secara bertingkat sesuai
dengan tingkat pendidikan peserta, yaitu mereka yang berlatar belakang
pendidikan strata-1, strata-2, dan strata-3, karena mereka masing-masing
memiliki tingkat dan jenis penguasaan kompetensi yang berbeda. Kemudian
mereka dapat dikategorisasi – mengacu pada pendapat Prof. Dr. Yusufhadi
Miarso, M.Sc. – ke dalam 3 kategori, yaitu terampil, mahir, dan ahli.
Tingkatan Sertifikasi TP
12. Untuk profesi Teknologi Pendidikan pada strata-1 terdapat lima rumpun
kompetensi yang dapat dijadikan acuan dan sekaligus kriteria dalam proses
sertifikasi, yaitu:
Pendidikan keahlian Teknologi Pendidikan pada jenjang S1
Perekayasaan pembelajaran
Penguasaan bidang studi
Pengembangan kepribadian dan keprofesionalan
Penguasaan pembelajaran yang mendidik
Pemahaman peserta didik
13. • Memahami landasan teori dan aplikasi
teknologi pendidikan
• Merancang pola instruksional
• Memproduksi media pendidikan
• Mengevaluasi program dan produk
instruksional
• Mengelola media dan sarana belajar
• Memanfaatkan media, sarana dan teknik
instruksional
• Menyebarkan ingormasi dan produk teknologi
pendidikan
• Mengoperasikan sendiri dan melatih orang lain
dalam mengoperasikan perlatan audiovisual.
Jenjang
Strata-1
ditujukan
untuk
penguasaan
kemampuan:
14. Pada jenjang S2 kompetensi lulusannya yaitu:
a. Menerapkan pendekatan sistem dalam rangka pengembangan pembelajaran, baik
pada tingkat kelas maupun dalam konteks pendidikan maupun latihan.
b. Merancang kurikulum, pemilihan strategi pembelajaran, serta penilaian
pelaksanannya
c. Merancang, memproduksi dan menilai bahan-bahan pembelajaran
d. Mengelola lembaga sumber belajar
e. Melatih dan mendidik orang lain dalm berbagai aspek teknologi pendidikan
f. Menyebarkan konsep dan aplikasi teknologi pendidikan
15. a. Mampu mengkaji dan menganalisa teori/konsep dan temuan penelitian
dibidang instruksional dan meramunya menjadi suatu teori/konsep
pembelajaran yang sesuai dengan karateristik budaya indonesia.
b. Mampu mengidentifikasi dan mengkaji kebijakan pendidikan dan masalah
pelaksanaanya dan menselaraskannya dengan perkembangan IPTEK dan
SOSEKBUD.
c. Mampu melaksanakan sendiri dan memimpin kegiatan penelitian dan
pengembangan, baik untuk menguji teori instruksional, maupun
menghasilkan inovasi dlam proses dan sistem pendidikan.
Pada jenjang S3 kompetensi lulusannya yaitu: