Makalah ini menganalisis implementasi sistem informasi manajemen pada PT Sayap Mas Utama (Wings Group) dan manfaat serta kelemahannya. Studi kasus menunjukkan bahwa sistem informasi memungkinkan proses bisnis dan komunikasi antar karyawan berjalan lancar sehingga manajemen dapat mengambil keputusan yang efektif. Sistem informasi diperusahaan ini juga memberikan kemudahan bagi karyawan dalam mengakses informasi bisnis.
Artikel uas, bayu nugroho, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis dan per...Bayu-86
Similar to sim, jeffry kurniawan, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada manajemen perusahaan pt.sayap mas utama, universitas mercu buana, 2017 (20)
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
sim, jeffry kurniawan, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada manajemen perusahaan pt.sayap mas utama, universitas mercu buana, 2017
1. IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PADA
MANAJEMEN PERUSAHAAN PT SAYAP MAS UTAMA
(WINGS GROUP)
Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
Dosen : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Manajemen
Disusun Oleh :
Jeffry Kurniawan (43115120189)
Universitas Mercu Buana
Jakarta Barat
2. ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi implementasi sistem informasi manajemen
(SIM) pada sistem informasi perusahaan PT. Sayap Mas Utama (Wings Group) dan
mengetahui manfaat dan kelemahan dari sistem informasi PT. Sayap Mas Utama (Wings
Group). Penemuan dalam karya ilmiah didasarkan pada berbagai tinjauan mengenai
implementasi SIM perusahaan yang sudah diterapkan Terkait hal ini, berbagai perusahaan
memerlukan suatu layanan atau fasilitas untuk memberikan informasi untuk setiap karyawan,
manager, dan pihak umum secara cepat dan akurat. Hal ini diwujudkan melalui penggunaan
website setiap perusahaan. SIM didefinisikan melalui informasi mengenai konsep dan
berbagai aspek pendukung yang diperlukan untuk membangun SIM perusahaan. Karya
ilmiah ditutup melalui kesimpulan dan saran bagi pihak PT. Sayap Mas Utama (Wings
Group). untuk lebih memahami dan mengimplementasikan SIM secara lebih baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dengan adanya sistem informasi proses bisnis serta
penyampaian komunikasi antar karyawan satu dengan yang lainnya bisa berjalan lancar,
informasi yang terdapat di perusahaan menjadi batasan waktu dalam pencapaian kesuksesan,
sehingga apabila penyampaian informasi dilakukan secara lambat maka akan mempengaruhi
manajemen dalam pengambilan keputusan yang efektif dan efisien. Sistem informasi pada
perusahaan ini dibuat sebagai wadah aliran informasi untuk segala proses kegiatan bisnis
secara efektif dan juga dapat memberikan kemudahan bagi karyawan untuk memperoleh
informasi terutama dalam segala aktifitas bisnis yang menunjang kinerja suatu karyawan
maupun perusahaannya itu sendiri.
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen sistem informasi (SIM) (dalam bahasa Inggris: information systems
management) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang
meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen
untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
Manajemen sistem informasi dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM
digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas
operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada
kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan
terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem
pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Sistem Informasi sangat mempengaruhi keberhasilan maupun kegagalan tujuan bisnis
dari suatu perusahaan. Selain faktor sumber daya manusia, manajemen sistem informasi
sangat penting implementasinya karena bekerja secara sinergis agar dapat melakukan
minimalisasi sumber daya namun menghasilkan output maksimal. Selain itu, implementasi
SIM ini di suatu perusahaan atau organisasi akan mengurangi resiko kegagalan terutama saat
penggunaan sumber daya.
Sebagaimana yang kita ketahui, sistem informasi memegang peranan penting apalagi
di jaman yang serba canggih ini. Hampir di semua lini kehidupan sudah menggunakan
aplikasi ini. Mengapa? Di jaman yang globalisasi dan digital ini, semua perangkat kehidupan
banyak ditopang oleh aplikasi ini sebagai alat bantu, seperti: sistem scanner dibidang
kedokteran, perbankan, teknologi hingga sistem keamanan yang semuanya sangat tergantung
pada piranti lunak (software) dan piranti keras (hardware) ini. Tentu ada kekurangan-
kekurangannya disamping ada kelebihannya. Ketelitian, akurat dan hemat tenaga adalah
kelebihan dari penggunaan sistem informasi ini. Namun kekurangannya, bila terjadi error
bisa berakibat fatal, deleting data bahkan adanya pencurian data yang tentunya sangat
merugikan baik pihak perusahaan maupun organisasi yang berkepentingan.
4. Fungsi dari manajemen sistem informasi itu adalah:
• Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk,
dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
• Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
• Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi ini yang berupa piranti keras (hardware) yaitu computer atau
laptop, meliputi: instruksi, fakta yang tersimpan, manusia dan prosedur. Sedangkan Sistim
Informasi itu sendiri dapat dikategorikan dalam empat bagian:
1. Manajemen sistem informasi
2. Sistem Pendukung Keputusan
3. Sistem Informasi Eksekutif
4. Sistem Pemrosesan Transaksi
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana
lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan
sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung
operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi
untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung
perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
1.2 Tujuan Pembuatan Makalah
Menganalisi implementasi dari penerapan manajemen sistem informasi pada
perusahaan dan pengaruhnya terhadap keberhasilan serta kegiatan proses produksi untuk
mencapai target perusahaaan.
5. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
Menurut James O’Brien (2008) sistem adalah sekelompok komponen yang
saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan
menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.
Informasi adalah data yang telah dikonversi ke dalam konteks yang bermakna dan
berguna bagi pengguna akhir tertentu. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, hardware,
software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan,
mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Manusia bergantung
pada sistem informasi untuk melakukan komunikasi dengan peralatan fisik
(hardware), instruksi pemrosesan informasi atau prosedur (software), jaringan
komunikasi (network), dan data (data resources). T. Hani Handoko (1997)
mendefinisikan manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang
telah di tetapkan. Sedangkan menurut George R. Terry (1986) bahwa manajemen
adalah merupakan proses yang terdiri dari tindakan-tindakan, perencanaan,
pengorganisasian, menggerakan dan pengawasan, yang di lakukan untuk menentukan
serta mencapai sasaran yang telah di tetapkan melalui pemanfaatan sumber daya
manusia serta sumber-sumber yang lain.
2.2. Peran Utama Sistem Informasi
Menurut O’Brien terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu :
• Mendukung proses bisnis dan operasional
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan,
sistem informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam
operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat
6. menjadi penting, maka kemampuan Sistem Informasi untuk dapat
mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis
menjadi kritis/penting.
• Mendukung pengambilan keputusan
Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu
manager menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang
sama dapat membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan
untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan
membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan
lebih bermakna.
• Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif
Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran
strategis perusahaan dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar.
SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:
• Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan
informasi dan transaksi keuangan.
• Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan
informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran,
kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan
dengan pemasaran.
• Manajemen sistem informasi persediaan (inventory management information
systems).
• Sistem informasi personalia (personal information systems).
• Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
• Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
• Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
• Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
7. • Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development
information systems).
• Sistem informasi analisis software
• Sistem informasi teknik (engineering information systems).
2.3. Manfaat Sistem Informasi
Manfaat sistem informasi menurut O’Brien dan Marakas (2008) :
• Mendukung fungsi dari area bisnis untuk mencapai tujuan yang mencakup
bagian keuangan, akuntansi, operasional, pemasaran, dan sumber daya
manusia.
• Untuk meningkatkan efisiensi dari proses produksi, meningkatkan efisiensi
dari proses produksi, meningkatkan produktivitas pekerja, memberikan
pelayanan dan kepuasan pelanggan.
• Sebagai sumber utama informasi dan mendukung pengambilan keputusan
efektif yang diambil oleh manajer dan profesional bisnis.
• Untuk mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif dan sebagai sebuah
keuntungan strategik dalam menghadapi persaingan global.
• Sebagai komponen utama dalam sumber daya infrastruktur dan kehandalan
jaringan bisnis masa kini.
8. BAB III
METODE
3.1. Latar Belakang
Penerapan sistem informasi manajemen memiliki peranan penting untung mendukung
keberhasilan proses suatu produksi, baik itu produksi barang maupun jasa selain memenuhi
standarisasi yang telah ditetapkan baik secara kuantitas maupun kualitas. Banyak faktor-
faktor yang menjadi pendukung terlaksananya suatu sistem yang baik, terintergrasi dan
menyeluruh diantaranta penggunaan aplikasi yang tepat, sarana dan prasarana yang memadai
disamping tenaga ahli yang mumpuni (expert) di bidangnya.
Sistem informasi manajemen ini sebagai faktor pendukung yang memiliki peranan
penting, sudah seharusnya diterapkan dalam bentuk SOP (Standard Operating Procedure)
yang nantinya akan memberikan pengarahan bagi terciptanya suatu sistem yang berkelanjutan
demi terwujudnya keberhasilan suatu sistem di perusahaan.
3.2. Bahan Perumusan
Pada makalah ini akan dibahas bagaiman implementasi dari penerapan Sistem
Informasi Manajemen serta pengaruhnya sebagai penunjang keberhasilan perusahaan dalam
pencapaian tujuannya di perusahaan terkenal PT. Sayap Mas Utama (Wings Group).
Pengaruh yang diapat akan lebih dititik beratkan pada efek positif dari diterapkannya sistem
informasi manajemen ini di perusahaan tersebut.
3.3. Metode Perumusan
Metode perumusan berupa analisis dari diterapkannya sistem informasi pada
perusahaan dan melihat efeknya secara luas meliputi: pencapaian target perusahaan, ekspansi
bisnis, mempertahankan loyalitas konsumen hingga sistem pendistribusian yang bisa
menjangkau hingga ke manca negara. Selain itu akan dibahas pula faktor-faktor keberhasilan
sehingga bisa mempertahankan eksistensi perusahaan hingga ke mancanegara dengan
produk-produk dari PT. Sayap Mas Utama (Wings Group) yang kreatif dan inovatif sehingga
mendapatkan hati di jutaan pelanggannya yang senantiasa setia menggunakan produk-produk
keluaran PT. Sayap Mas Utama (Wings Group).
9. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pembahasan
Mengingat begitu pentingnya peranan dari manajeman sistem informasi, maka sudah
sewajarnya semua lini perusahaan menerapkan manajemen sistem informasi demi efisiensi
dan efektifitas kinerja perusahaan dalam mencapai target perusahaannya. Kita bisa
membandingkan, tingkat efektifitas kinerja perusahaan antara 2 perusahaan yang
menggunakan manajemen sistem informasi dengan perusahaan yang masih menganut sistem
kontemporer/konservatif.
Makalah ini menyajikan studi kasus tentang penerapan manajeman sistem informasi
di PT. Sayap Mas Utama (Wings Group) awalnya merupakan produsen sabun,detergen,dan
pembersih lainnya yang bermarkas di daerah Cakung Jakarta Timur, Indonesia. Perusahaan
ini merupakan anak perusahaan dari Wings Corporation. Wings corporation didirikan pada
tahun 1948 di Surabaya, Indonesia. Selama lima puluh terakhir perusahaan ini telah
berkembang dari sebuah industri rumah kecil menjadi pemimpin pasar yang memperkerjakan
ribuan orang dengan pabrik berlokasi di Jakarta dan Surabaya.
Tujuan dari Wings Corporation adalah memproduksi produk-produk kualitas
Internasional dengan harga ekonomis. Produksi pertama adalah dengan pembuatan sabun
cuci hijau buatan tangan. Dengan produk ini, Wings berhasil menembus pasar kompetitif
pada akhir tahun 1940-an..
Setelah itu Wings memperkenalkan produk baru yaitu krim deterjen dan produk
pembersih lainnya dan saluran distribusi yang didirikan di seluruh Indonesia. Beberapa
dekade berikutnya melihat Wings terus memperluas lini produk untuk berbagai rumah tangga
dan produk perawatan pribadi.
Wings juga memperluas jaringan distribusi selama periode ini, ke titik di mana
produk yang tersedia di hampir setiap kota dan desa di setiap provinsi negara itu, situasi yang
ada sampai hari ini. Wings saat ini memproduksi dan menjual ratusan SKU rumah tangga dan
produk perawatan pribadi, dan baru-baru memperluas lini produknya termasuk minuman dan
mie instan.
10. Hari ini, Wings diakui sebagai produsen lokal terkemuka dan distributor rumah
tangga dan produk perawatan pribadi. Menjadi sebuah kelompok bisnis yang dinamis dan
beragam, Wings masih didedikasikan untuk visi awal perusahaan konsumen dengan
menyediakan rumah tangga dan produk perawatan pribadi kualitas tanpa kompromi.
Agar bisa menjadi pemain global, Grup Wings harus terus meluaskan pasarnya ke
negara yang penduduknya banyak seperti Amerika Latin, India dan Cina. Juga, membangun
merek dan tim pemasaran yang hebat di luar negeri.
Di industri toiletris Tanah Air, ada tiga pemain besar yang merangsek dan menguasai
pasar: Unilever, Procter & Gamble (P&G), dan Wings. Pemain yang disebut pertama dan
kedua adalah perusahaan multinasional. Pemain ketiga adalah pemain lokal yang mampu
bertengger di puncak dan menandingi raksasa toiletris dunia. Dengan bendera PT Sayap Mas
Utama, PT Wings Surya dan PT Lioninda Jaya, puluhan produk keluaran kelompok usaha
yang bermarkas di Kota Buaya ini, sudah sangat familier di tengah masyarakat. Sebut saja
detergen Wings, Giv, Nuvo, Ciptadent, Kodomo, Mama Lemon, So Klin, Daia, Smile Up,
dan masih banyak lagi produk toiletris lainnya.
Hampir semua produk toiletris Wings menempel ketat produk sejenis milik raksasa
Unilever. Sekadar menyebut contoh: Nuvo dengan Lifebuoy, So Klin dengan Rinso, So Klin
Pewangi dengan Molto, Sunlight dengan Mama Lemon. Di mata Handito Joewono, Chief
Strategy Consultant Arrbey, produk toiletris Wings memang terbukti memiliki posisi yang
cukup kuat di pasar. Wings cukup mampu menghadapi pemain asing seperti Unilever.
“Menjadi nomor satu atau dua,” ungkapnya.
Kedigdayaan Wings tak hanya di ranah toiletris yang mampu membuat raksasa
toiletris dunia Unilever ketar-ketir. Di industri makanan pun, raksasa Indofood dibuat kalang
kabut dengan kehadiran Mie Sedaap yang diluncurkan Wings pada April 2003. Hanya dalam
tempo setahun, Mie Sedaap berhasil “mencuri” 12% pangsa pasar Indofood. Meski tidak ada
data angka, pertumbuhan Mie Sedaap terus melejit. Hal ini terlihat dari penambahan mesin
dan kapasitas produksi di dua pabrik Gresik dan Bekasi. Tak pelak, Indofood yang selama ini
melenggang sendirian tertohok dan secara agresif langsung meluncurkan tiga merek
tandingan: Mie Sayaaap, Sarimi dan SuperMi Sedaaap. Selain merangsek pasar dengan Mie
Sedaap, Grup Wings juga membombardir pasar dengan produk minuman Jas-Jus dan Ale-
Ale. Kedua produk ini terlihat cukup mengkilap di pasar.
11. Saat ini posisi produk makanan Wings memang belum sebesar produk toiletrisnya.
Bukan berarti, Wings tidak mampu membesarkan usaha makanannya itu. Ia melihat dalam
lima tahun terakhir ini Wings memang terlihat berusaha membesarkan usaha makanannya
hingga mampu menjadi ancaman bagi para pesaing yang telah ada sebelumnya. Lihat saja
gebrakannya lewat Mie Sedaap yang membuat Indofood kebakaran jenggot karena pangsa
pasar Indomie tergerus.
Senada Handito, pengamat pemasaran Yadi Budhisetiawan dari ForceOne juga
menilai keunggulan Grup Wings memang pada bisnis fast moving consumer goods (FMCG)
yang menjadi bisnis inti Grup Wings. Ia menilai pertumbuhan grup ini sangat fenomenal.
“Pertumbuhannya bisa sampai 20% per tahun. Itu sangat fenomenal karena jika dihitung
inflasi saja 6%, bisa tiga kali lipat dari inflasi,” ujarnya.
Ia melihat ada tiga faktor yang melatarbelakangi kesuksesan di bidang ini. Pertama,
Wings menghasilkan produk yang terjangkau masyarakat luas. Kedua, kuat dalam jaringan
distribusi sehingga ketika meluncurkan produk baru lebih mudah dengan dukungan distribusi
yang luas dan dalam. Ketiga, menguasai industri oleochemical sehingga industri toiletris bisa
dikuasai.
Kekuatan Grup Wings di bisnis toiletris karena menguasai juga bisnis hulunya. Wings
memang sangat visioner dan mempunyai konsep yang jelas dalam mengarap industri. Pola
ekspansi Grup Wings biasanya dengan lebih dulu menguasai industri hulu sebelum
menggarap hilirnya. Nah, di industri hulu yang menjadi kekuatannya, Grup Wings menjadi
produsen alkylbenzene – bahan baku utama detergen – terbesar di Asia Pasifik lewat PT
Unggul Indah Cahaya. Dengan kapasitas terpasang lebih dari 200 ribu metrik ton per tahun,
perusahaan ini memasok Wings dan sejumlah produsen lokal, serta melempar ke negara
ASEAN, Eropa, Amerika Serikat dan Australia.
Masih di industri hulu, Grup Wings bergandengan dengan Grup Djarum dan Grup Lautan
Luas membeli Ecogreen Oleochemical dari Grup Salim. Ecogreen adalah
produsenoleochemical terbesar di dunia dengan kapasitas produksi lebih dari 100 ribu metrik
ton per tahun. Oleochemical adalah bahan baku industri perawatan tubuh, sabun, detergen,
makanan, plastik, farmasi, dan berbagai industri lain. Produksi Ecogreen, 95% diekspor
dengan pasar utama negara Asia (50%) seperti Jepang, Cina dan Korea; Eropa (20%); dan AS
(20%).
12. Sejatinya, tak hanya produk Ecogreen yang diekspor. Produk toiletris dan makanan
juga mendapat respons cukup bagus di pasar mancanegara. Menurut pengamatan Yadi,
produk toiletris Grup Wings sampai ke pasar Afrika. Ia mengatakan, untuk pasar global
memang Grup Wings belum bisa disejajarkan dengan pemain seperti Unilever karena masih
tumbuh di pasar negara developing dan underdeveloping. Namun, untuk masuk ke pasar
negara berkembang ini upaya Wings dengan penetrasi produk detergennya cukup brilian
karena masuk dengan ukuran kecil, ½ kg dan 1 kg. Bandingkan dengan produsen asal AS
atau Eropa yang mengemas produk detergennya berukuran 3-5 kg.
Wings merupakan perusahaan penghasil produk-produk rumah tangga dan
pemeliharaan kesehatan diri yang bermarkas di Surabaya, Indonesia dan didirikan pada 1949.
Perusahaan ini juga dibeli oleh Bank Ekonomi Raharja.
Pada tahun 2006 perusahaan ini juga tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
Sampai saat ini Wings telah memproduksi dan memasarkan lebih dari 40 produk. Dalam
memasarkan produk-produk, perusahaan membagi dalam tiga divisi yaitu:
1. Wings Household (Wings Surya & Lion Wings)
Boom, Daia, So Klin, So Klin Biomatic, So Klin Lantai, So Klin Pro, So Klin Softergent,
Pewangi So Klin, Softener So Klin, Softener So Klin Twilight Sensation, Ekonomi, Wings
Biru, Wings Putih, Wings Porcelain (WPC), Super Sol, Mama Lemon (LION Japan), Mama
Lime (LION Japan)
2. Wings Care (Wings Surya & Lion Wings)
Ciptadent, Smile Up (LION Japan), Giv, Giv White Series, Fres & Natural, Nuv, Botanical
(LION Japan), Emeron Nutritive Shampoo (LION Japan), Emeron Lovely (LION Japan),
Kodomo (LION Japan), Zinc (LION Japan), Zinc Hair Stylish Gel (LION Japan), Protex
3. Wings Food (Alam Segar)
Ale Ale, Enerjos, MagiCola,Magic Berry, Magic Lemolime, Floridina, Ice Milk Jus, Jas Jus,
Bumbu, Instan Sedaap, Kecap Sedaap, Sambal Sedaap, Mie Sedaap, Mi Sedaap Box, Power
F, Segar Dingin, Speed Isotonik,Tea Jus, Teh Rio, Top Coffee
13. Cakupan bisnis perusahaan Wings dan peningkatan pasar kedepannya membuat
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan faktor penting dalam kesuksesan
perusahaan. Perbedaan varian dari mie instant harus berisi bumbu yang tepat yang diproduksi
oleh Food Ingredient Division (FID).Setiap divisi harus menyesuaikan rencana produk
(Production Plans) mereka sehingga akan selalu tersedia segala jenis bumbu yang dibutuhkan
oleh berbagai varian dari mie instant. Pada waktu yang sama, mereka harus menjaga agar
persediaan di gudang seminimal mungkin
Hanya aplikasi ERP yang dapat membuat hal itu dapat diatur dan dijadwalkan dengan
sebaik mungkin. Dari Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan
inteligensi bisnis, Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance
Plannerand Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM) dan
mySAP Business Intelligence dengan SAP Business Information Warehouse (SAPBW).
Ketika memilih platform dari system ERP, Indofood melihat 3 buat kriteria antara lain
reliability, scalability dan kemudahan manajemen. Dengan melihat criteria itu, terpilihlah
IBM iSeries sebagai platform hardware yang digunakan. iSeries memiliki keamanan,
skalability dan efisiensi biaya dalam mendukup SAP, dan membantu perusahaan Indofood
memaksimalisasi nilai dari solusi SAP. Ketika Indofood memperluas inti dari system SAP
R/3 untuk memasukkan SAP BWdan SAP APO, tidak ada yang perlu dipertanyakan lagi
untuk mengganti platform server. Data SAP tersimpan dan diatur oleh IBM BD2 Database
Management. iSeries telah berjalan dengan sangat baik, dan kami memiliki kemampuan dasar
dari OS/400. Oleh karena itu, merupakan pilihan logis jika kami tetap mempertahankan
teknologi dari IBM ini. iSeries memberikan virtually trouble-free operation, dan memberikan
apapun yang kami butuhkan sesuai dengan kriteriakami yaitu scalability, reliability, dan
maintainability.
4.2. Faktor-Faktor Keberhasilannya adalah:
1. Menyesuaikan Minat Konsumen.
Agar mendapatkan efisiensi produksi yang luar biasa dan memaksimalkan
pendapatan, Indofood harus dapat jeli melihat keinginan konsumen sebaik mungkin diwaktu
yang akan datang. Dengan menggunakan solusi SAP, Indofood dapatmenganalisis transaksi
data secara mendetail, untuk melihat perubahan pola yangterjadi dalam minat konsumen dan
kemudian merespon secara efektif. “Sebagai contoh, kita dapat menganalisis informasi rasa
14. apa saja yang paling laristerjual di kota Sukabumi atau rasa apa saja yang tidak laku di
Sibolga, sehingga kita dapat mengirimkan jenis rasa mie instant yang tepat ditempat yang
dituju, sehingga akan meningkatkan potensi penjualan. SAP memberikan informasi yang
mendetail dengan sangat cepat dimana hal tersebut merupakan keuntungan bisnis yang vital,”
kata Gunawan. Informasi penjualan memberikan inputan ke dalam SAP APO, dimana ia akan
memberikan informasi berkala pada produk apa saja yang harus di produksi, berapa
jumlahnya dan dipabrik mana akan diproduksi.
2. Distribusi Informasi
Sedangkan data yang disediakan oleh SAP R/3 sistem dan SAP APO sangat penting
untuk perencanaan produksi dan pengendalian persediaan di bagian operasional, manajemen
menengah dan tim eksekutif tidak perlu data transaksi yang mentah. Gunawan mengatakan,
“Yang mereka butuhkan adalah informasi mengena ikeseluruhan performa bisnis, arus kas,
dan beberapa hal detail operasional. Untuk meningkatkan akurasi maupun ringkasan
manajemen yang tepat waktu, kamimengimplementasikan SAP BW pada bulan Juli 2003
Aplikasi tersebut dapat memberikan informasi yang sangat mendetail, seperti pencacahan
berapa pak sebenarnya Indomie rasa kari ayam yang terjual di suatu area selama periode
tertentu.
3. Integrasi Sistem Hilir
Dengan sistem ERP kelas dunia, Wings Corporation telah memulai untuk
perencanaan ke depan, bertujuan untuk memperluas operasinya sekaligus meningkatkan
efisiensi biaya.“Salah satu tujuan bisnis kami saat ini adalah untuk mengelompokkan
pelanggan-pelangan kami dengan lebih akurat, kemudian melayani setiap kelompok sesuai
minatnya masing-masing.” kata A.B Susanto. “Kami akan bekerja lebih erat dengan para
distributor hingga pengecer. Ini akan memungkinkan kami kami untuk meningkatkan
perencanaan kapasitas dan membantu kami meningkatkan efisiensi serta mengurangi biaya.
Beberapa distributor Indofood, seperti Indomarco, juga dalam proses pengembangansistem
ERP mereka, dan dapat memperpanjang kepada pengecer mereka. Rencananya adalah untuk
mengintegrasikan sistem antara mitra perusahaan supaya memuluskan proses e-commerce.
Sudah jelas, bahwa platform komputasi terbuka adalah mutlak diperlukan.untuk mendukung
integrasi sistem hilir, yang akan memungkinkan interoperabilitas aplikasitermasuk warisan
sistem dan aliran data realtime melalui berbagai sistem ERP.
15. 4. Pengarsipan Dokumen
Akhirnya Wings Corportaion juga melakukan penyederhanaan sistem pengarsipan,
dengan menggunakan IBM Content Manager Common Store untuk SAP. Software ini
bertindak sebagai pengarsipan manajemen data terpadu dan solusi distribusi,
mengintegrasikan dokumen SAP dan non-SAP ke arsip tunggal untuk memaksimalkan
efisiensi sistem dan mengurangi biaya administrasi.
“Dengan menggunakan IBM Content Manager CommonStore untuk SAP, kita mampu
mengurangi kebutuhan penyimpanan dokumen kami, sementara tetapmempertahankan
kemampuan untuk mengambil dokumen lama seperti laporan pajak tanpa kesulitan”,
Gunawan menyimpulkan.
4.3 Kelebihan dan Kekurangan Penerapan SI dengan ERP-SAP di PT. Sayap Mas
Utama (Wings Group) :
Penerapan sistem informasi menggunakan ERP-SAP tentunya memiliki beberapa kelebihan
dan kekurangan, mengingat SAP merupakan program sistem informasi yang kecanggihannya
diandalkan perusahaan untuk mengintegrasikan unit-unit dalam organisasinya. Beberapa
kelebihan tersebut diantaranya :
Mampu mengitegrasi berbagai fungsi bisnis berbeda untuk menjamin sarana
komunikasi yang tepat demi produktifitas perusahaan.
Perangkat lunak yang tersedia dapat sangat membantu kegiatan di beberapa fungsi
bisnis perusahaan.
Mampu mengatur keterkaitan antar proses yang bersesuaian sehingga mempermudah
pelacakan material, keuangan, dan sumber daya lain yang kompleks.
Sedangkan kekurangan penerapan ERP-SAP meliputi :
Kustomisasi software yang disediakan SAP terbatas sehingga pada perusahaan
tertentu diperlukan penyesuaian modul SAP dengan sistem yang dijalankan atau
dikombinasikan dengan perubahan alur kerjanya.
Penerapan SAP memerlukan biaya yang tinggi, baik pengadaan perangkat, instalasi
program, biaya pegawai dengan keahlian di bidang SAP, serta berbagai maintenance
teknologi sistem ERP.
16. Penggunaan data yang disimpan dalam sistem ERP sensitif terhadap perusakan sistem
yang mungkin dilakukan pihak tertentu. Jika terjadi pembobolan sistem keamanan
dan hacker merubah sistem program ERP dengan tujuan tertentu maka dapat
mengancam kelancaran kinerja pada suatu fungsi dalam perusahaan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Penerapan manajemen sistem informasi di PT. Sayap Mas Utama (Wings Group)
membawa manfaat sebagai penunjang keberhasilan perusahaan dalam rangka efisiensi
dan efektifitas kinerja perusahaan.
2. Memberikan informasi yang lebih akurat sehingga perusahaan PT. Sayap Mas Utama
(Wings Group) bisa membidik target pasar yang tepat sasaran.
3. Bisa mengkoreksi kelemahan-kelemahan sistem yang ada di PT Sayap Mas Utama (Wings
Group) sehingga bisa dilakukan perbaikan demi kemajuan perusahaan .
4. Memberikan nilai yang inovatif dan kreatif dalam menciptakan produk baru dan tentu saja
akan menumbuhkan minat konsumen dalam membeli produk-produk terbaru dari PT.
Sayap Mas Utama (Wings Group)
5.2. Saran
1. Perlu adanya upaya perbaikan pada kelemahan-kelemahan sistem baik internal maupun
eksternal perusahaan di PT. Sayap Mas Utama (Wings Group) sehingga perusahaan
mengoptimalkan produk yang sesuai kondisi pasar yang lebih inovatif dan kreatif.
2. Penyediaan tenaga-tenaga terlatih untuk mendukung implementasi penerapan manajemen
sistem informasi di PT. Sayap Mas Utama (Wings Group) sehingga lebih berdaya guna,
efisien serta hemat biaya
3. Perlu adanya upaya perluasan pasar yang diiringi dengan peningkatan baik kualitas
maupun kuantitas produk oleh PT. Sayap Mas Utama (Wings Group).
17. DAFTAR PUSTAKA
1. Alter, S. 2006. The Work System Method: Connecting People, Processes, and IT for
Business Results. Works System Press, California.
2. Angus, R. B [et.al]. 1997, Planning-Performing and Controlling Projects, 2nd edition,
Prentice Hall Inc, New Jersey.
3. Barrie, D. S. and Paul Son, R. C. 1984. Professional Construction Management, 2nd
edition. McGraw Hill Inc, New York.
4. Degoff, R. A and Friedman, H. A. 1985, Construction Management, John Wiley & Sons,
New York.
5. Handoko, T. Hani. 1999. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE,
Yogyakarta
6. Ivancevich, J. M., and Matteson, M. T, 1987. Organizational Rehavior and Management,
Business Publications Inc, Texas
7. Mc Leod R & Schell GP. 2008. Manajemen Sistem Informasi, Edisi 10, Terjemahan,
Jakarta: Salemba Empat
8. O’Brien, J A. 2003. Introduction To Information Systems: Essentials for the, e-business
enterprise. McGraw-Hill, Boston, MA
9. O’Brien, James A dan Marakas, George M. 2008. Management Information System.
McGraw-Hill, Boston, MA. Copyright 2008
10. Terry, George. R. 1991. Prinsip-Prinsip Manajemen. Bumi Aksara, Jakarta
11. http://bellafnd.blogspot.co.id/2013/10/brand-history-dan-produk-pt-sayap-mas.html