Dokumen tersebut membahas 5 topik utama yaitu separatisme, terorisme, spionase, hoax, dan masuk wilayah Indonesia tanpa izin serta menyertakan contoh-contoh kasusnya. Dokumen tersebut juga membahas UU No. 3 Tahun 2003 tentang pendidikan dan pelatihan dasar militer.
3. CONTOH KASUS
SEPARATISME
Separatisme adalah suatu gerakan untuk mendapatkan
kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok
manusia (biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang
tajam) dari satu sama lain (atau suatu negara lain).
Separatisme bisa terjadi akibat banyak hal, seperti kesenjangan
sosial yang tinggi, kurangnya pemerataan pembangunan, kurang
mendapat perhatian dari pemerintah, dll.
5. CONTOH KASUS
TERORISME
Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan
membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat.
Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak tunduk pada tata cara
peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target
korban jiwa yang acak serta seringkali merupakan warga sipil. Terorisme
bisa terjadi dari dalam negeri maupun luar negeri.
Terorisme bisa terjadi akibat banyak hal. Ada yang mengatasnamakan
agama. Ada yang karena kebencian dengan aparat keamanan, dan masih
banyak lagi.
7. CONTOH KASUS
SPIONASE
Spionase adalah suatu praktik pengintaian, memata-matai untuk mengumpulkan
informasi mengenai sebuah organisasi atau lembaga yang dianggap rahasia tanpa
mendapatkan izin dari pemilik yang sah dari informasi tersebut.
Yang membedakan spionase dengan bentuk pengumpulan informasi intelijen
lainnya adalah bahwa spionase bisa mengumpulkan informasi dengan mengakses
tempat informasi tersebut disimpan atau orang yang mengetahui mengenai
informasi tersebut dan akan membocorkannya melalui berbagai dalih.
Spionase biasanya dianggap sebagai bagian dari upaya institusional (misal,
pemerintahan atau badan intelijen).
9. CONTOH KASUS
HOAX
Hoax atau berita bohong pada dasarnya berasal dari masyarakat. Mereka
menggunakan berita atau informasi yang ada, kemudian diubah menjadi sebuah
berita yang tidak benar dan disebarkan kepada publik.
Hoax baru akan menjadi masalah bagi kedaulatan negara jika efeknya dirasakan oleh
sebagian atau seluruh rakyat.
Biasanya, hoax yang berbahaya bagi kedaulatan negara adalah hoax yang berbau
politik (banyak terjadi menjelang pemilu), agama, SARA, dan isu-isu nasional
lainnya.
11. CONTOH KASUS
MASUK WILAYAH RI TANPA IZIN
Memasuki wilayah RI tanpa izin adalah tindakan berbahaya bagi kedaulatan negara
karena merugikan negara.
Sebagai contoh, banyak kapal penangkap ikan dari negara tetangga mengambil ikan di
wilayah perairan ZEE milik Indonesia hingga melanggar batas teritorial Indonesia.
Akibatnya, nelayan Indonesia kehilangan sumber penghasilannya. Begitu pula dengan
udara. Banyak pesawat yang masuk atau melintasi langit Indonesia tanpa izin. Jika
dibiarkan, kesempatan negara asing untuk memata-matai negara ini menjadi tinggi.
Maka, TNI mengerahkan seluruh alutsista yang ada untuk menjaga kedaulatan negara
ini dengan menangkap kapal ilegal dan mendaratkan paksa pesawat tanpa izin. Bahkan,
TNI tidak segan-segan menembak jatuh pesawat tersebut jika melawan.
12. CONTOH KASUS
MASUK WIL. RI TANPA IZIN
Penangkapan kapal pencuri ikan asing di Laut
Sabang, 2016
Upaya Pendaratan paksa pesawat asing di
Manado, 2014
13. UU 3 TAHUN 2003
PEMBELAJARAN PPKn
PELATIHAN DASAR MILITER
SECARA WAJIB
PENGABDIAN SEBAGAI TNI
PENGABDIAN SESUAI PROFESI
Berbicara tentang pertahanan dan keamanan, maka kita dapat hubungkan itu dengan kedaulatan negara.
Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang terjadi saat ini bersifat multidimensional artinya segala ancaman terhadap integrasi nasional dari segi Pertahanan dan keamanan pada dasarnya berakar dari permasalahan di bidang ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya. Hal ini menyebabkan kedaulatan negara menjadi taruhan paling besar jika kita berbicara tentang ancaman terhadap integrasi bangsa.
Separatisme adalah suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia (biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam) dari satu sama lain (atau suatu negara lain). Separatisme bisa terjadi akibat banyak hal, seperti kesenjangan sosial yang tinggi, kurangnya pemerataan pembangunan, kurang mendapat perhatian dari pemerintah, dll.
Contoh separatisme yang pernah terjadi di Indonesia adalah Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Organisasi Papua Merdeka (OPM), Pemberontakan DI/TII, dll. Semua kasus ini berhasil ditumpas oleh Indonesia walaupun belum menyeluruh. Satu kasus kegagalan Indonesia dalam mengatasi separatisme adalah Timor Timur yang akhirnya lepas dari pangkuan RI dan menjadi Timor Leste.
Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak tunduk pada tata cara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target korban jiwa yang acak serta seringkali merupakan warga sipil. Terorisme bisa terjadi dari dalam negeri maupun luar negeri.
Terorisme bisa terjadi akibat banyak hal. Ada yang mengatasnamakan agama. Ada yang karena kebencian dengan aparat keamanan, dan masih banyak lagi.
Kasus terorisme yang paling terakhir terjadi di Surabaya dan Sidoarjo yang menyerang 3 bangunan Gereja dan Mapolrestabes Surabaya. Kemudian, kasus terorisme terbaru terjadi di Sarinah, Jakarta. Selain itu, kasus terorisme di Indonesia pernah terjadi di Hotel JW Marriott dan Ritz-Calton Jakarta dan Peristiwa Bom Bali I dan II yang begitu terkenal.
Spionase adalah suatu praktik pengintaian, memata-matai untuk mengumpulkan informasi mengenai sebuah organisasi atau lembaga yang dianggap rahasia tanpa mendapatkan izin dari pemilik yang sah dari informasi tersebut. Yang membedakan spionase dengan bentuk pengumpulan informasi intelijen lainnya adalah bahwa spionase bisa mengumpulkan informasi dengan mengakses tempat informasi tersebut disimpan atau orang yang mengetahui mengenai informasi tersebut dan akan membocorkannya melalui berbagai dalih. Spionase biasanya dianggap sebagai bagian dari upaya institusional (misal, pemerintahan atau badan intelijen).
Kasus spionase di Indonesia terjadi pada masa Pemberontakan Permesta (1958) oleh Allen Pope, seorang agen CIA. Spionase ini dilakukan untuk melihat kondisi di Indonesia terutama di Sulawesi dan Maluku.
Lalu, kasus spionase yang cukup gempar adalah penyadapan pihak Australia terhadap alat komunikasi milik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan ibu negara beserta wakil presiden dan menteri-menterinya. Hal ini membuat Indonesia dan Australia sempat memutuskan hubungan diplomatik.
Hoax atau berita bohong pada dasarnya berasal dari masyarakat. Mereka menggunakan berita atau informasi yang ada, kemudian diubah menjadi sebuah berita yang tidak benar dan disebarkan kepada publik. Hoax baru akan menjadi masalah bagi kedaulatan negara jika efeknya dirasakan oleh sebagian atau seluruh rakyat. Biasanya, hoax yang berbahaya bagi kedaulatan negara adalah hoax yang berbau politik (banyak terjadi menjelang pemilu), agama, SARA, dan isu-isu nasional lainnya.
Hoax atau berita bohong pada dasarnya berasal dari masyarakat. Mereka menggunakan berita atau informasi yang ada, kemudian diubah menjadi sebuah berita yang tidak benar dan disebarkan kepada publik. Hoax baru akan menjadi masalah bagi kedaulatan negara jika efeknya dirasakan oleh sebagian atau seluruh rakyat. Biasanya, hoax yang berbahaya bagi kedaulatan negara adalah hoax yang berbau politik (banyak terjadi menjelang pemilu), agama, SARA, dan isu-isu nasional lainnya.
Memasuki wilayah RI tanpa izin adalah tindakan berbahaya bagi kedaulatan negara karena merugikan negara. Sebagai contoh, banyak kapal penangkap ikan dari negara tetangga mengambil ikan di wilayah perairan ZEE milik Indonesia hingga melanggar batas teritorial Indonesia. Akibatnya, nelayan Indonesia kehilangan sumber penghasilannya. Begitu pula dengan udara. Banyak pesawat yang masuk atau melintasi langit Indonesia tanpa izin. Jika dibiarkan, kesempatan negara asing untuk memata-matai negara ini menjadi tinggi. Maka, TNI mengerahkan seluruh alutsista yang ada untuk menjaga kedaulatan negara ini dengan menangkap kapal ilegal dan mendaratkan paksa pesawat tanpa izin. Bahkan, TNI tidak segan-segan menembak jatuh pesawat tersebut jika melawan.
Memasuki wilayah RI tanpa izin adalah tindakan berbahaya bagi kedaulatan negara karena merugikan negara. Sebagai contoh, banyak kapal penangkap ikan dari negara tetangga mengambil ikan di wilayah perairan ZEE milik Indonesia hingga melanggar batas teritorial Indonesia. Akibatnya, nelayan Indonesia kehilangan sumber penghasilannya. Begitu pula dengan udara. Banyak pesawat yang masuk atau melintasi langit Indonesia tanpa izin. Jika dibiarkan, kesempatan negara asing untuk memata-matai negara ini menjadi tinggi. Maka, TNI mengerahkan seluruh alutsista yang ada untuk menjaga kedaulatan negara ini dengan menangkap kapal ilegal dan mendaratkan paksa pesawat tanpa izin. Bahkan, TNI tidak segan-segan menembak jatuh pesawat tersebut jika melawan.
Untuk menghadapi serangkaian bentuk ancaman yang membahayakan integritas dan kedaulatan bangsa, pemerintah membuat Undang-Undang 3 tahun 2003 yang isinya kewajiban rakyat mempertahankan integrasi nasional, yaitu
Pembelajaran PPKn dimasukkan dalam kurikulum sekolah.
Mengikuti pelatihan dasar militer secara wajib, seperti baris-berbaris.
Pengabdian menjadi seorang Tentara Nasional Indonesia
Pengabdian sesuai dengan profesi masing-masing untuk membangun Indonesia.