Mewaspadai Ancaman Terhadap Integrasi Nasional

1. MEWASPADAI ANCAMAN TERHADAP
INTEGRASI NASIONAL
Anggota kelompok 2:
1. Aditya Permana Putra (XI MIPA 1/01)
2. Halomoan Alvaro Silitonga (XI MIPA 1/10)
3. Muhammad Bagus Zulfikar (XI MIPA 1/22)
4. Nicky BelovaPatoding (XI MIPA 1/28)
5. Yunan Firdaus (XI MIPA 1/34)

2. Ancaman Terhadap Integrasi Nasional
Indonesia adalah negara yang berada pada posisi silang dunia. Posisi silang tersebut tak hanya terbatas pada letak secara
geografis saja, namun dari beberapa aspek lainnya seperti:
 Ideologi: Indonesia diapit oleh 2 paham berbeda yakni liberalisme dan komunisme.
 Kependudukan: Indonesia berada ditengah benua dengan penduduk padat di utara dan benua dengan penduduk
jarang di selatan
 Ekonomi: Indonesia berada di antara sistem ekonomi sosialis dan sistem ekonomi kapitalis
 Kebudayaan: Indonesia berada diantara kebudayaan timur dan kebudayaan barat di selatan.

3.  Dari uraian tersebut, sangat mungkin bahwa posisi strategis Indonesia dapat mendatangkan
potensi maupun ancaman bagi integrasi nasional. Ancaman tersebut dapat datang baik dari dalam
maupun luar dan meluas pada berbagai dimensi. Dalamprosesnya menjaga integrasi nasional,
Bangsa Indonesia akan dihadapkan pada suatu kendala berupa ATHG;
• Ancaman: Suatu hal atau usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang dilakukan
secara politik.
• Tantangan:Suatu hal atau usaha yang bertujuan menggugah kemampuan.
• Hambatan:Suatu hal atau usaha yang berasal dari diri sendiri yang bertujuan menghalangi secara tidak
konsepsional.
• Gangguan: Suatu hal dari luar yang bertujuan melemahkan secara tidak konsepsional.
Keempat macam tersebut memiliki wujudnya tersendiri saat dihadapi. Salah satunya adalah ancaman.
Ancaman dapat golongkan dari beberapa jenis seperti bentuk, asalnya, dan dimensinya.

4.  Dari bentuknya:
 Militer : Ancaman ini berkaitan dengan bidang pertahanan dan
keamanan. Ancaman tersebut memiliki bentuk ancaman yang
dinilai mampu membahayakan kedaulatan, keutuhuan, dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berupa
agresi/invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan senjata,
sabotase, spionase, dan ancaman keamanan laut dan udara.
 Non-Militer : Ancaman non-militer merupakan bentuk
ancaman nasional yang tidak memiliki karakteristik fisik tanpa
menggunakan senjata. Bisa berasal dari dalam maupun luar
negara. Selain itu, ancaman non-militer juga bersifat
hegemonis, karena bisa melakukan penetrasi terhadap suatu
negara melalui aspek-aspek kebudayaan masyarakat seperti
ideologi, politik, sosial, dan ekonomi.

5.  Dari datangnya:
 Dari luar Negeri :
1.Agresi berupa penggunaan kekuatan persenjataan oleh negara lain terhadap
kedaulatan negara Indonesia
2. Sabotase dan spionase yang dilakukan oleh negara lain
3.Pelanggaran wilayah/ mengakui wilayah tanpa peresmian oleh negara lain.
 Dari dalam Negeri :
1. Munculnya masalah KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Merupakan tindakan yang
dilakukan oleh pejabat negara untuk kepentingan sendiri dan bisa merugikan
masyarakat
2. Pemberontakan senjata untuk menentang terhadap kekuasaan yang sudah
diresmikan
3. Banyak kasus terkait narkoba bahwa generasi penerus bangsa akan menjadi
terancam akibat dari munculnya keseringan kasus narkoba di berbagai daerah bisa
menjadi ancaman dan Penghambat untuk perkembangan penerus generasi.

6. Jenis Ancaman Berdasarkan Dimensinya
Ancaman di
Bidang Ideologi
Ancaman di Bidang
Sosial dan Budaya
Ancaman di
Bidang Politik
01 04
Ancaman di
Bidang Ekonomi
02 03

7. Jenis Ancaman Berdasarkan Dimensinya
Ancaman di
Bidang Ideologi
05

8. 1. Ancaman di Bidang Ideologi
Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal
yangmenekankan pada aspek kebebasan individual. Sebenarnya, liberalisme yang
disokong oleh Amerika Serikat tidak hanya mempengaruhi bangsa Indonesia, akan tetapi
hampir semua negara didunia. Hal ini sebagai akibat dari era globalisasi. Globalisasi
ternyata mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa
manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Akan tetapi,pada umumnya, pengaruh yang
diambil justru yang bernilai negatif

9. • Menegakkan supremasi Hukum
(merupakan upaya menegakkan dan menempatkan hukum pada posisi tertinggi, dengan menempatkan hukum
sesuai tempatnya, hukum dapat melindungi seluruh warga masyarakat tanpa adanya intervensi oleh dan dari
pihak manapun, termasuk oleh penyelenggara negara.
• Menguatkan posisi Indonesia di dunia politik internasional
(Indonesia sebagai Negara Pendiri Asean, Penggagas Konferensi Asia-Afrika, Promotor Gerakan Non-Blok,
Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB)
• Mengembangkan Demokrasi politii
(Pelembagaan proses demokrasi dan pemilu rutin yang relatif damai, Pemerintahan yang memiliki legitimas
dan demokrasi, Kebebasan sipil, hak-hak politik dan kelembagaan)
Strategi Cara Mengatasi Ancaman di Bidang
Ideologi

12. Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
● Invasi, adalah aksi militer di mana angkatan bersenjata suatu negara memasuki daerah yang
dikuasai oleh suatu negara lain dengan tujuan menguasai daerah tersebut atau mengubah
pemerintahan yang ada.
● Pelanggaran wilayah
● Pemberontakan bersenjata
● Sabotase, adalah tindakan perusakan yang dilakukan seacara disengaja terhadap objek vital
nasional dan instalasi strategis.
● Spionase, adalah tindakan memata-matai untuk mengumpulkan informasi mengenai rahasia
pertahanan negara lain.
● Aksi teror bersenjata, adalah kegiatan terorisme dengan menebarkan rasa ketakutan yang
mendalam dan menimbulkan korban tanpa mengenal rasa perikemanusiaan.
● Gangguan keamanan di laut dan udara, contohnya yaitu perombakan, penyelundupan senjata,
penangkapan ikan secara ilegal dan lainnya.

13. Strategi Pertahanan dan Keamanan Negara
1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.
2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan
rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia,
sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara
sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan
kedaulatan negara.
4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta
menegakkan hukum.
5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia,
hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di
dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan
diatur dengan undang-undang.

14. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (sishankamrata)
Kesadaran akan hak dan kewajiban seluruh warga negara serta keyakinan akan
kekuatan sendiri untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa

15. SISHANKAMRATA
Kerakyatan
Orientasi pertahanan dan
keamanan negara diabdikan
oleh dan untuk kepentingan
seluruh rakyat.
Kewilayahan
Gelar kekuatan pertahanan
dilaksanakan secara
menyebar ke seluruh NKRI.
Kesemestaan
Seluruh sumber daya
didayagunakan bagi upaya
pertahanan.
.

16. Sekian, presentasi dari
kelompok 2. Kami ucapkan
terimakasih