Dokumen tersebut membahas tentang ancaman terhadap NKRI baik dari dalam maupun luar negeri. Ancaman dari dalam antara lain disintegrasi bangsa, kerusuhan sosial, perubahan ideologi, dan konflik antar kelompok. Ancaman dari luar adalah upaya menghancurkan moral bangsa melalui disinformasi, penjarahan sumber daya alam, dan sengketa wilayah seperti kasus Sipadan dan Ligitan. Rakyat disarankan untuk memelih
1. Bela Negara biasanya selalu dikaitkan dengan militerisme, seolah-olah kewajiban dan tanggung jawab
untuk membela negara terletak pada TNI. Padahal berdasarkan Pasal 30 UUD 1945, bela negara
merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara NKRI. Bela negara adalah upaya setiap warga
negara untuk mempertahankan NKRI terhadap ancaman baik dari dalam maupun luar negeri.
Potensi yang dihadapi NKRI dari dalam negeri, antara lain :
1. Disintegrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan separatis berdasarkan sentimen kesukuan atau
pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat.
2. Keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran Hak Azasi Manusia
yang pada gilirannya dapat menyebabkan huru hara/kerusuhan massa.
3. Upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang ekstrim atau tidak sesuai
dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa Indonesia.
4. Potensi konflik antar kelompok/golongan baik perbedaan pendapat dalam masalah politik,
maupun akibat masalah SARA.
5. pemberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat Indonesia
atau penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional.
Ancaman dari dalam pun tak kalah banyak. gangguan dari dalam negeri dapat berupa
gerakan separatis, kerusuhan, atau pertikaian antar kelompok. Rakyat Indonesia yang terdiri
dari beragam suku bangsa dan agama menghadapi perbedaan-perbedaan yang terjadi di
antara mereka sendiri. Jika tidak dikelola dengan baik perbedaan itu akan memicu rasa
ketidakpuasan dan menimbulkan konflik perpecahan sesama rakyat. Kasus ketidakadilan
yang dirasakan masyarakat Papua misalnya bisa menjadi contoh ancaman dari dalam negeri
sendiri.
Ancaman dari luar negeri.
Dengan berakhirnya Perang Dingin pada awal tahun 1990an, maka ketegangan regional di
dunia umumnya, dan di kawasan Asia Tenggara khususnya dapat dikatakan berkurang.
Meskipun masih terdapat potensi konflik perbatasan khususnya di wilayah Laut Cina Selatan,
misalnya sengketa kepulauan Spratly yang melibatkan beberapa negara di kawasan tersebut,
namun diperkirakan semua pihak terkait tidak akan menyelesaikan masalah tersebut melalui
kekerasan bersenjata. Dapat dikatakan bahwa ancaman dalam bentuk agresi dari luar relatif
kecil. Potensi ancaman dari luar tampaknya akan lebih berbentuk upaya menghancurkan
moral dan budaya bangsa melalui disinformasi, propaganda, peredaran narkoba, film-film
porno atau berbagai kegiatan kebudayaan asing yang mempengaruhi bangsa Indonesia,
terutama generasi muda, dan merusak budaya bangsa. Potensi ancaman lainnya adalah dalam
bentuk ”penjarahan” sumber daya alam melalui eksploitasi sumber daya alam yang tidak
terkontrol sehingga merusak lingkungan, seperti illegal loging, illegal fishing, dsb. Contoh
bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin hankamnas (catur dharma eka karma)
2. Ancaman dari luar negeri. Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari
kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi darat, udaraAncaman yang datang dari
luar, seperti penguasaan wilayah Indonesia, pencurian kekayaan alam, penyelundupan
barang, atau masuknya pesawat asing ke wilayah Indonesia tanpa izin, Sebagai contoh
misalnya negara lain yang tidak sepaham dengan keutuhan wilayah Republik Indonesia.
Salah satu contohnya, kasus Sipadan dan Ligitan. Malaysia, negara tetangga kita mengklaim
bahwa kedua pulau di dekat Kalimantan tersebut adalah milik mereka. Setelah melalui jalur
diplomatik akhirnya Sipadan dan Ligitan terlepas dari Indonesia. Begitu juga dengan
kelakuan
negara
tetangga
yang
lain
seperti
Singapura.
Mereka
mengeruk dan membeli banyak pasir dari Sumatera untuk menambah luas wilayah negara
kecil tersebut. Kasus dan laut oleh musuh dari luar negeri