Dokumen tersebut membahas tentang pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara melalui analisis kasus salah tangkap dan penyiksaan oleh aparat kepolisian terhadap seorang pria bernama Kuswanto. Kasus ini melanggar hak dasar yang dijamin oleh konstitusi seperti hak atas hidup dan kebebasan serta kewajiban aparat negara untuk melindungi warga negara.
3. Apa saja yang akan dibahas?
Berikut masalah yang akan dibahas pada hari ini
1. Apa saja makna hak warga negara
2. Apa saja makna kewajiban warga negara
3. Apa saja contoh kasus pelanggaran hak warga negara
4. Apa saja contoh kasus pengingkaran kewajiban
4. Seperti yang kita telah ketahui sebelumnya, kewajiban
dan hak merupakan hal yang bekaitan
Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh
setiap orang yang telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap
sebagai suatu keharusan/kewajiban untuk
dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga
negara guna mendapatkan hak yang pantas untuk
didapat.
5. CONTOH KASUS
Mari kita analisis kasus berikut
“Kasus Salah Tangkap dan Tindak Kekerasan Aparat Polisi”
6. Kronologi Kasus
Kasus ini bermula ketika LR bersama 12 reserse Polres Kudus
mengungkap perampokan yang terjadi di sebuah toko penjual
es krim Walls, di Kudus.
LR dan rekan-rekannya berangkat ke Kafe Perdana di kota
kretek, pada 21 November 2012 malam. Di sana mereka
membawa paksa seorang pria bernama Kuswanto (29) dan
empat orang lain.
Dalam perjalanan, anggota-anggota kepolisian itu
memaksa lima orang yang mereka tangkap mengaku
sebagai perampok. Tak kunjung mengaku, LR dan rekannya
memplester sebuah lakban ke dua mata Kuswanto
7. Kronologi Kasus
LR dan aparat kepolisian lain membawa Kuswanto ke
lapangan yang bersebelahan dengan Universitas Muria
Kudus. Di sana LR kembali mendesak Kuswanto
mengaku sebagai perampok
Tak mendapatkan jawaban yang dikehendakinya, LR
dan koleganya kemudian menyiramkan bensin ke tubuh
Kuswanto. Nyala korek api dalam sekejap membakar
Kuswanto.
Tidak berhenti sampai di situ, LR dan teman
sekantornya lalu membawa Kuswanto ke Polres Kudus.
Bentakan polisi-polisi itu agar Kuswanto mengakui
perbuatannya menemui jalan buntu. Kuswanto terus
berkukuh tak melakukan kejahatan apapun.
8. Kronologi Kasus
Seorang penyidik kemudian menyiramkan carian
yang membuat Kuswanto menjerit lalu tak sadarkan
diri. Penyidik itu kemudian membawa Kuswanto ke
Rumah Sakit Umum Kudus.
Kurang lebih setahun setelah peristiwa itu, orang tua
Kuswanto mengetahui anaknya merupakan korban
salah tangkap. Polisi menemukan pelaku
perampokan sebenarnya.
Diadvokasi sejumlah lembaga swadaya masyarakat,
Kuswanto berangkat ke Jakarta dengan uang
seadanya. Ia ingin melaporkan tindak penyiksaan
yang dialaminya. Kuswanto juga meminta
perlindungan. Sampai saat itu ia terus mendapat
teror dari orang-orang yang tak dikenal.
9. Pembahasan
Jika dibandingkan dengan ideologi Indonesia yaitu Pancasila, Kasus
ini bertentangan dengan Sila Kedua yang berbunyi “Kemanusiaan
Yang Adil dan Beradab” dan Sila Kelima Pancasila yang berbunyi
“Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.
Dari contoh kasus di atas, ada beberapa pengingkaran hak dan
kewajiban yang terjadi. Hasil analisa dari kelompok kami berdasarkan
landasan teori yang telah dipaparkan,
10. Hasil Analisa Kasus
Hakyang dilanggar di antaranya:
“Di sana mereka membawa paksa seorang pria bernama Kuswanto (29) dan
empat orang lain. LR dan koleganya lantas memasukkan mereka ke mobil
mereka. Dalam perjalanan, anggota-anggota kepolisian itu memaksa lima
orang yang mereka tangkap mengaku sebagai perampok. Tak kunjung
mengaku, LR dan rekannya memplester sebuah lakban ke dua mata
Kuswanto. Tanpa alasan yang jelas, mereka juga memborgol tangan pria
pemilik rental mobil itu.”
“Ditangkap tanpa melalui proses hukum yang berlaku”
“Kurang lebih setahun setelah peristiwa itu,
orang tua Kuswanto mengetahui anaknya merupakan korban salah tangkap.
Polisi menemukan pelaku perampokan sebenarnya.”
“Diadvokasi sejumlah lembaga swadaya masyarakat,
Kuswanto berangkat ke Jakarta dengan uang seadanya (tidak difasilitasi).
Ia ingin melaporkan tindak penyiksaan yang dialaminya.
Kuswanto juga meminta perlindungan.
Sampai saat itu ia terus mendapat teror dari orang-orang yang tak dikenal”
Pasal 28 D UUD 1945
“Dalam perjalanan, anggota-anggota kepolisian itu memaksa lima orang yang mereka tangkap
mengaku sebagai perampok.
Tak kunjung mengaku, LR dan rekannya memplester sebuah lakban ke dua mata Kuswanto.”
Pasal 28 UUD 1945
11. Hasil Analisa Kasus
Kewajiban yang dilanggar antara lain:
“Tak mendapatkan jawaban yang dikehendakinya,LR dan koleganya kemudian
menyiramkan bensin ke tubuh Kuswanto. Nyala korek api dalam sekejap
membakar Kuswanto.”
“Seorang penyidik kemudian menyiramkan carian yang membuat Kuswanto
menjerit lalu tak sadarkan diri”
Melanggar HAM
“Mayoritas penyiksaan dalam proses penangkapan atau penahanan terjadi di tingkat polres (66,7 persen).
Data Ombudsman memperlihatkan polres sebagai tempat menyeramkan.” (CNN News)
Mengkhianati negara
12. Kesimpulan
Di dunia ini, khususnya negara hukum Indonesia banyak sekali hak dan kewajiban yang wajib
diikuti oleh semua orang. Kita, sebagai warga negara yang baik harus menghargai betapa
pentingnya hak dan kewajiban negara. Sering kali kita mengabaikan kedudukan Hak dan
kewajiban. Selain warga negara, hak dan kewajiban juga berlaku untuk semua lapis masyarakat
termasuk aparat pemerintahan. Dalam kasus yang telah diuraikan tadi, LR selaku aparat
kepolisian berarti belum bisa menghargai keberadaan hak dan kewajiban di negaranya sendiri.
Kuswanto selaku korban dari penyalah gunaan wewenang tidak mendapat hak yang semestinya
ia dapat, Dalam hal ini, Pemerintah dituntut memberikan hak bagi yag layak mendapatkannya
dan melaksanakan kewajiban yang sudah sepatutnya dilaksanakan. Sudahkah kita melaksanakan
kewajiban sebagai warga negara yang baik? Sudahkah kita mendapat hak warga negara? Semua
kembali lagi kepada diri kita sendiri.
Semoga apa yang kami telah bahas dapat kembali menyadarkan kita akan pentingnya Hak dan
Kewajiban sebagai warga negara.