SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
PERATURAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS MATA (RSKM) PADANG EYE CENTER
NOMOR :
TENTANG
PANDUAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT (K3RS)
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA (RSKM) PADANG EYE CENTER
Direktur RSKM Padang Eye Center
Menimbang : a. bahwa dalam kegiatan Rumah Sakit berpotensi menimbulkan bahaya
fisik, kimia, biologi, ergonomik dan psikososial yang dapat
membahayakan kesehatan dan keselamatan baik terhadap Karyawan,
pasien, pengunjung maupun masyarakat di lingkungan Rumah Sakit.
b. bahwa untuk mencegah dan mengurangi bahaya kesehatan dan
keselamatan khususnya terhadap Karyawan, perlu dilakukan upaya-
upaya kesehatan dan keselamatan kerja dengan menetapkan
Peraturan Direktur tentang Panduan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) Padang Eye Center.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992
tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 tahun 1999
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkunga
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 63 tahun
2000 tentang Keselamatan dan Kesehatan terhadap
Pemanfaatan Radiasi Pengion.
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1993
tentang Penyakit yang Timbul karena Hubungan Kerja.
7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999
tentang Wajib Laporan Penyakit Akibat Hubungan Kerja.
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
876/Menkes/SK/VIII/2001 tentang Panduan Teknis Analisis
Dampak Kesehatan Lingkungan.
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1217/Menkes/SK/IX/2001 tentang Panduan Pengamanan
Dampak Radiasi.
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1335/Menkes/SK/X/2002 tentang Standar Operasional
Pengambilan dan Pengukuran Kualitas Udara Ruangan
RumahSakit.
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1439/Menkes/SK/XI/2002 tentang Penggunaan Gas Medis
pada Sarana PelayananKesehatan.
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit.
13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.03/I/1072/2013 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit
Ibu dan Anak Sayang Ibu Kabupaten Agam Provinsi Sumatera
Barat.
14. Keputusan Kepala Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Kabupaten Agam Nomor 02/KPMPT-Ag/RS/2014
tentang Pemberian Izin Operasional Rumah Sakit.
15. Peraturan Direktur PT. Sayang Ibu Nomor 01/PT RB/RSIA/X
tahun 2014 tentang Peraturan Internal (Tata Kelola) Rumah
Sakit Khusus Mata (RSKM) Padang Eye Center.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Kesatu : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS
MATA(RSKM) PADANG EYE CENTER TENTANGPANDUAN
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT
(K3RS) RUMAH SAKIT KHUSUS MATA (RSKM) PADANG
EYE CENTER.RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSKM)
PADANG EYE CENTER.
Kedua : Peraturan Direktur tentang Panduan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Rumah Sakit (K3RS) Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) Padang Eye
Center sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.
Ketiga : Peraturan Direktur tentang Panduan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Rumah Sakit (K3RS) Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) Padang Eye
Center sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua harus dijadikan
acuan dalam menyelenggarakan kesehatan dan keselamatan kerja di
Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) Padang Eye Center.
Keempat : Dengan dikeluarkannya Peraturan Direktur ini, apabila terdapat
peraturan yang bertentangan dengan Peraturan Direktur ini, maka
peraturan-peraturan yang terdahulu dinyatakan tidak berlaku..
Kelima : Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan atau kekeliruan
dalam Peraturan Direktur ini, maka akan diadakan perubahan dan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Keenam : Peraturan Direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Padang
Pada Tanggal :
Direktur,
dr. Rahmi Puspita Genie
Lampiran 1
SK Direktur RSKM Padang Eye Center
Nomor:
Tanggal :
TENTANG
PANDUAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT (K3RS)
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA (RSKM) PADANG EYE CENTER
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, khususnya
pasal 165: “Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya
kesehatan melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan
bagi tenaga kerja”.
Jika memperhatikan isi dari pasal di atas maka jelaslah bahwa Rumah Sakit
termasuk ke dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang
dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap para pelaku
langsung yang bekerja di Rumah Sakit, tapi juga terhadap pasien maupun
pengunjung Rumah Sakit.
Potensi bahaya di Rumah Sakit, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada
potensi bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di Rumah
Sakit yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan yang berhubungan
dengan instalasi listrik dan sumber-sumber cedera lainnya), radiasi, bahan-
bahan kimia yang berbahaya, gas-gas anestesi, gangguan psikososial dan
ergonomi. Semua potensi bahaya tersebut di atas jelas mengancam jiwa dan
kehidupan bagi para Karyawan di Rumah Sakit, pasien maupun para
pengunjung yang ada di lingkungan Rumah Sakit.
Kasus yang sering terjadi adalah tertusuk jarum, terkilir, sakit pinggang,
tergores/terpotong, luka bakar, penyakit infeksi dan lain-lain. Di Australia,
diantara 813 Perawat, 87% pernah low back pain, prevalensi 42% dan di AS,
insiden cedera musculoskeletal 4.62/100 Perawat per tahun. Khusus di Indonesia,
data penelitian sehubungan dengan bahaya-bahaya di Rumah Sakit belum
tergambar dengan jelas, namun diyakini bahwa banyak keluhan-keluhan dari
para Petugas di Rumah Sakit sehubungan dengan bahaya-bahaya yang ada.
Di Indonesia, data Instalasi Bedah Sentral RSUD di Jakarta pada tahun 2006
menyebutkan bahwa gaya berat yang ditanggung pekerja rata-rata lebih dari 20
kg. Keluhan subjektif low back pain didapat pada 83.3% pekerja dengan rata-
rata usia terbanyak 30–49 tahun.
Gun (1983) juga menyatakan bahwa insiden akut secara signifikan lebih besar
terjadi pada Petugas Rumah Sakit dibandingkan dengan seluruh pekerja di
semua kategori (jenis kelamin, ras, umur dan status pekerjaan). Pekerja Rumah
Sakit berisiko 1,5 kali lebih besar dari golongan pekerja lain. Probabilitas
penularan HIV setelah luka tusuk jarum suntik yang terkontaminasi HIV 4 :
1000. Risiko penularan HBV setelah luka tusuk jarum suntik yang
terkontaminasi HBV 27 – 37 : 100. Risiko penularan HCV setelah luka tusuk
jarum suntik yang mengandung HCV 3 – 10 : 100.
Dari berbagai potensi bahaya tersebut, maka perlu upaya untuk
mengendalikan, meminimalisasi dan bila mungkin meniadakannya, oleh karena
itu Rumah Sakit dituntut untuk melaksanakan upaya Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) yang dilaksanakan secara terintegrasi dan menyeluruh
sehingga risiko terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat
Kerja (KAK) di Rumah Sakit dapat dihindari.Agar penyelenggaraan K3RS lebih
efektif, efisien dan terpadu, diperlukan sebuah Panduan manajemen K3 di
Rumah Sakit, baik bagi pengelola maupun Karyawan Rumah Sakit.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk Sumber
Daya Manusia (Karyawan) Rumah Sakit, aman dan sehat bagi pasien,
pengunjung/pengantar pasien, masyarakat dan lingkungan sekitar Rumah sakit
sehingga proses pelayanan Rumah Sakit berjalan baik dan lancar.
2. Tujuan Khusus
a. Bagi Rumah Sakit
1) Meningkatkan mutupelayanan.
2) Mempertahankan kelangsungan operasional Rumah Sakit.
3) Meningkatkan citraRumah Sakit.
b. Bagi Karyawan Rumah Sakit
1) Melindungi Karyawan dari Penyakit Akibat Kerja(PAK).
2) Mencegah terjadinya Kecelakaan Akibat Kerja(KAK).
c. Bagi pasien dan pengunjung:
1) Mutu layanan yangbaik.
2) Kepuasan pasien danpengunjung.
C. Ruang Lingkup
1. Karyawan Rumah Sakit.
2. Pasien.
3. Pengunjung.
4. Masyarakat sekitar Rumah Sakit.
BAB II
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI RUMAHSAKIT
A. Definisi
1. Kesehatan Kerja Menurut WHO/ILO (1995)
Kesehatan Kerja bertujuan untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat
kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua
jenis pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang
disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan bagi pekerja dalam
pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan dan
penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang
disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologisnya. Secara ringkas
merupakan penyesuaianpekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada
pekerjaan atau jabatannya.
2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat
kesehatan para pekerja/buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan,
pengobatan dan rehabilitasi.
3. Manajemen K3 Rumah Sakit
Suatu proses kegiatan yang dimulai dengan tahap perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang bertujuan untuk
membudayakan K3 di Rumah Sakit.
4. Konsep Dasar K3 Rumah Sakit
Upaya terpadu seluruh Karyawan Rumah Sakit, pasien, pengunjung/pengantar
orang sakit untuk menciptakan lingkungan kerja, tempat kerja Rumah Sakit
yang sehat, aman dan nyaman baik bagi Karyawan, pasien,
pengunjung/pengantar orang sakit maupun bagi masyarakat dan lingkungan
sekitar Rumah Sakit.
B. Upaya K3 diRS
Upaya K3 di Rumah Sakit menyangkut tenaga kerja, cara/metode kerja, alat
kerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Upaya ini meliputi peningkatan,
pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Kinerja setiap petugas kesehatan dan
non kesehatan merupakan resultan dari tiga komponen K3 yaitu:
1. Kapasitas kerja adalah kemampuan seorang pekerja untuk menyelesaikan
pekerjaannyadenganbaikpadasuatutempatkerjadalamwaktutertentu.
2. Beban kerja adalah suatu kondisi yang membebani pekerja baik secara fisik
maupun non fisik dalam menyelesaikan pekerjaannya, kondisi tersebut
dapat diperberat oleh kondisi lingkungan yang tidak mendukung secara fisik
atau non fisik.
3. Lingkungan kerja adalah kondisi lingkungan tempat kerja yang meliputi
faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial yang mempengaruhi
pekerja dalam melaksanakanpekerjaannya.
C. Bahaya Potensial di Rumah Sakit
potensial di Rumah Sakit dapat mengakibatkan penyakit dan kecelakaan
akibat kerja, yaitu disebabkan oleh faktor biologi (virus, bakteri dan
jamur), faktorkimia (antiseptik, reagent, gas anestesi), faktor ergonomi
(lingkungan kerja, cara kerja dan posisi kerja yang salah), faktor fisik (suhu,
cahaya, bising, listrik, getaran dan radiasi), faktor psikososial (kerja bergilir,
beban kerja, hubungan sesama Karyawan/Atasan).
Bahaya potensial yang dimungkinkan ada di Rumah Sakit, diantaranya
adalah mikrobiologik, desain/fisik, kebakaran, mekanik, kimia/gas/karsinogen,
radiasi dan risiko hukum/keamanan.
Penyakit Akibat Kerja (PAK) di Rumah Sakit, umumnya berkaitan dengan
faktor biologi (kuman patogen yang berasal umumnya dari pasien), faktor kimia
(pemaparan dalam dosis kecil namun terus-menerus seperti antiseptik pada
kulit, gas anestasi pada hati, faktor ergonomi (cara duduk salah, cara
mengangkat pasien salah), faktor fisik dalam dosis kecil yang terus-menerus
(panas pada kulit, tegangan tinggi pada sistem reproduksi, radiasi pada sistem
produksi darah), faktor psikologis (ketegangan di kamar bedah, penerimaan
pasien, gawat darurat dan lain-lain).
Sumber bahaya yang ada di Rumah Sakit harus diidentifikasi dan dinilai untuk
menentukan tingkat risiko yang merupakan tolak ukur kemungkinan terjadinya
KAK dan PAK.
Bahaya-bahaya potensial di Rumah Sakit dapat dikelompokkan seperti dalam
tabel berikut:
Bahaya Fisik Diantaranya: radiasi pengion, radiasi non-pengion, suhu
panas, suhu dingin, bising, getaran, pencahayaan.
Bahaya Kimia Diantaranya: ethylene oxide, formaldehyde,
glutaraldehyde, ether, halothane, etrane, mercury,
chlorine.
Bahaya Biologi Diantaranya: Virus (misal: Hepatitis B, Hepatitis C,
Influenza, HIV), Bakteri (misal: S.Saphrophyticus, Bacillus
sp., Parionibacterium sp., H.Influenzae, S.Pneumoniae,
N.Meningitidis, B.Streptococcus, Pseudomonas), Jamur
(misal: Candida) dan Parasit (misal: S.Scabiei).
Bahaya Ergonomi Cara kerja yang salah, diantaranya posisi kerja statis,
angkat-angkut pasien, membungkuk, menarik,
mendorong.
Bahaya
Psikososial
Diantaranya kerja shift, stress beban kerja, hubungan
kerja, post traumatic.
Bahaya Mekanik Diantaranya terjepit, terpotong, terpukul, tergulung,
tersayat, tertusuk benda tajam.
Bahaya Listrik Diantaranya sengatan listrik, hubungan arus pendek,
kebakaran, petir, listrik statis.
Kecelakaan Diantaranya kecelakaan benda tajam.
Limbah Rumah
Sakit
Diantaranya limbah medis (jarum suntik, vial obat,
nanah, darah) limbah non medis, limbah cairan tubuh
manusia (misal: droplet, liur, sputum).
D. Respon Kegawatdaruratan di Rumah Sakit
Kegawatdaruratan dapat terjadi di Rumah Sakit. Kegawatdaruratan
merupakan suatu kejadian yang dapat menimbulkan kematian atau luka serius
bagi pekerja, pengunjung ataupun masyarakat atau dapat menutup kegiatan
usaha, mengganggu operasi, menyebabkan kerusakan fisik lingkungan ataupun
mengancam finansial dan citra Rumah Sakit.
Rumah Sakit mutlak memerlukan Sistem Tanggap Darurat sebagai bagian dari
Manajemen K3Rumah Sakit.
BAB III
SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RUMAH
SAKIT (K3RS)
A. Komitmen danKebijakan
Komitmen diwujudkan dalam bentuk kebijakan (policy) tertulis, jelas dan mudah
dimengerti serta diketahui oleh seluruh Karyawan Rumah Sakit. Manajemen Rumah
Sakit mengidentifikasi dan menyediakan semua sumber daya esensial seperti
pendanaan dan sarana untuk terlaksananya program K3 di Rumah Sakit.
Untuk melaksanakan komitmen dan kebijakan K3RS, perlu disusun strategi antara
lain:
1. Advokasi sosialisasi program K3RS.
2. Menetapkan tujuan yangjelas.
3. Sumberdaya yang harus didukung oleh manajemen.
4. Kajian risiko secara kualitatif dankuantitatif.
5. Membuat program kerja K3RS yang mengutamakan upaya peningkatan dan
pencegahan.
6. Monitoringdanevaluasisecarainternaldaneksternalsecaraberkala.
B. Perencanaan
Rumah Sakit harus membuat perencanaan yang efektif agar tercapai
keberhasilan penerapan sistem manajemen K3 dengan sasaran yang jelas dan
dapat diukur.
Perencanaan meliputi:
1. Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Faktor Risiko
a. Identifikasi SumberBahaya
Dapat dilakukan dengan mempertimbangkan:
1) Kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan potensibahaya.
2) Jenis kecelakaan dan PAK yang mungkin dapatterjadi.
Sumber bahaya yang ada di Rumah Sakit harus diidentifikasi dan dinilai
untuk menentukan tingkat risiko yang merupakan tolok ukur
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja (PAK).
Bahaya potensial berdasarkan lokasi dan pekerjaan di Rumah SakitKhusus
Mata (RSKM) Padang Eye Center, meliputi:
NO BAHAYA
POTENSIAL
LOKASI PEKERJA YANG PALING
BERISIKO1 FISIK:
Bising
Laundry, dapur, CSSD,
genset
Karyawan yang bekerja di
lokasi tersebut
Getaran Ruang mesin-mesin dan
peralatan yang
menghasilkan getaran
Perawat, Cleaning Service dan
lain-lain.
Debu Genset, bengkel kerja,
gudang Rekam Medis
Petugas Sanitasi, Petugas
UPSRS dan Rekam Medis
Panas CSSD, dapur, Laundry,
genset
Petugas CSSD, Petugas Dapur,
Petugas Laundry, Petugas
Sanitasi dan UPSRSRadiasi Radiologi Radiografer
2 KIMIA:
Desinfektan
Semuaarea Petugas Kebersihan, Perawat
Cytotoxics Farmasi, tempat
pembuangan limbah,
bangsal
Petugas Farmasi, Perawat,
Petugas KebersihanEthylene oxide Kamar Operasi Dokter,Perawat
Formaldehyde Laboratorium, gudang
Farmasi
Petugas Laboratorium dan
FarmasiSolvents Laboratorium, bengkel
kerja, semua area di
Rumah Sakit
Teknisi, Petugas Laboratorium,
Petugas PembersihGas-gas
anestesi
OK, ruang pemulihan
(RR)
Perawat, Dokter Operator,
Dokter/Perawat Anestesi3 BIOLOGIK:
AIDS,
Hepatitis B dan
Non A- Non B
UGD, Kamar Operasi,
Kamar Bersalin, Ruang
Rawatan, Laboratorium,
Laundry
Dokter, Perawat, Petugas
Laboratorium, Petugas Sanitasi
dan Laundry
Cytomegaloviru
s
Ruang Kebidanan,
Ruang Anak
Perawat, Dokter yang bekerja
di bagian Ibu dan AnakRubella Ruang Ibu dan Anak Dokter dan Perawat
Tuberculosis Bangsal, Laboratorium,
Ruang Isolasi
Perawat, Petugas Laboratorium
4 ERGONOMIK:
Pekerjaan yang
dilakukan
secara manual
Area pasien dan tempat
penyimpanan barang
(gudang)
Petugas yang menangani
pasien dan barang
Postur yang
salah dalam
melakukan
pekerjaan
Semua area Semua Karyawan
Pekerjaan yang
berulang
Semua area Petugas Pembersih, Sopir,
Operator Komputer, yang
berhubungan dengan pekerjaan
juru tulis
5 PSIKOSOSIAL
:
Sering kontak
dengan pasien,
kerja bergilir,
kerja berlebih,
ancaman secara
fisik
b. Penilaian FaktorRisiko
Adalah proses untuk menentukan ada tidaknya risiko dengan jalan
melakukan penilaian bahaya potensial yang menimbulkan risiko kesehatan
dankeselamatan.
c. Pengendalian FaktorRisiko
Dilaksanakan melalui 4 tingkatan pengendalian risiko yakni
menghilangkan bahaya, menggantikan sumber risiko dengan sarana/peralatan
lain yang tingkat risikonya lebih rendah/tidak ada (engineering/rekayasa),
administrasi dan alat pelindung pribadi (APP).
2. MembuatPeraturan
Rumah SakitKhusus Mata (RSKM) Padang Eye Centermembuat, menetapkan
dan melaksanakan Standar Prosedur Operasional (SPO) sesuai dengan peraturan,
perundangan dan ketentuan mengenai K3 lainnya yang berlaku. SPO ini
dievaluasi, diperbaharui dan dikomunikasikan serta disosialisasikan kepada
Karyawan dan pihak yang terkait.
3. Tujuan danSasaran
Rumah Sakit mempertimbangkan peraturan perundang-undangan, bahaya
potensial dan risiko K3 yang bisa diukur, satuan/indikator pengukuran, sasaran
pencapaian dan jangka waktu pencapaian(SMART).
4. IndikatorKinerja
Indikator harus dapat diukur sebagai dasar penilaian kinerja K3 yang sekaligus
merupakan informasi mengenai keberhasilan pencapaian SMK3RS.
5. ProgramK3
Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) Padang Eye Centermenetapkan dan
melaksanakan program K3RS. Untuk mencapai sasaran, dilakukan monitoring,
evaluasi sertapencatatan dan pelaporan pencapaian program.
C. Pelaksanaan
Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) Rumah Sakit
Khusus Mata (RSKM) Padang Eye Center dilaksanakan secara terintegrasi ke dalam
Unit masing-masing.
D. Langkah-LangkahPenyelenggaraan
Untuk memudahkan penyelenggaraan K3 di Rumah Sakit, perlu langkah-
langkah
penerapannya berupa:
1. TahapPelaksanaan
a. Penyuluhan K3 ke semua KaryawanRumah Sakit.
b. Pelatihan K3 yang disesuaikan dengan kebutuhan individu dan kelompok di
KebijakanK
3
Peningkatan Berkelanjutan
TinjauanUlan
g
Perencana
an
Pengendali
an
Pelaksana
an
dalam organisasi Rumah Sakit. Fungsinya memproses individu dengan
perilaku tertentu agar berperilaku sesuai dengan yang telah ditentukan
sebelumnya sebagai produk akhir daripelatihan.
c. MelaksanakanprogramK3sesuaiperaturanyangberlakudiantaranya:
1) PemeriksaankesehatanPetugas(calon Karyawan,berkaladankhusus).
2) Penyediaan Alat Pelindung Diri dan keselamatan kerja.
3) Penyiapanpanduanpencegahandanpenanggulangankeadaandarurat.
4) PenempatanKaryawanpadapekerjaanyangsesuaikondisikesehatan.
5) Pengobatan Karyawan yang menderitasakit.
6) Menciptakan lingkungan kerja yang higienis secara teratur,melalui
monitoring lingkungan kerja dari hazard yangada.
2. Tahap Pemantauan danEvaluasi
Pada dasarnya pemantauan dan evaluasi K3 di Rumah Sakit adalah salah satu
fungsi manajemen K3RS yang berupa suatu langkah yang diambil untuk
mengetahui dan menilai sampai sejauh mana proses kegiatan K3RS itu berjalan
dan mempertanyakan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan dari suatu kegiatan
K3RS dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
Pemantauan dan evaluasi meliputi:
a. Pencatatan dan pelaporan K3 terintegrasi ke dalam sistem pelaporan Rumah
Sakit
1) Pencatatan dan pelaporan K3.
2) Pencatatan semua kegiatanK3.
3) Pencatatan dan pelaporanKAK.
4) Pencatatan dan pelaporanPAK.
b. Inspeksi danpengujian
Inspeksi K3 merupakan suatu kegiatan untuk menilai keadaan K3
secara umum dan tidak terlalu mendalam. Inspeksi K3 di Rumah Sakit
dilakukan secara berkala, terutama oleh bidang terkait sehingga
kejadian PAK dan KAK dapat dicegah sedini mungkin.
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC)
Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30094 (Hunting), Fax. 0751-30098, Padang-Sumbar
c. Melaksanakan auditK3
Tujuan audit K3
1) Untukmenilaipotensibahaya,gangguankesehatandankeselamatan.
2) Memastikan dan menilai pengelolaan K3 telah dilaksanakansesuai ketentuan.
3) Menentukan langkah untuk mengendalikan bahaya potensial serta
pengembanganmutu.
Perbaikan dan pencegahan didasarkan atas hasil temuan dari audit,
identifikasi,penilaian risiko yang direkomendasikan kepada manajemen puncak.
Tinjauan ulang dan peningkatan oleh pihak manajemen secara berkesinambungan
untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan dalam pencapaian kebijakan dan tujuan
K3.
E. Program K3RS Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) Padang Eye Center
Program K3RS bertujuan untuk melindungi keselamatan dan kesehatan serta meningkatkan
produktivitas Sumber Daya Manusia (Karyawan) Rumah Sakit, melindungi pasien,
pengunjung/pengantar pasien dan masyarakat serta lingkungan sekitar Rumah Sakit.
Program Kerja K3RS Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) padang Eye Center sebagai berikut:
NO PROGRAM/KEGIATAN PELAKSANA
(UNIT/BIDANG)
1 Pembudayaan Perilaku K3RS
BAGIAN SDM DAN
UMUM
a. Advokasi sosialisasi K3 pada seluruh jajaran
Rumah Sakit, baik bagi Karyawan Rumah Sakit,
pasien maupun pengunjung/pengantar pasien.
b. Penyebaran media komunikasi,informasi, edukasi
(KIE) melalui leaflet, poster dan lain-lain.
c. Promosi K3 pada setiap Karyawan yang bekerja
disetiap Unit Kerja dan kepada pasien serta
pengunjung/pengantar pasien.
2 Pengembangan Karyawan K3
BAGIAN SDM DAN
UMUM
a. Pelatihan internal Rumah Sakit.
b. Pengiriman Karyawan untuk mengikuti
pendidikan formal/pelatihan
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC)
Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30094 (Hunting), Fax. 0751-30098, Padang-Sumbar
lanjutan/seminar/workshop yang berkaitan dengan
K3RS.
3 Pengembangan Standar Prosedur Operasional
BAGIAN SDM DAN
UMUM
a. Penyusunan Panduan Pelaksanaan Tanggap
Darurat di Rumah Sakit.
b. Penyusunan Petunjuk Teknis Pencegahan
Kecelakaan dan Penanggulangan Bencana.
c. Penyusunan Petunjuk Teknis Kontrol terhadap
Penyakit Infeksi.
d. Penyusunan SPO Angkat Angkut Pasien di
Rumah Sakit.
e. Penyusunan SPO Penanganan Bahan Beracun dan
Berbahaya (B3).
f. Penyusunan SPO Kerja dan Peralatan di masing-
masing Unit Kerja Rumah Sakit.
4 Pemantauan dan Evaluasi Kesehatan Lingkungan
Tempat Kerja
BAGIAN SDM DAN
UMUM
a. Mapping lingkungan tempat kerja yang dianggap
berisiko dan berbahaya, tempat kerja yang belum
melaksanakan program K3RS, tempat kerja yang
sudah melaksanakan program K3RS, tempat kerja
yang sudah melaksanakan dan
mendokumentasikan pelaksanaan program K3RS.
b. Evaluasi lingkungan tempat kerja (walk through
dan observasi, wawancara Karyawan, survei dan
kuesioner, checklist dan evaluasi lingkungan
tempat kerja secara rinci).
5 Pelayanan Kesehatan Kerja
BAGIAN SDM DAN
UMUM
a. Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum
bekerja, pemeriksaan kesehatan berkala dan
pemeriksaan kesehatan khusus bagi seluruh
Karyawan Rumah Sakit.
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC)
Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30094 (Hunting), Fax. 0751-30098, Padang-Sumbar
b. Memberikan pengobatan dan perawatan serta
rehabilitasi bagi Karyawan yang menderita sakit.
c. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental
(rohani) dan kemampuan fisik Karyawan.
d. Perlindungan spesifik dengan pemberian
imunisasi pada Karyawan yang bekerja pada area
yang berisiko dan berbahaya.
e. Melaksanakan kegiatan surveilans kesehatan
kerja.
6 Pelayanan Keselamatan Kerja
BAGIAN SDM DAN
UMUM
a. Pembinaan dan pengawasan keselamatan dan
keamanan sarana, prasarana dan peralatan
kesehatan di Rumah Sakit.
b. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan
keselamatan kerja di Rumah Sakit.
c. Pengelolaan, pemeliharaan dan sertifikasi sarana,
prasarana dan peralatan di Rumah Sakit.
d. Pengadaan peralatan K3RS.
7 Pengembangan program pemeliharaan, pengelolaan
limbah padat, cair dan gas
BAGIAN SDM DAN
UMUM
a. Penyediaan fasilitas untuk penanganan dan
pengelolaan limbah padat, cair dan gas.
b. Pengelolaan limbah medis dan non medis.
8 Pengelolaan Bahan Beracun dan Berbahaya
BAGIAN SDM DAN
UMUM
a. Membuat kebijakan dan prosedur pengadaan,
penyimpanan dan penanggulangan bila terjadi
kontaminasi dengan acuan Lembar Data
Keselamatan Bahan (MSDS–Material Safety Data
Sheet).
9 Pengembangan Manajemen Tanggap Darurat BAGIAN SDM DAN
UMUMa. Menyusun rencana tanggap darurat.
b. Pembentukan Tim Tanggap Darurat.
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC)
Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30094 (Hunting), Fax. 0751-30098, Padang-Sumbar
c. Pelatihan dan uji coba terhadap kesiapan Petugas
tanggap darurat.
d. Inventarisasi tempat-tempat yang berisiko dan
berbahaya serta membuat denahnya.
e. Menyiapkan sarana dan prasarana tanggap darurat.
f. Membuat kebijakan dan prosedur kewaspadaan,
upaya pencegahan dan pengendalian bencana pada
tempat-tempat yang berisiko.
g. Membuat rambu-rambu/tanda khusus jalan keluar
untuk evakuasi apabila terjadi bencana.
h. Memberikan Alat Pelindung Diri (APD) pada
Karyawan di tempat-tempat yang berisiko.
i. Sosialisasi dan penyuluhan ke seluruh Karyawan.
j. Pembentukan sistem komunikasi internal dan
eksternal tanggap darurat.
k. Evaluasi sistem tanggap darurat.
10 Pengumpulan, Pengolahan, Dokumentasi Data dan
Pelaporan Kegiatan K3
BAGIAN SDM DAN
UMUM
a. Menyusun prosedur pencatatan dan pelaporan
serta penanggulangan kecelakaan kerja, PAK,
kebakaran dan bencana.
b. Pembuatan sistem pelaporan kejadian dan tindak
lanjutnya.
c. Pendokumentasian data:
- Data seluruh SDM Rumah Sakit.
- Data SDM Rumah Sakit yang sakit yang
dilayani.
- Data pemeriksaan kesehatan SDM Rumah
Sakit :
 Sebelum bekerja (Calon Karyawan)
 Berkala
 Khusus
- Cakupan MCU bagi SDM Rumah Sakit.
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC)
Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30094 (Hunting), Fax. 0751-30098, Padang-Sumbar
- Angka absensi SDM Rumah Sakit.
- Kasus penyakit umum pada SDM Rumah
Sakit.
- Jenis penyakit yang terbanyak di kalangan
pekerja Rumah Sakit.
- Kasus penyakit akibat kerja (SDM Rumah
Sakit).
- Kasus diduga penyakit akibat kerja (SDM
Rumah Sakit).
- Kasus kecelakaan akibat kerja (SDM Rumah
Sakit).
- Kasus kebakaran/peledakaan akibat bahan
kimia.
- Data kejadian nyaris cedera (near miss) dan
celaka.
- Data sarana, prasarana dan peralatan
keselamatan kerja.
- Data perizinan.
- Data kegiatan pemantauan keselamatan kerja.
- Data pelatihan dan sertifikasi.
- Data pembinaan dan pengawasan terhadap
kantin dan pengelolaan makanan di Rumah
Sakit (dapur).
- Data promosi kesehatan dan keselamatan kerja
bagi SDM di Rumah Sakit, pasien dan
pengunjung/pengantar pasien.
- Data Karyawan Rumah Sakit yang
berpendidikan formal kesehatan kerja dan
sudah dilatih Kesehatan dan Keselamatan Kerja
dan sudah dilatih tentang Diagnosis PAK.
- Data kegiatan pemantauan APD (jenis, jumlah,
kondisi dan penggunaannya).
- Data kegiatan pemantauan kesehatan
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC)
Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30094 (Hunting), Fax. 0751-30098, Padang-Sumbar
lingkungan kerja dan pengendalian bahaya di
tempat kerja.
11 Review Program Tahunan
BAGIAN SDM DAN
UMUM
a. Melakukan internal audit K3 dengan
menggunakan instrumen self assessment akreditasi
Rumah Sakit.
b. Umpan balik SDM Rumah Sakit melalui
wawancara langsung, observasi singkat, survei
tertulis dan kuesioner, dan evaluasi ulang.
c. Analisis biaya terhadap SDM Rumah Sakit atas
kejadian penyakit dan kecelakaan akibat kerja.
d. Mengikuti Akreditasi Rumah Sakit.
F. Pembinaan, Pengawasan, Pencatatan dan Pelaporan
1. Pembinaan dan Pengawasan
Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan K3RS di Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM)
Padang Eye Center dilakukan melalui sistem berjenjang. Pembinaan dan pengawasan
tertinggi dilakukan oleh Direktur.
Pembinaan dapat dilaksanakan melalui pelatihan, penyuluhan, bimbingan teknis dan lain-
lain. Pengawasan yang dilakukan adalah pengawasan internal oleh Kepala Bidang masing-
masing.
2. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan adalah pendokumentasian kegiatan K3 secara tertulis dari
masing-masing Unit Kerja Rumah Sakit dan kegiatan K3RS secara keseluruhan yang
dilakukan oleh Bidang, dikumpulkan dan dilaporkan oleh Kepala Bidang kepada Direktur.
Tujuan kegiatan pencatatan dan pelaporan kegiatan K3 adalah menghimpun dan
menyediakan data dan informasi kegiatan K3, mendokumentasikan hasil-hasil pelaksanaan
kegiatan K3, mencatat dan melaporkan setiap kejadian/kasus K3 dan menyusun dan
melaksanakan pelaporan kegiatan K3.
Sasaran kegiatan pencatatan dan pelaporan kegiatan K3 adalah mencatat dan melaporkan
pelaksanaan seluruh kegiatan K3 yang tercakup di dalam :
a. Program K3, termasuk penanggulangan kebakaran dan kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit.
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC)
Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30094 (Hunting), Fax. 0751-30098, Padang-Sumbar
b. Kejadian/kasus yang berkaitan dengan K3 serta upaya penanggulangan dan tindak
lanjutnya.
Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan untuk masing-masing aspek K3 dilaksanakan
dengan membuat atau menggunakan formulir-formulir yang telah ada atau yang telah
ditetapkan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pencatatan dan pendokumentasian pelaksanaan kegiatan K3 dilakukan setiap waktu, sesuai
dengan jadwal pelaksanaan kegiatan K3 dilakukan setiap waktu, sesuai dengan jadwal
pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dan atau pada saat terjadi kejadian/kasus (tidak
terjadwal).
Pelaporan terdiri dari:
a. Pelaporan berkala (bulanan, semester, tahunan).
b. Pelaporan sesaat/insidentil yaitu pelaporan yang dilakukan sewaktu-waktu pada saat
kejadian atau terjadi kasus yang berkaitan dengan K3.
Setiap kegiatan dan atau kejadian/kasus sekecil apapun yang berkaitan dengan K3, wajib
dicatat dan dilaporkan secara tepat waktu kepada Kepala Bidang terkait untuk diteruskan
kepada Direktur Rumah Sakit.
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC)
Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30094 (Hunting), Fax. 0751-30098, Padang-Sumbar
BAB IV
PENUTUP
Demikian Panduan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) di Rumah Sakit Khusus
Mata (RSKM) Padang Eye Center ini disusun untuk dapat dipergunakan sebaik-baiknya.
RSKM Padang Eye Center
Direktur,
dr. Rahmi Puspita Genie
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC)
Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30094 (Hunting), Fax. 0751-30098, Padang-Sumbar

More Related Content

What's hot

Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medisContoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medisAtal Tamara Setiawan
 
Formulir general consent
Formulir general consentFormulir general consent
Formulir general consentCut Fathani
 
Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
Kualifikasi dan Pendidikan  Staf (KPS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"Kualifikasi dan Pendidikan  Staf (KPS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"Kanaidi ken
 
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) FasyankesKebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) FasyankesTini Wartini
 
K3 di Fasyankes.ppt
K3 di Fasyankes.pptK3 di Fasyankes.ppt
K3 di Fasyankes.pptrosintauli1
 
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasI Putu Cahya Legawa
 
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docxSANTOSA15
 
Panduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklist
Panduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklistPanduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklist
Panduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklistRizky Ferdiansyah
 
Pmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasi
Pmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasiPmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasi
Pmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasiDokter Tekno
 
Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
Indikator Sasaran Keselamatan PasienIndikator Sasaran Keselamatan Pasien
Indikator Sasaran Keselamatan PasienIrmawan Nugroho
 
Indikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptxIndikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptxfarid50526
 
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumahKesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumahresabela putri
 
Pengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaPengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaAl Marson
 
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxprogram K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxNIKEN70
 
Agenda dan notulen rapat mutu
Agenda dan notulen rapat mutuAgenda dan notulen rapat mutu
Agenda dan notulen rapat mutudr.Ade Adra
 
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docxREGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docxindra178180
 
Sk tim ppi sibela 2019 oke
Sk tim ppi sibela 2019 okeSk tim ppi sibela 2019 oke
Sk tim ppi sibela 2019 okeNataliananovita
 

What's hot (20)

Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medisContoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
 
02. PMKP ppt.pdf
02. PMKP ppt.pdf02. PMKP ppt.pdf
02. PMKP ppt.pdf
 
Formulir general consent
Formulir general consentFormulir general consent
Formulir general consent
 
Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
Kualifikasi dan Pendidikan  Staf (KPS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"Kualifikasi dan Pendidikan  Staf (KPS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
 
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) FasyankesKebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
 
K3 di Fasyankes.ppt
K3 di Fasyankes.pptK3 di Fasyankes.ppt
K3 di Fasyankes.ppt
 
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
 
Siaga bencana rs
Siaga bencana rsSiaga bencana rs
Siaga bencana rs
 
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
 
Panduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklist
Panduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklistPanduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklist
Panduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklist
 
Pmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasi
Pmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasiPmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasi
Pmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasi
 
Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
Indikator Sasaran Keselamatan PasienIndikator Sasaran Keselamatan Pasien
Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
 
Indikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptxIndikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptx
 
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumahKesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
 
Pengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaPengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan Kerja
 
K3rs ps
K3rs psK3rs ps
K3rs ps
 
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxprogram K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
 
Agenda dan notulen rapat mutu
Agenda dan notulen rapat mutuAgenda dan notulen rapat mutu
Agenda dan notulen rapat mutu
 
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docxREGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
 
Sk tim ppi sibela 2019 oke
Sk tim ppi sibela 2019 okeSk tim ppi sibela 2019 oke
Sk tim ppi sibela 2019 oke
 

Similar to K3RS-RSKM

K3- Ruang Lingkup Pelaksanaan K3 dalam Keperawatan (3).pdf
K3- Ruang Lingkup Pelaksanaan K3 dalam Keperawatan (3).pdfK3- Ruang Lingkup Pelaksanaan K3 dalam Keperawatan (3).pdf
K3- Ruang Lingkup Pelaksanaan K3 dalam Keperawatan (3).pdfnanangprasetyo12
 
PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM KESEHATAN.pdf
PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM KESEHATAN.pdfPEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM KESEHATAN.pdf
PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM KESEHATAN.pdfpuskesmassumberrejo2
 
Paper k3 di ruang operasi tugas individu
Paper k3 di ruang operasi tugas individuPaper k3 di ruang operasi tugas individu
Paper k3 di ruang operasi tugas individuChaniChandraDewi
 
DASAR-DASAR PRINSIP KESELAMATAN PASIEN DAN KESEHATAN RUMAH SAKIT.pptx
DASAR-DASAR PRINSIP KESELAMATAN PASIEN DAN KESEHATAN RUMAH SAKIT.pptxDASAR-DASAR PRINSIP KESELAMATAN PASIEN DAN KESEHATAN RUMAH SAKIT.pptx
DASAR-DASAR PRINSIP KESELAMATAN PASIEN DAN KESEHATAN RUMAH SAKIT.pptxelvira381479
 
pengantar sistem manajemen k3 rumah sakit.pptx
pengantar sistem manajemen k3 rumah sakit.pptxpengantar sistem manajemen k3 rumah sakit.pptx
pengantar sistem manajemen k3 rumah sakit.pptxDedi265627
 
1 ALUR TERJADI KECELAKAAN KERJA.pptx
1 ALUR TERJADI KECELAKAAN KERJA.pptx1 ALUR TERJADI KECELAKAAN KERJA.pptx
1 ALUR TERJADI KECELAKAAN KERJA.pptxRATNA60364
 
Kebijakan dan regulasi tot k3 rs edit dir 28 feb .pptx edit vt
Kebijakan dan regulasi tot k3 rs edit dir 28 feb .pptx edit vtKebijakan dan regulasi tot k3 rs edit dir 28 feb .pptx edit vt
Kebijakan dan regulasi tot k3 rs edit dir 28 feb .pptx edit vtRohmanti Cipto
 
Kesehatan Kerja di Labkes.PDF
Kesehatan Kerja di Labkes.PDFKesehatan Kerja di Labkes.PDF
Kesehatan Kerja di Labkes.PDFYohanita Tengku
 
MAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docx
MAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docxMAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docx
MAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docxnazarudinsip1979
 
pelayanan_kes_kerja_ak3-rev.ppt
pelayanan_kes_kerja_ak3-rev.pptpelayanan_kes_kerja_ak3-rev.ppt
pelayanan_kes_kerja_ak3-rev.ppthendi60
 
1668388350_MATERI+K3RS+PDF.pdf
1668388350_MATERI+K3RS+PDF.pdf1668388350_MATERI+K3RS+PDF.pdf
1668388350_MATERI+K3RS+PDF.pdfBudhiSetiyawan4
 
Pengantar Kesehatan-Kedokteran Kerja.pdf
Pengantar Kesehatan-Kedokteran Kerja.pdfPengantar Kesehatan-Kedokteran Kerja.pdf
Pengantar Kesehatan-Kedokteran Kerja.pdfAdrianCristiantoYusu
 
Kebijakan dan Regulasi K3 dalam Keperawatan
Kebijakan dan Regulasi K3 dalam KeperawatanKebijakan dan Regulasi K3 dalam Keperawatan
Kebijakan dan Regulasi K3 dalam KeperawatanBella Citra H
 
Bahan Ajar Power Point Sanitasi Hygiene 160421.pptx
Bahan Ajar Power Point Sanitasi Hygiene 160421.pptxBahan Ajar Power Point Sanitasi Hygiene 160421.pptx
Bahan Ajar Power Point Sanitasi Hygiene 160421.pptxharisprasetyawan
 

Similar to K3RS-RSKM (20)

01 konsep dasar k3 REV.ppt
01 konsep dasar k3 REV.ppt01 konsep dasar k3 REV.ppt
01 konsep dasar k3 REV.ppt
 
K3- Ruang Lingkup Pelaksanaan K3 dalam Keperawatan (3).pdf
K3- Ruang Lingkup Pelaksanaan K3 dalam Keperawatan (3).pdfK3- Ruang Lingkup Pelaksanaan K3 dalam Keperawatan (3).pdf
K3- Ruang Lingkup Pelaksanaan K3 dalam Keperawatan (3).pdf
 
01 konsep dasar k3 new.ppt
01 konsep dasar k3 new.ppt01 konsep dasar k3 new.ppt
01 konsep dasar k3 new.ppt
 
PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM KESEHATAN.pdf
PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM KESEHATAN.pdfPEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM KESEHATAN.pdf
PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM KESEHATAN.pdf
 
K3 Ketenagakerjaan
K3 KetenagakerjaanK3 Ketenagakerjaan
K3 Ketenagakerjaan
 
Paper k3 di ruang operasi tugas individu
Paper k3 di ruang operasi tugas individuPaper k3 di ruang operasi tugas individu
Paper k3 di ruang operasi tugas individu
 
DASAR-DASAR PRINSIP KESELAMATAN PASIEN DAN KESEHATAN RUMAH SAKIT.pptx
DASAR-DASAR PRINSIP KESELAMATAN PASIEN DAN KESEHATAN RUMAH SAKIT.pptxDASAR-DASAR PRINSIP KESELAMATAN PASIEN DAN KESEHATAN RUMAH SAKIT.pptx
DASAR-DASAR PRINSIP KESELAMATAN PASIEN DAN KESEHATAN RUMAH SAKIT.pptx
 
pengantar sistem manajemen k3 rumah sakit.pptx
pengantar sistem manajemen k3 rumah sakit.pptxpengantar sistem manajemen k3 rumah sakit.pptx
pengantar sistem manajemen k3 rumah sakit.pptx
 
Pencegahan
PencegahanPencegahan
Pencegahan
 
1 ALUR TERJADI KECELAKAAN KERJA.pptx
1 ALUR TERJADI KECELAKAAN KERJA.pptx1 ALUR TERJADI KECELAKAAN KERJA.pptx
1 ALUR TERJADI KECELAKAAN KERJA.pptx
 
Kebijakan dan regulasi tot k3 rs edit dir 28 feb .pptx edit vt
Kebijakan dan regulasi tot k3 rs edit dir 28 feb .pptx edit vtKebijakan dan regulasi tot k3 rs edit dir 28 feb .pptx edit vt
Kebijakan dan regulasi tot k3 rs edit dir 28 feb .pptx edit vt
 
Kesehatan Kerja di Labkes.PDF
Kesehatan Kerja di Labkes.PDFKesehatan Kerja di Labkes.PDF
Kesehatan Kerja di Labkes.PDF
 
MAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docx
MAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docxMAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docx
MAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docx
 
pelayanan_kes_kerja_ak3-rev.ppt
pelayanan_kes_kerja_ak3-rev.pptpelayanan_kes_kerja_ak3-rev.ppt
pelayanan_kes_kerja_ak3-rev.ppt
 
1668388350_MATERI+K3RS+PDF.pdf
1668388350_MATERI+K3RS+PDF.pdf1668388350_MATERI+K3RS+PDF.pdf
1668388350_MATERI+K3RS+PDF.pdf
 
K3RS.pptx
K3RS.pptxK3RS.pptx
K3RS.pptx
 
Pengantar Kesehatan-Kedokteran Kerja.pdf
Pengantar Kesehatan-Kedokteran Kerja.pdfPengantar Kesehatan-Kedokteran Kerja.pdf
Pengantar Kesehatan-Kedokteran Kerja.pdf
 
Kak kesehatan kerja
Kak kesehatan kerjaKak kesehatan kerja
Kak kesehatan kerja
 
Kebijakan dan Regulasi K3 dalam Keperawatan
Kebijakan dan Regulasi K3 dalam KeperawatanKebijakan dan Regulasi K3 dalam Keperawatan
Kebijakan dan Regulasi K3 dalam Keperawatan
 
Bahan Ajar Power Point Sanitasi Hygiene 160421.pptx
Bahan Ajar Power Point Sanitasi Hygiene 160421.pptxBahan Ajar Power Point Sanitasi Hygiene 160421.pptx
Bahan Ajar Power Point Sanitasi Hygiene 160421.pptx
 

Recently uploaded

Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 

Recently uploaded (20)

Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 

K3RS-RSKM

  • 1. PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS MATA (RSKM) PADANG EYE CENTER NOMOR : TENTANG PANDUAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT (K3RS) RUMAH SAKIT KHUSUS MATA (RSKM) PADANG EYE CENTER Direktur RSKM Padang Eye Center Menimbang : a. bahwa dalam kegiatan Rumah Sakit berpotensi menimbulkan bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomik dan psikososial yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan baik terhadap Karyawan, pasien, pengunjung maupun masyarakat di lingkungan Rumah Sakit. b. bahwa untuk mencegah dan mengurangi bahaya kesehatan dan keselamatan khususnya terhadap Karyawan, perlu dilakukan upaya- upaya kesehatan dan keselamatan kerja dengan menetapkan Peraturan Direktur tentang Panduan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) Padang Eye Center. Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan. 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003
  • 2. tentang Ketenagakerjaan. 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkunga 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 63 tahun 2000 tentang Keselamatan dan Kesehatan terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion. 6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul karena Hubungan Kerja. 7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tentang Wajib Laporan Penyakit Akibat Hubungan Kerja. 8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 876/Menkes/SK/VIII/2001 tentang Panduan Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan. 9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1217/Menkes/SK/IX/2001 tentang Panduan Pengamanan Dampak Radiasi. 10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1335/Menkes/SK/X/2002 tentang Standar Operasional Pengambilan dan Pengukuran Kualitas Udara Ruangan RumahSakit. 11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1439/Menkes/SK/XI/2002 tentang Penggunaan Gas Medis pada Sarana PelayananKesehatan. 12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. 13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.03/I/1072/2013 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Ibu dan Anak Sayang Ibu Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat. 14. Keputusan Kepala Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Agam Nomor 02/KPMPT-Ag/RS/2014
  • 3. tentang Pemberian Izin Operasional Rumah Sakit. 15. Peraturan Direktur PT. Sayang Ibu Nomor 01/PT RB/RSIA/X tahun 2014 tentang Peraturan Internal (Tata Kelola) Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) Padang Eye Center. MEMUTUSKAN: Menetapkan : Kesatu : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS MATA(RSKM) PADANG EYE CENTER TENTANGPANDUAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT (K3RS) RUMAH SAKIT KHUSUS MATA (RSKM) PADANG EYE CENTER.RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSKM) PADANG EYE CENTER. Kedua : Peraturan Direktur tentang Panduan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) Padang Eye Center sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini. Ketiga : Peraturan Direktur tentang Panduan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) Padang Eye Center sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua harus dijadikan acuan dalam menyelenggarakan kesehatan dan keselamatan kerja di Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) Padang Eye Center. Keempat : Dengan dikeluarkannya Peraturan Direktur ini, apabila terdapat peraturan yang bertentangan dengan Peraturan Direktur ini, maka peraturan-peraturan yang terdahulu dinyatakan tidak berlaku.. Kelima : Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan atau kekeliruan dalam Peraturan Direktur ini, maka akan diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.
  • 4. Keenam : Peraturan Direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Padang Pada Tanggal : Direktur, dr. Rahmi Puspita Genie Lampiran 1 SK Direktur RSKM Padang Eye Center
  • 5. Nomor: Tanggal : TENTANG PANDUAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT (K3RS) RUMAH SAKIT KHUSUS MATA (RSKM) PADANG EYE CENTER BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, khususnya pasal 165: “Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja”. Jika memperhatikan isi dari pasal di atas maka jelaslah bahwa Rumah Sakit termasuk ke dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap para pelaku langsung yang bekerja di Rumah Sakit, tapi juga terhadap pasien maupun pengunjung Rumah Sakit. Potensi bahaya di Rumah Sakit, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada potensi bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di Rumah Sakit yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan yang berhubungan dengan instalasi listrik dan sumber-sumber cedera lainnya), radiasi, bahan- bahan kimia yang berbahaya, gas-gas anestesi, gangguan psikososial dan ergonomi. Semua potensi bahaya tersebut di atas jelas mengancam jiwa dan
  • 6. kehidupan bagi para Karyawan di Rumah Sakit, pasien maupun para pengunjung yang ada di lingkungan Rumah Sakit. Kasus yang sering terjadi adalah tertusuk jarum, terkilir, sakit pinggang, tergores/terpotong, luka bakar, penyakit infeksi dan lain-lain. Di Australia, diantara 813 Perawat, 87% pernah low back pain, prevalensi 42% dan di AS, insiden cedera musculoskeletal 4.62/100 Perawat per tahun. Khusus di Indonesia, data penelitian sehubungan dengan bahaya-bahaya di Rumah Sakit belum tergambar dengan jelas, namun diyakini bahwa banyak keluhan-keluhan dari para Petugas di Rumah Sakit sehubungan dengan bahaya-bahaya yang ada. Di Indonesia, data Instalasi Bedah Sentral RSUD di Jakarta pada tahun 2006 menyebutkan bahwa gaya berat yang ditanggung pekerja rata-rata lebih dari 20 kg. Keluhan subjektif low back pain didapat pada 83.3% pekerja dengan rata- rata usia terbanyak 30–49 tahun. Gun (1983) juga menyatakan bahwa insiden akut secara signifikan lebih besar terjadi pada Petugas Rumah Sakit dibandingkan dengan seluruh pekerja di semua kategori (jenis kelamin, ras, umur dan status pekerjaan). Pekerja Rumah Sakit berisiko 1,5 kali lebih besar dari golongan pekerja lain. Probabilitas penularan HIV setelah luka tusuk jarum suntik yang terkontaminasi HIV 4 : 1000. Risiko penularan HBV setelah luka tusuk jarum suntik yang terkontaminasi HBV 27 – 37 : 100. Risiko penularan HCV setelah luka tusuk jarum suntik yang mengandung HCV 3 – 10 : 100. Dari berbagai potensi bahaya tersebut, maka perlu upaya untuk mengendalikan, meminimalisasi dan bila mungkin meniadakannya, oleh karena itu Rumah Sakit dituntut untuk melaksanakan upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang dilaksanakan secara terintegrasi dan menyeluruh sehingga risiko terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) di Rumah Sakit dapat dihindari.Agar penyelenggaraan K3RS lebih efektif, efisien dan terpadu, diperlukan sebuah Panduan manajemen K3 di Rumah Sakit, baik bagi pengelola maupun Karyawan Rumah Sakit. B. Tujuan 1. Tujuan Umum
  • 7. Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk Sumber Daya Manusia (Karyawan) Rumah Sakit, aman dan sehat bagi pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat dan lingkungan sekitar Rumah sakit sehingga proses pelayanan Rumah Sakit berjalan baik dan lancar. 2. Tujuan Khusus a. Bagi Rumah Sakit 1) Meningkatkan mutupelayanan. 2) Mempertahankan kelangsungan operasional Rumah Sakit. 3) Meningkatkan citraRumah Sakit. b. Bagi Karyawan Rumah Sakit 1) Melindungi Karyawan dari Penyakit Akibat Kerja(PAK). 2) Mencegah terjadinya Kecelakaan Akibat Kerja(KAK). c. Bagi pasien dan pengunjung: 1) Mutu layanan yangbaik. 2) Kepuasan pasien danpengunjung. C. Ruang Lingkup 1. Karyawan Rumah Sakit. 2. Pasien. 3. Pengunjung. 4. Masyarakat sekitar Rumah Sakit.
  • 8. BAB II KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI RUMAHSAKIT A. Definisi 1. Kesehatan Kerja Menurut WHO/ILO (1995) Kesehatan Kerja bertujuan untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan dan penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologisnya. Secara ringkas merupakan penyesuaianpekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada pekerjaan atau jabatannya. 2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja/buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi. 3. Manajemen K3 Rumah Sakit Suatu proses kegiatan yang dimulai dengan tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang bertujuan untuk membudayakan K3 di Rumah Sakit. 4. Konsep Dasar K3 Rumah Sakit Upaya terpadu seluruh Karyawan Rumah Sakit, pasien, pengunjung/pengantar orang sakit untuk menciptakan lingkungan kerja, tempat kerja Rumah Sakit yang sehat, aman dan nyaman baik bagi Karyawan, pasien,
  • 9. pengunjung/pengantar orang sakit maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar Rumah Sakit. B. Upaya K3 diRS Upaya K3 di Rumah Sakit menyangkut tenaga kerja, cara/metode kerja, alat kerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Upaya ini meliputi peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Kinerja setiap petugas kesehatan dan non kesehatan merupakan resultan dari tiga komponen K3 yaitu: 1. Kapasitas kerja adalah kemampuan seorang pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannyadenganbaikpadasuatutempatkerjadalamwaktutertentu. 2. Beban kerja adalah suatu kondisi yang membebani pekerja baik secara fisik maupun non fisik dalam menyelesaikan pekerjaannya, kondisi tersebut dapat diperberat oleh kondisi lingkungan yang tidak mendukung secara fisik atau non fisik. 3. Lingkungan kerja adalah kondisi lingkungan tempat kerja yang meliputi faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial yang mempengaruhi pekerja dalam melaksanakanpekerjaannya. C. Bahaya Potensial di Rumah Sakit potensial di Rumah Sakit dapat mengakibatkan penyakit dan kecelakaan akibat kerja, yaitu disebabkan oleh faktor biologi (virus, bakteri dan jamur), faktorkimia (antiseptik, reagent, gas anestesi), faktor ergonomi (lingkungan kerja, cara kerja dan posisi kerja yang salah), faktor fisik (suhu, cahaya, bising, listrik, getaran dan radiasi), faktor psikososial (kerja bergilir, beban kerja, hubungan sesama Karyawan/Atasan). Bahaya potensial yang dimungkinkan ada di Rumah Sakit, diantaranya adalah mikrobiologik, desain/fisik, kebakaran, mekanik, kimia/gas/karsinogen, radiasi dan risiko hukum/keamanan. Penyakit Akibat Kerja (PAK) di Rumah Sakit, umumnya berkaitan dengan faktor biologi (kuman patogen yang berasal umumnya dari pasien), faktor kimia (pemaparan dalam dosis kecil namun terus-menerus seperti antiseptik pada
  • 10. kulit, gas anestasi pada hati, faktor ergonomi (cara duduk salah, cara mengangkat pasien salah), faktor fisik dalam dosis kecil yang terus-menerus (panas pada kulit, tegangan tinggi pada sistem reproduksi, radiasi pada sistem produksi darah), faktor psikologis (ketegangan di kamar bedah, penerimaan pasien, gawat darurat dan lain-lain). Sumber bahaya yang ada di Rumah Sakit harus diidentifikasi dan dinilai untuk menentukan tingkat risiko yang merupakan tolak ukur kemungkinan terjadinya KAK dan PAK. Bahaya-bahaya potensial di Rumah Sakit dapat dikelompokkan seperti dalam tabel berikut: Bahaya Fisik Diantaranya: radiasi pengion, radiasi non-pengion, suhu panas, suhu dingin, bising, getaran, pencahayaan. Bahaya Kimia Diantaranya: ethylene oxide, formaldehyde, glutaraldehyde, ether, halothane, etrane, mercury, chlorine. Bahaya Biologi Diantaranya: Virus (misal: Hepatitis B, Hepatitis C, Influenza, HIV), Bakteri (misal: S.Saphrophyticus, Bacillus sp., Parionibacterium sp., H.Influenzae, S.Pneumoniae, N.Meningitidis, B.Streptococcus, Pseudomonas), Jamur (misal: Candida) dan Parasit (misal: S.Scabiei). Bahaya Ergonomi Cara kerja yang salah, diantaranya posisi kerja statis, angkat-angkut pasien, membungkuk, menarik, mendorong. Bahaya Psikososial Diantaranya kerja shift, stress beban kerja, hubungan kerja, post traumatic. Bahaya Mekanik Diantaranya terjepit, terpotong, terpukul, tergulung, tersayat, tertusuk benda tajam. Bahaya Listrik Diantaranya sengatan listrik, hubungan arus pendek, kebakaran, petir, listrik statis. Kecelakaan Diantaranya kecelakaan benda tajam. Limbah Rumah Sakit Diantaranya limbah medis (jarum suntik, vial obat, nanah, darah) limbah non medis, limbah cairan tubuh
  • 11. manusia (misal: droplet, liur, sputum). D. Respon Kegawatdaruratan di Rumah Sakit Kegawatdaruratan dapat terjadi di Rumah Sakit. Kegawatdaruratan merupakan suatu kejadian yang dapat menimbulkan kematian atau luka serius bagi pekerja, pengunjung ataupun masyarakat atau dapat menutup kegiatan usaha, mengganggu operasi, menyebabkan kerusakan fisik lingkungan ataupun mengancam finansial dan citra Rumah Sakit. Rumah Sakit mutlak memerlukan Sistem Tanggap Darurat sebagai bagian dari Manajemen K3Rumah Sakit.
  • 12. BAB III SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT (K3RS) A. Komitmen danKebijakan Komitmen diwujudkan dalam bentuk kebijakan (policy) tertulis, jelas dan mudah dimengerti serta diketahui oleh seluruh Karyawan Rumah Sakit. Manajemen Rumah Sakit mengidentifikasi dan menyediakan semua sumber daya esensial seperti pendanaan dan sarana untuk terlaksananya program K3 di Rumah Sakit. Untuk melaksanakan komitmen dan kebijakan K3RS, perlu disusun strategi antara lain: 1. Advokasi sosialisasi program K3RS. 2. Menetapkan tujuan yangjelas. 3. Sumberdaya yang harus didukung oleh manajemen. 4. Kajian risiko secara kualitatif dankuantitatif. 5. Membuat program kerja K3RS yang mengutamakan upaya peningkatan dan pencegahan. 6. Monitoringdanevaluasisecarainternaldaneksternalsecaraberkala. B. Perencanaan Rumah Sakit harus membuat perencanaan yang efektif agar tercapai keberhasilan penerapan sistem manajemen K3 dengan sasaran yang jelas dan dapat diukur. Perencanaan meliputi: 1. Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Faktor Risiko a. Identifikasi SumberBahaya Dapat dilakukan dengan mempertimbangkan: 1) Kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan potensibahaya. 2) Jenis kecelakaan dan PAK yang mungkin dapatterjadi.
  • 13. Sumber bahaya yang ada di Rumah Sakit harus diidentifikasi dan dinilai untuk menentukan tingkat risiko yang merupakan tolok ukur kemungkinan terjadinya kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja (PAK). Bahaya potensial berdasarkan lokasi dan pekerjaan di Rumah SakitKhusus Mata (RSKM) Padang Eye Center, meliputi: NO BAHAYA POTENSIAL LOKASI PEKERJA YANG PALING BERISIKO1 FISIK: Bising Laundry, dapur, CSSD, genset Karyawan yang bekerja di lokasi tersebut Getaran Ruang mesin-mesin dan peralatan yang menghasilkan getaran Perawat, Cleaning Service dan lain-lain. Debu Genset, bengkel kerja, gudang Rekam Medis Petugas Sanitasi, Petugas UPSRS dan Rekam Medis Panas CSSD, dapur, Laundry, genset Petugas CSSD, Petugas Dapur, Petugas Laundry, Petugas Sanitasi dan UPSRSRadiasi Radiologi Radiografer 2 KIMIA: Desinfektan Semuaarea Petugas Kebersihan, Perawat Cytotoxics Farmasi, tempat pembuangan limbah, bangsal Petugas Farmasi, Perawat, Petugas KebersihanEthylene oxide Kamar Operasi Dokter,Perawat Formaldehyde Laboratorium, gudang Farmasi Petugas Laboratorium dan FarmasiSolvents Laboratorium, bengkel kerja, semua area di Rumah Sakit Teknisi, Petugas Laboratorium, Petugas PembersihGas-gas anestesi OK, ruang pemulihan (RR) Perawat, Dokter Operator, Dokter/Perawat Anestesi3 BIOLOGIK: AIDS, Hepatitis B dan Non A- Non B UGD, Kamar Operasi, Kamar Bersalin, Ruang Rawatan, Laboratorium, Laundry Dokter, Perawat, Petugas Laboratorium, Petugas Sanitasi dan Laundry Cytomegaloviru s Ruang Kebidanan, Ruang Anak Perawat, Dokter yang bekerja di bagian Ibu dan AnakRubella Ruang Ibu dan Anak Dokter dan Perawat Tuberculosis Bangsal, Laboratorium, Ruang Isolasi Perawat, Petugas Laboratorium 4 ERGONOMIK: Pekerjaan yang dilakukan secara manual Area pasien dan tempat penyimpanan barang (gudang) Petugas yang menangani pasien dan barang
  • 14. Postur yang salah dalam melakukan pekerjaan Semua area Semua Karyawan Pekerjaan yang berulang Semua area Petugas Pembersih, Sopir, Operator Komputer, yang berhubungan dengan pekerjaan juru tulis 5 PSIKOSOSIAL : Sering kontak dengan pasien, kerja bergilir, kerja berlebih, ancaman secara fisik b. Penilaian FaktorRisiko Adalah proses untuk menentukan ada tidaknya risiko dengan jalan melakukan penilaian bahaya potensial yang menimbulkan risiko kesehatan dankeselamatan. c. Pengendalian FaktorRisiko Dilaksanakan melalui 4 tingkatan pengendalian risiko yakni menghilangkan bahaya, menggantikan sumber risiko dengan sarana/peralatan lain yang tingkat risikonya lebih rendah/tidak ada (engineering/rekayasa), administrasi dan alat pelindung pribadi (APP). 2. MembuatPeraturan Rumah SakitKhusus Mata (RSKM) Padang Eye Centermembuat, menetapkan dan melaksanakan Standar Prosedur Operasional (SPO) sesuai dengan peraturan, perundangan dan ketentuan mengenai K3 lainnya yang berlaku. SPO ini dievaluasi, diperbaharui dan dikomunikasikan serta disosialisasikan kepada Karyawan dan pihak yang terkait. 3. Tujuan danSasaran Rumah Sakit mempertimbangkan peraturan perundang-undangan, bahaya potensial dan risiko K3 yang bisa diukur, satuan/indikator pengukuran, sasaran pencapaian dan jangka waktu pencapaian(SMART). 4. IndikatorKinerja Indikator harus dapat diukur sebagai dasar penilaian kinerja K3 yang sekaligus
  • 15. merupakan informasi mengenai keberhasilan pencapaian SMK3RS. 5. ProgramK3 Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) Padang Eye Centermenetapkan dan melaksanakan program K3RS. Untuk mencapai sasaran, dilakukan monitoring, evaluasi sertapencatatan dan pelaporan pencapaian program. C. Pelaksanaan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) Padang Eye Center dilaksanakan secara terintegrasi ke dalam Unit masing-masing. D. Langkah-LangkahPenyelenggaraan Untuk memudahkan penyelenggaraan K3 di Rumah Sakit, perlu langkah- langkah penerapannya berupa: 1. TahapPelaksanaan a. Penyuluhan K3 ke semua KaryawanRumah Sakit. b. Pelatihan K3 yang disesuaikan dengan kebutuhan individu dan kelompok di KebijakanK 3 Peningkatan Berkelanjutan TinjauanUlan g Perencana an Pengendali an Pelaksana an
  • 16. dalam organisasi Rumah Sakit. Fungsinya memproses individu dengan perilaku tertentu agar berperilaku sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya sebagai produk akhir daripelatihan. c. MelaksanakanprogramK3sesuaiperaturanyangberlakudiantaranya: 1) PemeriksaankesehatanPetugas(calon Karyawan,berkaladankhusus). 2) Penyediaan Alat Pelindung Diri dan keselamatan kerja. 3) Penyiapanpanduanpencegahandanpenanggulangankeadaandarurat. 4) PenempatanKaryawanpadapekerjaanyangsesuaikondisikesehatan. 5) Pengobatan Karyawan yang menderitasakit. 6) Menciptakan lingkungan kerja yang higienis secara teratur,melalui monitoring lingkungan kerja dari hazard yangada. 2. Tahap Pemantauan danEvaluasi Pada dasarnya pemantauan dan evaluasi K3 di Rumah Sakit adalah salah satu fungsi manajemen K3RS yang berupa suatu langkah yang diambil untuk mengetahui dan menilai sampai sejauh mana proses kegiatan K3RS itu berjalan dan mempertanyakan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan dari suatu kegiatan K3RS dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Pemantauan dan evaluasi meliputi: a. Pencatatan dan pelaporan K3 terintegrasi ke dalam sistem pelaporan Rumah Sakit 1) Pencatatan dan pelaporan K3. 2) Pencatatan semua kegiatanK3. 3) Pencatatan dan pelaporanKAK. 4) Pencatatan dan pelaporanPAK. b. Inspeksi danpengujian Inspeksi K3 merupakan suatu kegiatan untuk menilai keadaan K3 secara umum dan tidak terlalu mendalam. Inspeksi K3 di Rumah Sakit dilakukan secara berkala, terutama oleh bidang terkait sehingga kejadian PAK dan KAK dapat dicegah sedini mungkin.
  • 17. RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC) Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30094 (Hunting), Fax. 0751-30098, Padang-Sumbar c. Melaksanakan auditK3 Tujuan audit K3 1) Untukmenilaipotensibahaya,gangguankesehatandankeselamatan. 2) Memastikan dan menilai pengelolaan K3 telah dilaksanakansesuai ketentuan. 3) Menentukan langkah untuk mengendalikan bahaya potensial serta pengembanganmutu. Perbaikan dan pencegahan didasarkan atas hasil temuan dari audit, identifikasi,penilaian risiko yang direkomendasikan kepada manajemen puncak. Tinjauan ulang dan peningkatan oleh pihak manajemen secara berkesinambungan untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan dalam pencapaian kebijakan dan tujuan K3. E. Program K3RS Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) Padang Eye Center Program K3RS bertujuan untuk melindungi keselamatan dan kesehatan serta meningkatkan produktivitas Sumber Daya Manusia (Karyawan) Rumah Sakit, melindungi pasien, pengunjung/pengantar pasien dan masyarakat serta lingkungan sekitar Rumah Sakit. Program Kerja K3RS Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) padang Eye Center sebagai berikut: NO PROGRAM/KEGIATAN PELAKSANA (UNIT/BIDANG) 1 Pembudayaan Perilaku K3RS BAGIAN SDM DAN UMUM a. Advokasi sosialisasi K3 pada seluruh jajaran Rumah Sakit, baik bagi Karyawan Rumah Sakit, pasien maupun pengunjung/pengantar pasien. b. Penyebaran media komunikasi,informasi, edukasi (KIE) melalui leaflet, poster dan lain-lain. c. Promosi K3 pada setiap Karyawan yang bekerja disetiap Unit Kerja dan kepada pasien serta pengunjung/pengantar pasien. 2 Pengembangan Karyawan K3 BAGIAN SDM DAN UMUM a. Pelatihan internal Rumah Sakit. b. Pengiriman Karyawan untuk mengikuti pendidikan formal/pelatihan
  • 18. RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC) Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30094 (Hunting), Fax. 0751-30098, Padang-Sumbar lanjutan/seminar/workshop yang berkaitan dengan K3RS. 3 Pengembangan Standar Prosedur Operasional BAGIAN SDM DAN UMUM a. Penyusunan Panduan Pelaksanaan Tanggap Darurat di Rumah Sakit. b. Penyusunan Petunjuk Teknis Pencegahan Kecelakaan dan Penanggulangan Bencana. c. Penyusunan Petunjuk Teknis Kontrol terhadap Penyakit Infeksi. d. Penyusunan SPO Angkat Angkut Pasien di Rumah Sakit. e. Penyusunan SPO Penanganan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3). f. Penyusunan SPO Kerja dan Peralatan di masing- masing Unit Kerja Rumah Sakit. 4 Pemantauan dan Evaluasi Kesehatan Lingkungan Tempat Kerja BAGIAN SDM DAN UMUM a. Mapping lingkungan tempat kerja yang dianggap berisiko dan berbahaya, tempat kerja yang belum melaksanakan program K3RS, tempat kerja yang sudah melaksanakan program K3RS, tempat kerja yang sudah melaksanakan dan mendokumentasikan pelaksanaan program K3RS. b. Evaluasi lingkungan tempat kerja (walk through dan observasi, wawancara Karyawan, survei dan kuesioner, checklist dan evaluasi lingkungan tempat kerja secara rinci). 5 Pelayanan Kesehatan Kerja BAGIAN SDM DAN UMUM a. Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja, pemeriksaan kesehatan berkala dan pemeriksaan kesehatan khusus bagi seluruh Karyawan Rumah Sakit.
  • 19. RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC) Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30094 (Hunting), Fax. 0751-30098, Padang-Sumbar b. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi Karyawan yang menderita sakit. c. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan kemampuan fisik Karyawan. d. Perlindungan spesifik dengan pemberian imunisasi pada Karyawan yang bekerja pada area yang berisiko dan berbahaya. e. Melaksanakan kegiatan surveilans kesehatan kerja. 6 Pelayanan Keselamatan Kerja BAGIAN SDM DAN UMUM a. Pembinaan dan pengawasan keselamatan dan keamanan sarana, prasarana dan peralatan kesehatan di Rumah Sakit. b. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan keselamatan kerja di Rumah Sakit. c. Pengelolaan, pemeliharaan dan sertifikasi sarana, prasarana dan peralatan di Rumah Sakit. d. Pengadaan peralatan K3RS. 7 Pengembangan program pemeliharaan, pengelolaan limbah padat, cair dan gas BAGIAN SDM DAN UMUM a. Penyediaan fasilitas untuk penanganan dan pengelolaan limbah padat, cair dan gas. b. Pengelolaan limbah medis dan non medis. 8 Pengelolaan Bahan Beracun dan Berbahaya BAGIAN SDM DAN UMUM a. Membuat kebijakan dan prosedur pengadaan, penyimpanan dan penanggulangan bila terjadi kontaminasi dengan acuan Lembar Data Keselamatan Bahan (MSDS–Material Safety Data Sheet). 9 Pengembangan Manajemen Tanggap Darurat BAGIAN SDM DAN UMUMa. Menyusun rencana tanggap darurat. b. Pembentukan Tim Tanggap Darurat.
  • 20. RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC) Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30094 (Hunting), Fax. 0751-30098, Padang-Sumbar c. Pelatihan dan uji coba terhadap kesiapan Petugas tanggap darurat. d. Inventarisasi tempat-tempat yang berisiko dan berbahaya serta membuat denahnya. e. Menyiapkan sarana dan prasarana tanggap darurat. f. Membuat kebijakan dan prosedur kewaspadaan, upaya pencegahan dan pengendalian bencana pada tempat-tempat yang berisiko. g. Membuat rambu-rambu/tanda khusus jalan keluar untuk evakuasi apabila terjadi bencana. h. Memberikan Alat Pelindung Diri (APD) pada Karyawan di tempat-tempat yang berisiko. i. Sosialisasi dan penyuluhan ke seluruh Karyawan. j. Pembentukan sistem komunikasi internal dan eksternal tanggap darurat. k. Evaluasi sistem tanggap darurat. 10 Pengumpulan, Pengolahan, Dokumentasi Data dan Pelaporan Kegiatan K3 BAGIAN SDM DAN UMUM a. Menyusun prosedur pencatatan dan pelaporan serta penanggulangan kecelakaan kerja, PAK, kebakaran dan bencana. b. Pembuatan sistem pelaporan kejadian dan tindak lanjutnya. c. Pendokumentasian data: - Data seluruh SDM Rumah Sakit. - Data SDM Rumah Sakit yang sakit yang dilayani. - Data pemeriksaan kesehatan SDM Rumah Sakit :  Sebelum bekerja (Calon Karyawan)  Berkala  Khusus - Cakupan MCU bagi SDM Rumah Sakit.
  • 21. RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC) Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30094 (Hunting), Fax. 0751-30098, Padang-Sumbar - Angka absensi SDM Rumah Sakit. - Kasus penyakit umum pada SDM Rumah Sakit. - Jenis penyakit yang terbanyak di kalangan pekerja Rumah Sakit. - Kasus penyakit akibat kerja (SDM Rumah Sakit). - Kasus diduga penyakit akibat kerja (SDM Rumah Sakit). - Kasus kecelakaan akibat kerja (SDM Rumah Sakit). - Kasus kebakaran/peledakaan akibat bahan kimia. - Data kejadian nyaris cedera (near miss) dan celaka. - Data sarana, prasarana dan peralatan keselamatan kerja. - Data perizinan. - Data kegiatan pemantauan keselamatan kerja. - Data pelatihan dan sertifikasi. - Data pembinaan dan pengawasan terhadap kantin dan pengelolaan makanan di Rumah Sakit (dapur). - Data promosi kesehatan dan keselamatan kerja bagi SDM di Rumah Sakit, pasien dan pengunjung/pengantar pasien. - Data Karyawan Rumah Sakit yang berpendidikan formal kesehatan kerja dan sudah dilatih Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan sudah dilatih tentang Diagnosis PAK. - Data kegiatan pemantauan APD (jenis, jumlah, kondisi dan penggunaannya). - Data kegiatan pemantauan kesehatan
  • 22. RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC) Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30094 (Hunting), Fax. 0751-30098, Padang-Sumbar lingkungan kerja dan pengendalian bahaya di tempat kerja. 11 Review Program Tahunan BAGIAN SDM DAN UMUM a. Melakukan internal audit K3 dengan menggunakan instrumen self assessment akreditasi Rumah Sakit. b. Umpan balik SDM Rumah Sakit melalui wawancara langsung, observasi singkat, survei tertulis dan kuesioner, dan evaluasi ulang. c. Analisis biaya terhadap SDM Rumah Sakit atas kejadian penyakit dan kecelakaan akibat kerja. d. Mengikuti Akreditasi Rumah Sakit. F. Pembinaan, Pengawasan, Pencatatan dan Pelaporan 1. Pembinaan dan Pengawasan Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan K3RS di Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) Padang Eye Center dilakukan melalui sistem berjenjang. Pembinaan dan pengawasan tertinggi dilakukan oleh Direktur. Pembinaan dapat dilaksanakan melalui pelatihan, penyuluhan, bimbingan teknis dan lain- lain. Pengawasan yang dilakukan adalah pengawasan internal oleh Kepala Bidang masing- masing. 2. Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan pelaporan adalah pendokumentasian kegiatan K3 secara tertulis dari masing-masing Unit Kerja Rumah Sakit dan kegiatan K3RS secara keseluruhan yang dilakukan oleh Bidang, dikumpulkan dan dilaporkan oleh Kepala Bidang kepada Direktur. Tujuan kegiatan pencatatan dan pelaporan kegiatan K3 adalah menghimpun dan menyediakan data dan informasi kegiatan K3, mendokumentasikan hasil-hasil pelaksanaan kegiatan K3, mencatat dan melaporkan setiap kejadian/kasus K3 dan menyusun dan melaksanakan pelaporan kegiatan K3. Sasaran kegiatan pencatatan dan pelaporan kegiatan K3 adalah mencatat dan melaporkan pelaksanaan seluruh kegiatan K3 yang tercakup di dalam : a. Program K3, termasuk penanggulangan kebakaran dan kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
  • 23. RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC) Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30094 (Hunting), Fax. 0751-30098, Padang-Sumbar b. Kejadian/kasus yang berkaitan dengan K3 serta upaya penanggulangan dan tindak lanjutnya. Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan untuk masing-masing aspek K3 dilaksanakan dengan membuat atau menggunakan formulir-formulir yang telah ada atau yang telah ditetapkan sesuai dengan aturan yang berlaku. Pencatatan dan pendokumentasian pelaksanaan kegiatan K3 dilakukan setiap waktu, sesuai dengan jadwal pelaksanaan kegiatan K3 dilakukan setiap waktu, sesuai dengan jadwal pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dan atau pada saat terjadi kejadian/kasus (tidak terjadwal). Pelaporan terdiri dari: a. Pelaporan berkala (bulanan, semester, tahunan). b. Pelaporan sesaat/insidentil yaitu pelaporan yang dilakukan sewaktu-waktu pada saat kejadian atau terjadi kasus yang berkaitan dengan K3. Setiap kegiatan dan atau kejadian/kasus sekecil apapun yang berkaitan dengan K3, wajib dicatat dan dilaporkan secara tepat waktu kepada Kepala Bidang terkait untuk diteruskan kepada Direktur Rumah Sakit.
  • 24. RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC) Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30094 (Hunting), Fax. 0751-30098, Padang-Sumbar BAB IV PENUTUP Demikian Panduan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) di Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) Padang Eye Center ini disusun untuk dapat dipergunakan sebaik-baiknya. RSKM Padang Eye Center Direktur, dr. Rahmi Puspita Genie
  • 25. RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC) Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30094 (Hunting), Fax. 0751-30098, Padang-Sumbar