2. KELOMPOK
• Afriyani dwi tanti
• Aini nur fauziyah
• Faaris dzaki
• Irfansyah Putra
• Raden Adrianpasha
X- MIPA- IIX- MIPA- II
Untuk memenuhi tugas :Ibu Ranti Pusriana S.pd
3. A). Pengertian Koperasi, Landasan, Asas, Prinsip,Nilai, Tujuan & Fungsinya
B). Jenis, Bentuk, Dan Peranan Koperasi
C). Pengertian, Tujuan Dan Struktur Koperasi Sekolah Untuk Masa Depan
D). Sisa Hasil Usaha ( SHU)
4. PengertianKoperasi,Landasan,Asas,
Prinsip,Nilai,Tujuan&Fungsinya.
pengertian koperasi
• Pengertian Koperasi – Dari anggota untuk anggota. koperasi
dihidupkan dari iuran anggotanya, dan pada akhirnya akan
menghidupkan anggotanya.
• Secara bahasa, koperasi berasal dari dua suku kata bahasa
inggris, yaitu 'co' dan 'operation'. Co berarti bersama, dan
operation berarti bekerja. Sehingga dapat diartikan co-
operation (koperasi) adalah melakukan pekerjaan secara
bersama (gotong-royong).
• Secara istilah, pengertian koperasi adalah badan usaha yang
memiliki anggota orang atau badan hukum yang didirikan
dengan berlandaskan asas kekeluargaan serta demokrasi
ekonomi.
5. Landasan Koperasi
• 1.Landasan Idiil Pancasila Sebagai sarana untuk mencapai masyarakat,
adil, makmur, dan sejahtera, koperasi membutuhkan topangan dari
landasan hukum Pancasila.
• 2.Landasan UUD 1945 Dalam Undang-undang Dasar 1945, koperasi
diposisikan sebagai Soko Guru perekonomian nasional. Atas kedudukan
koperasi tersebut, maka koperasi dianggap perlu memiliki departemen /
kementerian khusus dalam kabinet.
• 3.Landasan Sosial (mental gotong-royong dan setia kawan); Dalam
prosesnya, koperasi merupakan organisasi yang membutuhkan banyak
peran masyarakat. Seperti dalam pengertian koperasi, koperasi adalah
organisasi demokrasi ekonomi, mandiri dan berotonomi. Setiap
anggotanya bahu membahu membantu, berbagi, berpendapat, dan
berdiskusi. Mulai dari mendiskusikan organisasi, manajerial, pemasaran,
dan membangun usaha anggotanya.
• 4.Landasan operasional Pasal 33 UUD 1945, UU Koperasi No. 12 1967,
UU Koperasi No. 25 1992
• UUD 1945 pasal 33 ayat 1; “perekonomian Indonesia disusun sebagai
usaha bersama atas asas kekeluargaan.”.
6. Asas-AsasKoperasi
Koperasi memiliki 2 asas, yaitu:
• Asas kekeluargaan artinya, setiap anggota koperasi memiliki
kesadaran untuk melakukan yang terbaik di setiap kegiatan
koperasi, dan hal-hal yang dianggap berguna untuk semua
anggota dalam koperasi tersebut.
• Asas gotong royong artinya, setiap anggota koperasi harus
memiliki toleransi, tidak egois atau individualis, serta mau
bekerja sama dengan anggota lainnya.
7. Prinsip-Prinsip Koperasi
Berikut adalah prinsip-prinsipnya:
• Prinsip Ke-1; Keanggotaan Sukarela dan Terbuka.
• Prinsip Ke-2; Pengendalian oleh Anggota Secara demokratis.
• Prinsip Ke-3; Partisipasi Ekonomi Anggota.
• Prinsip Ke-4; Otonomi Dan Kebebasan.
• Prinsip Ke-5; Pendidikan, Pelatihan, dan Informasi.
• Prinsip Ke-6; Kerjasama diantara Koperasi.
• Prinsip Ke-7; Kepedulian Terhadap Komunitas.
8. Nilai-NilaiKoperasi
• Nilai-nilai koperasi adalah nilai kekeluargaan, mandiri,
egaliterian, demokrasi, kesamaan, serta peduli dengan sesama
anggota..
Berikut adalah nilai-nilai koperasi yang tertuang dalam
Undang-Undang Koperasi Pasal 5:
Nilai yang menjadi dasar kegiatan koperasi:
• nilai kekeluargaan; menolong diri sendiri; bertanggung jawab;
demokrasi; persamaan; berkeadilan; dan
• nilai kemandirian.
Nilai yang pegang teguh anggota koperasi:
• nilai kejujuran; keterbukaan; tanggung jawab; dan kepedulian
terhadap sesama anggota serta orang lain.
9. Tujuan Koperasi
• Tujuan utama dibentuknya koperasi adalah: untuk
mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, sejahtera, dan
mandiri atas dasar Pancasila dan UUD 1945.
• Tujuan koperasi tertuang dalam UU No. 25 Tahun 1992
tentang kekoperasian, pada BAB II Pasal 3 menyatakan
bahwa: tujuan koperasi adalah: “Memajukan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta
ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945”.
• Menurut Bapak Koperasi Nasional, Bang Hatta: koperasi tidak
bertujuan mencari laba dengan sebesar-besarnya, menurut
beliau tujuan koperasi tidak lain adalah melayani dan
mencukupi kebutuhan bersama, serta sebagai wadah
partisipasi untuk pelaku ekonomi skala kecil dan menengah.
10. Fungsi Koperasi
UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, dalam pasal 4
menerangkan tentang fungsi koperasi. Di antaranya:
• (1) Membangun dan mengembangkan potensi dan
kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;
• (2) Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat;
• (3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar
kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan
koperasi sebagai gurunya;
• (4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan
perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama
berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
11. JENIS, BENTUK, DAN PERANAN
KOPERASI
Jenis koperasi
berdasarkan fungsinya :
• Koperasi Konsumsi
Koperasi ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para
anggotanya. Yang pasti barang kebutuhan yang dijual di koperasi harus
lebih murah dibantingkan di tempat lain, karena koperasi bertujuan untuk
mensejahterakan anggotanya.
• Koperasi Jasa
Fungsinya adalah untuk memberikan jasa keuangan dalam bentuk
pinjaman kepada para anggotanya. Tentu bunga yang dipatok harus
lebih renda dari tempat meminjam uang yang lain.
• Koperasi Produksi
Bidang usahanya adalah membantu penyediaan bahan baku,
penyediaan peralatan produksi, membantu memproduksi jenis barang
tertentu serta membantu menjual dan memasarkannya hasil produksi
tersebut. Sebaiknya anggotanya terdiri atas unit produksi yang sejenis.
Semakin banyak jumlah penyediaan barang maupun penjualan barang
maka semakin kuat daya tawar terhadap suplier dan pembeli
12. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja:
• Koperasi Primer
Koperasi primer ialah koperasi yang yang minimal memiliki
anggota sebanyak 20 orang perseorangan.
• Koperasi Sekunder
Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-
badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang
luas dibandingkan dengan koperasi primer. Koperasi
sekunder dapat dibagi menjadi :
• koperasi pusat – adalah koperasi yang beranggotakan
paling sedikit 5 koperasi primer
• b. gabungan koperasi – adalah koperasi yang
anggotanya minimal 3 koperasi pusat
• c. induk koperasi – adalah koperasi yang minimum
anggotanya adalah 3 gabungan koperasi
13. • . Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya
• Koperasi Simpan Pinjam (KSP adalah koperasi yang
memiliki usaha tunggal yaitu menampung simpanan
anggota dan melayani peminjaman
• Koperasi Serba Usaha (KSU) adalah koperasi yang
bidang usahanya bermacam-macam. Misalnya, unit
usaha simpan pinjam, unit pertokoan untuk melayani
kebutuhan sehari-hari anggota juga masyarakat, unit
produksi, unit wartel.
• Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bidang
usahanya menyediakan kebutuhan sehari-hari anggota.
Kebutuhan yang dimaksud misalnya kebutuhan bahan
makanan, pakaian, perabot rumah tangga.
• Koperasi Produksi Koperasi produksi adalah koperasi
yang bidang usahanya membuat barang
(memproduksi) dan menjual secara bersama-sama.
Anggota koperasi ini pada umumnya sudah memiliki
usaha dan melalui koperasi para anggota
mendapatkan bantuan modal dan pemasaran.
14. Koperasi berdasarkan keanggotaannya:
• Koperasi Unit Desa (KUD) adalah koperasi yang beranggotakan
masyarakat pedesaan.. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha
ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan
yang dilakukan KUD antara lain menyediakan pupuk, obat
pemberantas hama tanaman, benih, alat pertanian, dan
memberi penyuluhan teknis pertanian.
• Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Koperasi ini
beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini
bernama Koperasi Pegawai Negeri (KPN). KPRI bertujuan
terutama meningkatkan kesejateraan para pegawai negeri
(anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau
instansi.
• Koperasi Sekolah Koperasi Sekolah memiliki anggota dari warga
sekolah, yaitu guru, karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah
memiliki kegiatan usaha menyediakan kebutuhan warga
sekolah, seperti buku pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain.
Keberadaan koperasi sekolah bukan semata-mata sebagai
kegiatan ekonomi, melainkan sebagai media pendidikan bagi
siswa antara lain berorganisasi, kepemimpinan, tanggung jawab,
dan kejujuran.
15. BENTUK – BENTUK KOPERASI
• Dalam pasal 15 UU No. 12 Tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan
bahwa koperasi dapat berbentuk koperasi primer atau koperasi
sekunder.
• Dalam penjelasan pasal 15 UU No. 12 Tahun 1992 disebutkan bahwa
pengertian koperasi sekunder meliputi semua koperasi yang didirikan
oleh dan beranggotakan koperasi primer dan atau koperasi sekunder,.
Koperasi sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya tiga koperasi yang
berbadan hukum baik primer maupun sekunder. Koperasi sekunder
didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan
mengembangkan kemampuan koperasi primer dalam menjalankan
peran dan fungsinya..
• Koperasi primer adalah koperasi yang beranggotakan orang seorang
dengan jumlah anggota minimal 20 orang, yang mempunyai aktivitas,
kepentingan, tujuan, dan kebutuhan ekonomi yang sama..
• Dalam pasal 24 ayat 4 UU No. 25 Tahun 1992 disebutkan bahwa hak
suara dalam koperasi sekunder dapat diatur dalam anggaran dasar
dengan mempertimbangkan jumlah anggota dan jasa usaha koperasi
anggota secara seimbang.
16. PERANAN KOPERASI DALAM
PEREKONOMIAN INDONESIA
Peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia yaitu:
• Alat pendemokrasi ekonomi
• Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi
kesejahteraan rakyat
• Membantu pemerintah dalam mengelola cabang-
cabang produksi yang tidak menguasai hajat hidup
orang banyak
• Sebagai soko guru perekonomian nasional Indonesia
(tiang utama pembangunan ekonomi nasional)
• Membantu pemerintah dalam meletakkan fondasi
perekonomian nasional yang kuat dengan menjalankan
prinsip-prinsip koperasi Indonesia
17. Pengertian, Tujuan Dan Struktur
Koperasi Sekolah Untuk Masa Depan
Keputusan Dasar
Koperasi didirikan oleh keputusan bersama dari Departemen Transmigrasi
dan Koperasi dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 16
Juli 1972 Nomor 275 / SKPTS / Mentranskop dan Nomor 0102 / U / 1983.
Kemudian dijelaskan lebih lanjut dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja,
Transmigrasi dan koperasi Nomor 633 / SKPTS / Men / 1974 Menurut
keputusan tersebut, adalah koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan
di sekolah dasar, SMP, Madrasah dan Pesantren.
Landasan Pokok
Sebuah landasan dasar dalam koperasi Indonesia berakar pada UUD 1945
pasal 33 ayat (1). Bab ini berisi cita-cita untuk mengembangkan ekonomi
berasas kekeluargaan. peraturan yang lebih rinci diatur dalam UU Nomor 25
Tahun 1992.
Undang-undang ini memberikan pedoman bagi pemerintah dan
masyarakat tentang cara-cara untuk menjalankan koperasi, termasuk
koperasi sekolah. Tanggung jawab di luar koperasi sekolah tidak dilakukan
oleh manajemen koperasi sekolah, tetapi oleh kepala sekolah.
18. Dasar-dasar pertimbangan pembentukan koperasi
sekolah:
Mendukung program pembangunan pemerintah di
sektor koperasi melalui program pendidikan sekolah.
Meningkatkan kesadaran koperasi di kalangan
mahasiswa.
Menumbuhkan rasa tanggung jawab, disiplin, teman
setia, dan semangat koperasi.
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan koperasi,
untuk kemudian berguna dalam masyarakat.
Membantu kebutuhan siswa dan mengembangkan
kesejahteraan siswa di dalam dan di luar sekolah.
19. Tujuan Koperasi Sekolah
Tujuan sekolah adalah untuk mempromosikan
kesejahteraan anggota koperasi itu sebdiri pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya, dan untuk membantu
membangun tata kelola perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
Sementara pembentukan koperasi di kalangan siswa
sekolah yang dilakukan dalam rangka mendukung
pendidikan siswa dan koperasi pelatihan. Dengan
demikian, tujuan pembentukannya tidak terlepas dari
tujuan program pendidikan dan pemerintah untuk
menciptakan kesadaran koperasi awal.
20. Struktur Organisasi Koperasi Sekolah
Anggota
Pengelolaan
Badan Pemeriksa
Pembina dan Pengawas
Dewan Penasehat
Perangkat Organisasi Koperasi Sekolah
Anggota koperasi sekolah pertemuan
Manajemen koperasi sekolah
Pengawas koperasi sekolah
Dewan Penasihat Koperasi Sekolah
Untuk keperluan pedoman koperasi sekolah, ditunjuk penasihat
koperasi sekolah yang anggotanya terdiri dari :
Kepala sekolah yang bersangkutan sesuai dengan posisinya
(exofficio);
Guru di sekolah yang bersangkutan;
Seorang wakil dari asosiasi orangtua yang memiliki pengalaman di
bidang koperasi.
Pelaksana Harian
21. Sisa Hasil Usaha ( SHU)
Pengertian SHU
Sisa hasil usaha (SHU) adalah selisih dari seluruh pemasukan atau
penerimaan total (total revenue ) dengan biaya-biaya atau
biaya total (total cost) dalam satu tahun buku.
Menurut UU No.25/1992, tentang perkoperasian, Bab IX, pasal 45
adalah sebagai berikut :
SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh
dalam satu tahun buku dikurang dengan biaya, penyusutan,
dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang
bersangkutan.
SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada
anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-
masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk
keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi,
sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. besarnya
pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat
Anggota.
22. Rumus Pembagian SHU
Acuan dasar membgi SHU adalah prinsip-prinsip dasar koperasi
yang menyebutkan bahwa, pembagian SHU dilakukan secara
adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing
anggota. Dengan demikian , SHU koperasi di terimaoleh
anggota bersumber dari 2 kegiatan ekonomiyang dilakukan
oleh anggota sendiru, yaitu:
1) SHU atas jasa modal
2) SHU atas jasa usaha
23. Secara umum SHU koperasi di bagi sesuai dengan
aturan yang telah ditetapkan pada Anggaran
Dasar/ Anggeran Rumah Tangga Koperasi sebagai
berikut:
Cadangan koperasi
Jasa anggota
Dana pengurus
Dana karyawan dana pendidikan
Dana sosial
Dana untuk pembagunan social
24. Untuk mempermudah pemahaman rumus
pembagian SHU koperasi, berikut ini diasjikan salah
satu kasus pembagian SHU koperasi (selanjutnya
disebut koperasi A)
Menurut AD/ART koperasi A, SHU dibagi sebagai berikut :
Cadangan : 40 %
Jasa anggota : 40 %
Dana pengurus : 5 %
Dana karyawan : 5 %
Dana pendidikan : 5 %
Dana sosial : 5 %
25. Prinsip - Prinsip Pembagian SHU
1)SHU yang di bagi adalah yang bersumber dari
anggota
2)SHU anggota adalah jasa dari modal dan
transaksi usaha yamg dilakikan anggota sendiri.
3)Pembagian SHU anggota dilakukan secara
transparan
4)SHU anggota di bayar secara tunai
Pembagian SHU Peranggota
SHU per anggota haruslah diberikan secara tunai,
karena dengan demikian koperasi membuktikan
dirinya sebagai badan usaha yang sehat kepada
anggota dan masyarakat mitra bisnisnya.
26. Sekian materi dari kami, semoga dapat memberi ilmu kepada para
pembacanya. Kurang lebihnya mohon maaf.
Wassalamualaikum wr.wb