Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan koperasi di Indonesia sejak abad ke-19, pengertian koperasi menurut undang-undang dan tokoh pendiri koperasi Indonesia, serta prinsip-prinsip, jenis, fungsi, dan proses pendirian koperasi.
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indonesia, SMAN 12, 2017
1. PERKOPERASIAN DALAM
PEREKENOMIAN INDONESIA
Disusun oleh:
1. Ananda Regita Dwi W
2. Berliana Septyani Suganda
3. Keren Stelin Maliangkay
4. Ridha Syifa’ Hamidah Gani
5. Tiara Khaylilla
Kelas: X MIPA 3
SMAN 12 TANGERANG
2017/2018
2. SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI
Koperasi di Indonesia berawal pada abad XX. Koperasi muncul karena penderitaan rakyat dari sisi
sosial dan ekonomi akibat sistem kapitalisme, sehingga mendorong rakyat secara spontan
mempersatukan diri guna menolong dirinya sendiri dan sesamanya. Salah satu diantaranya adalah
Patih R. Aria Wiria Atmaja, seorang pamong praja di Purwokerto yang mendirikan sebuah koperasi
pada tahun 1896 karena terdorong untuk membantu para pegawai yang menderita akibat terjerat
lintah darat.
Pada tahun 1908, Organisasi Budi Utama berusaha menumbuh kembangkan koperasi untuk
memperbaiki ekonomi rakyat, dilanjutkan dengan Serikat Dagang Islam yang memperjuangkan
kedudukan ekonomi dari pengusaha-pengusaha pribumi di tahun 1927, serta Partai Nasional
Indonesia yang memperjuangkan koperasi agar tersebar lebih luas di tengah-tengah masyarakat
pada tahun 1929.
Setelah Indonesia Merdeka, pergerakan koperasi di Indonesia pada tanggal 12 Juli 1947
menyelenggarakan Kongres Koperasi pertama di Tasikmalaya sekaligus membentuk SOKRI
(Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia) sehingga tanggal 12 Juli hingga kini diperingati
sebagai Hari Koperasi Indonesia.
3. PENGERTIAN KOPERASI
Menurut UU No. 25 / 1992
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi,
dengan melandaskan kegiataannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan.
Dari beberapa pengertian diatas sehingga dapat di simpulkan, bahwa Koperasi adalah suatu
perkumpulan orang orang atau badan hukum yang tujuannya untuk kesejahteraan bersama dan
didalam perkumpulan tersebut mengandung azas kekeluargaan yang saling bergotong royong
dan tolong menolong diantara anggota koperasi
Menurut Drs. Moh. Hatta ( Bapak Koperasi Indonesia )
Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan
tolong-menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa
kepada kawan berdasarkan “seorang buat semua dan semua buat seorang”.
4. LANDASAN DAN ASAS
KOPERASI
Landasan-Landasan Koperasi
1.Landasan Idiil Pancasila
2.Landasan UUD 1945
3.Landasan Sosial
4.Landasan Operasional
Asas-Asas Koperasi
1.Asas Kekeluargaan
2.Asas Gotong Royong
5. TUJUAN KOPERASI
Tujuan koperasi seperti tertuang dalam Bab II Pasal 3 UU No. 25 Tahun 1992
adalah : “Koperasi memiliki tujuan memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada biasanya serta memajukan tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,
adil, dan makmur, berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”.
6. CIRI-CIRI KOPERASI
1. Sifat sukarela pada keanggotannya.
2. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
3. Koperasi bersifat nonkapitalis.
4. Kegiatannya berdasarkan pada prinsip swadaya (usaha sendiri), swakerta
(buatan sendiri), swasembada (kemampuan sendiri).
5. Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa. Jasa modal dibatasi.
6. Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan anggota.
7. Koperasi mempunyai bentuk Badan Hukum.
8. Menjalankan suatu usaha.
9. Penanggung jawab koperasi adalah pengurus.
10.Koperasi bukan kumpulan modal beberapa orang yang bertujuan mencari
laba sebesar-besarnya.
7. PRINSIP – PRINSIP
KOPERASI
1. Keangotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
4.Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
5. Kemandirian.
6. Pendidikan perkoperasiaan
7. Kerjasama antar koperasi.
8. FUNGSI DAN PERAN
KOPERASI
A. Fungsi koperasi adalah sebagai berikut:
1)Sebagai alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat.
2)Sebagai alat pendemokrasian nasional.
3) Sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia.
4) Sebagai alat memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa Indonesia.
B. peran koperasi adalah sebagai berikut:
1) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
9. JENIS-JENIS KOPERASI
Jenis-Jenis Koperasi
Berdasarkan Jenis Usahanya
1. Koperasi Produksi
2. Koperasi Konsumsi
3. Koperasi Simpan Pinjam
4. Koperasi Serba Usaha
Jenis-jenis Koperasi
Berdasarkan Status
Anggotanya
1. Koperasi Pegawai Negeri
2. Koperasi Pasar Koperasi Unit
Desa
3. Koperasi Sekolah
4. Koperasi Pondok Pesantren
Jenis-jenis Koperasi Berdasarkan
Tingkatannya
1. Koperasi Primer
2. Koperasi Sekunder
Jenis Koperasi Berdasarkan
Fungsinya
1. Koperasi Konsumsi
2. Koperasi Jasa
3. Koperasi Produksi
10. Perangkat organisasi Koperasi
Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Tetapi bukan
berarti rapat anggota bersifat tak terbatas. Kekuasaan tertinggi suatu rapat anggota tetap ada
batasnya yaitu prinsip koperasi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehingga
misalnya rapat anggota mengambil keputusan yang bertentangan dengan prinsip koperasi
dan perundangundangan yang berlaku maka keputusan itu akan gugur.
Pengurus
Pengurus dalam kopersai mempunyai kedudukan yang sangat menentukan bagi
keberhasilan koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial.pengurus koperasi
dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota
Pengawas
Sesuai dengan UU No 25 / 1992, keberadaan lembaga pengawas pada struktur organisasi
koperasi bukan merupakan sesuatu yang diwajibkan.artinya pengawasan pada koperasi
pada dasarnya dilakukan secara langsung oleh para anggota,tidak semua koperasi lembaga
khusus yang bertugas melakukan pengawasan.
11. SUMBER-SUMBER MODAL
KOPERASI
a. Secara Langsung, yaitu :
⁻ Mengaktifkan simpanan wajib anggota sesuai dengan besar kecil penggunaan
volume penggunaan jasa pelayanan koperasi yang dimanfaatkan oleh anggota
tersebut.
- mengaktifkan pengumpulan tabungan para anggota
- mencari pinjaman dari pihak bank atau non-bank dalam menunjang kelancaran
operasional koperasi
b.Secara tidak langsung, yaitu :
- Menunda Pembayaran yang seharusnya dikeluarkan
- Memupuk dana cadangan
- Melakukan Kerja Sama-Usaha
- Mendirikan Badan-Badan Bersubsidi
12. SISA HASIL USAHA
KOPERASI
SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh
dalam satu tahun buku dikurang dengan biaya,
penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam
tahun buku yang bersangkutan.
Rumus Pembagian SHU MenurutUU No. 25/1992 pasal 5 ayat1
Perumusan :
SHU = JUA + JMA, dimana SHU = Va/Vuk . JUA + Sa/Tms . JMA
Dengan keterangan sebagai berikut :
SHU : sisa hasil usaha
JUA : jasa usaha anggota
JMA : jasa modal sendiri
Tms : total modal sendiri
Va : volume anggota
Vak : volume usaha total kepuasan
Sa : jumlah simpanan anggota
13. PROSEDUR PENDIRIAN
KOPERASI
1. Koperasi primer dibentuk dan didirikan oleh sekurang-kurangnya dua
puluh orang yang mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi yang
sama
2. Pendiri koperasi primer sebagaimana tersebut pada huruf a adalah
Warga Negara Indonesia, cakap secara hukum dan maupun melakukan
perbuatan hukum
3. Usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi harus layak secara
ekonomi, dikelola secara efisien dan mampu memberikan manfaat
ekonomi yang nyata bagi anggota
4. Modal sendiri harus cukup tersedia untuk mendukung kegiatan usaha
yang akan dilaksanakan oleh koperasi Memiliki tenaga terampil dan
mampu untuk mengelola koperasi.
15. SIMULASI PENDIRIAN KOPERASI DI
SEKOLAH
Tahap 1
1) Rancangan dan program kerja.
2) Undangan untuk rapat pembentukan.
3) Berbagai fasilitas dalam penyelenggaraan rapat pembentukan.
Tahap 2
1) Beberapa orang siswa yang bertindak sebagai wakil calon anggota.
2) Kepala sekolah dan guru-guru.
3) Pengurus BP3 sebagai wakil orang tua siswa.
Tahap 3
1) Anggaran dasar/Anggaran Rumah Tangga.
2) Berita acara rapat pembentukan koperasi sekolah, dan
3) Neraca awal yang berisikan jumlah modal/kekayaan pada awal pendirian
koperasi sekolah.