Terapi hipotermia dan diet ketogenik merupakan dua terapi penting untuk mengurangi risiko kematian dan disabilitas pada bayi baru lahir dengan hipoksia iskemik ensefalopati. Terapi hipotermia bekerja dengan menurunkan suhu tubuh untuk mengurangi metabolisme otak dan mencegah kerusakan sel lebih lanjut, sementara diet ketogenik mengubah sumber energi otak menjadi lemak daripada karbohidrat untuk melindungi otak.

1. PR
Terapi Hipotermia
Diit Ketogenik
Pembimbing:
dr. Endang Prasetyowati, SpA
Disusun Oleh:
Inas Hanuniza 1920221119
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
RSGM AMBARAWA
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAKARTA

2. Terapi Hipotermia

3. Terapi Hipotermia
Terapi hipotermia -> merupakan terapi utama HIE, terbukti sangat efektif untuk mengurangi
resiko kematian dan disabilitas BBL usia gestasi ≥ 36 minggu dengan HIE sedang dan berat.
Tujuan: untuk menurunkan metabolisme otak, menyimpan energi dan mencegah kegagalan
energi sekunder dan kematian sel sehingga tidak terjadi fase cedera sekunder
Metode:
1. Selective head cooling -> menurunkan temperature hingga suhu 34.5±0.5˚C
2. Whole body cooling -> menurunkan temperature hingga suhu 33.5±0.5˚C
*Setiap penurunan 1˚C core temperature -> laju metabolic serebral turun 6-7%

4. Mekanisme kerja terapi hipotermia

5. Selective head cooling Whole body cooling

6. Peningkatan mortalitas dari kedua metode kurang lebih sama, untuk peningkatan morbiditas
dari kedua metode:
1. Selective head cooling -> meningkatkan kejadian kejang dan penggunaan obat
antikonvulsan lebih tinggi
2. Whole body cooling -> peningkatan frekuensi kejadian trombositopenia, koagulopati dan
atau kolestasis
Faktor dilakukannya terapi hipotermi:
• BBL ≥ 1800 gr
• Hasil analisis gas darah ->asidosis
• Riwayat kejadian perinatal akut
• Skor APGA-> pada menit ke 10: ≤ 5
• Kebutuhan untuk resusitasi
• Pemeriksaan fisik (kejang, tingkat kesadaran, aktivitas spontan, postur, reflex primitive,
parameter sistem saraf otonom

7. Kapan dilakukan terapi hipotermi?
Terapi yang efektif dan optimal -> sesegera mungkin dalam usia kehidupan 6 jam serta dijaga
hingga 48-72 jam
Sebelum dilakukan terapi, pantau:
• Laju dan fungsi jantung
• Tekanan darah
• Elektrolit
• Gas darah
• Gula darah
• Koagulasi
Selesai terapi : lakukan penghangatan secara bertahap dan perlahan dengan selimut penghangat
atau udara hangat
Efek samping jangka pendek: peningkatan sinus radikardi dan peningkatan signifikan
trombositopenia
Keuntungan terapi hipotermia > ES jangka pendek

8. Diit Ketogenik

9. Diit Ketogenik
Merupakan terapi non farmakologi yaitu diet tinggi lemak, cukup protein dan rendah
karbohidrat
Mekanisme:
• Acetone -> menekan kejang
• Acetoacetate -> neuroprotektif terhadap neurotransmitter excitatory glutamate
• ß-hidroxybutirate -> mirip GABA (inhibitor glutamate)
Jenis:
• Diit ketogenic klasik
• Diit Modifikasi Atkins
• Low glycemic index treatment diet
• Diit MCT (Medium Chain Triglycerida)

10. Jenis Diit Ketogenik