Mengecek koneksi internet dan perangkat yang digunakan
08.30 – 09.00 30 Sambutan dan Pembukaan
Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
09.00 – 10.30 90 Permenkes 21/2021 tentang Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
PP PDUI
10.30 – 11.00 30 Istirahat
11.00 – 12.30 90 Gambaran Umum Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
PP POGI
12.30 – 13.30 60 Makan Siang
13
1. Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Rapat Persiapan Workshop Penggunaan USG Obstetrik
Dasar Terbatas Dalam Pelayanan ANC Bagi Dokter
Puskesmas
Gelombang 1 Tahun 2023
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
28 Juli 2023
2. 2
TOPIK
▪ Permenkes 21/2021
▪ Gambaran Umum WS USG dalam pelayanan ANC
▪ Agenda Pelaksanaan
▪ Kelengkapan Administrasi
3. PERMENKES
21/2021
‘Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan
Masa Sebelum Hamil,
Masa Hamil,
Persalinan, dan Masa
Sesudah Melahirkan,
Pelayanan Kontrasepsi,
dan Pelayanan
Kesehatan Seksual’
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil
setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada
perempuan sejak saat remaja hingga saat sebelum hamil dalam rangka
menyiapkan perempuan menjadi hamil sehat.
Pelayanan Kesehatan Masa Hamil
setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan sejak
terjadinya masa konsepsi hingga melahirkan.
Pelayanan Kesehatan Persalinan
setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada ibu
sejak dimulainya persalinan hingga 6 (enam) jam sesudah melahirkan.
Pelayanan Kesehatan Masa Sesudah Melahirkan
setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada ibu
selama masa nifas dan pelayanan yang mendukung bayi yang
dilahirkannya sampai berusia 2 (dua) tahun.
Pelayanan Kontrasepsi
serangkaian kegiatan terkait dengan pemberian obat, pemasangan atau
pencabutan alat kontrasepsi dan tindakan-tindakan lain dalam upaya
mencegah kehamilan.
Pelayanan Kesehatan Seksual
setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada
kesehatan seksualitas.
4. 'memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh
pelayanan kesehatan yang berkualitas sehingga
mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin
dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat dan
berkualitas’
4
Pelayanan Kesehatan Masa Hamil dilakukan paling sedikit 6 (enam)
kali selama masa kehamilan meliputi:
a. 1 (satu) kali pada trimester pertama;
b. 2 (dua) kali pada trimester kedua; dan
c. 3 (tiga) kali pada trimester ketiga.
Pelayanan
Kesehatan
Masa Hamil dilakukan paling sedikit 2 (dua) kali oleh dokter umum pada:
K1 (mendeteksi factor risiko kehamilan, penyakit penyerta &
memutuskan ANC selanjutnya dilakukan di FKTP/FKTL)
K5 (mendeteksi penyulit persalinan & memutuskan tempat
persalinan dilakukan di FKTP/FKTL)
(+) pemeriksaan skrining obsteri dasar terbatas melalui USG
5. Persalinan dilakukan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
dilakukan oleh tim paling sedikit 1 orang tenaga medis
dan 2 orang tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
dan kewenangan.
5
Tim terdiri dari:
a. dokter, bidan dan perawat; atau
b.dokter dan 2 bidan
Pelayanan
Kesehatan
Persalinan
Dalam hal terdapat keterbatasan akses persalinan di
Fasyankes, persalinan tanpa komplikasi dapat dilakukan oleh
tim paling sedikit 2 orang tenaga Kesehatan
Dokter menilai apakah seorang ibu membutuhkan:
- Rujukan konsultasi/penatalaksanaan level spesialistik
- Rujukan transfer untuk penatalaksanaan di level lebih tinggi
- Rujukan emergensi segera ke level lebih tinggi
6. Pelayanan Kesehatan Masa Sesudah Melahirkan meliputi:
6
a. pelayanan kesehatan bagi ibu;
b. pelayanan kesehatan bagi bayi baru lahir; dan
c. pelayanan kesehatan bagi bayi dan anak.
Pelayanan
Kesehatan
Masa Sesudah
Melahirkan Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemerikasaan laboratorium/penunjang lainnya, dokter
menegakkan diagnosis kerja atau diagnosis banding
7. Pelayanan Kontrasepsi dilakukan dengan cara
yang dapat dipertanggungjawabkan dari segi
agama, norma budaya, etika, serta segi
Kesehatan, meliputi:
7
a.kegiatan prapelayanan kontrasepsi;
b.tindakan pemberian Pelayanan Kontrasepsi; dan
c.kegiatan pascapelayanan kontrasepsi.
Pelayanan
Kontrasepsi
Tindakan pemberian Pelayanan Kontrasepsi dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dan kewenangan
Dokter dapat melakukan pelayanan kontrasepsi metode AKDR,
Implan, Kontrasepsi Suntik, Pil, Kondom dan Konseling.
8. 8
TOPIK
▪ Permenkes 21/2021
▪ Gambaran Umum WS USG dalam pelayanan ANC
▪ Agenda Pelaksanaan
▪ Kelengkapan Administrasi
9. PELAKSANAAN
Workshop dilaksanakan dalam 2 tahap :
1. Metode pembelajaran jarak jauh
(distance learning full online) yang
dilakukan dengan memanfaatkan
teknologi aplikasi video conference,
didahului dengan belajar mandiri.
2. Metode pembelajaran tatap muka /
klasikal melalui On the Job Training
(OJT) untuk mencapai kompetensi
teknis (skill).
TUJUAN PELAKSANAAN :
Meningkatkan kapasitas dokter dalam melakukan
pelayanan antenatal, deteksi dini faktorrisiko pada
kehamilan, termasuk penggunaan USG dasar
terbatas sesuai kompetensi & kewenangan dokter.
WORKSHOP PENGGUNAAN USG OBSTETRIK DASAR TERBATAS DALAM PELAYANAN
ANC BAGI DOKTER PUSKESMAS TAHUN 2023
10. Peran Observer
• Memfasilitasi pemilihan calon peserta,
calon mentor, ijin OJT di RS, dll
• Sebagai observer saat WS USG
berlangsung :
• Mengikuti seluruh sesi online.
• Mengikuti /memantau OJT di hari
pertama
• Mengevaluasi tindak lanjut peserta di
tempat kerja dalam rangka mendapatkan
sertifikat.
• Bersama dengan organisasi profesi
lain, memfasilitasi penguatan sistem
pelayanan rujukan maternal neonatal.
MENTOR KAB/KOTA
Dokter Sp.OG yang bekerja di 112 RSUD
Kab/Kota yang menjadi wahana praktik
klinik (OJT) dan berkomitmen
mendampingi dokter peserta WS USG
OBSERVER
• 1 orang PJ KIADinkes Kab/Kota
WORKSHOP PENGGUNAAN USG OBSTETRIK DASAR
TERBATAS DALAM PELAYANAN ANC BAGI DOKTER
PUSKESMAS TAHUN 2023
Pengajar
Peran Mentor Kab/Kota
• Mengikuti Sesi Online dan membimbing
Peserta OJT sesuai agenda
Dokter Puskesmas dari 112
Kab/Kota Lokus WS USG
Gelombang 1 Tahun 2023
Peran Peserta
• Mengikuti seluruh sesi
pembelajaran mandiri, sesi
online, sesi OJT dengan
kehadiran minimal 95%.
• Mengerjakan penugasan sesi
pembelajaran mandiri, pre-post
test, dan saat OJT.
• PB PDUI
• PP POGI
Peserta
12. 112 Kab/Kota Lokus WS USG Gel.1 Tahun 2023
No. Provinsi Nama Kab/Kota
41 Lampung Kab. Lampung Tengah
42 Lampung Kab. Lampung Utara
43 Lampung Kab. Pringsewu
44 Lampung Kota Bandar Lampung
45 Kepulauan Riau Kab. Natuna
46 Kepulauan Riau Kab. Lingga
47 DKI Jakarta Kepulauan Seribu
48 DKI Jakarta Kota Jakarta Barat
49 Jawa Tengah Kab. Wonogiri
50 Jawa Tengah Kab. Tegal
51 D I Yogyakarta Kab. Sleman
52 Jawa Timur Kab. Pacitan
53 Jawa Timur Kab. Trenggalek
54 Jawa Timur Kab. Kediri
55 Jawa Timur Kab. Banyuwangi
56 Jawa Timur Kab. Pasuruan
57 Jawa Timur Kab. Mojokerto
58 Jawa Timur Kab. Nganjuk
59 Jawa Timur Kab. Madiun
60 Jawa Timur Kab. Bojonegoro
61 Jawa Timur Kab. Tuban
62 Jawa Timur Kab. Bangkalan
63 Banten Kota Cilegon
64 Banten Kota Serang
65 Jawa Barat Kab. Bogor
66 Jawa Barat Kab. Sukabumi
67 Jawa Barat Kab. Bandung
68 Jawa Barat Kab. Ciamis
69 Jawa Barat Kab. Kuningan
70 Jawa Barat Kab. Cirebon
71 Nusa Tenggara Barat Kab. Lombok Barat
72 Nusa Tenggara Barat Kab. Sumbawa
73 Nusa Tenggara Barat Kab. Bima
74 Nusa Tenggara Barat Kab. Sumbawa Barat
75 Nusa Tenggara Barat Kab. Lombok Utara
76 Kalimantan Barat Kab. Sambas
77 Kalimantan Barat Kab. Bengkayang
78 Kalimantan Barat Kab. Sanggau
79 Kalimantan Barat Kab. Ketapang
80 Kalimantan Barat Kab. Sekadau
No. Provinsi Nama Kab/Kota
1 Aceh Kab. Aceh Timur
2 Aceh Kab. Aceh Jaya
3 Aceh Kab. Bener Meriah
4 Sumatera Utara Kab. Nias
5 Sumatera Utara Kab. Mandailing Natal
6 Sumatera Utara Kab. Tapanuli Selatan
7 Sumatera Utara Kab. Tapanuli Tengah
8 Sumatera Utara Kab. Tapanuli Utara
9 Sumatera Utara Kab. Toba
10 Sumatera Utara Kab. Labuhanbatu
11 Sumatera Utara Kab. Asahan
12 Sumatera Utara Kab. Simalungun
13 Sumatera Utara Kab. Karo
14 Sumatera Utara Kab. Langkat
15 Sumatera Utara Kab. Nias Selatan
16 Sumatera Utara Kab. Humbang Hasundutan
17 Sumatera Utara Kab. Nias Barat
18 Sumatera Barat Kab. Kepulauan Mentawai
19 Sumatera Barat Kab. Pesisir Selatan
20 Sumatera Barat Kab. Solok
21 Sumatera Barat Kab. Agam
22 Sumatera Barat Kab. Lima Puluh Kota
23 Sumatera Barat Kab. Pasaman Barat
24 Sumatera Barat Kota Padang
25 Sumatera Barat Kota Payakumbuh
26 Riau Kab. Kuantan Singingi
27 Riau Kab. Indragiri Hulu
28 Riau Kab. Pelalawan
29 Riau Kab. Kampar
30 Jambi Kab. Kerinci
31 Jambi Kab. Merangin
32 Jambi Kab. Sarolangun
33 Jambi Kab. Tanjung Jabung Timur
34 Jambi Kab. Tebo
35 Sumatera Selatan Kab. Muara Enim
36 Sumatera Selatan Kab. Ogan Ilir
37 Lampung Kab. Lampung Barat
38 Lampung Kab. Tanggamus
39 Lampung Kab. Lampung Selatan
40 Lampung Kab. Lampung Timur
No. Provinsi Nama Kab/Kota
81 Kalimantan Barat Kab. Melawi
82 Kalimantan Barat Kab. Kubu Raya
83 Kalimantan Tengah Kab. Kapuas
84 Kalimantan Tengah Kab. Barito Selatan
85 Kalimantan Selatan Kab. Tanah Laut
86 Kalimantan Selatan Kab. Kotabaru
87 Kalimantan Selatan Kab. Tabalong
88 Kalimantan Selatan Kab. Tanah Bumbu
89 Kalimantan Selatan Kab. Balangan
90 Kalimantan Selatan Kota Banjarmasin
91 Sulawesi Tengah Kab. Banggai Kepulauan
92 Sulawesi Tengah Kab. Donggala
93 Sulawesi Tengah Kab. Parigi Moutong
94 Sulawesi Tengah Kab. Tojo Una Una
95 Sulawesi Tengah Kab. Morowali Utara
96 Sulawesi Tenggara Kab. Buton
97 Sulawesi Tenggara Kab. Bombana
98 Sulawesi Tenggara Kab. Buton Utara
99 Sulawesi Tenggara Kab. Konawe Utara
100 Maluku Kab. Maluku Tenggara Barat
101 Maluku Kab. Maluku Tenggara
102 Maluku Kab. Kepulauan Aru
103 Maluku Kab. Seram Bagian Timur
104 Maluku Kab. Maluku Barat Daya
105 Maluku Kab. Buru Selatan
106 Maluku Kota Tual
107 Papua Barat Kab. Teluk Bintuni
108 Papua Barat Kab. Manokwari
109 Papua Barat Daya Kab. Tambraw
110 Papua Selatan Kab. Boven Digoel
111 Papua Selatan Kab. Merauke
112 Papua Tengah Kab. Mimika
13. No Kegiatan Pihak Yang Terlibat Waktu Pelaksanaan (Tentatif)
1. Rapat Persiapan WS • Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
• PJ KIA / Observer Dinkes 112 Kab/Kota
28 Juli 2023
2. Workshop Sesi Online • Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
• Narsum Pusat: PP PDUI, PP POGI
• Peserta, Mentor SpOG dan Observer Dinkes
112 Kab/Kota
2 – 4 Agustus 2023
3. Workshop Sesi OJT • Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
• Peserta, Mentor SpOG dan Observer Dinkes
112 Kab/Kota
9 – 11 Agustus 2023
4. Monitoring dan evaluasi Pasca
Workshop
• Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
• Peserta, Mentor SpOG dan Observer Dinkes
112 Kab/Kota
Agustus 2023
Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
14. Jadwal
Workshop Penggunaan USG Obstetri Dasar Terbatas dalam Pelayanan
ANC bagi Dokter Puskesmas Tahun 2023 Gelombang 1
2 – 4 Agustus 2023
WAKTU DURASI
(menit)
MATERI NARSUM
Hari Pertama : Rabu, 2 Agustus 2023
08.00 – 08.30 30 Persiapan setting zoom Panitia dan Peserta
08.30 – 08.40 10 Pre-test Peserta
08.40 – 08.50 10 Sambutan Ketua PP POGI Ketua PP POGI
08.50 – 09.00 10 Sambutan Ketua PP PDUI Ketua PP PDUI
09.00 – 09.30 30 Pembukaan dan Arahan
Plt. Direktur Gizi dan KIA
Plt. Direktur Gizi dan KIA
09.30 – 10.15 45 Fokus Asuhan Antenatal Terpadu dan Buku KIA revisi 2023 POGI
10.15 – 10.20 5 Rehat
10.20 – 11.05 45 Kompetensi Dokter Umum dalam Skrining Penyulit Medis Obstetri dan
Non-Obstetri dalam Kehamilan
POGI
11.05 – 11.35 30 Pengantar USG Obstetri Dasar Terbatas POGI
11.35 – 12.35 30 Etika Pemeriksaan USG Obstetri Dasar Terbatas dan Mediko Legal POGI
12.35 – 12.45 10 Penutupan Hari Pertama dan Pembagian Link Tugas dan Modul Panitia
15. Jadwal
Workshop Penggunaan USG Obstetri Dasar Terbatas dalam Pelayanan
ANC bagi Dokter Puskesmas Tahun 2023 Gelombang 1
2 – 4 Agustus 2023
Hari Kedua: Kamis, 3 Agustus 2023
08.00 – 08.30 30 Persiapan setting zoom Panitia dan Peserta
08.30 – 08.40 10 Wrap Up Hari pertama POGI
08.40 – 09.40 60 Fisika Dasar USG, Pengenalan Alat, dan Knobologi POGI
09.40 – 10.40 60 Biosafety dan Persiapan Pemeriksaan USG (Ruangan, Alat, Bahan,
Dokter, Pasien)
POGI
10.40 – 10.45 5 Rehat Seluruh Peserta
10.45 – 11.45 60 Teknik Pemeriksaan USG Obstetri Dasar Terbatas Trimester I POGI
11.45 – 11.50 10 Penutupan Hari Pertama Panitia
16. Jadwal
Workshop Penggunaan USG Obstetri Dasar Terbatas dalam Pelayanan
ANC bagi Dokter Puskesmas Tahun 2023 Gelombang 1
2 – 4 Agustus 2023
Hari Ketiga: Jumat, 4 Agustus 2023
08.00 – 08.30 30 Persiapan setting zoom Panitia dan Peserta
08.30 – 08.40 10 Wrap up hari Kedua POGI
08.40 – 09.40 60 Teknik Pemeriksaan USG Obstetri Dasar Terbatas Trimester III POGI
09.40 – 10.40 60 Pembuatan Resume Hasil Pemeriksaan USG Obstetri Dasar Terbatas
Terintegrasi Buku KIA 2023, Komunikasi, dan Rujukan
POGI
10.40 – 10.45 5 Rehat
10.45 – 11.45 60 Aplikasi Pemeriksaan USG Obstetri Dasar Terbatas Dengan Studi
Kasus (Integrasi Konsep ANC
Berkualitas)
POGI
11.45 – 12.00 15 Post test Peserta
12.00 – 12.15 15 Penjelasan sesi OJT Panitia
12.15 – 12.30 15 RTL dan Penutupan Panitia
17. Kegiatan yang Dilakukan → Pra-OJT
Persiapan Pra-OJT :
1. Koordinasi Dinkes Kab/Kota dengan RSUD/FKRTL terpilih (termasuk
bagian Diklat)
2. RSUD & Fasilitator SpOG memahami :
- Dipersiapkan min. 10 pasien Poliklinik Obstetri selama 3 hari, yang
terbagi menjadi:
1. Minimal 5 USG Obstetri Dasar Terbatas Tr. I → Pengisian
logbook & portofolio
2. Minimal 5 USG Obstetri Dasar Terbatas Tr. III → Pengisian
logbook & portofolio
- Peserta praktik lapangan di RSUD/FKRTL dibawah
bimbingan/supervisi SpOG
PENDAHULUAN
TUJUAN
PELATIHAN
SKEMA
PELATIHAN
PELAKSANAAN
OJT
PELAKSANAAN
OJT MINGGU I
JADWAL
18. Pelaksanaan OJT
1. Waktu : 9 – 11 Agustus 2023 / Tentatif pada
Bulan Agustus (dikoordinir Dinkes Kab/Kota)
2. Tempat : RSUD/FKRTL
3. Durasi : 3 jam/hari - 3 hari di RSUD/FKRTL
4. Unsur :
1. 1 Fasilitator SpOG
2. Dokter Peserta Pelatihan
3. 1 Observer (Perwakilan Dinkes Kab/Kota (hanya hari kesatu)
4. Manajemen RSUD/FKRTL
PENDAHULUAN
TUJUAN
PELATIHAN
SKEMA
PELATIHAN
PELAKSANAAN
OJT
PELAKSANAAN
OJT MINGGU I
JADWAL
19. Kegiatan OJT Hari 1
Diawali dengan Pembukaan OJT:
• Penjelasan Fasilitator SpOG kepada Direktur RSUD
mengenai OJT dan teknis pelaksanaan OJT :
• Target kompetensi yang akan diberikan: USG
Obstetri Dasar Terbatas Trimester I dan III
• Target logbook dan portofolio:
• 5 pasien ANC + USG Obstetri Dasar Terbatas Tr. I
• 5 pasien ANC + USG Obstetri Dasar Terbatas Tr. III
• Serah terima peserta dari Dinas Kesehatan Kab/Kota
kepada Direktur RSUD
PENDAHULUAN
TUJUAN
PELATIHAN
SKEMA
PELATIHAN
PELAKSANAAN
OJT
PELAKSANAAN
OJT MINGGU I
JADWAL
20. Kegiatan OJT Hari 1 - 3
1. Fasilitator mendemokan:
• Sebelum memeriksa pasien → cara menyalakan US,
setting USG dan knobology)
• Anamnesis dan PF pasien Tr. I dan III sesuai standar Buku
KIA Revisi 2020
• USG Obstetri Dasar Terbatas Trimester I dan III
2. Dengan bimbingan fasilitator SpOG :
• Peserta mengikuti dan mempraktikkan ANC sesuai
standar Buku KIA Revisi 2020
• Peserta melakukan skrining penyulit medis obstetri dan
non obstetri dalam kehamilan
• Peserta mengikuti dan mempraktikkan USG Obstetri
Dasar Terbatas Tr. I dan III
3. Semua kegiatan OJT didokumentasikan di dalam logbook dan
lembar portofolio dengan supervisi fasilitator SpOG
PENDAHULUAN
TUJUAN
PELATIHAN
SKEMA
PELATIHAN
PELAKSANAAN
OJT SESI I
PELAKSANAAN
OJT MINGGU I
JADWAL
21. Persyaratan Mendapatkan Sertifikat
• Mengisi link registrasi dengan lengkap
• Mengikuti sesi online 3x secara full
• Mengerjakan pretest dan posttest
• Mengerjakan soal pembelajaran mandiri
• Melakukan OJT di kab/kota masing-masing
• Mendapat niali OJT dari mentor Kab/kota
22. 22
TOPIK
KELENGKAPAN ADMINISTRASI OJT
Kelengkapan Administrasi
▪ Peserta, Observer dan Mentor harap melengkapi:
▪ Surat Tugas
▪ Daftar Hadir (Terlampir)
▪ Tanda Terima Honorarium Mentor (Terlampir)
▪ Tanda Terima Transport Lokal (Terlampir). Untuk
Observer setiap sesi OJT hanya mendapatkan 1 Kali
Transport lokal PP,
23. 23
TOPIK
KELENGKAPAN ADMINISTRASI OJT
▪ Untuk peserta yang memerlukan jarak tempuh
melebihi waktu kurang lebih 6 jam PP / jarak
tempuh sulit/akses transportasi sulit serta
membutuhkan penginapan, harap melengkapi:
▪ Surat Tugas
▪ Daftar Hadir (Terlampir)
▪ Bukti Transport bagi peserta Jauh bersifat atcost
dengan pagu maksimal 1.500.000 PP/org dibuktikan
dengan berupa: tiket, bill bensin, biaya taksi, tiket
speedboat, dsb.
▪ Bukti Penginapan (dengan pagu maksimal
600.000/per orang/per malam selama 3 malam
dalam setiap sesi OJT)
▪ Melengkapi SPJ Peserta (Terlampir)
24. 24
TOPIK
KELENGKAPAN ADMINISTRASI OJT
▪ Untuk Biaya Praktek Klinik RS (BMHP)harap
melengkapi:
▪ Biaya Praktik Klinik dibuktikan dengan Kwitansi
berstemper RS dengan melampirkan Peraturan
RS/Peraturan Daerah/Surat Edaran RS terkait Biaya
Praktik Klinik di RS. (khusus yang praktik
lapangangan di RS)
▪ Pagu maksimal untuk Biaya Praktek Klinik : Rp.
1.000.000,-
▪ ATK/Penggandaan dibuktikan dengan nota dr
tempat Fotocopy ber stempel sebesar Rp.250.000
▪ Konsumsi praktik lapangan dibuktikan dengan nota
pembelian snack/makan ber stempel sebesar 10 org
x 3 kl x Rp.60.000 = Rp. 1.800.000