SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN
BARANG MILIK DAERAH
copyright: Amanah/081230352007 1
*
*PP 27 T
ahun 2014 tentang Pengelolan Barang Milik
Negara/Daera;
*PP 84 T
ahun 2014 T
entang Penjualan Barang Milik
Negara/Daerah Berupa Kendaraan Perorangan Dinas;
*Permendagri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pengelolaan BMD;
*Permendagri Nomor 108 Tahun 2016 tentang Penggolongan dan
Kodefikasi BMD;
*Permendagri Nomor 21 T
ahun 2018 tentang Penilai BMD di
Lingkungan Pemerintah Daerah; dan
*Permendagri Nomor 1 Tahun 2019 tentang Penyusutan BMD.
copyright: Amanah/081230352007
RUANG LINGKUP
• pejabat pengelola barang milik daerah;
• perencanaan kebutuhan dan penganggaran;
• pengadaan;
• penggunaan;
• pemanfaatan;
• pengamanan dan pemeliharaan;
• penilaian;
• pemindahtanganan;
• pemusnahan;
• penghapusan;
• penatausahaan;
• pembinaan, pengawasan dan pengendalian;
• pengelolaan barang milik daerah pada SKPD yang menggunakan
pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah:
• barang milik daerah berupa rumah negara; dan
• ganti rugi dan sanksi.
3
BARANG
MILIK
DAERAH
1. Dibeli/
diperoleh
APBD
2. Perolehan
lainnya yang
sah.
 BMD yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD, dilengkapi dokumen pengadaan
 BMD yang berasal dari perolehan lainnya yang sah dilengkapi dokumen perolehana
 BMD bersifat berwujud maupun tidak berwujud.
Barang milik daerah yang berasal dari perolehan lainnya yang sah, meliputi:
1. barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis;
2. barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak;
3. barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap; atau
5. barang yang diperoleh kembali dari hasil divestasi atas penyertaan modal pemerintah daerah.
4
*Status Penggunaan
Bentuk Penetapan Status Penggunaan:
a. Penetapan Status Penggunaan BMD
b. Pengalihan Status Penggunaan BMD
c. Penggunaan Sementara BMD BMD
d. Penggunaan BMD untuk
dioperasionalkan Pihak Lain.
Penggunaan adalah kegiatan yang dilakukan
oleh Pengguna Barang dalam mengelola dan
menatausahakan barang milik daerah yang
sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD yang
bersangkutan
Pasal 1 angka 31 Permendagri 19/2016
 Penetapan status penggunaan
tidak berlaku pada Barang
pesediaan, KDP dan barang
yang dari awalnya direncanakan
untuk hibah dan Aset Tetap
Renovasi
copyright: Amanah/081230352007 5
Penetapan status penggunaan BMD berupa tanah dan/atau bangunan
dilakukan apabila diperlukan untuk kepentingan penyelenggaraan TUSI
Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang yang bersangkutan
Pengguna Barang wajib menyerahkan barang milik daerah berupa tanah
dan/atau bangunan yang tidak digunakan dalam penyelenggaraan TUSI
Pengguna Barang kepada Gubernur/Bupati/Walikota melalui Pengelola
Barang
Dikecualikan dari ketentuan, apabila tanah dan/atau bangunan telah
direncanakan untuk digunakan atau dimanfaatkan dalam jangka waktu
tertentu yang ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/ Walikota
6
Copyright- Amanah/081230352007
PRINSIP UMUM PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN
Gubernur/Bupati/Walikota mencabut status
penggunaan atas barang milik daerah berupa
tanah dan/atau bangunan yang tidak
digunakan dalam penyelenggaraan TUSI
Pengguna Barang.
Apabila tidak diserahkan kepada
Gubernur/Bupati/Walikota, Pengguna Barang
dikenakan sanksi berupa pembekuan dana
pemeliharaan atas BMD berkenaan
 (Psl 46 Permendagri 19/2016)
Copyright – Material assets are intended for training and educational purposes only.
Do not copy or distribute to any third parties without author permission
7
Copyright- Amanah/081230352007
* PEMANFAATAN
Pemanfaatan adalah pendayagunaan barang milik daerah yang tidak
digunakan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD dan/atau
optimalisasi barang milik daerah dengan tidak mengubah status
kepemilikan.
Pasal 1 angka 32 Permendagri 19/2016
copyright: Amanah/081230352007 8
BENTUK-BENTUK PEMANFAATAN
Sewa
Pinjam Pakai
KSP
BGS/BSG
KSPI
BENTUK
copyright: Amanah/081230352007 9
copyright: Amanah/081230352007
* Prinsip Umum Pemanfaatan
Pemanfaatan BMD dilaksanakan berdasarkan
pertimbangan teknis dengan memperhatikan
kepentingan daerah dan kepentingan umum.
Pemanfaatan BMD dapat dilakukan sepanjang
tidak mengganggu pelaksanaan tugas dan fungsi
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Pemanfaatan BMD dilakukan tanpa memerlukan
persetujuan DPRD.
Biaya pemeliharaan dan pengamanan barang milik
daerah serta biaya pelaksanaan yang menjadi
objek pemanfaatan dibebankan pada mitra
pemanfaatan.
10
Biaya persiapan pemanfaataan barang milik daerah
sampai dengan penunjukkan mitra Pemanfaatan
dibebankan pada APBD.
Pendapatan daerah dari pemanfaatan BMD merupakan
penerimaan daerah yang wajib disetorkan seluruhnya
ke rekening Kas Umum Daerah.
Pendapatan daerah dari pemanfaatan barang milik
daerah dalam rangka selain penyelenggaraan tugas dan
fungsi BLUD merupakan penerimaan daerah yang
disetorkan seluruhnya ke rekening Kas Umum Daerah
BMD yang menjadi objek Pemanfaatan dilarang
dijaminkan atau digadaikan.
BMD yang merupakan objek retribusi daerah tidak
dapat dikenakan sebagai objek pemanfaatan BMD
copyright: Amanah/081230352007 11
PEMILIHAN MITRA PERMANFAATAN
amanahdj01@gmail.com - Copyright – Material assets are intended for training and educational purposes only.
Do not detail, copy or distribute to any third parties without author permission
PRINSIP PEMILHAN MITRA
 dilaksanakan secara terbuka (Tender) kecuali KSP yang bersifat
khusus;
 sekurang-kurangnya diikuti oleh 3 (tiga) peserta;
 memperoleh manfaat yang optimal bagi daerah;
 dilaksanakan oleh panitia pemilihan yang memiliki integritas,
handal dan kompeten;
 tertib administrasi; dan
 tertib pelaporan.
PELAKSANA PEMILHAN MITRA BGS/BSG ATAU KSP
PENGELOLA BARANG
• Pengelola Barang; dan
• panitia pemilihan yang dibentuk
oleh Pengelola Barang
copyright: Amanah/081230352007
PENGGUNA BARANG
• Pengguna Barang; dan
• panitia pemilihan yang
dibentuk oleh Pengguna Barang
12
Sewa
 Sewa adalah pemanfaatan barang milik daerah oleh pihak lain
dalam jangka waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunai
 Jangka waktu 5 (lima) Tahun dan dapat diperpanjang dan > 5 Tahun
untuk Kerjasama Infrastruktur, karakteristik tertentu dan ditentukan
oleh Undang-undang.
 Persetujuan : BMD pada Pengelola Barang Persetujuan
Gubernur/Bupati/Walikota, dan BMD di Pengguna Barang
Persetujuan Pengelola Barang.
 Pembayaran sewa: Sekaligus secara tunai paling lambat 2 (dua) hari
kerja sebelum ditandatangi perjanjian sewa Kecuali penyetoran
uang sewa BMD untuk KSPI.
PERIODESITAS SEWA:
Per Tahun
Per Bulan
Per Jam
Per Hari
Jangka waktu sewa BMD dalam rangka kerja sama
infrastruktur paling lama 10 (sepuluh) tahun dan
JANGKA WAKTU SEWA BMD
dan dapat
dapat lebih dari 5 (lima) tahun
diperpanjang :
a. kerja sama infrastruktur;
b. kegiatan dengan karakteristik usaha yang
memerlukan waktu sewa lebih dari 5 (lima)
tahun; (Berdasarkan Hasil kajian)
c. ditentukan lain dalam Undang-Undang
paling lama 5 (lima) tahun sejak ditandatangani
perjanjian dan dapat diperpanjang Dapat
dapa
c
t
o
p
d
y
i
r
p
i
g
e
h
r
t
:
p
A
a
m
n
a
j
n
a
a
n
h
/
g
0
8
1
1
2
(
3
s
0
a
3
t
5
u
2
0
)
0
k
7
ali.
14
Pinjam Pakai
 Pinjam pakai adalah penyerahan penggunaan Barang antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah atau antar pemerintah
daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan
setelah jangka waktu tersebut berakhir diserahkan kembali kepada
Gubernur/Bupati/Walikota.
 Objek : sebagian/se;uruh tanah dan/atau bangunan dan selain tanah
dan/atau bangunan
 Pinjam Pakai Barang Milik Daerah dilaksanakan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah atau antar Pemerintah Daerah dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan
 Jangka waktu 5 (lima) Tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali
dengan Persetujuan Gubernur/Bupati/Walikota
Penyerahan penggunaan BMD
antar Pemerintah Pusat
dengan Pemerintah
Daerah; atau antar
Pemerintah Daerah dalam
jangka waktu tertentu
tanpa menerima imbalan
dan setelah jangka waktu
berakhir BMD diserahkan
kembali kepada
Pemerintah Daerah.
PINJAM PAKAI BMD
PINJAM PAKAI PERTIMBANGAN PELAKSANAAN
mengoptimalkan barang
milik daerah yang belum
atau tidak dilakukan
penggunaan untuk
penyelenggaraan tugas dan
fungsi Pengguna Barang;
dan
menunjang pelaksanaan
penyelenggaraan
pemerintahan daerah.
copyright: Amanah/081230352007
dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan
Gubernur/Bup16ati/Walikota
KSP
 Kerja Sama Pemanfaatan yang selanjutnya disingkat KSP adalah
pendayagunaan barang milik daerah oleh pihak lain dalam jangka
waktu tertentu dalam rangka peningkatan pendapatan daerah atau
sumber pembiayaan lainnya.
 Dilaksanakan dalam rangka:
 mengoptimalkan daya guna dan hasil guna barang milik daerah;
dan/atau
 meningkatkan penerimaan pendapatan daerah.
 Objek : Tanah dan/Bangunan dan Selain Tanah dan/ Bangunan.
 dilaksanakan apabila tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana
dalam APBD untuk memenuhi biaya operasional, pemeliharaan,
dan/atau perbaikan yang diperlukan terhadap barang milik daerah
yang dikerjasamakan
 Persetujuan : BMD pada Pengelola Barang Persetujuan
Gubernur/Bupati/ Walikota, dan BMD di Pengguna Barang Persetujuan
Pengelola Barang setelah mendapat pertimbangan
 Pemilihan Mitra dapat dilakukan penunjukan langsung untuk yang
bersifat khusus.
 Jangka Waktu 30 (tiga puluh) tahun sejak perjanjian dan dapat
diperpanjang serta KSP untuk penyediaan infrastruktur paling lama
50 (lima puluh) tahun dan dapat diperpanjang Mitra KSP wajib
menyetorkan kontribusi tetap selama jangka waktu pengoperasian
dan pembagian keuntungan KSP
KSP tidak mengubah status BMD
 Tanah, gedung, bangunan, sarana dan fasilitas yang dibangun
oleh Mitra KSP menjadi BMD sejak diserahkan kepada Pemda
sesuai perjanjian atau pada saat berakhirnya perjanjian
Biaya persiapan KSP yang dikeluarkan oleh Pengelola Barang
atau Pengguna Barang s.d. Penunjukan Mitra KSP dibebankan
pada APBD
Biaya persiapan KSP yang terjadi setelah ditetapkannya Mitra
KSP dibebankan pada Mitra KSP
Mitra KSP ditentukan melalui tender, kecuali BMD yang
bersifat khusus
KSP BMD
copyright: Amanah/081230352007 19
*JANGKA WAKTU KSP:
*Paling lama 30 (tiga puluh) tahun sejak ditandatanganinya
perjanjian KSP dan dapat diperpanjang
*Jangka waktu KSP BMD untuk penyediaan infrastruktur paling lama
50 (lima puluh) tahun sejak perjanjian KSP ditandatangani dan
dapat diperpanjang
*PERPANJANGAN KSP
 Permohonan persetujuan perpanjangan jangka waktu KSP paling
lambat 2 (dua) tahun sebelum jangka waktu berakhir, dengan
pertimbangan:
 sepanjang tidak mengganggu pelaksanaan tugas dan fungsi
penyelenggaraan pemerintahan daerah; dan
 selama pelaksanaan KSP terdahulu, mitra KSP mematuhi peraturan
dan perjanjian KSP
KSP BMD
copyright: Amanah/081230352007 20
BGS/BSG
 Bangun Guna Serah yang selanjutnya disingkat BGS adalah
pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah oleh pihak lain
dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut
fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam
jangka waktu tertentu yang telah disepakati, untuk selanjutnya
diserahkan kembali tanah beserta bangunan dan/atau sarana berikut
fasilitasnya setelah berakhirnya jangka waktu.
 Bangun Serah Guna yang selanjutnya disingkat BSG adalah
pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah oleh pihak lain
dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut
fasilitasnya, dan setelah selesai pembangunannya diserahkan untuk
didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu
yang disepakati.
 BGS/BSG barang milik daerah dilaksanakan dengan pertimbangan .
a. Pengguna Barang memerlukan bangunan dan fasilitas bagi
penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk kepentingan pelayanan
umum dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi; dan
b. tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana dalam APBD untuk
penyediaan bangunan dan fasilitas tersebut.
 Objek berupaTanah pada Pengelola Barang/Pengguna Barang
 Pihak yang dapat melakukan BGS/BSG adalah Pengelola Barang
setelah persetujuan Gubernur/Bupati/Walikota
 Mitra BGS atau mitra BSG selama jangka waktu pengoperasian wajib
membayar kontribusi ke rekening Kas Umum Daerah setiap tahun
sesuai besaran yang telah ditetapkan .
 Jangka waktu BGS/BSG paling lama 30 (tiga puluh) tahun sejak
perjanjian ditandatangani dan hanya berlaku untuk 1 (satu) kali
perjanjian dan tidak dapat dilakukan perpanjangan.
Kewajiban Mitra BGS/BSG:
a. Wajib membayar kontribusi ke Rekening Kas
Umum Daerah setiap tahun;
b. Wajib memelihara objek BGS/BSG.
c. Tidak menjaminkan, menggadaikan dan/atau
memindahtangankan:
1. Tanah yang menjadi Objek BGS/BSG;
2. Hasil BGS yang digunakan langsung untuk TUSI
3. Hasil BSG
BGS/BSG BMD
copyright: Amanah/081230352007 23
*PEMILIHAN MITRA BGS/BSG
Melalui Tender (Pasal 94-110)
*Hasil Pemilihan Mitra BGS/BSG ditetapkan oleh
Gubernur/Bupati/Walikota (pasal 228)
*JANGKA WAKTU BGS/BSG
 Jangka waktu BGS/BSG paling lama 30 (tiga puluh) tahun terhitung sejak
perjanjian ditandatangani dan tidak dapat dilakukan perpanjangan
BGS/BSG BMD
copyright: Amanah/081230352007 24
KSPI
 Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur yang selanjutnya disingkat KSPI
adalah kerjasama antara pemerintah dan badan usaha untuk kegiatan
penyediaan infrastruktur sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
 KSPI atas barang milik daerah dilakukan dengan pertimbangan.
a. dalam rangka kepentingan umum dan/atau penyediaan infrastruktur
guna mendukung tugas dan fungsi pemerintahan;
b. tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana dalam APBD untuk
penyediaan infrastruktur; dan
c. termasuk dalam daftar prioritas program penyediaan infrastruktur yang
ditetapkan oleh pemerintah.
 Mitra KSPI selama jangka waktu KSPI c. dapat
pembagian kelebihan keuntungan sepanjang terdapat
dibebankan
kelebihan
keuntungan yang diperoleh dari yang ditentukan pada saat perjanjian
dimulai (clawback).
 Jangka waktu KSPI paling lama 50 (lima puluh) tahun sejak perjanjian
ditandatangani dan dapat diperpanjang. Perpanjangan hanya dapat
dilakukan apabila terjadi government force majeure, seperti dampak
* New
*JANGKA WAKTU KSPI:
* Jangka waktu KSPI paling lama 50 (lima puluh) tahun dan
dapat diperpanjang
*PERPANJANGAN KSPI
*Perpanjangan jangka waktu KSPI hanya dapat dilakukan
apabila terjadi government force majeure, seperti dampak
kebijakan pemerintah yang disebabkan oleh terjadinya krisis
ekonomi, politik, sosial, dan keamanan.
*Pihak yang dapat menjadi Penanggung Jawab Proyek
Kerja Sama:
*Pihak yang dapat ditunjuk dan ditetapkan sebagai PJPK
copyright: A
m
m
a
n
e
a
h
m
/
0
8
p
1
e
2
3
d
0
o
3
5
m
2
0
a
0
n
7
i ketentuan perun2
d6
ang-undangan
* New
Hasil KSPI:
 Barang hasil KSPI berupa infrastruktur beserta fasilitas yang
dibangun mitra KSPI
 Pembagian atas kelebihan keuntungan yang diperoleh (clawback)
Formulasi dan/atau besaran clawback ditetapkan oleh
Gubernur/Bupati/Walikota
copyright: Amanah/081230352007 27
* New
Infrastruktur Hasil KSPI:
 Bangunan konstruksi infrastruktur beserta sarana dan prasarana;
 Pengembangan infrastruktur berupa penambahan dan/atau
peningkatan terhadap kapasitas, kuantitas, dan/atau kualitas
infrastruktur;
 Hasil penyediaan infrastruktur berupa penambahan dan/atau
peningkatan terhadap kapasitas, kuantitas, dan/atau kualitas
infrastruktur lainnya.
Penyerahan hasil KSPI atas BMD kepada PJPK dan
selanjutnya diserahkan kepada
Gubernur/Bupati/Walikota
Barang hasil KSPI atas BMD berupa infrastruktur menjadi
BMD sejak diserahkan ke Pemda.
copyright: Amanah/081230352007 28
 Penilaian adalah proses kegiatan untuk memberikan suatu opini
nilai atas suatu objek penilaian berupa barang milik daerah pada
saat tertentu.
 Penilai Pemerintah adalah Penilai Pemerintah Pusat dan Penilai
Pemerintah Daerah
 Penilaian BMD dalam rangka pemanfaatan dan pemindahtanganan:
a.Penilaian untuk Tanah dan/atau Bangunan dilakukan oleh Penilai
Pemerintah atau Penilai Publik yang ditetapkan oleh
Gubernur/Bupati/Walikota
b.Penilaian untuk Selain Tanah dan/atau Bangunan oleh Tim yang
dibentuk oleh Gubernur/Bupati/Walikota dapat melibatkan penilai
yang ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota.
 Penilaian dilakukan untuk penyusunan neraca, pemindahtanganan
dan pemanfaatan, kecuali untuk pinjam pakai dan hibah.
Penilaian
copyright: Amanah/081230352007 30

More Related Content

Similar to OPTIMALKAN BMD

Pengelolaan BMN.ppt
Pengelolaan BMN.pptPengelolaan BMN.ppt
Pengelolaan BMN.pptArya Hukmi
 
Slide kinerja pengelolaan aset satker blu
Slide kinerja pengelolaan aset satker bluSlide kinerja pengelolaan aset satker blu
Slide kinerja pengelolaan aset satker bluSuganda Saputro
 
PAPARAN BIMTEK NARSUM 1 DJKN.pdf
PAPARAN BIMTEK NARSUM 1 DJKN.pdfPAPARAN BIMTEK NARSUM 1 DJKN.pdf
PAPARAN BIMTEK NARSUM 1 DJKN.pdfFero Liju Syafanta
 
Pengelolaan barang milik negara
Pengelolaan barang milik negaraPengelolaan barang milik negara
Pengelolaan barang milik negaraMuskamal Lau
 
Pengelolaan anggaran dan bmn itjen
Pengelolaan anggaran dan bmn itjenPengelolaan anggaran dan bmn itjen
Pengelolaan anggaran dan bmn itjenagus_ibnu_hasan
 
4.-PP-28-tahun-2020-tentang-Pengelolaan-Barang-Milik-Negara-Daerah-Fraksi-PKS...
4.-PP-28-tahun-2020-tentang-Pengelolaan-Barang-Milik-Negara-Daerah-Fraksi-PKS...4.-PP-28-tahun-2020-tentang-Pengelolaan-Barang-Milik-Negara-Daerah-Fraksi-PKS...
4.-PP-28-tahun-2020-tentang-Pengelolaan-Barang-Milik-Negara-Daerah-Fraksi-PKS...dessy888577
 
Perencanaan Manajemen Aset_Materi Training "ASSET MANAGEMENT"
Perencanaan Manajemen Aset_Materi Training "ASSET MANAGEMENT"Perencanaan Manajemen Aset_Materi Training "ASSET MANAGEMENT"
Perencanaan Manajemen Aset_Materi Training "ASSET MANAGEMENT"Kanaidi ken
 
Kajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management Project
Kajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management ProjectKajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management Project
Kajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management ProjectOswar Mungkasa
 
Pemanfaatan dalam bentuk sewa.pptx
Pemanfaatan dalam bentuk sewa.pptxPemanfaatan dalam bentuk sewa.pptx
Pemanfaatan dalam bentuk sewa.pptxDeddySitanggang1
 
136~pmk.05~2016 aset blu
136~pmk.05~2016 aset blu136~pmk.05~2016 aset blu
136~pmk.05~2016 aset bluMeyda Charisma
 
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptxBENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptxbandi2340
 
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...Leks&Co
 
AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI.pptx
AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI.pptxAKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI.pptx
AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI.pptxLiza_1004
 
8. Slide Optimalisasi Aset pada BLU - Materi Bimtek Kanwil 2018.pptx
8. Slide Optimalisasi Aset pada BLU - Materi Bimtek Kanwil 2018.pptx8. Slide Optimalisasi Aset pada BLU - Materi Bimtek Kanwil 2018.pptx
8. Slide Optimalisasi Aset pada BLU - Materi Bimtek Kanwil 2018.pptxCheetahShop14
 
ISAK-16-konsesi jasa.pptx
ISAK-16-konsesi jasa.pptxISAK-16-konsesi jasa.pptx
ISAK-16-konsesi jasa.pptxssuser72fa701
 
HIBAH BMN Rakernas Aklap 20092022.pptx
HIBAH BMN Rakernas Aklap 20092022.pptxHIBAH BMN Rakernas Aklap 20092022.pptx
HIBAH BMN Rakernas Aklap 20092022.pptxFarandiAngesti5
 
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...Penataan Ruang
 
Pengelolaan-BMN-dalam-instansi-BLU.ppt
Pengelolaan-BMN-dalam-instansi-BLU.pptPengelolaan-BMN-dalam-instansi-BLU.ppt
Pengelolaan-BMN-dalam-instansi-BLU.pptFPMJ604FIKRIRIANDRA
 

Similar to OPTIMALKAN BMD (20)

Pengelolaan BMN.ppt
Pengelolaan BMN.pptPengelolaan BMN.ppt
Pengelolaan BMN.ppt
 
Slide kinerja pengelolaan aset satker blu
Slide kinerja pengelolaan aset satker bluSlide kinerja pengelolaan aset satker blu
Slide kinerja pengelolaan aset satker blu
 
Materi Dr. Arief.pdf
Materi Dr. Arief.pdfMateri Dr. Arief.pdf
Materi Dr. Arief.pdf
 
PAPARAN BIMTEK NARSUM 1 DJKN.pdf
PAPARAN BIMTEK NARSUM 1 DJKN.pdfPAPARAN BIMTEK NARSUM 1 DJKN.pdf
PAPARAN BIMTEK NARSUM 1 DJKN.pdf
 
20111213 bgs-bsg
20111213   bgs-bsg20111213   bgs-bsg
20111213 bgs-bsg
 
Pengelolaan barang milik negara
Pengelolaan barang milik negaraPengelolaan barang milik negara
Pengelolaan barang milik negara
 
Pengelolaan anggaran dan bmn itjen
Pengelolaan anggaran dan bmn itjenPengelolaan anggaran dan bmn itjen
Pengelolaan anggaran dan bmn itjen
 
4.-PP-28-tahun-2020-tentang-Pengelolaan-Barang-Milik-Negara-Daerah-Fraksi-PKS...
4.-PP-28-tahun-2020-tentang-Pengelolaan-Barang-Milik-Negara-Daerah-Fraksi-PKS...4.-PP-28-tahun-2020-tentang-Pengelolaan-Barang-Milik-Negara-Daerah-Fraksi-PKS...
4.-PP-28-tahun-2020-tentang-Pengelolaan-Barang-Milik-Negara-Daerah-Fraksi-PKS...
 
Perencanaan Manajemen Aset_Materi Training "ASSET MANAGEMENT"
Perencanaan Manajemen Aset_Materi Training "ASSET MANAGEMENT"Perencanaan Manajemen Aset_Materi Training "ASSET MANAGEMENT"
Perencanaan Manajemen Aset_Materi Training "ASSET MANAGEMENT"
 
Kajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management Project
Kajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management ProjectKajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management Project
Kajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management Project
 
Pemanfaatan dalam bentuk sewa.pptx
Pemanfaatan dalam bentuk sewa.pptxPemanfaatan dalam bentuk sewa.pptx
Pemanfaatan dalam bentuk sewa.pptx
 
136~pmk.05~2016 aset blu
136~pmk.05~2016 aset blu136~pmk.05~2016 aset blu
136~pmk.05~2016 aset blu
 
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptxBENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
 
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
 
AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI.pptx
AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI.pptxAKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI.pptx
AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI.pptx
 
8. Slide Optimalisasi Aset pada BLU - Materi Bimtek Kanwil 2018.pptx
8. Slide Optimalisasi Aset pada BLU - Materi Bimtek Kanwil 2018.pptx8. Slide Optimalisasi Aset pada BLU - Materi Bimtek Kanwil 2018.pptx
8. Slide Optimalisasi Aset pada BLU - Materi Bimtek Kanwil 2018.pptx
 
ISAK-16-konsesi jasa.pptx
ISAK-16-konsesi jasa.pptxISAK-16-konsesi jasa.pptx
ISAK-16-konsesi jasa.pptx
 
HIBAH BMN Rakernas Aklap 20092022.pptx
HIBAH BMN Rakernas Aklap 20092022.pptxHIBAH BMN Rakernas Aklap 20092022.pptx
HIBAH BMN Rakernas Aklap 20092022.pptx
 
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
 
Pengelolaan-BMN-dalam-instansi-BLU.ppt
Pengelolaan-BMN-dalam-instansi-BLU.pptPengelolaan-BMN-dalam-instansi-BLU.ppt
Pengelolaan-BMN-dalam-instansi-BLU.ppt
 

More from ImanSantosa9

design page template ppt tahun 2024.pptx
design page template ppt tahun 2024.pptxdesign page template ppt tahun 2024.pptx
design page template ppt tahun 2024.pptxImanSantosa9
 
contoh template Basic presentation.pptx
contoh template  Basic presentation.pptxcontoh template  Basic presentation.pptx
contoh template Basic presentation.pptxImanSantosa9
 
slide TEKNIK PENYUSUNAN RKA-DPA SKPD.pptx
slide TEKNIK PENYUSUNAN RKA-DPA SKPD.pptxslide TEKNIK PENYUSUNAN RKA-DPA SKPD.pptx
slide TEKNIK PENYUSUNAN RKA-DPA SKPD.pptxImanSantosa9
 
Pedoman penyusunan apbd tahun 2024 ok.pdf
Pedoman penyusunan apbd tahun 2024 ok.pdfPedoman penyusunan apbd tahun 2024 ok.pdf
Pedoman penyusunan apbd tahun 2024 ok.pdfImanSantosa9
 
1. SOSIALISASI FMIS Menu Akuntansi.pptx
1. SOSIALISASI FMIS Menu Akuntansi.pptx1. SOSIALISASI FMIS Menu Akuntansi.pptx
1. SOSIALISASI FMIS Menu Akuntansi.pptxImanSantosa9
 
tugas kelompok 5 oke.pptx
tugas kelompok 5 oke.pptxtugas kelompok 5 oke.pptx
tugas kelompok 5 oke.pptxImanSantosa9
 
1.4.DPPK_BAPAK_KADIS_(SOSIALISASI_PP_71_2010_PEMKOT_SBY_20_jan_2014).ppt
1.4.DPPK_BAPAK_KADIS_(SOSIALISASI_PP_71_2010_PEMKOT_SBY_20_jan_2014).ppt1.4.DPPK_BAPAK_KADIS_(SOSIALISASI_PP_71_2010_PEMKOT_SBY_20_jan_2014).ppt
1.4.DPPK_BAPAK_KADIS_(SOSIALISASI_PP_71_2010_PEMKOT_SBY_20_jan_2014).pptImanSantosa9
 
bpkad.kebumenkab.go.id.201218-ppt-bintek-penyusunan-lk-2018.pptx
bpkad.kebumenkab.go.id.201218-ppt-bintek-penyusunan-lk-2018.pptxbpkad.kebumenkab.go.id.201218-ppt-bintek-penyusunan-lk-2018.pptx
bpkad.kebumenkab.go.id.201218-ppt-bintek-penyusunan-lk-2018.pptxImanSantosa9
 
01. Kebijakan akuntansi Pendapatan.pdf
01. Kebijakan akuntansi Pendapatan.pdf01. Kebijakan akuntansi Pendapatan.pdf
01. Kebijakan akuntansi Pendapatan.pdfImanSantosa9
 

More from ImanSantosa9 (10)

design page template ppt tahun 2024.pptx
design page template ppt tahun 2024.pptxdesign page template ppt tahun 2024.pptx
design page template ppt tahun 2024.pptx
 
contoh template Basic presentation.pptx
contoh template  Basic presentation.pptxcontoh template  Basic presentation.pptx
contoh template Basic presentation.pptx
 
slide TEKNIK PENYUSUNAN RKA-DPA SKPD.pptx
slide TEKNIK PENYUSUNAN RKA-DPA SKPD.pptxslide TEKNIK PENYUSUNAN RKA-DPA SKPD.pptx
slide TEKNIK PENYUSUNAN RKA-DPA SKPD.pptx
 
Pedoman penyusunan apbd tahun 2024 ok.pdf
Pedoman penyusunan apbd tahun 2024 ok.pdfPedoman penyusunan apbd tahun 2024 ok.pdf
Pedoman penyusunan apbd tahun 2024 ok.pdf
 
1. SOSIALISASI FMIS Menu Akuntansi.pptx
1. SOSIALISASI FMIS Menu Akuntansi.pptx1. SOSIALISASI FMIS Menu Akuntansi.pptx
1. SOSIALISASI FMIS Menu Akuntansi.pptx
 
PPT.pptx
PPT.pptxPPT.pptx
PPT.pptx
 
tugas kelompok 5 oke.pptx
tugas kelompok 5 oke.pptxtugas kelompok 5 oke.pptx
tugas kelompok 5 oke.pptx
 
1.4.DPPK_BAPAK_KADIS_(SOSIALISASI_PP_71_2010_PEMKOT_SBY_20_jan_2014).ppt
1.4.DPPK_BAPAK_KADIS_(SOSIALISASI_PP_71_2010_PEMKOT_SBY_20_jan_2014).ppt1.4.DPPK_BAPAK_KADIS_(SOSIALISASI_PP_71_2010_PEMKOT_SBY_20_jan_2014).ppt
1.4.DPPK_BAPAK_KADIS_(SOSIALISASI_PP_71_2010_PEMKOT_SBY_20_jan_2014).ppt
 
bpkad.kebumenkab.go.id.201218-ppt-bintek-penyusunan-lk-2018.pptx
bpkad.kebumenkab.go.id.201218-ppt-bintek-penyusunan-lk-2018.pptxbpkad.kebumenkab.go.id.201218-ppt-bintek-penyusunan-lk-2018.pptx
bpkad.kebumenkab.go.id.201218-ppt-bintek-penyusunan-lk-2018.pptx
 
01. Kebijakan akuntansi Pendapatan.pdf
01. Kebijakan akuntansi Pendapatan.pdf01. Kebijakan akuntansi Pendapatan.pdf
01. Kebijakan akuntansi Pendapatan.pdf
 

Recently uploaded

Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 

Recently uploaded (8)

Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 

OPTIMALKAN BMD

  • 1. PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN BARANG MILIK DAERAH copyright: Amanah/081230352007 1
  • 2. * *PP 27 T ahun 2014 tentang Pengelolan Barang Milik Negara/Daera; *PP 84 T ahun 2014 T entang Penjualan Barang Milik Negara/Daerah Berupa Kendaraan Perorangan Dinas; *Permendagri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan BMD; *Permendagri Nomor 108 Tahun 2016 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMD; *Permendagri Nomor 21 T ahun 2018 tentang Penilai BMD di Lingkungan Pemerintah Daerah; dan *Permendagri Nomor 1 Tahun 2019 tentang Penyusutan BMD.
  • 3. copyright: Amanah/081230352007 RUANG LINGKUP • pejabat pengelola barang milik daerah; • perencanaan kebutuhan dan penganggaran; • pengadaan; • penggunaan; • pemanfaatan; • pengamanan dan pemeliharaan; • penilaian; • pemindahtanganan; • pemusnahan; • penghapusan; • penatausahaan; • pembinaan, pengawasan dan pengendalian; • pengelolaan barang milik daerah pada SKPD yang menggunakan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah: • barang milik daerah berupa rumah negara; dan • ganti rugi dan sanksi. 3
  • 4. BARANG MILIK DAERAH 1. Dibeli/ diperoleh APBD 2. Perolehan lainnya yang sah.  BMD yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD, dilengkapi dokumen pengadaan  BMD yang berasal dari perolehan lainnya yang sah dilengkapi dokumen perolehana  BMD bersifat berwujud maupun tidak berwujud. Barang milik daerah yang berasal dari perolehan lainnya yang sah, meliputi: 1. barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis; 2. barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak; 3. barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; 4. barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; atau 5. barang yang diperoleh kembali dari hasil divestasi atas penyertaan modal pemerintah daerah. 4
  • 5. *Status Penggunaan Bentuk Penetapan Status Penggunaan: a. Penetapan Status Penggunaan BMD b. Pengalihan Status Penggunaan BMD c. Penggunaan Sementara BMD BMD d. Penggunaan BMD untuk dioperasionalkan Pihak Lain. Penggunaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pengguna Barang dalam mengelola dan menatausahakan barang milik daerah yang sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD yang bersangkutan Pasal 1 angka 31 Permendagri 19/2016  Penetapan status penggunaan tidak berlaku pada Barang pesediaan, KDP dan barang yang dari awalnya direncanakan untuk hibah dan Aset Tetap Renovasi copyright: Amanah/081230352007 5
  • 6. Penetapan status penggunaan BMD berupa tanah dan/atau bangunan dilakukan apabila diperlukan untuk kepentingan penyelenggaraan TUSI Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang yang bersangkutan Pengguna Barang wajib menyerahkan barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak digunakan dalam penyelenggaraan TUSI Pengguna Barang kepada Gubernur/Bupati/Walikota melalui Pengelola Barang Dikecualikan dari ketentuan, apabila tanah dan/atau bangunan telah direncanakan untuk digunakan atau dimanfaatkan dalam jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/ Walikota 6 Copyright- Amanah/081230352007
  • 7. PRINSIP UMUM PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN Gubernur/Bupati/Walikota mencabut status penggunaan atas barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak digunakan dalam penyelenggaraan TUSI Pengguna Barang. Apabila tidak diserahkan kepada Gubernur/Bupati/Walikota, Pengguna Barang dikenakan sanksi berupa pembekuan dana pemeliharaan atas BMD berkenaan  (Psl 46 Permendagri 19/2016) Copyright – Material assets are intended for training and educational purposes only. Do not copy or distribute to any third parties without author permission 7 Copyright- Amanah/081230352007
  • 8. * PEMANFAATAN Pemanfaatan adalah pendayagunaan barang milik daerah yang tidak digunakan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD dan/atau optimalisasi barang milik daerah dengan tidak mengubah status kepemilikan. Pasal 1 angka 32 Permendagri 19/2016 copyright: Amanah/081230352007 8
  • 10. copyright: Amanah/081230352007 * Prinsip Umum Pemanfaatan Pemanfaatan BMD dilaksanakan berdasarkan pertimbangan teknis dengan memperhatikan kepentingan daerah dan kepentingan umum. Pemanfaatan BMD dapat dilakukan sepanjang tidak mengganggu pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pemanfaatan BMD dilakukan tanpa memerlukan persetujuan DPRD. Biaya pemeliharaan dan pengamanan barang milik daerah serta biaya pelaksanaan yang menjadi objek pemanfaatan dibebankan pada mitra pemanfaatan. 10
  • 11. Biaya persiapan pemanfaataan barang milik daerah sampai dengan penunjukkan mitra Pemanfaatan dibebankan pada APBD. Pendapatan daerah dari pemanfaatan BMD merupakan penerimaan daerah yang wajib disetorkan seluruhnya ke rekening Kas Umum Daerah. Pendapatan daerah dari pemanfaatan barang milik daerah dalam rangka selain penyelenggaraan tugas dan fungsi BLUD merupakan penerimaan daerah yang disetorkan seluruhnya ke rekening Kas Umum Daerah BMD yang menjadi objek Pemanfaatan dilarang dijaminkan atau digadaikan. BMD yang merupakan objek retribusi daerah tidak dapat dikenakan sebagai objek pemanfaatan BMD copyright: Amanah/081230352007 11
  • 12. PEMILIHAN MITRA PERMANFAATAN amanahdj01@gmail.com - Copyright – Material assets are intended for training and educational purposes only. Do not detail, copy or distribute to any third parties without author permission PRINSIP PEMILHAN MITRA  dilaksanakan secara terbuka (Tender) kecuali KSP yang bersifat khusus;  sekurang-kurangnya diikuti oleh 3 (tiga) peserta;  memperoleh manfaat yang optimal bagi daerah;  dilaksanakan oleh panitia pemilihan yang memiliki integritas, handal dan kompeten;  tertib administrasi; dan  tertib pelaporan. PELAKSANA PEMILHAN MITRA BGS/BSG ATAU KSP PENGELOLA BARANG • Pengelola Barang; dan • panitia pemilihan yang dibentuk oleh Pengelola Barang copyright: Amanah/081230352007 PENGGUNA BARANG • Pengguna Barang; dan • panitia pemilihan yang dibentuk oleh Pengguna Barang 12
  • 13. Sewa  Sewa adalah pemanfaatan barang milik daerah oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunai  Jangka waktu 5 (lima) Tahun dan dapat diperpanjang dan > 5 Tahun untuk Kerjasama Infrastruktur, karakteristik tertentu dan ditentukan oleh Undang-undang.  Persetujuan : BMD pada Pengelola Barang Persetujuan Gubernur/Bupati/Walikota, dan BMD di Pengguna Barang Persetujuan Pengelola Barang.  Pembayaran sewa: Sekaligus secara tunai paling lambat 2 (dua) hari kerja sebelum ditandatangi perjanjian sewa Kecuali penyetoran uang sewa BMD untuk KSPI.
  • 14. PERIODESITAS SEWA: Per Tahun Per Bulan Per Jam Per Hari Jangka waktu sewa BMD dalam rangka kerja sama infrastruktur paling lama 10 (sepuluh) tahun dan JANGKA WAKTU SEWA BMD dan dapat dapat lebih dari 5 (lima) tahun diperpanjang : a. kerja sama infrastruktur; b. kegiatan dengan karakteristik usaha yang memerlukan waktu sewa lebih dari 5 (lima) tahun; (Berdasarkan Hasil kajian) c. ditentukan lain dalam Undang-Undang paling lama 5 (lima) tahun sejak ditandatangani perjanjian dan dapat diperpanjang Dapat dapa c t o p d y i r p i g e h r t : p A a m n a j n a a n h / g 0 8 1 1 2 ( 3 s 0 a 3 t 5 u 2 0 ) 0 k 7 ali. 14
  • 15. Pinjam Pakai  Pinjam pakai adalah penyerahan penggunaan Barang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah jangka waktu tersebut berakhir diserahkan kembali kepada Gubernur/Bupati/Walikota.  Objek : sebagian/se;uruh tanah dan/atau bangunan dan selain tanah dan/atau bangunan  Pinjam Pakai Barang Milik Daerah dilaksanakan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah atau antar Pemerintah Daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan  Jangka waktu 5 (lima) Tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali dengan Persetujuan Gubernur/Bupati/Walikota
  • 16. Penyerahan penggunaan BMD antar Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah; atau antar Pemerintah Daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah jangka waktu berakhir BMD diserahkan kembali kepada Pemerintah Daerah. PINJAM PAKAI BMD PINJAM PAKAI PERTIMBANGAN PELAKSANAAN mengoptimalkan barang milik daerah yang belum atau tidak dilakukan penggunaan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi Pengguna Barang; dan menunjang pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah. copyright: Amanah/081230352007 dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan Gubernur/Bup16ati/Walikota
  • 17. KSP  Kerja Sama Pemanfaatan yang selanjutnya disingkat KSP adalah pendayagunaan barang milik daerah oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka peningkatan pendapatan daerah atau sumber pembiayaan lainnya.  Dilaksanakan dalam rangka:  mengoptimalkan daya guna dan hasil guna barang milik daerah; dan/atau  meningkatkan penerimaan pendapatan daerah.  Objek : Tanah dan/Bangunan dan Selain Tanah dan/ Bangunan.  dilaksanakan apabila tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana dalam APBD untuk memenuhi biaya operasional, pemeliharaan, dan/atau perbaikan yang diperlukan terhadap barang milik daerah yang dikerjasamakan  Persetujuan : BMD pada Pengelola Barang Persetujuan Gubernur/Bupati/ Walikota, dan BMD di Pengguna Barang Persetujuan Pengelola Barang setelah mendapat pertimbangan
  • 18.  Pemilihan Mitra dapat dilakukan penunjukan langsung untuk yang bersifat khusus.  Jangka Waktu 30 (tiga puluh) tahun sejak perjanjian dan dapat diperpanjang serta KSP untuk penyediaan infrastruktur paling lama 50 (lima puluh) tahun dan dapat diperpanjang Mitra KSP wajib menyetorkan kontribusi tetap selama jangka waktu pengoperasian dan pembagian keuntungan KSP
  • 19. KSP tidak mengubah status BMD  Tanah, gedung, bangunan, sarana dan fasilitas yang dibangun oleh Mitra KSP menjadi BMD sejak diserahkan kepada Pemda sesuai perjanjian atau pada saat berakhirnya perjanjian Biaya persiapan KSP yang dikeluarkan oleh Pengelola Barang atau Pengguna Barang s.d. Penunjukan Mitra KSP dibebankan pada APBD Biaya persiapan KSP yang terjadi setelah ditetapkannya Mitra KSP dibebankan pada Mitra KSP Mitra KSP ditentukan melalui tender, kecuali BMD yang bersifat khusus KSP BMD copyright: Amanah/081230352007 19
  • 20. *JANGKA WAKTU KSP: *Paling lama 30 (tiga puluh) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian KSP dan dapat diperpanjang *Jangka waktu KSP BMD untuk penyediaan infrastruktur paling lama 50 (lima puluh) tahun sejak perjanjian KSP ditandatangani dan dapat diperpanjang *PERPANJANGAN KSP  Permohonan persetujuan perpanjangan jangka waktu KSP paling lambat 2 (dua) tahun sebelum jangka waktu berakhir, dengan pertimbangan:  sepanjang tidak mengganggu pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan daerah; dan  selama pelaksanaan KSP terdahulu, mitra KSP mematuhi peraturan dan perjanjian KSP KSP BMD copyright: Amanah/081230352007 20
  • 21. BGS/BSG  Bangun Guna Serah yang selanjutnya disingkat BGS adalah pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati, untuk selanjutnya diserahkan kembali tanah beserta bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya setelah berakhirnya jangka waktu.  Bangun Serah Guna yang selanjutnya disingkat BSG adalah pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, dan setelah selesai pembangunannya diserahkan untuk didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang disepakati.
  • 22.  BGS/BSG barang milik daerah dilaksanakan dengan pertimbangan . a. Pengguna Barang memerlukan bangunan dan fasilitas bagi penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk kepentingan pelayanan umum dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi; dan b. tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana dalam APBD untuk penyediaan bangunan dan fasilitas tersebut.  Objek berupaTanah pada Pengelola Barang/Pengguna Barang  Pihak yang dapat melakukan BGS/BSG adalah Pengelola Barang setelah persetujuan Gubernur/Bupati/Walikota  Mitra BGS atau mitra BSG selama jangka waktu pengoperasian wajib membayar kontribusi ke rekening Kas Umum Daerah setiap tahun sesuai besaran yang telah ditetapkan .  Jangka waktu BGS/BSG paling lama 30 (tiga puluh) tahun sejak perjanjian ditandatangani dan hanya berlaku untuk 1 (satu) kali perjanjian dan tidak dapat dilakukan perpanjangan.
  • 23. Kewajiban Mitra BGS/BSG: a. Wajib membayar kontribusi ke Rekening Kas Umum Daerah setiap tahun; b. Wajib memelihara objek BGS/BSG. c. Tidak menjaminkan, menggadaikan dan/atau memindahtangankan: 1. Tanah yang menjadi Objek BGS/BSG; 2. Hasil BGS yang digunakan langsung untuk TUSI 3. Hasil BSG BGS/BSG BMD copyright: Amanah/081230352007 23
  • 24. *PEMILIHAN MITRA BGS/BSG Melalui Tender (Pasal 94-110) *Hasil Pemilihan Mitra BGS/BSG ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota (pasal 228) *JANGKA WAKTU BGS/BSG  Jangka waktu BGS/BSG paling lama 30 (tiga puluh) tahun terhitung sejak perjanjian ditandatangani dan tidak dapat dilakukan perpanjangan BGS/BSG BMD copyright: Amanah/081230352007 24
  • 25. KSPI  Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur yang selanjutnya disingkat KSPI adalah kerjasama antara pemerintah dan badan usaha untuk kegiatan penyediaan infrastruktur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.  KSPI atas barang milik daerah dilakukan dengan pertimbangan. a. dalam rangka kepentingan umum dan/atau penyediaan infrastruktur guna mendukung tugas dan fungsi pemerintahan; b. tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana dalam APBD untuk penyediaan infrastruktur; dan c. termasuk dalam daftar prioritas program penyediaan infrastruktur yang ditetapkan oleh pemerintah.  Mitra KSPI selama jangka waktu KSPI c. dapat pembagian kelebihan keuntungan sepanjang terdapat dibebankan kelebihan keuntungan yang diperoleh dari yang ditentukan pada saat perjanjian dimulai (clawback).  Jangka waktu KSPI paling lama 50 (lima puluh) tahun sejak perjanjian ditandatangani dan dapat diperpanjang. Perpanjangan hanya dapat dilakukan apabila terjadi government force majeure, seperti dampak
  • 26. * New *JANGKA WAKTU KSPI: * Jangka waktu KSPI paling lama 50 (lima puluh) tahun dan dapat diperpanjang *PERPANJANGAN KSPI *Perpanjangan jangka waktu KSPI hanya dapat dilakukan apabila terjadi government force majeure, seperti dampak kebijakan pemerintah yang disebabkan oleh terjadinya krisis ekonomi, politik, sosial, dan keamanan. *Pihak yang dapat menjadi Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama: *Pihak yang dapat ditunjuk dan ditetapkan sebagai PJPK copyright: A m m a n e a h m / 0 8 p 1 e 2 3 d 0 o 3 5 m 2 0 a 0 n 7 i ketentuan perun2 d6 ang-undangan
  • 27. * New Hasil KSPI:  Barang hasil KSPI berupa infrastruktur beserta fasilitas yang dibangun mitra KSPI  Pembagian atas kelebihan keuntungan yang diperoleh (clawback) Formulasi dan/atau besaran clawback ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota copyright: Amanah/081230352007 27
  • 28. * New Infrastruktur Hasil KSPI:  Bangunan konstruksi infrastruktur beserta sarana dan prasarana;  Pengembangan infrastruktur berupa penambahan dan/atau peningkatan terhadap kapasitas, kuantitas, dan/atau kualitas infrastruktur;  Hasil penyediaan infrastruktur berupa penambahan dan/atau peningkatan terhadap kapasitas, kuantitas, dan/atau kualitas infrastruktur lainnya. Penyerahan hasil KSPI atas BMD kepada PJPK dan selanjutnya diserahkan kepada Gubernur/Bupati/Walikota Barang hasil KSPI atas BMD berupa infrastruktur menjadi BMD sejak diserahkan ke Pemda. copyright: Amanah/081230352007 28
  • 29.  Penilaian adalah proses kegiatan untuk memberikan suatu opini nilai atas suatu objek penilaian berupa barang milik daerah pada saat tertentu.  Penilai Pemerintah adalah Penilai Pemerintah Pusat dan Penilai Pemerintah Daerah  Penilaian BMD dalam rangka pemanfaatan dan pemindahtanganan: a.Penilaian untuk Tanah dan/atau Bangunan dilakukan oleh Penilai Pemerintah atau Penilai Publik yang ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota b.Penilaian untuk Selain Tanah dan/atau Bangunan oleh Tim yang dibentuk oleh Gubernur/Bupati/Walikota dapat melibatkan penilai yang ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota.  Penilaian dilakukan untuk penyusunan neraca, pemindahtanganan dan pemanfaatan, kecuali untuk pinjam pakai dan hibah. Penilaian