1. PenggunaanTeknologi Informasi Dalam E-Business
E-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkan
teknologi elektronik seperti komputer dan internet. E-business memungkinkan suatu perusahaan
untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien
dan fleksibel. Contoh dari e-business misalnya pembelian barang secara online melalui
www.tokopedia.com. Dari proses pemesanan barang, konfirmasi pembayaran, hingga konfirmasi
bahwa pengiriman barang tersebut sudah sampai kepada customer dilakukan secara elektronik.
Istilah e-commerce dan e-business mungkin kedengarannya sama tapi secara teknis
sebenarnya keduanya berbeda. Keduanya memang memiliki huruf “e” yang mengindikasikan
penggunaan elektronik termasuk internet dan EDI (Electronic Data Interchange) untuk
mengembangkan proses bisnis. Secara definisi e-commerce merupakan bagian dari e-business,
namun tidak semua e-business berarti e-commerce. E-commerce lebih sempit jika
dibandingkan dengan e-business, di mana e-commerce adalah sub perangkat dari e-business.
E-business memiliki ruang lingkup yang sangat luas, menunjuk kepada penggunaan teknologi
untuk menjalankan bisnis yang memberikan hasil, memberikan dampak yang besar kepada
bisnis secara keseluruhan. Sementara e-commerce mengacu kepada penggunaan internet
untuk belanja online, seperti untuk belanja produk dan jasa. Contohnya terjadi ketika konsumen
mengorder tiket, buku atau hadiah, produk berwujud maupun tidak berwujud melalui internet.
Dalam Makalah “Implementasi E-Business di Indonesia” yang disusun oleh Muhammad
Fauzanul Hakim Abdurrahim dijelaskan beberapa pengertian E-Business sebagai berikut:
E-business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk melakukan transformasi
proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-business yang paling mudah terlihat adalah pembelian
barang secara online baik retail maupun grosir. (Samantha Shurety.1999. E-business with
Net.Commerce. Prentice Hall)
E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti
perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan
2. pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data
yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System: Foundation of E-Business.
Prentice Hall. 2002.)
E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari organisasi ke
konsumen. (Sid L. Huff, dkk. 2000. Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill)
Penggunaan internet dan teknologi digital lainnya untuk komunikasi, koordinasi, dan manajemen
organisasi. (Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon. 2001. Esssentials of Management
Information Systems: Organization and Technology in Networked Enterprise. Prentice Hall).
Definisi e-business menurut IBM adalah sebuah pendekatan yang aman, fleksibel, dan
terintegrasi untuk memberikan nilai bisnis yang berbeda dengan mengkombinasikan sistem dan
proses yang menjalankan operasi bisnis utama dengan pemanfaatan teknologi internet.
(Christoper Stoole. 2000. Ebusiness – Just What is It? http://ebusiness.about.com/industry).
Berdasarkan dari beberapa definisi e-bussines yang telah di kemukakan dapat dilihat bahwa
terdapat kesamaan yang ada pada tiap definisi-definisi di atas, kesamaan dari tiap definisi
dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yaitu pelaku e-business, alat atau media atau
sumber daya yang digunakan, objek atau kegiatan yang menjadi sasaran, tujuannya, dan
keuntungan yang diberikan, berikut adalah sudut pandang yang diperhitungkan dalam
menggabungkan definisi e-bussines:
1. Pelaku E-Business
ü Organisasi, konsumen, perusahaan, supllier, pekerja, rekan bisnis.
2. Alat/Media/Sumber Daya yang Digunakan
ü Teknologi informasi dan komunikasi
ü Komputer, data yang telah terkomputerisasi
ü internet
3. Kegiatan Sasaran
3. ü Kegiatan bisnis
ü Proses bisnis utama
ü Pembelian, penjualan,pelayanan, tran
Dari beberapa sudut pandang yang telah dijabarkan diatas maka akan mudah untuk
mendefinisikan e-bussines, yaitu : penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh
organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis
utama sehingga dapat memberikan keuntungan dapat berupa keamanan, fleksibilitas, integrasi,
optimasi, efisiensi, atau/dan peningkatan produktivitas dan profit.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa e-business merupakan bentuk sistem
informasi dalam kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dilakukan
dengan menggunakan teknologi elektronik. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk
berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan
fleksibel. e-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis
perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
Model E-Bussines
Model bisnis merupakan suatu abstraksi mengenai apa itu perusahaan dan cara perusahaan
menyampaikan produk atau jasa, menunjukkan bgaimana perusahaan menciptakan kekayaan.
Jadi dalam hal in model bisnis menggambarkan bagaimana perusahaan menghasilkan,
mengirimkan, dan menjual produk atau jasa, menunjukkan nilai kepada para pelanggan dan
bagaimana ia menciptakan kesejahteraan.
Strategi E-business
Strategi merupakan cara bagaimana mencapai tujuan. Berhubungan dengan masalah e-
business, starategi dapat dikatakan sebagai cara untuk mencapai tujuan dari kompetisi di dunia
bisnis (competitive advantage). E-business tidak dapat bekerja tanpa strategi (bisnis). Strategi
e-business dibutuhkan untuk mendukung arah strategis perusahaan secara keseluruhan. Oleh
sebab itu agar dapat sukses dalam e-business, organisasi perlu mengembangkan strategi e-
business.
4. Terdapat tiga strategi dasar dalam membangun e-business yang memiliki hubungan hierarki
atau berurutan. Strategi tersebut meliputi strategi analisa, strategi dalam pemilihan, dan strategi
implementasi.
Strategi analisa adalah strategi dimana organisasi menganalisa segala sesuatu dengan tepat
sesuai dengan tujuan e-businessnya. Strategi analisis ini dapat meliputi analisis lingkuangan
eksternal yang dapat meliputi analisa teknologi, ekonomi, politik, social serta analisis sumber
daya internal dapat meliputi analisis sumber daya, analisis competitor, dan juga yang tidak
kalah penting adalah analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threaths).
Berikut ini empat model umum strategi bisnis yang dapat dianalisis:
1. Low-Cost Leadership
Dalam strategi ini Sistem informasi diharapkan dapat mendukung dalam kegiatan memproduksi
produk, menganalisis data untuk penjualan tersetel dan teknik pemasaran. Selain itu dalam
strategi low-cost leadership ini diharapkan pula system informassi dapat mendukung layanan
pada lower-price dimana memungkinkan perusahaan untuk menganalisis pola pembelian
konsumen, selera, dan preferensi guna efisien layanan iklan dan pemasaran untuk target pasar
yang low-cost.
2. Product Differentiation
Strategi ini pada dasarnya adalah bagaimana menghasilkan suatu produk yang berbeda dengan
produk lain. Strategi ini menggunakan sistem informasi untuk memproduksi produk dan layanan
yang belum ada, new, fresh dan tentunya berbeda dengan produk-produk yang sudah ada.
Sebagai contoh, Google yang terus memperkenalkan layanan pencarian baru dan unik di situs
Web-nya, seperti Google Maps, Google Docs, Google Mail.
3. Focus on Market Niche
Strategi ini lebih menekankan pada bagaimana sistem informasi itu nantinya dapat focus pada
pangsa pasar tertentu dan dapat melayani yang lebih baik. Jadi dapat dikatakan strategi ini
memfokuskan bisnis pada a single market dengan produk dan layanan khusus.
5. 4. Strengthen Customer and Supplier Intimacy
Strategi ini lebih mengutamakan kekuatan hubungan baik dengan pemasok maupun pelanggan
atau partner. Sistem informasi diharapkan mampu mengembangkan kekuatan hubungan dan
loyalitas dengan partner baik itu customer maupun supplier agar nantinya dengan kekuatan
hubungan dan loyalitas dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi.
Setelah strategi analisis ini benar-benar matang maka strategi selanjutnya adalah strategi dalam
pengambilan keputusan atau strategi pemilihan, organisasi memilih dan memutuskan segala
sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan e-businessnya untuk selanjutnya
mengimplementasikan pilihan atau keputusan yang diambil strategi dalam kegiatan e-business
dari organisasi.
Membangun Sistem E-business
Membangun sistem e-business bukan hanya mengkomputerisasi sistem informasi bisnis yang
kemudian dihubungkan ke Internet. Jika pemahaman itu yang menjadi landasan dalam
membangun sistem e-business, maka niscaya sistem itu sulit untuk bertahan. Oleh sebab itu
sebelum membangun sistem e-business perlu menetapkan persiapan yang tepat menuju
pembangunan e-business. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan e-
business.
Visi dan prospek membangun e-business:
1. Adanya keinginan yang kuat dan konsisten untuk membangun hubungan langsung
dengan konsumen.
2. Pembangunan Jaringan Komunitas
3. Perluasan pasar
4. Masuk era persaingan global
Tahap-tahap Pembangunan Sistem
Tahap- tahap dalam pembentukan Sistem e-business:
6. 1. Mendayagunakan komputer personal, jaringan komputer dan internet seoptimal mungkin
2. Membangun halaman Web
Web merupakan salah satu wadah dimana e-business dapat dijalankan maka oleh sebab itu
perlu dibuat web dari e-business.
3. Membangun SI E-Business yang efektif
Pembangunan Sistem informasi ini dapat meliputi kegiatan merancang aliran data, prosedur
pengolahan dan aliran informasi. Untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan
efisiendiperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan
masingmasing organisasi. Guna dari sistem yang efektif dan efisien tidak lain untuk
mendapatkan keunggulan dalam berkompetisi
4. Mengembangkan SI yang bersifat inter platform
Sistem informasi diharapkan mampu menjembatani antar platform system informasi seperti
arsitektur komputer, sistem operasi atau bahasa pemrograman.
Metode Pembangunan Sistem
Metode yang paling sering digunakan dalam membangun e-business adalah metode daur
hidup. Metode ini cocok untuk pembangunan sistem e-business, karena memiliki beberapa
karakteristik yaitu proses dilakukan selangkah demi selangkah yang disertai dengan proses
dokumentasi yang rapi. Metode daur hdup terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu tahap
perencanaan, analisis, perancangan, penerapan, evaluasi, penggunaan, dan pemeliaraan. Pada
setiap tahapan dilakukan proses pendokumentasian atas segala yang telah dilakukan atau
disepakati.
A. Tahap Perencanaan
Tahap ini sangat penting karena pada tahap ini permasalahan yang sebenarnya didefinisikan
secara rinci dimana Pembuat sistem mencoba memahami permasalahan dan mendefinisikan
7. secara rinci, kemudian menentukan tujuan pembuatan sistem dan mengidentifikasi kendala-
kendala. Hasilnya berupa proposal proyek
B. Tahap Analisis
Pada tahap ini pembuat sistem akan menganalisis permasalahan dengan menyusun studi
kelayakan. Studi kelayakan ini menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan
serta untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai
dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan
serta dampak terhadap lingkungan sekeliling.
C. Tahap Perancangan
Tahap perancangan dalam membuat sistem informasi e-business ini dapat disebut juga sebagai
desain sistem. Dalam rancangan SI e-business harus memperhatikan kebutuhan perusahaan e-
business, kebutuhan operator, kebutuhan pemakai, dan kebutuhan teknis.
D. Tahap Penerapan (Implikasi)
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang telah disusun
sebelumnya agar dapat diwujudnyatakan. Implementasi untuk prosedur di dalam teknologi
komputer akan menggunakan bahasa computer. Sementara itu, untuk proses yang terdapat di
luar sistem komputer, disusunlah sebuah konvensi atau perjanjian atau tata tertib, agar setiap
orang yang terlibat dapat mengikuti alur yang telah ditetapkan. Untuk merealisasikan sistem
pada tahap pemaparan ini, ditempuh beberapa metode, antara lain, penggunaan paket aplikasi,
pengembangan oleh staf sendiri (insourcing), dan pengembangnan yang dilakukan dengan
kerjasama dari pihak luar seperti konsultan atau software house (outsourcing).
E. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun. Proses uji coba
diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi perangkat keras adalah:
· Kemampuan perangkat keras yang meliputi kecepatn proses dan distribusinya
· Seberapa besar biaya yang harus disediakannya untuk pengoperasian dan perawatan
sistem.
8. · Kompatibilitas perangkat keras terhadap sistem-sistem yang terkait, seberapa lama teknologi
yang digunakan akan bertahan.
· Sejauh mana pilihan-pilihan terhadap komputer yang digunakan, memperhatikan faktor-faktor
ergonomik.
· Tingkat kehandalan dan sekalabilitas jaringan komputer yang dibangun sebagai infrastruktur
sistem tersebut.
F. Tahap Pemeliharaan dan penggunaan
Pada tahap ini, sistem yang telah diuji coba dan dinyatakan lolos dapat mulai digunakan untuk
mengenal proses e-business yang sesungguhnya. Pemeliharaan sistem secara rutin dapat
meliputi penataan ulang database, membackup, dan scaning virus. Sementara itu, pemeliharaa
juga termasuk melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk menjaga kemuktahiran sistem, atau
pembetulan atas kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan belum diketahui sebelumnya.
Manajemen Teknologi E-business
Pada dasarnya dalam proses pembangunan dan pengembangan e-business diperlukan suatu
manajamen sistem informasi yang baik, efektif dan efisisen. Dalam proses pembangunan dan
pengembangan e-business, manajemen teknologi menjadi hal yang tidak kalah penting diantara
manajemen komponen system informasi yang lain. Teknologi informasi memiliki kontribusi
penting dalam menjalankan proses system informasi e-business. Teknologi informasi ini dapat
disebut sebagai supply atas demand of system information dalam e-business.
Manajemen teknologi dalam proses e-business ini pada umumnya dapat dikelompokkan dalam
dua perspektif, yaitu:
Perspektif Teknis
Dilihat dari sisi teknis, manajemen teknologi informasi dalam e-business dibagi kedalam dua
fungsi, yaitu fungsi penciptaan dan fungsi penyebaran.
9. Ø Fungsi Penciptaan
Dalam fungsi penciptaan, manajemen teknologi itu dapat berpacu pada aspek-aspek berikut:
· Teknologi informasi harus mampu menjadi medium atau sarana untuk mengubah
fakta-fakta atau kejadian-kejadian sehari-hari yang dijumpai dalam bisnis perusahaan ke dalam
format data kuantitatif. Ada dua cara umum yang biasa dipergunakan, yaitu secara manual dan
otomatis. Yang dimaksud dengan manual adalah dilibatkannya seorang user untuk melakukan
data entry terhadap fakta-fakta relevan di dalam aktivitas sehari-hari yang dipandang perlu
untuk direkam. Sementara yang dimaksud dengan cara otomatis di sini adalah jika berbagai
teknologi dipergunakan sebagai alat untuk merekam fakta dan mengubahnya menjadi data
tanpa harus melibatkan unsur manusia sebagai data entry.
· Teknologi harus mampu merubah data mentah yang telah dikumpulkan tersebut
menjadi informasi yang relevan bagi setiap penggunanya (stakeholders), yaitu manajemen, staf,
konsumen, mitra bisnis, pemilik perusahaan, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
· Teknologi mengolah informasi yang diperoleh dengan berbagai konteks organisasi yang
ada, menjadi sebuah knowledge yang dapat diakses oleh semua pihak di dalam perusahaan.
· Merubah knowledge menjadi wisdom merupakan tugas teknologi informasi yang
terakhir dalam proses penciptaan.
Ø Fungsi Penyebaran
Dilihat dari fungsi manajemen tekonologi e-business dapat meliputi kegiatan manajemen yang
berhubungan dengan aspek penyebaran sebagai berikut:
· Gathering. Teknologi informasi dikelola (manage) untuk mampu mengumpulkan entiti-
entiti tersebut dan meletakkannya di dalam suatu media penyimpan digital. Media penyimpan
tersebut harus mampu untuk menangkap berbagai karakteristik unik dari entiti-entiti terkait, yang
biasa direpresentasikan dalam berbagai bentuk format media (multi-media), seperti: teks, suara
(audio), citra (image), gambar bergerak (video), dan lain-lain.
· Organising. Untuk memudahkan pencarian terhadap entiti-entiti di kemudian hari,
teknologi informasi dimanage memiliki mekanisme baku dalam mengorganisasikan penyimpanan
entiti-entiti tersebut di dalam media penyimpan. Konsep-konsep struktur data, database, dan
10. sistem berkas merupakan dasar-dasar ilmu yang kerap dipergunakan sehubungan dengan
kebutuhan ini.
· Selecting. Di saat berbagai pihak di dalam perusahaan membutuhkan entity entiti
tersebut, teknologi informasi diciptakan untuk menyediakan fasilitas untuk memudahkan
pencarian dan pemilihan.
· Synthesizing. Teknologi informasi diciptaakan mampu memenuhi kebutuhan manajer ini
dalam menggabungkan beberapa entiti menjadi satu paket kesatuan yang terintegrasi.
· Distributing. Teknologi informasi dibuat dan dikelola dengan memiliki infrastruktur yang
dapat menyalurkan berbagai entiti dari tempat disimpannya entitientiti tersebut ke pihak-pihak
yang membutuhkannya.
Perspektif Manajerial
Dilihat dari sisi bisnis dan manajerial, terutama dalam kaitannya dengan Manajemen Supply
Chain, ada 4 (empat) peranan yang diharapkan perusahaan dari implementasi efektif sebuah
teknologi informasi.
Ø Minimize Risks
Setiap bisnis memiliki resiko, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor keuangan. Pada
umumnya resiko berasal dari adanya ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek
eksternal lain yang berada di luar kontrol perusahaan.
Ø Reduce Costs
Teknologi informasi diharapkan dapat berkotribusi dalam perbaikan efisiensi dan optimalisasi
proses-proses bisnis di perusahaan. Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam
berbagai usaha mengurangi biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan
berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
Ø Create New Realities
Dengan pesatnya perkembangan teknologi internet, telah mampu menciptakan suatu arena
bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-business semacam
ecommerce, e-procurement, e-customers, e-loyalty, dan lain-lain pada dasarnya meruapakan
11. suatu cara memandang baru di dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi
informasi.
Secara global, sebenarnya dimensi utama dari manejemen e-business adalah meliputi
tantangan-tantangan dalam hal system informasi dan teknologi informasi. Tantangan itu
meliputi:
· Pengelolaan Strategi Bisnis/TI
· Pengelolaan aplikasi-aplikasi bisnis
· Pengelolaan Platform Teknologi berbasis Internet
· Manajemen sumberdaya data
· Pengembangan system
Dari tantangan-tantangan yang ada, organisasi e-business diharapkan mampu menjawab
tantangan dengan system dan manajemen yang efektif dan efisien sesuai dengan tujuan
organisasi.
E-business memiliki karakteristik tujuan yang sama dengan bisnis secara konvensional, hanya
saja e-business memiliki cakupan yang berbeda. Bisnis mengandalkan pertemuan antar
pebisnis seperti halnya rapat ditempat khusus, atau sekadar untuk berkenalan dengan partner
bisnis, sedangkan e-business mengandalkan media internet sebagai sarana untuk memperoleh
tujuannya.