2. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Verbenaceae
Genus : Clerodendrum
Spesies : Clerodendrum japonicum
Sumber : Tjitrosoepomo, 2000
3. •Buta-buta lalat/ Bunga Pagoda
atau umum juga disebut dengan
bunga Senggugu atau Tumbak
Raja,
•Memiliki warna merah cerah
yang sangat menarik perhatian
•Bunganya banyak terdiri atas
bunga kecil-kecil yang bersusun
dan betumpuk menyusun
bentuk Pagoda atau Stupa.
Gambaran Umum Buta-buta lalat/ Bunga
Pagoda (Clerodendrum japonicum)
4. Kajian Botani Buta-buta lalat/ Bunga
Pagoda (Clerodendrum japonicum)
Dari hasil pengamatan
1. Didapatkan pada vegetasi
pemukiman
2. Memiliki bentuk hidup berupa
pohon kecil
3. Tipe percabangan pada batang
yaitu monopodial dengan arah
tumbuh batang tegak
4. Tinggi ±0,4 m, berdiameter ±
1,5 cm
5. •Bentuk daun bulat telur,
• Tepinya bergerigi,
•Ujung yang lancip
•Pangkal yang kasap.
•Berwarna hijau tua
•Tekstur tipis lunak
•Permukaannya licin
•Urat daunnya menyirip
•Panjang daun ± 14,4 cm
•Lebar ± 12 cm.
Morfologi daun
6. Morfologi Akar
Akar buta-buta lalat/
Pagoda berupa akar
tunggang berwarna coklat
kemerahan dengan sifat
geotrofisme artinya selalu
menuju ke dalam tanah.
7. • Pada saat pengambilan
sampel, tumbuhan tidak
sedang berbunga dan
berbuah sehingga tidak
diketahui keterangan-
keterangan mengenai
bunganya dan buahnya
• menurut Tjitrosoepomo
(1985) Bunga pagoda
merupakan bunga majemuk
tak berbatas, memiliki kaliks
dan corolla
Morfologi Bunga
8. Kajian Ekologi Buta-buta lalat/ Bunga
Pagoda (Clerodendrum japonicum)
Tanaman pagoda terdapat
dikawasan pekarangan.
• Intensitas cahaya berkisar
antara 11050 – 12060 Lux,
• suhu udara 310C,
• kecepatan angin antara
2.4 – 2.9 m/s,
• pH tanah sekitar 6.1 – 6.3.
• Tanahnya memiliki
kelembaban 62 – 63 %.
9. Kajian Farmakologi Buta-buta lalat/
Bunga Pagoda (Clerodendrum
japonicum)
Pada tanaman pagoda tidak ada manfaat khusus yang
diketahui responden
Menurut Setiwan (2000) :
• Akar rasanya pahit, sifatnya dingin.
• Akar bunga pagoda berkhasiat antiradang, peluruh kencing
(diuretic), menghilangkan bengkak, dan menghancurkan
darah beku.
• Daun rasanya manis, asam, agak kelat, sifatnya netral.
• Daun berkhasiatsebagai antiradang dan mengeluarkan
nanah.
• Bunga rasanya manis, sifatnya hangat, berkhasiat sedative,
dan menghentikan pendarahan (hemostatatis).
10. Kajian Antropologi Buta-buta lalat/
Bunga Pagoda (Clerodendrum
japonicum)
Menurut responden*
tidak digunakan bagian-
bagian tumbuhan Buta-
buta lalat/ Bunga Pagoda
sebagai bagian upacara
adat dalam pernikahan.
* Bapak Marhasan di Desa
Tiwingan Lama,
Kecamatan Aranio,
Kabupaten Banjar
11. Kajian Ekonomi Buta-buta lalat/ Bunga
Pagoda (Clerodendrum japonicum)
• Tumbuhan ini
didesa tersebut
tidak memiliki nilai
ekonomis karena
buah dari tanaman
ini tidak dijual.
12. Kajian Linguistik Buta-buta lalat/ Bunga
Pagoda (Clerodendrum japonicum)
• Tanaman ini memang
sudah memiliki nama
yang diberikan secara
turun temurun dari
orang tuanya terdahulu
dan sampai sekarang.
13. Kajian Konservasi Buta-buta lalat/ Bunga
Pagoda (Clerodendrum japonicum)
• Dari hasil wawancara dengan warga Desa
Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio, Kabupaten
Banjar tanaman pagoda ini tidak ada upaya
pelestarian tanaman dan tumbuhan dibiarkan
tumbuh liar