Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis limbah yang dihasilkan oleh industri mebel seperti potongan kayu, serbuk gergaji, dan limbah triplek serta dampaknya bagi lingkungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara pengolahan limbah tersebut menjadi barang kerajinan sehingga dapat mengurangi dampak negatifnya.
2. Latar Belakang
Industri mebel adalah salah satu bentuk industri yang
bergerak di bidang perkayuan. Dimana dalam hal ini pasti
juga akan menghasilkan berbagai jenis limbah dalam
pengolahannya.
Bagi masyarakat Indonesia limbah merupakan sesuatu
yang sangat kurang pengelolaannya, kesalahan dalam
mengelola akan menyebabkan limbah semakin berbahaya
bagi lingkungan dan masyarakat, sehingga menyebabkan
kerusakan lingkungan dan bahaya penyakit bagi
masyarakat, contohnya pencemaran lingkungan terutama
pencemaran pada air yang pada akhirnya menyebabkan
banjir disaat musim penghujan tiba. Limbah yang
biasanya muncul dari industri mebel antara lain adalah
limbah kayu, limbah bahan pelitur, dan limbah tiplek yang
berasal dari bahan dasar pohon.
3. Lanjutan Latar Belakang
Misalkan limbah tiplek, limbah industri
mebel dipandang oleh masyarakat
sebagai bahan yang sudah tidak bisa
dimanfaatkan, sehingga untuk
memaksimalkan pemanfaatan yang
memiliki nilai jual dan seni tinggi,
diperlukan kreatifitas dalam membentuk
kerajinan tangan tersebut. Atas dasar hal
tersebut, maka muncullah gagasan untuk
memanfaatkan limbah tiplek yang tidak
dimanfaatkan menjadi lebih bermanfaat.
4. Berdasarkan latar belakang pendahuluan
maka timbul rumusan masalah sebagai
berikut:
Apa jenis-jenis limbah yang dihasilkan oleh
industri mebel?
Bagaimanakah cara pengolahan limbah
industri tersebut agar tidak menimbulkan
masalah bagi lingkungan di sekitarnya?
5. Mengetahui jenis-jenis limbah/produk buangan dari
industri Mebel
Mengetahui masalah yang ditimbulkan oleh limbah
yang dihasilkan dari industri mebel
Mengetahui cara penanganan limbah tesebut
Mengetahui cara pengolahan dan pengelolaan limbah
hasil buangan industri mebel
6. Bagi Instansi :
Memahami betapa merugikannya limbah buangan
yang tidak diolah lebih lanjut.
Bagi Pembaca dan Peneliti:
Memahami cara pengurangan jumlah limbah dari
produksi mebel teutama limbah Triplek
Mengetahui cara pengolahan Limbah Mebel “ Triplek”
7. Tinjauan Kepustakaan
Mebel atau furnitur adalah perlengkapan rumah
yang mencakup semua barang seperti kursi ,
meja , dan lemari . Mebel berasal dari kata
movable, yang artinya bisa bergerak. Pada zaman
dahulu meja kursi dan lemari relatif mudah
digerakkan dari batu besar, tembok, dan atap.
Sedangkan kata furniture berasal dari bahasa
Prancis fourniture (1520-30 Masehi). Fourniture
mempunyai asal kata fournir yang artinya furnish
atau perabot rumah atau ruangan. Walaupun
mebel dan furniture punya arti yang beda, tetapi
yang ditunjuk sama yaitu meja, kursi, lemari, dan
seterusnya.
8. Lanjutan Tinjauan
Kepustakaan
Dalam kata lain, mebel atau furnitur
adalah semua benda yang ada di rumah
dan digunakan oleh penghuninya untuk
duduk, berbaring, ataupun menyimpan
benda kecil seperti pakaian atau cangkir
. Mebel terbuat dari kayu , papan , kulit ,
sekrup , dll.
Tahap-tahap aktifitas produksi pada
industri mebel adalah persiapan bahan
baku, proses produksi, dan pengemasan
produk.
9. Dalam kata lain, mebel atau furnitur adalah
semua benda yang ada di rumah dan
digunakan oleh penghuninya untuk duduk,
berbaring, ataupun menyimpan benda kecil
seperti pakaian atau cangkir . Mebel terbuat
dari kayu , papan , kulit , sekrup , dll.
Tahap-tahap aktifitas produksi pada industri
mebel adalah persiapan bahan baku, proses
produksi, dan pengemasan produk.
10. Lanjutan Tinjauan Kepustakaan
Limbah utama kayu, adalah :
• Potongan kayu dan serbuk gergaji sebagai bahan dasar
pembuatan perabot kayu.
• Limbah bahan finishing dan alat bantu lainnya.
• Limbah kimia sekunder sebagai hasil dari alat bantu dari
sebuah industri kayu
• Bahan pembantu lain seperti kardus, plastik pembungkus,
kertas amplas bekas, kain bekas untuk proses finishing, pisau
bekas dari mesin serut dan lainnya.
11. METODE PENGOLAHAN
• Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode eksperimentatif dengan membuat
berbagai alternatif aneka produk dengan
menggunakan bahan limbah kayu dengan
pertimbangan pada aspek-aspek dalam desain,
misalnya bentuk, ukuran, fungsi, tekstur,
finishing, dll
• Proses pembuatannya pun tidak sulit setelah
bahan – bahan terkumpul dan dipilah, kemudian
bahan triplek atau kayu ini di pola gambar sesuai
keinginan mulai bentuk kupu – kupu, Ikan hingga
patung atau jenis lainnya.
12. METODE PENGOLAHAN
Setelah itu hasil pola gambar telah terbentuk lalu dipotong
dengan menggunakan gergaji kecil, namun dalam proses
pemotongan ini perlu ketelitian ketekunan dan kesabaran
karena dalam proses ini cukup rumit salah sedikit gambar
yang telah terbentuk bisa rusak ataupun bahannya patah.
Kemudian untuk mempercantik hasil karya ini, kita dapat
mengecatnya dengan menggunakan cat kayu ataupun
menggunakan pernis. Setelah kering hiasan tersebut
dirangkai satu persatu dan siap menjadi hiasan dinding
rumah yang memiliki nilai artistik yang cukup tinggi.
Contoh Bentuk Pengolahan Limbah Mebel : klik disini
13. PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian ini dapat disimpulkan bahwa Limbah pada industri
mebel ada bermacam-macam, yaitu :
Potongan kayu, serbuk gergaji dan limbah triplek yang berasal dari
bahan dasar pohon
Limbah bahan finishing
Limbah kimia sekunder, contoh : limbah bahan pelitur
Dampak dari limbah-limbah tersebut adalah pada kebersihan lingkungan.
Dan untuk mengurangi bahaya yang ditimbulkan maka limbah triplek
tersebut dapat dijadikan sebagai hiasan rumah berupa barang-barang
kerajinan.
14. PENUTUP
SARAN
Perbandingan antara Limbah yang diolah
dengan limbah yang tidak
diolah/dibiarkan saja, jumlahnya sangat
jauh sekali. Sehingga sebisa mungkin kita
haarus menjaga kondisi lingkungan agsr
tetap baik dengan memperkecil
penggunaan limbah. Misalnya dengan
mencanangkan 4R(Reuse,Recycle,Reduce
dan Replace).