1. C. Proses Produksi Kerajinan Bahan Keras Alam
Bahan keras Alami maupun buatan dapat dibuat menjadi berbagai jenis produk
kerajinan, tergantung dari :
Bentuk dan jenis bahan
dipilih berdasarkan
(i) jenis bahan
(ii) karateristik bahan
Jenis teknik yang
digunakan tersebut
disesuaikan dengan
(i). jenis bahan
(ii). kemanfaatan
(iii). rancangan produk kerajinan.
2. Teknik yang
dapat
digunakan
(i) Kayu (Ukir/pahat, cukil, potong sambung, lukis dan bubut,
bakar. bor)
(ii) Bambu (Ukir, cukil, potong sambung, lukis, anyam, bubut
(iii) Rotan (potong sambung, anyam)
(iv) Kaca (potong sambung, patri, lukis, ukir, tiup)
(v) Logam (potong sambung, Las/solder, Cor, Etsa, Ukir tekan, bubut)
3. 1. Kerajinan Bahan Keras Alam
A. Kerajinan kayu.
Karena jenis kayu yang dihasilkan bermacam-macam dan setiap daerah berbeda, maka
produk kerajinan kayu yang dihasilkan juga sangat bervariasi, mengikuti teknik dan tekstur
kayu. jenis produk kerajinan Ukir sudah terkenal dan setiap daerah memiliki motif atau
corak ukir yang berbeda.
Setiap motif
mempunyai :
a. nilai keindahan
c. makna simbolis yang penuh perlambangan dan nasehat
b. keunikan
4. Bahan Produk
kerajinan kayu
a. Aneka kayu tergantung teknik dan rancangan.
b. Lem, Cat/pelitur dan bahan lainnya sesuai dengan
teknik dan rancangan.
Alat produk kerajinan kayu
a. Gergaji kayu
Gergaji kayu adalah perkakas berupa besi tipis bergigi tajam yang digunakan untuk
memotong atau pembelah kayu .
Macam-macam Gergaji
1.Gergaji Tangan (Hand Saw / Rip
Saw)
11. Proses/Teknik Pembuatan Kerajinan Kayu
Teknik pembuatan Kerajinan kayu (woodcraft), antara lain :
a. Teknik Ukir b. Teknik bubut c. Teknik potong sambung
d. Teknik Bor e. Teknik cukil f. Teknik bakar, dan lain-lain
Teknik Finishing juga beragam , antara lain :
a. Cat acrilic b. WoodStains c. Pelitur/Shellac
d. Varnish/Pernis e. Polyurethane f. Penghalusan, dan lain-lain
12. Ragam Hias dalam Produk Kerajinan kayu
Indonesia sangat kaya akan ragam hias kerajinan kayu, setiap daerah mempunyai ragam
hias yang berbeda dan masing-masing ragam hias terkandung makna simbol tertentu.
Contoh Ragam hias Nusantara :
Ragam Ukiran khas hias Papua
Seni ukir bagi suku Asmat lebih merupakan
sebuah perwujudan dari cara mereka dalam
mela kukan rirual untuk me- ngenang arwah
para leluhurnya yang selalu berjuang dalam
kehidup an yang akan membawa ke alam
kematian.
13. Ragam hias Ukiran Khas Padang (Sumatera Barat)
Sebagai ungkapan pepatah Minangkabau
“Alam memiliki makna yang mendalam
dengan segala bentuk sifat, serata segala
yang terjadi didalamnyayang dapat dijadi
kan sebagai pedoman, ajaran dan guru
14. Ragam Hias ukiran khas Jepara (Jawa Tengah)
Ragam hias Jepara , arah gerak garis ukiran
yang pasti ,mencerminkan adanya keteraturan,
kepastian yang sejalan dengan landasan pola
berpikir yang tumbuh didalam masyarakatnya
yang mentaati ajaran agamanya
15. Ragam hias ukira khas Toraja (Sulawesi Selatan)
Masing-masing ukiran memiliki makna
simbolis , jika diartikan semua melambang
kan nilai-nilai budaya dalam kehidupan
warga Toraja yang harus mematuhi
larangan adat dan mencintai alam tempat
tinggal
16. Ukiran gambar burung merupakan lambang
kehidupan, Garuda pulalah sebagai simbol
pengantar yang cepat dan selamat, motif
pohon dimaknai sebagai lambang
kemakmuran. oleh karena itu lambang ini
terdapat dalam ukiran Madura. Pada Motif
Ukir Madura merupakan gubahan dari daun
- daun yang lebar dan kaku. Motif ukir
Madura mengesankan adanya karakter
keras dan tegas.
Ragam Hias khas Madura (Jawa Timur)
17. B. Kerajinan Bambu
Istilah/nama lain bambu antara lain: Buluh, Aur, Eru, Pring (Jawa), Bulo (dari kata Abbulo
yang artinya berbatang bambu yang mempunyai makna persatuan menurut orang Makasar).
Pohon bambu di dunia ada 1500 spesies dimana 125 spesies asli tumbuh di Indonesia, antara
lain jenis bambu : Andong, Atter, tali, Apus, Petung, talang, tutul, cendani, cengkoreh, hitam,
dan lain-lain.
Sentra Kerajinan Bambu antara lain : Tasikmalaya Jawa barat, Jogya, dan lain-lain.
Beberapa Teknik pembuatan kerajinan bambu, antara lain : teknik anyaman, teknik tempel /
sambung, teknik ukir/cukil.
18. 1. Bahan pembuatan kerajinan Bambu
a. Batang bambu
1.Bambu hitam (Gigantochloa atroviolacea)
atau bambu Wulung
26. Cara menyiapkan bahan bambu untuk kerajinan bambu :
a. Pilih bambu yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua
b. Setelah ditebang, lalu potong sepanjang dua atau sampai tiga ruas
c. Simpan ditempat sejuk dan tegakkan hingga 5 sampai 6 hari
d. Pilihlah bambu yang memiliki ruas paling panjang agar mudah dibentuk
menjadi kerajinan apa saja.
27. C. Kerajinan Rotan
Rotan (rattan) termasuk jenis tanaman keluarga palma yang merambat dan dapat tumbuh
merambat mencapai 100 meter. Indonesia kaya akan rotan , hampir mencapai ± 30% produk
rotan dunia.
30. Tahapan-tahapan pemrosesan Rotan menjadi bahan baku kerajinan rotan :
a. Pembersihan batang rotan dari pelepah yang berduri
b. Penggorengan (Untuk rotan berukuran besar) Tujuannya untuk menurunkan kadar
air agar rotan cepat kering dan tidak berjamur. Dengan menggunakan Minyak tanah atau
campuran solar dengan minyak kelapa.
c. Penggosokan dan Pencucian. Hal tersebut dilakukan agar sisa kotoran terutama getah
yang menempel pada kulit rotan dapat dilepaskan sehingga kulit rotan dapat menjadi
bersih dan mengkilap.
d. Pengeringan . Setelah dicuci, rotan dikeringkan dengan cara dijemur pada panas
matahari dgn kadar air berkisar 15%-9%.
e. Pengupasan dan Pemolesan. Pengupasan dan Pemolesan dilakukan pada rotan yang
berukuran besar dengan keadaan kering. Untuk menghilangkan kulit tersebut sehingga
diameter dan warnanya menjadi seragam dan merata.
31. f. Pengasapan (untuk Rotan berukuran kecil). Pengasapan menggunakan belerang
dilakukan pada rotan berdiameter kecil dengan tujuannya agar rotan berwarna kuning
merata dan mengkilap. .
g. Pengawetan. Merupakan perlakuan kimia atau fisika terhadap rotan yang bertujuan
untuk meningkatkan masa pakai rotan. Selain berfungsi untuk mencegah kerusakan
pada rotan,
h. Pembengkokan /Pelengkungan dan atau Pelurusan. Dilakukan pada rotan yang berdia
meter besar sesuai dengan penggunaannya. Dilakukan dengan cara melunakkan rotan
dengan dengan uap air panas yang disebut steaming dengan tabung berbentuk
silinder. Untuk rotan berukuran kecil (rotan fitrit), sebelum digunakan sebainya
direndam di dalam air 1-2 menit agar rotan lentur dan mudah dibentuk.
Teknik pembentukan rotan dengan cara dianyam dan tempel dengan tahapan sbb :
a. Pembuatan kerangka b. Pengayaman c. Pengecatan d. Finishing