Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Filum Arthropoda
1. 1
Filum Arthropoda
Arthropods Phylum
Alfisyahrina
alfisyahrina.bio18@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas, berukuku dan bersegmen. Arthropoda
merupakan hewan tripoblastik selomata dan bilateral simetris. Tubuh Arthropoda terdiri dari kepala,
dada, dan abdomen yang keseluruhan dibungkus oleh zat kitin dan kerangka luar
(eksoskeleton). Umumnya diantara ruas-ruas terdapat bagian yang tidak memiliki zat kitin sehingga
ruas-ruastersebutmudah untuk digerakkan. Diwaktu tertentukulit dan tubuh Arthropoda mengalami
pergantian kulit (eksdisis). Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui struktur dasar, ciri-ciri dan
contoh spesies dari filum Arthropoda dengan metode observasi yaitu praktik dan pengamatan
langsung dengan menggunakan preparat yang telah disediakan oleh masing-masing kelompok.
Objek yang diamati adalah berbagai jenis hewan dari filum arthropoda. Hasil akhir dari praktikum
ini dapat diketahui struktur, ciri-ciri dan bentuk tubuh dari hewan kelompok filum arthropoda.
Kata kunci:Arthropoda, Tripoblastik, bilateral
Abstract
Arthropods are animals with broad legs, berukuku and segmented. Arthropods are
symmetrical tripoblastic and bilateral symmetrical animals. The Arthropod body consists of the
head,chest,andabdomen which iscompletely coveredby chitinandthe outerskeleton(exoskeleton).
Generally,there are parts that do not have chitin among the segments so that the segments are easy
to move. At a certain time the skin and body Arthropoda undergo skin replacement (eksdisis). This
practicum aims to find out the basic structure, characteristics and examples of species from the
Arthropod phylum by the observation method that is practice and direct observation using
preparations that have been provided by each group. The object observed was various types of
animals from the arthropod phylum. The final result of this practicumcan be seen the structure,
characteristicsand body shape of the arthropod phylumgroup animals.
Keywords: Arthropods, Tripoblastic, bilateral
2. Alfisyahrina:Filum Arthropoda
2
Pendahuluan
Invertebrata terdiri atas delapan filum,
yaitu Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes,
Nemathelminthes, Annelida, Mollusca,
Arthropoda, dan Echinodermata.
Keanekaragaman hewan-hewan invertebrata
dapat dijumpai di laut (Faridah, 2014, p.580).
Taksonomi Invertebrata membahas
tentang penyusunan organisme-organisme ke
dalam kelompok-kelompok yang tepatdengan
menggunakan nama-nama yang sesuai dan
benarberdasarkanciri-ciri, dankesamaansifat
(Kusumaningrum, 2015, p. 24).
Ciri utama hewan yang termasuk dalam
filum Arthropoda adalah kaki yang tersusun
atas ruas-ruas. Jumlah spesies dalam filum ini
lebih melimpah dibandingkan dengan filum
yang lain (Novitasary, 2014, p. 411).
Anggota dari filum Arthropoda
merupakan hewan yang kakinya bersegmen-
segmen, tubuhnya simetris bilateral yang juga
biasanya terdiri dari sederatan segmen. Pada
setiap segmen atau beberapa segmen terdapat
sepasang appendage/embelan bagian tubuh
yang menonjol dan mempunyai ujung bebas
misalnya anggota tubuh). Terdapat rangka
luar dari kitin yang fleksibel untuk
memudahkan pergerakan bagian segmen
tubuhnya (Rusyana, 2018, p.141).
Udang air tawar adalah anggota dari
ordo Decapoda, sub filum Malacostraca, dan
kelas Crustacea yang terdiri dari famili
Palaemonidae, Atyidae dan Alpheidae. Udang
air tawar mempunyai peranan penting dalam
menjaga keseimbangan ekosistem, karena
perannya sebagai salah satu komponen dalam
rantai makanan (Mulyati, 2016, p. 84).
Metode/Cara Kerja
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan di
Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh pada
hari Senin, 11 November 2019 pukul 09.50-
11.30 WIB.
Target/Subjek/Populasi/Sampel
Target atau tujuan dari praktikum ini
adalah untuk mengetahui berbagai anggota
dari filum Arthropoda dan untuk mengenal
ciri-ciri yang dimiliki dari anggota masing-
masing kelas, ordo dan famili masing-masing.
Pada praktikum ini subjek yang
digunakan adalah kaki seribu (Julus virgatus)
dan udang (Panaesus sp.).
Prosedur
Praktikum kali ini menggunakan bahan
yang disediakan dari pihak Laboratorium.
Dalam praktikum kali ini akan mengamati
tentang filum Uniramia/Arthropoda dengan
cara mengamati struktur, ciri-ciri dan bentuk
tubuh masing-masing hewan dari filum
tersebut. Kemudian dibuat tabel pengamatan
dan gambar dengan pensil.
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
Data
Bahan yang digunakan pada praktikum
kali ini disediakan oleh masing-masing
kelompok.
Teknik Analisis Data
Pada praktikum Arthropoda, metode
yang digunakan adalah metode deskriptif
yang berupa teknik analisis data kualitatif.
Bentuk penyajiannya berupa naratif (bentuk
catatan hasil percobaan), dan gambar hasil
pengamatan.
Hasil dan Pembahasan
Praktikum ini membahas tentang filum
Uniramia/Arthropoda. Dari hasil pengamatan
yang telah dilakukan terhadap filum ini, dapat
diketahui struktur, ciri-ciri dan bentuk tubuh
dari hewan kelompok filum arthropoda.
Arthropoda berasal dari kata Arthon
yang berarti segmen dan Pous yang berarti
kaki. Jadi Arthropoda adalah hewanyang kaki
dan tubuhnya beruas, tubuhnya simetris
bilateral yang juga biasanya terdiri dari
sederetan segmen. Pada setiap segmen atau
beberapa segmen terdapat sepasang embelean
(bagian tubuh yang menojol dan mempunyai
ujung bebas misalnya anggota tubuh).
Terdapat rangka luar dari kitin yang fleksibel
untuk memudahkan pergerakan bagian
segmen tubuhnya (Juliana, 2011, p.41).
3. Alfisyahrina:Filum Arthropoda
3
Artthropoda memiliki tiga lapisan kulit
atau disebut dengan tripoblastik, yaitu sepal
(kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut).
Pada filum Arthropoda memiliki alat
pencernaan yang lengkap yaitu dari mulut
sampai ke anus. Memiliki sistem ekskresi
berupa kelenjar malpigi. Alat reproduksi pada
filum ini hemaprodit. Habitat dari filum ini
ada di air dan udara. Jika hewa yang hidup di
udara bernafas trakea, sedangkan di air
bernafas dengan insang. Namun pada
umumnya filum Artropoda bernafas dengan
insang. Arthropoda juga merupakan jenis
hewan yang paling banyak pada Invertebrata
(Yusmiah , 2011, p.96).
Epifauna adalah tanah yang paling
banyak mendominasi kelas insekta. Hal ini
menyatakan bahwa insekta merupakan
golongan hewan yang paling dominan di
muka bumi ini dan populasinya melebihi
populasi hewan yang lain. Arachnida
memiliki kepadatan populasi yang sangat
tinggi. Umumnya baik yang hidup didalam
tanah maupun di permukaan tanah ada yang
tinggal sementara da nada yang bersifat
menetap (Sundari, 2013, pp. 86-89).
Peranan Arthropoda di alam
diantaranya adalah sebagai perombak bahan
organik, penyerbuk pada tanaman, musuh
alami hama dan sebagai perusak tanaman.
Salah satu arthropoda yang berguna dan
penting adalah sebagai predator serangga
hama yaitu laba-laba. Laba-laba adalah
predator polifagus terutama terhadapserangga
yang dapat mengendalikan populasi serangga
seperti yang dinyatakan oleh dan habitat laba-
laba dapat ditemukan pada berbagai ekosistem
terrestrial baik yang jarang dirambah manusia
maupun sering di rambah (Soedijo, 2015, pp.
1307-1311).
Arthropoda adalah salah satu filum
dalam kingdom animalia yang merupakan
filum terbesar dalam pengelompokkan
makhluk hidup. Anggota filum Arthropoda
mencapai 80% dari seluruh makhluk hidup di
muka bumi. Secara bahasa, kata Arthropoda
berasal dari bahasa Yunani, “Arthro” artinya
ruas dan podos yang berarti kaki. Oleh karena
itu arthropoda juga dikenal dengan sebutan
hewan beruas-ruas atau hewan tersegmentasi.
Secara umum, Arthropoda memiliki
tubuh yang terbagimenjadi tiga segmen utama,
yaitu kepala, dada (thoraks) dan Perut
(Abdomen). Tubuh Arthropoda berbentuk
simetri bilateral, artinya apabila tubuhnya
dipotong melalui mulut dan anus,maka hewan
ini akan terbagi menjadi dua bagian kiri dan
kanan yang sama persis. Arthropoda memiliki
eksoskeleton, yaitu pelindung atau kerangka
luar tubuh keras dan kuat yang terbuat dari zat
kitin. Umumnya diantara segmen tubuhnya,
ada bagian yang tidak mengandung zat kitin
sehingga mudah untuk melakukan pergerakan.
Pada Praktikum pengamatan filum
Uniramia/Arthropoda dilakukan pada spesies
kaki seribu (Julus virgatus).Keluwing adalah
jenis hewan yang termasuk dalam suku kaki
sejuta (Diplopoda) dan kelas kaki seribu
(Myriapoda). Panjang tubuhnya 150 mm,
dengan garis tengah 10 mm, terdiri atas 30
ruas, masing-masing berkaki 2 pasang,
berwarna kehitaman dengan kaki merah
atau kuning. Kepalanya bulat dan gerakannya
lambat. Bila tersentuh cepat menggulung
diri. Makan daun-daun kering, kadang-
kadang juga bagian tumbuhan hidup.
Umumnya hewan ini mencari makan
pada malam hari, tetapi kadang-kadang dapat
ditemukan berkeliaran pada pagi hari.
Keluwing berkembang biak dalam liang
dengan bertelur, setelah bertelur liangnya
ditutup, kemudian ditinggalkan. Keluwing
sebagian besar waktunya di bawah tanah
membentuk gua-gua bawah tanah dan
terowongan untuk beristirahat. Keluwing
adalah herbivora, makan tumbuhan untuk
mendapatkan semua nutrisi yang mereka
butuhkan.
Kaki seribu (Julus virgatus) secara
anatomi memiliki pembuluh darah yang
berfungsi mengedarkan darah ke seluruh
tubuh, memiliki kelenjar malphigi dan hati
sebagai organ ekskresi untuk mengeluarkan
sisa metabolisme, testis dan vesikula
seminalis yang berfungsi sebagai organ
reproduksi, saluran pembuangan (anus)
4. Alfisyahrina:Filum Arthropoda
4
sebagaitempat pengeluaran sisa-sisa makanan,
kelenjar mandibula sebagai salah satu organ
penghasilkan kelenjar yang membantu dalam
pencernaan.
Organ ekskresi kaki seribu (Julus
virgatus) berupa dua pasang pembuluh
malpighi yang bertugas mengeluarkan cairan
yang mengandung unsur nitrogen (N).
Sementara sistem saraf kaki seribu (Julus
virgatus) disebut saraf tangga tali dengan alat
penerima rangsang berupa satu pasang mata
tunggal dan satu pasang antena sebagai alat
peraba.
Sistem peredaran darah kaki seribu
(Julus virgatus) yaitu darah tidak berwarna
merah karena tidak mengandung hemoglobin
(HB),melainkan hemosiasin yang larut dalam
plasma. Dari jantung dara dipompa kedalam
arteri ke tiap segmen, dan kembali ke jantung
lewat hemosoel (rongga tubuh yang
mengambi bagian dalam peredaran darah).
Habitat kaki seribu (Julus virgatus)
yaitu hidup didarat tempat gelap seperti di
dalam gua dan pada daerah yang lembab
seperti pada dedauann mati dan serasah kayu.
Kaki seribu (Julus virgatus) berperan
dalam mengendalikan pertumbuhan
berbahaya dari jamur dan bakteri yang
merusak. Ketika jumlah kaki seribu rendah,
ketidakseimbangan antara predator dan
mangsa dapat menyebabkan mikroorganisme
berbahaya untuk berkembang, dan dapat
menjadi sulit untuk mengelola wabah dan
penyakit melalui proses alam.
Gambar 1. Kaki Seribu (Julus virgatus)
Sumber: Pribadi
Tubuh udang terdiri atas sefalotoraks
dan abdomen. Sefalotoraks (kepala dada)
merupakan penyatuan bagian kepala dan
badan. Udang memiliki rangka luar dari kitin
yang keras. Rangka luar yang keras ini karena
mengandung zat kapur. Dibagian kepala
terdapat sepasang mandibula dan dua pasang
maksila. Pada setiap segmen abdomen
terdapat kaki renang. Pada ujung abdomen
terdapat kaki daun (uropod). Uropod terletak
di antara sisi ekor yang mendatar (telson).
Makananudang berupa bangkai hewan-
hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan
berupa mulut terletak pada bagian anterior
tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung,
usus dan anus terletak di bagian posterior.
Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau
hati yang terletak di kepala-dada di kedua sisi
abdomen. Sisa pencernaan selain dibuang
melalui anus, juga dibuang melalui alat
eksresi disebut kelenjar hijau yang terletak di
dalam kepala.
Susunan saraf udang adalah tangga tali.
Ganglion otak berhubungan dengan alat
indera yaitu antena (alat peraba), statocyst
(alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet)
yang bertangkai.
Sistem peredaran darah Crustacea
disebut peredaran darah terbuka. Artinya
darah beredar tanpa melalui pembuluh darah.
Darah tidak mengandung haemoglobin,
melainkan hemosianin yang daya ikatnya
terhadap O2 (oksigen) rendah.
Pada umumnya Crustacea bernafas
dengan insang. Kecuali Crustacea yang
bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh
permukaan tubuhnya.
Gambar 2. Udang (Panaesus sp.)
Sumber: Pribadi
5. Alfisyahrina:Filum Arthropoda
5
Simpulan dan Saran
Simpulan
Dari praktikum hari ini dapat diambil
beberapa kesimpulan yaitu Arthropoda
adalah hewan dengan kaki beruas-ruas,
berukuku dan bersegmen. Arthropoda
merupakan hewan tripoblastik selomata dan
bilateral simetris. Tubuh Arthropoda terdiri
dari kepala, dada, dan abdomen yang
keseluruhan dibungkus oleh zat kitin dan
kerangka luar (eksoskeleton). Hasil akhir dari
praktikum ini dapat diketahui struktur, ciri-ciri
dan bentuk tubuh dari hewan kelompok filum
arthropoda.
Saran
Dalam melakukan praktikum sebaiknya
mahasiswa sudah memiliki pengetahuan dasar
tentang praktikum yang akan dilaksanakan,
agar saat melakukan praktikum mahasiswa
lebih mudah mengerti mengenai hal yang
sedang dipraktikumkan. Setiap pengamatan
harus dilakukan dengan teliti untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. Semoga
pada praktikum selanjutnya pengamatan
dilakukan dengan lebih teliti.
Daftar Pustaka
Campbell, Reece. 2008. Biologi Edisi
Kedelapan Jilid 2. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Faridah, L.A.T.P., & Reni A. 2014.
Pengembangan Ensiklopedia dan LKS
Invertebrata Laut Untuk Pembelajaran
Biologi. Jurnal BioEdu,3(3): 580-588.
Kurniawati, I.2016. KeanekaragamanSpesies
Insekta Pada Tanaman Rambutan di
Perekebunan Masyarakat Gampong
Meunasah Bak `U Kecamatan Leupung
Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ilmiah
Mahasisiwa Pendidikan Biologi, 1(1):
55-60.
Kusumaningrum, N.A. 2015. Pengembangan
Modul Identifikasi Insekta Di BKPH
Kedunggalar Kecamatan Pitu Ngawi
Pada Mata Kuliah Taksonomi Hewan
Invertebrata. Jurnal Ilmu Pendidikan,
2(2): 24-27.
Mulyati, T., dkk. (2016). Inventarisasi Udang
Air Tawar Genus Caridina Di Sungai
Poboya Palu, Sulawesi Tengah. Jurnal
of Natural Sains,5(1): 83-96.
Novitasary, R.R. 2014. Kelayakan Teoretis
Media Komik MateriFilum Arthropoda
Untuk Kelas X SMA. Jurnal BioEdu,
3(1): 411-415.
Rusyana, A. (2018). Zoologi Invertebrata.
Ciamis: ALFABETA.
Soedijo. 2015. Keanekaragaman Arthropoda
laba-laba pada persawahan tadah hujan
di Kalimantan Selatan. Jurnal ProsSem
Nas Masy Biodiv Indon, 1(6): 1307-
1311.
Sundari. (2013). Kajian Struktur Komunitas
Epifauna Tanah di Kawasan Hutan
Konservasi Gunung Sibela Halmahera
Selatan Maluku Utara. Jurnal
Lingkungan,2(2): 86-89.
Yusminah, H. 2011. Biologi Umum 2.
Makassar:UIN Alauddin Press.