2. Rumah sakit menetapkan dan melaksanakan program
untuk memastikan semua sistem utilitas (sistem
pendukung) berfungsi efisien dan efektif yang meliputi
pemeriksaan, pemeliharaan, dan perbaikan sistem utilitas.
3. 1. Rumah sakit mempunyai sistem pemantauan dan bertindak
terhadap pemberitahuan mengenai peralatan medis yang
berbahaya, recall/penarikan kembali, laporan insiden,
masalah, dan kegagalan pada peralatan medis. (R)
2. Rumah sakit membahas pemberitahuan peralatan medis yang
berbahaya, alat medis dalam penarikan (under recall), laporan
insiden, serta masalah dan kegagalan pada peralatan medis.
(D,W)
3. Rumah sakit telah melaporkan seluruh insiden keselamatan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan apabila terjadi
kematian, cedera serius, atau penyakit yang disebabkan oleh
peralatan medis. (D,W)
4. Dilakukan pemeriksaan, pemeliharaan, dan perbaikan
sistem utilitas.
1. Rumah sakit mempunyai regulasi inventarisasi, pemeliharaan, dan
inspeksi dengan kriteria yang ditentukan untuk sistem utilitas penting
yang dilakukan secara berkala. (R)
2. Rumah sakit mempunyai daftar sistem utilitas di rumah sakit dan
daftar sistem utilitas penting. (D,W)
3. Sistem utilitas dan komponen telah diinspeksi secara
teratur/berdasar
atas kriteria yang disusun rumah sakit. (D,O)
4. Sistem utilitas dan komponen diuji secara teratur berdasar atas
kriteria yang sudah ditetapkan. (D,W)
5. Sistem utilitas dan komponen dipelihara berdasar atas kriteria yang
sudah ditetapkan. (D,O)
6. Sistem utilitas dan komponen diperbaiki bila diperlukan. (D,O)
5. Sistem utilitas rumah sakit menjamin tersedianya air bersih dan listrik
sepanjang waktu serta menyediakan sumber alternatif persediaan air
dan tenaga listrik jika terjadi terputusnya sistem, kontaminasi, atau
kegagalan.
1. Rumah sakit mempunyai regulasi sistem utilitas yang meliputi butir
1 sampai dengan 5 pada maksud dan tujuan. (R)
2. Air bersih harus tersedia selama 24 jam setiap hari, 7 hari dalam
seminggu. (O,W)
3. Listrik tersedia 24 jam setiap hari, 7 hari dalam seminggu. (O,W)
4. Rumah sakit mengidentifikasi area dan pelayanan yang berisiko
paling tinggi bila terjadi kegagalan listrik atau air bersih
terkontaminasi atau terganggu. (D,W)
5. Rumah sakit berupaya mengurangi risiko bila hal itu terjadi (tata
kelola risiko). (D,W)
6. Rumah sakit mempunyai sumber listrik dan air bersih alternatif
dalam keadaan emergensi. (D,W,O)
6. Regulasi Sistem
Utilitas
Untuk mempersiapkan diri terhadap keadaan darurat seperti ini, rumah
sakit agar mempunyai regulasi yang antara lain meliputi:
1. Mengidentifikasi peralatan, sistem, serta area yang memiliki risiko paling
tinggi terhadap pasien dan staf (sebagai contoh, rumah sakit
mengidentifikasi area yang membutuhkan penerangan, pendinginan (lemari
es), bantuan hidup/ventilator, serta air bersih untuk membersihkan dan
sterilisasi alat);
2. Menyediakan air bersih dan listrik 24 jam setiap hari dan 7 hari
seminggu;
3. Menguji ketersediaan serta kehandalan sumber tenaga listrik dan air bersih
darurat/pengganti/back-up;
4. Mendokumentasikan hasil-hasil pengujian;
5. Memastikan bahwa pengujian sumber alternatif air bersih dan listrik
dilakukan setidaknya setiap 6 bulan atau lebih sering jika dipersyaratkan
oleh peraturan perundang-undangan di daerah, rekomendasi produsen,
atau kondisi sumber listrik dan air. Kondisi sumber listrik dan air yang
mungkin dapat meningkatkan frekuensi pengujian mencakup
• perbaikan sistem air bersih yang terjadi berulang-ulang;
• sumber air bersih sering terkontaminasi;
• jaringan listrik yang tidak dapat diandalkan
7. Rumah sakit melakukan uji coba/uji beban sumber listrik
dan sumber air alternatif.
1. Rumah sakit mempunyai regulasi uji coba sumber air bersih dan
listrik alternatif sekurangnya 6 bulan sekali atau lebih sering bila
diharuskan oleh peraturan perundang-undanganan yang berlaku
atau oleh kondisi sumber air. (R)
2. Rumah sakit mendokumentasi hasil uji coba sumber air bersih
alternatif tersebut. (D,W)
3. Rumah sakit mendokumentasi hasil uji sumber listrik alternatif
tersebut.
(D,W)
4. Rumah sakit mempunyai tempat dan jumlah bahan bakar untuk
sumber listrik alternatif yang mencukupi. (O,W)
8. Rumah sakit melakukan pemeriksaan air bersih dan air limbah secara
berkala sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan.
1. Rumah sakit mempunyai regulasi sekurang-kurangnya meliputi butir
1 sampai dengan 4 pada maksud dan tujuan. (R)
2. Rumah sakit telah melakukan monitoring mutu air sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan terdokumentasi. (D,W)
3. Rumah sakit telah melakukan pemeriksaan air limbah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan terdokumentasi. (D,W)
4. Rumah sakit telah melakukan pemeriksaan mutu air yang digunakan
untuk dialisis ginjal yang meliputi pertumbuhan bakteri dan
endotoksin serta kontaminasi zat kimia sesuai dengan peraturan
perundang- undangan dan terdokumentasi. (D,W)
5. Rumah sakit telah menindaklanjuti hasil pemeriksaan mutu air yang
bermasalah dan didokumentasikan. (D,W)
9. Regulasi Air
Bersih
Rumah sakit perlu mempunyai regulasi sekurang-kurangnya meliputi:
1. Pelaksanaan monitoring mutu air bersih paling sedikit satu tahun
sekali. Untuk pemeriksaan kimia minimal setiap 6 bulan atau lebih
sering bergantung pada ketentuan peraturan perundang-undangan,
kondisi sumber air, dan pengalaman sebelumnya dengan masalah
mutu air. Hasil pemeriksaan didokumentasikan;
2. Pemeriksaan air limbah dilakukan setiap 3 bulan atau lebih sering
bergantung pada peraturan perundang-undangan, kondisi sumber air,
dan hasil pemeriksaan air terakhir bermasalah. Hasil pemeriksaan
didokumentasikan;
3. Pemeriksaan mutu air yang digunakan untuk dialisis ginjal setiap
bulan untuk menilai pertumbuhan bakteri dan endotoksin.
Pemeriksaan tahunan untuk menilai kontaminasi zat kimia. Hasil
pemeriksaan didokumentasikan.
4. Melakukan monitoring hasil pemeriksaan air dan perbaikan bila
diperlukan.
10. Pengelolaan Prasarana Rumah Sakit
Pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek
keselamatan dan Kesehatan Kerja antara lain
meliputi:
a) Penggunaan listrik;
b) Penggunaan air;
c) Penggunaan tata udara;
d) Penggunaan genset;
e) Penggunaan boiler;
f) Penggunaan lift;
g) Penggunaan gas medis;
h) Penggunaan jaringan komunikasi;
i) Penggunaan mekanikal dan elektrikal; dan
j) Penggunaan instalasi pengelolaan air limbah.
PERMENKES 66 TH
2016
11. Pengelolaan Prasarana Rumah Sakit
Sasaran Prasarana atau Sistem Utilitas Rumah
Sakit:
a) Air bersih dan listrik tersedia 24 jam sehari, tujuh hari
dalam seminggu
b) Rumah Sakit mengidentifikasi area dan layanan yang
memiliki risiko terbesar jika terjadi pemadaman listrik
atau kontaminasi atau gangguan air
c) Rumah Sakit merencanakan sumber-sumber listrik
dan air alternatif dalam keadaan darurat
d) Tata udara, gas medis, sistim kunci, sistim perpipaan
limbah, lift, boiler dan lain lain berfungsi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
PERMENKES 66 TH
2016
12. a) Memastikan adanya daftar inventaris komponen-komponen
sistem utilitasnya dan memetakan pendistribusiannya.
b) Memastikan dilakukan kegiatan pemeriksaan, pengujian dan
pemeliharaan terhadap semua komponen-komponen sistem
utilitas yang beroperasi, semua komponennya ditingkatkan
bila perlu.
c) Mengidentifikasi jangka waktu untuk pemeriksaan, pengujian,
dan pemeliharaan semua komponen-komponen sistem
utilitas yang beroperasi di dalam daftar inventaris,
berdasarkan kriteria seperti rekomendasi produsen, tingkat
risiko, dan pengalaman Rumah Sakit.
d) Memberikan label pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas untuk
membantu
pemadaman darurat secara keseluruhan atau sebagian.
e) Memastikan dilakukannya dokumentasi setiap kegiatan
sistemutilitas.
PERMENKES 66 TH
2016